Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Sistem Organisasi

Kehidupan dengan Model Argument-Driven Inquiry (ADI)

Wahyu Dwi Lestari*, Neni Hasnunidah, Rini Rita T. Marpaung


PendidikanBiologi, FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri
Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
*e-mail: dwilestariwahyu40@gmail.com, Telp: +628986095002

Received: March 7, 2018 Accepted: April 10, 2018 Online Published: April 11, 2018

Abstract: Development of Life Organization System’s Practical Guidebook with


Argument-Driven Inquiry (ADI) Model. This research aimed to describe the validity and
practicality of life organization system’s practical guidebook which was developed by
ADI model. The research’s design was R & D with 4-D model covered define, design,
develope, and disseminate, but disseminate stage was not done. Data analysis used
qualitative descriptive. The practical guidebook was made by an interesting cover. Each
practical guidebook consisted; practical’s title, theoretical base, objectives, research
questions, tools, materials, work steps, argumentation scheme, argumentation sessions
and reports. Expert and practitioner validation results showed that the valid with
category "excellent". The results of the legibility test by the students indicate that the
practical category is "excellent". The results of the implementation test of all practicum
procedures showed that practically was “almost all activities performed". Thus, it can be
concluded that the guiding book of life organization system’s practicum which developed
valid and practical.

Keywords: Argumet-Driven Inquiry (ADI) model, life organization system, practical


guidebook

Abstrak: Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Sistem Organisasi Kehidupan


dengan Model Argument-Driven Inquiry (ADI). Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan validitas dan praktikalitas buku penuntun praktikum sistem organisasi
kehidupan yang dikembangkan dengan model ADI. Desain penelitian ini menggunakan R
& D dengan model 4-D meliputi define, design, develope, dan disseminate, namun tahap
disseminate tidak dilakukan. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Buku
penuntun praktikum dibuat dengan sampul yang menarik. Setiap lembar kerja praktikum
terdiri atas: judul praktikum, dasar teori, tujuan, pertanyaan penelitian, alat, bahan,
langkah kerja, skema argumentasi, sesi argumentasi, dan laporan. Hasil validasi ahli dan
praktisi menunjukkan bahwa buku penuntun adalah valid dengan kategori “baik sekali”.
Hasil uji keterbacaan oleh siswa menunjukkan bahwa buku penuntun bersifat praktis
dengan kategori “baik sekali”. Hasil uji keterlaksanaan menunjukkan bahwa seluruh
prosedur praktikum bersifat praktis dengan kriteria “hampir seluruh kegiatan
terlaksana”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa buku penuntun praktikum
sistem organisasi kehidupan yang dikembangkan valid dan praktis.

Kata kunci : Argument-Driven Inquiry (ADI), buku penuntun praktikum, sistem


organisasi kehidupan
PENDAHULUAN Kemampuan argumentasi ilmiah
sangat penting untuk dilatih dalam
Praktikum merupakan suatu pembelajaran IPA agar siswa memiliki
kegiatan laboratorium yang tidak dapat nalar yang logis dan penjelasan yang
dipisahkan dan menjadi bagian integral rasional dari hal-hal yang dipelajari.
dalam pembelajaran IPA, khususnya Selain itu, kemampuan argumentasi
biologi. Menurut Munandar (2016: 5) ilmiah dapat membekali siswa untuk
tujuan kegiatan praktikum adalah untuk memberikan penjelasan terhadap per-
melatih keterampilan-keterampilan yang masalahan IPA yang terjadi di dalam
dibutuhkan siswa, memberi kesempatan kehidupan sehari-hari berdasarkan teori
untuk menerapkan dan mengintegrasi- atau konsep IPA (Osborne, dkk, 2010:
kan pengetahuan dan keterampilan yang 464). Mc Neill (2009: 224) juga
dimilikinya secara nyata dalam praktek, menjelaskan bahwa dalam sains,
membuktikan sesuatu secara ilmiah, argumentasi penting untuk dibangun
serta menghargai ilmu dan keterampilan dalam diri siswa, karena argumentasi
yang dimiliki. seseorang perlu untuk dipertimbangkan
Salah satu model pembelajaran kemudian diperdebatkan sebagai hasil
yang memfasilitasi kegiatan laboratori- akhir dalam memecahkan suatu per-
um adalah Argument-Driven Inquiry masalahan.
(ADI). Menurut Sampson & Gleim Sistem organisasi kehidupan
(2009: 465-466), melalui model pem- merupakan salah satu materi IPA pada
belajaran ADI siswa dibimbing untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di
menerapkan sikap ilmiah yang dilaku- kelas VII. Materi tersebut membahas
kan oleh para ilmuan seperti halnya mengenai pengorganisasian sistem kehi-
mendesain dan melaksanakan penyelidi- dupan pada tubuh hewan dan tumbuhan
kan, mengumpulkan data, menganalisis, mulai dari tingkat sel sampai organisme.
berkomunikasi dan mengungkapkan Pembelajaran materi tersebut harus
pemikiran mereka kepada orang lain. diarahkan pada ketercapaian Kompeten-
Tahapan pembelajaran pada model ADI si Dasar (KD) yang tertuang pada KD
sebagai berikut: 1) identifikasi tugas; 2) 3.6 yaitu memahami sistem organisasi
pengumpulan data; 3) produksi argu- kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
men tentatif; 4) sesi interaktif argumen- organisme dan komposisi utama penyu-
tasi; 5) penyusunan laporan investigasi; sun sel serta KD 4.6 yaitu membuat
6) double blind group peer-review; 7) model struktur sel tumbuhan atau
revisi laporan dan 8) diskusi reflektif. hewan.
Salah satu kemampuan yang dapat Untuk mencapai KD tersebut,
dicapai oleh siswa melalui kegiatan maka hal penting yang harus dilakukan
pembelajaran menggunakan model ADI oleh siswa yaitu melakukan kegiatan
yaitu kemampuan dalam berargumen- penyelidikan agar siswa dapat mengum-
tasi. Hal ini dibuktikan melalui peneliti- pulkan data dan melakukan pengamatan
an Ginanjar (2014: 59) yang melakukan terhadap sel, jaringan, organ, dan sistem
penelitian terhadap 12 orang siswa di organ pada hewan dan juga tumbuhan.
salah satu SMP Negeri di Kota Bandung Sebelum melakukan kegiatan, siswa ter-
dengan hasil penemuan yaitu adanya lebih dahulu harus memahami prosedur
tren linier positip atau pola kecen- dalam sistem pengorganisasian pada
derungan meningkat atas keterampilan tubuh hewan dan tumbuhan sebagai
argumentasi ilmiah siswa yang belajar kerja ilmiah dan dapat merencanakan
dengan menggunakan model ADI. langkah-langkah untuk melaksanakan
kegiatan penyelidikan. Kegiatan penye- ADI. Oleh sebab itu, diperlukan adanya
lidikan dapat dilaksanakan di laboratori- pengembangan penuntun praktikum
um sebagai sebuah praktikum. Sudrajad dengan model Argument-Driven Inqury
(2009, dalam Nengsi, 2016: 2) me- (ADI) untuk mengoptimalkan kom-
ngungkapkan bahwa siswa akan petensi yang dimiliki siswa, salah
mendapatkan konsep yang lebih mudah satunya yaitu keterampilan dalam ber-
dipahami dengan melakukan kegiatan argumentasi.
praktikum, karena pada kegiatan ini Berdasarkan pemaparan diatas,
siswa dihadapkan secara langsung peneliti menganggap perlu adanya pene-
dengan gejala konkrit yang berkaitan litian yang berjudul “Pengembangan
dengan konsep-konsep yang dipelajari- Buku Penuntun Praktikum Sistem
nya. Organisasi Kehidupan dengan Model
Kegiatan praktikum akan lebih Argument-Driven Inquiry (ADI) untuk
efektif dan efisien apabila ditunjang siswa SMP/MTs Kelas VII di Kota
dengan penuntun praktikum. Pentingnya Bandar Lampung”. Penelitian ini dapat
peran buku penuntun dalam kegiatan memberikan informasi tentang validitas
praktikum digambarkan oleh Salirawati dan praktikalitas buku penuntun prakti-
(2010: 5) sebagai “buku sakti”. Oleh kum sistem organisasi kehidupan yang
sebab itu, dalam menyusun buku penun- dikembangkan dengan model ADI.
tun praktikum terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan di antaranya METODE
adalah isi dan organisasi penuntun prak-
tikum, kejelasan kalimat, keterbacaan Penelitian ini dilaksanakan pada
kalimat, serta tampilan fisik penuntun bulan Mei sampai November 2017.
praktikum (Farikhayati, 2009: 21-22). Penelitian dilaksanakan di Laborato-
Berdasarkan hasil wawancara rium pembelajaran biologi FKIP
terhadap 20 guru kelas VII dari 25 Universitas Lampung dan uji keterba-
sekolah SMP/MTs Negeri dan Swasta caan dilaksanakan di SMP Negeri 3
di Kota Bandar Lampung, diketahui Bandar Lampung.
bahwa penuntun praktikum sistem Desain yang digunakan dalam
organisasi kehidupan yang digunakan penelitian ini adalah Research and
selama ini 80% berasal dari buku Development (R&D) dengan mengguna-
siswa, sedangkan 20% penuntun prakti- kan model 4-D oleh Thiagarajan dkk.
kum disusun oleh guru secara mandiri. (1974: 5) yang terdiri dari 4 langkah,
Selain itu, diketahui bahwa guru belum yaitu define, design, develope, dan
menggunakan penuntun praktikum disseminate. Namun, tahap disseminate
dengan model Argument-Driven Inquiry tidak dilakukan karena keterbatasan
(ADI). waktu.
Selama ini penuntun praktikum Tahap pendefinisian (define)
yang digunakan oleh guru kurang mem- bertujuan untuk menetapkan dan men-
berikan kesempatan kepada siswa untuk definisikan syarat-syarat pembelajaran
aktif dalam berargumentasi dan me- yang akan diterapkan. Tahap peranca-
ngembangkan keterampilan proses sains ngan (Design) dilakukan perancangan
dalam memecahkan permasalahan pada komponen-komponen buku penuntun
suatu topik pelajaran IPA. Sampai saat praktikum yang meliputi teks dan
ini, belum ada peneliti yang mengem- gambar terkait kegiatan untuk melatih
bangkan penuntun praktikum sistem kemampuan argumentasi siswa. Tahap
organisasi kehidupan dengan model pengembangan (Develope) bertujuan
untuk menghasilkan draft buku penun- buku penuntun praktikum, isi buku
tun praktikum. Tahap pengembangan penuntun praktikum, tingkat keter-
terdiri dari telaah dan validasi yang ter- laksanaan kegiatan praktikum, peng-
diri dari validasi isi, validasi pedagogik, gunaan bahasa, dan pengembangan diri
validasi desain, dan uji keterbacaan. siswa sesuai dengan model ADI. Angket
Instrumen yang digunakan dalam disajikan dalam bentuk pernyataan
penelitian ini adalah angket dan lembar positif dan siswa diminta untuk me-
observasi. Angket validasi buku nanggapi pernyataan dengan mem-
penuntun praktikum diisi oleh 1 orang berikan jawaban “Ya” atau “Tidak”.
dosen Biologi, 1 orang dosen Tekno- Angket diberikan kepada siswa yang
logi Pendidikan bergelar Doktor, dan 3 telah melakukan kegiatan praktikum
orang praktisi bidang pendidikan IPA di dengan menggunakan buku penuntun
SMP Negeri 3 Bandar Lampung untuk praktikum sistem organisasi kehidupan
mendapatkan saran dan masukan terkait dengan model ADI. Angket keterbacaan
buku penuntun praktikum yang dikem- dikembangkan oleh peneliti dengan
bangkan. Angket keterbacaan diisi oleh mengadaptasi angket oleh Ni’mah
28 orang siswa kelas VII di SMP Negeri (2013: 94-96), kemudian divalidasi oleh
3 Bandar Lampung. Lembar observasi pembimbing.
keterlaksanaan praktikum diisi oleh 3 Kriteria rentang skor hasil uji
orang observer pada saat kegiatan validasi dan uji keterbacaan yang
praktikum berlangsung. digunakan oleh peneliti mengadaptasi
Angket validasi buku penuntun kriteria Riduwan (2011: 95), yang
praktikum berupa daftar cek yang berisi secara lengkap disajikan pada Tabel 1.
pernyataan positif mengenai validitas
isi, validitas pedagogik, dan validitas Tabel 1.Kriteria Rentang Skor
desain. Validator diminta untuk
menanggapi pernyataan dengan mem- Persentase Skor Kategori
0 – 20 Sangat Kurang
berikan skor penilaian dengan keten-
21 – 40 Kurang Baik
tuan: 1= tidak baik/tidak sesuai; 2= 41 – 60 Cukup Baik
kurang baik/kurang sesuai; 3= baik/ 61 – 80 Baik
sesuai; 4= sangat baik/sangat sesuai. 81 – 100 Baik Sekali
Angket validasi yang dikembangkan
oleh peneliti dengan mengadaptasi Lembar observasi keterlaksanaan
angket oleh Ni’mah (2013: 85-91), kegiatan praktikum digunakan untuk
kemudian divalidasi oleh pembimbing. mengamati keterlaksanaan kegiatan
Angket juga digunakan untuk praktikum dengan model ADI. Lembar
mengetahui respon siswa terhadap observasi keterlaksanaan kegiatan prak-
keterbacaan buku penuntun praktikum tikum berupa daftar cek yang berisikan
sistem organisasi kehidupan dengan kolom penilaian dengan kriteria
model ADI untuk siswa SMP/MTs kelas “terlaksana” dengan skor 2, “kurang
VII di Kota Bandar Lampung. Waluyo terlaksana” dengan skor 1, dan “tidak
(2014: 55) mengungkapkan bahwa uji terlaksana” dengan skor 0. Lembar
keterbacaan penting dilakukan untuk observasi keterlaksanaan praktikum
mengetahui kemudahan siswa dalam yang digunakan oleh peneliti meng-
memahami isi buku dan ketertarikan adaptasi lembar observasi oleh
siswa dalam menggunakan buku penun- Hasnunidah (2016: 97), dengan kriteria
tun praktikum aspek yang dinilai pada keterlaksanaan yang secara lengkap
uji keterbacaan yaitu: tampilan fisik disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Interpretasi Keterlaksanaan Buku terdapat pada buku penuntun praktikum
Penuntun Praktikum dengan Model meliputi cover, kata pengantar, daftar
ADI isi, tata tertib praktikum, tata tertib sesi
argumentatif, panduan argumentasi,
PKP (%) Kriteria
lembar review laporan penelitian, LKP
Tak satu kegiatan pun
PKP= 0 ADI-01, LKP ADI-02, LKP ADI-03,
terlaksana
Sebagian kecil LKP ADI-04, daftar pustaka, dan kunci
0 < PKP < 25
kegiatan terlaksana jawaban; (3) lembar kerja praktikum
Hampir setengah meliputi identitas siswa, judul prak-
25 ≤ PKP < 50
kegiatan terlaksana tikum, dasar teori, pertanyaan peneliti-
Setengah kegiatan
PKP = 50
terlaksana
an, alat dan bahan, langkah kerja,
Setengah kegiatan argumentasi, dan laporan; (4) format
PKP = 50 buku menggunakan huruf Californian FB
terlaksana
50 < PKP < 75
Sebagian besar font 12.
kegiatan terlaksana Hasil analisis uji validasi ahli
Seluruh kegiatan terhadap buku penuntun praktikum
PKP= 100
terlaksana
Keterangan: sistem organisasi kehidupan dengan
PKP: Persentase Keterlaksanaan Penuntun model ADI menunjukkan bahwa rata-
rata skor keidealan dari seluruh aspek
Teknik analisis data yang yaitu 88% dengan kategori “baik
digunakan dalam penelitian ini adalah sekali”. Hasil validasi ahli disajikan
statistika deskriptif kualitatif untuk pada Tabel 3.
mendeskripsikan validitas dan prakti-
kalitas buku penuntun praktikum sistem Tabel 3. Hasil Uji Validasi Ahli terhadap
organisasi kehidupan yang dikembang- Buku Penuntun Praktikum Sistem
kan. Buku penuntun praktikum yang Organisasi Kehidupan dengan
Model ADI
dikembangkan dapat dikatakan valid
dan praktis jika hasil uji validasi dan uji No Aspek Skor (%) Kategori
keterbacaan berkriteria minimal baik Baik
1. Kelengkapan 88
(70%), hasil uji optimasi buku penuntun Sekali
praktikum minimal memperoleh skor 3, Kejelasan
Baik
dan hasil observasi keterlaksanaan buku 2. tujuan 83
Sekali
praktikum
penuntun praktikum minimal mencapai
Penyajian Baik
skor 75%. 3. 85
materi Sekali
Penggunaanba Baik
4. 88
HASIL DAN PEMBAHASAN hasa Sekali
Tingkat Baik
5. 100
Penelitian ini menghasilkan buku keterbacaan Sekali
Tampilan Baik
penuntun praktikum sistem organisasi 6.
fisik
88
Sekali
kehidupan dengan model ADI untuk Tingkat
siswa SMP/MTs kelas VII. Buku keterlaksa- Baik
7. 88
penuntun praktikum sistem organisasi naan kegiatan Sekali
kehidupan dengan model ADI yang praktikum
Pengembang-
dikembangkan memiliki karakteristik
an diri siswa Baik
yaitu: (1) tampilan fisik buku penuntun 8. 88
sesuai model Sekali
praktikum memiliki sampul yang ADI
menarik, tulisan jelas, dan gambar ber- Rata-rata 88
Baik
warna; (2) komponen-komponen yang Sekali
Perbaikan-perbaikan yang dilaku- hanya memiliki makna tunggal pada
kan peneliti berdasarkan saran dan setiap kalimat.
masukan dari validator yaitu pada aspek Hasil analisis uji validasi praktisi
desain, memindahkan letak tulisan agar menunjukkan bahwa buku penuntun
tidak menutupi gambar pada cover buku praktikum sistem organisasi kehidupan
penuntun praktikum. Perbaikan yang dengan model ADI berkriteria “baik
dilakukan pada cover buku sesuai deng- sekali” dengan rata-rata skor keidealan
an saran dan masukan dari validator, 82% dari minimal skor yang harus
bertujuan agar siswa lebih tertarik untuk dicapai yaitu 70%. Hasil analisis uji
menggunakan buku penuntun praktikum validasi praktisi secara lengkap dapat
tersebut. Buku dengan sampul menarik dilihat pada Tabel 4.
dan dilengkapi dengan gambar yang
berkaitan dengan isi buku dapat Tabel 4. Hasil Uji Validasi Buku Penuntun
meningkatkan minat seseorang untuk Praktikum Sistem Organisasi
membaca (Mudjito, 2015: 86). Kehidupan dengan Model ADI
Aspek content/isi buku penuntun oleh Praktisi
praktikum yang dikembangkan mem-
Skor
peroleh saran dan masukkan dari valida- No Aspek
(%)
Kategori
tor yaitu untuk melengkapi organel- Baik
1. Kelengkapan 100
organel sel hewan dan tumbuhan yang Sekali
belum tercantum pada kunci jawaban Kejelasan
buku penuntun praktikum. Selanjutnya, 2. tujuan 75 Baik
praktikum
peneliti melakukan perbaikan dengan Penyajian
menambahkan jumlah organel sel 3. 79 Baik
materi
hewan dan tumbuhan pada buku penun- Penggunaan Baik
4. 81
tun praktikum yang dikembangkan agar bahasa Sekali
sesuai dengan kompetensi dasar yang Tingkat Baik
5. 83
harus dicapai oleh siswa. Prastowo keterbacaan Sekali
Tampilan Baik
(2011: 28) mengungkapkan, dalam 6.
fisik
92
Sekali
membuat suatu bahan ajar yang valid, Tingkat
maka di dalamnya harus terdapat keterlaksa-
7. 75 Baik
komponen kompetensi yang harus naan kegiatan
dicapai oleh siswa. praktikum
Pengembang-
Selain aspek content/isi, aspek
an diri siswa
pedagogik buku penuntun praktikum 8. 75 Baik
sesuai model
yang dikembangkan memperoleh saran ADI
dan perbaikan dari validator ahli yaitu Rata-rata 82
Baik
mengganti kalimat “organel sel yang Sekali
tidak diketahui ini” menjadi “organel
sel yang diberi tanda X”. Perbaikan Hasil analisis uji validasi ahli dan
dilakukan sesuai dengan saran dari praktisi terhadap buku penuntun
validator, serta menggunakan bahasa praktikum yang dikembangkan menun-
yang efektif dan efisien agar tidak me- jukkan adanya kesamaan penilaian
nimbulkan kerancuan. Hersandi (2015: terhadap kualitas buku penuntun yaitu
143) mengungkapkan, kalimat yang berkategori “baik sekali” sehingga buku
digunakan dalam membuat suatu bahan penuntun praktikum sistem organisasi
ajar hendaknya menggunakan kalimat kehidupan dengan model ADI dinyata-
yang sederhana, singkat, jelas, dan kan valid. Arikunto (2013: 58) menyata-
kan bahwa jika produk yang dikem- Tabel 5. Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa
bangkan valid, maka dapat dikatakan terhadap Penuntun Praktikum
produk tersebut telah memberikan gam- Sistem Organisasi Kehidupan
baran secara benar dan sesuai dengan dengan Model ADI
keadaan sesungguhnya. No Aspek Skor (%) Kategori
Setelah dilakukan uji validasi ahli Tampilan
dan praktisi terhadap buku penuntun Fisik Buku Baik
1. 88,3
praktikum sistem organisasi kehidupan Penuntun Sekali
yang dikembangkan dengan model ADI, Praktikum
maka langkah selanjutnya yaitu melaku- Isi Buku
2. Penuntun 90,3 Baik
kan uji keterbacaan terhadap 28 siswa Praktikum
SMP Negeri 3 Bandar Lampung kelas Tingkat
VII. Hasil analisis uji keterbacaan buku 3.
Keterlaksana-
95 Baik
penuntun praktikum menunjukkan an Kegiatan
kategori “baik sekali” dengan rata-rata Praktikum
Penggunaan Baik
skor 91%. Hal ini berarti buku penuntun 4.
bahasa
96,5
Sekali
praktikum yang dikembangkan bersifat Pengembang-
praktis untuk digunakan dalam kegiatan an diri siswa Baik
5. 88
pembelajaran. Menurut Klare (1984: sesuai model Sekali
726) penuntun praktikum dengan ting- ADI
Baik
kat keterbacaan yang baik akan mening- Rata-rata 91
Sekali
katkan minat belajar dan motivasi bela-
jar siswa. Selanjutnya, Utomo (2011:7)
Selain dilakukan uji keterbacaan
menjelaskan bahwa pelaksanaan kegia-
buku penuntun praktikum oleh siswa,
tan praktikum akan berjalan lancar
dilakukan juga uji keterlaksanaan prose-
apabila didukung oleh penuntun prak-
dur praktikum dengan menggunakan
tikum yang memadai dan mudah
buku penuntun praktikum sistem
dimengerti oleh siswa. Hasil analisis uji
organisasi kehidupan yang dikem-
keterbacaan disajikan pada Tabel 5.
bangkan. Hasil analisis uji keterlaksana-
an disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6.Hasil Uji Keterlaksanaan Prosedur Praktikum Sistem Organisasi Kehidupan

PKP (%)
Rata-rata
No Tahapan Praktikum LKP LKP LKP LKP Kriteria
PKP(%)
01 02 03 04
Seluruh Kegiatan
1. Identifikasi Tugas 100% 100% 100% 100% 100%
Terlaksana
Seluruh Kegiatan
2. Pengumpulan Data 100% 100% 100% 100% 100%
Terlaksana
Seluruh Kegiatan
3. Produksi Argumentatif 100% 100% 100% 100% 100%
Terlaksana
Seluruh Kegiatan
4. Sesi Interaktif Argumen 100% 100% 100% 100% 100%
Terlaksana
Penyusunan Laporan Hampir Seluruh
5. 83% 83% 100% 100% 91,5%
Penyelidikan Tertulis Kegiatan Terlaksana
Hampir Seluruh
Rata- rata 98,5%
Kegiatan Terlaksana
Hasil analisis uji keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, maka disaran-
prosedur praktikum dengan mengguna- kan untuk melanjutkan kegiatan
kan buku penuntun praktikum yang penelitian sampai pada tahap keempat
dikembangkan menunjukkan bahwa yaitu penyebaran (disseminate).
rata-rata skor yang diperoleh sebesar
98,5% dengan kategori “hampir seluruh DAFTAR RUJUKAN
kegiatan terlaksana”. Dengan demikian,
prosedur praktikum sistem organisasi Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian
kehidupan dengan model ADI yang Suatu Pendekatan Praktik.
dikembangkan hampir terlaksana Jakarta: Bumi Aksara.
dengan baik karena hampir seluruh
kegiatan praktikum mulai dari kegiatan Farikhayati. 2009. Pengembangan Buku
identifikasi tugas, pengumpulan data, Petunjuk Praktikum Kimia Untuk
produksi argumen tentatif, sesi inter- SMP/MTs Kelas VII Berdasarkan
aktif argumentasi, dan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pen-
laporan penyelidikan yang dilakukan didikan (KTSP). Skripsi.
telah sesuai dengan prosedur praktikum Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
yang ditetapkan. Fikri (2015: 19) Yogyakarta.
mengungkapkan bahwa keterlaksanaan
prosedur praktikum oleh siswa dapat Fikri, I. 2015. Analisis Keterlaksanaan
dinilai dari sejauh mana siswa me- Penggunaan Petunjuk Praktikum
mahami dan mengikuti petunjuk yang Materi Jaringan Tumbuhan dan
diberikan, menyelesaikan tugas-tugas Hewan Kelaz XII IPA Mata
praktikum sebagaimana mestinya, dan Pelajaran Biologi di Ma NU 3
siswa dapat memanfaatkan semua sum- Ittihad Bahari Demak. Skripsi.
ber belajar yang diberikan oleh guru. Semarang: Universitas Islam
Negeri Walisongo.
SIMPULAN
Ginanjar, W. 2014. Penerapan Model
Buku penuntun praktikum sistem Argumen-Driven Inquiry Dalam
organisasi kehidupan dengan model Pembelajaran IPA Untuk Mening-
ADI untuk siswa SMP/MTs kelas VII katkan Kemampuan Argumentasi
yang dikembangkan dinyatakan valid Ilmiah Siswa SMP. Skripsi.
dan praktis untuk digunakan oleh guru Jakarta: Universitas Pendidikan
dan siswa. Hal ini ditunjukkan melalui Indonesia.
hasil uji validasi ahli dan praktisi
berkategori “baik sekali”, hasil uji Hasnunidah, N. 2016. Pengaruh
keterbacaan berkategori “baik sekali”, Argument-Driven Inquiry Dengan
dan hasil uji keterlaksanaan prosedur Scaffolding Terhadap Keterampil-
praktikum berkriteria “hampir seluruh an Argumentasi, Keterampilan
kegiatan terlaksana”. Saran dalam Berpikir Kritis Dan Pendalaman
penelitian ini yaitu buku penuntun Konsep Biologi Dasar Mahasiswa
praktikum sistem organisasi kehidupan Jurusan Pendidikan MIPA
dengan model Argument-Driven Inquiry Universitas Lampung. Disertasi
(ADI) dikembangkan hanya sampai Tidak Diterbitkan. Malang:
pada tahap pengembangan (develope), Universitas Negeri Malang.
untuk mengetahui efektifitas pengguna-
an buku penuntun praktikum dalam
Hersandi, M. 2015. Brosur IPA Terpadu Osborne, J. 2010. Arguing to Learn in
sebagai Bahan Ajar di SMP Science: The Role of
ditinjau dari Aspek Keterbacaan. Collaborative, Critical Discourse.
Skripsi. Pascasarjana Jurusan Science, Vol. 328, Issue 5977:
Pendidikan IPA. Malang: 463-466. (Online), (http://science-
Universitas Negeri Malang. sciencemag.org,diakses 28 Januari
2017).
Klare, G. R. 1984. Readability:
Handbook of Reading Research. Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif
New York: Longman Inc. Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
Mc Neill, K. L. 2009. Teachers’ Use of
Curriculum to Support Students in Riduwan. 2011. Belajar Mudah
Writing Scientific Arguments to Penelitian Untuk Guru-
Explain Phenomena. Journal of Karyawan. Bandung: Alfabeta.
Science Education, 93: 223-268.
(Online), (http://interscience.wi- Salirawati.2010. Pelatihan Pengem-
ley.com, diakses 10 Desember bangan Praktikum IPA Berbasis
2016). Lingkungan. Artikel Jurnal
INOTEK 15-91: 97-108. (Online),
Mudjito. 2015. Pembinaan Minat Baca. (https://Jurnal.UniversitasNegeri
Jakarta: Universitas Terbuka. Yogyakarta.ac.id, diakses 26
Februari 2017).
Munandar, K. 2016. Pengenalan
Laboratorium IPA – Biologi Sampson, V. and Gleim, L. 2009.
Sekolah. Bandung: PT. Refika Argument-Driven Inquiry to
Aditama. Promote the Understanding of
Important Concepts & Practices in
Nengsi, S. 2016. Pengembangan Biology. The American Biology
Penuntun Praktikum Biologi Teacher. 71 (8): 465-472.
Umum Berbasis Inkuiri Ter- (Online), (http://utexas.influent.-
bimbing Mahasiswa Biologi utsystem.edu, diakses 19 Juli
STKIP Payakumbuh. Jurnal 2017).
IPTEKS Terapan. Sumatra Barat:
Payakumbuh. 10 (1): 47-55. Thiagarajan, S., Semmel, D.S &
(Online), (http://www.academia- Semmel, M. I. 1974. Instructional
edu/31671603/pengembangan_pe Development for Training
nuntun_praktikum_biologi_umum Teachers of Exceptional Childern
_berbasis_inkuiri_terbimbing_ma Source Book. Bloomington:
hasiswa_biologi_STKIP_payaku Center for Inovation on Teaching
mbuh, diakses 26 Februari 2017). the Handicapped. (Online),
(http://files.eric.ed.gov, diakses 26
Ni’mah, H. I. 2013. Pengembangan Agustus 2017).
Buku Petunjuk Praktikum Kimia
Berbasis Pendekatan SETS untuk
Peserta Didik SMA/MA Kelas X.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Utomo, M. P. 2011. Adaptasi Waluyo, M. 2014. Pengembangan
Pelaksanaan Praktikum Kimia Panduan Praktikum Berbasis
Negara OECD. Makalah disam- Inkuiri Terbimbing Tema Foto-
paikan Pada PPM Unggulan sintesis Untuk Menumbuhkan
berjudul Adaptasi Kurikulum Keterampilan Kerja Ilmiah Siswa
Kimia SMA Bertaraf Internasio- SMP. Skripsi. Semarang:
nal terhadap Kurikulum dari Universitas Negeri Semarang.
Negara OECD. Yogyakarta: (Online), (digilib.uns.ac.id/view/-
FMIPA Universitas Negeri year/2014.type.htm, diakses 28
Yogyakarta. Oktober 2017).

Anda mungkin juga menyukai