Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2017 978-602-18168-2-0

Makassar, 20 November 2017

Sistem Informasi Terpadu Pemberian Makanan Pendamping ASI


yang Bernilai Gizi Tinggi dan Berbahan Lokal

First Wanita1), Ramlah P2), Ashari Ashari3)


1
Teknik Komputer, STMIK AKBA
email: riri.fw@gmail.com
2
Sistem Informasi, STMIK AKBA
email: ramlah.akba@yahoo.co.id
3
Teknik Informatika, STMIK AKBA
email: ashari.@akba.ac.id

Abstract
Rancang bangun sistem informasi pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) akan membantu
memecahkan permasalahan atau fakta di lapangan yang selama ini dialami oleh para ibu dalam pengaturan
menu sesuai usia anak/bayi. Sistem ini akan membantu para ibu terutama yang jauh dari perkotaan untuk
mendapatkan MP-ASI yang bernilai gizi tinggi dan berbahan baku kearifan lokal. Dengan demikian dapat
dilakukan antisipasi terjadinya permasalahan gizi buruk, sehingga dampak dari kurangnya pengetahuan ibu
dalam pemberian MP-ASI yang tepat sesuai usia dan kebutuhan anak dapat diminimalisir. Penelitian ini
bertujuan untuk menciptakan sebuah sistem informasi terpadu pemberian Makaanan Pendamping ASI. Data
dianalisis dengan menggunakan metode Research and Development (RD). Data ini diperoleh melalui: 1) Studi
Kepustakaan; 2) Studi Lapangan; 3) Wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja
dengan baik sesuai dengan langkah penelitian dan pengembangan. Sistem informasi terpadu pemberian
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang bernilai gizi tinggi dan berbahan lokal diharapkan dapat membantu
para ibu dan masyarakat dalam pengaturan pemberian MP-ASI berdasarkan usia anak serta pemilihan alternatif
bahan lokal yang tersedia.

Keywords : sistem informasi, MP-ASI, Bahan Lokal, Research and Development

Salah satu permasalahan dalam mengakses


I. PENDAHULUAN
informasi adalah karena keterbatasan sistem
Semakin berkembangnya ilmu dalam memberikan informasi sesuai data dan
pengetahuan dan teknologi telah menginspirasi fakta yang ada. Misalkan seorang ibu yang
manusia menciptakan suatu hal yang baru. membutuhkan Makanan Pendamping ASI (MP-
Salah satu dalam penggunaan teknologi ASI) yang bernilai gizi tinggi sesuai tingkat
komputer. Komputer awalnya hanya digunakan usia anak tidak dapat sepenuhnya memilih
mengolah data dan melakukan perhitungan pengaturan menu dan bahan makanan yang
matematika, saat ini dapat dimanfaatkan tersedia. Apalagi jika ingin melakukan
sebagai pemberi solusi terhadap masalah yang konsultasi mendapatkan daftar menu MP-ASI
diinputkan, seperti sistem informasi. Sistem sesuai usia anak dan ketersediaan bahan
informasi dapat menciptakan sebuah interaksi makanan lokal.
positif antara pengguna dengan sistem, baik MP-ASI merupakan makanan yang
dari penyampaian informasi, perkembangan dikenalkan dan diberikan kepada bayi usia 6
metode yang efektif, hingga pada tingkat bulan setelah menjalani ASI ekslusif. Program
kepuasan pengguna yang ingin dicapai. terbaik bagi seorang bayi idealnya adalah
Sistem informasi menjadikan kehidupan dengan mengkonsumsi hanya ASI saja selama
begitu mudah untuk mengakses dan menikmati 6 bulan dengan menggunakan makanan yang
sajian informasi yang diberikan. Dengan bersifat semi cair, atau bubur yang tidak terlalu
menggunakan komputer dekstop, komputer kental. Usia 7 bulan bayi dapat dikenalkan
jinjing, bahkan dalam genggaman smartphone, dengan makanan yang memiliki tekstur, seperti
informasi dapat diperoleh dengan mudah. Akan bubur dengan serat buah (wortel, sayuran, dan
tetapi, fakta menunjukkan bahwa masyarakat sejenisnya). Usia bayi 9 bulan sudah dapat
informasi belum sepenuhnya dapat dikenalkan dengan makanan yang lebih
memanfaatkan layanan informasi sesuai kompleks seperti sup, daging, telur, tahu dan
kebutuhan yang diinginkan.

150
Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2017 978-602-18168-2-0
Makassar, 20 November 2017

tempe tetapi dalam keadaan lembut. Pada usia Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang
bayi 1 tahun atau lebih sudah dapat terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu
menyesuaikan makanan seperti makanan sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan
keluarga lainnya. Hal inilah yang menyebabkan dalam suatu lingkungan yang kompleks.
kurangnya pengetahuan ibu mengenai Informasi merupakan data yang telah diolah
pemberian MP-ASI yang tepat. menjadi suatu bentuk yang penting bagi
Penelitian sebelumnya yang dilakukan penerima dan mempunyai nilai nyata bagi
Lestari (2012) mengatakan terdapat hubungan pengambil keputusan-keputusan saat ini atau
yang bermakna antara usia pemberian MP-ASI waktu yang akan datang. Sistem informasi
dengan status gizi anak, hubungan tersebut adalah suatu kumpulan dari komponen-
menunjukkan jika anak diberi MP-ASI sesuai komponen dalam perusahaan atau organisasi
jadwal akan baik dari pada anak yang diberi yang berhubungan dengan proses penciptaan
MP-ASI lebih dini [1]. Hal yang perlu dan pengaliran informasi. Sistem informasi
diperhatikan bahwa faktor pekerjaan dan sosial dapat juga didefinisikan sebagai suatu sistem
ekonomi tidak mempengaruhi perilaku ibu yang menerima sumber data sebagai input dan
dalam pemberian MP-ASI, akan tetapi faktor mengolahnya menjadi produk informasi
yang mempengaruhi menurut Kristanto (2013) sebagai output.[5].
adalah pengetahuan ibu dalam pemberian MP- Menurut Kertahadi dalam Fattah (2007:9),
ASI karena kebanyakan ibu kurang mengetahui sistem Informasi adalah suatu alat untuk
cara memberikan MP-ASI diusia yang tepat [2]. menyajikan informasi dengan cara sedemikian
Rancang bangun sistem informasi rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya.
pemberian MP-ASI akan membantu Tujuannya guna pengambilan keputusan pada
memecahkan permasalahan atau fakta di perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian,
lapangan yang selama ini dialami oleh para ibu pengendalian kegiatan operasi subsitem pada
dalam pengaturan menu sesuai usia anak/bayi. perusahaan [6].
Sistem ini akan membantu para ibu terutama Sistem informasi merupakan suatu sistem
yang jauh dari perkotaan untuk mendapatkan yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
MP-ASI yang bernilai gizi tinggi dan berbahan komponen-komponen dalam organisasi untuk
baku kearifan lokal. Dengan demikian dapat mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan
dilakukan antisipasi terjadinya permasalahan informasi.
gizi buruk, sehingga dampak dari kurangnya II.2 Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI MP-ASI adalah makanan atau minuman
yang tepat sesuai usia dan kebutuhan anak yang mengandung gizi, diberikan kepada bayi
dapat diminimalisir. atau anak usia 6-24 bulan guna untuk
II. KAJIAN LITERATUR memenuhi gizi selain ASI. MP-ASI berupa
makanan padat atau cair yang diberikan secara
II.1 Sistem Informasi bertahap sesuai dengan usia dan kemampuan
Perancangan sistem merupakan suatu bayi/anak [7].
kegiatan pengembangan sistem dan prosedur Bayi dan anak harus mendapatkan MP_ASI
baru untuk mendapatkan sistem informasi yang karena usia 6-12 bulan, ASI hanya
mampu mengelola perusahaan dengan lebih menyediakan ½ atau lebih kebutuhan gizi bayi,
efektif dan efisien [3]. dan pada usia 12-24 bulan ASI menyediakan
Perancangan merupakan salah satu hal yang 1/3 dari kebutuhan gizinya sehingga MP-ASI
penting dalam membuat program. Adapun harus segera diberikan.
tujuan dari perancangan ialah untuk memberi MP-ASI terbagi dua yaitu MP-ASI dari
gambaran yang jelas lengkap kepada bahan makanan lokal yang dibuat sendiri dan
pemrogram dan ahli teknik yang terlibat. MP-ASI pabrikan dalam bentuk bungkusan,
Perancangan harus berguna dan mudah kaleng, atau botol. Beberapa bentuk dari MP-
dipahami sehingga mudah digunakan. ASI itu sendiri terbagi menjadi 3 jenis yaitu
Perancangan atau rancang merupakan makanan lumat, contohnya tomat saring,
serangkaian prosedur untuk menterjemahkan pepaya lumat,bubur ikan, tempe, sayuran
hasil analisa dan sebuah sistem ke dalam dilumatkan. Makanan lembek atau cincang,
bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan contohnya bubur nasi campur, nasi tim halus,
dengan detail bagaimana komponen-komponen bubur kacang hijau. Makanan keluarga
sistem di implementasikan [4]. contohnya nasi, lauk hewani, lauk nabati, sayur

151
Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2017 978-602-18168-2-0
Makassar, 20 November 2017

dan buah. Pada gambar 2.1 adalah pola Frekuensi dan jumlah MP-ASI yang
pemberian ASI dan MP-ASI untuk bayi dan diberikan pada anak sebagaimana pada gambar
anak [8]. 5.

Gambar 1 Pola Pemberian ASI dan MP-ASI untuk Bayi Gambar 5 Frekuensi dan Jumlah MP-ASI yang
dan Anak diberikan
Menurut WHO Makanan Pendamping ASI
Contoh makanan yang sesuai dengan umur (MP-ASI) Dini yang dianggap baik adalah
Bayi 2 tahun [12] yaitu : apabila memenuhi beberapa kriteria[8] hal
1. Makanan Lumat berikut :
Pure Pisang 1. Waktu pemberian yang tepat, artinya MP-
ASI Dini mulai diperkenalkan pada bayi
ketika usianya lebih dari 6 bulan dan
kebutuhan bayi akan energy dan zat-zat
melebihi dari apa yang didapatkannya
melalui ASI.
2. Memadai, maksudnya adalah MP-ASI Dini
yang diberikan memberikan energy, protein
dan zat gizi mikro yang cukup untuk
Gambar 2 Pure Pisang
memenuhi kebutuhan zat gizi anak.
2. Makanan Lembek 3. Aman, makanan yang diberikan bebas dari
Nasi Tim Hati Sapi kontaminasi mikroorganisme baik pada saat
disiapkan, disimpan maupun saat diberikan
pada anak.
Beberapa hal yang harus diperhatikan bila
anak mulai makan MP-ASI [9] yaitu :
1. MP-ASI yang diberikan pertama sebaiknya
adalah makanan lumat berbahan dasar
makanan pokok terutama beras/tepung
beras.
2. Bila bayi sudah mulai makan MP-ASI, bayi
Gambar 3 Nasi Tim Hati Sapi
- Masukkan wortel, tomat dan mentega. memerlukan waktu untuk membiasakan diri
Aduk rata dan tata di dalam wadah tahan pada rasa maupun bentuk makanan baru
panas. Kukus hingga matang. Angkat. tersebut.
Sajikan. 3. Makanan yang bergizi seimbang sangat baik
3. Makanan Keluarga untuk anak. Dalam satu kali makanan
Pepes Lele sebaiknya terdiri sumber karbohidrat,
protein hewani, protein nabati, sayur, dan
dilengkapi buah.
4. Makanan sumber karbohidrat bersal dari
beras, jagung, ubi, kentang, singkong, sagu,
dan lain - lain.
5. Makanan sumber protein nabati berasal dari
kacang – kacangan dan hasil olahannya
(tempe, tahu, dan lain - lain).
6. Berikan makanan selingan lebih sering
Gambar 4 Pepes Lele dengan porsi kecil, seperti roti atau biskuit

152
Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2017 978-602-18168-2-0
Makassar, 20 November 2017

yang dioles dengan mentega/ selai kacang/ Tahap penelitian dan pengumpulan
meises, buah, dan kue. informasi merupakan analisis kebutuhan sistem
7. Makanan selingan yang tidak baik adalah yang terdiri dari :
makanan yang banyak mengandung gula, 1. Studi Literatur
tetapi kurang zat gizi lainya. Seperti 2. Studi Lapangan
minuman yang bersoda, minuman buah 3. Analisis Pengguna
yang manis, permen, es lilin, dan kue yang 4. Analisis Perangkat Lunak
terlalu manis (Kemenkes RI, 2011). 5. Analisis Perangkat Keras
Tujuan pemberian MP-ASI adalah untuk Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem
memenuhi dan mempertahankan status gizi informasi terpadu pemberian makanan
bayi dan anak 6-24 bulan. Banyaknya ASI yang pendamping ASI dengan menggunakan model
dihasilkan oleh seorang ibu tergantung dari waterfall [13]. model ini dipilih dengan alasan
beberapa faktor, seperti status gizi ibu, untuk membangun sistem ini dibutuhkan
makanan tambahan yang diberikan kepada ibu beberapa tahap yang berbeda yang merupakan
waktu hamil dan sedang menyusui, stress sebuah pendekatan kepada perkembangan
mental dan sebagainya. Pada umumnya setelah perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial
berumur 4 atau 6 bulan bayi memerlukan mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada
makanan tambahan [10]. seluruh analysis, design, coding, dan testing.
Model waterfall yang digunakan
III. METODE PENELITIAN sebagaimana pada gambar 7.
Metode yang digunakan dalam penelitian
rancang bangun sistem informasi terpadu
pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI) yang bernilai gizi tinggi dan berbahan
lokal adalah metode R&D (research and
Development).
Tahapan penelitian mengacu pada langkah
penelitian dan pengembangan, Brog & Gall
yang tersusun dalam beberapa tahapan, yaitu :
1) Tahap penelitian dan pengumpulan
informasi, 2) Tahap perencanaan, 3) Tahap Gambar 7 Model Waterfall [4]
pengembangan produk, 4) Tahap uji coba, dan
5) Tahap perbaikan produk akhir [11]. Langkah- Penjelasan dari tahapan yang dilakukan
langkah lebih jelasnya dapat dilihat pada dalam model ini [4] adalah :
gambar 6. 1. System/Information Engineering and
Modelling
Pemodelan diawali dengan mencari
kebutuhan dari keseluruhan sistem yang
akan diaplikasikan ke dalam bentuk
software.
2. Software Requirement Analysis
Proses pencarian kebutuhan diintesifkan dan
difokuskan pada software. Untuk
mengetahui sifat dari program yang akan
dibuat, maka para programmer harus
mengerti tentang informasi dari software,
misalnya fungsi yang dibutuhkan, user
interface
3. Design
Proses ini digunakan untuk mengubah
kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi
representasi ke dalam bentuk software
sebelum coding dimulai. Design harus dapat
mengimplementasikan kebutuhan yang telah
Gambar 6 Diagram Alir (flowchart penelitian) disebutkan pada tahap sebelumnya.

153
Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2017 978-602-18168-2-0
Makassar, 20 November 2017

4. Coding
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam
hal ini komputer, maka desain tadi harus
diubah bentuknya menjadi bentuk yang
dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam
bahasa pemrograman melalui proses coding.
5. Testing/Verification
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan.
Demikian juga dengan software. Semua
fungsi-fungsi software harus diujicobakan, Gambar 10 Form Data Anak
agar software bebas dari error, dan hasilnya
harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan Penginputan jenis makanan dilakukan oleh
yang sudah didefinisikan sebelumnya. user dengan mengklik menu input > Input Jenis
Makanan, maka form data jenis makanan akan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ditampilkan seperti gambar 11.
Pengujian sistem dilakukan untuk menguji
semua elemen perangkat lunak yang telah
dibuat apakah sesuai dengan yang diharapkan..
Pengujian dilakukan dengan Black Box sebagai
metode perancangan data uji yang didasarkan
pada spesifikasi perangkat lunak.
Hasil penelitian dari Sistem informasi
terpadu pemberian Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) yang bernilai gizi tinggi dan
berbahan lokal dimulai dari Form login.
Gambar 11. Form Bahan Makanan Pendamping ASI

Apabila ingin mengetahui makanan


pendamping ASI yang bisa diberikan kepada
bayi. User bisa mengklik menu Formulasi MP
Gambar 8. Form Login Sistem MP-ASI ASI > Form Formulasi akan ditampilkan seperti
Selanjutnya akan tampil form utama sistem pada gambar diatas, Selanjutnya pilih kode
informasi terpadu pemberian MP-ASI seperti anak maka daftar ditampilkan informasi data
pada gambar 9. anak Setelah itu klik tombol himpunan umur
untuk menampilkan umur sesuai fase, Klik
tombol himpunan makan untuk menmpilakan
hasil perhitungan makanan dan klik tombol
implikasi min untuk menampilkan hasil nutrisi,
klik tombol komposisi aturan untuk
menampilkan nilai max, klik tombol hitung a1
dan a2 untuk menampilkan nilai a1 dan a2, klik
tombol nutrisi untuk menentukan berapa nutrisi
yang dibutuhkan bayi seperti pada gambar 12.
Gambar 9. Form Utama Sistem MP-ASI
Setelah menu utama tampil, langkah
berikutnya lakukan penginputan data anak,
maka user mengklik menu input > Input Data
Anak, form data anak akan ditampilkan.
Selanjutnya masukkan data sesuai dengan yang
dijelaskan pada form. Setelah itu klik tombol
simpan untuk menyimpan data, Klik edit untuk
mengedit data, klik hapus untuk menghapus
data seperti pada gambar 10.

Gambar 12. Form Formulasi MP-ASI

154
Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2017 978-602-18168-2-0
Makassar, 20 November 2017

V. KESIMPULAN [4] Pressman, Roger S. 2013. Software


Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan Engineering A Practitioner’s
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan Approach Sixth Edition. New York:
sebagai berikut: Mc Graw Hill Inc.
a. Rancangan aplikasi Sistem informasi [5] Marimim, 2006. Sistem Informasi
terpadu pemberian Makanan Pendamping Manajemen Sumber Daya Manusia,
ASI (MP-ASI) yang bernilai gizi tinggi dan Jakarta : Grasindo, Jakarta
berbahan lokal dapat berfungsi dengan baik
[6] Fatta, Al Hanif . 2007. Analisis &
sehingga menghasilkan sistem informasi
yang mudah dimengerti dan dipahami oleh
Perancangan Sistem Informasi.
pengguna. Aplikasi ini dapat digunakan Yogyakarta: Penerbit Andi.
oleh user biasa tanpa harus ada dokter atau [7] Depkes RI. 2012. Buku Saku
pakar/ahli gizi. Untuk menjalankan aplikasi Keluarga Sadar Gizi (Gizi
ini dibutuhkan pengisian data yang akurat Seimbang). Seksi Gizi Masyarakat
dari para pakar/ahli gizi yang berhubungan Dinas Kesehatan Provinsi Sul-Sel;
dengan MP-ASI sebagai nara sumber. Makassar.
b. Sistem informasi terpadu pemberian [8] WHO and UNICEF. 2007. Reaching
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang optimal iodine nutrition in pregnant
bernilai gizi tinggi dan berbahan lokal
and lactating women and young
sangat membantu bagi ibu-ibu atau
children. Joint Statement by the
masyarakat dalam menentukan makanan
pendamping ASI berbahan lokal dan World Health Organization and the
mengandung nilai gizi tinggi. Implementasi United Nations Children’s Fund.
yang dilakukan berdasarkan hasil Geneva
pembuatan aplikasi dengan metode [9] Menteri Kesehatan. 2011. Buku
pengujian black box testing dinyatakan Panduan Kader Posyandu. Jakarta;
sangat baik Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
UCAPAN TERIMA KASIH [10] Novina.dkk. 2012. Beberapa Faktor
Ucapan terima kasih kepada DRPM Ristekdikti yang Berhubungan dengan
yang telah membantu pemberian dana Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia
penelitian dalam hibah PDP tahun 2017, serta 0-6 bulan Di BPS Desa Langensari
Kepala Puskesmas Taraweang beserta stafnya Kecamatan Ungaran Barat
sebagai tempat pengambilan data. Kabupaten Semarang. Jurnal DIII
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo.
REFERENSI Edisi 2012
[11] M. D. Gall, Joy P Gall and Walter R.
[1] Mahaputri Ulva Lestari, Gustina Lubis, Borg, 2003, Educational Research: An
dan Dian Pertiwi. 2012. Hubungan Introduction, 7th Edition. Cloth.
Pemberian Makanan Pendamping ASI [12] Innatika, Rhida. 2014. Panduan
(MP - ASI) Dengan Status Gizi Anak
Resep MPASI Sehat Bergizi untuk
Usia 1 - 3 Tahun Di Kota Padang Tahun
2012. Jurnal Kesehatan Andalas volume Anak Usia 6-24 Bulan. Jogjakarta:
3 no 2, 2014, p. 188-190. Stiletto Book.
[2] Yonatan Kristianto, Tri Sulistyarini, [13] Ladjamuddin, Al-Bahra Bin. 2013.
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Analsis dan Desain Sistem Informasi,
Dalam Pemberian Makanan Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu
Pendamping Asi Pada Bayi Umur 6 – 36
Bulan, Jurnal STIKES Volume 6, No. 1,
Juli 2013, p. 99-108
[3] Kusrini.2007, Sistem Pakar Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Andi

155

Anda mungkin juga menyukai