Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Demam thypoid merupakan penyakit infeksi akut yang mengenai usus

halus yang dapat disebabkan oleh bakteri Samonella thypi dan Samonella para

thypi. Demam thypoid biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala

yang umumnya yaitu demam yang dapat berlangsung lebih dari satu minggu,

penyakit demam thypoid dapat bersifat endemik, dan merupakan salah satu

penyakit yang dapat menular yang tersebar hampir di sebagian negara yang

berkembang, salah satunya adalah termasuk Indonesia dan saat ini menjadi

suatu masalah yang sangat penting (Astuti, 2016).

Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang perawat dianggap

sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian

tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia. Karena

peran perawat merupakan keadaan dari tingkah laku yang diharapkan oleh

orang lain terhadap seseorang. Sesuai dengan kedudukannya dalam suatu

lingkungan. Peran perawat juga di pengaruhi oleh keadaan sosial baik dari

dalam maupun dari luar profesi keperawatan dan bersifat constant. Adapun

peran perawat menurut Doheny yang terdiri dari delapan elemen diantaranya

sebagai pemberi asuhan keperawatan, pembela, konselor, pendidik,

kolaborasi, koordinator, pembaharu, dan konsultant (Hutahean, 2015).

WHO memperkirakan jumlah kasus demam thypoid di seluruh dunia

dapat mencapai 17 juta kasus. Data survailans saat ini memperkirakan di

1
Indonesia ada 600,000-1,3 juta kasus dengan demam thypoid, dan tiap

tahunnya angka kematian dapat mencapai lebih dari 20,000 orang. Rata-rata di

Indonesia yang berusia 3-19 tahun memberikan angka sebesar 91% terhadap

kasus demam thypoid.

Menurut Riset Kesehatan Dasar Nasional tahun 2007, prevalensi

demam thypoid Nasional sebesar 1,6%, sedangkan prevalensi hasil analisa

lanjut ini sebesar 1,5% yang artinya terdapat kasus thypoid 1,500 per 100,000

penduduk Indonesia. Sedangkan berdasarkan profil kesehatan 2012, demam

thypoid juga menempati urutan ke-3 dari 10 penyakit terbanyak dari pasien

yang di rawat inap di rumah sakit di tahun 2010 yaitu sebesar 41,081 kasus

dan yang meninggal 274 orang dengan Case Fatality Rate sebesar 0,67%

(Riskesdas, 2017).

Prevalensi Nasional Demam Thypoid Menurut Riskesdas (2017),

berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan dari responden adalah

sebanyak 1,60% dan provinsi yang mempunyai prevalensi di atas adalah yang

pertama Aceh, Bengkulu, Jawa Barat, Banten, NTT, NTB, Kalimantan Barat,

Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Gorontalo, dan Papua Barat, hal ini di

sebabkan karena daerah-daerah tersebut mempunyai sanitasi dan penyediaan

sarana air bersih yang kurang baik, seperti untuk mencuci, untuk mandi, untuk

minum, dan bahkan kakus pun masih kurang, dan program-program kesehatan

lainnya juga belum sepenuhnya terlaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat

dari data laporan riskesdas tentang peringkat kesehatan seluruh Indonesia.

2
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik dan

berkeinginan untuk menyusun laporan kasus berjudul ”Asuhan Kebidanan

Pada Ny. S Dengan Kasus Demam Thypoid Di RS TK IV IM 07.01

Lhokseumawe”

B. TujuanPenulisan

1. TujuanUmum

Untuk mengetahui gambaran dan pengalamannya dalam melaksanakan

asuhan Kebidanan pada klien Ny. S dengan Penyakit Demam Thypoid Di

Ruang Cut Meutia Rumah RS TK IV IM 07.01 Lhokseumawe.

2. TujuanKhusus

Sebelum dan sesudah melakukan asuhan penulis mampu memahami:

a. Penulis memahami melakukan pengkajian Kebidanan secara

komprehensif pada klien Ny. S dengan Demam Thypoid

Anda mungkin juga menyukai