Anda di halaman 1dari 2

Discussion

Asfiksia mekanis yang tidak disengaja merupakan penyebab kematian pada orang dewasa yang
sifatnya jarang terjadi, justru lebih sering terjadi pada anak-anak dari usia 1 hingga 14 tahun sebagai
konsekuensi fatal dari kecelakaan di lingkungan rumah. Dalam case report ini, dilaporkan adanya
seorang laki-laki berusia 44 tahun yang ditemukan gantung diri di langit-langit ruangan penyimpanan,
dengan kondisi leher yang tertahan dan terkompresi dua panel lantai loteng dan bagian tubuh yang
tersisa tergantung setengah meter dari tanah. Berdasarkan penyelidikan polisi, disimpulkan bahwa
jenazah sebelumnya memasuki area penyimpanan untuk mencuri dan secara tidak sengaja
tergantung di langit-langit, ia mencoba mencapai loteng dengan naik tangga dan melepaskan panel
lantainya.
Berdasarkan data historis dan autopsi yang ada, telah diidentifikasi bahwa penyebab kematian
pada jenazah adalah adanya kompresi eksternal pada leher melalui mekanisme asfiksia mekanis.
Secara khusus, autopsi menunjukkan adanya luka gores ganda pada kulit di bagian leher, di atas
tulang selangka kiri, dan di dinding anterior aksila kiri, dengan infiltrasi darah pada jaringan lunak di
bawahnya. Tanda-tanda asfiksia generik juga terdeteksi berupa petekia, peningkatan fluiditas darah,
kongesti poliviskeral. Analisis histopatologis juga mengkonfirmasi adanya temuan penting dari lesi
pada leher, berupa ekstravasasi darah dari jaringan lunak di bawah luka gores.
Ciri khas kasus ini terletak pada kombinasi tekanan fatal pada leher, yang disebabkan oleh
struktur padat yang tidak dapat bergerak (panel lantai), dengan penggantungan tubuh. Mekanisme
yang berbeda tampak saling berinteraksi dalam penentuan kematian (sumbatan saluran napas,
faktor vaskular dan saraf).
a. Adanya sumbatan saluran napas didukung oleh temuan autopsi berupa adanya tanda-tanda
asfiksia generik (petekia pleura visceral, peningkatan fluiditas darah, kongesti poliviskeral).
Sumbatan saluran napas mungkin disebabkan oleh kompresi langsung pada laring atau
trakea, atau oleh terangkatnya laring menyebabkan faring tertutup oleh lidah, yang ditekan
ke langit-langit lidah.
b. Adanya sumbatan vena leher menyebabkan peningkatan tekanan vena yang cepat di kepala,
menyebabkan kongesti dan edema pada parenkim otak serta petekia di atas garis konstriksi
(seperti yang terdeteksi di bagian dalam kulit kepala). Selain itu, kompresi pada arteri
karotid mungkin juga memengaruhi ketidakcukupan sirkulasi vertebral (pasokan darah tidak
cukup untuk menjaga fungsi kortikal).
c. Adanya tekanan pada baroreseptor yang terletak di sinus karotid mungkin dapat
menyebabkan timbulnya henti jantung yang cepat, baik oleh henti jantung segera atau oleh
periode bradikardia yang signifikan dengan output jantung yang rendah.

Definisi Asfiksia

Asfiksia adalah keadaan dimana oksigen (O2) dalam darah berkurang yang disertai
peningkatan kadar karbondioksida (CO2). Hal tersebut berhubungan dengan terjadinya obstruksi
(sumbatan) pada saluran pernapasan atau gangguan yang diakibatkan karena terhentinya sirkulasi.
Secara singkat, asfiksia adalah gangguan mekanis yang menghalangi pernapasan. Asfiksia merupakan
salah satu kasus penyebab kematian terbanyak yang ditemukan dalam kasus kedokteran forensik.
Epidemiologi

Menurut Centers for Disease Control (CDC) dari database kasus kematian 1999- 2004,
berdasarkan sertifikat kematian penduduk Amerika Serikat didapatkan sekitar 20.000 kasus kematian
disengaja maupun tidak, dalam jangka waktu berkaitan dengan berbagai jenis kasus tipe asfiksia
mekanik: tenggelam, gantung diri, jeratan, dan pembekapan. Penyebab paling umum kematian
berbeda antara kelompok usia. Kasus tenggelam mayoritas sering terjadi pada kelompok usia 1-4
tahun, sedangkan gantung diri, jeratan dan tenggelam paling umum di kelompok usia 35-44 tahun.

Berdasarkan satu studi yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Citradurga India pada periode 1
Januari 2012-31 Desember 2012 melalui rekam medik melaporkan bahwa dari 343 kasus autopsi
terdapat 36 kematian akibat asfiksia mekanik (10,50%). Paling sering disebabkan oleh gantung diri,
diikuti kematian akibat tenggelam, kematian akibat jeratan, dan terakhir akibat traumatis.

Pada hasil penelitian di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito tahun 2007-2012
diperoleh 72 kasus kematian akibat asfiksia mekanik dari total 904 rekam medis dengan kasus
kematian yang disebabkan oleh asfiksia mekanik terbanyak pada tahun 2011, kelompok usia 17-25
tahun, jenis kelamin laki-laki, asfiksia mekanik dengan cara gantung, dan tanda-tanda pada jenazah
berupa kongesti (pembendungan) organ dalam.

Sumber :

Robi, M., Siwu, J. F., & Kristanto, E. G. (2016). Gambaran kasus asfiksia mekanik di Bagian Forensik RSUP Prof. Dr. R.D.
Kandou periode tahun 2010 -2015. E-CliniC, 4(2). https://doi.org/10.35790/ecl.v4i2.14348

Anda mungkin juga menyukai