ACARA III
FRYING, COATING, ENROBING, MICROWAVE
Penanggung Jawab:
Kharisma Nur Azizah (A1F021077)
Naufal Harits Irwanto (A1F021085)
A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Kentang
B. Kerupuk Udang
A. Alat
B. Bahan
C. Prosedur
a) Kentang
Direndam irisan kentang dalam larutan kapur sirih 0,5% selama 15 menit.
Digoreng kentang sebanyak dua kali, pertama digoreng hingga setengah matang,
ditiriskan kemudian digoreng kembali hingga matang.
Dicampur 25gr bubuk cabai aida dengan500 ml air mineral, dimasak dan
ditambahkan gula dan garam secukupnya hingga mendidih.
Dipisahkan sebagian bumbu untuk enrobing, dan sebagian lagi dimasak hingga
kental untuk coating.
Dimasukkan kentang yang sudah matang ke dalam bumbu yang masih dimasak
(coating). Sementara bumbu yang dipisahkan ditunggu hingga dingin dan
dicelupkan kuas kedalam bumbu yang sudah kering lalu dicipratkan ke kentang
yang sudah matang (enrobing).
Dioven keripik kentang yang telah di-enrobing, dioven samapi kering selama 2
menit menggunakan oven, kemudian dilakukan pengamatan.
b) Kerupuk udang
Diamati tekstur, warna, dan aroma kerupuk udang setelah dimasak dengan
microwave
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Pengamatan rendemen
Berat
Perlakuan Kentang Mentah Setelah Setelah Setelah
dikupas dicuci dipotong
100% 86,96% 87,41% 108,69%
Tanpa perendaman
(437 gram) (380 gram) (382 gram) (475 gram)
100% 92,24% 92,92% 93,84%
Perendaman air
(438 gram) (404 gram) (407 gram) (411 gram)
Perendaman larutan 100% 84,79% 85,24% 81,47%
garam 0,5% (440,6gram) (373,6 gram) (375,6gram) (359 gram)
Perendaman larutan 100% 81,14% 81,14% 80,90%
garam 1% (419 gram) (340 gram) (340 gram) (339 gram)
Perendaman larutan 100% 93,57% 94,05% 74,76%
kapur sirih 0,5% (420 gram) (393 gram) (395 gram) (314 gram)
Perendaman larutan 100% 87,72% 89,03% 84,43%
kapur sirih 1% (456 gram) (400 gram) (406 gram) (385 gram)
Perhitungan:
a) Tanpa perendaman
Mentah =
Setelah dikupas =
Setelah dicuci =
Setelah dipotong =
b) Perendaman air
Mentah =
Setelah dikupas =
Setelah dicuci =
Setelah dipotong =
Setelah dikupas =
Setelah dicuci =
Setelah dipotong =
Setelah dikupas =
Setelah dicuci =
Setelah dipotong =
Setelah dikupas =
Setelah dicuci =
Setelah dipotong =
Mentah =
Setelah dikupas =
Setelah dicuci =
Setelah dipotong =
Perhitungan:
Tanpa perendaman
o Warna =
o Tekstur =
=
o Rasa =
Perendaman air
o Warna =
o Tekstur =
o Rasa =
o Tekstur =
o Rasa =
o Tekstur =
o Rasa =
=
Perendaman larutan kapur sirih 0,5%
o Warna =
o Tekstur =
o Rasa =
o Warna =
o Tekstur =
o Rasa =
Perhitungan:
Tanpa perendaman
o Kerataan bumbu =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
o Rasa =
Perendaman air
o Kerataan bumbu =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
o Rasa =
=
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
o Rasa =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
o Rasa =
o Warna penggorengan =
=
o Tekstur =
o Rasa =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
o Rasa =
Perhitungan:
Tanpa perendaman
o Kerataan bumbu =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
o Rasa =
Perendaman air
o Kerataan bumbu =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
o Rasa =
=
Perendaman larutan garam 0,5%
o Kerataan bumbu =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
o Rasa =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
o Rasa =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
=
o Rasa =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
o Rasa =
d) Coating
Sifat sensori
Perlakuan Kerataan Warna Warna
Tekstur Rasa
bumbu cabai penggorengan
5
Tanpa 5 (sangat 1 (sangat 1 (tidak
(sangat 4 (enak)
perendaman rata) cokelat) renyah)
merah)
Perendaman 4 3 (agak 3 (agak
4 (rata) 2 (cokelat)
air (merah) renyah) enak)
Perendaman 5
1 (tidak
larutan 4 (rata) (sangat 2 (cokelat) 4 (enak)
renyah)
garam 0,5% merah)
Perendaman 4 2 (sedikit 3 (agak
4 (rata) 2 (cokelat)
larutan (merah) renyah) enak)
garam 1%
Perendaman 2
2 (sedikit 3 (agak
larutan kapur 4 (rata) (sedikit -
renyah) enak)
sirih 0,5% merah)
Perendaman
5 (sangat 3 (agak 2 (sedikit 3 (agak
larutan kapur 2 (cokelat)
rata) merah) renyah) enak)
sirih 1%
Perhitungan:
Tanpa perendaman
o Kerataan bumbu =
o Warna cabai =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
o Rasa =
Perendaman air
o Kerataan bumbu =
o Warna penggorengan =
o Warna keripik =
=
o Tekstur =
o Rasa =
o Warna cabai =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
o Rasa =
o Kerataan bumbu =
o Warna cabai =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
=
o Rasa =
o Warna cabai =
o Tekstur =
o Rasa =
o Warna cabai =
o Warna penggorengan =
o Tekstur =
o Rasa =
=
Keterangan parameter:
Kerataan bumbu
1 = Tidak rata
2 = Sedikit rata
3 = Agak rata
4 = Rata
5 = Sangat rata
Warna cabai
1 = Tidak merah
2 = Sedikit merah
3 = Agak merah
4 = Merah
5 = Sangat merah
Warna penggorengan
1 = Sangat cokelat
2 = Cokelat
3 = Cokelat keputihan
4 = Putih kecokelatan
5 = Putih
Tekstur
1 = Tidak renyah
2 = Sedikit renyah
3 = Agak renyah
4 = Renyah
5 = Sangat renyah
Rasa
1 = Tidak enak
2 = Sedikit enak
3 = Agak enak
4 = Enak
5 = Sangat enak
3. Pengamatan sifat sensori kerupuk udang dengan microwave
Sifat sensori
Perlakuan
Tekstur Warna Aroma
2
300 watt 30 detik 1 (tidak renyah) 4 (khas udang)
(coklat keputihan)
3
300 watt 60 detik 3 (agak renyah) 4 (khas udang)
(putih kecoklatan)
300 watt 120 4
3 (agak renyah) 4 (khas udang)
detik (putih kekuningan)
4 3
700 watt 30 detik 4 (renyah)
(putih kekuningan) (agak khas udang)
4 3
700 watt 60 detik 4 (renyah)
(putih kekuningan) (agak khas udang)
700 watt 120 3
5 (sangat renyah) 1 (cokelat gelap)
detik (agak khas udang)
Keterangan parameter:
a) Tekstur
1 = Tidak renyah
2 = Sedikit renyah
3 = Agak renyah
4 = Renyah
5 = Sangat renyah
b) Warna
1 = Cokelat gelap
2 = Cokelat keputihan
3 = Putih kecokelatan
4 = Putih kekuningan
5 = Putih
c) Aroma
1 = Tidak khas udang
2 = Sedikit khas udang
3 = Agak khas udang
4 = Khas udang
5 = Sangat khas udang
Perhitungan:
Warna =
Aroma =
Warna =
Aroma =
Warna =
Aroma =
Warna =
Aroma =
Warna =
Aroma =
Warna =
Aroma =
=
B. Pembahasan
Pada tabel diatas menunjukan hasil dari praktikum acara 3 yaitu mengenai
Frying, Coating dan Enrobing. Praktikum kali ini menggunakan bahan berupa
singkong yang dijadikan olahan berupa keripik dengan proses frying, coating dan
enrobing. Pengolahan singkong juga menggunakan perlakuan dengan direndam
larutan kapur sirih 0,5% dan 1%; direndam larutan garam 0,5% dan 1%;
perendaman air serta tidak direndam. Pada praktikum frying, coating dan
enrobing juga memiliki parameter seperti kerataan bumbu, warna, tekstur dan rasa
dengan bobot masing-masing untuk dijadikan tabel pembahasan.
Pada praktikum ini perlakuan pertama yang dilakukan adalah melakukan
perendaman pada singkong yang telah di potong dengan ketebalan kurang lebih 2
mm menggunakan larutan kapur sirih 0,5% dan 1%; larutan garam 0,5% dan 1%;
tanpa perendaman serta perendaman air biasa selama 15 menit sebelum proses
penggorengan singkong. Pada pembuatan keripik singkong dengan perlakuan
direndam larutan kapur sirih, larutan garam, perendaman air dan tidak direndam
terlihat sangat jelas perbedaanya seperti pada tekstur, warna, dan rasa. Setelah
proses perendaman singkong dengan enam perlakuan tadi kemudian singkong
///;digoreng dengan cara dua kali penggorengan, untuk penggorengan yang
pertama dilakukan selama 15 menit kemudian diangkat, untuk penggorengan
kedua dilakukan hingga keripik singkong benar-benar matang. Tujuan
dilakukannya penggorengan selama dua kali pada keripik singkong ini bertujuan
agar menghasilkan tekstur keripik singkong yang renyah. Pada praktikum ini
menghasilkan tekstur akhir setelah penggorengan yang berbeda, untuk tekstur
akhir singkong yang dilakukan perendaman larutan kapur sirih dan larutan garam
sangat renyah, sedangkan untuk tekstur tanpa rendaman dan perendaman air
renyah.
Setelah selesai proses penggorengan atau frying, pada praktikum acara 3
juga melakukan proses pelapisan keripik singkong dengan bumbu menggunakan
metode coating dan enrobing. Enrobing bertujuan untuk meningkatkan flavor,
meningkatkan umur simpan produk, mempertahankan dan mengurangi kehilangan
kadar air, menjaga bentuk produk, serta memberikan kemudahan dalam
mengonsumsinya. Agar menghasilkan enrobing yang sempurna, diperlukan teknik
yang terampil untuk memastikan bahwa hanya terbentuk lapisan tipis dan perlu
pengontrolan pendinginan agar dapat mencapai hasil akhir yang mengkilap
(Garnsworthy, 2015). Pelapisan dengan metode coating dilakukan menggunakan
lapisan yang terdiri dari bubuk cabai, gula merah, air dan garam. Untuk
mendapatkan lapisan keripik singkong dilakukan pemasakan terlebih dahulu
dengan mencampurkan bubuk cabai, gula merah, air dan garam lalu dimasak
hingga mendidih, setelah mendidih sisihkan sebagian bumbu dan dimasukan ke
dalam sprayer untuk metode enrobing dan sebagian bumbu dimasak hingga
mengental untuk metode coating, kemudian pada metode enrobing dilakukan
pengovenan selama 2 menit.
Hasil data di atas dapat dilihat bahwa bumbu yang menempel pada keripik
tidak merusak tekstur kerenyahan. Pada metode coating menghasilkan efek rasa
pada keripik singkong, sedangkan hasil dari metode enrobing tidak terlalu banyak
memberikan rasa pada keriping singkong. Hal tersebut dapat dikarenakan adanya
metode penyemprotan bumbu menggunakan sprayer pada permukaan keripik.
Pengovenan pada produk pangan sangat memberikan pengaruh terhadap tekstur
dan meresapnya bumbu pada keripik singkong yang membuat tekstur keripik
menjadi lebih renyah dan bumbu menjadi lebih menempel pada keripik.
Selain frying, coating, dan enrobing, praktikum acara 3 ini juga melakukan
perlakuan microwave pada kerupuk udang. Proses memasak kerupuk udang
terdapat 6 perlakuan yaitu 300 watt 30 detik, 300 watt 60 detik, 300 watt 120
detik, 700 watt 30 detik, 700 watt 60 detik dan 700 watt 120 detik. Hasil data
praktikum menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata setelah kerupuk
udang dikeluarkan dari microwave. Nilai rata-rata sensori dari kerupuk udang
yaitu teksturnya agak renyah, warnanya putih kecoklatan, dan aromanya khas
udang.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data hasil praktikum acara 3 dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang
dilakukan pada kentang akan menentukan produk akhir. Beberapa perlakuan yang
diberikan pada singkong antara lain tanpa perendaman, perendaman dengan air,
perendaman larutan garam 0,5%, perendaman larutan garam 1%, perendaman
larutan kapur 0,5%, dan perendaman larutan kapur 1%. Hal ini akan berpengaruh
pada sifat sensori keripik kentang berupa tekstur, warna, kerataan bumbu dan rasa.
Penggunaan microwave untuk kerupuk udang juga menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang nyata pada produk akhir kerupuk udang. Hal ini
dikarenakan perlakuan yang diberikan saat proses memasak kerupuk dengan
microwave berbeda. Perlakuan yang diberikan selama proses pemasakan yaitu 300
watt 30 detik, 300 watt 60 detik, 300 watt 120 detik, 700 watt 30 detik, 700 watt
60 detik dan 700 watt 120 detik.
B. Saran
Saran untuk kegiatan praktikum selanjutnya yaitu alat yang harus digunakan
sebaiknya di cek terlebih dahulu kondisinya supaya tidak terjadi hal-hal seperti
kompor tidak menyala dan terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dokumentasi
No. Gambar Keterangan
Persiapan alat dan bahan
1.
2.
3.
6.
7.
8.
Setelah di enrobing, dimasukkan
ke oven sampai kering selama 2
menit
9.
10.