Anda di halaman 1dari 22

By Anita Recreated Nurjannah

 Adalah daftar (list) dari bahan, material atau


komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur
atau membuat produk akhir.
 Jaringan yang menggunakan hubungan INDUK –
KOMPONEN.
 Dibutuhkan sebagai input dalam perencanaan dan
pengendalian aktivitas produksi
 Ketelitiannya sangat krusial/penting sekali
Dibuat sebagai bahan dari perancangan proses
produksi
Digunakan untuk menentukan item-item mana
saja yang harus dibeli atau dibuat sendiri
Digabung dengan MPS digunakan untuk
menentukan item – item dalam daftar
pembelian dan order produksi yang harus
dilepas.
Digunakan dalam menghitung biaya produksi
dan harga jual
Setiap komponen harus memiliki identifikasi
unit/khusus yang hanya mengidentifikasikan
satu komponen yang disebut PART NUMBER
atau ITEM NUMBER.
Penentuan part number dapat dilakukan
dengan 3 cara, yaitu:
 Random
 Significant
 Semi significant
Nomor yang digunakan hanya sebagai
pengenal/identifier dan bukan sebagai
penjelas (descriptor) ----> tidak menjelaskan
lebih jauh mengenai suatu komponen.
Contoh:
28997 (angka random) untuk Upper Barrel Clip
37156 (angka random) untuk Upper Barrel Clip
 Adalah nomor yang dapat juga menjelaskan informasi khusus
mengenai item/komponen tertentu, seperti sumber material
(source), bahan, bentuk dan deskripsi.
 Harus dirubah jika komponen tersebut karakteristiknya dirubah atau
ingin ditambahkan variabel lain.
 Contoh:
Part number: 37-1-3-16-432
 Jenis item: 37 = ink cartridge
 Tipe/jenis: 1 = screw-in type
 Tipe ujung: 3 = fine line
 Warna: 16 = blue
 Panjang: 423 = 4,5 inches
Beberapa digit pertama menjelaskan mengenai
komponen tersebut, sementara digit berikutnya
berupa angka random.
Contoh:
Part number: 37-7213
 Jenis item: 37 = ink cartridge
 Empat digit: 7213 = angka random
 KOMPONEN adalah objek/bagian yang dirakitkan secara bersama-
sama untuk membuat INDUK (PARENT).
 Suatu komponen akan menjadi Induk (Parent) bagi objek yang
menjadi pembentuknya.
 Data penting untuk keakuratan hubungan Induk Komponen:
 Part Number Induk (Parent)
 Part Number Komponen
 Jumlah/kuantitas komponen yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah
Induk (Parent)
 Scrap factor
 Dimulai dengan Level 0 untuk produk akhir
 Komponen pembentuk produk akhir ditempatkan
pada level 1 dan seterusnya sehingga membentuk
sebuah hirarki yang disebut Struktur Produk.
 Komponen yang sama dapat digunakan pada level
yang berbeda
Single level BOM
Menggambarkan hubungan sebuah induk dengan
satu level omponen-komponen pembentuknya
Multi level BOM
Menggambarkan struktur produk yang lengkap dari
level 0 (produk akhir) sampai level paling bawah.
 Yaitu BOM dengan urutan dimulai dari induk sampai komponen pada
level paling bawah.
 Yaitu BOM yang menunjukkan komponen-komponen yang membentuk
suatu induk dari level paling atas sampai level terbawah.
 Single Level Explosion sama dengan Single Level BOM
 Indented BOM Explosion adalah Multi Level BOM yang dilengkapi
infomasi level setiap komponen
 Summerized Explosion adalah Multi Level BOM yang dilengkapi
dengan jumlah total setiap komponen yang dibutuhkan.
 Yaitu BOM yang menunjukkan urutan Komponen-
Induk
 Untuk mengetahui suatu part number menjadi
komponen dari induk yang mana saja (kebalikan dari
proses explosion)
 Digunakan oleh engineer untuk melihat pengaruh
perubahan rancangan komponen terhadap induk-
induknya.
 Untuk material yang tidak untuk disimpan atau hanya lewat saja
 Tidak pernah dibuat Planned Ordernya (Order Release dan Order
Completion)
 Lead time = 0
 Lot size = lot for lot
 Contoh : menjual pencil dengan logo yang berbeda
 Phantom tanpa stock :
 MRP logic akan melewatkan phantom item
 MRP logic dari induk langsung ke komponennya

Anda mungkin juga menyukai