Anda di halaman 1dari 16

Analisis Dampak Lalu Lintas

Pembangunan Jamboo Hotel Jember


Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

Bab 3

Gambaran Umum Lokasi


3.1 LOKASI KEGIATAN
Wilayah studi Industri Emas PT. Sahabat Evervan Sejahtera pada saat ini berada di Jl.
Kedung Cowek No 353-355 Kelurahan Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran Kota
Surabaya. Pada saat ini industri berdiri diatas lahan seluas 8996.25 m2 dengan perincian sebagai
berikut :
Luas lahan : ± 8996.25 m2
Luas terpotong GSP : ± 0 m2
Sisa lahan : ± 8996.25 m2

Kemudian peruntukan atau fungsi bangunan pada saat ini di sekitar Jalan Kedung Cowek
didominasi untuk industri, gudang, pemukiman, dan sebagian perdagangan / jasa komersial.
Selanjutnya untuk lebih jelasnya mengenai peruntukan lahan di sekitar Industri Emas PT.
Sahabat Evervan Sejahtera pada saat ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Lokasi Pembangunan Gambaran Umum Lokasi 3- 1


Terminal LPG Refrigerated
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

Lokasi industri emas


PT. Sahabat Evervan Sejahtera

Gambar 3.1.
Lokasi Industri Emas PT. Sahabat Evervan Sejahtera

Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan lahan dapat dilihat pada Lampiran Gambar
Industri Emas PT. Sahabat Evervan Sejahtera.

3.2 TINJAUAN TATA RUANG WILAYAH (tentang kec kaliwates)


Kawasan objek studi berada di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Dalam Perda
Kabupaten Jember No 1 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jember
tahun 2015-2035, Kecamatan Kaliwates termasuk dalam Pusat Kegiatan Wilayah yaitu kawasan
perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten. Pusat
Kegiatan Wilayah mempunyai fungsi utama sebagai pengembangan kawasan meliputi Pusat
pemerintahan, Pusat perdagangan dan jasa, Pusat pendidikan dan Pusat Kesehatan.
Pengembangan Kecamatan Kaliwates sebagai Pusat Kegiatan Wilayah dilakukan dengan
beberapa kegiatan yaitu :

1. Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Perkotaan Jember (PKW)


2. Pengembangan kantor-kantor pemerintahan
3. Pengembangan sektor perdagangan dan jasa
4. Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dasar sampai dengan tinggi

Gambaran Umum Lokasi 3- 2


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

5. Pengembangan pusat pelayanan kesehatan

Untuk menunjang aktivitas masyarakat di kawasan tersebut, pemerintah daerah


merencanakan pengembangan sistem jaringan prasarana utama melalui jalan lingkar selatan dan
lingkar utara, peningkatan keamanan jalur perlintasan serta pengembangan stasiun kereta api.
Selain itu juga direncanakan pengembangan gardu induk 150/20 (GI) yang berada di Kecamatan
Kaliwates.
Dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, Kecamatan Kaliwates merupakan
kawasan perdagangan jasa yang menjadi pusat perekonomian kabupaten Jember. Terdapat pusat
perbelanjaan besar (Roxy mall, Lippo Mall, Transmart), gedung perkantoran, pasar besar, serta
perbankan.
Dari sudut kepentingan sosial budaya, di kecamatan Kaliwates terdapat rumah sakit
(RSU Kaliwates, RS Siloam dll), sekolah dan universitas serta perumahan komersil yang dapat
mendukung aktivitas masyarakat setempat. Selain itu, kecamatan Kaliwates diperuntukkan
sebagai kawasan budidaya perkebunan tembakau kasturi. Adapun arahan pengelolaan kawasan
peruntukan perkebunan yaitu :
a.Pemertahanan luasan lahan perkebunan saat ini;
b.Peningkatan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing produk perkebunan;
c.Pengembangan kelembagaan kelompok tani ke arah kelembagaan ekonomi/koperasi.
Kecamatan Kaliwates menjadi salah satu kecamatan yang diperuntukkan sebagai
kawasan peternakan sapi, itik dan ayam (buras, ras petelur, ras pedaging). Adapun arahan
pengelolaan kawasan peruntukan peternakan yaitu :
a. Pengembangan kawasan peternakan yang mempunyai keterkaitan dengan pusat distribusi
pakan ternak dan sektor industri pendukung lainnya;
b. Pemertahanan ternak plasma nutfah sebagai potensi daerah;
c. Pengembangan kawasan peternakan diarahkan pada pengembangan komoditas ternak
unggulan;
d. Kawasan budi daya ternak yang berpotensi menularkan penyakit dari hewan ke manusia
atau sebaliknya pada permukiman padat penduduk ditempatkan terpisah sesuai dengan
standar teknis kawasan usaha peternakan dengan memperhatikan kesempatan berusaha
dan melindungi daerah permukiman penduduk dari penularan penyakit hewan menular;
e. Pengaturan pemeliharaan hewan yang diternakkan serta tata niaga hewan dan produk
bahan asal hewan di kawasan perkotaan;

Gambaran Umum Lokasi 3- 3


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

f. Peningkatan nilai ekonomi ternak dengan mengelola dan mengolah hasil ternak; dan
g. Pengembangan kelembagaan kelompok tani ke arah kelembagaan ekonomi/koperasi.
h. Pengembangan kegiatan ternak besar, ternak kecil, dan ungags diarahkan pada lahan
pertanian non produktif.

3.3 TATA RUANG KABUPATEN JEMBER


Kebijaksanaan struktur ruang wilayah di Kabupaten jember terbagi menjadi Rencana
Sistem Pusat Kegiatan dan Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah. Rencana sistem pusat
kegiatan terdiri dari sistem perkotaan dan sistem perdesaan. Sistem perkotaan meliputi :
A. PKW
Pusat Kegiatan Wilayah mempunyai fungsi utama sebagai pengembangan kawasan meliputi
Pusat pemerintahan, Pusat perdagangan dan jasa, Pusat pendidikan dan Pusat Kesehatan.
PKW Jember meliputi Kecamatan Kaliwates, Kecamatan Patrang dan Kecamatan
Sumbersari.
B. PKLp
Pusat Kegiatan Lokal Promosi mempunyai fungsi utama sebagai Pemerintah kecamatan,
perdagangan dan jasa, Pendidikan menengah, Jasa pariwisata, Pertanian, Pelayanan sosial,
Pelayanan ekonomi skala regional, Pengembangan permukiman dan / atau peruntukan
industri. PKLp Jember meliputi Perkotaan Balung, Perkotaan Ambulu, Perkotaan Tanggul
dan Petaan Kalisat.
C. PPK
Pusat Pelayanan Kawasan mempunyai fungsi utama sebagai Pemerintah kecamatan,
Pertanian, Pendidikan dasar, Peternakan, Pariwisata, Perkebunan, Pelayanan sosial dan/atau
Pelayanan ekonomi skala kecamatan atau beberapa desa. PPK Jember meliputi Perkotaan
Kencong, Perkotaan Rambipuji, Perkotaan Mayang dan Perkotaan Arjasa.

Sementara sistem pedesaan berupa Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yang memiliki
fungsi utama pengembangan kawasan meliputi Pemerintah kecamatan, Pusat pemerintahan desa,
Pusat permukiman desa, Pertanian, Agropolitan, Jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala antar
desa dan Pendukung aktivitas wisata. PPL Jember ditetapkan pada Perdesaan Puger Kecamatan
Puger, Perdesaan Gumukmas Kecamatan Gumukmas, Perdesaan Jombang Kecamatan Jombang,
Perdesaan Umbulsari Kecamatan Umbulsari, Perdesaan Mumbulsari Kecamatan Mumbulsari,
Perdesaan Tempurejo Kecamatan Tempurejo, Perdesaan Wuluhan Kecamatan Wuluhan,

Gambaran Umum Lokasi 3- 4


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

Perdesaan Jenggawah Kecamatan Jenggawah, Perdesaan Sumberbaru Kecamatan Sumberbaru,


Perdesaan Semboro Kecamatan Semboro, Perdesaan Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari,
Perdesaan Sukowono Kecamatan Sukowono, Perdesaan Ledokombo Kecamatan Ledokombo,
Perdesaan Sumberjambe Kecamatan Sumberjambe, Perdesaan Jelbuk Kecamatan Jelbuk,
Perdesaan Silo Kecamatan Silo, Perdesaan Panti Kecamatan Panti, Perdesaan Sukorambi
Kecamatan Sukorambi, Perdesaan Ajung Kecamatan Ajung dan Perdesaan Pakusari Kecamatan
Pakusari.
Adapun strategi penataan ruang wilayah kabupaten berdasarkan Perda Kabupaten Jember
No 1 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jember tahun 2015-2035
meliputi :
1. Pengembangan agribisnis dan Usaha Ekonomi Produktif berbasis potensi lokal sebagaimana
dimaksud dalam pasal 7 ayat (2) huruf a, dengan strategi meliputi :
a. Mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian dan Usaha Ekonomi Produktif
berbasis potensi bahan baku lokal
b. Meningkatkan produktivitas hasil pertanian
c. Mengembangkan kawasan agropolitan
d. Mengembangkan agribisnis pada sentra-sentra produksi
e. Mengembangkan pusat pemasaran hasil komoditas kabupaten dan
f. Mengembangkan pertanian terpadu ramah lingkungan.
2. Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (2)
huruf b, dengan strategi meliputi :
a. Mengembangkan kawasan daya tarik wisata unggulan
b. Mengembangkan agrowisata
c. Meningkatkan kualitas perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan warisan
budaya
d. Mengembangkan industri pariwisata yang berdaya saing dan ramah lingkungan
e. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan
3. Peningkatan kualitas dan jangkauan prasarana dan sarana wilayah sebagaimana dimaksud
dalam pasal 7 ayat (2) huruf c, dengan strategi meliputi :
a. Mengembangkan jalan penghubung perkotaan dan perdesaan
b. Mengembangkan sumberdaya energi listrik dan meningkatkan infrastruktur
pendukung
c. Meningkatkan jangkauan pelayanan telekomunikasi

Gambaran Umum Lokasi 3- 5


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

d. Mengoptimalkan pendayagunaan dan pengelolaan prasaran sumberdaya air


e. Mengembangkan dan mengoptimalkan sistem pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
4. Percepatan perwujudan fungsi dan peran pusat kegiatan secara berhirarki sebagaimana
dimaksud dalam pasal 7 pada ayat (2) huruf d, dengan strategi meliputi :
a. Mengembangkan pusat kegiatan yang mampu menjadi simpul distribusi dan
pemasaran produk pertanian dan pariwisata
b. Meningkatkan peran fungsi kawasan perkotaan
c. Mengembangkan kawasan perdesaan sesuai dengan potensi masing masing kawasan
yang dihubungkan dengan pusat kegiatan pada setiap kawasan perdesaan
d. Meningkatkan sinergitas keterkaitan kegiatan ekonomi wilayah perkotaan dengan
wilayah perdesaan.
5. Pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan produktif sebagaimana dimaksud dalam
pasal 7 ayat (2) huruf e, dengan strategi meliputi :
a. Menetapkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
b. Mengarahkan perkembangan kegiatan terbangun pada lahan tidak dan/atau kurang
produktif.
6. Peningkatan pelestarian fungsi kawasan lindung sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (2) huruf f, dengan strategi meliputi :
a. Mempertahankan kawasan lindung yang telah ditetapkan
b. Memulihkan secara bertahap kawasan lindung yang telah mengalami penurunan
fungsi
c. Meningkatkan potensi sumberdaya alam dan buatan di kawasan lindung dengan
pengembangan agrowisata, budidaya dan ekowisata.
7. Pengembangan sistem penanggulangan bencana pada kawasan rawan bencana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf g, dengan strategi meliputi :
a. Saat prabencana
b. Saat terjadi bencana tanggap darurat
c. Saat pasca bencana
8. Peningkatan fungsi sosial budaya masyarakat dalam pembangunan wilayah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat(2) huruf h, dengan strategi meliputi :
a. Meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan
b. Melestarikan upacara tradisional seni dan budaya
c. Menjaga dan melestarikan kawasan sosial budaya.

Gambaran Umum Lokasi 3- 6


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

9. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (2) huruf i, dengan strategi meliputi :
a. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan
dan keamanan
b. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di
sekitar kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan
sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan
budidaya terbangun
c. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan
strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan untuk menjaga
fungsi dan peruntukannya
d. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan milik tentara nasional
indonesia dan kepolisian.
10. Pengelolaan kawasan pesisir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf j, dengan
strategi meliputi :
a. Mengembangkan kawasan minapolitan
b. Menjaga kelestarian ekosistem kawasan pesisir
c. Meningkatkan kegiatan kepariwisataan di kawasan pesisir
d. Meningkatkan kegiatan perikanan di kawasan pesisir
e. Konservasi wilayah pesisir.
Peta administrasi wilayah Kabupaten Jember dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :

Gambaran Umum Lokasi 3- 7


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

Sumber : RTRW Kab Jember 2015-2035

Gambar 3.2
Peta Administrasi Kabupaten Jember

3.3.1 Rencana Jaringan Jalan Kabupaten Jember


Sistem jaringan jalan merupakan bagian dari sistem jaringan prasarana utama dalam
rencana tata ruang dan wilayah Kabupaten Jember. Sistem jaringan jalan meliputi Jaringan jalan
nasional, Jaringan jalan provinsi, Jaringan jalan kabupaten, Jalan dan jembatan, Rencana
pengembangan jaringan jalan desa, Lokasi terminal dan Pengembangan prasarana dan sarana
angkutan umum.
1. Sistem Jaringan jalan nasional terdiri atas :
a. Jalan nasional sebagai jalan kolektor primer 1 meliputi : ruas jalan batas Kabupaten
Lumajang – Pondokdalem; Pondokdalem – Tanggul; Tanggul – Gambirono; Gambirono
– Rambipuji; Rambipuji – Mangli; Jalan Brawijaya; Jalan Hayam Wuruk; Jalan Gajah
Mada; Jalan Sultan Agung; batas Kabupaten Jember – Mayang Jalan A. Yani; Jalan
Panjaitan; Jalan S. Parman; Jalan MT. Haryono; dan Jalan Brigjen Katamso; Mayang –
Sumberjati/Sempolan; Sumberjati/Sempolan batas Kabupaten Banyuwangi;
b. Jalan Nasional sebagai jalan kolektor primer berupa jalan strategis nasional rencana
(jalan lintas selatan) meliputi : ruas jalan Batas Jember – Puger; Puger – Sumberejo;
Sumberejo – Tengkinol (batas Banyuwangi).

Gambaran Umum Lokasi 3- 8


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

c. Rencana pengembangan jalan Nasional meliputi : Jalan Ajung –Gladakpakem (Jln. MH.
Thamrin); Jalan W. Mongisidi; dan Jalan Yos Sudarso.
2. Sistem Jaringan Jalan Provinsi terdiri atas :
a. Jalan Provinsi sebagai jalan kolektor primer (K2) meliputi : Batas Kabupaten Lumajang
– Kencong; Kencong – Kasian; Kasian – Puger; Kasian – Balung; Balung – Ambulu;
Ambulu – Batas Kota Jember (Mangli); Jalan Otto Iskandardinata; Arjasa – Batas Kota
Jember; Jalan Supriadi; Jalan Slamet Riyadi; Jalan Moh. Seruji; Jalan PB. Sudirman; dan
batas Kabupaten Bondowoso – Arjasa;
b. Jalan Provinsi sebagai jalan kolektor primer (K3) meliputi : ruas jalan Batas Kab.
Lumajang – Pondokdalem; Balung – Rambipuji; batas Kabupaten Bondowoso – Kalisat;
dan Kalisat – Sempolan
3. Sistem Jaringan jalan kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c terdiri atas :
a. Jaringan jalan lokal primer terdiri atas :
1. Jaringan jalan yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan ibu kota
kecamatan
2. Jaringan jalan yang menghubungkan antar ibu kota kecamatan dan antar desa
3. Jaringan jalan yang meghubungkan ibu kota kecamatan atau pusat perdesaan
dengan kawasan pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan dan pariwisata.
b. Jaringan jalan lokal sekunder didalam kawasan perkotaan
c. Pengembangan jalan lingkar selatan perkotaan Jember berada di Kecamatan Sumbersari,
Kecamatan Kaliwates dan Kecamatan Ajung;
d. Pengembangan jalan lingkar Utara perkotaan Jember berada di Kecamatan Sukorambi,
Kecamatan Kaliwates, Kecamatan Arjasa dan Kecamatan Pakusari
e. Sistem jaringan jalan Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diusulkan kepada
Gubernur untuk penetapan nama ruas jalan yang menjadi kewenangan kabupaten dalam
Surat Keputusan Bupati selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini
ditetapkan.
4. Sistem jaringan Jalan dan jembatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf d terdiri
atas :
a. Pengembangan jembatan yang menghubungkan antar desa dan antar kecamatan berada di
Kabupaten Jember.
b. Pengembangan jaringan jalan dan jembatan sebagaimana dimaksud huruf a dicantumkan
lebih detail dalam rencana rinci tata ruang.
5. Rencana jaringan jalan desa/jalan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf e
berupa rencana peningkatan dan pengembangan sistem jalan desa/jalan lingkungan di
Kabupaten yang diatur dalam rencana rinci tata ruang.

Perwujudan jaringan transportasi darat pada pasal 63 ayat (2) huruf a terdiri atas :
a. Perwujudan sistem jaringan jalan
b. Perwujudan sistem jaringan perkeretaapian
c. Permujudan sistem jaringan sungai, danau dan penyeberangan

Perwujudan sistem jaringan jalan sebagaimana pasal 64 ayat (1) huruf a terdiri atas :

Gambaran Umum Lokasi 3- 9


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

1. Pengembangan jaringan jalan nasional


a. Pengembangan dan peningkatan jaringan jalan kolektor primer 1;
b. Pengembangan dan peningkatan jaringan jalan kolektor primer berupa jalan srategis
nasional; dan
c. Pengembangan Rencana Jalan Nasional meliputi : Jalan Ajung – Gladak Pakem (Jln.
MH. Thamrin); Jalan W. Mongisidi; dan Jalan Yos Sudarso.
2. Pengembangan jaringan jalan provinsi
a. Pengembangan Jalan Provinsi sebagai jalan kolektor primer (K2); dan
b. Pengembangan Jalan Provinsi sebagai jalan kolektor primer (K3).
3. Pengembangan jaringan jalan kabupaten
a. Pengembangan jaringan jalan lokal primer;
b. Pengembangan jaringan jalan sekunder didalam kawasan perkotaan;
c. Pengembangan jaringan jalan lingkungan yang menghubungkan antar permukiman
perkotaan dan antar permukiman perdesaan diseluruh kabupaten;
d. Pengembangan jalan lingkar selatan perkotaan Jember; dan
e. Pengembangan jalan lingkar Utara perkotaan Jember.
4. Pengembangan sistem jaringan jalan dan jembatan, sebagaimana dimaksud pada pasal 64
ayat 2 huruf d yaitu pembangunan jembatan yang menghubungkan antar desa dan antar
kecamatan berada di Kabupaten Jember
5. Perwujudan lokasi terminal, sebagaimana dimaksud pada pasal 64 ayat 2 huruf e yaitu :
a. Pengembangan dan peningkatan terminal penumpang, meliputi :
1. Pengembangan dan peningkatan terminal penumpang type A;
2. Pengembangan dan peningkatan terminal penumpang type B; dan
3. pengembangan dan peningkatan terminal penumpang type C.
b. Pengembangan dan peningkatan terminal barang;
1. Pengembangan Terminal Cargo; dan
2. Pengembangan Terimnal Agribisnis.
6. Perwujudan pengembangan prasarana dan sarana angkutan umum sebagaimana pasal 64 ayat
(1) huruf f terdiri atas :
a. Pengembangan jaringan trayek angkutan penumpang; dan
b. Pengembangan jaringan lintas angkutan barang.
7. Perwujudan pengembangan jaringan jalan perdesaan sebagaimana pasal 64 ayat (1) huruf g
yaitu pembangunan jalan pedesaan yang menghubungkan antar desa dan antar dusun berada
di Kabupaten Jember.

Gambaran Umum Lokasi 3- 10


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

Sumber : RTRW Kota Surabaya 2011-2031

Gambar 3.3
Peta Rencana Jaringan Jalan Kabupaten Jember

3.3.2 Rencana Kawasan Strategis


Kabupaten Jember memiliki peran yang vital dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Hal ini disebabkan letak Kabupaten Jember yang strategis di kawasan Tapal Kuda,
memiliki sarana dan pra sarana yang lengkap dan potensi sumber daya alam yang melimpah.
Kondisi tersebut memiliki dampak positif yaitu tingginya kepercayaan masyarakat baik dari
dalam maupun luar Kabupaten Jember untuk menanamkan modal. Sehingga akan mendukung
penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat.
Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Jember didasarkan pada Kepentingan
Pertumbuhan Ekonomi, Kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam Dan Teknologi
Tinggi, Kepentingan Sosial Budaya, Kepentingan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan serta
Kepentingan Pertahanan Dan Keamanan.
1) Kawasan strategis dari sudut pertumbuhan ekonomi
a. Kawasan perkotaan PKLp meliputi :
Kecamatan Balung, Kecamatan Ambulu, Kecamatan Tanggul dan Kecamatan Kalisat

Gambaran Umum Lokasi 3- 11


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

b. Pengembangan kawasan perekonomian jalan lintas selatan;


c. Sistem Agropolitan Ijen;
d. Sistem Agropolitan yang meliputi kawasan Agropolitan Ambulu dan Agropolitan Balung;
e. Pengembangan kawasan minapolitan di Kecamatan Puger; dan
f. Pembangunan kawasan Bandar Udara Notohadinegoro dan Jember Sport
2) Kawasan strategis dari sudut Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tinggi,
meliputi kawasan pengembangan panas bumi argopuro di Kecamatan Panti, Sukorambi dan
Bangsalsari.
3) Kawasan strategis dari sudut Sosial Budaya
a. Egrang di Kecamatan Ledokombo;
2. Pegon, Reog dan Wayang di Kecamatan Ambulu dan Kecamatan Wuluhan;
3. Sarchopagus berada di Kecamatan Sukowono dan Kecamatan Arjasa.
4) Kawasan strategis dari sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) huruf d yaitu :
a. Taman Nasional Meru Betiri;
b. Pesisir Pantai Selatan; dan
c. Cagar Alam Nusa Barong.
5) Kawasan strategis dari sudut Kepentingan Pertahanan dan Keamanan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) huruf e yaitu : Pulau Nusa Barong di Kecamatan Puger.

Gambaran Umum Lokasi 3- 12


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

Sumber : RTRW Kota Surabaya 2011-2032

Gambar 3.4
Peta Rencana Kawasan Strategis Kota Surabaya Tahun 2011-2031

3.3.3 Rencana Kawasan Peruntukan


Berdasarkan pada Rencana Pola Ruang Wilayah, kawasan peruntukan di Kabupaten
Jember terdiri dari :

1. Kawasan peruntukan hutan produksi, dibagi sebagai berikut :


Kawasan peruntukan hutan produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf a seluas
29.079 (Dua puluh Sembilan ribu tujuh puluh sembilan) hektar meliputi kecamatan Puger,
Wuluhan, Ambulu, Silo, Mayang, Mumbulsari, Rambipuji, Sumberbaru, Tanggul,
Bangsalsari, Panti, Arjasa, Ledokombo, Sumberjambe, Jelbuk dan Tempurejo.
2. Kawasan peruntukan hutan rakyat, dibagi sebagai berikut :
Kawasan peruntukan hutan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf b seluas
sekurang-kurangnya 91.108 (Sembilan puluh satu ribu seratus delapan) hektar berada di seluruh
kecamatan terdiri dari jenis tanaman Jati, Mahoni, Sonokeling, Sengon Laut, Gmelina, Mindi,
Bayur, dan lain-lain

Gambaran Umum Lokasi 3- 13


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

3. Kawasan peruntukan pertanian, dibagi sebagai berikut :


a. Kawasan pertanian lahan basah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa sawah
beririgasi seluas sekurang-kurangnya 86.598 (delapan puluh enam ribu lima ratus sembilan
puluh delapan) hektar dan dengan luas sekurang-kurangnya 81.081 (delapan puluh satu ribu
delapan puluh satu) hektar ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan tersebar
di seluruh kecamatan. Adapun hasil produksi pada lahan basah yaitu padi, jagung, kedelai,
kacang tanah, ubi jalar, dan ubi kayu
b. Kawasan pertanian lahan kering sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b seluas
sekurang-kurangnya 33.037 (tiga puluh tiga ribu tiga puluh tujuh) hektar dan dengan luas
sekurang-kurangnya 20.522 (dua puluh ribu lima ratus dua puluh dua) hektar ditetapkan
sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan yang tersebar di seluruh kecamatan
c. Kawasan budidaya hortikultura sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, tersebar di
seluruh kecamatan. Adapun hasil produksi dari lahan holtikultura yaitu buah salak, manggis,
durian, jeruk, alpukat, belimbing, duku, rambutan, Nangka, pisang dan cabe.
4. Kawasan peruntukan perkebunan
Kawasan peruntukan perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d seluas kurang
lebih 87.448,71 (delapan puluh tujuh ribu empat ratus empat puluh delapan koma tujuh puluh
satu) hektar, dengan penghasil tembakau, kelapa, kapuk, lada, cengkeh, kakao, karet dan kopi.
5. Kawasan peruntukan peternakan
Adapun hewan yang menjadi budidaya peternakan adalah sapi, kuda, kerbau, kambing dan
ungags. Kawasan peruntukan peternakan berada di sekuruh kecamatan
6. Kawasan peruntukan perikanan
Kawasan peruntukan perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf f berupa
budidaya perikanan air tawar berupa ikan lele, tawes, mujair, nila, udang galah, gurami,
tombro, patin dan sidat tersebar diseluruh kecamatan. Sedangkan budidaya perikanan air payau
berupa ikan bandeng, udang putih, udang windu dan vaname meliputi kecamatan puger,
ambulu dan gumukmas. Sementara Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) berada
di Kecamatan Puger.
7. Kawasan peruntukan pertambangan
Kawasan peruntukan pertambangan berupa mineral logam terletak di kecamatan Silo,
Tempurejo, Wuluhan, Ambulu, Puger, Gumukmas, Kencong, Mayang, Mumbulsari,
Ledokombo dan Jenggawah.
8. Kawasan peruntukan pariwisata

Gambaran Umum Lokasi 3- 14


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

Kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf h terdiri atas :
a. Kawasan daya tarik wisata alam, berupa pantai (watu ulo, papuma, pancer, rowocangak,
dan Bande alit) dan air terjun (tancak, manggisan, dan lereng raung)
b. Kawasan daya tarik wisata budaya, berupa Upacara Larung Saji, Tarian Lahbako, Kuda
Kencak, Can Macanan Kaduk, Janger dan Jaranan, Sarchopagus, dan Jember Fashion
Carnaval
9. Kawasan peruntukan industri
Kawasan peruntukan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf I meliputi
Kawasan peruntukan industri (di seluruh kecamatan) dan Sentra industri (Kecamatan
Sumbersari, Rambipuji, Panti, Sukorambi, Sukowono, Sumberjambe, Tempurejo, Ambulu,
Wuluhan, Balung, Puger, Gumukmas, Umbulsari, Sumberbaru dan Bangsalsari)
10. Kawasan Peruntukan Permukiman
a. Permukiman perkotaan tersebar di seluruh kawasan perkotaan
b. Permukiman perdesaan tersebar di seluruh kawasan perdesaan
11. Kawasan Peruntukan Lainnya
a. Kawasan pertahanan dan keamanan berupa Area latihan militer, Perkantoran militer,
Perkantoran kepolisian, dan Sekolah calon bintara (Secaba)
b. Kawasan perdagangan dan jasa, meliputi kawasan perkotaan PKW, Kawasan perkotaan
PKLp dan Kawasan perkotaan PPK

Gambaran Umum Lokasi 3- 15


Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Jamboo Hotel Jember
Jl. Trunojoyo Kecamatan Kaliwates – Kabupaten Jember

Sumber : RTRW Kabupaten Jember 2015-2035


Gambar 3.5
Peta Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Jember

Gambaran Umum Lokasi 3- 16

Anda mungkin juga menyukai