“ROMUSSOL ENERGY”
(Saccharum Sp. and Musa Sp. Steam of Bioetanol)
Disusun oleh:
Roisah Simbolon
Founder & CEO Romussol Energy
Desa Tinjoman
Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan
Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia kepada Tim Romussol Energy, sebagai salah satu jenis usaha
rintisan (Start-Up) yang bergerak di bidang Industri yaitu pemanfaatan ampas
tebu dan kulit pisang menjadi BBN (Bahan Bakar Nabati). Romussol Energy hadir
sebagai salah satu solusi karena mahalnya harga BBM untuk memanfaatkan
sumber daya yang ada di kota Padangsidimpuan . Proposal bisnis ini adalah salah
satu bentuk komitmen Romussol Energy untuk bergerak secara perlahan dalam
membantu regenerasi petani dengan menciptakan inovasi produk. Proposal bisnis
ini berisikan tentang rancangan dan model bisnis pengelolaan ampas tebu dan
kulit pisang menjadi BBN (Bahan Bakar Nabati) yang akan dilaksanakan di Desa
Tinjoman Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan
Provinsi Sumatera Utara.
Demikian proposal business plan ini saya buat secara terstruktur dan sistematis.
Semoga dapat di realisasikan dengan sebaik baik nya.
ttd
Romussol Energy
i | Romussol Energy
DAFTAR ISI
ii | Romussol Energy
RINGKASAN EKSEKUTIF
Romussol Energy adalah Usaha yang memproduksi BBN (Bahan Bakar
Nabati) yang berlokasi di Desa Tinjoman, Kecamatan Padangsidimpuan
Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan. Romussol Energy memiliki visi menjadi
industri BBN Romussol yang pertama, terbaik dan ternama di kota
Padangsidimpuan yang berorientasi pada pemanfaatan SDA yang berkelanjutan
dan pengembangan SDM kota Padangsidimpuan dan Misi memproduksi BBN
Romussol yang berkualitas, memiliki izin legalitas usaha, menjalin mitra di
seluruh market place yang ada di kota Padangsidimpuan dan melakukan
penyebaran produk di seluruh Indonesia. Usaha BBN Romussol ini akan berdiri
sejak Desember 2022. Romussol Energy di pimpin oleh Roisah Simbolon selaku
Founder sekaligus CEO (Chief Excecutive Officer). Romussol Energy
menghasilkan produk BBN (Bahan Bakar Nabati) Romussol yaitu bahan bakar
minyak yang sangat ramah lingkungan dan cocok untuk semua jenis kendaraan.
Segmentasi pasar BBN Romussol yaitu seluruh masyarakat Indonesia mulai dari
masyarakat menengah kebawah tanpa mengecualikan masyarakat menengah ke
atas. Strategi marketing yang kami terapkan yaitu online Tiktok, Facebook dan
Instagram, memasarkan melalui platform ecommerce dan membuat konten
produk yang menarik dan edukasi.
iv | Romussol Energy
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini kecendrungan pemakaian bahan bakar sangat tinggi
sedangkan sumber bahan bakar minyak bumi jumlahnya semakin sedikit atau
menipis. Oleh karena itu, perlu adanya bahan bakar alternatif yang dapat
digunakan sebagai pengganti minyak bumi (Dyah Tri Retno dkk, 2011).
Sumber energi bioetanol di Indonesia yang memiliki potensi besar yaitu
dari limbah pertanian seperti ampas tebu dan kulit pisang merupakan salah satu
limbah yang berpotensi untuk energi alternatif yaitu diolah menjadi bioetanol.
Pada ampas tebu mengandung substrat lignoselulostik potensial untuk produksi
bioetanol, karena mengandung kandungan gula (glukosa) tinggi (Amores, dkk,
2013). Dan penggunaan limbah kulit pisang sebagai bahan baku pembuatan
bioetanol karena kulit pisang mengandung karbohidat yang cukup tinggi (Dunn,
dkk, 1959).
Limbah ampas tebu dan kulit pisang di lingkungan masyarakat memang
masih sangat kurang dimanfaatkan. Padahal limbah ampas tebu dan kulit pisang
bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan etanol. Hal ini dikarenakan limbah
ampas tebu memiliki kandungan glukosa yang cukup tinggi. Sedangkan limbah
kulit pisang memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi pula. Ditambah
lagi untuk kedua limbah tersebut sangat mudah didapatkan dilingkungan
masyarakat karena banyaknya industri di indonesia yang menyisakan limbah
tersebut.
Dari latar belakang masalah tersebut perlu dilakukan penelitian yang
berhubungan dengan ampas tebu dan kulit pisang untuk dijadikan bietanol sebagai
bahan bakar alternative pengganti bahan bakar fosil dengan judul “Pembuatan
Bioetanol Berbahan Baku Ampas Tebu Dan Kulit Pisang Dengan Variasi Massa
Ragi”.
Tidak pada perbedaan antara ethanol biasa dengan bioethanol yang
membedakannya hanyalah bahan baku pembuatan dan proses pembuatannya.
Ethanol adalah sejenis cairan yang mudah, menguap, mudah terbakar, tak
berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam pembuatan bioethanol ampas tebu termasuk dalam limbah
1 | Romussol Energy
yang mudah ditemukan dan mengandung banyak glukosa yang baik untuk
dijadikan bioethanol.
Ampas tebu adalah suatu residu dari proses penggilingan tanaman tebu
(Saccharum officinarum) setelahh diekstrak atau dikeluarkan niranya ada industri
pemurnian gula sehingga diperoleh hasil samping sejumlah besar produk limbah
berserat yang dikenal dengan ampas tebu, yang lazimnya disebut bagas. Dari satu
pabrik dihasilkan ampas tebu sekitar 35-40% dari berat tebu yang digiling
(Sumiarsih, dkk, 1992). Ampas tebu mengandung 3,82% Abu, Lignin 22,09%,
37,65%, Sari 1,81%, Pentosan 27,97% dan SiO2 3,01% (Anwar S, 2008).
Selain ampas tebu, kulit pisang juga digunakan sebagai bahan utama pada
penelitian ini. Pisang dengan nama Latin Musa paradisiacal merupakan jenis
buah-buahan tropis yang sangat banyak dihasilkan di Indonesia. Dari keseluruhan
jumlah tersebut terdapat jenis buah pisang yang sering diolah dalam bentuk
gorengan, salah satunya pisang kepok. Kulit pisang kepok selama ini hanya
dianggap limbah industri rumah tangga yang belum bisa dimanfaatkan dengan
baik. Komposisi terbanyak kedua pada kulit pisang kapok adalah karbohidrat
sebanyak 18,50% dimana karbohidrat dapat dikonversi menjadi glukosa yang
selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioethanol. Adapun
kompisisi yang dikandung dalam kulit pisang yaitu Air 69,80%, Karbohidrat
18,50%, Lemak 2,11%, Protein 0,32%, Kalsium 715mg/100gr, Pospor
117mg/100gr, Besi 0,6mg/100gr, Vitamin B 0,12mg/100gr dan Vitamin C
17,5mg/100gr (Anonymous, 1998).
Oleh karena itu dengan banyaknya kandungan bioethanol pada ampas tebu
dan kulit pisang dan juga didukung oleh mudahnya bahan baku untuk didapatkan
maka akan sangat mendukung untuk dimanfaatkan menjadi alternative bahan
bakar yaitu BBN (Bahan Bakar Nabati) yang akan dibisniskan dan dipasarkan ke
masyarakat.
2 | Romussol Energy
B. Data Perusahaan
7. Bank Perusahaan -
10. NIB -
3 | Romussol Energy
D. Manfaat Perusahaan
Romussol Energy memiliki komitmen yang sangat kuat untuk menjadi
perusahaan yang memberikan banyak dampak positif dan manfaat bagi
masyarakat di Desa Tinjoman. Peningkatan ekonomi petani melalui pemanfaatan
sumber daya alam desa hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi
tujuan awal kami berdiri pada bulan Desember 2022. Adapun manfaat yang akan
kami berikan kepada masyarakat yaitu :
1. Pengentasan kemiskinan melalui peningkatan ekonomi dan kesejahteraan
petani
2. Meringankan masyarakat dari segi biaya membeli BBN pada kendaraan dan
sebagainya.
3. Peningkatan ekosistem kewirausahaan pemuda melalui pelatihan dan
pemberdayaan
4. Memperkenalkan konsep usaha yang memperhatikan dampak lingkungan
melalui kolaborasi sesama wirausaha di kota Padangsidimpuan.
4 | Romussol Energy
II. GAMBARAN PASAR DAN PEMASARAN
A. Penawaran Produk
”Romussol Energy” merupakan
sebuah usaha yang memproduksi
minyak BBN yang bernama “BBN
Romussol”. BBN Romussol adalah
salah satu inovasi pertanian yang
memanfaatkan ampas Tebu dengan
kulit batang pisang yang dapat diolah menjadi berbagai bahan bakar alternatif
pengganti atau pensubstitusi bahan bakar minyak (BBM) yaitu BBN Nabati atau
Bioetanol.
Bioetanol merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat
menyerupai minyak premium. Untuk pengganti premium, terdapat alternatif
gasohol yang merupakan campuran antara bensin dan bioetanol. Adapun manfaat
pemakaian gasohol di Indonesia yaitu : memperbesar basis sumber daya bahan
bakar cair, mengurangi impor BBM, menguatkan security of supply bahan bakar,
meningkatkan kesempatan kerja, berpotensi mengurangi ketimpangan pendapatan
antar individu dan antar daerah, meningkatkan kemampuan nasional dalam
teknologi pertanian dan industri, mengurangi kecenderungan pemanasan global
dan pencemaran udara karena bahan bakar ini ramah lingkungan dan berpotensi
mendorong ekspor komoditi baru.
Oleh karena itu, dengan adanya peluang yang menjanjikan ini maka saya
berencana untuk merancang usaha “Romussol Energy” yang tentunya saya
melakukan diferensiasi dalam bidang usaha ini agar para konsumen lebih tertarik
untuk membeli produk saya. Romussol yang dimaksud disini ialah singkatan dari
(Saccharum Sp. and Musa Sp. Steam of Bioetanol)”. Pembuatan BBN Romussol
ini yang bersifat kreatif dilakukan dengan cara memanfaatkan ampas Tebu dan
batang Pisang yang sangat ramah lingkungan. BBM Romussol ini akan dijual
dengan harga yang sangat terjangkau, maka tentunya hal ini akan menarik minat
masyarakat untuk membelinya.
5 | Romussol Energy
B. Analisis Pasar dan Pemasaran
1. Gambaran Pasar
Usaha BBN Romussol ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena
BBN merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat baik
yang tinggal di desa maupun tinggal di kota. BBN adalah barang yang elastis
karena meskipun harganya mahal masyarakat akan tetaap membelinya. Inilah
yang menjadi peluang kita setidaknya dapat meringankan beban masyarakat.
2. Target Pasar
Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah seluruh masyarakat
Indonesia mulai dari masyarakat menengah kebawah tanpa mengecualikan
masyarakat menengah ke atas. Produk Romussol Energy disesuaikan dengan
target pasarnya, oleh karena itu harga produk sangat terjangkau. Segmen pasar
pada usaha ini juga mencakup dari pelajar, mahasiswa, pegawai, dan seluruh
masyarakat Indonesia terutama di kota-kota, sehingga penjualan pun jauh lebih
banyak.
Target pasar yang kami tuju untuk saat ini adalah masyarakat di kota
Padangsidimpuan.
Faktor Geografis : Kota Padangsidimpuan dan sekitarnya
Faktor Demografis
Usia : 15 Tahun keatas
Jenis Kelamin : Pria dan wanita
Ekonomi : Menengah ke atas
Kebutuhan : Kendaraan
6 | Romussol Energy
3. Strategi Pemasaran (Marketing Plan)
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh team Romussol Energy untuk
menjangkau target pasar dan konsumen sehingga mampu di konversi menjadi
pelanggan dari produk Romussol Energy yaitu,
1. Personal Selling
- Menjual di pertamini di depan rumah
- Menawarkan produk ke sekitar lingkungan rumah, keluarga, dan kerabat
- Menawarkan produk ke kios dan mini market
- Menawarkan produk ke sekitar lingkungan rumah, keluarga, dan kerabat
Hasil yang dicapai, yaitu penjualan meningkat dan langsung mendapatkan
respon atau feedback dari pelanggan terkait dengan produk yang terjual.
2. Social Media
- Memasarkan melalui Tiktok, Facebook dan Instagram
- Memasarkan melalui platform ecomerce
- Membuat konten produk yang menarik dan edukasi
Hasil yang ingin dicapai, banyak pesanan melalui online untuk daerah
kota Padangsidimpuan.
3. Distributor, Jaringan dan Reseller
- Menjual langsung kepada mitra untuk di jual kembali ke konsumen
Hasil yang dicapai, konsumen merasa puas karena mudah menemukan
produk Romussol Energy yaitu BBN Romussol.
7 | Romussol Energy
III. ANALISIS INDUSTRI
Untuk melihat sejauh mana kelayakan usaha dan potensi bisnis yang
dimiliki oleh Romussol Energy kedepan. Analisis ini juga memiliki pengaruh
untuk pengambilan kebijakan perusahaan dalam kondisi tertentu, seperti
pengembangan (ekspansi), penambahan kariawan, penambahan kuantitas produksi
dan kebijakan lainnya.
A. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang
digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi sebuah perusahaan baik
lingkungan eksternal dan internal untuk tujuan bisnis. SWOT merupakan
akronim dari kata: kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT.
8 | Romussol Energy
4. PELAYANAN PELANGGAN - Keramahan pelayan, diusahakan
Keramahan pelayanan tidak ada konsumen yang complain
atas kurang ramahnya pelayanan.
5. ORGANISASI DAN SDM - Wewenang yang berada ditanganCEO.
Wewenang dan delegasi - Keahlian khusus pada bidang
Tingkat keahlian khusus accounting dan proses produksi.
9 | Romussol Energy
4. ORGANISASI DAN SDM - Pemahaman SDM terhadap bisnis
Pemahaman Bisnis masih rendah
Pengalaman kerja - Jumlah tenaga kerja yang masih
Jumlah tenaga kerja kurang
- Tenaga kerja masih belum
berpengalaman dalam industri BBN
5. PRODUKSI - Kapasitas produksi masih terbilang
Kapasitas produksi sedikit
6. TEKNOLOGI - Jumlah alat teknologi yang
Kapasistas teknologi digunakan masih terbatas
10 | Romussol Energy
4. PELUANG PASAR - Permintaan pasar yang meningkat
Akses dan informasi pasar setiap harinya
Permintaan pasar - Akses dan informasi pasar yang
Perilaku pasar mudah karena dikalangan anak muda
- Perilaku pasar yang mendukung dan
menerima produk dengan baik
5. KEMAJUAN TEKNOLOGI - Menggunakan destilator
Perkembangan teknologi
produksi
6. TENAGA KERJA - Ketersediaan tenaga kerja sesuai
Ketersediaan tenaga kerja kebutuhan dengan keahlian di
sesuai kebutuhan bidangnya masing-masing
7. BAHAN BAKU - Kemitraan dengan petani
Harga dan Ketersediaan memudahkan BBN Romussol
bahan baku untuk mendapatkan bahan baku
8. MASYARAKAT SEKITAR - Masyarakat sangat mendukung
Sikap masyarakat terhadap Romussol Energy.
produk
11 | Romussol Energy
4. PELUANG PASAR - Permintaan pasar berkurang
Akses dan informasi pasar - Perilaku pasar tidak ramah lagi
Permintaan pasar
Perilaku pasar
5. KEMAJUAN TEKNOLOGI - Tidak adanya dan untuk membeli
Perkembangan teknologi mesin teknologi modern pada proses
produksi produksi
6. TENAGA KERJA
Ketersediaan tenaga kerja - Tidak adanya tenaga kerja yang
sesuai kebutuhan sesuai kebutuhan
7. BAHAN BAKU
Mutu bahan baku - Ketersediaan bahan baku berkurang
Ketersediaan bahan baku - Mutu bahan baku berkurang
8. MASYARAKAT SEKITAR
Tuntutan lembaga konsumen - Tuntutan lembaga konsumen yang
beragam sehingga menghambat
proses pemasaran
B. ANALISIS KOMPETITOR
Analisis Kompetitor atau Analisis Persaingan adalah usaha sebuah
perusahaan atau bisnis untuk mengidentifikasi ancaman, kesempatan atau
permasalahan strategis yang terjadi akibat perubahan persaingan potensial serta
kekuatan dan kelemahan pesaing. Analisis Kompetitor akan memudahkan sebuah
perusahaan untuk mengambil suatu kebijakan terkait dengan persaingan produk di
pasar.
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
PT Pertamina di seluruh 1. Harga yang relatif
Tinggi
Indonesia 1. Banyak orang yang 2. Tidak ramah lingkungan
menjual di pinggir
jalan dan di Pom
Bensin
2. Dekat dengan
pusat kota
Padangsidimpuan
12 | Romussol Energy
3. Masyarakat terbiasa
menggunakan BBM
Produk (Product)
Produk Romusssol Energy yaitu BBN Romussol memiliki kualitas yang
baik dan sangat ramah lingkungan serta harga sangat terjangkau. BBN Romussol
adalah salah satu inovasi pertanian yang memanfaatkan ampas Tebu dengan kulit
batang pisang yang dapat diolah menjadi berbagai bahan bakar alternatif
pengganti atau pensubstitusi bahan bakar minyak (BBM) yaitu BBN Romussol.
Hal inilah yang dapat memicu ketertarikan atau minat pelanggan untuk mencoba
menggunakan produk kami yaitu BBN Romussol.
Harga Jual (Price)
Harga jual Produk Romussol Energy yaitu BBN Romussol berada di harga
yang sangat kompetitif baik dari segi harga kompetitor, maupun dari segi daya
beli masyarakat. Adapun harga yang telah ditetapkan yaitu Rp 7.500/liter
membuat konsumen tidak merasa rugi untuk membeli produk Romussol Energy.
Promosi (Promotion)
Promosi Romussol Energy dilakukan dengan memberikan discount untuk
pembelian pertama. Promosi yang akan kami lakukan dengan membuat konten di
sosial media seperti Instagram, Facebook, Whatsapp dan lain-lain.
Sistem Pemasaran dan Distribusi (Place)
Tempat yang akan kami gunakan dalam usaha ini adalah tempat tinggal
pemilik yang berlokasi strategis di pinggir jalan raya dan dapat diakses oleh
kendaraan pribadi maupun umum.
13 | Romussol Energy
D. PROSES PRODUKSI
Alat :
1. Botol
2. Mesin pembubur
3. Kompor
4. Destilator
5. Saringan
6. Timbangan
7. Termogun
8. Botol
9. Pen refractometer
10. Gas chromatograpy
Bahan :
1. Ampas tebu dari jenis tebu hijau yang berusia 7-9 bulan
2. Kulit pisang merupakan bahan baku utama
3. Ragi roti (Saccharomeyces Cereviseae) fermipan
BAHAN
PROSES PRODUKSI TEKNOLOGI ALAT
BAKU
Pengolahan Bahan : 1. Singkong Tradisional Pisau dan
1. Ampas tebu dan kulit 2. Kulit Pisang blender
pisang dicuci bersih lalu 3. Ragi Roti
dipotong kecil-kecil
dengan pisau/parang
2. Dijemur selama 1 hari
3. Hasil pengeringan
dihaluskan dengan
blender/ditumbuk halus
Proses Hidrolisis : 1. Tepung Tradisional Kompor dan
Tepung ampas tebu dan ampas tebu wajan
kulit pisang dicampur dn kulit
dengan air 2000 ml, pisang
campuran direbus selama 1 2. Air aquades
jam dengan suhu 95-100֯C
sambil diaduk.
Proses Fermentasi : Ragi fermetan Tradisional Wadah
Hasil hidrolisis didinginkan
dan disaring hingga tidak ada
ampas yang ikut dalam proses
fermentasi, campurkan ragi 8
gram tutup dengan rapat,
biarkan proses fermentasi
berjalan selama 60 jam.
Proses Destilasi : Cairan hasil Modern Destilator
14 | Romussol Energy
Hasil fermentasi dipanaskan fermentasi
pada suhu 85° (setara titik
didih etanol) selama 2 jam,
biarkan uap etanol mengalir
melalui pipa kondensor
sehingga kembali menjadi
etanol cair.
Pengujian Sampel Etanol Bioetanol Modern pen
refractometer
dan gas
chromatography
15 | Romussol Energy
16 | Romussol Energy
IV. MENEJEMEN DAN KEUANGAN
A. TEAM MANAGEMENT
17 | Romussol Energy
B. ANALISIS KEUANGAN
1. Investasi dan Produksi
No Kebutuhan Qty Harga (Rupiah) Jumlah
1 Pertamini 1 5.000.000 5.000.000
2 Jerigen besar 10 25.000 250.000
3 Botol 10 5.000 50.000
4 Destilator 1 3.000.000 3.000.000
5 Kompor 2 350.000 700.000
6 Mesin pembubur 1 2.500.000 160.000
9 Parang 5 50.000 250.000
10 Saringan 3 25.000 75.000
11 Timbangan 1 125.000 125.000
12 Termogun 1 80.000 80.000
13 Pen refractometer 1 150.000 150.000
14 Gas chromatograpy 1 250.000 250.000
15 Biaya lain-lain 100.000
Total 10.190.000
Produksi
16 Ampas tebu 500 Kg 7.500 3.750.000
17 Kulit batang pisang 100 Kg 9.000 900.000
18 Ragi / fermipan 32 Kg 10.000 320.000
19 Air bersih 8000 L - 300.000
Total 5.270.000
Kebutuhan untuk pembelian alat dan mesin Romussol Energy (Fixed Cost)
yaitu Rp 10.190.000. Biaya produksi (Variabel Cost) Romussol Energy Q1 Rp
5.270.000 Sehingga total biaya yang dibutuhkan yaitu Rp 15.460.000.
Harga Pokok Produksi (HPP)
Biaya Tetap = Rp.10.190.000
Biaya Produksi = Rp. 5.270.000
HPP = Biaya Tetap + Biaya Produksi / Jumlah Produksi
= Rp 10.190.000 + Rp 5.270.000/ 2500
= Rp 15.460.000 / 2500
= Rp 6.184
18 | Romussol Energy
Harga Jual Per Unit
HPP x Margin Keuntungan = Keuntungan
Rp 6.184x 20% = Rp 1.236
Rp 6.184+ Rp. 1.236 = Rp 7.420
Harga Jual Per Unit = Rp 7.500
Analisis R/C
Total Biaya Produksi = Fixed Cost + Variabel Cost
= Rp 10.190.000 + Rp 5.270.000
= Rp 15.460.000
Total Pendapatan = HJP x Jumlah Produksi
= Rp. 7.500 x 2500 / 1 x Produksi
= Rp. 18.750.000 / 1x Produksi
Keuntungan = Total Pendapatan – Total Biaya Produksi
= Rp. 18.750.000 - Rp. 15.460.000
= Rp. 3.290.000 / 1x Produksi
19 | Romussol Energy
ROI (Return On Investment)
= Keuntungan : Total Biaya Produksi x 100 %
= Rp. 3.290.000 : Rp 15.460.000 x 100 %
= 20%
Dari hasil menghitung ROI di atas terlihat bahwa hasil persentase
mencapai angka 20%. Artinya, investasi yang di dapat Romussol Energy
kemungkinan besar menghasilkan profit dan menambah pendapatan sebesar 20%.
Maka Romussol Energy merupakan usaha yang sangat layak untuk di tambah
modal karena memiliki tingkat ROI yang cukup tinggi.
20 | Romussol Energy
C. PORTOFOLIO ROMUSSOL ENERGY
21 | Romussol Energy
22 | Romussol Energy