Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

“PEMBUATAN KOMPOS DAN MOLASE”

Disusun untuk memenuhi Tugas Projek

Oleh : Intan Nur Rahmania

Kelas : X-3 / 18

SMA NEGERI 1 PABELAN

TAHUN 2022/2023
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala anugerah dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal “Pembuatan Molase dan Kompos” .
Proposal ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas project SMAN 1 Pabelan.
Penulisan proposal ini tidak mungkin terwujud tanpa ada bimbingan, bantuan, dan dukungan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dyah Ratnaningrum, selaku Kepala SMA Negeri Pabelan Kabupaten Semarang.
2. Ibu Dyah Ani, S.Pd., selaku guru pembimbing tugas project yang telah memberikan saran
dan masukan untuk kelancaran pembuatan tugas.
3. Teman-teman kelas X-3 yang telah membantu dan memberikan dukungan.
4. Semua pihak yang telah membantu penyusunan proposal ini yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................................... i

Kata Pengantar......................................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan.................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang.................................................................................................................. 1


1.2. Tujuan................................................................................................................................ 2

Bab II Pembahasan................................................................................................................... 3

2.1. Molase............................................................................................................................... 3

2.2. Kompos............................................................................................................................. 4

Bab III Estimasi Biaya............................................................................................................. 6

3.1. Biaya Produksi dan Kebutuhan Modal ............................................................................. 6

3.2. Proyeksi Pendapatan dan Biaya........................................................................................ 6

Bab IV Penutup........................................................................................................................ 7

4.1. Penutup.............................................................................................................................. 8
4.2. Saran.................................................................................................................................. 8

Daftar Pustaka.......................................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan berisi tentang hal-hal berikut:

1.1. Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk yang terus meningkat seiring
peluang usaha yang semakin ketat serta untuk mendapat modal usaha yang sulit
menyebabkan pertambahan konsumsi energi di segala sektor kehidupan seperti
transportasi, listrik, dan industry meningkat. Sehingga secara langsung menimbulkan
permasalahan sampah kota, yaitu sampah organik atau sampah anorganik yang pada
khususnya dihasilkan pasar-pasar tradisional.
Misalnya saja Pasar Semowo yang terdapat di Kecamatan Pabelan, di pasar ini
banyak kita jumpai berbagai macam sampah organik seperti sayur-sayuran, buah-buahan,
dan lain-lain. Sampah-sampah tersebut hanya dibuang dan dibiarkan begitu saja di tempat
pembuangan sampah tanpa ada pemisahan antara sampah kering dan sampah padat.
Tentunya lama-kelamaan hal tersebut akan menjadikan tempat sampah tersebut menjadi
sarang berbagai hewan dan akan menimbulkan bau yang kurang sedap. Maka dari itu,
sekarang kita mulai berfikir bagaimana cara kita untuk mengurangi tumpukan sampah
organic tersebut untuk kita olah.
Di sini kami telah menyiapkan progam untuk mengolah sampah-sampah organic
tersebut khususnya sampah sayur-sayuran dan buah-buahan untuk kita olah menjadi
pupuk.Yang mana nantinya hasil pengolahan dari sampah-sampah organic tersebut yang
berupa pupuk dapat kita jual kepada masyarakat.

Produksi sampah untuk setiap harinya semakin hari semakin meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Hal yang harus
dilakukan untuk mengatasi peningkatan volume sampah tersebut adalah dengan cara
mengurangi volume sampah dari sumbernya. Tentunya keadaan tersebut secepat mungkin
harus kita tangani untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan asri.Keadaan seperti
penumpukan sampah dapat juga kita jumpai di pasar-pasar tradisional, misalnya pasar
Semowo yang terletak di Kecamatan Pabelan. Di pasar tersebut tentunya kita sering
menjumpai penumpukan sampah yang terjadi di sudut-sudut pasar. Jika hal tersebut tidak
segera kita tangani tentunya hal tersebut nanti akan menjadi sumber penyakit dan akan
meninmbulkan bau yang tidak sedap. Maka dari itu segera mungkin kita harus mengatasi
hal tersebut.

Cara yang dapat dilakukan adalah melakukan pengkomposan pada sampah-


sampah organic seperti sayur-sayuran atau buah-buahan. Dengan melakukan
pengkomposan pada sampah-sampah tersebut tentunya akan mengurangi volume

1
penumpukan sampah di pasar Semowo. Dampaknya tidak hanya sampah di pasar bunder
tersebut berkurang namun juga akan menambah nilai ekonomi bagi masyarakat. Karena
kita dapat menjual pupuk hasil olahan tersebut. Cara pengolahannya pun hanya sederhana,
yaitu dengan melakukan prosedur-prosedur sebagai berikut:

(1) Pengumpulan dan pemilahan sampah


(2) Pencacahan sampah
(3) Penyiapan promi
(4) Pencampuran promi di dalam bak pengkomposan
(5) Panen kompos
(6) Pengolahan pasca panen
(7) Pengemasan

Dengan melakukan pengkomposan terhadap sampah-sampah organic yang


terdapat di pasar Semowo Kecamatan Pabelan, selain mengurangi penumpukannya juga
akan menghasilkan nilai ekonomis terhadap pupuk hasil olahannya. Sehingga pendapatan
masyarakat otomatis juga akan meningkat seiring dengan penjualan pupuk hasil olahannya.

1.2. Tujuan
(1) Berkurangnya sampah yang dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang
berimplikasi pada terhindarnya peluasan area TPA
(2) Mengurangi pencemaran bau warga sekitar TPA Berkurang
(3) Kebutuhan pupuk dari pabrik akan berkurang
(4) Meringankan beban pemerintah dan petani dengan tersedianya pupuk organik yang
murah
(5) Penggalakan Bank sampah akan berakibat terdorongnya warga terutama anak untuk
lebih aktif menabung tanpa mengambil / mengurangi uang jajan (kita berharap yang
setor ke bank sampah adalah anak-anak)
(6) Terjadinya lapangan kerja baru (pengolah/pemasar pupuk, kerajinan limbah)

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Molase
2.1.1. Pengertian Molase
Molase di Indonesia dikenal dengan nama tetes tebu. Molase mempunyai
kandungan sukrosa yang cukup tinggi, sekitar 48-55% sehingga dapat digunakan sebagai
sumber yang baik untuk pembuatan etanol. Pada umumnya, molase juga digunakan untuk
ruang lingkup peternakan dan juga pertanian seperti untuk penyusunan ransum
penggemukan sapi.
Penampakan fisik dari Molase yaitu berbentuk cairan kental berwarna cokelat.
Molase dapat digunakan sebagai bahan baku produksi etanol, alkohol, pembentuk asam
sitrat, MSG, dan gasohol.

Hal perlu diperlukan dalam pembuatan molase adalah mempersiapkan alat dan bahan,
mengetahui langkah kerja yang perlu dilakukan. Pembahasannya sebagai berikut:
2.1.2. Alat dan Bahan
Berikut ini alat dan bahan untuk membuat molase atau tetes tebu sendiri :
a. Bahan-Bahan Pembuatan Molase
 Gula Putih atau bisa juga dengan Gula Merah sebanyak 500gr
 Air bersih 500ml
b. Peralatan yang Dibutuhkan
 Adukan Kayu
 Panci untuk memanaskan air
 Kompor
2.1.3. Langkah Pembuatan Molase
a. Tahap pertama yang harus anda lakukan yaitu memanaskan air 500ml terlebih
dahulu sampai benar-benar mendidih.
b. Kemudian, masukkan 500gr gula putih ataupun gula merah ke dalam air yang
mendidih.

3
c. Lalu, aduk sampai benar-benar tercampur atau larut secara merata.
d. Setelah itu matikan kompor dan dinginkan.
2.2. Kompos
2.2.1. Pengertian Kompos
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sudah ada sejak lama.
Pengertian kompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan
karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di
dalam bahan organik tersebut.
Bahan organik yang dimaksud pada pengertian kompos adalah rumput, jerami, sisa
ranting dan dahan, kotoran hewan, bunga yang rontok, air kencing hewan ternak, serta
bahan organik lainnya. Semua bahan organik tersebut akan mengalami pelapukan yang
diakibatkan oleh mikroorganisme yang tumbuh subur pada lingkungan lembap dan basah.
Pada dasarnya, proses pelapukan ini merupakan proses alamiah yang biasa terjadi
di alam. Namun, proses pelapukan secara alami ini berlangsung dalam jangka waktu yang
sangat lama, bahkan bisa mencapai puluhan tahun. Untuk mempersingkat proses
pelapukan, diperlukan adanya bantuan dari manusia. Jika proses pengomposan dilakukan
dengan benar, proses hanya berlangsung selama 1—3 bulan saja, tidak sampai bertahun-
tahun.
Beberapa sampah organik yang dapat diubah menjadi pupuk kompos ini di
antaranya ialah:
(1) Sampah sisa makanan mulai dari sayur-sayuran hingga daging busuk;
(2) Kertas bekas maupun tisu yang sudah tak terpakai lagi;
(3) Dedaunan serta rumput;
(4) Potongan kayu;
(5) Bumbu dapur kadaluarsa;
(6) Bulu hewan yang rontok;
(7) Debu dari belakang lemari es;
(8) Hingga kotoran hewan peliharaan.

4
2.2.3. Alat dan Bahan
Berikut ini alat dan bahan untuk membuat kompos:
a. Bahan :
 Sampah organik (sisa sayuran, nasi, sisa buah-buahan, dan seluruh sampah
yang berasal dari bahan organik/bahan alami);
 Serbuk gergaji / tanah / pupuk kendang;
 Aktivator yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme pengurai
sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan penguraian bahan
organik. Terdapat banyak jenis aktivator yang beredar di pasaran. Yang
umum digunakan salah satunya adalah EM4;
 Air
b. Alat :
 Alat pemotong/pencacah misalnya pisau;
 Tempat menampung sampah, dapat menggunakan ember bekas cat dan wadah
bekas lainnya;
 Alat pengaduk;
 Ember/wadah untuk melarutkan aktivator.
2.2.3. Cara Pembuatan
Cara membuat kompos dengan memanfaatkan sampah rumah tangga adalah sebagai
berikut :
a. Cacah sampah organik rumah tangga hingga berukuran kecil (semakin kecil, semakin
cepat pengomposan berlangsung);
b. Tambahkan kompos jadi/tanah/pupuk kandang/serbuk gergaji sebagai inokulan;
c. Larutkan aktivator dengan air. Tuangkan larutan aktivator/starter kompos (contoh :
EM4) ke bahan kompos. Aduk rata;
d. Tambahkan lagi larutan aktivator bila campuran terlalu kering;

5
e. Masukkan dalam wadah pengomposan;
f. Tutup rapat;
g. Aduk seminggu sekali agar aerasi (aliran udara) dalam wadah berlangsung baik;
h. Selama proses pengomposan, suhu dalam wadah akan naik tanda bahwa
mikroorganisme sedang bekerja);
i. Memasuki minggu 7-8 pengomposan selesai, suhu dalam wadah normal kembali;
j. Kompos yang sudah jadi siap digunakan. Bisa dilakukan pengayakan dan pengemasan
untuk skala usaha;
k. Kompos yang baik berwarna cokleat kehitaman, berbau tanah, dan berbutir halus.

6
BAB III

ESTIMASI DANA

3.1. Biaya Pengeluaran


Anggaran biaya untuk kegiatan ini adalah:
a. Molase

No Jenis Pengeluaran Biaya


1 Gula Putih Rp. 25.000,-
2 Air bersih 500ml Rp. 5.000,-
3 Adukan Kayu Rp. 30.000,-
4 Panci untuk memanaskan air Rp. 50.000,-
5 Kompor dan Gas Rp. 300.000,-
Jumlah Rp. 410.000,-

b. Kompos

No Jenis Pengeluaran Biaya


1 Tong tempat sampah Rp. 20.000,-
2 Serbuk gergaji / tanah / pupuk kendang Rp. 0,-
3 Aktivator Rp. 30.000,-
4 Air Rp. 0,-
5 Pisau Rp. 20.000,-
6 Sampah organik Rp. 0,-
7 Ember cat Rp. 20.000,-
8 Ember kecil Rp. 15.000,-
Jumlah Rp. 105.000,-

3.2. Harga Jual

Harga Jual
No Jenis Jumlah
Satuan Banyaknya
1 Molase Rp. 50.000 10 Rp. 500.000
2 Kompos Rp. 15.000 10 Rp. 150.000
Jumlah Rp. 650.000,-

3.3. Pemasaran
Pemasaran produk ini bisa dilakukan dengan:
a. Media Sosial (Facebook, Forum Jual Beli, Instagram, dll)
b. Dititipkan di warung atau toko alat-alat pertanian dan bibit

7
BAB IV

PENUTUP

4.3. Penutup
Produksi sampah untuk setiap harinya semakin hari semakin meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Hal yang harus
dilakukan untuk mengatasi peningkatan volume sampah tersebut adalah dengan cara
mengurangi volume sampah dari sumbernya. Tentunya keadaan tersebut secepat mungkin
harus kita tangani untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan asri.Keadaan seperti
penumpukan sampah dapat juga kita jumpai di pasar-pasar tradisional, misalnya pasar
Banjarsari yang terletak di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Di pasar tersebut tentunya kita
sering menjumpai penumpukan sampah yang terjadi di sudut-sudut pasar. Jika hal tersebut
tidak segera kita tangani tentunya hal tersebut nanti akan menjadi sumber penyakit dan
akan meninmbulkan bau yang tidak sedap. Maka dari itu segera mungkin kita harus
mengatasi hal tersebut.

4.4. Saran
Dukungan dalam bentuk sarana prasarana, fasilitas, finansial ataupun dukungan
moril dan do’a. Seberapapun besarnya, akan sangat berarti bagi kami. Demikian kiranya
yang dapat kami sampaikan. Mudah – mudahan semua yang direncanakan dapat berjalan
dengan lancar dan tetap berada dalam lindungan dan ridho Allah SWT.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://sinautani.com/cara-membuat-molase-tetes-tebu/
https://csagboyz.wordpress.com/2015/01/10/proposal-penelitian-mengubah-sampah-
organik-menjadi-pupuk-organik/
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/57-membuat-kompos-dari-sampah-rumah-
tangga.html

Anda mungkin juga menyukai