FILSAFAT AKHLAK
(Faktor Pembentukan Tingkah Laku Manusia) :
Instink (Naluri)
Kebiasaan / adat
Keturunan dan Lingkungan
Pendidikan
Media Informasi
Kehendak (Iradah)
KELOMPOK I :
SULFIANA
MUTMAINNAH
SUPARDI
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang sangat mementingkan Akhlak dari pada masalah-
Akhlak. Hal itu dapat kita lihat pada zaman Jahiliyah kondisi Akhlak yang sangat
minum khomer dan berjudi. Hal-hal tersebut mereka lakukan dengan biasa bahkan
menjadi adat yang diturunkan untuk generasi setelah mereka. Karena kebiasaan
itu telah turun temurun maka pada awal pertama nabi mengalami kesulitan.
Prinsip Akhlak dalam Islam terletak pada iman yang dimiliki oleh setiap orang
kehendak untuk merefleksikan dalam tata rasa, tata karsa, dan tata karya yang
kongkret. Dalam hubungan ini Abu Hurairoh meriwayatkan hadist dari Rasulullah
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.
Dan sebaik-baik diantara kamu ialah yang paling baik kepada istrinya”.
Dari arti ayat diatas dapat kita ambil contoh bahwa ciri khas orang yang beriman
adalah indah perangainya dan santun tutur katanya, tegar dan teguh pendirian
Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam diri manusia dan bisa bernilai
baik atau bernilai buruk. Akhlak tidak selalu identik dengan pengetahuan, ucapan
ataupun perbuatan orang yang bisa mengetahui banyak tentang baik buruknya
akhlak, tapi belum tentu ini didukung oleh keluhuran akhlak, orang bisa bertutur
kata yang lembut dan manis, tetapi kata-kata bisa meluncur dari hati munafik.
Dengan kata lain akhlak merupakan sifat-sifat bawaan manusia sejak lahir yang
tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya Al-Qur'an selalu menandaskan,
bahwa akhlak itu baik atau buruknya akan memantul pada diri sendiri sesuai
B. Rumusan Masalah
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq yang jamaknya akhlaq. Menurut
untuk menempuh jalan yang baik, jalan yang sesuai untuk menuju akhlak,
dua, ada yang berasal dari tabiat aslinya, ada pula yang diperoleh dari kebiasaan
yang berulang-ulang. Boleh jadi, pada mulanya tindakan itu melalui pikian dan
akhlak.
yang tertanam dalam jiwa yang mendorong perbuata yang spontan tanpa
pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku dan
perbuatan.
wasiat, nasihat dan pendidikan dan tidak ada pula fungsinyahadits nabi yang
seseorang boleh jadi merupakan tabiat atau bawaan, dan boleh jadi juga
1
https://komunitasmahasiswaiais.weebly.com/makalah/makalah-faktor-penyebab-pembentukan-akhlq
Dengan demikian insting itu berbeda-beda bagi manusia sebagai kita
katakan diata. Kadang-kadang seorang manusia diberi kekuatan dalam suatu
insting, dan diberi kelemahan dalam insting lainnya. Demikian juga seorang
telah kuat instingnya sedang lain orang kelihatan lemah, dan begitu sebaliknya.
Banyak dari pemuda-pemuda mempunyai persediaan insting untuk menghasilkan
keahlian dalam cabang kehidupan yang beraneka warna. Keahlian ini akan dapat
kelihatan apabila seorang dapat memelihara keinginannya yang baik dan
mengetahui cara bagaimana memberi semangat dan memberi petunjuk yang
seharusnya dikerjakan dang apa yang seharusnya ditinggalkan. Sehingga
matanglah insting-instingnya.
Macam-macam insting :
a. Insting menjaga diri sendiri
b. Insting menjaga lawan jenis
c. Insting merasa takut.
4. Kebiasaan/adat
Ada pemahaman singkat, bahwa kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang
terus sehingga mudah dikerjakan bagi seseorang. Seperti kebiasaan berjalan,
berpakaian, berbicara, berpidato, mengajar dan lain sebagainya.
Orang berbuat baik atau buruk karena ada dua faktor dari kebiasaan yaitu:
a. Kesukaan hati terhadap suatu pekerjaan
b. Menerima kesukaan itu, yang akhirnya menampikkan perbuatan, dan diulang
terus menerus.
Orang yang hanya melakukan tindakan dengan cara berulang-ulang tidak ada
manfaatnya dalam pembentukan kebiasaan. Tetapi hal ini harus dibarengi dengan
perasaan suka didalam hati. Dan sebalikanya tidak hanya senang atau suka hati saja
tanpa diulang-ulang tidak akan menjadi kebiasaan. Maka kebiasaan dapat tercapai
karena keinginan hati dan dilakukan berulang-ulang.
5. Kehendak
Suatu perbuatan yang ada berdasar atas kehendak dan bukan hasil kehendak.
Contoh berdasarkan kehendak adalah menulis, membaca, mengarang atau berpidato
dan lain sebagainya. Adapun contoh yang berdasarkan bukan kehendak adala detik
hati, bernafas dan gerak mata.
Ahli-ahli mengatakan bahwa keinginan yang menang adalah keinginan yang
alamnya lebih kuat meskipun dia bukan keinginan yang lebih kuat.
Keinginan yang kuat desebut “raghbah”, lalu datang 4 azam atau niat berbuat.
Azam ini ialah yang disebut dengan kehendak kemudian diikuti dengan perbuatan.
Kebebasan berkehendak
Ahli filsafat yunani setengahnya berpendapat bahwa kehendak itu mereka
dalam memilih, dan setengahnya berpendapat bahwa kehendak itu terpaksa
menjalani suatu jalan yang tidak dapat dilampauinya.
Ilmuan arab berkata bahwa: manusia itu terpaksa dan tidak mempunyai
kehendak yang merdeka, bahkan kepastian itu yang menjalankan menurut apa yang
digambarkannya. Dan manusia itu seperti kapas dalam tipuan angin atau seperti
kulit biji diatas gelombang, tiada kehendak dan memilih, hanya Allah-lah yang
berbuat menurut kehendaknya.
Kedua faktor ini mengendalikan kehendak yang menggambarkan baginya
jalan untuk berbuat sehingga dapat menebak apa yang akan dilakukan oleh
manusia yang membentuk akhlak.
6. Pendidikan
Dunia pendidikan, sangat besar sekali pengaruhnya terhadap perubahan prilaku
akhlak seseorang. Berbagai ilmu diperkenalkan, agar siswa memahaminya dan
dapat melakukan perubahan pada dirinya. Dengan demikian, setrategis sekali,
dikalangan pendidikan dijadikan pusat perubahan perilaku yang kurang baik untuk
diarahkan menuju ke prilaku yang baik. Maka dibutuhkan beberapa unsurdalam
pendidikan, untuk bisa dijadikan agen, perubahan sikap dan perilaku manusia,
yaitu:
1. Tenaga pendidik
2. Materi pengajaran
3. Metodologis pengajaran
7. Media Informasi
Definisi Media Informasi Demikian pentingnnya media informasi pada masa ini,
dikarenakan melalui media informasi manusia dapat mengetahui informasi dan dapat
bertukar pikiran serta berinteraksi satu samalainnya. Kata media merupakan bentuk
jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau
salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator
umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih
berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam
2
Aghiesna.blogspot.com/2016/02/faktor-faktor-pembentukan-akhlak-dalam.html
3
Holiskakashi.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-media-informasi-html
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulakan bahwa kata akhlak berasal dari
bahasa Arab khuluq yang jamaknya akhlaq. Menurut bahasa, akhlak artinya perangai,
tabiat, dan agama.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh
Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan
pemikiran dan pengetahuan bagi rekan-rekan Mahasiswa. Demi penyempurnaan
makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.
DAFTAR PUSTAKA
Aghiesna.blogspot.com/2016/02/faktor-faktor-pembentukan-akhlak-dalam.html
https://komunitasmahasiswaiais.weebly.com/makalah/makalah-faktor-penyebab-
pembentukan-akhlaq
holiskakashi.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-media-informasi-html.