Anda di halaman 1dari 11

PENTINGNYA PENDIDIKAN ETIKA KRISTEN

UNTUK PERGURUAN TINGGI


Oktavia kristina1, Sandy Ariawan2
12
Mahasiswa STIPAK Malang, 3Dosen STIPAK Malang

Oktavia.kristina@stipakdh.ac.id
ABSTRAK

Dalam hidup, mahasiswa sering menemukan adanya masalah yang berkaitan dengan etika. Etika ini muncul ketika
mahasiswa dihadapkan pada sebuah masalah. Saat menghadapi masalah, mahasiswa diwajibkan harus mengambil
sebuah keputusan. Namun, keputusan yang diambil sering kali melanggar etika atau tata cara yang seharusnya.
Dalam kasus ini kita akan membahas etika Kristen yang di dalamnya membahas kasih, disiplin, jujur. Tidak hanya
itu kita juga akan mempelajarai etika Kristen alkitabiah yang di kehendaki oleh Allah, absolut, wahyu Allah,
ketetapan, deotologis. Etika Kristen merupakan tanggapan kepada kasih karunia dan pekerjaan Allah yang telah
menyelamatkan manusia dari dosa. Titik acuan etika Kristen adalah kebenaran firman Allah yang dinyatakan
dalam Alkitab, sesuatu yang mengarah pada firman Tuhan. Artinya sesuatu yang benar tidak akan bertentangan
dengan firman Tuhan. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif
eksperimen. Pengaruh etika Kristen terhadap karakter Kristen mahasiwa 19,5%. Sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini, yaitu keluarga, gereja dan lingkungan masyarakat
serta harus dilakukan secara terus menerus karena pembentukan dan pengembangan karakter yang baik
merupakan pelajaran seumur hidup.
Kata Kunci : Etika Kristen, Nilai Alkitabiah, Karakter mahasiswa
LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah dasar utama bagi ilmiah yang kondusif dalam kampus, (2)
semua manusia salah satunya “etika”, Menjunjung tinggi nilai ilmiah, (3)
memberikan pembelajaran etika moral yang Hubungan yang kondusif dengan
harus ditanamkan sejak kanak kanak. dosen dan karyawan, (4) Mengetahui,
Bahkan di perguruan tingi etika sangat memahami dan melaksanakan peraturan-
mempengaruhi kehidupan manusia, terutama peraturan yang berlaku di kampus, (5)
dalam kehidupan sehari-hari maka penelitian Kembangkan gairah membaca,
ini, khususnya hanya membahas bagaimana menulis dan menggunakan komputer dengan
etika Kristen dan bagaimana menpengaruhi bersikap, (6) perilaku positif, (7)
kehidupan orang-orang Kristen dalam Bersedia menerima sanksi yang ditetapkan
menjalankan kehidupan sehari-hari yang atas pelanggaran terhadap peraturan kampus
sesuai dengan nilai-nilai Alkitabiah. (8) Memiliki target-target pribadi sambil
mengintrospeksi diri, (9) Kooperatif
Mahasiswa adalah sekumpulan kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam
manusia intelektual yang akan berbagai kegiatan kelompok di kampus.
bermetamorfosa menjadi penerus tombak
estafet pembangunan di setiap negara, Secara etimologi, etika dapat
dengan itelegensinya diharapkan bisa diartikan sebagai – (Yunani) kebiasaan
mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu ataupun tingkah laku, (Inggris) tingkah
negara dalam mencari kesempurnaan laku/perilaku manusia yang baik. Keduanya
kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merujuk pada tindakan yang harus
secara moril akan dituntut tanggung jawab dilaksanakan manusia sesuai dengan moral
akdemisnya dalam menghasilkan buah karya pada umumnya. Sedangkan dalam koteks
yang berguna bagi kehidupan lingkungan. yang lain secara luas dinyatakan bahwa:
Adapun peran mahasiswa dalam lingkungan etika merupakan aplikasi dari proses & juga
kampus yakni. (1) Menciptakan kehidupan teori filsafat moral terhadap kenyataan yang
sebenarnya. Hal ini juga berhubungan tanpa terfokus pada materi dan dengan
dengan prinsip-prinsip dasar serta konsep meneladani Kristus. Menurut Ramsey,
yang membimbing makhluk hidup dalam hal (1950) menjelaskan bahwa etika Kristen
berpikir dan juga bertindak serta adalah perbuatan yang dikehendaki oleh
menekankan nilai-nilai mereka. Secara Allah, yang didasarkan pada nilai-nilai yang
etimologi kata “etika” berasal dari bahasa sesuai dengan sifat Allah, sehingga orang
yunani yang terdiri dari dua kata yaitu ethos Kristen melalukan perbuatan baik dan
dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak sebagai tanggapan atas keselamatan yang
kebiasaan, tempat yang biasa, sedangkan dianugerahkan Allah. Lebih lanjut lagi
ethikos berarti susila, keadaban, kelakuan dijelaskan oleh (Mealey, 2009) bahwa etika
dan perbuatan yang baik. Istilah moral Kristen merupakan cara berprilaku atau cara
berasal dari kata latin yaitu mores, yang bertindak yang sesuai dengan ajaran-ajaran
merupakan bentuk jamak dari „mos,‟ yang Alkitab dan mempunyai tujuan untuk
berarti adat istiadat atau kebiasaan watak, berprilaku yang berbeda dengan orang yang
kelakuan, tabiat, dan cara hidup. Dalam belum percaya, seperti bertindak jujur dalam
bahasa Arab, kata etika dikenal dengan segala hal.
istilah akhlak yang berarti budi pekerti,
sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut Dalam hal ini, termasuk etika atau
tata susila. Dengan demikian, etika berkaitan prilaku mahasiswa harus sesuai dengan
dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara nilai-nilai Alkitabiah, salah satu contoh juga
hidup yang baik pada diri seseorang atau etika atau prilaku yang harus dibiasakan dan
kepada masyarakat dan harus didukung atau harus diterapkan dalam Galatia 5:22-23
diberi motivasi. kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-
Dalam motivasi mengandung lembutan, penguasaan diri. Tidak ada
keinginan yang mengaktifkan, hukum yang menentang hal-hal itu. Ayat ini
menggerakkan, menyalurkan, dan dengan jelas mengatakan tidak hukum yang
mengarahkan sikap dan perilaku menentang kesepuluh hal tersebut. Etika
pembelajaran etika. Sedangkan Slavin Kristen diterapkan dalam kehidupan sehari-
berpendapat bahwa dalam bahasa yang hari mahasiswa, supaya perilaku atau
sederhana, motivasi adalah sesuatu yang tindakan tidak melenceng ke jalur yang
menyebabkan Anda melangkah masuk, menyimpang dan yang tidak sesuai dengan
membuat Anda terus maju, dan menentukan Firman Allah. Menurut Geisler (2015)
di mana Anda berada mencoba untuk bahwa etika Kristen didasarkan pada
bergerak. Motivasi selalu berhubungan kehendak Allah, diperintahkan oleh Allah
untuk suatu tujuan. Seorang mahasiswa akan sendiri yang sesuai dengan sifat Allah dan
berhasil mencapai prestasi belajar etika saat semua perintah ada di dalam Alkitab.
didukung dengan motivasi belajar yang
sangat kuat. Masalah karakter saat ini menjadi
persoalan bagi beberapa negara terlebih
Menurut (Dag Heward-Mills, 2015) khususnya bagi bangsa Indonesia (Fajarini,
menjelaskan bahwa etika Kristen merupakan 2014) . Masalah-masalah karakter yang
petunjuk atau ide yang menolong orang dapat dirasakan adalah banyaknya anak-
Kristen untuk mempraktekan nilai-nilai anak dibawah umur dijumpai sudah
iman Kristen. Sedangkan (Fletcher, 2007) merokok, minum minuman keras dan
menjelaskan bahwaetika Kristen harus narkoba, serta pada jaman sekarang banyak
menjadikan Allah sebagai pusat dan teladan anak-anak Sekolah Dasar mengenal pacaran
dalam bersikap dan bertindak. Senada yang salah dengan melakukan ciuman
dengan Fletcher (Wogaman, 1993) bahwa (Prasasti, 2017) . Dalam dunia pendidikan
etika Kristen merupakan cara hidup rukun kasus karakter antara lain siswa dan
orang Kristen yang mempraktekkan kasih mahasiswa yang selalu menyontek saat ujian
dan beberapa tawuran antara siswa sekolah sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
dan mahasiswa yang melakukan demo yang kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
merusak fasilitas umum. Etika Kristen kelemahlembutan, penguasaan diri.
terkadang sering diabaikan dikalangan
mahasiswa karena mereka sudah Ciri-ciri Karakter Kristen
mempunyai pola pikir yang menurut mereka
a. Kasih 
sudah benar. Merekara lebih kepada
keinginan daginya dipandingkan dengan Kasih mempunyai makna yang
printah Allah. Sebab itu etika harus tetap beragam. Kasih berarti menyayangi dan juga
ditanamkan bagi semua kalangan manusia kasih berarti mencintai. Menurut (Brownlee,
baik dimasa kanak-kanak, remaja, orang tua 2006) menjelaskan bahwa kasih ada empat,
bahkan lansia. yaitu storge (kasih antara keluarga), Filia
(kasih persahabatan), eros (kasih terhadap
Berdasarkan pengertian di atas
lawan jenis) dan agape (kasih yang tidak
merupakan etika Kristen merupakan
mengharapakan sesuatu), tetapi pada orang
pengajaran tentang prilaku dan sikap orang
Kristen diperintahkan untuk selalu harus
Kristen, dimana Allah adalah pusat dan
dilakukan agape, sebagaimana yang telah
Kristus adalah sebagai teladan untuk
Allah dilakukan kepada manusia dengan
mempraktekkan nilai-nilai iman dalam
menyerahkan Yesus Kristus untuk
kehidupan sehari-hari, serta Alkitab menjadi
menyelamatkan manusia.
dasar atau petunjuk orang Kristen dalam
melihat semua aturan-aturan yang baik dan b. Displin
benar. Oleh karena itu, etika Kristen adalah Dispilin dalam Kekristenan menurut
pengajaran atau aturan-aturaan yang berguna Drescher, (2008) adalah komitmen untuk
bagi orang Kristen untuk dapat taat pada aturan yang sudah ditetaapkan
mempertimbangkan mana yang baik dan untuk mencapai tujuan akhir seperti hal yang
mana yang salah, contoh konkret yang dikatakan Rasul Paulus dalam 2 Timotius
diberikan Alkitab ialah Kitab Roma 7:7 2:5 seorang olahragawan hanya dapat
“Jika demikian, apakah yang hendak kita memperoleh mahkotasebagai juara, apabila
katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? ia bertanding menurut peraturan-peraturan
Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh olahraga. Senada dengan (Hull, 2014) bahwa
hukum Taurat aku telah mengenal dosa. displin merupakan ketaatan pada aturan
Karena aku juga tidak tahu apa itu untuk meningkatkan kualitas tindakan untuk
keinginan, kalau hukum Taurat tidak mendatangkan hal-hal yang positif, seperti
mengatakan: Jangan mengingini. mengerjakan yang benar dengan cara yang
benar dan tepat wakktu.
Karakter dalam Pandangan Alkitab
Karakter berharga di mata Tuhan. c. Jujur
Itulah sebabnya Allah menuntut setiap orang
percaya untuk menumbuhkan karakter- Dalam Kekristenan jujur dilihat
karakter sesuai dengan perintah Allah, Alkitab, yaitu Matius 5:37 yaitu “Jika ya,
sehingga setiap orang semakin serupa dan hendaklah kamu katakan ya, jika tidak
segambar dengan-Nya. Berikut rangkum hendaklah kamu katakan tidak. Apa yang
beberapa ayat Alkitab tentang karakter. lebih daripada itu berasal dari si jahat.”
Roma 5:3-4 “Dan bukan hanya itu saja. Kita Amsal 11:3 Orang yang jujur dipimpin oleh
malah bermegah juga dalam kesengsaraan ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak
kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan oleh kecurangannya. Dan Amsal 12:17
itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan Siapa mengatakan kebenaran, menyatakan
menimbulkan tahan uji dan tahan uji apa yang adil, tetapi saksi dusta menyatakan
menimbulkan pengharapan. Dalam Galatia tipu daya.Demikian juga dalam kitab Ayub
5:22-23 “Tetapi buah Roh ialah: kasih, 8:6 “kalau engkau bersih dan jujur, maka
tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia Etika Kristen adalah pengajaran
akan memulihkan rumah yang adalah mengenai prilaku atau tindakan yang harus
hakmu.” Berdasarkan ayat-ayat Alkitab di yang dilalukan oleh orang Kristen, sebagai
atas maka jujur atau kejujuran adalah bentuk ketaatan kepada Tuhan. Sedangakan
sesuatu yang benar, tulus, berbicara yang pengajaran atau aturan-aturan etika Kristen
benar dan bersih. Jadi kejujuran dalam semua berlandaskan Alkitab. Oleh karena
Kekristenan adalah berbicara yang benar, etika Kristen merupakan aturan-aturan untuk
bersih dan tulus dan bahkan bukan dalam berprilaku maka wajib bagi orang Kristen
kata-kata tetapi dalam perbuataan harus untuk memahami tujuan atau indikator yang
sesuai dengan kata, contoh ayat Alkitab dipakai dalam etika Kristen. Dalam
yang berbicara jelas bahwa kejujuran harus penelitian ini menggunakan Indikator-
sesuai dengan tindakan Kisah Para Rasul indikator etika Kristen dari Gelsler, yaitu:
5:1-11. 
A. Etika Kristen yang dikehendaki
Karakteristik Etika Kristen Allah
Dalam hal ini, Alkitab memberikan Etika Kristen yang dikehendaki
penjelasan atau pertimbangan mengenai Allah adalah suatu bentuk
prilaku yang baik dan yang buruk sehingga perintah,ketentuan atau kebenaran yang
orang Kristen bisa membedakan mana yang sejalan dengan atribut moral Allah,yang
buruk dan mana yang baik. Prilaku yang wajib dilakukan oleh orang percaya atau
dikehendaki oleh Allah ialah mengasihi oramg Kristen. Atribut moral Allahterdapat
sesama manusia Matius 22:39, melakukan dalam Imamat 11:45, yaitu Jadilah kudus
yang baik dan terus mencari perdamaian 1 sebab Aku ini kudus. Dalambentuk
Petrus 3:11 dan yang ada dalam Keluaran sederhana atau praktis Geisler memberikan
20:12-17. Dengan demikian, jelas bahwa dua contoh tentang atribut moral Allah dan
karakteristik etika Kristen yang dipakai ialah yang wajib dilakukan oleh orang
prilaku yang dikehendaki oleh Allah dan Kristen,yaitu dalam Ibrani 6:18, Allah tidak
kasih menjadi dasar utama serta etika mungkin berdusta. Sedangkan contoh kedua
Kristen merupakan perintah yang harus dari artibut Allah dalam Matius 22:39,
dilakukan. Dalam Alkitab sendiri tidak mengasihi sesama manusia seperti diri
berbicara langsung mengenai etika tetapi sendiri. Dengan demikian Etika Kristen
dengan melihat bahwa etika merupakan yang dikendaki oleh Allah ialah bentuk
aturan-aturan supaya manusia mempunyai perintah, ketentuan dan kebenaran,yang
perilaku atau tindakan yang baik maka jelas wajib dilakukan oleh orang Kristen dalam
banyak teks Alkitab yang berbicara berprilaku dan bertindak.
mengenai perilaku yang baik, seperti dalam
1 Korintus 15:33 “Janganlah kamusesat: B. Etika Kristen itu Absolut
Pergaulan yang buruk merusakkan
Etika Kristen yang Absolut
kebiasaan” dan teks ini jelas berbicara
merupakan prilak atau tindakan yang
mengenai kebiasaan, yang dalam bahasa
didasarkan pada sifat Allah, yaitu kasih
Yunani ethos (kata benda-netral-jamak-
dalam hal ini Geisler memberikan contoh
objek penderita) yang diterjemahkan
mengenai etika Kristen yang absolut dalam
menjadi kebiaasaan (Sutanto, 2014) , dimana
Kejadian 3:1-24, dimana Adam dan Hawa
kata ethos sangat dipengaruhi dengan kata
melanggar perintah Allah dengan memakan
pergaulan yang buruk dan ethos mempunyai
buah pengetahuan tentang hal yang baik dan
hubungan yang menjelaskna ayat 34 bahwa
pengetahuan tentang hal yang jahat. Allah
dalam jemaat Korintus ada beberapa yang
tetap memberikan hukuman terhadap Adam
tidak mengenal Allah.
dan Hawa tetapi karena Sifat Allah adalah
Indikator Etika Kristen
kasih maka Allah juga menyediakan dalam (Roma 2:17-18) mengatakan
pengampunan bagi Adam dan Hawa. pengenalan akan hukum Taurat berarti pula
mengetahui kehendak Allah. Dapat
C. Etika Kristen berdasarkan Wahyu disimpulkan bahwa “Hukum(Taurat)”
Allah berarti “perintah” dan mencakup seluruh
firman Allah. b. Segala sesuatu yang
Etika Kristen berdasarkan Wahyu
diinginkan Allah secara jelas disebut sebagai
Allah merupakan perintah Allah dalam
kehendak Allah yang sempurna. Contohnya
bentuk wahyuh umum merupakan perintah
dalam (1 Timotius 2:4; 2Petrus 3:
Allah bagi seluruh umat manusia,sedangan
9)“Kehendak Allah yang dinyatakan bahwa
wahyu khusus merupakan perintah Allah
semua orang selamat melalui kasih karunia”.
yang diberika kepada orang percaya atau
Tetapi tidak berarti bahwa semua orang akan
orang Kristen. Tetapi kedua wahyu tersebut
selamat, melainkan hanya Allah yang
didasarkan pada wahyu Ilahi.
menghendaki semua orang selamat. c.
D. Etika Kristen merupakan Definisi kehendak Allah mengarah pada apa
Ketetepan yang diizinkan atau dibiarkan terjadi oleh
Allah (artikel kehendak Allah). Meskipun di
Etika Kristen merupakan ketetepan dunia ini terjadi beberapa hal yang
karena kebenaran moral ditetapkan oleh bertentangan dengan kehendak Allah yang
Allah yang mempunyai natur moral. Etika sempurna (contohnya dosa), Allah
Kristren ialah peraturan tentang prilaku yang mengizinkan kejahatan itu terjadi atau
diukur dengan standar kebenaran Alkitab, disebut sebagai kehendak Allah yang
dalam artian tidak menginjikan berbohong mengizinkan. Setelah kita mengetahui
atau berbuat curang demi mendatangkan kehendak Allah (Efesus 5:7) maka tugas kita
kebaikan atau bahkan demi menyelamatkan sebagai orang Kristen adalah menjalankan
nyawa seseorang. Dengan Demikian, etika kehendak-Nya dalam kehidupan kita
Kristen merupakan ketetapan Allah. (Mazmur 143:10). Sebagai orang percaya
Sehingga bagi orang Kristen prilaku baik yang terpanggil, kita harus berdoa (Mat
harus didasarkan pada kebenaran Alkitab. 6:10) dengan sungguh-sungguh
menginginkan kehendak Allah yang
E. Etika Kristen bersifat Deontologis sempurna dan melakukannya dalam
Etika bersifat deontologis karena kehidupan kita. Langkah berikutnya,
prilaku atau tindakan benar diukur atau janganlah kehendak Allah ini kita pakai
bersifat kewajiban, sehingga etika Kristen sebagai dalih untuk tidak bertanggung jawab
juga bersifat deontologi karena berprilaku dalam panggilan-Nya untuk melawan dosa.
baik dan benar menjadi tuntutan utama METODE PENELITIAN
orang Kristen. Maka berkewajiban prilaku
atau tindakan yang baik dalam segala A. Jenis Penelitian
kondisi wajib dilakukan oleh orang percaya
sesuai kebenaran Alkitab. Penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis penelitian
F. Pengertian tentang Kehendak kuantitatif eksperimen. Menurut Sugiyono,
Allah dan Pengertian Mana yang (2011) bahwa metode penelitian kuantitatif
Baik Dalam Alkitab diartikan sebagai metode penelitian yang
berdasarkan pada filsafat positivisme, untuk
pengertian kehendak Allah secara meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
umum terdapat tiga pengertian berbeda pengumpulan data menggunakan instrumen
yaitu: a. Dalam Mazmur 40:9 Daud penelitian, analisis data bersifat statistik,
memberikan kesejajaran Taurat Allah dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
dengan kehendak Allah. Begitu juga Paulus telah ditetapkan.
Dengan demikian dalam penelitian
menggunakan quasi eksperiment – dengan
jenis nonequivalent control group. Nam Semester T
(Sugiyono, 2011) menjelaskan bahwa a ot
Jumlah
nonequivalent control group adalah Kam al
kelompok eksperimen maupun kelompok pus
kontrol tidak dipilih secara random. Oleh
karena itu, dalam penelitian ini ada
kelompok yang diberikan perlakuan tentang UNI 8 6 4 2 1 1 9 3 1 1 24
pengaruh etika Kristen dan metode KAM 0
pembelajaran diskusi (Pendidikan Seks) dan A
ada kelompok yang tidak dikontrol.
UNI 8 6 4 2 5 6 1 1 13
Gambar 3.1: Desain Penelitian TRI -
Mala
O1  X  O2
ng

O3      O4 ITN - 10 8 6 4 1 1 3 1 6
Mala
Keterangan:  ng

O1 dan O3 : Pretest (etika Kristen, IKIP 12 8 6 1 1 1 3


pendidikan seks dan karakter) Budi
Utom
O2 : Postest (etika Kristen, o –
pendidikan seks dan karakter) Mala
ng
O4 : Kelompok yang tidak di
kontrol STIE 4 1 1
Kuce
dalam penelitian ini mengambil
cwar
sampel lima puluh (50) orang dan
a –
karakteristik sampel dari lima puluh (50)
Mala
orang yang mewakili populasi mahasiswa
ng
Sumba di Malang, seperti pada kedua table
di bawah ini: Wisn 6 1 1
u
Tabel 3.1: Jumlah Sampel
Ward
Jumlah Jenis Kelamin ana –
Keseluruhan Mala
Sampel ng

Laki- WH 6 1 1
Perempuan
laki N –
Mala
ng
50 orang 34 Widy 8 1 1
16 orang
orang akary
a –
Tabel 3.1: Karakteristik Sampel
Mala
ng c. Ragu-
R 3 3
ragu
Total 50
d. Tidak
Hubungan variable penelitian TS 2 4
setuju
Keterangan:  X1 : Pengaruh e. Sangat
pembelajaran etika Kristen berbasisi metode tidak STS 1 5
pembelajara. setuju
rS : Jumlah pengaruh 4. Uji Validitas Instrumen
Y : Karakter Mahasiswa Alat ukur dapat dikatakan valid jika
benar-benar sesuai dan menjawab secara
Teknik Pengumpulan Data cermat tentang adanya korelasi variabel
2. Metode Observasi (Pengamatan) yang akan diukur dengan skor totalnya. Oleh
Metode observasi yaitu pengamatan karena itu, dalam penelitian ini variabel
dan pencatatan secara sistematik terhadap yang akan diukur ialah pembelajaran etika
gejala yang tampak pada objek penelitian. Kristen (Pendidikan) serta karakter
Di dalam menggunakan observasi cara yang mahasiswa, dengan menggunakan analisa
efektif yaitu melengkapinya dengan format validitas butir isi dari rumus korelasi produk
pengamatan sebagai instrumen moment raw score, dengan rumus sebagai
pertimbangan lalu format yang disusun berikut:  rxy=XY (X) (Y){NX2 -(X)2
berisi item-item tentang suatu kejadian atau {NY2-(Y)2 }
tingkah laku yang digambarkan. Dimana Keterangan: 
dalam penelitian ini, mengamati perilaku
atau karakter mahasiswa. rxy : Koefisien korelasi antara
variebel x dan variable y 
3. Metode Angket (Kuesioner) N : Banyak Subyek 
X : Skor yang diperoleh dari
Metodeangket atau kuesioner adalah soal
suatu daftar yang berisikan rangkaian Y : Total Skor  (Suherman,
pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau 2015)
bidang yang akan diteliti. Dalam penelitian Tabel 3.5: Uji
ini menggunakan skala likert digunakan oleh Validitas Etika Kristen
para peneliti guna mengukur persepsi atau
sikap seseorang (Sugiyono, 2011).  Indikato Nomor Butir Juml
N
r Etika ah
Tabel 3.4: Skala Likert o
Kristen
Keterangan Singkata Skor Skor
n
Positi Negati Etika 7
f f Kristen
1 yang 1,2,3,4,5,6,7
a. Sanga dikehend
t aki Allah
ST 5 1
Setuj
u 2 Etika 7
Kristen
b. Setuju S 4 2 8,9,10,11,12,13,14
itu
Absolut
3 Etika 8 VAR00009 Pearson
Kristen .425**
Correlation
berdasark 15,16,17,18,19,20,
an 21,22 VAR00010 Pearson
Wahyu .506**
Correlation
Allah
VAR00011 Pearson
4 Etika 6 .623**
Correlation
Kristen
merupak VAR00012 Pearson
23,24,25,26,27,28 .611**
an Correlation
Ketetepa
n
VAR00013 Pearson
.588**
5 Etika 6 Correlation
Kristen
bersifat 29,30,31,32,33,34 VAR00014 Pearson
.409**
Deontolo Correlation
gis
VAR00015 Pearson
.516**
Jumlah 34 34 Correlation

Validitas etika Kristen VAR00016 Pearson


.523**
Correlation
Total
VAR00017 Pearson
.589**
VAR00001 Pearson Correlation
.520**
Correlation
VAR00018 Pearson
.567**
VAR00002 Pearson Correlation
.653**
Correlation
VAR00019 Pearson
.292*
VAR00003 Pearson Correlation
.423 **
Correlation
VAR00020 Pearson
.659**
VAR00004 Pearson Correlation
.566**
Correlation
Total Pearson
1
VAR00005 Pearson Correlation
.529**
Correlation
N 50
VAR00006 Pearson
.440**
Correlation **. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
VAR00007 Pearson
.393**
Correlation *. Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
VAR00008 Pearson
.530**
Correlation Reliabilitas etika Kristen,
Reliability Statistics
Cronbach's Extreme Positive .064 .068
N of Items
Alpha
Differences Negative -.089 -.109
.843 20
Kolmogorov-Smirnov Z .632 .767

Asymp. Sig. (2-tailed) .820 .598


Dari tabel output diatas dapat diketahui nilai
Cronbach’s Alphasebesar 0,843 dengan Test distribution is Normal.
jumlah butir item 20. Karena nilai
Cronbach’s Alphasebesar 0,843 dan lebih Berdasarkan tabel outputuji normalitas
besar dari 0,60 maka dapat disimpulkan 20 dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov
item pernyataan atau pertanyaan tentang test data diatas, dapat diketahui bahwa butir
etika Kristen baik dan reliable. item etika Kristen sebesar 0,820 lebih besar
dari 0,05. Begitu juga dengan butir item
Tabel 4.5: Uji Reliabilitas karakter karakter Kristen memperoleh nilai sebesar
Kristen 0,598 lebih besar dari 0,05. Dengan
demikian, Ho dapat diterima dan dapat
Reliability Statistics
disimpulkan bahwa data etika Kristen dan
data karakter Kristen adalah normal. Jadi
Cronbach's Alpha N of Items dapat dilakukan pengujian lebih lanjut
karena data memenuhi persyaratan uji
.616 10 normalitas.
Perhitungan uji korelasi antara
variabel pembelajaran etika Kristen dan
Dari tabel output diatas dapat karakter Kristen nilai korelasinya sebesar
diketahui nilai Cronbach’s Alphasebesar 0,441 angka ini menunjukan bahwa adanya
0,616 dengan jumlah butir item 10. Karena hubungan positif dan erat antara
nilai Cronbach’s Alphasebesar 0,616 dan pembelajaran etika Kristen dengan karakter
masih lebih besar dari 0,60 maka dapat Kristen. Sedangkan nilai signifikansi (Sig. 2-
disimpulkan 10 item pernyataan atau tailed) pembelajaran etika Kristen dengan
pertanyaan tentang karakter Kristen baik dan karakter Kristen sebebsar 0,004.
reliable. Singnifikansi ≤ 0,05 sehingga Ho ditolak.
faktor-faktor lain dalam membentuk
Uji Normalitas Data
karakter mahasiswa karena pada tabel 4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menunjukan nilai R Square (R2) atau nilai
determinasi, yaituetika Kristen sebesar 0,195
Etika Karakter atau 19,5%. Dimana sumbangan pengaruh
Kristen Kristen pembelajaran etika Kristen berbasisi metode
pembelajaran diskusi hanya 19,5%.
Sehingga harus memperhatikan faktor-faktor
N 50 50
lain yang masih 81.5%. Terdapat pengaruh
Normal Mean 84.0600 38.3400 yang positif antara variabel etika Kristen
Parametersa dengan variabel karakter Kristen mahasiswa
Std. 9.11247 4.91400 yang signifikan, yang artinya semakin tinggi
Deviation dalam memberikan pelajaran etika Kristen,
semakin tinggi pula karakter Kristen
Most Absolute .089 .109 mahasiswa. 
KESIMPULAN
Etika Kristen merupakan tanggapan ataupun perilaku melanggar aturan-aturan
kepada kasih karunia dan pekerjaan Allah atau perintah-perintah Allah. Pengaruh etika
yang telah menyelamatkan manusia dari Kristen terhadap karakter Kristen mahasiwa
dosa. Titik acuan etika Kristen adalah 19,5%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
kebenaran firman Allah yang dinyatakan variabel lain yang tidak dimasukan dalam
dalam Alkitab, sesuatu yang mengarah pada penelitian ini, yaitu pendidikan, keluarga,
firman Tuhan. Artinya sesuatu yang benar gereja dan lingkungan masyarakat serta
tidak akan bertentangan dengan firman harus dilakukan secara terus menerus karena
Tuhan. Etika Kristen bukan hanya aturan- pembentukan dan pengembangan karakter
aturan abstrak tetapi juga ada contoh-contoh yang baik merupakan pelajaran seumur
nyata tentang etika Kristen dalam Alkitab, hidup.
baik dalam aturan-aturan atau perintah-
perintah yang dilakukan dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Ariawan, S. (2020). ETIKA GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN.

Ramsey, N. F. (1950). Magnetic shielding of nuclei in molecules. Physical Review, 78(6), 699.

Pantu, A., & Luneto, B. (2014). Pendidikan Karakter dan Bahasa. Al-Ulum, 14(1), 153-170.

Fajarini, U. (2014). Peranan kearifan lokal dalam pendidikan karakter. SOSIO-DIDAKTIKA:


Social Science Education Journal, 1(2), 123-130.

(2020). Virtual Discussion for Improving Motivation: A Christian Education Strategy against
Covid-19 Pandemic Effect. International Research Journal on Advanced Science Hub,
2(7), 1-5. doi: 10.47392/irjash.2020.56

Anda mungkin juga menyukai