Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FILSAFAT AKHLAK
(Faktor Pembentukan Tingkah Laku Manusia) :

 Instink (Naluri)
 Kebiasaan / adat
 Keturunan dan Lingkungan
 Pendidikan
 Media Informasi
 Kehendak (Iradah)

KELOMPOK I :

SULFIANA

MUTMAINNAH

SUPARDI

PRODI ILMU AKIDAH


FAKULTAS USHULUDDIN FILSAFAT DAN POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang sangat mementingkan Akhlak dari pada masalah-

masalah lain. karena misi Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan

Akhlak. Hal itu dapat kita lihat pada zaman Jahiliyah kondisi Akhlak yang sangat

semrawut tidak karuan mereka melakukan hal-hal yang menyimpang seperti

minum khomer dan berjudi. Hal-hal tersebut mereka lakukan dengan biasa bahkan

menjadi adat yang diturunkan untuk generasi setelah mereka. Karena kebiasaan

itu telah turun temurun maka pada awal pertama nabi mengalami kesulitan.

Prinsip Akhlak dalam Islam terletak pada iman yang dimiliki oleh setiap orang

mukmin yang berfungsi sebagai motor penggerak dan motivasi terbentuknya

kehendak untuk merefleksikan dalam tata rasa, tata karsa, dan tata karya yang

kongkret. Dalam hubungan ini Abu Hurairoh meriwayatkan hadist dari Rasulullah

Saw yang artinya:

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.
Dan sebaik-baik diantara kamu ialah yang paling baik kepada istrinya”.

Dari arti ayat diatas dapat kita ambil contoh bahwa ciri khas orang yang beriman

adalah indah perangainya dan santun tutur katanya, tegar dan teguh pendirian

(tidak terombang ambing), mengayomi atau melindungi sesama, mengerjakan

buah amal yang dapat dinikmati oleh lingkungan.

Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam diri manusia dan bisa bernilai

baik atau bernilai buruk. Akhlak tidak selalu identik dengan pengetahuan, ucapan

ataupun perbuatan orang yang bisa mengetahui banyak tentang baik buruknya

akhlak, tapi belum tentu ini didukung oleh keluhuran akhlak, orang bisa bertutur

kata yang lembut dan manis, tetapi kata-kata bisa meluncur dari hati munafik.
Dengan kata lain akhlak merupakan sifat-sifat bawaan manusia sejak lahir yang

tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya Al-Qur'an selalu menandaskan,

bahwa akhlak itu baik atau buruknya akan memantul pada diri sendiri sesuai

dengan pembentukan dan pembinaannya.

B. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian dari tingkah laku/akhlak?

2)   Apa saja faktor pembentukan tingkah laku/akhlak manusia?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tingkah laku/Akhlak

Kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq yang jamaknya akhlaq. Menurut

bahasa, akhlak artinya perangai, tabiat, dan agama.

Secara sempit, pengertian akhlak dapat diartikan dengan kumpulan kaidah

untuk menempuh jalan yang baik, jalan yang sesuai untuk menuju akhlak,

pandangan akal tentang kebaikan dan keburukan.

1.    Menurut Ibnu Maskawaih (941-1030 M)

Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-

perbuatan tanpa melaluipertimbangan pikiran terlebih dahulu. Keadaan ini terbagi

dua, ada yang berasal dari tabiat aslinya, ada pula yang diperoleh dari kebiasaan

yang berulang-ulang. Boleh jadi, pada mulanya tindakan itu melalui pikian dan

pertimbangan, kemudian dilakukan terus-menerus maka jadilah suatu bakat dan

akhlak.

2.  Imam Al-Ghazali (1055-1111 M)

Dalam Ihya Ulumuddin menyatakan: Akhlak adalah daya kekuatan (sifat)

yang tertanam dalam jiwa yang mendorong perbuata yang spontan tanpa

memerlukan pertimbangan pikiran. Jadi, akhlak merupakan sikap yang melekat

pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku dan

perbuatan.

Ibnu Maskawaih, Ibn Sina, al-Ghazali dan lain0lain termasuk kepada

kelompok yang mengatakan bahwa akhlak adalah hasil usaha (muktasabah).

Imam al-Ghazali misalnya mengatakan sebagai berikut:

‫ ِه َو‬D‫لَّى هللاُ َعلَ ْي‬D ‫ص‬ ُ َ‫اعظَ َوالتَْأ ِد ْيب‬


َ ِ‫وْ ُل هللا‬D ‫ا َل َر ُس‬DDَ‫ات َولِ َما ق‬ ِ ‫صايَا َوال َم َو‬
َ ‫ت ال َو‬ ُ ‫ت ْااَل ْخاَل‬
ِ َ‫ق الَ تَ ْقبَ ُل التَّ َغيُّ ُر لَبَطَل‬ ِ َ‫لَوْ َكان‬
‫لَّ َم َحس‬DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD‫س‬z
َ ‫اَ ْخاَل قَ ُك ْم‬
Seandainya akhlak itu tidak dapat menerima perubahan, maka batallah fungsi

wasiat, nasihat dan pendidikan dan tidak ada pula fungsinyahadits nabi yang

mengatakan“perbaikilah akhlak kamu sekalian“.1

3.  Muhyiddin Ibnu Arabi (1165-1240 M)

Keadaan jiwa seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa

melalui pertimbangan dan pilihan terlebih dahulu. Keadaan tersebut pada

seseorang boleh jadi merupakan tabiat atau bawaan, dan boleh jadi juga

merupakan kebiasaan melalui latihan dan perjuangan.

4.  Syekh Makarim Asy-Syirazi

Akhlak adalah sekumpulan keutamaan maknawi dan tabiat batini manusia.

5.  Al-Faidh Al-Kasyani (w. 1091 H)

Akhlak adalah ungkapan untuk menunjukkan kondisi yang mandiri dalam

jiwa, yang darinya muncul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa didahului

perenungan dan pemikiran.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tingkahlaku/akhlak


Menurut H. A. Mustafa, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan akhlak ada 7, yaitu insting, pola dasar bawaan dan lingkungan,
kebiasaan, kehendak, pendidikan dan media sosial. Antara lain:
1.    Insting
Definisi insting oleh para ahli jiwa masih ada perselisihan pendapat. Namun
perlu diungkapkan juga, bahwa menurut james, yang dikutip oleh mustafa bahwa
insting ialah suatu alat yang dapat menimbulkan perbuatan yang menyampaikan
pada tujuan dengan berfikir lebih dahulu kearah tujuan itu dan tiada dengan
didahului latihan perbuatan itu.
Pengertian insting lebih lanjut ialah sifat jiwa yang pertama yang membentuk
akkhlak, akan tetapi suatu sifat yang masih primitif, yang tidak dapat lengah dan
dibiarkan begitu saja, bahkan wajib di didik dan di asuh. Cara mendidik dan
mengasuh insting kadang-kadang dengan ditolak dan kadang-kadang pula
diterima.

1
https://komunitasmahasiswaiais.weebly.com/makalah/makalah-faktor-penyebab-pembentukan-akhlq
Dengan demikian insting itu berbeda-beda bagi manusia sebagai  kita
katakan diata. Kadang-kadang seorang manusia diberi kekuatan dalam suatu
insting, dan diberi kelemahan dalam  insting lainnya. Demikian juga seorang
telah kuat instingnya sedang lain orang kelihatan lemah, dan begitu sebaliknya.
Banyak dari pemuda-pemuda mempunyai persediaan insting untuk menghasilkan
keahlian dalam cabang kehidupan yang beraneka warna. Keahlian ini akan dapat
kelihatan apabila seorang dapat memelihara keinginannya yang baik dan
mengetahui cara bagaimana memberi semangat dan memberi petunjuk yang
seharusnya dikerjakan dang apa yang seharusnya ditinggalkan. Sehingga
matanglah insting-instingnya.

 Macam-macam insting :
a.     Insting menjaga diri sendiri
b.     Insting menjaga lawan jenis
c.     Insting merasa takut.

2.      Pola Dasar Bawaan


Pada awal perkembangan kejiwaan primitif, bahwa ada pendapat yang
mengatakan kelahiran manusia itu sama. Dan yang membedakan adalah faktor
pendidikan. Tetapi pendapat baru mengatakan tidak ada dua orang yang keluar di
alam keujudan sama dalam tubuh, akal dari akhlaknya.
Ada teori yang mengemukakan masalah turunan, yaitu:
a.       Turunan (pembawaan) sifat-sifat manusia.
Dimana-mana tempat orang membawa turunan dengan berbeda-beda sifat yang
bersamaan. Seperti bentuk, pancaindera, perasaan, akal dan kehendak. Dengan sifat
sifat manusia yang diturunkan ini, manusia dapat mengalahkan alam didalam
beberapa perkara, sedang seluruh binatang tidak dapat menghadapinya.
b.      Sifat-sifat bangsa.
Selain adat kebiasaan tiap-tiap bangsa, ada juga sifat yang diturunkan
sekelompok orang dahulu kepada kelompok orang sekarang. Sifat-sifat ini ialah
menjadikan beberapa orang dari tiap-tiap bangsa berlainan dari beberapa orang dari
bangsa lain, bukan saja dalam bentuk mukanya bahkan juga dalam sifat-sifat yang
mengenai akal.
3.    Lingkungan
Lingkungan ialah suatu yang melingkungi tubuh yang hidup. Lingkungan
tumbuh-tumbuhan oleh adanya tanah dan udaranya, lingkungan manusian ialah apa
yang melingkungi dari negeri, lautan, sungai, udara dan bangsa.
Lingkungan ada dua macam, yaitu:
a.   Lingkungan alam
Lingkungan alam telah menjadikan perhatian para ahli-ahli sejak zaman plato
hingga sekarang ini. Dengan memberikan penjelasan-penjelasan dan sampai
akhirnya membawa pengaruh. Ibnu Chaldun telah menulis dalam kitab
pendahuluannya. Maka tubuh yang hidup tumbuhnya bahkan hidupnya tergantung
pada keadaan lingkungan yang ia hidup didalamnya. Kalau lingkungan tidak cocok
kepada tubuh, maka tubu tersebut akan lemah dan mati. Udara, cahaya, logam di
dalam tanah, letaknya negeri dan apa yang ada padanya dari lautan, sungai dan
pelabuhan adalah mempengaruhi kesehatan penduduk dan keadaan mereka yang
mengenai akal dan akhlak.
b.   Lingkungan pergaulan
Sekolah, pekerjaan, pemerintah, syiar agama, ideal, keyakinan, pikiran-pikiran,
adat-istiadat, pendapat umum, bahasa, kesusastraan, kesenian, pengetahuan dan
akhlak. Pendeknya segala apa yang diperbuahkan oleh kemajuan manusia.
Manusia dalam masa kemundurannya lebih banyak terpengaruh dalam lingkungan
alam. Apabila ia telah dapat mendapat sedikit kemajuan, lingkungan pergaulanlah
yang banyak menguasainya, sehingga ia dapat mengubah lingkungan atau
menguasainya atau menyesuaikan diri kepadanya.

4.   Kebiasaan/adat
Ada pemahaman singkat, bahwa kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang
terus sehingga mudah dikerjakan bagi seseorang. Seperti kebiasaan berjalan,
berpakaian, berbicara, berpidato, mengajar dan lain sebagainya.
Orang berbuat baik atau buruk karena ada dua faktor dari kebiasaan yaitu:
a. Kesukaan hati terhadap suatu pekerjaan
b. Menerima kesukaan itu, yang akhirnya menampikkan perbuatan, dan diulang
terus menerus.
Orang yang hanya melakukan tindakan dengan cara berulang-ulang tidak ada
manfaatnya dalam pembentukan kebiasaan. Tetapi hal ini harus dibarengi dengan
perasaan suka didalam hati. Dan sebalikanya tidak hanya senang atau suka hati saja
tanpa diulang-ulang tidak akan menjadi kebiasaan. Maka kebiasaan dapat tercapai
karena keinginan hati dan dilakukan berulang-ulang.

5.   Kehendak
Suatu perbuatan yang ada berdasar atas kehendak dan bukan hasil kehendak.
Contoh berdasarkan kehendak adalah menulis, membaca, mengarang atau berpidato
dan lain sebagainya. Adapun contoh yang berdasarkan bukan kehendak adala detik
hati, bernafas dan gerak mata.
Ahli-ahli mengatakan bahwa keinginan yang menang adalah keinginan yang
alamnya lebih kuat meskipun dia bukan keinginan yang lebih kuat.
Keinginan yang kuat desebut “raghbah”, lalu datang 4 azam atau niat berbuat.
Azam ini ialah yang disebut dengan kehendak kemudian diikuti dengan perbuatan.
 Kebebasan berkehendak
Ahli filsafat yunani setengahnya berpendapat  bahwa kehendak itu mereka
dalam memilih, dan setengahnya berpendapat bahwa kehendak itu terpaksa
menjalani suatu jalan yang tidak dapat dilampauinya.
Ilmuan arab berkata bahwa: manusia itu terpaksa dan tidak mempunyai
kehendak yang merdeka, bahkan kepastian itu yang menjalankan menurut apa yang
digambarkannya. Dan manusia itu seperti kapas dalam tipuan angin atau seperti
kulit biji diatas gelombang, tiada kehendak dan memilih, hanya Allah-lah yang
berbuat menurut kehendaknya.
Kedua faktor ini mengendalikan kehendak yang menggambarkan baginya
jalan untuk berbuat sehingga dapat menebak apa yang akan dilakukan oleh
manusia yang membentuk akhlak.

6.   Pendidikan
Dunia pendidikan, sangat besar sekali pengaruhnya terhadap perubahan prilaku
akhlak seseorang. Berbagai ilmu diperkenalkan, agar siswa memahaminya dan
dapat melakukan perubahan pada dirinya. Dengan demikian, setrategis sekali,
dikalangan pendidikan dijadikan pusat perubahan perilaku yang kurang baik untuk
diarahkan menuju ke prilaku yang baik. Maka dibutuhkan beberapa unsurdalam
pendidikan, untuk bisa dijadikan agen, perubahan sikap dan perilaku manusia,
yaitu:
1.   Tenaga pendidik
2.   Materi pengajaran
3.   Metodologis pengajaran

4.   Lingkungan sekolah.2

7. Media Informasi

Definisi Media Informasi Demikian pentingnnya media informasi pada masa ini,

dikarenakan melalui media informasi manusia dapat mengetahui informasi dan dapat

bertukar pikiran serta berinteraksi satu samalainnya. Kata media merupakan bentuk

jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau

pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media merupakan

salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator

menuju komunikan (Criticos, 1996). Sedangkan pengertian dari informasi secara

umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih

berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam

pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.3

2
Aghiesna.blogspot.com/2016/02/faktor-faktor-pembentukan-akhlak-dalam.html
3
Holiskakashi.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-media-informasi-html
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat kita simpulakan bahwa kata akhlak berasal dari
bahasa Arab khuluq yang jamaknya akhlaq. Menurut bahasa, akhlak artinya perangai,
tabiat, dan agama.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tingkah laku/akhlak :


  Insting
  Bawaan
  Lingkungan
  Kabiasaan
  Kehendak
  Pendidikan
 Media informasi.

B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh
Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan
pemikiran dan pengetahuan bagi rekan-rekan Mahasiswa. Demi penyempurnaan
makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.
DAFTAR PUSTAKA

Aghiesna.blogspot.com/2016/02/faktor-faktor-pembentukan-akhlak-dalam.html

https://komunitasmahasiswaiais.weebly.com/makalah/makalah-faktor-penyebab-
pembentukan-akhlaq

holiskakashi.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-media-informasi-html.

Anda mungkin juga menyukai