Anda di halaman 1dari 8

BerAKHLAK

Oleh

OGHI FEBRIANTO, A.Md. Kep.

199902072022031001

Kelompok 1

NDH 03

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN II ANGKATAN XXIV

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

2022
1. BerOrientasi Pelayanan
Melayani pasien dengan mekanisme atau sistem pendaftaran yang mudah dan terdapat papan
alur pelayanan yang dapat memudahkan pasien saat ingin memeriksakan kesehatan
dipuskesmas.
2. AKUNTABEL
Mengenai peningkatan mutu di puskesmas yakni dilakukannya apel pagi setiap hari senin,
tujuan dari apel pagi sendiri untuk memelihara rasa kebangsaan dan cinta tanah air serta
menumbuhkan rasa disiplin terhadap pegawai, dan dalam apel sendiri selalu ada informasi
yang diberikan terkait pelayanan dipuskesmas yang dilakukan lewat face to face/ langsung
sehingga dalam pelaksanaa apel dipuskesmas sangatlah penting
3. KOMPETEN
Dalam hal kompeten pihak puskesmas sering melakukan seminar individu atau penambahan
materi lain jika ada yang lebih baru (upgread materi).
4. HARMONIS
Dalam hal harmonis dalam memberikan pelayanan pegawai pegawai puskesmas tidak
memetingkan ras maupun kesukuan. Jika terdapat pasien pasien yang gawat darurat ditangani
terlebih dahulu tanpa melihat kesukuannya hal ini memelihara sikap persatuan dan kesatuan
antar warga negara.
5. LOYAL
Dalam hal loyal jika kita mendapatkan panggilan untuk bertugas vaksin para petugas
puskesmas yang libur pada hari itu tetap masuk untuk melaksakan tugas sebagai vaksinator.
6. ADAPTIF
Dalam hal adaptif di lingkungan puskesmas masih banyak terdapat orang dengan gangguan
jiwa (ODGJ) yang masih terlantar. Puskesmas merespon hal tersebut dengan inovasi “SADAR
ODGJ” hal ini sangat bermanfaat untuk masyarakat yang mempunyai keluarga dengan penyakit
gangguan kejiwaan untuk segera di tangani oleh pihak puskesmas.

7. KOLABORATIF
Dalam hal kolaboratif dan untuk meningkatkan pelayanan serta cepat tanggap terhadap
masyarakat pihak puskesmas bekerja sama dengan pihak kepolisian dan koramil serta para
bidan maupun perawat jejaring yang ada di setiap desa wilayah puskesmas. Hal ini sangat
bermanfaat dan memberikan kesempatan berbagai pihak bukan hanya pegawai puskesmas
untuk mewujudkan tujuan bersama.
AKTUALISASI NILAI NILAI BERAKHLAK

TUGAS 2

Oleh

OGHI FEBRIANTO, A.Md. Kep.

199902072022031001

Kelompok 1

NDH 03

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN II ANGKATAN XXIV

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

2022
NO KEGIATAN URAIAN TUGAS OUTPUT Keterkaitan Mata
substansi Pelatihan
1 Penatalaksanaa 1. penganjurkan 1. Terlaksana 1. Berorientasi
n ispa (batuk) pasien untuk nya penata Pelayanan
istirahat yang laksanaan Memberikan KIE
cukup 8 jam tentang kepada pasien dan
perhari penyakit keluarga merupakan
2. Beri makanan ispa wujud dari kegiatan
yang bergizi memenuhi kebutuhan
tinggi. Sedikit pasien
sedikit tapi 2. Akuntabel
berulang yaitu Melaksanakan tugas
lebih sering dari dengan jujur,
biasanya terlebih bertanggung jawab
lagi ketika atas apa yang
muntah diucapkan dalam
3. Berikan asupan pemberian KIE
cairan lebih maupun dalam
banyak dari melakukan tindakan
sebelumnya. Ini medis
akan membantu 3. Kompeten
mengecerkan Membantu orang lain
dahak, untuk belajar cara
kekurangan penatalaksanaan
cairan akan sederhana ispa
menambah parah dirumah
sakit yang 4. Harmonis
diderita terutama Pemberian KIE
jika anak batuk kepada pasien
dan demam merupakan wujud
4. Tetap berika asi suka menolong untuk
jika anak tersebut perbaikan
masih menyusui kesembuhan pasien
5. anjurkan berikan 5. Kolaboratif
obat batuk yang Berkolaborasi dalam
aman. Saat ini pemberian obat
sudah tersedia dengan dokter
obat baruk herbal maupun farmasi
yang terbukti untuk tujuan
ampuh dan aman kesembuhan pasien
digunakan untuk
mengobati batuk
pada anak.
Pilihan lainnya
adalah
menggunakan
ramuan
tradisional yaitu
jeruk nipis ½
sendok teh
dicampur dengan
kecap atau madu
½ sendok teh
diberikan tiga kali
sehari
6. Kolaborasi
pemberian obat
dengan farmasi
dan dokter
2 Pemberian obat 1. Memberitahu 1. Terlaksannaya 1. Berorientasi
minum pasien pemberian obat Pelayanan
2. Siapkan obat kepada pasien Memberikan KIE
3. Perawat cuci kepada pasien dan
tangan keluarga merupakan
4. Pemeriksa wujud dari kegiatan
kembali obat memenuhi kebutuhan
yang telah pasien
disiapkan dan 2. Akuntabel
cocokkan dengan Mencocokkan obat
nama pasien dan dengan nama pasien
ruangannya merupakan bentuk
5. Pemberikan tanggung jawab
langsung obat terhadap
kepada pasien kesembuhan pasien
dan tunggu 3. Kompeten
sampai obat Membantu orang lain
tersebut betul untuk minum obat
betul ditelan secara tepat dan
habis oleh pasien teratur sesuai dengan
6. Obat diberikan waktunya
sesuai aturan 4. Harmonis
dan petunjuk Dalam hal pemberian
obat obat ini merupakan
7. Observasi respon bentuk sikap suka
pasien menolong
8. Alat – alat antarsesama untuk
dibersihkan dan kesembuhan pasien
dibereskan
9. Perawat cuci
tangan
10. Rapikan pasien
dan mengatur
senyaman
mungkin
11. Perhatikan
reaksi pasien
12. Alat alat
dibereskan
13. Perawat cuci
tangan
INTERNALISASI NILAI

TUGAS 3

Oleh

OGHI FEBRIANTO, A.Md. Kep.

199902072022031001

Kelompok 1

NDH 03

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN II ANGKATAN XXIV

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

2022
Membangun budaya berakhlak

1. Beroerinetasi pelayanan
Untuk pelayanan di puskesmas masih terbilang kurang dalam hal antrean poli rawat jalan,
antrean biasanya di puskesmas tidak tertata rapi dan terlihat kurang kondusif, padahal kursi
yang disediakan oleh puskesmas sudah dijelaskan untuk lansia yang harus didahulukan
dalam pengobatan. Oleh karena itu seharusnya dalam segi pelayanan harus ada yang
mengatur tentang siapa yang harus didahulukan pengobatan dan sesuai dengan nomer urut.
Dan seharusnya mesin antrean yang ada di puskesmas di berlakukan lagi sesuai dengan
fungsinya.
2. Akuntabel
Mengenai peningkatan mutu di puskesmas yakni dilakukannya apel pagi setiap hari senin,
sebelumnya apel pagi sering dihiraukan oleh pegawai dan seringkali terlambat mengikutinya,
tujuan dari apel pagi sendiri untuk memelihara rasa kebangsaan dan cinta tanah air serta
menumbuhkan rasa disiplin terhadap pegawai, dan dalam apel sendiri selalu selalu ada
informasi yang diberikan terkait pelayanan puskesmas yang dilakukan lewat face to face
langsung sehingga sehingga dalam pelaksanaan apel dipuskesmas sangatlah penting, oleh
karena itu, terdapat perbaikan dalam pelaksanaannya yakni dipertegas akan kedisiplinan
semua pegawai baik ASN, pegawai honorer, cleaning service dll untuk mengikuti apel pagi
dan diberlakukannya absen
3. Kompeten
Kompetensi yang ada di puskesmas terbilang minim bahkan kurang dalam hal meningkatkan
kompetensi diri, kompetensi yang ada di puskesmas jarang di perbaharui dengan perubahan
yang ada. Hal ini yang dapat menghambat sistem pelayanan kepada pasien menjadi
tergganggu. Oleh karena itu di butuhkannya kerja sama antara tiap individu untuk selalu
bertukar atau sharing tentang pembaharuan yang ada sehingga pelayanan yang ada di
puskesmas bisa berjalan dengan maksimal.
4. Harmonis
Suasana harmonis belum sepenuhnya terealisasi dilingkungan puskesmas, masih terdapat
beberapa yang tidak menanamkan nilai harmonis dilingkungan kerja seperti kurang adanya
sifat empati ke pasien dan kurang kerjanya sama antar rekan kerja masih ada beberapa
tenaga yang berselisih baik dari beda pendapat sehingga pelayanan publik belum maksimal.
Oleh karena itu meningkatkan kerukunan dan persatuan dengan cara menghargai dan
menghormati akan keanekaragaman baik dari segi perilaku maupun ucapan dikarenakan
perselisihan dapat dimulai dari kurangnya komunikasi antar rekan kerja oleh karena itu sikap
toleran sangatlah penting untuk implemetasikan dan harus selektif dalam menyikapi rekan
kerja.
5. Loyal
Perilaku loyalitas di puskesmas sangat kurang banyak hal yang harus diperbaiki dari segi
kehadiran banyak didapatkan karyawan yang terlambat dalam hal masuk kerja maupun
pulang sebelum waktunya. Hal ini mengganggu kelancaran dalam hal pelayanan. Oleh
karena itu harus adanya sangsi bagi pegawai yang terlambat maupun yang pulang terlebih
dahulu berupa sangsi administratif atau sangsi mengganti jam waktu terlambat datang.
6. Adaptif
Dengan adanya pandemi ini seorang ASN harus selalu adaptif atau mampu menyesuaikan
diri terhadap berbagai keadaan. Contohnya perawat (nakes) harus bisa menjadi role model
dalam hal pelayanan. Disini perawat masih banyak yang kurang mematuhi tentang tata cara
memakai masker dan menggunakan baju untuk pelindung diri. Oleh karena itu dengan
adanya pandemi ini diharuskan perawat lebih peduli terhadap alat pelindung diri agar
menjadi contoh bagi masyarakat sekitar.
7. Kolaboratif
Kolaborasi di puskesmas sudah terbilang cukup bagus, hampir semua jajaran dari pihak
polsek, koramil maupun bidan dan perawat jejaring sudah terlibat dalam upaya pelayanan di
puskesmas. Oleh karena itu perlunya keakraban atau hubungan timbal balik antara pihak –
pihak yang terkait untuk saling membina hubungan yang telah terjalin.

Anda mungkin juga menyukai