Skripsi Siap Etheses
Skripsi Siap Etheses
Disusun Oleh:
Agus Roiawan
NIM.210415018
(IAIN) PONOROGO
2019
i
ABSTRAK
Agus Roiawan. 2019. Tradisi Pembacaan Ya>si>n (study Living Qur‟an di Pondok
Pesantren Kedung Kenong Madiun) Skripsi, Jurusan Ilmu Al-Quran dan
Tafsir, Fakultas Usuluddin, Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Ponorgo. Pembimbing Dr. Iswahyudi M.Ag
ii
iii
iv
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia. Oleh karena itu, living Qur‟an adalah studi tentang al-Qur‟an
yang tidak bertumpu pada keberadaan teks semata, tetapi studi tentang
kehadiran al- Qur‟an. Berbagai fenomena al-Qur‟an yang sering kali menjadi
Qur‟an sebagai sebuah apresiasi dan respon umat Islam terhadap al-Qur‟an
sangat beragam, ada yang sekedar membacanya dan juga ada yang
1
Sahiron Syamsuddin, Metodologi Penelitian Living Qur‟an dan Hadis (Yogyakarta:
TH-Press, 2007), 68.
1
2
keagamaan maupun adat istiadat. Salah satu dari beberapa surah tersebut
adalah surah Ya>si>n yang menempati nomor 36 dalam tata urutan mushaf
al- Qur‟an. Pembacaan surah Ya>si>n atau lazim dikenal dengan nama
Ya>si>n secara umum merupakan salah satu bagian dari prosesi tahlilan dalam
tradisi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dan telah menjadi (trade mark)
Ya>si>n tidak hanya dilakukan oleh warga NU saja melainkan juga dilakukan
yang membaca surat-surat tertentu dari al-Qur‟an pada waktu tertentu hingga
dalam kelangsungan syiar Islam ketika tradisi dan budaya menyatu dengan
ajaran Islam, karena tradisi dan budaya merupakan darah daging dalam tubuh
sesuatu yang sangat sulit maka suatu langkah suatu langkah bijak jika tradisi
salah satu pintu masuk dalam menyalurkan ajaran agama.4 Pada era
2
Munawir Abdul Fattah, Tradisi Orang-Orang NU (Yogyakarta: Pustaka Pesantren,
2008) Cet. VIII, 307.
3
Syamsuddin, Metodologi Penelitian Living Qur‟an dan Hadis, 5-15.
4
M. Afnan Chafidh, Tradisi Islam (Surabaya: Khalista, 2006), V.
3
dalam kaitan ini sebagai contoh Pondok Pesantren Kedung Kenong yang
dalam kegiatan rutin para sanrtri, salah satu kegiatan tersebut adalah
satu kegiatan rutin para santri, dan juga memiliki suatu ayat yang di baca
berulang-ulang yaitu pada ayat ke-9 di baca 113 kali dan ayat ke-58 dibaca
40 kali hal tersebut yang membuat peneliti ingin mengetahi lebih dalam
pembacaan surat Ya>si>n ini diadakan setiap malam Jum‟at secara rutin
karena menjadi sebuah kegiatan yang harus di ikuti oleh para santri.
Kegiatan itu dipimpin oleh seorang Kyai yaitu Kyai Sirojudin Ahmad selaku
Bagi penulis fenomena ini menarik untuk dikaji dan diteliti sebagai
model alternatif bagi suatu komunitas sosial untuk selalu berinteraksi dengan
al-Qur‟an. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan mengulas sekilas bentuk
B. Rumusan Masalah
Kebonsari Madiun ?
C. Tujuan Penelitian
Kebonsari Madiun.
Kebonsari Madiun.
5
D. Kegunaan
Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
surat Ya>sin> .
2. Kegunaan Praktis
Ya>si>n.
E. Telaah Pustaka
Pertama, Skripsi yang di tulis oleh Idam Hamid pada tahun 2017
tradisi Ya>si>n di makam dan di tujukan untuk orang yang sudah meninggal
Kedua, Skripsi yang di tulis oleh Ahmad Zainul Musthofa pada tahun
5
Idam Hamid,“Tradisi Membaca Ya>si>n Di Makam Annangguru Maddapungan
Santri Pondok Pesantren Salafiyah Parappe Kecamatan. Campalagian Kabupaten. Polewali
Mandar,”(Skripsi,UIN ALAUDDIN, Makasar: 2017)
6
Ahmad Zainul Musthofa, “Tradisi Pembacaan al-Qur‟an Surat-surat Pilihan Di PP.
Mambaul Hikmah Sidoharjo”, (Skripsi, UIN, Sunan Kalijaga, Yogyakarta: 2015)
7
terjadi di masyarakat.8
agama.9
F. Kerangka Teori.
Karl
7
Luluk Fitrianiningsih,“Tradisi Penggunaan Garam Dalam Bacaan Ya>si>n Di
Desa Garon, Kecamatan. Balerejo Kabupaten. Madiun,” (Skripsi, UIN, Sunan Ampel, Surabaya:
2017)
8
Widiyati, “Pembacaan Surat Ya>si>n Dan al-Mulk Dalam Penyelenggaraan Jenazah
di Kecamatan. Telaga Langsat Kabupaten. Hulu Sungai Selatan,” (Skripsi, IAIN, Antasari,
Banjarmasin: 2016)
9
Hamim Farhan, “Ritualisasi Budaya Agama dan Fenomena Tahlilan Ya>si>n
Sebagai Upaya Pelestarian Potensi Kearifan Lokal dan Penguatan Moral Masyarakat,”LOGOS,
4 (Januari, 2008) diakses 25-01-2019.
8
pembacaan Ya>si>n.
dari dua dimensi yaitu prilaku dan makna sehingga dalam memahami
tindakan sosial harus mengkaji prilaku eksternal dari makna prilaku, Karl
tindakan).
tentang
10
Karl Mannheim, Ideologi dan Utopia, Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, terj. F.
Budi Hardiman, (Yogyakarta: Kanisius, 1991), 287.
9
2. Living Qur‟an.
penelitian ini adalah penelitian sosial. Dalam hal ini penelitian kwalitatif
tertentu.
uraian.
e. Mengumpulkan data.
f. Menyajikan data.
G. Metode Penelitian
untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan
1. Jenis Penelitian
utama aktivitas ini adalah untuk memahami suatu pandangan hidup dari
yang mencakup para santri PP. Kedung Kenong, para pengasuh dan
maupun asal domisili santri, dari hal tersebut penulis dapat menjelaskan
2. Lokasi
11
James P. spradley, Metode Etnografi, terj .Misbah Zulfa Elizabeth (Yogyakarta: PT.
Tiara Wacana, 1997), 3-5.
1
lain. Terkait dengan tradisi pembacaan surat Ya>si>n, dan juga tradisi
Kebonsari Madiun.
a. Data
12
Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2009), 9.
1
b. Sumber data
a. Dokumentasi
b. Arsip-arsip
4. Subjek
penelitian
adalah pengasuh Pondok Pesantren Kedung Kenong, dalam hal ini adalah
Kyai. Shirojudin Ahmad, serta santri dan para pengurus Pondok Pesantren
Kedung Kenong.
a. Observasi
13
Imam Suprayogo dan Tobroni. Metode Penelitian Sosial Agama (Bandung: PT. Remaja
Rosda karya, 2003) cet II , 63.
1
b. Wawancara.
c. Dokumentasi.
rujukan.
6. Metode Analisis
data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion
14
Spradley, Metode Etnografi, 85.
1
H. Sistematika Penulisan
15
Didi Junaidi, “Sebuah Pendekatan Baru dalam Kajian Al-Qur‟an” Jurnal Qur‟an dan
Hadis, 2 (Januari, 2015), 169-190. Diakses, 26-01-2019.
1
Bab III : Berisi tentang hasil paparan data yang di dapatkan dari hasil
Bab IV : Pada bab ini berisi tentang analisis tradisi pembacaaan surat
BAB II
A. Tradisi
1. Pengertian Tradisi
َُوىَو
ٍول َْأو.ْ َعَْليِ و َ ِم ْن َق َما ْج َوا ْعَتا َدُه ُ ال ُ ْع ر ُف
ِْف ع ٍل ِ ِْف حَيت َو َس َا ر َأل َت َم َىو
و َّفُو اْل ُم ُع
17
1
َ َقُّرر.ت.ْي َي
ِى َي َ َ ِ
َُِوِف ُ َد رر اا
َل ,ْ ِر
ااَْ ُم ر َ اِم
ِّ ااَ ْح َ ِام الَ ع
ال
ّ ِذ ْد ل ِ ي
الَ عا َدُة:ِّ َقا َل
ِ َذ ِوي.وي م قب
ُ ْ َ َ َ ِِف
عْ الِط
الن ْ و ُن وًال
ِن ّب ِا ع ال َّسلِي م ُ فْ و ِس.ّ
َ ْ َ
َد
Islam tidak menilai setiap budaya dan tradisi oleh suatu bangsa
non-Islam itu pasti selalu salah dan harus diberantas. Budaya dan tradisi
yang baik tidak serta merta menjadi buruk dan salah hanya karena
dilakukan oleh selain orang Islam. Ketika sebuah tradisi itu memang
17
Muhammad Najjih Maimoen, Mengamalkan Ajaran Syari‟at dan Membenahi Adat
Istiadat (Rembang: Toko Kitab al-Anwar, 2014), 116-117.
2
Katsir, kata „Urf diartikan sebagai sesuatu yang dipahami secara luas
dalam tafs>ir
fwatut Tafsi> r menjelaskan bahwa pengertian
Sha{
adalah:
„Urf di sini ini, juga diartikan sebagai tradisi, adat, amalan yang
dari as-Suyuthi yang dikutip Syaikh Yasin bin Isa al-Fadani kata „Urf
pada ayat diatas bisa diartikan sebagai kebiasaan atau adat. Ditegaskan
oleh Syaikh Yasin, adat yang dimaksud disini adalah adat yang tidak
maka sebenarnya ada dua kategori yang tidak bisa dilepas dari dinamika
kehidupan manusia: 20
unsur takalluf.
19
Muhammad Nasib ar-Rifa‟i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Trjm. Syihabuddin (Jakarta:
Gema Insani Press, 2000), 472.
20
Ibid. 120.
2
yang di serap dan dijadikan sebuah tradisi. Bentuk tradisi dalam upacara
a. Upacara tingkepan atau mitoni saat janin berusia tujuh bulan dalam
kandungan.
menurut aturan dalam Islam yakni terjad akad nikah. Bahkan setelah
21
Darori Amin, Sinkritisme dalam Masyarakat Jawa (Yogyakarta: Gama Media, 2002),
85.
2
ngunduh manten.
1) Yasinan
2) Tahlilan
3) Genduren
f. Upacara-upacara tahunan:
rahmadhan)
22
Clifford Geertz, Religion Off Java, Terj. Aswab Mahsin (Jakarta: PT. Dunia Pustaka,
1983), 3-18.
2
a. Ziarah kubur
sudah wafat, baik orang muslim biasa, orang shalih, ulama, para
wali, maupun para Nabi. Dan ziarah ini sudah dilakukan turun-
Disamping itu juga bisa menjadi ajang ngalap berkah para Nabi,
23
A. Munawwir, Kamus al-Munawwir (Yogyakarta: Pustaka Pogresif, 1997), 593.
24
Azyumardi Azra et.al., Insklopedi Islam (Jakarta: PT. Ichtiar Van Hoeve, 2001), 340.
2
kebajikan.26
b. Selamatan
berikut:
25
Najjih Maimoen, Mengamalkan Ajaran Syari‟at dan Membenahi Adat Istiadat, 238.
26
Chafidh, Tradisi Islam, 237-238.
27
Mustofa Haroen, Meneguhkan Islam Nusantara (Jakarta: Khalista, 2015), 114.
2
َىا ِ ِم ْ! ِن
َح َقا َل ا ِا مام َا ْ َ ِد! ِن َ ْحنَبِ ل ِِف ِ ا ُلّْلى
ْ ُ َ
ا ل َ ق ا ِ س ِم ِ
َنا.َّدَث :د َلُو ’َِت
ُ ْس فَيا َن
ْ َ ْ ََنا اا. َث:َقا َل
ا لل
ن ِجع
ِ ِ
إ َّن اْل َ ْم وَتى: ُا ْوو ِسbَ َقا َل: وري َقا َل.ْ ّ
ُّي َع
َك ن ُه. وا َي ْسَت َ ْع.ُْ ً عا َف َ ان.َ ْسب ِورِى ْم.ْ ُُب. و َن ِِف ق.ْ ُن.ْ فَت.َي
ااَي
َ~ب ْم تِْل
ّاِم
و َن َأ ْن ُيْطعِ َم.ْ ّ
c. Malam Jum‟atan
28
Ibid, 114.
2
modernisasi agama.29
29
Idam Hamid, “Tradisi Ma‟baca Ya>si>n Di Makam Annangguru Maddappungan Santri
Pondok Pesantren Salafiyah Parappe,” (Skripsi, UII, Makasar, 2017), 16.
3
nama malam Jum‟atan. Tradisi ini pada dasarnya tak lepas dari
30
Al-Imam al-Hafid abi Qosim sulaiman bin ahmad bin ayyub al-Lakhmiy at-Thabrani,
al-Mu’jamul al-Shagir (Lebanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2012), Juz 19 ,
62.
31
Idam Hamid, ‚Tradisi Ma’baca Ya>si>n di Makam Annangguru Maddappungan,‛ 18.
3
.اْ! ِن ْا َل عاَلِء
di Makkah sebelum Nabi Muhammad Saw hijrah. Surat ini memiliki ciri-
32
Imam al-Hafi>>z Abi Daud Sulaiman bin al-Asy’as al-Azdy al-Sjistani, Sunan Abi
Dawud (Damasqus: Da>r al-Risalah al-A’lamiyah, 2009), Vol. 3, 39.
3
33
M. Quraish Shihab, Tafsi>r al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2000), Vol. 12, 101-102.
3
bekas telapak kaki kalian menuju masjid dicatat oleh Allah Swt.
34
Qomaruddin Saleh, Asbabun Nuzul (Bandung: CV. Diponegoro, 1992), 418-419
3
di hari kiamat.35
jantung al- Qur‟an. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan HR. Imam
َ ع ْن
َنا َُُم َّم ُد ْ! ُن َسعِي ٍد َأ ُ َْي ُد ْ! ُن َعْب ِد ا َلّر ْ َ ِن َع َصالِ ٍح َع ْن َى ُا رو َن.ََح َّدث
َِأِب ُُمَ َّم ٍد ِن ا َْا َس ِن ْ! ِن رَنا.َ ْخب
“sesungguhnya setiap sesuatu itu memiliki hati dan hati bagi al-
Qur‟an itu adalah surat Yasin siapa yang membacanya, maka Allah
akan memberikan pahala bagi bacaanya itu seperti pahala membaca
al-Qur‟an sepuluh kali”.37
sebagai huruf nida‟, dan si>n sebagai akronim dari kata insan.
“Wahai Muhammad”.38 Hal ini diperkuat dengan surat Yas> i>n ayat 3.
biasanya
37
Abu> Isa> Muhammad bin Isa> bin Saurah bin Musa bin adh-Dhahhak as-Sulami>
adh- Dhahir al-Bughi at-Tirmidzi>, Sunan at-Tirmidzi> (Beirut: Darul Ghorb al-Islami,1996), Juz
V, 13.
38
Imam Fakhruddi>n ar-Ra>zi>, Al-Tafsir al-Khabi>r aw Mafa>tih al-Ghaib, Juz ke-XXVI
(Beirut: Dar al-Kitab al-Ilmiyah, 2009), 35.
39
Jala>luddi>n Abdurrahman as-Suyu>t}i, Al-Itqan fi> al-‘Ulu>m al-Qur’an, juz II (Cairo:
Dar el- Hadis, 2004), 21.
4
kaidah-kaidah hukum fundamental (asasi) yang perlu dikaji dengan teliti dan
a. Menentukan lokasi.
40
Sahiron Syamsuddin, Metodologi Penelitian Living Quran dan Hadits (Yogyakarta : TH-
Press, 2007), 70-76.
4
dokumentasi.
f. Penyajian data
berupa cerita rinci dari para informan sesuai dengan ungkapan atau
zaman Rasulullah dan para sahabatnya. Tradisi yang muncul adalah al-
41
Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, Fungsi dan Peran Wahyu
dalam Kehidupan Masyarakat (Jakarta: Mizan, 1992), 59.
42
Syamsuddin, Metodologi Penelitian Living Quran dan Hadits, 43-46.
4
bahkan internasional.
terapi jiwa sebagai pelipur duka dan lara, untuk mendoakan pasien
saja pergi oleh pemiliknya sebagai perisai atau tameng, tolak bala atau
9) Bagi para muballigh atau da‟i, ayat-ayat al-Qur‟an dijadikan dalil dan
tengah masyarakat.43
43
Syamsuddin, Metodologi Penelitian Living Quran dan Hadits, 43-46.
3
BAB III
1. Letak Geografis
dengan:
44
Dokumentasi 02/AGR-W/24-7/2019 .
39
4
Kenong yang saat ini jumlah santri putra dan putrinya kurang lebih sekitar
30 santri.
a. Periode I
45
Lihat Transkrip Wawancara 04/F-W/25-7/2019.
4
mempunyai empat anak, salah dari anak tersebut akan menjadi penerus
b. Periode II
Kedung Kenong dilanjutkan oleh Kyai Imam Mustofa. Pada masa ini
lakinya yaitu Imam Subandi, Sajuri, Misbah dan juga dibantu oleh dua
c. Periode III
yang ingin menitipkan anaknya untuk belajar ilmu agama sangat besar.
kyai Misbah dan Kyai Imam Ahmad. Kemudian Kyai Imam Ahmad
46
Lihat Transkrip Wawancara 04/F-W/25-7/2019
4
d. Periode IV
sebagai berikut:
a. Pada waktu kecil Kyai Sirajudin Ahmad diasuh oleh orang tuanya dan
47
Lihat Transkrip Wawancara 04/F-W/25-7/2019
48
Lihat Transkrip Wawancara 10/SA-W/23-7/2019.
4
Anwar Muharar
Pendidikan Formal
a) MI Rejosari
b) MTSN Rejosari.49
a. Visi
b. Misi
49
Lihat Transkrip Wawancara 10/SA-W/23-7/2019.
50
Dokumentasi 01/D/26-VII/19.
4
dewan guru dan santri dari berbagai daerah, antara lain sebagai berikut:52
51
Lihat Transkrip Wawancara 03/AGR-W/24-7/2019.
52
Dokumentasi 02/D/23-VII/2019.
4
4 Hadi Nahwu
5 Irwanto Shorof
6 Fahruddin Tajwid
NO NAMA KOTA
1 Fahruddin Demak
10 Subandi Palembang
4
NO NAMA KOTA
11 Sahlan Palembang
12 Ilham Demak
13 Sandi Demak
14 Deril Madiun
16 Mundir Ponorogo
17 Fatimah Palembang
18 Ayu Madiun
19 Lukman Ngawi
20 Tegar Ngawi
21 Riki Ngawi
22 Ulinnuha Jambi
29 Luki Madiun
4
a. Kegiatan harian
duha.
mujahadah
b. Kegiatan mingguan
1) Dzikrul ghafilin
2) Yasinan
3) Tahlilan
c. Kegiatan bulanan
1) Khotmil Qur‟an
2) Manakib
3) Istighotsah
d. Kegiatan tahunan
2) Ziarah wali
3) Akhirus sanah
4
1) Masjid
2) Asrama santri
3) Gedung madrasah
4) Dapur
5) Kamar mandi.53
berikut:
a. Tawasul
الفاحت َِضاةِ ا ش فا ع
َ ََ
53
Dokumentasi 03/D/23-VII/2019.
4
ُل م الفاحت
َِْ جْي ِع اْل َمَالئِ َ ِ اْل ُ َم َقّر ْ!ِ َْي ُخ ُ ْص و ِ ْ ِ ْي َل-
ًصا ُُث
َس ي ّ َِإ َل َح ْ َضرِة
ّ ِدنَا
َو َو
َس ي َس ي
ّ ِدنَا ِمي َ ائ ِي ل -و ّ ِدَنا ِ ْع َلرائِ َلَ -و َِْجْي
ْ ْ َ َ
ِع َس ي
ّ ِدَنا إِ ْ َسرا ْفِي َل-
الْ َ َم لاِئ َ ِ َوااَف َضِ َ -و َ َ َِل َو َِ ْْجي ِع اْل َ َم لاِئ َ ِ ا ُل ْرو
َحانِ ْيِ َْي الَ ْع ر ِش-
َ ْي ٌئ اهِلل
5
َ َ ح ْضرةِ َأ ْ!ِ و َ ونَِ هللِ ِخ ْضِ ر َ! ْ.لَيا َ ْمل َ ا ِن-
َ َ َ
اْ! ِن ا ِب ا نم ُ
يَ.نا ََأ دَ م ِّ َ َح و ِّأ لُ م ُ الفُثاحت
اِ ء ّ إََِل
َعَْليِ و ال َونَِ ِِّب اهللِ إِْ!َ.را ِ ْىي َم َع ْلَيِ و ال َونَِ ِِّب اهِلل إِْلَيا َس
َ َس لِام- َ َس لِام-
ُ ْص و ًصا إَِ َل ُم ْسَت ن َ ا
م عل
ْ ُ و رم ر و سِي ِدنَا َأ ِ ! ْ ٍ
َ َ َ َ َ َ َ َ
ِ
َجا ب و عل ي -و ع و ِ
َ َ ْ َ ُ
ُخ
ال ُّد َع ِا ء اخَلا َّصِ ِِف الَب ْد ِر ِم َن اْل ُم َها ِ ِ رْي َن َوااَْن َصا ِر َوَأ
ْص َ~ا ِب
ال َ ْه ِف رضي اهلل عنهم ْأجْعي ئ اهلل َلم الفاحت
ُُث
ّ إَِ َل َح ْ َضرةِ ُ ْسلَطا ِن َْأول َِي ِا ء ال َ ْشي ِخ َ ْعب ِد الَ قا ِد ِر ااَْ َي ال ِن َق ّد َس اهُلل
ِ َسّرُةَ -وإِ ََل ال َ ْشي ِخ َ !َ.هاُء ال ِدْي ِن النَ ْ .ق َسا!َْ .ن ِدىَ -وال َ ْشي
ِخ َِأ َح َس ِن
ال َشا ِذَِلَ -وال َ ْشي ِخ َُأوْي ِس َوال َ ْعل ِوى ااَ دا ِد الَبż ْ .
َدا ِدى- الَ ْق ر ِْ َ 2 -شي ِخ
َوال َ ْشي ِخ َِأِب َِ ْي ِد ُُمَ َّم ِد الًَżلاَِلَ -وال َ ْشي ِخ َ ْم والَ َن إِ ْس َ~ا ِق
أ َفا َضَنا اهُلل
!ُِع ُْل ِوم ِه ْم َوَأ ْ َسرا ِرِى ْم َو َْ bبِي َ .عتِ ه ْم ئ اهلل َلم الفاحت
ح ْضرةِ َأو ِلي اِ ء تِ س عِ ِِف ا ِو ِي وَْأزوا ِ َُُث
َ َ َ َ َْ َ ْ َ َ
ِه م و ُِذّري ِا ِتِ م ّ إََِل ُُث
ْ َ َ ْ
ّ َِإَل
ح ضرةِ َِْجي ِع عَل ماِ ء فونورو nو اْل م ع روِف ْي الْ م سبِي هللِ
َ ُْْ َْ ُ َ ْ ْ َُ َ ْ َ
َجا ِى ِدْي َن ِِف ِل ا
َ ِّدَنا !اbارا ’اbاع’ -ى أ’ع َر ِّب ا َل عالَ ِم ْ َْي ُخ
مرياة -فاتيو ُ ْص و ًصا
5
سيال أ يَ -و َ ِّدَنا ’ياىي حسن !شارى ت ال ساري! -اه عمر
صادق !ا!ادان! -اه ىا م أ عارى تبوايريع! -اه واى حس اهلل
تامباك !راس !اه !صرى دين ايار ومباع َو َ ِّدَنا رضوان سورا!ايا-
والشيخ حي اا ي اليندوى َأفا ََضنا اهُلل !ُِع ُْل وِم ِه ْم َوَأ
ْ َسرا ِرِى ْم َو َْ bبِي َ .عتِ ه ْم ئ اهلل َلم الفاحت
d. Membaca Muawidatain 7x
g
h. Do‟a.54
َك َ و
َك َأ ْ َك ََوما َال َ َك َصل َ َ َأْو
يَْ فى عَْل ْ و إَِْلي َفَ.ر! ِّ ِن إَِلي ك ’
ْ ْ
ي ِّْ ِن َل دْي َو ُرم
ُ َم ِفّر ً ا
َك ْ ُ َس ؤاِ ِ َ َأ ْسَأُل َك َما َال ُ َ
ن ِْل َيا ْعل ك َيْ .ع س عَْل
َبِا ِْل َي ْ ِ ف ْي َع ُم ِإ ْذ ر ي َ
54
Lihat Observasi 01/ O/25-7/2019.
5
ُ َم وفَ
َْbرِد ْي َو ْي َو ِ ْعن َد ِك ِِف ُِأّم ال ِ َس ْعِي َ ْم ُر
ّ ً .قا
َتا ِب ًدا ْزوًقا ِإ َْ .قتا ِر ِْرز َأث ْب ِت ْ ِن
قِ
d) Pembacaan ayat Kursi tujuh kali mendapat ijazah dar Kyai Anwar
Muharar
ayat 200 dibaca enam puluh kali diambil pengasuh dari kitab.55
55
Ijazah adalah suatu amalan yang diberikan mulai dari Nabi Muhammad kepada
sahabat, sahabat kepada tabi‟in, tabi‟in kepada tabi‟it tabi‟in sampai kepada para ulama‟, para
kiyai dan sampai kepada guru kita semua sehingga ilmu yang diperoleh dapat mempunyai sanad
keilmuan yang jelas dan terhubung sampai Rasulullah Saw.
56
Lihat Transkrip Wawancara 01/SA -W/23-7/2019.
5
berikut:
ُ َس ؤُلُو
َلَِ ا ُْا ْ َم عِ أ.رأَ ُ ْس َوَرة َ َّ ْت َِْلي.َ َم ْن َق
ْعَطاُه اهُلل يس وا صاَف
ل ا
57
Lihat Transkrip Wawancara 19/SA -W/29-7/2019.
5
عا َذ َ َك !ِِل َسانِو.ٍف ا ست َو َ َمّر ب ِِ َْر َ َو َ َمّر ُِِب.َد َعا َوا ْسَت
َ ْ
ذ
ف عل.ي
َِ ْ َ ُ ل
خ ّو ِ َ َفر ِإ ْن ُ ٍ ّو سأ ِإ ْنżَْ
ل
278/1) : َْأو ً!ِ ْقلبِ و (إحياء علوم الدين
58
Najjih Maimoen, Mengamalkan Ajaran Syari‟at dan Membenahi Adat Istiadat, 170-
171.
6
mengatakan:
berbagai cara ditempuh supaya iman dan takwa senantiasa terus bertambah
59
Lihat Transkrip Wawancara 08/SA -W/27-7/2019.
6
Ya>sin>
bahwa:
60
Lihat Transkrip Wawancara 09/MH -W/28-7/2019
61
Lihat Transkrip Wawancara 10/S -W/28-7/2019
6
jamaah agar tradisi trsebut dapat berkembang dan bermanfaat bagi orang
dilakukan secara
62
Lihat Transkrip Wawancara 11/I-W/28-7/2019.
63
Lihat Trasnkrip Wawancara 15/ANR -W/29-7/2019.
64
Lihat Trasnkrip Wawancara 17/H-W/29-7/2019.
65
Lihat Transkrip Wawancara 16/AGR -W/29-7/2019.
6
itu berkah al-Qur‟an, berkah para auliya‟ dan berkah para Kyai serta
Yang termasuk dalam salah satu surat didalam al-Qur‟an. Dalam hal ini
Beliau berpegang pada firman Allah Swt surat al-Isra>’ ayat 82 yang
berbunyi:
66
Lihat Transkrip Wawancara 12/L-W/28-7/2019.
67
Lihat Transkrip Wawancara 14/S-W/28-7/2019.
6
Artinya: dan Kami turunkan dari al-Qur‟an suatu yang menjadi penawar
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur‟an itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian.
Dengan adanya tradisi pembacaan Ya>si>n diharapkan para
dan diakherat sehingga para santri akan menjadi santri yang kuat imannya
yang berbunyi :
g
ilmu yang di dapat di Pondok Pesantren makin beragam dan bisa menjadi
bekal
68
Lihat Transkrip Wawancara 05/SA -W/27-7/2019.
6
Santri Menguraikan:
69
Lihat Transkrip Wawancara 07/SA -W/27-7/2019.
70
Lihat Transkrip Waw ancara 06/A -W/27-7/2019.
6
BAB IV
ANALISIS
pada langkah penelitian berikutnya yaitu analisis data. Dalam langkah ini peneliti
untuk beribadah kepada Allah Swt. Salah satu bentuk ibadah kepada Allah
adalah dengan cara membaca surat Ya>si>n. Ibadah yang dilakukan secara
62
6
1. Persiapan
surat Ya>si>n agar dalam pelaksanaan para santri lebih lancar membaca
surat Ya>si>n.
2. Pelaksanaan
–19.00 WIB, berlangsung ±60 menit, dan dipimpin oleh Kyai Sirojudin
3. Pra pelaksanaan
َو
َ َ َ َُُم َّم الل َ َع
ِ َسِل
ٍد َيا ر صل ع ْلَي و ّ ُه صل َلى
ّ ْم ِّب ّى ّى
ّم
dua dimensi yaitu prilaku dan makna sehingga dalam memahami tindakan
sosial harus mengkaji prilaku eksternal dari makna prilaku, Karl Mannheim
1. Makna objektif
yang
71
Syamsuddin, Metodologi Penelitian Living Quran dan Hadits, 14-15.
72
Karl Mannheim, Ideologi dan Utopia, Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, terj. F.
Budi Hardiman, 287.
6
pembacaan Ya>si>n.
b. Menambah ketakwaan
73
Lihat Transkrip Wawancara 18/M-W/29-7/2019.
74
Lihat Transkrip Wawancara 09/MH -W/28-7/2019
6
mengerjakannya.
pondok.
2. Makna ekspresif
Kedung
75
Karl Mannheim, Ideologi dan Utopia, Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, terj. F.
Budi Hardiman, 287.
6
tersebut untuk melatih para santri dalam hal ketakwaan kepada Allah serta
kegiatan ini para santri akan lebih efektif dalam mencari makna yang
bait “tombo ati” atau obat hati , maka dari itu santri lebih mudah
terkecuali dan hingga saat ini tradisi tersebut masih tetap terlaksana
dengan baik.
76
Lihat Transkrip Wawancara 08/SA -W/27-7/2019
6
Allah Swt.
Kenong.
3. Makna Dokumenter
79
Karl Mannheim, Ideologi dan Utopia, Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, terj. F.
Budi Hardiman, 287.
7
ketenagan dan ketentraman batin saja, melainkan ada rasa lain yang
1. Bagi individu
pernah putus dengan campur tangan Allah Swt. Dalam hal ini tidak
80
Lihat Transkrip Wawancara 08/SA -W/27-7/2019.
81
Lihat Transkrip Wawancara 09/MH -W/28-7/2019
7
2. Bagi kelompok
silaturahim.
mengamalkannya.83
kenal
82
Lihat Transkrip Wawancara 10/S -W/28-7/2019
7
83
Lihat Transkrip Wawancara 08/SA -W/27-7/2019.
7
menjadi kenal.84
gampang diterima.
diartikan dengan sebuah lembaga yaitu dalam hal ini lembaga yang
84
Lihat Trasnkrip Wawancara 15/ANR -W/29-7/2019.
85
Lihat Trasnkrip Wawancara 17/H-W/29-7/2019.
86
Lihat Transkrip Wawancara 16/AGR -W/29-7 /2019.
7
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
surat Ya>si>n dengan jadwal yang telah ditentukan, dan diakhiri dengan
pembacaan doa.
sebuah perubahan pada diri santri, yang menjadikan mereka disiplin dan
78
7
B. Saran
penulis harapkan bisa bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan umat
sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi et.al. Insklopedi Islam. Jakarta: PT. Ichtiar Van Hoeve, 2001.
Geertz, Clifford. Religion Off Java, Terj. Aswab Mahsin. Jakarta: PT. Dunia
Pustaka, 1983.
Mannheim, Karl. Ideologi dan Utopia, Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik,
terj. F. Budi Hardiman. Yogyakarta: Kanisius, 1991.
Mansur, Muhammad. Living Qur‟an dalam lintasan sejarah studi al- Qur‟an.
Yogyakarta: TH Press, 2007.
al-Sjistani, Imam al-Hafi>>z Abi Daud Sulaiman bin al-Asy’as al-Azdy. Sunan Abi
Dawud, Juz V. Damaskus: Da>r al-Risalah al-A’lamiyah, 2009.
as-Suyu>t}i, Jala>luddi>n Abdurrahman. Al-Itqan fi> al-‘Ulu>m al-Qur’an, juz II. Cairo:
Dar el- Hadis, 2004.
Tobroni. dan Imam Suprayogo. Metode Penelitian Sosial Agama. Bandung: PT.
Remaja Rosda karya, 2003.