Anda di halaman 1dari 2

Pada kurun waktu 1928-1945, Indonesia mengalami beberapa perubahan politik dan

ekonomi yang penting. Gerakan nasionalis Indonesia semakin kuat dan memperjuangkan
kemerdekaan dari Belanda. Ini menyebabkan konflik antara pemerintah kolonial Belanda dan
gerakan nasionalis Indonesia. Penyerbuan PETA pada tahun 1943, pertemuan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia [PPKI] pada tahun 1945, dan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penting pada kurun waktu ini. Dalam perekonomian
Indonesia pun masih sangat di pengaruhi Belanda. Meskipun demikian, beberapa sektor ekonomi,
seperti pertanian, perkebunan, dan perdagangan, mulai berkembang dan meningkat. Sedangkan
untuk masalah politik Pemerintah kolonial Belanda menjalankan politik represif terhadap gerakan
nasionalis Indonesia . Namun gerakan nasionalis Indonesia terus memperjuangkan hak-hak politik
dan kemerdekaan negara.
Dimulai pada tahun 1928, Indonesia sedang dalam masa penjajahan Belanda. Bangsa Eropa
[Belanda] mendarat di bumi pertiwi dilatarbelakangi keinginan untuk berdagang, menyalurkan jiwa
penjelajah, dan menyebarkan agama Kristen. Bangsa Eropa [Belanda] kemudian mengklaim daerah-
daerah di Indonesia sebagai daerah kekuasaannya. Mereka melakukan monopoli perdagangan
rempah-rempah, yang membuat bangsa Indonesia terjajah.
Kondisi negara saat itu tidak menguntungkan bagi rakyat Indonesia, karena mereka ditindas
dan tidak memiliki hak politik atau ekonomi. Rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan dan
kelaparan, dan banyak yang bekerja sebagai pekerja paksa pada perkebunan dan pertambangan
milik Belanda. Kebijakan ekonomi Belanda juga sangat merugikan bagi Indonesia, Pada tahun 1830
peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch membuat rakyat
semain menderita dengan pengambilan sumber daya alam dan hasil pertanian tanpa adanya
kompensasi yang layak bagi rakyat Indonesia. Belanda juga meembatasi akses rakyat Indonesia
terhadap pendidikan dan mengontrol informasi dan komunikasi sehingga rakyat Indonesia tidak
memiliki informasi yang cukup untuk memahami situasi mereka dan memperjuangkan hak-hak
mereka.
Sedangkan pada 11 Januari 1942 Jepang mendarat pertama kali, tepatnya di Tarakan, yang
dulunya termasuk wilayah Kalimantan Timur. Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai negara
yang kaya akan Sumber Daya Alam [SDA] pahamifren. Saking kayanya negeri tercinta ini, sering
menjadi incaran bangsa-bangsa lain. SDA yang dimiliki Indonesia antara lain, minyak bumi dan gas,
berbagai logam mahal seperti emas, perak, tembaga, nikel, timah dan juga batu bara.
Awal kedatangan Jepang ke Indonesia berawal dari keinginan mereka untuk mendirikan
Persemakmuran Asia Timur Raya. Keinginan ini ditunjukkan melalui serangan Jepang ke pangkalan
militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Kepulauan Hawaii pada 8 Desember 1941. Jepang
bertujuan untuk menaklukkan Asia Pasifik. Saat Jepang menginvasi Indonesia, negeri kita ini masih
menjadi negara di bawah penjajahan Belanda. Tujuan utama Jepang menduduki Indonesia adalah
untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang
Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh operasi
militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber pasokan minyak utama.
Pindah tangan penjajahan atas Indonesia dari Belanda kepada Jepang disepakati dalam
perjanjian Kalijati. Setelah penyerahan kekuasaan itu, Jepang dapat menarik hati rakyat Indonesia,
bahkan disambut gembira Jepang dipercaya orang Indonesia akan membawa Indonesia ke arah yang
lebih baik. Apalagi tersiar kabar bahwa Jepang akan membawa perubahan ekonomi ke arah yang
lebih baik, kabar ini diikuti dengan menurunnya harga makanan di pulau jawa. Di awal pendudukan
Jepang kondisi ekonomi Indonesia khusus nya di jawa tidaklah stabil. Harga makanan, barang dan
jasa naik-turun tidak terprediksi.
Kabar gembira ini tak berlangsung lama, rupanya rakyat Indonesia belum mengetahui bahwa
tujuan utama Jepang memajukan sektor ekonomi Indonesia semata hanya untuk menunjang
kepentingan perang Jepang. Pemerintah Jepang akhirnya mengeluarkan peraturan-peraturan baru
guna mengendalikan dan mengatur kembali hasil bumi Indonesia. Keadaan ini diperburuk dengan
putusnya hubungan kerja sama dengan pasar ekspor tradisional. Kondisi demikian terjadi secara
bersamaan dan semakin menambah keruh perekonomian Indonesia. Untuk menangani masalah
demikian pemerintah Jepang memilih untuk memperbanyak dalam mencetak mata uang. Akibatnya
terjadilah Inflansi -inflansi, disebabkan karena Jepang tidak sanggup mengendalikan nilai mata uang
dan tidak mampu menampung semua hasil ekspor Indonesia. Masa pendudukan Jepang di Indonesia
menimbulkan banyak dampak luas terhadap kehidupan rakyat. Mulai dari bidang sosial, politik,
pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi.
Bangsa Indonesia berjuang dengan gigih untuk mempertahankan kemerdekaan, Upaya
bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dilakukan melalui 2 cara, yaitu upaya fisik
[konfrontasi] dan Diplomasi. Perjuangan fisik dilakukan dengan cara bertempur melawan musuh.
Sedangkan perjuangan diplomasi dilakukan dengan cara menggalang dukungan dari negara-negara
lain dan lewat perunding-perundingan.

Anda mungkin juga menyukai