Gejala Klinis :-
Pemeriksaan Laboratorium
a. Cairan Usus
i. Uji Natif : Tidak dilakukan pengamatan
ii. Uji Sentrifus : Tidak dilakukan pengamatan
iii. Uji McMaster : Tidak dilakukan pengamatan
iv. Uji Apung : Tidak dilakukan pengamatan
v. Uji Baermann : Tidak dilakukan pengamatan
b. Darah
i. Uji Natif : Tidak dilakukan pengamatan
ii. Uji Darah Terbal : Tidak dilakukan pengamatan
iii. Uji Darah Tipis Giemsa : Tidak dilakukan pengamatan
Pengamatan Mikroskop
(Culex sp.)
Ciri khas larva Culex sp. adalah pada segmen yang terakhir terdapat corong
udara, tidak ada rambut-rambut berbentuk kipas (Palmatus hairs) pada segmen abdomen,
terdapat pectin pada corong udara, pada corong (siphon) terdapat sepasang rambut serta
jumbai, siphon berbentuk kurus dan panjang, rumpun bulu lebih dari satu atau banyak
terdapat comb scale sebanyak 8- 21 pada setiap sisi abdomen segmen kedelapan, setiap comb
scale berbentuk seperti duri, terdapat duri yang panjang dengan bentuk kurva pada sisi
thorax, dan terdapat sepasang rambut di kepala (Bestiar, 2019).
Diagnosa Penyakit :-
Differensial Diagnosa :-
Pencegahan : Untuk mencegah terjadinya penyebaran
penyakit, selalu perhatikan sanitasi lingkungan
dan kesehatan ternak yang dapat terinfeksi
penyakit melalui vektor.
Pengobatan :-
DAFTAR PUSTAKA
Bestiar, T. H. (2019). Pengaruh berbagai kosentrasi ekstrak biji carika (Carica pubescens) terhadap
kematian larva nyamuk culex sp. JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES
BANDUNG, 11(1), 1-8.
Mengetahui,
Kepala Laboratorium Pembuat Laporan