PMT Anak Sekolah
PMT Anak Sekolah
Pemenuhan gizi yang baik untuk anak sekolah sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Kebutuhan akan nutrisi meningkat selama
usia anak sekolah, yang berkisar antara 6 hingga 12 tahun. Kehidupan anak sangat
dipengaruhi oleh asupan zat gizi yang mereka konsumsi setiap hari. Kesehatan fisik
dan mental anak akan dipengaruhi oleh kekurangan atau kelebihan zat gizi (Briawan,
2014). Tingkat kecukupan energi anak 7–12 tahun sekitar71,6–89,1% (1181,4 kkal–
1470,15 kkal), dan tingkat protein adalah 85,1–137,4% (34,04 g–54,96 g). Namun, data
menunjukkan bahwa konsumsi protein dan energi 44,4% dan 30,6% anak berada di
bawah standar (Riskesdas, 2013). Asupan energi dan zat gizi lainnya sebagai
komponen penting dalam perkembangan anak sekolah. Pangan Jajanan Anak Sekolah
(PJAS) diperlukan bagi anak yang tidak atau kurang sarapan dan tidak membawa bekal
Untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein anak sekolah. Kontribusi zat gizi PJAS
terhadap pemenuhan kecukupan gizi harian sebaiknya berkisar antara15- 20% (BPOM,
2013).
Kandungan gizi ubi jalar ungu meliputi 150,7 mg antosianin, 1,1% serat, 18,2%,
pati, 0,4% gula reduksi, 0,6% protein, 0,70 mg zat besi dan 20,1 mg 152 vitamin C.
Selain itu, terdapat senyawa antioksidan pada ubi ungu meliputi antosianin vitamin E,
lutein, zeaxanthin, dan betakaroten yang merupakan pasangan antioksidan karotenoid
(Balitkabi, 2015).
Berdasarkan hasil perhitungan melalui Nutrisurvey pada PMT-AS yang kami buat dalam
satu penyajian spring roll ubi ungu (isi 4) didapatkan hasil meliputi:
Pada PMT-AS yaitu spring roll ubi ungu yang telah kami buat didapatkan
kesimpulan bahwa dalam 1 sajian porsi didapatkan hasil total energi sekitar 723 kalori.
Menurut Kementrian kesehatan Indonesia (2017) menyatakan bahwa makanan
tambahan anak sekolah itu berupa suplementasi gizi yang dapat berbentuk
crackers/biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dna mineral,
selain itu pemberian PMT-AS dapat berupa dari olahan pangan lokal yang dikreasikan.
Namun terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk makanan lokal yang
dijadikan PMT-AS yaitu:
Berdasarkan pembuatan produk kue spring roll yang berbahan ubi ungu dan kulit
lumpia yang telah kami lakukan didapatkan hasil pengamatan organoleptic yaitu pada
spring roll ubi ungu tersebut memiliki rasa yang manis karena dari campuran ubi ungu
dan cokelat yang diisi di dalam kulit lumpia. Aromanya manis khas ubi ungu pada
umumnya. Teksturnya sedikit keras dari penggorengan kulit lumpia yang menghasilkan
tekstur krispi dan renyah saat digigit tetapi masih cocok untuk dikonsumsi anak sekolah.
Tampilan yang dihasilkan oleh spring roll ubi ungu tersebut yaitu kecoklatan dari hasil
penggorengan dan warna ungu dari dalam karena dari ubi ungu yang memiliki pigmen
antosianin yang biasa disebut flavonoid sehingga menghasilkan warna ungu alami.
Selain itu, spring roll ubi ungu tersebut disajikan dengan topping lelehan dari coklat
dengan warna yang cantik sehingga sangat menarik bagi anak sekolah untuk
mengonsumsinya. Pada proses pembuatan produk kue spring roll ubi ungu tersebut
telah cukup berhasil bagi anak sekolah, kekurangannya hanya pada cara penyajian
karena penggunaan topping cokelat yang berlebihan sehingga kurang baik apabila
anak sekolah mengonsumsi cokelat berlebihan karena akan berdampak bagi kesehatan
gigi anak sekolah tersebut akibat konsumsi makanan manis.
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah, R. M., & Suryani, E. 2020. Kandungan Gizi Donat dengan Penambahan Ubi
Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Makanan Jajanan Berbasis Pangan Lokal
Bagi Anak Sekolah. Jurnal Gizi, 9(1), 150-158.
Briawan, D. 2014. Gizi Pada Usia Anak Sekolah dalam Ilmu Gizi Teori dan Aplikasinya.
Jakarta: Penerbit Buku Kedoteran EGC. Editor: Hardinsyah, Supariasa IDN.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 2013. Pedoman Pangan Jajanan Anak
Sekolah untuk Pencapaian Gizi Seimbang. Jakarta: Direktorat Standarisasi
Produk Pangan.