Anda di halaman 1dari 25

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

BADAN GEOLOGI
Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan

PERAN BADAN GEOLOGI


DALAM PENGEMBANGAN GEOWISATA BERKELANJUTAN
Oleh:
Tim Kawasan Lindung Geologi Palu-Sigi-Donggala
(Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi KESDM)

Palu, 7 Juni 2023


Outline:
A. Isu Strategis
B. Landasan Hukum
C. Arahan Peraturan Zonasi
D. Tujuan Perlindungan
E. Pentahapan Pemanfaatan Potensi Fenomena Geologi
Bagi Pembangunan Berkelanjutan
F. Pengertian
G. Tata Kelola Geopark Nasional
H. Potensi Warisan Geologi (Geoharitage) dan Kawasan Cagar Alam Geologi
I. Delineasi Aspiring Geopark Pasigala

PAGE | 2
ISU STRATEGIS

Pemanfaatan Perlindungan
VS

Ekonomi
Kawasan Peruntukan Airtanah Kawasan Cagar Alam Geologi
Pertambangan • Pemanfaatan
bahan baku Kawasan Bentang Alam Karst
tambang Pengetahuan
• Pariwisata
• Pemanfaatan Air
Sosial/Budaya

KESDM Badan Geologi Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan

TATA RUANG
3
LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN)
• Pasal 9 Ayat (7) yang mengatur strategi untuk pelestarian dan peningkatan nilai kawasan yang
ditetapkan sebagai WARISAN DUNIA meliputi:
 melestarikan keaslian fisik serta mempertahankan keseimbangan ekosistemnya;
 meningkatkan kepariwisataan nasional;
 mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
 melestarikan keberlanjutan lingkungan hidup.
• Pasal 51 huruf e Kawasan lindung geologi merupakan bagian dari kawasan lindung nasional
• Pasal 52 ayat (5) Kawasan Lindung Geologi terdiri atas :
a. Kawasan cagar alam geologi;
b. Kawasan rawan bencana alam geologi; dan --> (Dihapus dalam PP 13/2017)
c. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah.
• Pasal 53 huruf b kawasan keunikan bentang alam merupakan bagian dari kawasan cagar alam geologi
• Pasal 60 ayat 2 bentang alam kars merupakan salah satu kriteria keunikan bentang alam
3. Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2019 tentang Pengembangan Taman Bumi
4. Peraturan Menteri ESDM No. 17 Tahun 2012 tentang Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK)
5. Peraturan Menteri ESDM No. 32 Tahun 2016 tentang Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG)
6. Peraturan Menteri ESDM No. 1 Tahun 2020 tentang Warisan Geologi (Geoharitage)
7. Peraturan Menteri ESDM No. 31 Tahun 2021 tentang Penetapan Taman Bumi (Geopark)
LAMPIRAN II Permen ATR/KBPN No.11 Tahun 2021 TATA CARA PENYUSUNAN DAN MUATAN
Rencana pola ruang wilayah kabupaten, terdiri atas: RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
Kawasan lindung dan kawasan budidaya
Kawasan Lindung
Kawasan lindung kabupaten adalah kawasan lindung yang secara ekologis merupakan satu ekosistem yang terletak
pada wilayah kabupaten, yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya yang terletak di wilayah
kabupaten, dan kawasan-kawasan lindung lain yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
pengelolaannya merupakan kewenangan pemerintah daerah kabupaten, dapat terdiri atas:
6) Kawasan Lindung Geologi, meliputi:
a) Kawasan Cagar Alam Geologi, dapat meliputi:
(1) kawasan keunikan batuan dan fosil;
(2) kawasan keunikan bentang alam; dan/atau
(3) kawasan keunikan proses geologi.
b) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah, yang berupa kawasan imbuhan air tanah;
Kawasan keunikan bentang alam karst digambarkan sebagai:
a) kawasan lindung dalam rencana pola ruang, apabila kawasan tersebut akan dipertahankan sebagai kawasan berfungsi
lindung, dimana kegiatan lain yang diizinkan adalah kegiatan yang tidak menganggu fungsi utama kawasan;
b) kawasan pertampalan (overlay), apabila kawasan tersebut berada di dalam kawasan hutan, memiliki fungsi utama selain
sebagai kawasan bentang alam karst, atau direncanakan sebagai kawasan budidaya tertentu dengan tetap
mempertahankan fungsi lindung dari kawasan bentang alam karst, dimana ketentuan terkait fungsi kawasan bentang alam
karst ditambahkan dalam ketentuan khusus kawasan yang bertampalan.
Analisis sumber daya alam dan fisik/lingkungan wilayah (dalam RDTR) yang
perlu dilakukan mencakup beberapa analisis berikut:
Lampiran IV.1 Rincian Analisis
dalam Penyusunan RDTR sesuai
Permen 11 Tahun 2021

ANALISIS GEOLOGI LINGKUNGAN


• Analisis ini dilakukan untuk
mengidentifikasi potensi dan
pengembangan WP berdasarkan
potensi dan kendala aspek
Geologi Lingkungan.
• Analisis ini menjadi
rekomendasi pada WP
berupa:
 Kawasan Rawan Bencana;
 Kawasan Lindung Geologi;
 Kawasan Pertambangan

5
ARAHAN PERATURAN ZONASI KAWASAN CAGAR ALAM GEOLOGI
DAN KAWASAN BENTANG ALAM KARST (PP 26/2008)
No Jenis Kawasan Kriteria Peraturan Zonasi
(Pasal 53 ayat 1) (Pasal 60) (Pasal 104)
1 Kawasan a.memiliki keragaman Batuan dan dapat a. Memperhatikan pemanfaatan
keunikan batuan berfungsi sebagai laboratorium alam; untuk pariwisata tanpa mengubah
dan fosil b.memiliki Batuan yang mengandung jejak atau bentang alam;
sisa kehidupan di masa lampau (fosil); b. Ketentuan pelarangan kegiatan
c. memiliki nilai paleo-antropologi dan arkeologi; pemanfaatan batuan; dan
d.memiliki tipe geologi unik; atau c. Kegiatan penggalian dibatasi
e.memiliki satu-satunya batuan dan/atau jejak hanya untuk penelitian arkeologi
struktur geologi masa lalu. dan geologi.
2 Kawasan a.memiliki bentang alam berupa kawah, kaldera, Memperhatikan pemanfaatan nya
keunikan bentang maar, leher vulkanik dan gumuk vulkanik; bagi perlindungan bentang alam
alam b.memiliki bentang alam goa; yang memiliki ciri langka (unik)
c.memiliki bentang alam ngarai/lembah; dan/atau bersifat indah untuk
pengembangan ilmu pengetahuan,
d.memiliki bentang alam kubah; atau budaya, dan/atau pariwisata.
e.memiliki bentang alam karst.

3 Kawasan a.kawasan poton atau Lumpur vulkanik; Memperhatikan pemanfaatan nya


keunikan proses b.kawasan dengan pemunculan sumber api bagi perlindungan kawasan yang
geologi alami; atau memiliki ciri langka berupa proses
c.kawasan dengan kemunculan solfatara, geologi tertentu untuk
fumarola dan/atau geyser. pengembangan ilmu pengetahuan
dan/atau pariwisata.

PAGE | 7
Kawasan Cagar Alam Geologi dan
Kawasan Bentang Alam Karst PENGATURAN ZONASI KCAG

ANALISIS GEOLOGI LINGKUNGAN PADA KAWASAN GEOWISATA dilakukan untuk mengetahui Tingkat Keleluasaan atau Kelayakan
Pemanfaatan Ruang berbasiskan Daya dukung dan Kendala Geologi khususnya pada ZONA BUDIDAYA TERBATAS.

8 8
TUJUAN PERLINDUNGAN KAWASAN LINDUNG GEOLOGI

• Terhindarnya obyek geologi dari kepunahan dan kerusakan;


• Tersedianya obyek geologi yang bersifat langka untuk pengembangan ilmu
pengetahuan maupun edukasi;
• Terlindunginya jiwa manusia dampak bencana/kerusakan objek geologi (bencana
geologi, runtuhan obyek geologi, kekeringan/kekurangan sumberdaya airtanah, dll);
• Dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata, yang menghasilkan efek berganda
(multiflyer effect) bagi mata pencaharian penduduk sekitar (pemandu wisata/
interpreter, Virtual Tour Guide, penjual souvenir, penjual makanan, guest house,
penyedia parkir, dll);
• Dengan adanya perlindungan geologi, menjadi jelas mana yang harus dilindungi dan
mana yang masih dapat dibudidaya.
• Sebagai salah satu bentuk perlindungan dalam pengembangan geowisata.

9
ANALISIS GEOLOGI LINGKUNGAN

MENGURANGI RISIKO

MEMAKSIMALKAN KENYAMANAN

MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


DAN MEMULIAKAN WARISAN BUMI
PENTAHAPAN PEMANFAATAN POTENSI FENOMENA GEOLOGI
BAGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

FENOMENA GEOLOGI
POTENSI UMUM
Inventarisasi & Identifikasi
Awal K
a
GEODIVERSITY (Keragaman Geologi) K
B
Identifikasi Terperinci & G E
Karakterisasi
POTENSI SPESIFIK S
GEOHERITAGE (Warisan Geologi)
khas, unik, langka dan Pola Perlindungan (KCAG, D
mengagumkan, serta tidak KBAK) M
dapat diperbaharui M
GEOKONSERVASI (Kawasan Lindung Geologi) E
S
D
Seleksi berdasarkan kriteria
M
Pembangunan
PEMANFAATAN
GEOWISATA MULTI STAKEHOLDER
GEOPARK PEMDA, PAREKRAF, LH, PU, KESDM
DLL.
PENGERTIAN Geoconservation
(Konservasi Geologi)
Geodiversity Geoheritage Upaya untuk melindungi dan melestarikan
(Keragaman (Warisan Geologi) geodiversity dan situs warisan geologi
Geologi) dalam bentuk : Kawasan Cagar Alam
Geodiversity yang memiliki nilai yang signifikan Geologi
Keragaman komponen geologi di (tinggi) sehingga perlu dilindungi dan diwariskan
suatu daerah, dimana keberadaan pada generasi berikut.
Geotourism (Geowisata)
penyebaran, dan keadaannya dapat
Memanfaatkan nilai- nilai dari geodiversity
mencerminkan proses evolusi bumi di Nilai yang dimaksud adalah :
daerah tersebut  Ilmiah dan Pendidikan (Berperan untuk riset
Geopark Nasional/UGGp (Unesco
 Komponen Geologi terdiri dari dan akdemik, serta pengembangan ilmu
Global Geopark)
mineral, batuan, fosil, struktur kebumian )
geologi, dan bentang alam serta  Estetika (Persepsi keindahan dari komponen Pelestarian dan pemanfaatan situs warisan
pembangunan berkelanjutan
proses yang menyertainya geologi di suatu daerah)
 Budaya (Kaitan antara kondisi geologi dengan Geo Product
Biodiversity budaya, tradisi, ritual, maupun kepercayaan Produk wirausaha yang dikembangkan di
(Keaneragaman hayati) masyarakat setempat) kawasan geopark, seperti kerajinan lokal,
 Wisata (Dimanfaatkan menjadi objek wisata jasa layanan pariwisata
Cultural berbasis geologi untuk mendukung Geo Liv’in
Diversity perekonomian masyarakat setempat) Produk wirausaha yang dikembangkan di
(Keragaman budaya)  Lingkungan (Kaitannya dengan perlindungan kawasan geopark, terkait jasa
untuk pembangunan berkelanjutan) penginapan/homestay/hotel
2

12
TATA KELOLA PENGEMBANGAN GEOPARK NASIONAL

Permen PPN/Kepala Bappenas No. 15 Tahun 2020, tentang


Rencana Aksi Nasional Pengembangan Taman Bumi
PERATURAN

Permen ESDM No.1 Tahun 2020, tentang Penetapan Warisan Geologi


Permen ESDM No.32 Tahun 2016, tentang Penetapan Kawasan Cagar Alam Geologi
Permen ESDM No 31 Tahun 2021, tentang Penetapan Taman Bumi (Geopark)
Nasional

Permen Parekraf/ Kepala Barekraf No.2 Tahun 2020, tentang


Pedoman Teknis Pengembangan Geopark sebagai Destinasi Pariwisata

No. 9 Tahun 2019


Tentang Taman Bumi
(Geopark) Kepmenko Bidang Kemaritiman dan Investasi No. 39 Tahun 2022,
tentang Mekanisme Tata Kerja, Keanggotaan, dan Struktur Organisasi Komite
Nasional Geopark Indonesia
POTENSI GEOHERITAGE DAN KAWASAN CAGAR ALAM GEOLOGI

No Nama Geosite Lokasi


1 Area Likuifaksi Petobo Kelurahan Petobo, Kec. Palu Selatan, Kota Palu
2 Area Likuifaksi Balaroa Kelurahan Balaroa, Kec. Palu Barat, Kota Palu
3 Area Likuifaksi Jono Oge Desa Jono Oge, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Sigi
4 Area Likuifaksi Lolu Kelurahan Lolu, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Sigi
5 Masjid Apung Arqam Baburrahman Teluk Palu, Kota Palu
6 Menara Miring Masjid Al-Mujahidin Jl. Diponegoro, Kec. Palu Barat, Kota Palu
7 Kawasan Banjir Bandang Desa Bangga Desa Bangga, Kec. Dolo Selatan, Kab. Sigi
8 Mataair Panas Bora Desa Bora, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Sigi
9 Mataair Panas Lompio Desa Lompio, Kec. Sirenja, Kab. Donggala
10 Mataair Panas Marana Desa Marana, Kec. Sindue, Kab. Donggala
POTENSI GEOHERITAGE DAN KAWASAN CAGAR ALAM GEOLOGI
No Nama Geosite Lokasi

11 Collaps Doline Pusat Laut Dsn Simbe, Desa Simboro, Kec. Banawa Tengah, Kab. Donggala

12 Danau Struktur Lore Lindu Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi

13 Danau Struktur Talaga/Dampelas Desa Talaga, Kec. Dampelas, Kabupaten Donggala

14 Danau Struktur Rano Desa Rano, Kec. Balaesang Tanjung, Kab. Donggala

15 Air Terjun Wera Desa Balumpewa, Kec. Dolo Barat, Kab. Sigi

16 Air Terjun Mantikole Desa Balomoa, Kec. Dolo Barat, Kab. Sigi

17 Air Terjun Sararudi Desa Wisolo, Kec. Dolo Sel., Kabupaten Sigi

18 Batu Gajah Gawalise Bekas Tambang di Kelurahan Gawalise, Kec. Tatanga, Kota Palu

15
POTENSI GEOHERITAGE DAN KAWASAN CAGAR ALAM GEOLOGI

16
POTENSI GEOHERITAGE DAN KAWASAN CAGAR ALAM GEOLOGI

Apakah BISA
di-Rekontruksi
Ulang…..???

17
POTENSI GEOHERITAGE DAN KAWASAN CAGAR ALAM GEOLOGI

18
POTENSI GEOHERITAGE DAN KAWASAN CAGAR ALAM GEOLOGI

19
POTENSI GEOHERITAGE DAN KAWASAN CAGAR ALAM GEOLOGI

20
POTENSI BIO-DIVERSITY
https://lorelindu.info/?page_id=1151
• Sedikitnya ada 18 jenis Palem yang pernah ditemui yaitu Pigafetta elata, Arenga
pinnata, A.undulatifolia, Areca vestiary, Calamus didymocarus, C.leiocaulis, C.
leptoschahys, C.macrosphaerion, C.minahassae, C.inops, C.ornatus var.celebicus,
C.othrostachycus, C.symphysipus, C.zollingeri, Caryota mitis, Daemonorops
macropterus, D.robusta, Korthalsia celebica, Licuala celebica, Livistona celebica dan
Pinanga caesia.
• Saat ini ada dua lokasi budidaya anggrek di TNLL yaitu di Mataue dan Telaga Tambing
dengan koleksi sebanyak 42 jenis.
• Eucalyptus deglupta (Leda) merupakan salah satu jenis endemik Sulawesi yang
banyak dijumpai di Taman Nasional Lore Lindu.

21
POTENSI BIO-DIVERSITY
http://lorelindu.info/?page_id=1156
• Sesuai dengan SK Dirjen PHKA nomor 132/IV-KKH/2011 tanggal 8 Juli 2011 tentang penetapan spesies
terancam punah prioritas, ada tiga jenis satwa yang berada dalam Kawasan Taman Nasional Lore Lindu
yaitu Maleo, Babirusa dan Anoa.
• Reptilia yang menghuni kawasan Taman Nasional Lore Lindu umumnya jenis cecak besar dan ular. Ular
yang sering dijumpai antara lain : Ular piton (Python reticulatus), ular kobra (Ophiophagus hannah)
dan ular pembalap (Elapheeiythrura danejanses).
• Taman Nasional Lore Lindu juga merupakan habitat bagi kura – kura darat endemic Sulawesi yaitu
Indotestudo forstenii.
• TNLL di bagian utara merupakan salah satu tujuan utama bagi pengamatan burung di Asia, sangat
mungkin untuk melihat 80% dari 96 jenis burung endemik di Sulawesi.
• Sebaran Tarsius dentatus berada pada ketinggian di atas 700 m dpl di bagian utara TNLL yaitu wilayah
Kamarora dan Toro.

22
POTENSI CULTURAL-DIVERSITY

23
Bahan Diskusi (Delineasi Aspiring Geopark Pasigala)

Tantangan ke depan :
1. Menambah potensi Geoharitage dan Kawasan
Cagar Alam Geologi lengkap dengan sejarah
geologi-nya
2. Melakukan kajian detail Potensi Biodiversity
dan Cultural-Diversity
3. Membuat Peta Geotrail sesuai dengan lokasi
dan minat khusus wisatawan
4. Membuat Signboard agar wisatawan
mengetahui proses geologi yang membentuk
objek tersebut maupun nama flora-fauna dan
sejarah budaya-nya

24
25

Anda mungkin juga menyukai