Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian dan kemajuan masyarakat terutama di bidang


perdagangan, uang kertas sebagai alat pembayaran dirasakan mempunyai
kelemahan dalam menyelesaikan transaksi-transaksinya, terutama untuk transaksi
dalam jumlah yang besar.

Adanya perkembangan perekonomian ini merupakan salah satu wujud dari


kebebasan dari warga negara dan masyarakat untuk melakukan berbagai transaksi
dalam memenuhi kehidupannya. Setiap orang bebas melakukan berbagai hal guna
mempertahankan hidupnya,seperti dalam hal ini transaksi jual beli yang terjadi
dalam masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Djoko Prakoso dan Bambang Riyadi juga mengatakan bahwa transaksi


jualbeli merupakan hak setiap individu/manusia, dikatakan demikian karena jual
belimerupakan suatu kegiatan manusia yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dalam suatu transaksi jual beli, apapun jenis
benda yang diperjualbelikan mulai dari jual beli biasa seperti jual beli permen di
kios-kios sampai jual beli yang dilakukan secara tertulis seperti jual beli tanah,
bebas untuk dilakukan dengan syarat tidak melanggar peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Begitu pula dengan sistem pembayaran perhotelan dan pariwisata yang dibagi
atas beberapa cara sesuai dengan keinginan dan kemampuan pelanggan. Hal itu
akan dibahas di makalah ini.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa sajakah cara pembayaran yang dapat digunakan pelanggan agar dapat
menikmati pelayanan?

2. Alat apa saja yang dapat digunakan oleh para pelanggan?

3. Bagaimana pelayanan terhadap mata uang asing?

C. Tujuan Makalah

1. Agar dapat mengetahui cara pembayaran yang dapat digunakan pelanggan agar
dapat menikmati pelayanan

2. Mengetahui alat apa saja yang dapat digunakan oleh para pelanggan

3. Mengetahui bagaimana pelayanan terhadap mata uang asing

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. CARA PEMBAYARAN

Seseorang yang berkecimpung di dunia pariwisata dan perhotelan harus


memahami dan mengenal dengan baik berbagai macam cara pembayaran yang
sering dilakukan oleh para wisatawan. Berikut macam-macam cara pembayaran:

a. Pembayaran Tunai

Pembayaran cara ini dilakukan secara langsung pada saat transaksi atau tidak
lama setelah transaksi dengan menggunakan berbagai macam alat pembayaran
seperti uang tunai ( bank note), travel cheque, giro bilyet, cek, kartu kredit dan
lain-lain.

b. Pembayaran dengan Tempo

Adalah cara pembayaran dimana antara penjual dan pembelu telah melakukan
kesepakatan dalam hal pembayaran, yaitu diberikannya tenggang waktu bagi si
pembayar. Tenggang waktu yang diberikan bisa satu minggi, dua minggu bahkan
ada yang sampai satu bulan.

c. Kliring

Yaitu saran perhitungan antar bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia
untuk memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral. Cek atau Biro
gilyet merupakan contaoh yang dapat dicairkan melalui mekanisme Kliring.

d. Inkaso

Adalah jasa perbankan untuk melakukan penagihan kepada pihak ketiga atas
permintaan nasabahnya. Sedangkan yang biasanya ditagihkan adalah warkat
berharga seperti cek, wesel, dll.

3
e. Transfer

Yaitu pembayaran melalui pengiriman bank (transfer). Cara ini umumnya


dilakukan untuk menanggulangi ketebatasan waktu pengiriman karena dengan
transfer akan menjadi cepat dan efisien.

2. ALAT PEMBAYARAN

a. Kartu Kredit (Credit Card)

Kartu kredit adalah kartu yang dikeluarkan oleh perusahaan atau bank sebagai
tanda bukti bahwa pemegang kartu yang namanya tercantum pada kartu tersebut
berhak untuk melakukan bon barang/jasa tertentu di tempat-tempat yang
menerima kartu kredit.

Kartu kredit yang sudah umum dipakai adalah:

a. Amex

b. Diners club

c. Visa

d. Aurocard

e. Mastercard

Petugas hotel yang hendakmenerima kartu kredit harus memeriksa masa berlaku
dan validitasnya. Hal ini dapat dari daftar kartu kredit yang sudah habis masa
berlakunya, atau dari komputer “Online”. Dari komputer online ini dapat
diketahui pula posisi keuangan pemegang kartu kredit. Bila tamu akan
meggunakan kartu kredit, petugas harus mencetak, menggunakan slip yang
tersedia, ditulis jumlah uang yang akan dikeluarkan, (imprinter), yakni yang
manual dan otomatis.

4
b. Cek Perjalanan/Turis (Travellers Cheque)

Cek perjalanan dikeluarkan untuk setiap jenis mata uang asing. Travelers
Cheque berbentuk kertas berharga dan berguna sebagai alat pembayaran. Untuk
mendapatkan Travelers Cheque seseorang harus pergi ke bank. Di tempat tersebut
pembeli harus mengii data pribadi. Setelah itu baru dapat memebeli Travelers
Cheque dalam jumlah tertentu. Pada penggunaannya, tamu diharuskan
menandatangani setiap lembaran Travellers Cheque sebanyak dua kali. Yang
pertama adalah untuk keperluan pengambilan uag di bank dan yang lain untuk
penyimpanan pada data di kasir. Hal ini juga memungkinkan untuk
mengidentifikasikan kesamaan tanda tangan dari tamu yang memiliki Travelers
Cheque. Jenis pengawasan lain adalah dengan meminta bukti tanda pengenal
(biasanya adalah paspor), yang memuasakan nomor identifiasi yang sesuai dengan
yang tertera pada Travelers Cheque tersebut.

e. Giro Bilyet (BG)

Pada prinsipnya giro bilyet mirip dengan cek, yaitu berupa warkat yang
diterbitkan oleh suatu bank kepada seseorang yang memilii rekening giro di bank
tersebut. Pemegang BG bias menggunakannya sebagai alat pembayaran. Namun
Biro Gilyet tidak dapat diuangkan langsung. Jumlah yang tertera terlebih dahulu
harus diliring sesuai tanggal yang tertera.

d. Bank Draft

Yaitu semacam wesel yang dikeluarkan oleh suatu bank kepada seseorang dan
wesel tersebut dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Pencairan bank draft
umumnya melalui mekanisme inkasi.

e. Kupon (Voucher)

Vouche ini erat kaitannya dengan kedua sumber pemesanan tersebut. Ketika
tamu membeli paket wisata pada Biro Perjalanan yang didalamnya termasuk
akomodasi, maka pihaknya akan mengeluarkan Voucher yang mencantumkan

5
fasilitas dan pelayanan yang bias dinikmati tamu yang bersangkutan selama
menginap di hotel, misalnya kamar atau makan pagi. Selanjutnya, fasilitas dan
pelayanan tersebut akan dibayar oleh Biro Perjalanan. Voucer yang demikian
dinamkan Travel Agent Voucher. Pada saat perusahaan penerbangan
mengirimkan penumpangnya atau para crew pesawatnya untuk menginap di hotel,
maka pihaknya akan mengeluarkan voucher yang menyatakan bahwa perusahaan
penerbangan akan menanggung fasilitas dan pelayanan hotel sesuai dengan apa
yang digunakan oleh penumpang/crew. Voucher ini disebut “Airline Voucher”,
yang hanya berlaku bagi perusahaan penerbangan yang telah memiliki kontrak
kerjasama dengan hotel.

f. Surat Jaminan (Guarantee Letter)

Surat jaminan dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan yang telah menjalin


kerjasama dengan pihak hotel dan sering mengirimkan tamunya untuk menginap
di hotel. Selain itu departemen dalam pemerintah juga dapat mengeluarkan surat
jaminan, yang menjamin pembayaran kamar ataupun makan tamunya. Reception
harus cermat dalam menangani surat jaminan ini. Ia harus memastiakn bahwa
pihak yang menjamin benar-benar menanggung fasilitas dan pelayanan tertentu.

g. Kupon Cuma-Cuma (Complimentary)

Pada kesempatan tertentu hotel mengadakan kegiatan promosi dengan


mengadakan kerjasama dengan media misalnya kuis-kuis di televisi dan jenis
lomba lainnya. Hadiahnya dalam hal ini, akan mendapatkan hadiah menginap
gratis di hotel tersebut, atau makan malam di restoran tergantung pada
kesepakatan yang telah dibuat. Sistem pembayaran cuma-cuma ini sangat terbatas
penggunaannya misalna pemenang mendapatkan hadiah menginap maka yang
cuma-cuma hanya harga kamarnya saja, sementara seluruh pengeluaran lain harus
dibayar oleh tamu yang bersangkutan.

6
3. MATA UANG ASING

Petugas kasir, baik kasir hotel, kasir bank, kasir restoran, maupun kasir pusat
perbelanjaan harus memahami betul tentang mata uang. Selain mata uang Negara
kita rupiah, maka juga harus mengetahui mata uang asing (Foreign Currency).
Bila mendapatkan mata uang palsu, maka segera melaporkan kepada yang
berwajib.

Hal-hal yang perlu dicermati pada mata uang antara lain:

1. masa berlaku

2. validitas

3. nomor seri

4. gambar yang ada dalam mata uang

5. pejabat yang mengeluarkan uang tersebut

Khusus untuk mata uang asing, pelayanan penukaran hanya melayani bank
note ( uang kertas) saja.

7
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Perkembangan perekonomian dan kemajuan masyarakat terutama di bidang


perdagangan, uang kertas sebagai alat pembayaran dirasakan mempunyai
kelemahan dalam menyelesaikan transaksi-transaksinya, terutama untuk transaksi
dalam jumlah yang besar.

Adanya perkembangan perekonomian ini merupakan salah satu wujud dari


kebebasan dari warga negara dan masyarakat untuk melakukan berbagai transaksi
dalam memenuhi kehidupannya. Setiap orang bebas melakukan berbagai hal guna
mempertahankan hidupnya,seperti dalam hal ini transaksi jual beli yang terjadi
dalam masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Begitu pula dengan sistem pembayaran perhotelan dan pariwisata yang dibagi
atas beberapa cara sesuai dengan keinginan dan kemampuan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai