komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur atau membuat produk akhir. Jaringan yang menggunakan hubungan INDUK – KOMPONEN. Dibutuhkan sebagai input dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas produksi Ketelitiannya sangat krusial/penting sekali Dibuat sebagai bahan dari perancangan proses produksi Digunakan untuk menentukan item-item mana saja yang harus dibeli atau dibuat sendiri Digabung dengan MPS digunakan untuk menentukan item – item dalam daftar pembelian dan order produksi yang harus dilepas. Digunakan dalam menghitung biaya produksi dan harga jual Setiap komponen harus memiliki identifikasi unit/khusus yang hanya mengidentifikasikan satu komponen yang disebut PART NUMBER atau ITEM NUMBER. Penentuan part number dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu: Random Significant Semi significant Nomor yang digunakan hanya sebagai pengenal/identifier dan bukan sebagai penjelas (descriptor) ----> tidak menjelaskan lebih jauh mengenai suatu komponen. Contoh: 28997 (angka random) untuk Upper Barrel Clip 37156 (angka random) untuk Upper Barrel Clip Adalah nomor yang dapat juga menjelaskan informasi khusus mengenai item/komponen tertentu, seperti sumber material (source), bahan, bentuk dan deskripsi. Harus dirubah jika komponen tersebut karakteristiknya dirubah atau ingin ditambahkan variabel lain. Contoh: Part number: 37-1-3-16-432 Jenis item: 37 = ink cartridge Tipe/jenis: 1 = screw-in type Tipe ujung: 3 = fine line Warna: 16 = blue Panjang: 423 = 4,5 inches Beberapa digit pertama menjelaskan mengenai komponen tersebut, sementara digit berikutnya berupa angka random. Contoh: Part number: 37-7213 Jenis item: 37 = ink cartridge Empat digit: 7213 = angka random KOMPONEN adalah objek/bagian yang dirakitkan secara bersama- sama untuk membuat INDUK (PARENT). Suatu komponen akan menjadi Induk (Parent) bagi objek yang menjadi pembentuknya. Data penting untuk keakuratan hubungan Induk Komponen: Part Number Induk (Parent) Part Number Komponen Jumlah/kuantitas komponen yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah Induk (Parent) Scrap factor Dimulai dengan Level 0 untuk produk akhir Komponen pembentuk produk akhir ditempatkan pada level 1 dan seterusnya sehingga membentuk sebuah hirarki yang disebut Struktur Produk. Komponen yang sama dapat digunakan pada level yang berbeda Single level BOM Menggambarkan hubungan sebuah induk dengan satu level omponen-komponen pembentuknya Multi level BOM Menggambarkan struktur produk yang lengkap dari level 0 (produk akhir) sampai level paling bawah. Yaitu BOM dengan urutan dimulai dari induk sampai komponen pada level paling bawah. Yaitu BOM yang menunjukkan komponen-komponen yang membentuk suatu induk dari level paling atas sampai level terbawah. Single Level Explosion sama dengan Single Level BOM Indented BOM Explosion adalah Multi Level BOM yang dilengkapi infomasi level setiap komponen Summerized Explosion adalah Multi Level BOM yang dilengkapi dengan jumlah total setiap komponen yang dibutuhkan. Yaitu BOM yang menunjukkan urutan Komponen- Induk Untuk mengetahui suatu part number menjadi komponen dari induk yang mana saja (kebalikan dari proses explosion) Digunakan oleh engineer untuk melihat pengaruh perubahan rancangan komponen terhadap induk- induknya. Untuk material yang tidak untuk disimpan atau hanya lewat saja Tidak pernah dibuat Planned Ordernya (Order Release dan Order Completion) Lead time = 0 Lot size = lot for lot Contoh : menjual pencil dengan logo yang berbeda Phantom tanpa stock : MRP logic akan melewatkan phantom item MRP logic dari induk langsung ke komponennya