Anda di halaman 1dari 24

Revisi Paper Praktikum ke – 7 Jum’at, 26 Mei 2023

Mata Kuliah : Ekowisata Alam

PENGEMBANGAN DAN PERANCANGAN PROGRAM


EKOWISATA ALAM BERDASARKAN SUMBERDAYA
(Studi Kasus : Mandala Kitri)

Disusun Oleh :
Kelompok 3 / B1
Gina Saviera J0402221066
Muhammad Radithya Rangga Permana J0402221109
Muhammad Salsa Rizky Dilah J0402221022
Nabilla Meydianti J0402221049

Dosen :
Bedi Mulyana, S.Hut., M.Par., MMCAP

Asisten Dosen :
Boeby Febriyana, A.Md
Rahadian Bimo Wicaksono, A.Md

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Lokasi


Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Maret 2023 pukul 14.00 yang
terletak di Mandala kitri, Jl. Kebun Raya Cibodas, Cipanas, Cimacan, Kab.
Cianjur, Jawa Barat.

B. Alat dan Bahan


Berikut ini merupakan tabel alat dan bahan praktikum yang digunakan selama
praktikum.

Tabel 1. Alat dan Bahan Praktikum


No. Alat dan Bahan Fungsi
Berfungsi sebagai alat untuk menulis data
1. Pena
dilapangan
Berfungsi sebagai media tempat untuk
2. Thallysheet
menuliskan data dilapangan
Berfungsi untuk mewawancarai responden
3. Kuesioner
yang ada di lokasi
Berfungsi untuk menghapus tulisan yang
4. Correction Tape
salah
Berfungsi untuk mengukur fasilitas yang
5. Meteran Gulung
ada pada lokasi studi kasus
Berfungsi untuk mendokumentasikan
6. Kamera
setiap objek yang diamati
Berfungsi sebagai media mengejarkan dan
7. Laptop
mengolah data dilapangan
Berfungsi untuk mengolah data didalam
8. Microsoft Word laptop menjadi paper

C. Tahapan Kerja
Berikut ini adalah tahapan - tahapan yang dilakukan pada praktikum mata
kuliah Ekowisata Alam.
1. Tahapan pertama yang dilakukan adalah menentukan lokasi yang akan
diamati, untuk lokasinya sendiri kami mendapatkan studi kasus Mandala Kitri

2. Kemudian ditahap kedua kami mencari data sumber daya, sarana prasarana,
pengelolaan sarana prasarana, dan kondisi terkini destinasi.

3. Terakhir, setelah mendapat data yang dibutuhkan dilanjutkan dengan


mengolah data tersebut menjadi paper serta membuat desain tapak (site)
destinasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sumberdaya Wisata
1. Sumberdaya
Sumber daya wisata merupakan segala potensi yang terdapat pada suatu
destinasi wisata yang bermanfaat dan dapat dikembangkan. Berdasarkan
pengamatan dilapangan, berikut merupakan sumber daya yang didapat di studi
kasus yaitu di Mandala Kitri.

Tabel 2. Hasil Pengamatan Sumberdaya di Mandala Kitri


No. Nama Deskripsi
1. Fauna
Capung sambar merah memiliki nama latin
(Orthetrum pruintsum) merupakan jenis
capung yang ditemukan di Mandala Kitri
a. Capung Sambar Merah
diarea sekitar sungai kecil dan danau
Capung sambar merah ini memiliki warna
tubuh yang keseluruhan berwarna merah
Burung Walet Linchi (Collocalia linchi),
biasa dikenal dengan burung sriti. Walet
b. Burung Wallet Linchi linchi memiliki tubuh berukuran kecil sekira
9 cm, memiliki warna hitam biru mengkilat,
ekor sedikit bertakik
Burung ini memiliki warna hitam pekat pada
bagian kepala, sayapnya berwarna abu – abu
c. Burung Kutilang tua, kemudian memiliki warna tubuh abu –
abu muda, dan pada bagian bawah berwarna
kuning.
2. Flora
Pohon ki acret memiliki bunga yang
berwarna cerah yang berarti penandanya.
Pohonnya bisa tumbuh hingga 20 meter.
Daunnya majemuk menyirip gasal dengan
a. Pohon Ki Acret
jumlah anak daun 5-7 buah, dengan panjang
15- 45 cm dan ujung daunnya runcing. Anak
daunnya berbentuk bulat telur dengan urat
daun yang tegas.
Cemara adalah tumbuhan hijau rantingnya
yang beruas pada dahan dan buahnya mirip
b. Pohon Cemara runjung kecil. Bunga betinanya nampak
seperti berkas rambut, kecil, dan kemerah-
merahan.
Rumput gajah adalah rumput berukuran
besar bernutrisi tinggi yang biasanya dipakai
sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing,
c. Rumput Gajah
gajah. Rumput gajah banyak dibudidayakan
di Afrika karena ketahanannya terhadap
cuaca panas.
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel, berikut ini merupakan
pembahasan mengenai setiap sumber daya yang ditemui di Mandala Kitri.

a. Keanekaragaman Fauna
Keanekaragaman fauna merupakan jenis – jenis fauna yang terdapat pada
suatu tempat. Keanekaragaman fauna yang terdapat di Mandala Kitri yau ada
capung sambar merah, burung wallet linchi, dan burung kutilang.

1) Capung Sambar Merah


Capung sambar merah memiliki nama latin (Orthetrum pruintsum)
merupakan jenis capung yang ditemukan di Mandala Kitri diarea sekitar
sungai kecil dan danau. Capung yang ditemukan pada saat pengamatan
berjumlah 2 ekor. Capung sambar merah ini memiliki warna tubuh yang
keseluruhan berwarna merah namun jika diamati, warna merah yang
terdapat pada tubuh capung ini berbeda. Warna merah pada bagian tubuh
bagian bawah cenderung bewarna merah marun sedangkan pada bagian
sayap dan bagian atas tubuh bewarna merah cabai.

Gambar 1. Capung Sambar Merah di Mandala Kitri

2) Burung Wallet
Burung Walet Linchi (Collocalia linchi), biasa dikenal dengan
burung sriti, merupakan salah satu kekayaan fauna Indonesia yang
selama ini dimanfaatkan sebagai pemancing dan induk angkat bagi
anakan burung walet putih (Collocalia fuciphaga). Habitat burung ini
adalah semua tipe hutan, lahan pertanian dan perkotaan. Wallet
merupakan burung pemakan serangga kecil. Burung walet linchi
merupakan jenis burung pemakan serangga kecil yang memiliki habitat
di semua tipe hutan, lahan pertanian, perkotaan. Walet linchi memiliki
tubuh berukuran kecil sekitar 9 cm, memiliki warna hitam biru
mengkilat, ekor sedikit bertakik.

Gambar 2. Burung Wallet Linchi di Mandala Kitri


3) Burung Kutilang
Burung kutilang merupakan jenis burung yang ditemui pada saat
melakukan kegiatan birdwatching pada pagi hari. Burung kutilang yang
terdapat pada area Mandala Kitri berjumlah 4 ekor burung. Burung ini
memiliki warna hitam pekat pada bagian kepala, sayapnya berwarna abu
– abu tua, kemudian memiliki warna tubuh abu – abu muda, dan pada
bagian bawah berwarna kuning.

Gambar 3. Ilustrasi Gambar Burung Kutilang di Mandala Kitri


Sumber : blogspot.com
b. Keanekaragaman Flora
Keanekaragaman flora yang terdapat di Mandala Kitri yaitu didominasi
oleh jenis pepohonan dan rumput. keanekaragaman tersebut terdiri dari pohon
ki acret, pohon cemara, dan rumput gajah.

1) Pohon Ki Acret
Pohon ki acret memiliki bunga yang berwarna cerah yang berarti
penandanya. Pohonnya bisa tumbuh hingga 20 meter, sehingga
memudahkan siapa saja dapat melihat bunganya dari jauh. Buahnya
berisi air. Pohon Ki Acret dapat mencapai ketinggian antara 10-35 m.
Daunnya majemuk menyirip gasal dengan jumlah anak daun 5-7 buah,
dengan panjang 15- 45 cm dan ujung daunnya runcing. Anak daunnya
berbentuk bulat telur dengan urat daun yang tegas. Daun mudanya
berwarna hijau tua dan permukaannya mengkilat. Bunganya tersusun
dalam tandan, susunannya rapat dan berupa pedunculus communis
(tumbuhnya di ujung cabang).

Gambar 4. Pohon Ki Acret di Mandala Kitri


2) Pohon Cemara
Pohon cemara sebagian terdapat di belahan bumi selatan terutama di
wilayah tropis. Cemara sendiri adalah tumbuhan hijau rantingnya yang
beruas pada dahan dan buahnya mirip runjung kecil. Bunga betinanya
nampak seperti berkas rambut, kecil, dan kemerah-merahan. Cemara
mudah untuk ditanam, meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk
tumbuh besar. Pohon cemara juga dapat tumbuh di dataran tinggi
bersuhu dingin. Tinggi pohon cemara dewasa bisa mencapai 20 meter
lebih. Pohon ini termasuk flora yang mudah dirawat dan karakter
daunnya selalu hijau, tidak mudah rontok atau kering sehingga
termasuk ke dalam tumbuhan Evergreen. Pohon cemara berumur
panjang, karena dapat hidup hingga ratusan tahun.

Gambar 5. Ilustrasi Gambra Pohon Cemara di Mandala Kitri


Sumber : Google
3) Rumput Gajah
Rumput gajah adalah rumput berukuran besar bernutrisi tinggi yang
biasanya dipakai sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing, gajah.
Rumput gajah banyak dibudidayakan di Afrika karena ketahanannya
terhadap cuaca panas. Rumput Gajah dapat tumbuh tegak lurus,
merumpun lebat, tinggi tanaman dapat mencapai 7 meter, berbatang
tebal dan keras, daun panjang, dan berbunga seperti es lilin.

Gambar 6. Rumput Gajah di Mandala Kitri


2. Daya Tarik Wisata Alam
Atraksi atau daya tarik wisata merupakan segala sesuatu yang memiliki
keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
wisatawan (UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan) dalam (Rossadi dan
Widayati 2018).

a. Fauna
Berikut ini merupakan daya tarik fauna yang terdapat di Mandala Kitri
berdasarkan data sumber daya yang didapatkan.

1) Burung Wallet Linchi


Burung Walet Linchi (Collocalia linchi), biasa dikenal dengan burung
sriti, merupakan salah satu kekayaan fauna Indonesia yang selama ini
dimanfaatkan sebagai pemancing dan induk angkat bagi anakan burung
walet putih (Collocalia fuciphaga). Habitat burung ini adalah semua tipe
hutan, lahan pertanian dan perkotaan. Wallet merupakan burung
pemakan serangga kecil. Burung walet linchi merupakan jenis burung
pemakan serangga kecil yang memiliki habitat di semua tipe hutan, lahan
pertanian, perkotaan. Wallet linchi memiliki tubuh berukuran kecil
sekitar 9 cm, memiliki warna hitam biru mengkilat, ekor sedikit bertakik.

Gambar 7. Burung Wallet Linchi di Mandala Kitri

2) Burung Kutilang
Burung kutilang merupakan jenis burung yang ditemui pada saat
melakukan kegiatan birdwatching pada pagi hari. Burung kutilang yang
terdapat pada area Mandala Kitri berjumlah 4 ekor burung. Burung ini
memiliki warna hitam pekat pada bagian kepala, sayapnya berwarna abu –
abu tua, kemudian memiliki warna tubuh abu – abu muda, dan pada bagian
bawah berwarna kuning.

Gambar 8. Ilustrasi Gambar Burung Kutilang di Mandala Kitri


Sumber : blogspot.com

b. Flora
Berikut ini merupakan daya tarik flora yang terdapat di Mandala Kitri
berdasarkan data sumber daya yang didapatkan.

1) Pohon Ki Acret
Pohon ki acret memiliki bunga yang berwarna cerah yang berarti
penandanya. Pohonnya bisa tumbuh hingga 20 meter, sehingga
memudahkan siapa saja dapat melihat bunganya dari jauh. Buahnya
berisi air. Pohon Ki Acret dapat mencapai ketinggian antara 10-35 m.
Daunnya majemuk menyirip gasal dengan jumlah anak daun 5-7 buah,
dengan panjang 15- 45 cm dan ujung daunnya runcing. Anak daunnya
berbentuk bulat telur dengan urat daun yang tegas. Daun mudanya
berwarna hijau tua dan permukaannya mengkilat. Bunganya tersusun
dalam tandan, susunannya rapat dan berupa pedunculus communis
(tumbuhnya di ujung cabang).

Gambar 9. Pohon Ki Acret di Mandala Kitri

2) Pohon Cemara
Pohon cemara sebagian terdapat di belahan bumi selatan terutama di
wilayah tropis. Cemara sendiri adalah tumbuhan hijau rantingnya yang
beruas pada dahan dan buahnya mirip runjung kecil. Bunga betinanya
nampak seperti berkas rambut, kecil, dan kemerah-merahan. Cemara
mudah untuk ditanam, meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk
tumbuh besar. Pohon cemara juga dapat tumbuh di dataran tinggi bersuhu
dingin. Tinggi pohon cemara dewasa bisa mencapai 20 meter lebih.
Pohon ini termasuk flora yang mudah dirawat dan karakter daunnya
selalu hijau, tidak mudah rontok atau kering sehingga termasuk ke dalam
tumbuhan Evergreen. Pohon cemara berumur panjang, karena dapat
hidup hingga ratusan tahun.

Gambar 5. Ilustrasi Gambra Pohon Cemara di Mandala Kitri


Sumber : Google
c. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara lingkungan dan makhluk
hidup. Ekosistem yang terdapat di Mandala Kitri. Ekosistem yang terdapat di
Mandala Kitri yaitu ekosistem perairan usngai, ekosistem perairan danau,
dan ekosistem darat yang dihuni oleh pepohonan dan rerumputan yang
terdapat di Mandala kItri. Ekosistem perairan sungai dan danau memiliki
perbedaan yang treletak pada satwa dan tumbuhan yang hidup disana.
Ekosistem perairan sungai cenderung diisi dengan tumbuhan air yang tahan
pada aliran air yang deras, sedikitnya ikan, kumbang air, dan terdapat
bebatuan kecil pada sekitar area pinggir sungai. Sedangkan systemtem
perairan danau cenderug ditemui satwa akuatik yang cukup beragam mulai
dari udang air tawar, ikan mas, ikan – ikan kecil, dan kumbang air.
d. Gejala Alam
Gejala alam merupakan sesuatu fenomena yang terdapat dan terbentuk
pada alam. Gejala alam yang terdapat di Mandala Kitri yaitu adanya sungai
kecil yang terdaat pada area belakang Mandala Kitri. Sungai ini memiliki
kedalaman yang dangkal yaitu hanya sekitar 45-50 cm dengan arus yang
tidak trelalu deras. Gejala alam selanjutnya yang terdapat pada area Mandala
Kitri yaitu berupa suhu yang berubah dan tidak stabil pada sekitar area
Cibodas yang mencakup area Mandala Kitri. Suhu yang terdapat disini yaitu
17 – 18 derajat pada pagi hari dan pada siang hari bisa mencapai 25 derajat.

3. Sarana dan Prasarana


Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud atau tujuan; alat; media (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, dalam Sophian 2019). Sedangkan prasarana sendiri
dimaknai sebagai penunjang pelaksanaan sarana. Berdasarkan data yang diambil
dilapangan, berikut ini merupakan sarana dan prasarana di Mandala Kitri.

Tabel 3. Fasilitas Sarana dan Prasarana di Mandala Kitri


No. Fasilitas Sarana dan Prasarana Deskripsi
Mushollah merupakan fasilitas yang terdapat
1. Mushollah di Mandala Kitri dan digunakan oleh
wisatawan muslim untuk beribadah
Track jalan yang terdapat di area Mandala
Kitri merupakan track yang digunakan bagi
2. Track Jalan
para pengendara ATV dan para wisatawan
berjalan – jalan disekitar area Mandala Kitri.
Mandala Kitri mempunyai front office yang
terletak di area depan berdekatan dengan
pintu gerbang masuk. Front office ini sendiri
memiliki luas sekitar 9 x 15 m. Bangunan
3. Kantor Pengelola (Front office)
kantor ini sendiri sudah cukup strategis
karena terletak pada bagian depan sehingga
mudah untuk dijangkau oleh para wisatawan
yang datang.
Toilet merupakan sarana pokok bagi
manusia, toilet sendiri berfungsi sebagai
tempat untuk mebuang hajat serta keperluan
jasmani lainnya. Toilet yang ada di Mandala
4. Toilet
Kitri sendiri memiliki air yang melimpah,
bersih, dan memiliki ruangan toilet yang
banyak serta terletak berdekatan pada area
pintu masuk Mandala Kitri.
Mandala Kitri menyediakan satu tempat
sampah berukuran kecil yang digunakan
untuk menampung sampah, tempat sampah
5. Tempat Sampah ini terbuat dari kaleng yang cukup besar
dengan diameter 128 cm. Kondisi tempat
sampah tersebut sangat berantakan, karena
jumlah sampah yang terlalu banyak
Manada Kitri mempunyai fasilitas jembatan
yang berfungsi untuk membantu para
6. Jembatan
pengunjung dan juga wisatawan
menyebrangi danau.
7. Pintu Gerbang Pintu gerbang yang terdapat di Mandala
Kitri merupakan penanda dan sekaligus
ucapan untuk menyambut pengunjung dan
wisatawan yang datang Ketika berkunjung
ke area ini.

a. Mushollah
Mushollah merupakan fasilitas utama yang dimiliki pada suatu destinasi
wisata. Mushollah sendiri digunakan oleh para wisatawan dan pengunjung
muslim untuk beribadah Ketika sedang berada di kawasan Mandala Kitri.
Mushollah yang terdapat disini berukuran luas yang sedang yaitu sekitar 15-
18 m. Mushollah disini juga dirawat oleh pengelola dari kawasan Mandala
Kitri dengan baik sehingga kebersihannya terjaga.

Gambar 6. Mushollah di Mandala Kitri


b. Track Jalan
Track jalan yang terdapat di area Mandala Kitri merupakan track yang
digunakan bagi para pengendara ATV dan para wisatawan berjalan – jalan
disekitar area Mandala Kitri. Track jalan ini terletak pada awal pintu masuk
masuk Mandala Kitri hingga ke dalam bagian Mandala Kitri yang
mengelilingi tempat ini. Track jalan yang ada disini didesain dengan medan
jalan yang tersusun dari tanah dan batuan kerikil. Wisatawan yang melewati
track jalan bisa memandangi sisi kiri dan kanan jalan sambal menikmati view
alamiah yang ada disini. Track jalan yang tersedia disini terdiri dari 2 jenis
jalan yaitu ada jalan utama dan jalan setapak kecil. Keduanya memiliki
kondisi yang baik serta layak bagi para pengunjung dan wisatawan ketika
digunakan karena tidak sulit untuk diraih oleh pengunjung.

Gambar 7. Track Jalan di Mandala Kitri

c. Kantor Pengelola (Front Office)


Front office atau kantor pengelola merupakan departmen yang harus ada
dalam pengurusan sebuah hotel dan usaha penginapan lainnya. Menurut
Bagyono dan Sambodo (2006) dalam (Ahmad, 2021) menjelaskan bahwa
front office ini merupakan bagian yang vital dalam menentukan keberhasilan
sebuah bisnis penginapan. Mandala Kitri mempunya front office yang terletak
di area depan berdekatan dengan pintu gerbang masuk. Bangunan kantor ini
sendiri sudah cukup strategis karena terletak pada bagian depan sehingga
mudah untuk dijangkau oleh para wisatawan yang datang. Bangunan kantor
ini sendiri sudah cukup strategis karena terletak pada bagian depan sehingga
mudah untuk dijangkau oleh para wisatawan yang datang. Kantor ini juga
dijaga oleh para pengelola, bisanya terdiri dari 1 hingga 3 orang pengelola
yang berjaga.

Gambar 8. Kantor Pengelola di Mandala Kitri


d. Toilet
Toilet merupakan sarana pokok bagi manusia, toilet sendiri berfungsi
sebagai tempat untuk mebuang hajat serta keperluan jasmani lainnya. Toilet
yang ada di Mandala Kitri sendiri memiliki air yang melimpah, bersih, dan
memiliki ruangan toilet yang banyak serta terletak berdekatan pada area
pintu masuk Mandala Kitri. Namun sayangnya, lantai toilet yang ada di
Mandala Kitri masih kotor karena diakibatkan adanya wisatawan dan
pengunjung yang masih kurang peduli terhadap kebersihan sehingga masih
menginjak – injak lantai toilet dan tidak dibersihkan kembali setelah
menggunakan toilet.

Gambar 9. Toilet di Mandala Kitri


e. Tempat Sampah
Tempat sampah merupakan sarana atau fasilitas yang penting dan wajib
ada pada setiap tempat. Hal ini sendiri dikarenakan adanya tujuan untuk
menjaga suatu tempat bersih dan bebas dari sampah – sampah dari
pengunjung dan wisatawan. Mandala Kitri menyediakan satu tempat sampah
berukuran kecil yang digunakan untuk menampung sampah, tempat sampah
ini terbuat dari kaleng yang cukup besar dengan diameter 128 cm. Kondisi
tempat sampah tersebut sangat berantakan, karena jumlah sampah yang
terlalu banyak sehingga tidak dapat tertampung lagi pada tempat sampah
tersebut. Fasilitas ini terletak dibagian depan berdekatan dengan gedung
front office atau kantor depan.
Gambar 10. Tempat Sampah di Mandala Kitri
f. Jembatan
Jembatan merupakan fasilitas yang digunakan untuk membantu
pengunjung dan wisatawan menyebrang dari satu tempat ke tempat yang
lain. Manada Kitri mempunyai fasilitas jembatan yang berfungsi untuk
membantu para pengunjung dan juga wisatawan menyebrangi danau. Selain
itu pula, jembatan disini terkadang dogunakan oleh beberapa pengunjung dan
wisatwan untuk bersantai sambal menikmati suasana disekitar danau.
Kondisi dari jembatan yang ada disni kurang terawat karena banyak warna
cat yang sudah memudar, besi nya memiliki karat, beberapa bagian
warnanya banyak yang sudah terkikis oleh air hujan

Gambar 11. Jembatan di Mandala Kitri


g. Pintu Gerbang
Pintu gerbang yang terdapat di Mandala Kitri merupakan penanda dan
sekaligus ucapan untuk menyambut pengunjung dan wisatawan yang datang
Ketika berkunjung ke area ini. Pintu ini sendiri memiliki tingga sekitar 8 m
dan lebar sekitar 12 m. Pintu gerbang ini terbuat dari bambu dan diwarnai
berwarna kuning. Pada area Mandala Kitri hanya terdapat 1 pintu gerbang
yaitu hanya pada bagian pintu masuk Mandala Kitri saja.

Gambar 12. Pintu Gerbang di Mandala Kitri

4. Pengelolaan Wisata
Pengelolaan kawasan wisata merupakan bentuk pengelolaan area kawasan
wsiata dilihat dari segi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya, fasilitas, dan
pengelolaan pengunjung. Berikut merupakan pembahasan dari ketiga data aspek
yang didapat.
a. Pengelolaan Sumberdaya
1) Planning
Pengelolaan yang ada di Mandala Kitri ini dilakukan dengan
perawatan sumberdaya yang ada, karena di mandala kitri memiliki
berbagai sumberdaya, yaitu tanaman, hewan hingga danau. Adanya
pengeloaan seperti ini bertujuan untuk menjaga sumberdaya yang ada
agar tertap terjaga dan juga terawat dengan baik.

2) Organizing
Organisasi yang terdapat pada pengelolaan Mandala adalah
pemerintah kabupaten cianjur yang dimana mandala kitri ini tidak
sembarangan dikelola, dengan adanya organisasi dalam pengelolaan ini
mandala kitri dapat terjaga keberadaanya dan juga mendukung kegiatan
yang ada didalam area tersebut.

3) Actuating
Actuating atau implementasi dalam pengelolaan sumberdaya yang
ada di mandala kitri ini adalah larangan mengambil atau memetik bunga
dan juga tidak sembarangan dalam penangkapan seperti ikan, karena
dibutuhkan izin terlebih dahulu. Larangan ini sebagai bentuk
implementasi pengelolaan sumberdaya sehingga area ini dapat terjaga
keasrian nya dan menarik pengunjung untuk berlama lama di area ini.

4) Controlling
Pengelolaan melalui controlling ini digunakan untuk mengecek
keadaan dari sumberdaya daya yang ada di mandala kitri, dan juga
mengecek kondisi sumberdaya tersebut sehingga menjadi bahan
evaluasi kedepannya untuk sebuah sumberdaya yang ada di Mandal
Kitri Tersebut.

b. Pengelolaan Fasilitas
1) Planning
Perencanaan dalam pengeloaan fasilitas sangat dibutuhkan karena
bisa menjadi tolak ukur penilaian dari seseorang yang mengunjungi
mandala kitri. Pengeloaan fasilitas ini dengan cara melakukan
perawatan secara berkala 2 minggu sekali, seperti melakukan
pengecatan ulang pada suatu fasilitas jika terdapat fasilitas tersebut cat
nya sudah memudar sehingga rencana pengelolaan ini sangat
diperlukan.

2) Organizing
Organisasi yang mengelola mandala kitri bertanggung jawab atas
semua fasilitas yang ada. Organisasi ini berhak mengatur semua
pengunjung terhadap penggunaan fasilitas yang ada, agar fasilitas yang
ada di mandala kitri ini terawatt dengan baik.
3) Actuating
Implementasi dalam pengelolaan fasilitas adalah pengelola membuat
suatu papan informasi tentang peringatan untuk menggunakan fasilitas
yang ada, agar terkendali dan terjaga juga kondisi dari fasilitas tersebut.

4) Controlling
Controling ini dalam pengelolaan fasilitas berguna untuk mengecek
secara langsung terkait kondisi fasilitas di area mandala kitri dan
mendata apa saja kekurangan yang harus dibenahi sehingga bisa
menarik lebih banyak lagi pengungjung serta meningkatkan
kenyamanan pengunjung.

c. Pengelolaan Pengunjung
1) Planning
Planning mengenai pengelolaan pengunjung adalah berupa
informasi larang larang serta tata perilaku yang ditunjukan kepada para
pengunjung, agar tidak terjadi hal hal yang tidak di mungkinkah terjadi
dan juga tidak mengganggu kenyaman orang lain.

2) Organizing
Organizing dalam pengelolaan pengunjung, pengelola yang terlibat
dalam organisasii ini adalah orang yang menginformasikan dan
memberitahu para pengunjung dari mulai tata perilaku hingga peraturan
tata tertib. Hal ini yang utamanya ialah pengunjung, seseorang yang
harus memiliki kesadaran dari pengunjung untuk mematuhi segala
peraturan yang ada.

3) Actuating
Pengeloaan dalam implementasi adalah memberikan pengarahan
langsung oleh pemandu atau pun pihak terkait yang ada di mandala kitri
untuk menginformasikan perilaku yang harus di patuhi pengunjung
guna untuk menjaga kenyaman satu sama lain bagi para pengunjung
yang datang.

4) Controlling
Controlling ini yaitu pemeriksaan mendalam terkait barang barang
yang dibawa oleh pengunjung sebelum memasuki area mandala kitri.
Hal ini berguna untuk menimbulkan rasa aman antar para pengunjung
yang mengunjungi mandala kitri.

5. Kondisi Terkini
Kondisi dari Mandala Kitri pada saat kami Penelitian langsung ke lapang
masih memiliki kondisi yang bagus walaupun ada beberapa catatan untuk
diperbaiki dan ditingkatkan kembali yaitu seperti pada toilet, tempat sampah,
jembatan dan mushollah. Bagian toilet yang harus diperbaiki yaitu lantai yang
sudah berlubang dan juga licin dan mengganti lampu yang sudah mati, untuk
tempat sampah yang harus ditingkatkan adalah kualitas dan juga memperbanyak
jumlah tempat sampah yang ada agar tidak ada sampah yang berserakan dan juga
mengganti tempat sampah yang sudah rusak, untuk jembatan bisa diperbaikki
karena sudah tidak layak untuk dilewati oleh pengunjung, dan untuk mushollah
perlu diperbaikki pada bagian atap mushollah karena telah berlubang.

6. Layout
Berikut ini merupakan Layout Mandala Kitri.

Gambar 13. Layout Mandala Kitri

B. Pengembangan Wisata
Pengembangan pariwisata merupakan produk kreativitas manusia dalam
mengembangkan kegiatan wisata dan hal – hal yang mencakup pariwisata. Dalam
hal pengembangan wisata ini sendiri dilakukan pembuatan perencanaan
pengembangan wisata pada destinasi wisata. Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan dilapangan, berikut ini merupakan pengembangan aktivitas ekowisata
alam yang ada di studi kasus destinasi wisata yaitu di Mandala Kitri.

1. Pengembangan Aktivitas Wisata


Pengembangan aktivitas wisata pada studi kasus Mandala Kitri yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut.

Tabel 4. Pengembangan Aktivitas Wisata di Mandala Kitri


No. Aktivitas Deskripsi
Bermain ATV ini sendiri akan dibuat
pengembangannya dengan menambah durasi
1. Bermain ATV
dan track jalan agar pengunjung bisa
mengendarai ATV dengan puas
Bermain flying fox merupakan kegiatan yang
terdapat di Mandala Kitri namun kegiatan ini
jarang dilakukan oleh pengunjung, oleh karena
2. Bermain Flying Fox
itu dilakukan penambahan track agar ketika
menaikki flying fox bisa menambah kesan yang
seru.
Pengamatan burung, dengan melihat burung
dari sisi yang berbeda, dimulai dari warna,
bentuk tubuh, jumlah burung hingga suara
3. Bird Watching burung, nantinya akan dibuat jalur khusus
sehingga tidak bertabrakan jalur dengan
aktivitas lainnya dan pendampingan oleh
seseorang yang telah berpengalaman.
Bersantai diarea Mandala Kitri sudah biasa
dilakukan pengunjung, namun dalam hal ini
4. Bersantai dan Memancing dilakukan pengembangan pada kegiatan ini
yaitu bersantai sambil memancing di danau
serta piknik.
Berikut ini merupakan pembahasan mengenai setiap pengembangan aktivitas
yang terdapat di Mandala Kitri

a. Bermain ATV
Bermain ATV merupakan aktivitas wisata yang dilakukan oleh para
wisatawan ketika berkunjung dan mendatangi Mandala Wangi. Bermain ATV
dapat dilakukan oleh siapa saja namun anak – anak yang dibawah umur
cenderung tidak akan diprioritaskan untuk menaikkinya. Kegiatan ini sendiri
banyak dilakukan oleh para laki – laki. Pada kegiatan ini dilakukan dengan
menambah durasi penggunaan ATV serta track jalan yang digunakan akan
bisa membuat pengendara ATV merasa lebih puas terutama mengendarai
ATV sambil menikmati pemandangan sekitar serta dengan adanya durasi yang
ditambah ketika bermain menaikki ATV hal ini juga diharapakan para
penggunanya menggunakannya dengan baik dan bijak.

Gambar 14. Bermain ATV di Mandala Kitri

b. Bermain Flying Fox


Bermain flying fox merupakan kegiatan bermain yang bisa dilakukan oleh
pengunjung ketika mengujungi Mandala Kitri, namun kegiatan ini sudah lama
jarang dimainkan oleh pengunjung dikarenakan track yang tersedia tidak
terlalu menarik. Berdasarkan hal kemudian dilakukan pengembangan dengan
cara menambah track atau jalur bermain flying fox agar bisa menambah minat
pengunjung untuk menaikki flying fox serta bisa melatih keberanian dari para
penggunanya.
Gambar 15. Ilustrasi Bermain Wahana Flying Fox
Sumber : yourbandung.com
c. Bird Watching
Birdwatching merupakan kegiatan melihat burung, akan tetapi bukan
hanya melihat burung saja, tapi untuk lebih mengetahui keindahan dari
burung seperti jenisnya, warna,hingga suara. Adapun pengembangan dari
aktivitas birdwatching ini adalah membuat jalur khusus bagi seseorang yang
sedang melakukan kegiatan birdwatching agar terhindar dari bertabrakannya
jalur dari aktivitas lain dan juga melakukan pendampingan oleh seseorang
yang ahli di dalam bidang birdwatching sehingga bagi yang melakukannya
akan mendapat informasi detail secara langsung.

Gambar 16. Ilustrasi Kegiatan Birdwatching di Mandala Kitri

d. Bersantai dan Memancing


Bersantai merupakan kegiatan yang paling umum dilakukan oleh
pengunjung ketika datang pada suatu tempat. Bersantai sendiri merupakan
jenis aktivitas pasif karena tidak memerlukan banyak pergerakan pada
aktivitasnya. Aktivitas wisata ini sendiri bisanya dilakukan disekitar bawah
pepohonan dan di pinggir danau. Durasi yang bersantai yang biasa dilakukan
oleh pengunjung dan wisatwan disini yaitu 1 – 3 jam. Dari kegiatan ini sendiri
dilakukan pengembangan berupa penambahan kegiatan memancing pada area
danau sambil menaikki perahu diatas danau sehingga bisa memberi sensasi
yang menyenangkan.

Gambar 17. Bersantai di area Mandala Kitri

2. Pengembangan Fasilitas
Pengembangan fasilitas wisata merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menambahkan atau mengembangkan fasilitas wisata yang telah ada dengan tujuan
untuk menambah kenyamanan pengunjung dalam berwisata dan juga mendukung
kegiatan wisata. Berikut merupakan pengembangan fasilitas yang dilakukan.

Tabel 5. Pengembangan Fasilitas Wisata di Mandala Kitri


No. Pengembangan Fasilitas Deskripsi
Tong sampah yang terdapat di Mandala
Kitri hanya ada 1 buah tong sampah saja
1. Menambahkan Tempat Sampah dan keadaannya kurang terawat, oleh
karena itu perlu adanya penambahan
tong sampah
Mushollah yang terdapat di area ini
memiliki bentuk fisik yang kurang
terawatt, karena bagian atap mushollah
2. Memperbaikki Mushollah
yang terlubang, oleh karena itu perlu
adanya perbaikkan mushollah agar
pengunjung lebih nyaman
Tabel 5. Tabel Lanjutan
Pada bagian Track jalan dilakukan
3. Pembatas Jalan pengembvang dengan memberi pembatas
serta guna pejalan kaki merasa aman
Penambahan papan interpretasi ini sediri
ditujukan untuk membantu pengunjung
4. Papan Interpretasi mengetahui lokasi Mandala Kitri, serta
informasi flora dan fauna yang terdapat
di Mandala Kitri

Berdasarkan tabel diatas, berikut ini merupakan pembahasan dari setiap


pengembangan fasilitas wisata yang terdapat di Mandala Kitri.

a. Menambah Tempat Sampah


Tempat sampah merupakan sarana atau fasilitas yang penting dan wajib
ada pada setiap tempat. Hal ini sendiri dikarenakan adanya tujuan untuk
menjaga suatu tempat bersih dan bebas dari sampah – sampah dari
pengunjung dan wisatawan. Mandala Kitri menyediakan satu tempat sampah
berukuran kecil yang digunakan untuk menampung sampah. Kondisi tempat
sampah tersebut sangat berantakan, karena jumlah sampah yang terlalu banyak
sehingga tidak dapat tertampung lagi pada tempat sampah tersebut. Namun
dari segi jumlah tempat sampah disini masih kurang serta penggunaanya yang
kurang baik, oleh karena itu dilakukan pengembangan berupa penambahan
tempat sampah pada area Mandala Kitri.

Gambar 18. Jembatan di Mandala Kitri


b. Memperbaikki Mushollah
Mushollah yang terdapat di area ini memiliki bentuk fisik yang kurang
terawat karena bagian atap mushollah yang terlubang, oleh karena itu perlu
adanya perbaikkan mushollah agar pengunjung lebih nyaman, serta melakukan
pengembangan seperti penambahan tempat untuk mengambil wudhu serta
penambahan toilet agar pengunjung yang ingin beribada merasa tenang dan
nyaman di mushollah Mandala Kitri ini.

Gambar 19. Mushollah di Mandala Kitri


c. Memberi Pembatas Track Jalan
Pengembangan memberi pembatas jalan dilakukan karena jalan utama
pengunjung dan track atv itu merupakan menggunakan jalan yang sama,
sehingga dibutuhkan pembatas jalan ini agar pengunjung yang tidak
menggunakan ATV terhindar dari bahaya pengendara ATV. Pengembangan
ini dimaksudkan untuk memberi rasa aman terhadapa para pengunjung.

Gambar 20. Ilustrasi Pembatas Jalan di Mandala Kitri


Sumber : gualdrail.com

d. Menambah Papan Interpretasi


Media interpretasi sangatlah dibutuhkan ketika kita sedang berada pada
suatu kawasan wisata. Area Mandala Kitri sendiri belum memiliki papan
interpretasi yang dibutuhkan pengunjung ketika ingin mencari dan membaca
informasi. Penambahan papan interpretasi ini sediri ditujukan untuk
membantu pengunjung mengetahui lokasi Mandala Kitri, serta informasi flora
dan fauna yang terdapat di Mandala Kitri.
Gambar 6. Ilustrasi Papan Interpretasi Untuk Area Mandala Kitri
Sumber : www.pojokcerita.com

C. Perancangan Program Ekowisata Alam

1. Nama Program
Nama program wisata ala mini yaitu “The Beauty of Bird Life”. Nama ini
memiliki makna yaitu keindahan kehidupan burung. Maksud penamaan ini
sendiri yaitu, pada kegiatan ini audiens diajarkan untuk melihat burung
menggunakan binokular yang dimana audiens bisa melihat keindahan serta
kehidupan burung secara langusung dari burung burung yang dilihatnya.

2. Tujuan Program
Tujuan dari diadakan perancangan program ekowisata ini adalah untuk
memperlihatkan estetika dari sebuah burung secara langsung dan
mendapatkan informasi dari burung apa yang dilihatnya.

3. Sasaran Program
Sasaran dari kegiatan ini adalah para remaja akhir ataupun mahasiswa atau
mahasiswi, alasan kenapa sasarannya adalah remaja awal yaitu usia 17-19
tahun, karena pada usia tersebut dapat lebih fokus dan lebih paham atau
mengerti dari dari setiap informasi yang telah disampaikan.

4. Itenerary
Berikut adalah Itenerary dari setiap kehgiatan yang dilakukan dalam
program ekowisata alam “The Beauty of Bird Life”.

Tabel 6. Itenerary Program Ekowisata Alam di Mandala Kitri


No. Aktivitas Durasi Keterangan
Wisatawan datang ke area
Mandala Kitri dan menginap pada
Wisatawan Melakukan 17.00 – 21.00
1. camp yang disediakan untuk
Registrasi WIB
registrasi sebelum mengikuti
kegiatan bird watching
05.00 – 05.15 Audiens melakukan sarapan pagi
2. Sarapan Pagi
WIB yang telah di sediakan
Audiens akan diberi arahan
Wisatawan Berkumpul dan 05.15 – 05.30 mengenai teknis kegiatan bird
3.
Persiapan Bird Watching WIB watching dan penggunaan alat –
alat dalam kegiatan tersebut.
Audiens melakukan bird watching
05.45 – 09.00 yang dipandu oleh ahlinya serta di
4. Birdwatching
WIB beriinformasi langsungoleh
pemandu tersebut
Audiens dipersilahkan untuk
09.00 – 09.30
5. Break beristirahat sejenak, sambil
WIB
menunggu acara lainnya.
09.30 – 10.15 Audiens di hidangkan talkshow
6. Talkshow
WIB dengan menghadirkan ahli burung
Bermain quiz bersama dengan
10.15 – 11.00
7. Quiz menebak nama burung yang
WIB
terdapat pada sebuah kertas
Kegiatan ini akan ditutup oleh
11.00 – 11.30 pelaksana dan diadakan sesi
8. Penutupan dan Sesi Foto
WIB berfoto bersama sebelum para
peserta pulang
9. Audiens Pulang 11.30 WIB Audiens di persilahkan pulang.

Berdasarkan tabel itenerary diatas berikut merupakan pembahasan dari setiap


aktivitas yang dilakukan. Program ini berjudul “The Beauty of Bird Life” yang
dimana berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksankan di dalam program ini
yaitu, bird watching. Program ini sendiri akan dilakukan pada sasaran usia 17 –
19 tahun dengan kapasitas sebanyak 20 orang yang akan dibagi masing – masing
5 orang dalam 4 tim. Para peserta yang akan mengikuti kegiatan ini diwajibkan
untuk melakukan registrasi terlebih dahulu pada pukul 17.00 – 21.00 WIB satu
hari sebelum kegiatan dimulai untuk sekalian menginap di lokasi yang telah
disediakan oleh panitia. Pada hari pelaksanaan kegiatan, peserta akan
dipersilahkan untuk bersiap - siap melakukan kegiatan bird watching dan sarapan
terlebih dahulu.
Setelah para peserti selesai sarapan dan bersiap – siap, peserta akan diarahkan
terebih dahulu oleh panitia pelaksana mengenai teknis kegiatan dan peralatan
yang digunakan selama kegiatan bird watching. Selanjutnya setelah diberi
arahan, peserta melakukan kegiatan bird watching pada pukul 05.45 – 09.00 WIB
dan setelah dipersilahkan untuk istirahat selama 30 menit dari pukul 09.00 – 09.30
WIB. Setelah istirahat peserta akan diarahkan untuk mengikuti kegiatan talkshow
dengan menghadirkan seorang ahli burung dan sekaligus memberi materi sebelum
diadakan quiz. Setelah mengikuti talkshow peserta akan diarahkan Kembali untuk
mengikuti quiz tebak – tebak mengenai jenis burung melalui gambar dan suara
sambil bermain dan pemberian hadiah pemenang quiz. Kegiatan terakhir yaitu
penutupan yang akan dilakukan oleh panitia dan sesi foto Bersama sebelum
audiens dipersilahkan untuk pulang. Terakhir setelah acara selesai peserta akan
dipersilahkan untuk pulang.

5. Fasilitas yang Digunakan


Pelaksanaan program ekowisata “The Beauty of Bird Life” memerlukan
fasilitas agar berjalannya program ini. Berikut merupakan fasilitas yang
digunakan.

a. Panggung
Panggung ini digunakan untuk menunjang dari kegiatan talkshow,
yang dimana talkshow tersebut menghadirkan pakar burung untuk
menceritakan tentang pengalamannya.
Gambar 21. Ilustrasi Panggung Kegiatan Talkshow
Sumber : Google

b. Camp
Camp Mandala Kitri ini merupakan fasilitas yang disediakan untuk
digunakan sebagai tempat berkumpulnya audiens untuk para peserta
program ekowisata ini menginap. Camp sendiri disediakan karena kegiatan
bird watching sendiri akan dilaksanakan pada pagi dini hari sehingga tidak
memungkinkan untuk para peserta datang pada waktu tersbeut, oleh
karena itu di panitia akan menyediakan camp untuk menginap.

Gambar 22. Camp di Area Mandala Kitri

c. Kursi
Kursi ini digunakan untuk tempat audiens duduk agar tidak kotor
ketika audiens ingin duduk, karena area camp mandala kitri merupakan
tanah yang di tutupi rerumputan dan juga tentu membuat rasa kurang
nyaman.

Gambar 23. Ilustrasi Gambar Kusri Kegiatan Talkshow Pada Program


Sumber : Google

d. Pos Peminjaman Peralatan Kegiatan


Kegiatan bird watching pada program ekowisata “The Beauty of Bird
Life” ini akan dilakukan dengan menggunakan peralatan yang disediakan
oleh panitia kegiatan. Penyediaan peralatan dalam melakukan kegiatan
bird watching akan dilakukan pada pos peminjaman peralatan kegiatan
pada sekitar area camp peserta. Peralatan yang digunakan yaitu berupa
kamera dan binokuler yang masing – masing akan diberikan 2 binokuler
pada setiap tim.
Gambar 24. Ilustrasi Pos Peminjaman Peralatan Kegiatan
Sumber : Google

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembuatan pengambangan dan perancangan program


ekowisata alam berdasarkan sumber daya destinasi, didapatkan kesimpulan yaitu
sebuah pengembangan dan perencanaan program ekowisata didapatkan melalui
aspek sumber daya, sarana prasarana, daya tarik wisata, pengelolaan kawasan, dan
kondisi destinasi. Melalui pembuatan pengembangan dan perencanaan ini sebuah
kegiatan dan fasilitas wisata bisa memberi kepuasan bagi wisatawan dan juga
pengunjung. Kemudian pembuatan sebuah layout site sendiri membantu dalam
mengembangkan dan memosisikan suatu rancangan program pengembangan
ekowisata yang ada di Mandala Kitri.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad F. 2021. “Pengertian Front Office: Peran, Struktur Organisasi, Fungsi dan
Tugas”.
https://www.amesbostonhotel.com/pengertian-front-office/#:~:text=Peran
%20Department%20Front%20Office

Anda mungkin juga menyukai