2 Ceramah Safari Ramadhan Hikmah
2 Ceramah Safari Ramadhan Hikmah
Anak merupakan amanah bagi orang tuanya. Dan orang tua mesti bertanggung jawab atas
amanah ini. Banyak kesalahan dan kelalaian orang tua dalam mendidik anak yang menjadi
fenomena yang nyata. Dan ini merupakan malapetaka besar dan termasuk menghianati
amanah Allah.
Orang tua memiliki hak yang wajib dilaksanakan oleh anak-anaknya. Demikian pula anak,
juga mempunyai hak yang wajib dipikul oleh kedua orang tuanya. Disamping Allah
memerintahkan kita untuk berbakti kepada kedua orang tua, Allah juga memerintahkan kita
untuk berbuat baik (ihsan) kepada anak-anak serta bersungguh-sungguh dalam
mendidiknya. Demikian ini termasuk bagian dari menunaikan amanah Allah. Sebaliknya,
melalaikan hak-hak mereka termasuk perbuatan khianat terhadap amanah Allah.
Baru kemudian, ketika anak-anak berbuat durhaka, melawan orang tua, atau menyimpang
dari aturan agama dan tatanan sosial, banyak orang tua mulai kebakaran jenggot atau justru
menyalahkan anaknya. Tragisnya, banyak yang tidak sadar, bahwa sebenarnya orang
tuanyalah yang menjadi penyebab utama munculnya sikap durhaka itu. Lalai atau salah
dalam mendidik anak itu bermacam-macam bentuknya; yang tanpa kita sadari memberi
andil munculnya sikap durhaka kepada orang tua, maupun kenakalan remaja.
Ada 10 point tentang kesalahan orang tua dalam mendidik Anak yang akan kami paparkan:
2. Mendidiknya Menjadi Sombong, Panjang Lidah, Congkak Terhadap Orang Lain dan Itu
Dianggap Sebagai Sikap Pemberani.
Kesalahan ini merupakan kebalikan point pertama. Yang benar ialah bersikap tengah-tengah,
tidak berlebihan dan tidak dikurang-kurangi. Berani tidak harus dengan bersikap sombong
atau congkak kepada orang lain. Tetapi, sikap berani yang selaras tempatnya dan rasa takut
apabila memang sesuatu itu harus ditakuti. Misalnya: takut berbohong, karena ia tahu, jika
Allah tidak suka kepada anak yang suka bohong, atau rasa takut kepada binatang buas yang
membahayakan. Kita didik anak kita untuk berani dan tidak takut dalam mengamalkan
kebenaran.
5. Selalu Memenuhi Permintaan Anak, Ketika Menangis, Terutama Anak yang Masih Kecil.
Sering terjadi, anak kita yang masih kecil minta sesuatu. Jika kita menolaknya karena suatu
alasan, ia akan memaksa atau mengeluarkan senjatanya, yaitu menangis. Akhirnya, orang
tua akan segera memenuhi permintaannya karena kasihan atau agar anak segera berhenti
menangis. Hal ini dapat menyebabkan sang anak menjadi lemah, cengeng dan tidak punya
jati diri.
6. Terlalu Keras dan Kaku Dalam Menghadapi Mereka, Melebihi Batas Kewajaran.
Misalnya, dengan memukul mereka hingga memar, memarahinya dengan bentakan dan
cacian, ataupun dengan cara-cara keras lain. Ini kadang terjadi, ketika sang anak sengaja
berbuat salah. Padahal ia (mungkin) baru sekali melakukannya.
Baca Juga Kemana Menyekolahkan Anak?
7. Terlalu Pelit Pada Anak-Anak, Melebihi Batas Kewajaran.
Ada juga orang tua yang terlalu pelit kepada anak-anaknya, hingga anak-anaknya merasa
kurang terpenuhi kebutuhannya. Pada akhirnya, mendorong anak-anak itu untuk mencari
uang sendiri dengan berbagai cara. Misalnya: dengan mencuri, meminta-minta pada orang
lain, atau dengan cara lain. Yang lebih parah lagi, ada orang tua yang tega menitipkan anak-
anaknya ke panti asuhan untuk mengurangi beban orang tuanya. Bahkan, ada pula yang tega
menjual anaknya, karena merasa tidak mampu membiayai hidup. Na’udzubillah min dzalik.
8. Tidak Mengasihi dan Menyayangi Mereka, Sehingga Membuat Mereka Mencari Kasih-
Sayang Di Luar Rumah Hingga Menemukan yang Dicarinya.
Fenomena demikian ini banyak terjadi. Telah menyebabkan anak-anak terjerumus ke dalam
pergaulan bebas, wa’iyadzubillah. Seorang anak perempuan misalnya, karena tidak
mendapat perhatian dari keluarganya, ia mencari perhatian dari laki-laki di luar lingkungan
keluarganya. Dia merasa senang mendapatkan perhatian dari laki-laki itu, karena sering
memujinya, merayu dan sebagainya. Hingga ia rela menyerahkan kehormatannya demi cinta
semu.
Hadirin rahimakumullah,
itulah sepuluh kesalahan yang sering dilakukan orang tua. Yang mungkin, kita juga tidak
menyadari bila telah melakukannya. Untuk itu, marilah berusaha untuk terus mencari ilmu,
terutama berkaitan dengan pendidikan anak. Agar kita terhindar dari kesalahan-kesalahan
dalam mendidik anak, yang bisa menjadi fatal akibatnya bagi masa depan mereka. Kita selalu
berdo’a, semoga anak-anak kita tumbuh menjadi generasi shalih dan shalihah, serta
berakhlak mulia. Wallahu a’lamu bishshawaab.