Anda di halaman 1dari 4

Komunikasi Pada Pasien Dengan Penyakit Kronis

Dosen: Anin W, M.Kes. A.

Informed consent

Komunikasi pada pasien dengan penyakit kronis

Tiap fase yang di alami oleh psien kritis mempunyai karakteristik yang berbeda. Sehingga
perawat juga memberikan respon yang berbeda pul. Dalam berkomonikasi perwat juga harus
memperhatikan pasien tersebut berada di fase mana, sehingga mudah bagi perawat dalam
menyesuaikan fase kehilangan yang di alami pasien.

1) Fase Denial ( pengikraran )


Reaksi pertama individu ketika mengalami kehilangan adalah syok. Reaksi fisik yang
terjadi pada fase pengikraran adalah letih,lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan,
detak jantung cepat, menangis, gelisah dan tidak tau harus berbuat apa. Teknik komunikasi
yang di gunakan :
a. Memberikan kesempatan untuk menggunakan koping yang kontruktif dalam
menghadapi kehilangan dan kematian
b. Selalu berada di dekat klien
c. Pertahankan kontak mata
2) Fase anger ( marah )
Fase ini di mulai dari timbulnya kesadaran akan kenyataan yang terjadinya kehilangan.
Respon fisik yang sering terjadi pada fase ini antara lain, muka merah, nadi cepat, gelisah,
susah tidur, tangan menggepai. Teknik komunikasi yang di gunakan adalah:
a. Memberikan kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan perasaannya, hearing..
hearing dan hearing..dan menggunakan teknik respek
3) Fase bargening ( tawar menawar )
Apabila individu sudah mampu mengungkapkan rasa marahnya secara intensif, maka ia
akan maju pada fase tawar menawar dengan memohon kemurahan tuhan. Teknik
komunikasi yang di gunakan adalah:
a. Memberi kesempatan kepada pasien untuk menawar dan menanyakan kepada pasien
apa yang di ingnkan
4) Fase depression
Individu fase ini sering menunjukkan sikap antara lain menarik diri, tidak mau berbicara.
Gejala fisik yang sering di perlihatkan adalah menolak makan, susah tidur, letih, dorongan
libugo menurun Teknik komunikasi yang di gunakan adalah:
a. Jangan mencoba menenangkan klien dan biarkan klien dan keluarga mengekspresikan
kesedihannya

5) Fase acceptance ( penerimaan )


Fase ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan.
Teknik komunikasi yang di gunakan perawat adalah:
a) Meluangkan waktu untuk klien dan sediakan waktu untuk mendiskusikan perasaan
keluarga terhadap kematian pasien (Ferrell, B.R. & Coyle, N. 2010).

B. Komunikasi pada pasien yang tidak sadar

Komunikasi dengan pasien tidak sadar merupakan suatu komunikasi dengan menggunakan
teknik komunikasi khusus/teurapetik dikarenakan fungsi sensorik dan motorik pasien mengalami
penurunan sehingga seringkali stimulus dari luar tidak dapat diterima klien dan klien tidak dapat
merespons kembali stimulus tersebut. Ada karakteristik komunikasi yang berbeda pada klien tidak sadar
ini, kita tidak menemukan feed back (umpan balik), salah satu elemen komunikasi.

Cara Berkomunikasi Dengan Pasien Tak Sadar Cara berkomunikasi dengan klien dalam proses
keperawatan adalah berkomunikasi terapeutik. Teknik terapeutik, perawat tetap dapat terapkan.
Adapun teknik yang dapat terapkan, meliputi:

a. Menjelaskan
Dalam berkomunikasi perawat dapat menjelaskan apa yang akan perawat lakukan terhadap
klien.
b. Memfokuskan
Memfokuskan berarti memusatkan informasi pada elemen atau konsep kunci dari pesan
yang dikirimkan.
c. Memberikan Informasi
Fungsi berkomunikasi dengan klien salah satunya adalah memberikan informasi.
d. Mempertahankan ketenangan
Mempertahankan ketengan pada pasien tidak sadar, perawat dapat menujukkan dengan
kesabaran dalam merawat klien.
Ferrell, B.R. & Coyle, N. (2010).

Negligence dan Malpractice


1. Malpractice
Bila dilihat dari definisi maka malpraktek dapat terjadi karena tindakan yang disengaja
(intentional) seperti pada misconduct tertentu, tindakan kelalaian (negligence), ataupun
suatu kekurang-mahiran ketidakkompetenan yang tidak beralasan (Sampurno, 2005).
Malpraktek dapat dilakukan oleh profesi apa saja, tidak hanya dokter, perawat.
2. Negligence/ Kelalaian
Kelalaian tidak sama dengan malpraktek, tetapi kelalaian termasuk dalam arti malpraktik,
artinya bahwa dalam malpraktek tidak selalu ada unsur kelalaian. Kelalaian adalah segala
tindakan yang dilakukan dan dapat melanggar standar sehingga mengakibatkan
cidera/kerugian orang lain (Sampurno, 2005).
Isu Etik
1. Euthanasia
- Kematan yang baik atau
lembut
- Pengakhiran hidup yang
disengaja sebagai tndakan
manusiawi
Terdapat 2 jenis euthanasia
Isu Etik
1. Euthanasia
- Kematan yang baik atau
lembut
- Pengakhiran hidup yang
disengaja sebagai tndakan
manusiawi
Terdapat 2 jenis euthanasia
Isu Etik
1. Euthanasia
- Kematan yang baik atau
lembut
- Pengakhiran hidup yang
disengaja sebagai tndakan
manusiawi
Terdapat 2 jenis euthanasia
Sampurno, B. (2005). Malpractice in service medicine. Material The seminar was not
published.
Ferrell, B.R. & Coyle, N. (2010). Oxford Textbook of palliative nursing 3nd ed.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-surakarta/
keperawatan-menjelang-ajal-dan-paliatif/isu-etis-dalam-keperawatan-paliatif/45572153
http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/4438/3/Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif.pdf

Anda mungkin juga menyukai