NO PROSEDUR
PEMERIKSAAN AWAL
1 Dokter menyapa dan memperkenalkan diri kepada pasien
2 Dokter memastikan pasien yang akan diperiksa
Dokter membina sambung rasa (membina hubungan dokterpasien)
3
Dokter melakukan informed consent (menjelaskan tentang prosedur tindakan,
4 maksud dan tujuan) serta memastikan bahwa pasien setuju dengan prosedur
pemeriksaan
Memastikan tidak ada gangguan dalam melakukan pemeriksaan fisik setelah istirahat
5
5 menit
6 Meminta ijin pada pasien/ keluarganya
7 Dokter melakukan persiapan alat dan persiapan diri
Dokter melakukan simple handwashing sebelum melakukan pemeriksaan fisik
8
PEMERIKSAAN FISIK HEMATOLOGI
9 Melakukan observasi secara hati-hati:
Menilai keadaan umum pasien, apakah tampak sakit ringan, sedang, atau
berat
Menilai tingkat kesadaran pasien
Menilai tanda vital pasien:
Tensi: 120/80
Nadi: 80x/mnt
Suhu: 37
RR: 20x/mnt
Melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan atau panjang badan
ANEMIA
Temukan gejala anemia:
a. Penampakan khas: facies Cooley (ciri khas thalassemia mayor)
b. Rambut: apakah rambut kering, mudah dicabut
c. Mata:
Konjungtiva: pucat atau tidak, perdarahan kecil di konjungtiva bisa sebagai
1. tanda dari adanya perdarahan
Sklera: secara keseluruhan harus berwarna putih, jika sklera kuning mungkin
tanda awal dari jaundice klinis
d. Mulut:
Warna bibir, pucat atau tidak
Mukosa mulut pucat atau tidak
Lidah yang halus dan merah (tanda dari anemia megaloblastik)
Stomatitis angularis (ujung bibir luka & mengering) oral patch
(tanda dari oral kandidiasis/kandidiasis)
e. Apakah anemia tersebut disertai limfadenopati (pembesaran KGB)
f. Jantung:
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda takikardi frekuensi jantung normal
bervariasi dari 70-170x/menit sampai 120-140x/menit setelah lahir.
- 80 – 140x/menit pada usia 1 tahun
- 80 – 130x/menit pada usia 2 tahun
- 80 – 120x/menit pada usia 3 tahun
- 70 – 115x/menit pada usia ≥3 tahun
- 90x/menit pada usia 10 tahun, semakin remaja akan menurun hingga
mencapai 60 – 100x per menit
Melakukan auskultasi untuk menemukan adanya murmur pansistolik di
semua katup sebagai tanda anemia berat. Dengarkan dalam posisi
pasien duduk dan terlentang
g. Abdomen: apakah disertai dnegan hepatomegaly atau splenomegali
h. Kuku: pucat, sianosis atau normal, kuku sendok(koilonichiasis)
i. Palmar: pucat atau normal
j. Kulit: pucat atau keabu-abuan (tanda dari hemosiderosis)
k. Penampakan khas: facies Cooley
Memperkirakan seberapa parahnya anemia:
a. Anemia ringan/sedang: terlihat pada konjungtiva, mukosa mulut, kuku,
2. telapak tangan, kulit
b. Anemia berat: gangguan fungsi jantung yang memerlukan
penanganan segera
PERDARAHAN
Melakukan identifikasi dari tipe perdarahan: purpura, petekie, ekimosis, hematoma,
epitaksis, hematemesis, melena, hematoschezia, hemarthrosis, gusi berdarah,
1. perdarahan subkonjungtival, perdarahan pada tali pusat, metrorrhagia dan
perdarahan hebat.
KEGANASAN
Melakukan pemeriksaan awal, melakukan identifikasi tanda-tanda:
Apakah terdapat demam, takikardi, iritabilitas
Apakah terdapat anemia
Apakah terdapat perdarahan
Infiltrasi kulit, edema periorbital, papilledema, adenopati, tanda pembesaran
1. mediastinum (dyspnea, venektasi, neck swelling), hepatomegali,
splenomegali, pembesaran testis, nyeri tulang, tanda infeksi, adanya massa di
abdomen dan massa-massa lainnya
Melakukan pemeriksaan limfonodus secara umum diperiksa menurut
lokasinya masing-masing pada tubuh.
Prosedur:
Periksa secara sistematis nodus-nodus oksipital, post auricular, cervical anterior
dan posterior, cervical parotis, submaksilaris
Catat ukuran, jumlah, mobilitas, kekenyalan dan konsistensi dari setiap
kelenjar yang teraba
Kecil, diskret, dapat digerakkan, keras, diameter tidak lebih dari 3 mm adalah
normal pada area-area ini
Di daerah servikal dan inguinal, diameter nodus 1 cm adalah sampai usia 12
tahun
Nodus yang terletak di segitiga servikalis anterior, yang pembesarannya
2. lambat, biasanya jinak
Nodus dengan pembesaran yang cepat dan melekat pada jaringan, keras,
biasanya berupa nodus yang ganas
Besar, hangat, lunak, kenyal, pada nodus biasanya akibat dari infeksi akut
Keras, kenyal mempunyai kesamaan dengan leukemia.
Nodus yang kenyal dan tergabung satu sama lain di kulit, biasanya terdapat
pada anak dengan tuberculosis
Nodus yang diskret dan keras, ditemukan pada limfoma maligna, jika sangat
keras dan kenyal menandakan adanya metastasis
Adenopati lokal menandakan adanya infeksi lokal, tetapi dapat juga sebagai
tanda adanya penyakit umum.