Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN NY.F USIA 28 TAHUN DENGAN

PERAWATAN LUKA POST SECTIO CAESARIA

DI RS SEBENING KASIH PATI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik

Stase Ketrampilan Dasar Kebidanan (KDK)

Oleh:

Yuli Setyaningsih

NIM.42022170206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PATI

TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Komprehensif

Asuhan Kebidanan Ny.F Usia 28 Tahun Dengan

Perawatan Luka Post Sectio Caesaria

di RS Sebening Kasih Pati

Oleh:

Yuli Setyaningsih

NIM.42022170206

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing CI

(………………………….) (………………………….)

Mengetahui,

Ketua Program Studi Profesi Bidan

(………………………….)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, anugrah, serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas laporan pendahuluan pada stase Ketrampilan Dasar Klinik yang berjudul “Asuhan Kebidanan NY.F Usia 28 Tahun Dengan

Perawatan Luka Post Sectio Caesaria Di RS Sebening Kasih Pati”. Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
perkenankan kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing, pembimbing lahan dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan

satu-persatu yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Laporan yang telah kami buat ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.

Semoga laporan ini dapat menjadi bahan referensi dan bermanfaat bagi kita semua.

Pati, 29 Juli 2023

YULI SETYANINGSIH

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................................................................................................... i

HALAM PENGESAHAN................................................................................................................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang............................................................................................................................................................................................................ 1

B.  Rumusan Masalah....................................................................................................................................................................................................... 3

C.  Tujuan.......................................................................................................................................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Perawatan luka................................................................................................................................................................................... 4

B. Tujuan Perawatan luka......................................................................................................................................................................................... 4

C. Manfaat Perawatan luka....................................................................................................................................................................................... 5

D. Kerugian bila tidak melakukan Perawatan luka................................................................................................................................................. 5

E. Tahap-tahap Perawatan setelah seksio sesarea..................................................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sectio Caesarea merupakan jenis pembedahan dengan tujuan untuk melahirkan janin melalui suatu insisi pada dinding depan perut

atau laparatomi dan dinding rahim atau histerektom (Walyani 2015). Indikasi dilakukan Sectio Caesarea antara lain seperti tinggi badan ibu ≤ 145

cm, usia ibu ≥ 35 tahun, usia kelahiran bayi ≥ 42 minggu, melahirkan bayi dengan penyakit penyulit persalinan dan riwayat Ante Natal Care

(ANC) lengkap (Sihombing et al. 2017). Angka kejadian Sectio Caesarea di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) sejak

tahun 2010-2013 yaitu sebesar 9,8 % dengan kejadian tertinggi di DKI Jakarta (19,9%) dan terendah di provinsi Sulawesi Tenggara (3,3%).

Terdapat beberapa alasan ibu memilih operasi Sectio Caesarea yaitu untuk mengurangi rasa sakit dibanding melahirkan normal. Operasi Sectio

Caesarea biasanya terjadi pada ibu dengan status ekonomi atas, berpendidikan tinggi, tinggal di wilayah perkotaan, kerja sebagai karyawan swasta,

dan menggunakan jaminan kesehatan (Sihombing et al. 2017).

Resiko terjadinya komplikasi pada area luka post section caesarea lebih besar dibandingkan dengan luka pada persalinan normal

pervaginam. Adapun komplikasi sectio caesaria pada ibu adalah terdapat 4 komplikasi yaitu infeksi puerperal yaitu komplikasi ini bisa bersifat

ringan seperti kenaikan suhu tubuh selama beberapa hari dalam masa nifas, bersifat berat seperti peritonitis, sepsis. Selain komplikasi, kita pun

perlu mewaspadai tanda-tanda infeksi yang ditandai dengan adanya, rubor (kemerahan), kalor (panas), tumor (bengkak), dolor (nyeri),serta

functiolaesa (fungsi terganggu). Apabila menemui tanda-tanda infeksi seperti diatas hendaklah kita melakukan penangan pencegahan yang

paling mudah yaitu, jangan menyentuh daerah luka insisi dengan tangan, cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan/perawatan luka, alat-alat

perawatan luka yang akan digunakan harus dalam keadaan steril (bebas dari kuman), bersihkan luka dengan menggunakan tekhnik septic dan

antiseptic, setelah dibersihkan luka insisi ditutup kembali dengan verban (Koto and Munandar 2019).

Hal-hal yang mampu mengurangi resiko infeksi adalah pengetahuan yang cukup, penghilang nyeri, gizi yang cukup, perawatan luka

yang baik, mengidentifikasi infeksi, dan mengoptimalkan kemungkinan rawat inap di rumah sakit (Wardani, Nursalam, and M. Has 2019). Salah

satu dari masalah diatas yang dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman di era modern yaitu dari segi metode perawatan luka

dan pemilihan balutan yang tepat dengan tujuan untuk mengurangi resiko terjadiya infeksi pada luka post operasi Sectio Caesarea. Manajemen

perawatan luka yang dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman di era modern ialah menggunakan teknik moist atau lembab. Teknik

moist dalam hal ini ialah metode perawatan luka dengan mempertahankan kelembaban luka dengan menggunakan balutan penahan kelembaban

yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan pertumbuhan jaringan terjadi secara alami dengan prinsip “Moist Wound Care”

hal tersebut menjadi dasar munculnya perawatan luka dengan menggunakan balutan luka modern yang bersifat moist (Zariah et al. 2022).

Dalam proses penyembuhan luka post operasi Sectio Caesarea di beberapa rumah sakit ataupun tempat bersalin pada saat ini ibu

1
diberikan perawatan luka menggunakan prinsip Moist Wound Care yang dilakukan oleh bidan dan perawat sesuai anjuran dari dokter kandungan.

Bidan ataupun perawat tersebut melakukan perawatan luka menggunakan prinsip Moist Wound Care yaitu membersihkan luka post operasi Sectio

Caesarea dengan cairan NaCl 0,9% kemudian luka dikeringkan menggunakan kassa steril setelah itu luka ditutup kembali dengan balutan yang

lembab yaitu opsite post op. Waktu penyembuhan luka dengan perawatan luka berprinsip Moist Wound Care cukup singkat yaitu dua minggu.

Ibu mendapatkan beberapa manfaat setelah dilakukan perawatan luka dengan prinsip Moist Wound Care, salah satunya ialah ibu merasakan bahwa

beraktivitas bisa lebih nyaman dan tidak merasakan nyeri pada luka post operasi ketika digunakan untuk berjalan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Perawatan Luka ?

2. Apa tujuan dari Perawatan Luka?

3. Apa saja manfaat dari Perawatan Luka ?

4. Apa saja kerugian bila tidak dilakukan Perawatan Luka ?

5. Apa saja tahapan Perawatan Luka?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian dari Perawatan Luka

2. Untuk mengetahui tujuan dari Perawatan Luka

3. Untuk mengetahui manfaat dari Perawatan Luka

4. Untuk mengetahui kerugian bila tidak melakukan Perawatan Luka

5. Untuk mengetahui tahapan Perawatan Luka

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Perawatan Luka Seksio Sesarea

Persalinan dengan seksio sesarea adalah salah satu tindakan yang dilakukan pada ibu bersalin jika persalinan normal tidak bisa di-

lakukan (Bobak and Jensen 2013).

Sectio caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan membuka dinding rahim melalui sayatan pada dinding perut.

Dari hasil para riset di Amerika Serikat, melahirkan secara sesar ia akan memerlukan waktu penyembuhan luka rahim lebih lama daripada

persalinan normal (Silaen et al. 2019).

Perawatan luka merupakan salah satu tindakan keperawatan yang dikerjakan oleh perawat dengan sistematis dan komprehensif.

Perawatan luka yang sistematis merupakan urutan langkah perawatan yang harus dikerjakan oleh profesional di bidang perawatan luka, sedan-

gkan komprehensif merupakan metode yang dilakukan saat melakukan perawatan luka dengan mempertimbangkan kondisi bio, psikologis,

sosial dan spiritual secara menyeluruh (Aminuddin et al. 2020).

Perawatan luka pada ibu post partum dengan secsio caseria adalah salah satu kegiatan dalam rangka pelayanan perawatan kesehatan

selama pasca oprasi.kegiatan ini ditujukan untuk mencegah terjadinya infeksi mempercepat penyembuhan dan mobilitas sang ibu (Marlianna

2019).

B. Tujuan Perawatan luka Seksio Sesarea

Pelayanan perawatan kesehatan selama pasca oprasi seksio sesarea merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya

infeksi dan mempercepat penyembuhan serta mobilitas sang ibu (Marlianna 2019). Dalam proses penyembuhan diharapkan berada pada batas

ideal yaitu dengan adanya regenerasi dengan cepat sehingga mencegah komplikasi pada luka serta mencegah terjadinya infeksi pada luak bekas

seksio sesarea (Syahida and Jannah 2021).

Kebersihan diri setelah melahirkan secara sectio caesarea terutama meliputi kebersihan dalam perawatan luka sectio cae-

sarea bertujuan untuk mencegah timbulnya infeksi , menjaga luka dari trauma, menigkatkan proses penyembuhan luka dan mencegah ma-

suknya bakteri (Emil 2022).

C. Manfaat Perawatan Luka Seksio Sesarea

Banyak faktor dalam proses penyembuhan luka seksio sesaria yaitu salah satunya proses perawatan luka harus dilakukan dengan cermat

agar regenaratif luka cepat terjadi dan mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi. Sehingga dengan penyembuha luka yang efektif akan

mempercepat mobilitas ibu pasca melahirkan dengan tindakan seksio sesarea (Syahida and Jannah 2021).

3
D. Kerugian bila tidak melakukan perawatan luka

Infeksi yang mungkin terjadi akibat kurangnya prosedur perawatan luka pada sayatan operasi. Infeksi ini menyebabkan suhu tubuh

meningkat suhu tubuh tidak juga turun. Biasanya, demam ini baru muncul pada hari ketiga atau ke empat setelah persalinan (Marlianna 2019).

Resiko terjadinya komplikasi pada area luka post section caesarea lebih besar dibandingkan dengan luka pada persalinan normal per-

vaginam. Adapun komplikasi sectio caesaria pada ibu adalah terdapat 4 komplikasi yaitu infeksi puerperal yaitu komplikasi ini bisa bersifat

ringan seperti kenaikan suhu tubuh selama beberapa hari dalam masa nifas, bersifat berat seperti peritonitis, sepsis. Selain komplikasi, kita pun

perlu mewaspadai tanda-tanda infeksi yang ditandai dengan adanya, rubor (kemerahan), kalor (panas), tumor (bengkak), dolor (nyeri),serta

functiolaesa (fungsi terganggu). Apabila menemui tanda-tanda infeksi seperti diatas hendaklah kita melakukan penangan pencegahan yang

paling mudah yaitu, jangan menyentuh daerah luka insisi dengan tangan, cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan/perawatan luka, alat-

alat perawatan luka yang akan digunakan harus dalam keadaan steril (bebas dari kuman), bersihkan luka dengan menggunakan tekhnik septic

dan antiseptic, setelah dibersihkan luka insisi ditutup kembali dengan verban (Koto and Munandar 2019).

E. Tahap-tahap Vulva Hygiene Pada Luka Perinium

Sesuai dengan penelitian (Silaen et al. 2019) Penatalaksanaan medis dan perawatan setelah dilakukan sectio caesarea, yaitu

1. Perdarahan dari vagina harus dipantau dengan cermat

2. Fundus uteri harus sering di palpasi untuk memastikan bahwa uterus tetap berkontraksi dengan kuat

3. Pemberian analgetik dan antibiotic

4. Periksa aliran darah uterus paling sedikit 30 ml/jam

5. Pemberian cairan intra vaskuler, 3 liter cairan biasanya memadai untuk 24 jam pertama setelah pembedahan

6. Ambulasi satu hari setelah pembedahan klien dapat turun sebentar dari tempat tidur dengan bantuan orang lain

7. Perawatan luka insisi diperiksa setiap hari, jahitan kulit (klip) diangkat pada hari ke empat setelah pembedahan.

 Hal-hal yang perlu dilakukan perawat dan bidan meliputi : cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan, memakai hand-

scoon, menggunakan satu set peralatan steril untuk satu pasien dan menerapkan kondisi aseptic (Malinda and Nurainun 2019).

8. Pemeriksaan laboratorium: Hematokrit diukur pagi hari setelah pembedahan untuk memastikan perdarahan pasca operasi atau

mengisyaratkan hipovolemia

4
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin, Muhammad, Mayusef Sukmana, Dwi Nopriyanto, and Sholichin. 2020. Modul Perawatan Luka. 1st ed. edited by I. Samsugito. Samarinda: CV

Gunawana Lestari.

Bobak, and Jensen. 2013. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Emil. 2022. “Studi Literatur : Hubungan Antara Pengetahuan Perawatan Luka Pasca Bedah Sectio Cesarea Dengan Tingkat Kemandirian Pasien.” Jurnal Nurse

5(2):93–102. doi: 10.57213/nurse.v5i2.126.

Koto, Yeni, and Imam Munandar. 2019. “Kepatuhan Perawat Dalam Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Perawatan Luka Dengan Kejadian Infeksi

Luka Operasi Post Sectio Caesaria.” Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 8(02):422–28. doi: 10.33221/jiiki.v8i02.315.

Malinda, R., and Nurainun. 2019. “Gambaran Penyembuhan Luka Sectio Caesarea Ibu Post Sectio Caesarea Di Ruang Bersalin RSUD Kota Langsa Tahun 2019.”

Jurnal EDUKES: Jurnal Penelitian Edukasi … 3(1):49–55.

Marlianna, Ginting. 2019. “Pengetahuan Ibu Post Partum Dengan Seksio Sesarea Tentang Perawatan Luka Di Rumah Sakit Tentara Binjai.” Jurnal Kesehatan

Bukit Barisan III(6):23–31.

Sihombing, Novianti, Ika Saptarini, Dwi Sisca Kumala Putri, Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, and Badan Litbang Kesehatan.

2017. “Determinan Persalinan Sectio Caesarea Di Indonesia (Analisis Lanjut Data Riskesdas 2013).” Jurnal Kesehatan Reproduksi 8(1):63–75.

doi: 10.22435/kespro.v8i1.6641.63-75.

Silaen, Mangatas, Liberwati Zamili, Kinanti Sri Hayati Kurnia, Mita Julianti, and Nelfian Laia. 2019. “Demonstrasi Pemberdayaan Masyarakat Tentang

Perawatan Ibu Yang Melahirkan Dengan Seksio Sesarea.” Keperawatan, Jurnal Mitra Vol, Kebidanan Prima 3(1):1–4.

Syahida, Ayunin, and Jainatul Jannah. 2021. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Luka Post Operasi Seksio Sesarea Di RSUD Kota Langsa.”

Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan 4(1):1–8.

Walyani, Elisabeth Siwi &. Endang Purwoastuti. 2015. Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: Pustaka Baru Pers.

Wardani, Tinok Ayu Putri, Nursalam Nursalam, and Eka Mishbahatul M. Has. 2019. “Kemandirian Perawatan Ibu Post Sectio Caesarea Dengan Menggunakan

Pendekatan Discharge Planning Berdasarkan Teori Self Care Orem.” Fundamental and Management Nursing Journal 1(1):1. doi:

10.20473/fmnj.v1i1.12126.

Zariah, Halimatus, ika nur Rahmawati, Karina Maya Ovie, Khusnul Chotimah, and Renno Indra Nugroho. 2022. “Metode Rawat Luka Modern Terhadap

Penyembuhan Luka Dehisensi Pada Pasien Post Section Cesarea.”

Anda mungkin juga menyukai