PENDAHULUAN
Begitu pula dengan sistem pembayaran perhotelan dan pariwisata yang dibagi
atas beberapa cara sesuai dengan keinginan dan kemampuan pelanggan. Hal itu
akan dibahas di makalah ini.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah cara pembayaran yang dapat digunakan pelanggan agar dapat
menikmati pelayanan?
C. Tujuan Makalah
1. Agar dapat mengetahui cara pembayaran yang dapat digunakan pelanggan agar
dapat menikmati pelayanan
2. Mengetahui alat apa saja yang dapat digunakan oleh para pelanggan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. CARA PEMBAYARAN
a. Pembayaran Tunai
Pembayaran cara ini dilakukan secara langsung pada saat transaksi atau tidak
lama setelah transaksi dengan menggunakan berbagai macam alat pembayaran
seperti uang tunai ( bank note), travel cheque, giro bilyet, cek, kartu kredit dan
lain-lain.
Adalah cara pembayaran dimana antara penjual dan pembelu telah melakukan
kesepakatan dalam hal pembayaran, yaitu diberikannya tenggang waktu bagi si
pembayar. Tenggang waktu yang diberikan bisa satu minggi, dua minggu bahkan
ada yang sampai satu bulan.
c. Kliring
Yaitu saran perhitungan antar bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia
untuk memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral. Cek atau Biro
gilyet merupakan contaoh yang dapat dicairkan melalui mekanisme Kliring.
d. Inkaso
Adalah jasa perbankan untuk melakukan penagihan kepada pihak ketiga atas
permintaan nasabahnya. Sedangkan yang biasanya ditagihkan adalah warkat
berharga seperti cek, wesel, dll.
3
e. Transfer
2. ALAT PEMBAYARAN
Kartu kredit adalah kartu yang dikeluarkan oleh perusahaan atau bank sebagai
tanda bukti bahwa pemegang kartu yang namanya tercantum pada kartu tersebut
berhak untuk melakukan bon barang/jasa tertentu di tempat-tempat yang
menerima kartu kredit.
a. Amex
b. Diners club
c. Visa
d. Aurocard
e. Mastercard
Petugas hotel yang hendakmenerima kartu kredit harus memeriksa masa berlaku
dan validitasnya. Hal ini dapat dari daftar kartu kredit yang sudah habis masa
berlakunya, atau dari komputer “Online”. Dari komputer online ini dapat
diketahui pula posisi keuangan pemegang kartu kredit. Bila tamu akan
meggunakan kartu kredit, petugas harus mencetak, menggunakan slip yang
tersedia, ditulis jumlah uang yang akan dikeluarkan, (imprinter), yakni yang
manual dan otomatis.
4
b. Cek Perjalanan/Turis (Travellers Cheque)
Cek perjalanan dikeluarkan untuk setiap jenis mata uang asing. Travelers
Cheque berbentuk kertas berharga dan berguna sebagai alat pembayaran. Untuk
mendapatkan Travelers Cheque seseorang harus pergi ke bank. Di tempat tersebut
pembeli harus mengii data pribadi. Setelah itu baru dapat memebeli Travelers
Cheque dalam jumlah tertentu. Pada penggunaannya, tamu diharuskan
menandatangani setiap lembaran Travellers Cheque sebanyak dua kali. Yang
pertama adalah untuk keperluan pengambilan uag di bank dan yang lain untuk
penyimpanan pada data di kasir. Hal ini juga memungkinkan untuk
mengidentifikasikan kesamaan tanda tangan dari tamu yang memiliki Travelers
Cheque. Jenis pengawasan lain adalah dengan meminta bukti tanda pengenal
(biasanya adalah paspor), yang memuasakan nomor identifiasi yang sesuai dengan
yang tertera pada Travelers Cheque tersebut.
Pada prinsipnya giro bilyet mirip dengan cek, yaitu berupa warkat yang
diterbitkan oleh suatu bank kepada seseorang yang memilii rekening giro di bank
tersebut. Pemegang BG bias menggunakannya sebagai alat pembayaran. Namun
Biro Gilyet tidak dapat diuangkan langsung. Jumlah yang tertera terlebih dahulu
harus diliring sesuai tanggal yang tertera.
d. Bank Draft
Yaitu semacam wesel yang dikeluarkan oleh suatu bank kepada seseorang dan
wesel tersebut dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Pencairan bank draft
umumnya melalui mekanisme inkasi.
e. Kupon (Voucher)
Vouche ini erat kaitannya dengan kedua sumber pemesanan tersebut. Ketika
tamu membeli paket wisata pada Biro Perjalanan yang didalamnya termasuk
akomodasi, maka pihaknya akan mengeluarkan Voucher yang mencantumkan
5
fasilitas dan pelayanan yang bias dinikmati tamu yang bersangkutan selama
menginap di hotel, misalnya kamar atau makan pagi. Selanjutnya, fasilitas dan
pelayanan tersebut akan dibayar oleh Biro Perjalanan. Voucer yang demikian
dinamkan Travel Agent Voucher. Pada saat perusahaan penerbangan
mengirimkan penumpangnya atau para crew pesawatnya untuk menginap di hotel,
maka pihaknya akan mengeluarkan voucher yang menyatakan bahwa perusahaan
penerbangan akan menanggung fasilitas dan pelayanan hotel sesuai dengan apa
yang digunakan oleh penumpang/crew. Voucher ini disebut “Airline Voucher”,
yang hanya berlaku bagi perusahaan penerbangan yang telah memiliki kontrak
kerjasama dengan hotel.
6
3. MATA UANG ASING
Petugas kasir, baik kasir hotel, kasir bank, kasir restoran, maupun kasir pusat
perbelanjaan harus memahami betul tentang mata uang. Selain mata uang Negara
kita rupiah, maka juga harus mengetahui mata uang asing (Foreign Currency).
Bila mendapatkan mata uang palsu, maka segera melaporkan kepada yang
berwajib.
1. masa berlaku
2. validitas
3. nomor seri
Khusus untuk mata uang asing, pelayanan penukaran hanya melayani bank
note ( uang kertas) saja.
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Begitu pula dengan sistem pembayaran perhotelan dan pariwisata yang dibagi
atas beberapa cara sesuai dengan keinginan dan kemampuan pelanggan.