Paper 7 - Kel 3 - B1 - Wislam - PENGEMBANGAN DAN PERANCANGAN PROGRAM EKOWISATA ALAM BERDASARKAN SUMBERDAYA
Paper 7 - Kel 3 - B1 - Wislam - PENGEMBANGAN DAN PERANCANGAN PROGRAM EKOWISATA ALAM BERDASARKAN SUMBERDAYA
Disusun Oleh :
Kelompok 3 / B1
Gina Saviera J0402221066
Muhammad Radithya Rangga Permana J0402221109
Muhammad Salsa Rizky Dilah J0402221022
Nabilla Meydianti J0402221049
Dosen :
Bedi Mulyana, S.Hut., M.Par., MMCAP
Asisten Dosen :
Boeby Febriyana, A.Md
Rahadian Bimo Wicaksono, A.Md
METODE PRAKTIKUM
C. Tahapan Kerja
Berikut ini adalah tahapan - tahapan yang dilakukan pada praktikum mata
kuliah Ekowisata Alam.
1. Tahapan pertama yang dilakukan adalah menentukan lokasi yang akan
diamati, untuk lokasinya sendiri kami mendapatkan studi kasus Mandala Kitri
2. Kemudian ditahap kedua kami mencari data sumber daya, sarana prasarana,
pengelolaan sarana prasarana, dan kondisi terkini destinasi.
A. Sumberdaya Wisata
1. Sumberdaya
Sumber daya wisata merupakan segala potensi yang terdapat pada suatu
destinasi wisata yang bermanfaat dan dapat dikembangkan. Berdasarkan
pengamatan dilapangan, berikut merupakan sumber daya yang didapat di studi
kasus yaitu di Mandala Kitri.
a. Keanekaragaman Fauna
Keanekaragaman fauna merupakan jenis – jenis fauna yang terdapat pada
suatu tempat. Keanekaragaman fauna yang terdapat di Mandala Kitri yau ada
capung sambar merah, burung wallet linchi, dan burung kutilang.
2) Burung Wallet
Burung Walet Linchi (Collocalia linchi), biasa dikenal dengan
burung sriti, merupakan salah satu kekayaan fauna Indonesia yang
selama ini dimanfaatkan sebagai pemancing dan induk angkat bagi
anakan burung walet putih (Collocalia fuciphaga). Habitat burung ini
adalah semua tipe hutan, lahan pertanian dan perkotaan. Wallet
merupakan burung pemakan serangga kecil. Burung walet linchi
merupakan jenis burung pemakan serangga kecil yang memiliki habitat
di semua tipe hutan, lahan pertanian, perkotaan. Walet linchi memiliki
tubuh berukuran kecil sekitar 9 cm, memiliki warna hitam biru
mengkilat, ekor sedikit bertakik.
1) Pohon Ki Acret
Pohon ki acret memiliki bunga yang berwarna cerah yang berarti
penandanya. Pohonnya bisa tumbuh hingga 20 meter, sehingga
memudahkan siapa saja dapat melihat bunganya dari jauh. Buahnya
berisi air. Pohon Ki Acret dapat mencapai ketinggian antara 10-35 m.
Daunnya majemuk menyirip gasal dengan jumlah anak daun 5-7 buah,
dengan panjang 15- 45 cm dan ujung daunnya runcing. Anak daunnya
berbentuk bulat telur dengan urat daun yang tegas. Daun mudanya
berwarna hijau tua dan permukaannya mengkilat. Bunganya tersusun
dalam tandan, susunannya rapat dan berupa pedunculus communis
(tumbuhnya di ujung cabang).
a. Fauna
Berikut ini merupakan daya tarik fauna yang terdapat di Mandala Kitri
berdasarkan data sumber daya yang didapatkan.
2) Burung Kutilang
Burung kutilang merupakan jenis burung yang ditemui pada saat
melakukan kegiatan birdwatching pada pagi hari. Burung kutilang yang
terdapat pada area Mandala Kitri berjumlah 4 ekor burung. Burung ini
memiliki warna hitam pekat pada bagian kepala, sayapnya berwarna abu –
abu tua, kemudian memiliki warna tubuh abu – abu muda, dan pada bagian
bawah berwarna kuning.
b. Flora
Berikut ini merupakan daya tarik flora yang terdapat di Mandala Kitri
berdasarkan data sumber daya yang didapatkan.
1) Pohon Ki Acret
Pohon ki acret memiliki bunga yang berwarna cerah yang berarti
penandanya. Pohonnya bisa tumbuh hingga 20 meter, sehingga
memudahkan siapa saja dapat melihat bunganya dari jauh. Buahnya
berisi air. Pohon Ki Acret dapat mencapai ketinggian antara 10-35 m.
Daunnya majemuk menyirip gasal dengan jumlah anak daun 5-7 buah,
dengan panjang 15- 45 cm dan ujung daunnya runcing. Anak daunnya
berbentuk bulat telur dengan urat daun yang tegas. Daun mudanya
berwarna hijau tua dan permukaannya mengkilat. Bunganya tersusun
dalam tandan, susunannya rapat dan berupa pedunculus communis
(tumbuhnya di ujung cabang).
2) Pohon Cemara
Pohon cemara sebagian terdapat di belahan bumi selatan terutama di
wilayah tropis. Cemara sendiri adalah tumbuhan hijau rantingnya yang
beruas pada dahan dan buahnya mirip runjung kecil. Bunga betinanya
nampak seperti berkas rambut, kecil, dan kemerah-merahan. Cemara
mudah untuk ditanam, meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk
tumbuh besar. Pohon cemara juga dapat tumbuh di dataran tinggi bersuhu
dingin. Tinggi pohon cemara dewasa bisa mencapai 20 meter lebih.
Pohon ini termasuk flora yang mudah dirawat dan karakter daunnya
selalu hijau, tidak mudah rontok atau kering sehingga termasuk ke dalam
tumbuhan Evergreen. Pohon cemara berumur panjang, karena dapat
hidup hingga ratusan tahun.
a. Mushollah
Mushollah merupakan fasilitas utama yang dimiliki pada suatu destinasi
wisata. Mushollah sendiri digunakan oleh para wisatawan dan pengunjung
muslim untuk beribadah Ketika sedang berada di kawasan Mandala Kitri.
Mushollah yang terdapat disini berukuran luas yang sedang yaitu sekitar 15-
18 m. Mushollah disini juga dirawat oleh pengelola dari kawasan Mandala
Kitri dengan baik sehingga kebersihannya terjaga.
4. Pengelolaan Wisata
Pengelolaan kawasan wisata merupakan bentuk pengelolaan area kawasan
wsiata dilihat dari segi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya, fasilitas, dan
pengelolaan pengunjung. Berikut merupakan pembahasan dari ketiga data aspek
yang didapat.
a. Pengelolaan Sumberdaya
1) Planning
Pengelolaan yang ada di Mandala Kitri ini dilakukan dengan
perawatan sumberdaya yang ada, karena di mandala kitri memiliki
berbagai sumberdaya, yaitu tanaman, hewan hingga danau. Adanya
pengeloaan seperti ini bertujuan untuk menjaga sumberdaya yang ada
agar tertap terjaga dan juga terawat dengan baik.
2) Organizing
Organisasi yang terdapat pada pengelolaan Mandala adalah
pemerintah kabupaten cianjur yang dimana mandala kitri ini tidak
sembarangan dikelola, dengan adanya organisasi dalam pengelolaan ini
mandala kitri dapat terjaga keberadaanya dan juga mendukung kegiatan
yang ada didalam area tersebut.
3) Actuating
Actuating atau implementasi dalam pengelolaan sumberdaya yang
ada di mandala kitri ini adalah larangan mengambil atau memetik bunga
dan juga tidak sembarangan dalam penangkapan seperti ikan, karena
dibutuhkan izin terlebih dahulu. Larangan ini sebagai bentuk
implementasi pengelolaan sumberdaya sehingga area ini dapat terjaga
keasrian nya dan menarik pengunjung untuk berlama lama di area ini.
4) Controlling
Pengelolaan melalui controlling ini digunakan untuk mengecek
keadaan dari sumberdaya daya yang ada di mandala kitri, dan juga
mengecek kondisi sumberdaya tersebut sehingga menjadi bahan
evaluasi kedepannya untuk sebuah sumberdaya yang ada di Mandal
Kitri Tersebut.
b. Pengelolaan Fasilitas
1) Planning
Perencanaan dalam pengeloaan fasilitas sangat dibutuhkan karena
bisa menjadi tolak ukur penilaian dari seseorang yang mengunjungi
mandala kitri. Pengeloaan fasilitas ini dengan cara melakukan
perawatan secara berkala 2 minggu sekali, seperti melakukan
pengecatan ulang pada suatu fasilitas jika terdapat fasilitas tersebut cat
nya sudah memudar sehingga rencana pengelolaan ini sangat
diperlukan.
2) Organizing
Organisasi yang mengelola mandala kitri bertanggung jawab atas
semua fasilitas yang ada. Organisasi ini berhak mengatur semua
pengunjung terhadap penggunaan fasilitas yang ada, agar fasilitas yang
ada di mandala kitri ini terawatt dengan baik.
3) Actuating
Implementasi dalam pengelolaan fasilitas adalah pengelola membuat
suatu papan informasi tentang peringatan untuk menggunakan fasilitas
yang ada, agar terkendali dan terjaga juga kondisi dari fasilitas tersebut.
4) Controlling
Controling ini dalam pengelolaan fasilitas berguna untuk mengecek
secara langsung terkait kondisi fasilitas di area mandala kitri dan
mendata apa saja kekurangan yang harus dibenahi sehingga bisa
menarik lebih banyak lagi pengungjung serta meningkatkan
kenyamanan pengunjung.
c. Pengelolaan Pengunjung
1) Planning
Planning mengenai pengelolaan pengunjung adalah berupa
informasi larang larang serta tata perilaku yang ditunjukan kepada para
pengunjung, agar tidak terjadi hal hal yang tidak di mungkinkah terjadi
dan juga tidak mengganggu kenyaman orang lain.
2) Organizing
Organizing dalam pengelolaan pengunjung, pengelola yang terlibat
dalam organisasii ini adalah orang yang menginformasikan dan
memberitahu para pengunjung dari mulai tata perilaku hingga peraturan
tata tertib. Hal ini yang utamanya ialah pengunjung, seseorang yang
harus memiliki kesadaran dari pengunjung untuk mematuhi segala
peraturan yang ada.
3) Actuating
Pengeloaan dalam implementasi adalah memberikan pengarahan
langsung oleh pemandu atau pun pihak terkait yang ada di mandala kitri
untuk menginformasikan perilaku yang harus di patuhi pengunjung
guna untuk menjaga kenyaman satu sama lain bagi para pengunjung
yang datang.
4) Controlling
Controlling ini yaitu pemeriksaan mendalam terkait barang barang
yang dibawa oleh pengunjung sebelum memasuki area mandala kitri.
Hal ini berguna untuk menimbulkan rasa aman antar para pengunjung
yang mengunjungi mandala kitri.
5. Kondisi Terkini
Kondisi dari Mandala Kitri pada saat kami Penelitian langsung ke lapang
masih memiliki kondisi yang bagus walaupun ada beberapa catatan untuk
diperbaiki dan ditingkatkan kembali yaitu seperti pada toilet, tempat sampah,
jembatan dan mushollah. Bagian toilet yang harus diperbaiki yaitu lantai yang
sudah berlubang dan juga licin dan mengganti lampu yang sudah mati, untuk
tempat sampah yang harus ditingkatkan adalah kualitas dan juga memperbanyak
jumlah tempat sampah yang ada agar tidak ada sampah yang berserakan dan juga
mengganti tempat sampah yang sudah rusak, untuk jembatan bisa diperbaikki
karena sudah tidak layak untuk dilewati oleh pengunjung, dan untuk mushollah
perlu diperbaikki pada bagian atap mushollah karena telah berlubang.
6. Layout
Berikut ini merupakan Layout Mandala Kitri.
B. Pengembangan Wisata
Pengembangan pariwisata merupakan produk kreativitas manusia dalam
mengembangkan kegiatan wisata dan hal – hal yang mencakup pariwisata. Dalam
hal pengembangan wisata ini sendiri dilakukan pembuatan perencanaan
pengembangan wisata pada destinasi wisata. Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan dilapangan, berikut ini merupakan pengembangan aktivitas ekowisata
alam yang ada di studi kasus destinasi wisata yaitu di Mandala Kitri.
a. Bermain ATV
Bermain ATV merupakan aktivitas wisata yang dilakukan oleh para
wisatawan ketika berkunjung dan mendatangi Mandala Wangi. Bermain ATV
dapat dilakukan oleh siapa saja namun anak – anak yang dibawah umur
cenderung tidak akan diprioritaskan untuk menaikkinya. Kegiatan ini sendiri
banyak dilakukan oleh para laki – laki. Pada kegiatan ini dilakukan dengan
menambah durasi penggunaan ATV serta track jalan yang digunakan akan
bisa membuat pengendara ATV merasa lebih puas terutama mengendarai
ATV sambil menikmati pemandangan sekitar serta dengan adanya durasi yang
ditambah ketika bermain menaikki ATV hal ini juga diharapakan para
penggunanya menggunakannya dengan baik dan bijak.
2. Pengembangan Fasilitas
Pengembangan fasilitas wisata merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menambahkan atau mengembangkan fasilitas wisata yang telah ada dengan tujuan
untuk menambah kenyamanan pengunjung dalam berwisata dan juga mendukung
kegiatan wisata. Berikut merupakan pengembangan fasilitas yang dilakukan.
1. Nama Program
Nama program wisata ala mini yaitu “The Beauty of Bird Life”. Nama ini
memiliki makna yaitu keindahan kehidupan burung. Maksud penamaan ini
sendiri yaitu, pada kegiatan ini audiens diajarkan untuk melihat burung
menggunakan binokular yang dimana audiens bisa melihat keindahan serta
kehidupan burung secara langusung dari burung burung yang dilihatnya.
2. Tujuan Program
Tujuan dari diadakan perancangan program ekowisata ini adalah untuk
memperlihatkan estetika dari sebuah burung secara langsung dan
mendapatkan informasi dari burung apa yang dilihatnya.
3. Sasaran Program
Sasaran dari kegiatan ini adalah para remaja akhir ataupun mahasiswa atau
mahasiswi, alasan kenapa sasarannya adalah remaja awal yaitu usia 17-19
tahun, karena pada usia tersebut dapat lebih fokus dan lebih paham atau
mengerti dari dari setiap informasi yang telah disampaikan.
4. Itenerary
Berikut adalah Itenerary dari setiap kehgiatan yang dilakukan dalam
program ekowisata alam “The Beauty of Bird Life”.
a. Panggung
Panggung ini digunakan untuk menunjang dari kegiatan talkshow,
yang dimana talkshow tersebut menghadirkan pakar burung untuk
menceritakan tentang pengalamannya.
Gambar 21. Ilustrasi Panggung Kegiatan Talkshow
Sumber : Google
b. Camp
Camp Mandala Kitri ini merupakan fasilitas yang disediakan untuk
digunakan sebagai tempat berkumpulnya audiens untuk para peserta
program ekowisata ini menginap. Camp sendiri disediakan karena kegiatan
bird watching sendiri akan dilaksanakan pada pagi dini hari sehingga tidak
memungkinkan untuk para peserta datang pada waktu tersbeut, oleh
karena itu di panitia akan menyediakan camp untuk menginap.
c. Kursi
Kursi ini digunakan untuk tempat audiens duduk agar tidak kotor
ketika audiens ingin duduk, karena area camp mandala kitri merupakan
tanah yang di tutupi rerumputan dan juga tentu membuat rasa kurang
nyaman.
KESIMPULAN
Ahmad F. 2021. “Pengertian Front Office: Peran, Struktur Organisasi, Fungsi dan
Tugas”.
https://www.amesbostonhotel.com/pengertian-front-office/#:~:text=Peran
%20Department%20Front%20Office