Anda di halaman 1dari 2

1.

She then applied to the bull, and hoped that he would repel the hounds with his

horns. The bull replied: “I am very sorry, but I have an appointment with a lady; but I

The river immediately became clean and began to spread a wonderful fragrance.

Sidopekso said, “Banyu…Wangi… Banyuwangi”. This means “fragrant water”.

Banyuwangi was born from the proof of noble and sacred love. membawa oksigen ke
sel di seluruh Tubuh.
2. Hepatitis; Radang hati akibat virus atau alasan lain.
3. Hipoglisemia (Hypoglycemia); Tingkat gula yang rendah di dalam darah.
4. Fumigasi – Proses yang ditujukan untuk membunuh binatang tertentu seperti arthropoda
dan rodensia dengan menggunakan gas kimia ( lihat insektisida dan rodentisida ).
5. Gejala (Symptom); Keadaan atau keluhan yang menyertai infeksi atau penyakit.
6. Generalisata (Generalized); Penyebaran sangat luas
7. Generik (Generic); Obat yang mempunyai kandungan aktif yang sama dengan obat
merek dalam hal takaran, keamanan, kekuatan, bagaimana dipakai, mutu, kinerja dan
penggunaan.
8. Genotipe (Genotype); Ciri-ciri fisik yang tidak tampak dari luar, khususnya yang
bersangkutan dengan susunan genetika, sebagai akibat evolusi biologi pada organisme.
Cara melaksanakan tes resistansi, dengan melihat kode genetik virus untuk menentukan
apakah ada mutasi yang diketahui menimbulkan resistansi.
9. One day, I was angry with my mother for not letting me participate in an art show at
school. Finally, I ran away from home but instead got lost.
10. My mother looked here and there while confused. Even the neighbors said, my mother
cried while looking for me.
11. When my mother found me lost on a deserted road, she hugged me until she cried. She
said the mother could not imagine if she lost her child
12. Host Primer ( pasti ) – Host dimana parasit menjadi dewasa atau menjelma stadium
seksualnya.
13. Infeksi; Masuk dan berkembangbiaknya bibit penyakit / parasit sampai awal munculnya
gejala.
14. Infektivitas; Penyebaran virus maksimal dengan tetes-tetes semprotan selama masa
prodromal (stadium kataral).
15. Infeksi Nosokomial; Infeksi yang terjadi saat dirawat di rumah sakit.
16. Imunitas (Kekebalan tubuh); Sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh
terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta
sel tumor.
17. Hipoksemia (Hypoxemia); Tingkat oksigen dalam darah yang rendah.
18. Histologis (Histological); Berhubungan dengan jaringan tubuh. Terkait HCV, perbaikan
histologis berarti perbaikan pada jaringan hati, dengan penurunan pada radang atau
fibrosis dalam perbandingan dengan biopsi sebelumnya.
19. Hernia; Penonjolan bagian organ/ jaringan
20. Higiene Perorangan – Dalam bidang pemberantasan penyakit menular maka upaya untuk
melindungi diri terhadap penyakit menjadi tanggung jawab individu dalam menjaga
kesehatan mereka dam mengurangi penyebaran penyakit, terutama penyakit yang
ditularkan melalui kontak langsung.
21. Faktor Resiko; Karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita
induvidu yang mana secara statistik berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus
baru berikutnya (beberapa induvidu lain pada suatu kelompok masyarakat). Dari faktor
resiko inilah yang kemudian dijadikan dasar penentuan tindakan pencegahan dan
penanggulangan.
22. H5NI – Suatu jenis/strain virus influensi tipe A yang bergerak pada tahun 1997 dari
ternak ayam ke manusia
23. he participant met another “participant” in the waiting room before the experiment. The
other “participant” was an actor. Each participant got the role as a “teacher” who
would then deliver a shock to the actor (“learner”) every time an incorrect answer to a
question was produced. The participant believed that he was delivering real shocks to the
learner.
24. The learner would pretend to be shocked. As the experiment progressed, the teacher
would hear the learner plead to be released and complain about a heart condition. Once
the 300-volt level had been reached, the learner banged on the wall and demanded to be
released. Beyond this point, the learner became completely silent and refused to answer
any more questions. The experimenter then instructed the participant to treat this silence
as an incorrect response and deliver a further shock.
When asking the experimenter if they should stop, they were instructed to continue

Anda mungkin juga menyukai