Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

JENIS - JENIS BAHAN AJAR

Disusun Oleh :

Nama : Fadillah Eka Nurannissah

NPM : A1E021018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2023

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………………2

ISI........................................................................................................................ 3

1.1 Pengertian Bahan Ajar ........................................................................... 3

1.2 Jenis-Jenis Bahan Ajar ........................................................................... 5

1.2.1 Jenis-Jenis Bahan Ajar Secara Umum……………………...…......7

1.2.2 Jenis-Jenis Bahan Ajar Menurut Para Ahli………………….....….8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

2
ISI

1.1 Pengertian Bahan Ajar


Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan.
Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran
dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Bahan ajar dapat
dibuat dalan bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang
akan disajikan.
Banyak ahli yang mendefinisikan bahan ajar. Muhaimin mengukapkan
bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yag digunakan untuk membantu
guru/instrukstur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. National center
for vocational education research Ltd/National cemter for competency based
training memperkuat bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membatu guru dan instruktor dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dikelas. Bahan yang dimaksud adalah bisa berupa bahan
tertulis maupun tidak tertulis. Bahan ajar menurut Panne adalah bahan-bahan
atau materi pelajaran yang sisusun secara sistematis yang digunkan guru dan
siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar ialah sekumpulan materi ajar
yang disusun secara sistematis yang mereprentasikan konsep yang
mengarahkan siswa untuk mencapai suatu kompetensi. Ketika bahan ajar tidak
digunakan dalam pembelajaran dikelas maka bahan ajar tersebut hanya
menjadi sumber belajar (Magdalena et al., 2020).
Buku ajar menurut National Centre For Competensi Based Training (dalam
Prastowo, 2013:16) adalah segala bentuk bahan yang digunakan dalam
membantu guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar didalam kelas,
bahan yang dimaksud bisa tertulis maupun tidak tertulis. Sejalan dengan
Wasino (2010:2) mengatakan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi
yang disusun secara sistemis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta
lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.
Kemudian menurut Majid (2009:173) dalam melengkapi pandangan diatas,
beliau mengatakan bahwa bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang
diperlukan oleh guru untuk penelaahan implementasi pembelajaran. Sumber
lain yang diambil dalam website dikmenjur.com (dalam Prastowo, 2013:17)

3
mendapatkan pengertian bahwa materi ajar atau bahan ajar merupakan
seperangkat materi atau substansi pembelajaran yang disusun secara sistemis,
yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran (Rahmadi Islam, 2018).
Bahan ajar merupakan bahan materi pembelajaran (instructional materials)
yang berisi tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dipelajari
peserta didik dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan. Secara teori, bahan ajar dapat meningkatkan produktivitas
pembelajaran, memungkinkan pembelajaran yang bersifat individual,
memberikan dasar yang lebih ilmiah tentang pembelajaran, dan
memungkinkan belajar seketika (Ramayulis, 2014: 178). Bahan ajar pada
dasarnya sebuah bahan yang didesain secara spesifik untuk keperluan
pembelajaran. Bahan ajar juga merupakan seperangkat materi yang disusun
secara sistematis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang
memungkinkan peserta didik belajar dengan baik. Pentingnya bahan ajar dalam
proses pembelajaran sudah tidak diragukan lagi. Fauzan mengatakan bahwa
bahan ajar adalah merupakan bagian dari proses pembelajaran antara guru dan
murid (Fauzan, 2005: 2). Dalam proses pembelajaran kedudukan bahan ajar
sangat penting, karena dengan bahan ajar akan terdapat manfaat bagi pendidik
dan peserta didik. Bagi pendidik, manfaat bahan ajar di antaranya menghemat
waktu mengajar, menempatkan pendidik sebagai fasilitator, menciptakan
suasana pembelajaran yang efisien dan interaktif. Bagi peserta didik, manfaat
bahan ajar dapat mendorong kemandirian belajar, memperluas waktu belajar
karena kapanpun mereka dapat belajar yang penting ada kemauan untuk belajar
(Bahraeni, 2017).
Menurut National Center For Vocational Education Research Ltd/National
Center For Competency Training (Majid, 2007:173-174), ada 2 pengertian
bahan ajar yaitu : a) Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang
diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaan implementasi
pembelajaran. b). Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar

4
di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak
tertulis (Malalina & Kesumawati, 2013).

1.2 Jenis-Jenis Bahan Ajar


Bahan ajar memiliki beragam jenis yang terdiri dari bahan ajar cetak
maupun non cetak. Bahan ajar cetak terdiri dari buku, handout, modul, brosur,
dan lembar kerja siswa. Sedangkan bahan ajar non cetak meliputi bahan ajar
dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc audio
(TANIA, 2017). Modul cetak yang telah digunakan dalam kegiatan
pembelajaran merupakan bahan ajar yang akan dikembangkan oleh penulis
menjadi modul elektronik. Modul cetak akan dikembangkan menjadi lebih
interaktif untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, sebab seperti yang
diungkapkan (Husada, 2020) bahwa proses pembelajaran tidak terlepas dari
pentingnya peran bahan ajar. (Selvia et al., 2017) dalam penelitiannya
mengatakan “adanya bahan ajar dapat membantu mengoptimalkan hasil belajar
siswa, fungsinya sebagai alat atau sarana untuk mencapai standar kompetensi
dan kompetensi dasar”. Menurut pendapat (Widiana & Rosy, 2021),
menciptakan modul dalam bentuk yang lebih efisien dan menarik dapat menjadi
salah satu cara agar peserta didik lebih tertarik dan berminat membaca sebab
modul elektronik kerap dilengkapi dengan berbagai produk-produk interaktif
seperti animasi, video, gambar dan audio. Selain itu, seperti yang diungkapkan
(Seso et al., 2019), bahwa bahan ajar elektronik menjadi pilihan tepat bagi para
siswa sebagai sumber belajar. Pada era digital seperti saat ini, para siswa mulai
jarang untuk membuka apalagi membaca buku konvensional. Kemudahan akses
informasi dengan teknologi informasi dan komunikasi menjadi penyebabnya
(Margareta, 2021).

Jenis bahan ajar dikelompokkan menjadi empat menurut Majid (2006:174),


yaitu “(1) bahan cetak antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa,
brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket; (2) bahan ajar dengar
(audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan CD audio; (3) bahan ajar
pandang dengar (audio visual) seperti video CD, film; dan (4) bahan ajar
interaktif seperti CD interaktif.” Empat jenis bahan ajar tersebut akan sangat

5
bermanfaat dalam proses pembelajaran jika digunakan secara tepat sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Lain halnya yang disampaikan
oleh Suryaman (2008:1) bahwa “jenis bahan ajar terdiri atas tujuh jenis, yaitu
(1) petunjuk belajar (petunjuk mahasiswa/pendidik), (2) kompetensi yang akan
dicapai, (3) isi materi pembelajaran, (4) informasi pendukung, (5) latihan-
latihan, (6) petunjuk kerja (seperti lembar kerja atau LKS), (6) evaluasi, dan (7)
respons atau umpan balik hasil evaluasi.” (Arsanti, 2018).

Bahan ajar memiliki banyak jenis, diantaranya seperti :

1. Bahan Ajar Digital


Bahan ajar digital merupakan sebuah buku yang ditampilkan
berbentuk digital dan mampu memberikan tampilan yang menarik
karena dilengkapi dengan teks, gambar, suara, animasi dan video.
Bahan ajar digital biasanya digunakan sebagai media komunikasi antara
guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran daring maupun
pembelajaran luring. Bahan ajar digital atau sering juga disebut dengan
e-book yang merupakan sebuah buku yang ditampilkan dalam bentuk
elektronik yang bisa diakses melalui smartphone dan komputer atau
laptop (Mella et al., 2022).
2. Bahan Ajar Vokasi
Bahan ajar vokasi adalah suatu bahan ajar yang materi atau alat
dirancang khusus untuk mendukung pembelajaran dalam program
pendidikan vokasional atau kejuruan. Bahan ajar vokasi ini bertujuan
untuk memberikan siswa keterampilan praktis dan pengetahuan yang
spesifik terkait dengan bidang pekerjaan tertentu. Bahan ajar vokasi
disusun dengan tujuan mempersiapkan siswa untuk masuk ke dunia
kerja atau karier dalam bidang-bidang seperti teknik, bisnis, kesehatan,
perhotelan, dan banyak lagi (Damayanthi et al., 2022).
3. Bahan Ajar Lectora Inspire
Bahan ajar Lectora Inspire adalah bahan ajar yang berbasis aplikasi
yang mempermudah kegiatan belajar mengajar. Lectora Inspire itu
sendiri merupakan salah satu aplikasi software yang dapat

6
memudahkan guru dalam proses pembelajaran. Menurut Mas`ud15
Lectora adalah perangkat lunak Authoring Tool dalam pengembangan
konten e-learning yang dikembangkan oleh Triviants Corporation.
Lectora inspire mampu membuat kursus online cepat dan sederhana,
penilaian, presentasi, serta dapat mengkonversi presentasi dari
microsoft power point ke dalam konten e- learning (Anharuddin &
Prastowo, 2023).

1.2.1 Jenis-Jenis Bahan Ajar Secara Umum

Terdapat dua jenis bahan pembelajaran secara umum yaitu:

1. Bahan Pembelajaran yang “didesain” lengkap artinya Bahan


Pembelajaran yang memuat semua komponen pembelajaran secara
utuh, meliputi: tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan
dicapai, kegiatan belajar yang harus dilakukan siswa, materi
pembelajaran yang disusun secara sistematis, ilustrasi/media dan
peraga pembelajaran, latihan dan tugas, evaluasi, dan umpanbalik.

Contoh kelompok bahan pembelajaran ini adalah, modul


pembelajaran, audio pembelajaran, video pembelajaran,
pembelajaran berbasis computer, pembelajaran berbasis
Web/internet.

2. Bahan Pembelajaran yang “didesain” tidak lengkap, artinya Bahan


Pembelajaran yang didesain dalam bentuk komponen
pembelajaran yang terbatas, seperti dalam bentuk sumber belajar,
media pembelajaran atau alat peraga yang digunakan sebagai alat
bantu ketika tenaga pendidik dan siswa melaksanakan kegiatan
pembelajaran.

Contoh kelompok bahan pembelajaran ini meliputi, pembelajaran


dengan berbagai alat peraga, belajar dengan transparansi, belajar

7
dengan buku teks, peta, globe, model kerangka manusia, dan
sebagainya (Priscila Ritonga et al., 2022).

1.2.2 Jenis-Jenis Bahan Ajar Berdasarkan Para Ahli


Pengelompokan bahan ajar berdasarkan jenisnya juga dilakukan
dengan berbagai cara oleh para ahli dan masing-masing ahli mempunyai
justifikasi sendiri-sendiri pada saat mengelompokkannya. Ellington dan
Race mengelompokkan jenis bahan ajar berdasarkan bentuknya. Mereka
mengelompokkan jenis bahan ajar tersebut ke dalam 7 jenis, yaitu:
1. Bahan Ajar Cetak dan duplikatnya, misalnya handouts, lembar
kerja siswa, bahan belajar mandiri, bahan untuk belajar kelompok.
2. Bahan Ajar Display yang tidak diproyeksikan, misalnya flipchart,
poster, model, dan foto.
3. Bahan Ajar Display Diam yang diproyeksikan, misalnya slide,
filmstrips, dan lain-lain.
4. Bahan Ajar Audio, misalnya audiodiscs, audio tapes, dan siaran
radio.
5. Bahan Ajar Audio yang dihubungkan dengan bahan visual diam,
misalnya program slide suara, program filmstrip bersuara, tape
model, dan tape realia.
6. Bahan Ajar Video, misalnya siaran televisi, dan rekaman
videotape.
7. Bahan Ajar Komputer, misalnya Computer Assisted Instruction
(CAI) dan Computer Based Tutorial (CBT).

Rowntree di sisi lain, memiliki sudut pandang yang sedikit berbeda


dengan ahli di atas dalam mengelompokkan jenis bahan ajar ini. Menurut
Rowntree, jenis bahan ajar dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat)
kelompok berdasarkan sifatnya, yaitu:
1. Bahan ajar berbasiskan cetak, termasuk di dalamnya buku,
pamflet, panduan belajar siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa,
peta, charts, foto, bahan dari majalah dan koran, dan lain-lain;

8
2. Bahan ajar yang berbasiskan teknologi, seperti audiocassette,
siaran radio, slide, filmstrips, film, video cassette, siaran televisi,
video interaktif, Computer Based Tutorial (CBT) dan multimedia
3. Bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek, seperti kit
sains, lembar observasi, lembar wawancara, dan lain-lain.
4. Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia
(terutama dalam pendidikan jarak jauh), misalnya telepon dan
video conferencing (Priscila Ritonga et al., 2022).

9
DAFTAR PUSTAKA
Anharuddin, M. `Izza M., & Prastowo, A. (2023). Pengembangan Bahan Ajar
Tematik Dengan Media Pembelajaran Lectora Inspire. Al-Madrasah: Jurnal
Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 7(1), 94.
https://doi.org/10.35931/am.v7i1.1467
Arsanti, M. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif
Bermuatan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa Prodi
Pbsi, Fkip, Unissula. KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 1(2), 71–
90. https://doi.org/10.24176/kredo.v1i2.2107
Bahraeni, B. (2017). Efektifitas Pengembangan Bahan Ajar Ilmu Pendidikan
Islam Berbasis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Melalui
Kegiatan Desiminasi Pada Stais Ddi Maros. Inspiratif Pendidikan, 6(1), 100.
https://doi.org/10.24252/ip.v6i1.4920

Damayanthi, K. A. U., Widana, I. W., & Sumandya, I. W. (2022). Pengembangan


Bahan Ajar Matematika Berbasis Vokasi Menggunakan Linkfly Siswa Kelas
X SMK. Indonesian Journal of Educational Development, 3(2), 199–208.
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/psdpd/article/view/9935
Magdalena, I., Sundari, T., Nurkamilah, S., Ayu Amalia, D., & Muhammadiyah
Tangerang, U. (2020). Analisis Bahan Ajar. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu
Sosial, 2(2), 311–326. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara
Malalina, & Kesumawati, N. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Interaktif. Jurnal
Pendidikan Matematika, 7, 55–70.
Margareta, E. (2021). Pengembangan Bahan Ajar untuk Meningkatkan
Pemahaman pada Mata Kuliah Akuntansi Menengah. Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan, 3(6), 4594–4604. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.1521
Mella, B., Wulandari, I. G. A. A., & Wiarta, I. W. (2022). Bahan Ajar Digital
Interaktif Berbasis Problem Based Learning Materi Keragaman Budaya.
Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 6(1), 127–136.
https://doi.org/10.23887/jppp.v6i1.46368
Priscila Ritonga, A., Putri Andini, N., Iklmah, L., & Pendidikan Guru, J. (2022).
Pengembangan Bahan Ajaran Media. Jurnal Multidisiplin Dehasen, 1(3),
343–348.
Rahmadi Islam. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Sejarah Berbasis Situs
Sejarah Bima (Studi Kasus pada Siswa Kelas X MAN 2 Kota Bima) Title.
13–1 ,)3(‫ العدد الحا‬,‫مجلة اسيوط للدراسات البيئة‬. http://dx.doi.org/10.1186/s13662-
017-1121-6%0Ahttps://doi.org/10.1007/s41980-018-0101-
2%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.cnsns.2018.04.019%0Ahttps://doi.org/10.101
6/j.cam.2017.10.014%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.apm.2011.07.041%0Aht
tp://arxiv.org/abs/1502.020

10
11

Anda mungkin juga menyukai