• The speaker receives financial support from PT. AstraZeneca Indonesia for speaking in this meeting.
• Pembicara menerima dana dari PT. AstraZeneca Indonesia sebagai pembicara pada pertemuan ilmiah ini .
• M, 7 tahun, laki-laki
• Keluhan utama: batuk sejak 3 minggu, terutama muncul dan memberat saat bangun tidur pagi.
• Pilek sejak 5 hari, riwayat pilek berulang 6 bulan terakhir (bersin dan meler di pagi hari atau
cuaca dingin).
• Demam (-), sesak napas (-).
• Dua kali berobat ke klinik rawat jalan karena batuk pilek dalam 5 bulan terakhir, diberikan terapi
nebulisasi dengan respons minimal. Rawat inap (-).
• Kontak dengan penderita COVID-19 terduga/terkonfirmasi (-), kontak TBC (-)
• Ibu dengan rinitis alergika, dan ayah perokok.
• Mulai sekolah luring sejak 6 bulan yang lalu.
Kasus 1
Pemeriksaan fisis
• Sadar, keadaan umum baik
• Frekuensi nadi : 84 kali/menit
• Frekuensi napas: 20 kali/menit
• tax : 36.7oC
• SpO2 : 99% (udara kamar)
• BB : 20 kg ; TB: 120 cm
• Kepala/leher: anemia-/- ; ikterus -/- ; kongesti nasal (+), sekresi
nasal bening minimal, mukosa nasal dan faring hiperemi (-),
ukuran tonsil T1/T1 hiperemi (-), nyeri tekan sinus maksilaris +/+
• Toraks: simetris, retraksi (-).
Jantung: suara jantung normal, tanpa murmur
Paru: suara napas vesikuler, crackles (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen: dalam batas normal
DIAGNOSIS ??
• Asma?
• Infeksi Respiratorik Akut (IRA) atas berulang?
• TBC paru
• Pneumonia atipikal?
• Rinitis alergika?
• Sinusitis?
• Gastroesofagal refluks?
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIS
Jika ada gejala Jika tidak ada gejala Karakteristik hasil uji fungsi
observasi
respiratori untuk asmab
Tatalaksana:
Foto torak normal
Penghindaran alergen
Cuci hidung
Kortikosteroid intranasal
Antihistamin
• N, 9 tahun, perempuan
• Keluhan utama: batuk disertai mengi berulang sejak 4 bulan terakhir, terutama pada
malam hari sehingga membuat terbangun dan juga saat beraktivitas fisik di sekolah.
• Demam (-), pilek (-).
• Berobat ke UGD sekitar 2 kali dalam sebulan dan selalu mendapat nebulisasi. Kunjungan
terakhir ke UGD 2 minggu yang lalu dengan sesak napas yang didahului batuk dan mengi.
Keluhan membaik setelah mendapat 2x nebulisasi, sehingga tidak rawat inap, tetapi batuk
disertai mengi muncul kembali sejak kemarin dan diberikan nebulisasi 1 kali di rumah.
• Kontak TBC disangkal, kontak COVID-19 disangkal.
• Riwayat alergi susu sapi saat bayi (+)
• Riwayat alergi makanan pada ayah (+), dan ayah perokok.
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan fisis:
• Sadar, keadaan umum sedang, dapat berbicara dalam kalimat
• Frekuensi nadi : 82 kali/menit
• Frekuensi napas: 22 kali/menit
• tax : 36.5oC
• SpO2 : 98% (udara kamar)
• BB : 30 kg ; TB: 132 cm
• Kepala/leher: anemia-/- ; ikterus -/- ; kongesti nasal (-), sekresi nasal (-), mukosa nasal dan
faring hiperemi (-), ukuran tonsil T1/T1 hiperemi (-), nyeri tekan sinus (-)
• Toraks: simetris, retraksi (-).
Jantung: suara jantung normal, tanpa murmur
Paru: suara napas vesikuler, crackles (-/-), wheezing (+/+)
• Abdomen: dalam batas normal
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIS
Jika ada gejala Jika tidak ada gejala Karakteristik hasil uji fungsi
observasi
respiratori untuk asmab
Perhitungan:
200 L/mnt 170 L/mnt X 100%
Persisten ringan Episode gejala asma ³2 kali sebulan, tetapi tidak >1 kali seminggu
Persisten sedang Episode gejala asma >1 kali seminggu; namun tidak setiap hari
• Jika belum yakin: klasifikasi dibuat setelah diberikan tata laksana umum (pengendalian
lingkungan dan penghindaran pencetus) selama 4 minggu.
• Jika sudah yakin: klasifikasi asma dibuat sejak kunjungan awal, dan tata laksana (non
medikamentosa dan medikamentosa) dapat dilakukan sesuai klasifikasi.
• Klasifikasi kekerapan: acuan awal penetapan jenjang tata laksana jangka panjang.
• Klasifikasi dapat berubah pada kunjungan berikutnya sesuai dengan kondisi pasien.
Tidak dalam serangan
• Tanpa gejala
• Dengan gejala
BERDASARKAN DERAJAT SERANGAN
Tatalaksana:
Penghindaran pencetus
Tatalaksana jangka panjang dengan obat pengendali
intermitten persisten ringan persisten sedang persisten berat
Rujuk ke konsultan
respirologi
Pengendali: Pertimbangkan:
− KI-LABA dosis
− KI-LABA dosis tinggi
menengah
Pengendali:
atau − Tambahan: seperti
− KI-LABA dosis rendah
atau − KI-formoterol dosis Anti IgE, anti IL-4R,
Pengendali:
− KI dosis menengah rendah*
KI dosis rendah
atau
Tanpa pengendali,
pereda SABA + KI dosis − KI-formoterol dosis
rendah sangat rendah*
Pilihan lain: Pilihan lain: Pilihan pengendali lain: Pilihan pengendali lain: Pilihan lain:
− Pengendali LTRA − menambahkan anti IL-5
− Pengendali atau − KI dosis rendah + − menambahkan atau
KI dosis rendah − Tanpa pengendali, LTRA pengendali di atas − menambahkan kortiko-
pereda SABA + KI dosis dengan LAMA atau steroid oral dosis rendah,
rendah LTRA sebagai upaya terakhir
Pereda: SABA
kecuali yang bertanda *: pereda KI-formoterol
• O, 10 tahun, laki-laki
• Keluhan utama: sesak napas dan mengi memberat sejak kemarin
• Pasien mengalami batuk dan mengi berulang sejak 3 bulan yang lalu dan telah didiagnosis asma
persisten ringan dengan gejala tidak terkendali dan baru mulai mendapatkan obat pengendali sejak 1
bulan yang lalu (obat flutikason (MDI) dosis 2 x 50 mcg)
• Saat ini gejala batuk dan mengi masih dirasakan 3-4 kali setiap minggu yang memerlukan obat pereda
salbutamol (MDI).
• Gejala terutama muncul saat beraktivitas fisik di sekolah atau terpapar udara dingin, dan beberapa kali
membuat terbangun malam hari karena sesak.
• Demam (-), pilek (-).
• Riwayat asma pada ayah dan ayah perokok.
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan fisis:
• Sadar, keadaan umum sedang, dapat berbicara dalam kalimat
• Frekuensi nadi : 98 kali/menit
• Frekuensi napas: 36 kali/menit, ekspirasi memanjang
• tax : 36.5oC
• SpO2 : 94% (udara kamar)
• BB : 30 kg ; TB: 136 cm
• Kepala/leher: anemia-/- ; ikterus -/- ; kongesti nasal (-), sekresi nasal (-), mukosa
nasal dan faring hiperemi (-), ukuran tonsil T1/T1 hiperemi (-), nyeri tekan sinus (-)
• Toraks: simetris, retraksi minimal subkostal.
Jantung: suara jantung normal, tanpa murmur
Paru: suara napas vesikuler, crackles (-/-), wheezing (+/+)
• Abdomen: dalam batas normal
Tidak dalam serangan
TATALAKSANA SESUAI
DERAJAT SERANGAN ASMA RINGAN SEDANG
BERDASARKAN KEKERAPAN GEJALA
Derajat Asma Keterangan
Intermiten Episode gejala asma satu kali sebulan atau lebih jarang
Persisten ringan Episode gejala asma ³2 kali sebulan, tetapi tidak >1 kali seminggu
Persisten sedang Episode gejala asma >1 kali seminggu; namun tidak setiap hari
• Jika belum yakin: klasifikasi dibuat setelah diberikan tata laksana umum (pengendalian
lingkungan dan penghindaran pencetus) selama 4 minggu.
• Jika sudah yakin: klasifikasi asma dibuat sejak kunjungan awal, dan tata laksana (non
medikamentosa dan medikamentosa) dapat dilakukan sesuai klasifikasi.
• Klasifikasi kekerapan: acuan awal penetapan jenjang tata laksana jangka panjang.
• Klasifikasi dapat berubah pada kunjungan berikutnya sesuai dengan kondisi pasien.
BERDASARKAN DERAJAT KENDALI
Terkendali Terkendali
Kriteria Tidak terkendali
penuh sebagian
Dalam 4 minggu terakhir apakah pasien
mengalami:
- Gejala asma siang hari >2 kali
seminggu
Semua kriteria
- Terbangun malam hari karena asma 1-2 kriteria 3-4 kriteria
tidak ada
- Penggunaaan obat pereda >2 kali
seminggu
- Keterbatasan aktivitas karena gejala
asma
Diagnosis:
Asma persisten sedang serangan ringan sedang tidak terkendali
Tatalaksana:
Tatalaksana asma serangan ringan sedang
Evaluasi penghindaran pencetus
Evaluasi tatalaksana jangka panjang dengan obat pengendali
Evaluasi komorbid
INVESTIGASI LEBIH LANJUT:
Pemeriksaan spirometri
menunjukkan FEV1 68%,
uji bronkodilator
menunjukkan FEV1 80%
Rujuk ke konsultan
respirologi
Pengendali: Pertimbangkan:
− KI-LABA dosis
− KI-LABA dosis tinggi
menengah
Pengendali:
atau − Tambahan: seperti
− KI-LABA dosis rendah
atau − KI-formoterol dosis Anti IgE, anti IL-4R,
− KI dosis menengah rendah*
Pengendali: atau
Tanpa pengendali, KI dosis rendah
pereda SABA + KI dosis − KI-formoterol dosis
rendah sangat rendah*
Pilihan lain: Pilihan lain: Pilihan pengendali lain: Pilihan pengendali lain: Pilihan lain:
− Pengendali LTRA − menambahkan anti IL-5
− Pengendali atau − KI dosis rendah + − menambahkan atau
KI dosis rendah − Tanpa pengendali, LTRA pengendali di atas − menambahkan kortiko-
pereda SABA + KI dosis dengan LAMA atau steroid oral dosis rendah,
rendah LTRA sebagai upaya terakhir
Pereda: SABA
kecuali yang bertanda *: pereda KI-formoterol