Anda di halaman 1dari 4

ANESTESI LOKAL

No. Dokumen : SOP / 7.7 / 001 / 2017


No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 27 Pebruari 2017
SOP Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr.ARBA’I
TEMPEH NIP.19660205 2002 12 1006

1. PENGERTIAN Anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau nyeri secara lokal tanpa
disertai hilangnya kesadaran.
2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan anestesi lokal
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Tempeh No.445/834/427.55.07/2017 tentang jenis – jenis
anestesi serta petugas yang berwenang memberikan anestesi
4. REFERENSI PMK 514 / Tahun 2016
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
5. ALAT DAN Alat :
BAHAN  Spuit 3 cc
Bahan :
 Obat anestesi ( lidokain )
 Kapas alkohol untuk desinfeksi
 Betadine
 Kapas kering
6. PROSEDUR 1. Petugas melakukan reidentifikasi pasien
2. Petugas melakukan anamnesa pasien
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik,bagi pasien non rujukan internal
4. Petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan
5. Petugas menentukan rencana tindakan
6. Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan penyuntikan
pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit
7. Petugas menyiapkan informconsent dan mempersilahkan pasien/keluarga
menandatangani infomconsent
8. Petugas mengatur posisi pasien sesuai lokasi yang akan dianestesi
9. Petugas mengoles daerah yang akan di anastesi dengan cairan antiseptik
10. Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke daerah yang sudah dioles
cairan antiseptik
11. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan pasien sudah
tidak merasakan sakit pada daerah yang dianastesi dan sekitarnya
12. Petugas menanyakan pada pasien, apakah sudahterasa tebal/kesemutan
13. Petugas memberikan rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri atau
tidak dan sudah merasa tebal/kesemutan pada kulit sekitar daerah yang dianastesi.
14. Petugas siap melakukan tindakan sesuai kasus dan rencana tindakan selanjutnya
15. Petugas mengobservasi proses anestesi
16. Petugas mencatat hasil tindakan pada rekam medik.
7. BAGAN ALIR
(FLOW
CHART)
8. HAL HAL Reaksi obat anestesi
YANG PERLU
DIPERHATIK
AN
9. UNIT Poli Gigi, IGD,KIA dan Ruang KB
TERKAIT
10. DOKUMEN Rekam medis
TERKAIT

11.REKAMAN HISTORI PERUBAHAN


No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

ANESTESI LOKAL
Daftar No. Kode : DT / 7.7 / 001 / 2017
Tilik Terbitan :I
No. Revisi : 00
Tgl. MulaiBerlaku : 27 Pebruari 2017
Halaman :1/1

PUSKESMAS
TEMPEH

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah petugas melakukan reidentifikasi pasien ?
2 Apakah petugas menganamnesa pasien?
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien?
4 Apakah petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan?
5 Petugas menentukan rencana tindakan?
6 Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan penyuntikan
pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit?
7 Apakah petugas menyiapkan informconsent dan mempersilahkan
pasien/keluarga menandatangani infomconsent?
8 Apakah petugas mengatur posisi pasien sesuai lokasi yang akan
dianestesi ?
9 Apakah Petugas mengoles daerah yang akan di anastesi dengan cairan
antiseptik?
10 Apakah Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke daerah
yang sudah dioles cairan antiseptik?
11 Apakah petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan
pasien sudah tidak merasakan sakit padadaerah yang dianastesi dan
sekitarnya?
12 Apakah petugas menanyakan pada pasien, apakah sudah terasa
tebal/kesemutan pada kulit sekitar daerah yang dianastesi?
13 Apakah petugas memberikan rangsangan nyeri pada sekitar luka?
14 Apakah Petugas siap melakukan tindakan sesuai kasus dan rencana
tindakan selanjutnya?
15 Apakah petugas mengobservasi proses anestesi?
16 Apakah petugas mencatat hasil tindakan pada rekam medik?
JUMLAH

CR: …………………………………………%.

Lumajang, 2017

Auditie Pelaksana / Auditor

(…………….……..) (……………………..)

Anda mungkin juga menyukai