Anda di halaman 1dari 15

1

Kegiatan Belajar 4
Gangguan Bahasa Pada Specific Language Impairment (SLI)

A. Judul Kegiatan Belajar

Kegiatan belajar 4 membahas tentang Gangguan bahasa pada Specific Language


Impairment (SLI) yang meliputi definisi dan pengertian SLI, etiologi/penyebab
gangguan SLI, karakteristik SLI yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan
penanganan gangguan bahasa pada anak-anak.

B. Tujuan

Tujuan mata kuliah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang definisi dan
pengertian SLI, etiologi/penyebab gangguan SLI, karakteristik SLI, yang dapat
digunakan sebagai dasar pertimbangan penanganan gangguan bahasa pada anak-
anak.

C. Pokok Materi

Pokok pokok materi yang akan di bahasa pada kegiatan belajar 1 adalah
1. Definisi dan pengertian SLI
2. Etiologi
3. Karakteristik
4. Gejala perilaku pada SLI

D. Uraian Materi

1. Definisi dan pengertian SLI


a. Menurut Gleason (2001) SLI adalah Terlambatnya perkembangan bahasa
pada anak dimana anak tersebut tidak memiliki gangguan kognitif,
neurological atau gangguan social
b. Specific Language Impairment dikarakterisasikan sebagai limitasi yang
signifikan pada fungsi bahasa yang tidak dapat diatribusikan kepada defisit
di area pendengaran, struktur dan fungsi oral, atau kemampuan intelegensi
2

(Leonard, 1987). Kategori ini tidak memiliki penyebab yang jelas dan
sepertinya tidak mempengaruhi ataupun dipengaruhi oleh antomi, fisik,
ataupun gangguan intelektual
c. Spitz, Tallal, Flax, & Benasich (1997). SLI adalah Pencapaian yang buruk
dalam berbahasa meskipun memiliki pendengaran dan intelegensi
nonverbal normal.
d. Menurut Fazio, Naremore, & Connell (1996). SLI yaitu Suatu kondisi yang
menyebabkan seorang anak memiliki penilaian spesifik dibawah rata-rata
standar tes bahasa, tetapi berada pada level rata-rata untuk tes intelegensi
nonverbal.
e. SLI adalah pengelompokan dari kesulitan bahasa ekspresif dan reseptif
yang menetap dengan kepandaian normal, pendengaran normal, dan
ketiadaan gangguan neurologi yang nyata. (Tomblin et al.,1997;Law et
al.,1998)
f. Menurut Maillart dan Parise, SLI adalah sebuah nama umum yang meliputi
3 gangguan bahasa yaitu dispraksia lisan perkembangan, disfasia linguistik
dan gangguan bahasa pragmatis.
g. Menurut Ramsden dkk. (2008) anak yang mengalami SLI beresiko
mengalami kesulitan belajar, kesulitan membaca, dan kesulitan menulis.
h. Specific Language Impairment (SLI) yaitu gangguan bahasa spesifik yang
ditandai dengan perkembangan bahasa yang lambat. Sebagian besar anak
SLI tidak mengalami defisit kognitif atau neurologis lainnya.
i. Specific language impairment adalah gangguan bahasa dimana terjadi
keterlambatan penguasaan keterampilan bahasa pada anak yang tidak
mengalami kehilangan pendengaran atau keterlambatan perkembangan
lainnya. SLI juga disebut sebagai gangguan perkembangann bahasa,
keterlambatan bahasa, atau perkembangan disfasia.

The ASHA menggambarkan bahwa Specific Language Impairment (SLI)


ditandai dengan kesulitan bahasa yang tidak disebabkan oleh defisit neurologis,
sensorik, intelektual, atau emosional yang diketahui yang mempengaruhi
perkembangan kosakata, tata bahasa, dan keterampilan wacana, morfem
mungkin sangat sulit didapat.” (Ervin, 2001). Kategori gangguan bahasa ini tidak
memiliki penyebab yang jelas dan sepertinya tidak mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh masalah anatomis, fisik, atau intelektual.
3

Meskipun anak-anak dengan SLI menunjukkan skor kinerja bahasa secara


signifikan lebih rendah daripada skor kinerja intelektual mereka pada tugas-tugas
nonverbal, mereka tidak menunjukkan kesulitan perseptual atau intelektual yang
lebih baik dibanding anak LD atau ID.

2. Etiologi
Kategori ini tidak memiliki penyebab yang jelas dan sepertinya tidak
mempengaruhi ataupun dipengaruhi oleh antomi, fisik, ataupun gangguan
intelektual. Faktor Penyebab SLI sulit untuk diketahui dan mungkin beragam
seperti anak-anak yang memiliki gangguan (J. Johnston, 1991; Tomblin, 1991).
Penyebab dari SLI sulit untuk ditentukan, tetapi beberapa faktor penyebab
yang mungkin memberikan kontribusi bagi SLI antara lain:
a. Faktor Biologis
Masalah bahasa dan belajar anak-anak SLI dapat disebabkan karena
gangguan neurologis (Aram & Eisele, 1994). Factor neurologis yang
memungkinkan SLI adalah asymmetry otak, dan terlambatnya proses
mielinasi pada saraf mengakibatkan transmisi impuls lebih cepat
(Galaburda, 1989; Hynd, Marshall & Gonzalez, 1991; Love Webb, 1986).
Penyebab biologis juga dapat dikarenakan silsilah keluarga,
menyebabkan masalah bahasa ekspresif (Lahey & Edwards, 1995). Bukti
lebih lanjut dari faktor biologis dapat ditemukan di kelahiran prematur. Bayi
yang lahir 32 minggu atau kurang, beresiko besar menderita SLI (Bricoe,
Gathercole, & Marlow, 1998). Faktor biologis yang menjadi penyebab SLI
meliputi:
1) Brain asymmetry: kondisi di mana fungsi bahasa terletak di area-area
yang berbeda dibandingkan pada individu pada umumnya
2) Delayed myelination: kondisi di mana pembentukan myelin terjadi lebih
lambat
3) Familial pattern: kondisi di mana anggota keluarga lain juga menderita
gangguan yang sama
b. Faktor lingkungan sosial
Meskipun tidak ada yang telah menyarankan penyebab lingkungan,
beberapa perbedaan memang ada dalam interaksi orang tua dengan anak-
anak dengan SLI. Kalimat recasts seperti ekspansi adalah remix dewasa
atau modifikasi dalam ujaran anak yang menjaga fokus ucapan asli dan
4

dapat menjadi teknik pengajaran bahasa yang efektif.


Pola bahasa yang digunakan oleh anggota keluarga lainnya dapat
mempengaruhi perkembangan bahasa anak dan orang tua, anak-anak
dengan SLI biasa lebih banyak untuk menggunakan frase yang melibatkan
kata benda dibandingkan dengan kata kerja.
c. Processing Factor.
Walaupun anak-anak SLI menunjukkan kecerdasan nonverbal yang
normal, mereka juga dapat menunjukkan gangguan kognitif yang tidak
menunjukkan pada langkah-langkah kecerdasan standar (Kamhi, Kecil, &
Mauer, 1990; Leonard, 1987).

Meskipun anak-anak dengan SLI menunjukkan gangguan bahasa


yang signifikan namun rentang pendengaran normal dan IQ nonverbal dan
tidak adanya disabilitas perkembangan, banyak tetapi tidak semua dari
anak-anak ini menunjukkan defisit yang nyata dalam kemampuan working
memory (WM) (Archibald & Joanisse 2009).
Anak-anak dengan SLI berbeda dalam hal defisit linguistik yang
mereka tunjukkan dan keterbatasan mereka di WM. Seperti yang mungkin
Anda ingat dari kursus pengembangan bahasa, beberapa aspek memori
penting untuk pembelajaran dan penggunaan bahasa, yaitu (Hood &
Rankin, 2005)
1) Short-Term Memory (STM).
2) Long-Term Memory (LTM; Termasuk Memori Semantik Dan Episodik).
3) Working Memory (WM).
Anak-anak SLI tampaknya tidak menggunakan strategi pengolahan
secara aktif yang menggunakan informasi kontekstual dan pengetahuan
yang disimpan. Masalah pemrosesan informasi dari anak-anak dengan SLI
terjadi dengan informasi yang masuk, dalam memori, dan dalam
pemecahan masalah (Ellis Weismer, 1991; L. Nelson, Kamhi, & Apel,
1987).
Selain itu, anak-anak dengan SLI menunjukkan proses yang lebih
lambat dalam linguistik dan nonlinguistik pada kedua tugas ekspresif dan
reseptif daripada anak-anak usia sebayanya (Leonaed, 1998; Miller, Kail,
Leonard, & Tomblin, 2001; Windsor & Hwang, 1999).
5

3. Karakteristik bahasa pada SLI


Anak-anak dengan SLI memiliki skor performa verbal yang lebih rendah
secara signifikan dibandingkan dengan skor performa non-verbal. anak-anak
dengan SLI tidak menampakan kesulitan perseptual yang seringkali terlihat pada
anak-anak dengan LLD dan juga tidak menampakan defisit intelektual yang
terlihat pada anak-anak dengan retardasi mental.
SLI lebih sering dikarakterisasikan dengan cara mengeliminasi semua
gangguan lainnya dan bukan dengan cara mengidentifikasi ada/tidaknya
perilaku-perilaku tertentu (Leonard, 1991). Identifikasi klinis seringkali merupakan
proses yang sulit dan biasanya didasarkan pada tidak adanya faktor lain yang
mempengaruhi (Owens, 2004)
Kriteria SLI yang biasa adalah nonverbal atau IQ kinerja di atas 85 dan IQ
verbal rendah. Bagi sebagian besar, kemampuan ekspresif jauh di bawah
reseptif. Meskipun anak-anak dengan SLI memiliki kecerdasan nonverbal yang
khas, mereka menunjukkan defisit dalam berbagai tugas nonverbal,
menunjukkan fungsi kognitif yang terganggu atau tertunda, seperti memanipulasi
gambar mental, pengujian hipotesis, pengenalan sentuhan atau sentuhan, dan
konservasi, atau mengetahui bahwa kuantitas tetap konstan melintasi perubahan
kecuali kuantitas ditambahkan atau dikurangi dari (Mainela-Arnold, Evans, &
Alibali, 2006). Keterampilan konservasi sangat erat kaitannya dengan
keterampilan bahasa dan memori kerja verbal untuk anak usia sekolah. Anak-
anak yang sama ini memiliki visuospasial jangka pendek dan memori kerja yang
sesuai dengan usia, fungsi belahan kanan (Archibald & Gathercole, 2006b).
Gangguan pemrosesan pendengaran dalam memori kerja verbal mungkin
terbukti dan akan dibahas nanti (Friel-Patti, 1999; Montgomery, 2002b).
Secara umum, anak-anak dengan SLI biasanya mendapat pandangan
negatif dari guru dan teman-temannya (Segebert et al, 2001). Anak-anak dengan
usia muda seringkali memiliki masalah perilaku, walaupun masalah ini menurun
seiring dengan berkembangnya usia
Anak-anak dengan SLI yang berada di sekolah dasar biasanya hanya
akan mengambil peran kecil pada sistem belajar yang kooperatif, hanya akan
membuat sedikit kontribusi, dan memiliki strategi dan kemampuan negosiasi
yang berada di bawah teman-temannya. Anak-anak dengan SLI yang berada di
sekolah menengah akan memiliki gangguan yang lebih signifikan yang
mengakibatkan rasa rendah diri. Anak-anak ini memiliki pandangan negatif
6

tentang diri mereka dari segi akademis, sosial, dan kemampuan membawa diri
(perilaku)
Karakteristik Bahasa pada anak SLI antara lain: Gangguan bahasa pada
anak-anak dengan SLI dapat mencakup gangguan bahasa ekspresif, reseptif,
maupun kombinasi dari keduanya. Gangguan bahasa juga mencakup berbagai
aspek bahasa dengan bentuk (form) bahasa (morfologi, fonologi, dan sintaksis)
biasanya terganggu lebih dari yang lain. Gangguan bahasa dapat terjadi pada
anak dengan berbagai usia dan dapat juga mempengaruhi kemampuan
membaca (decoding) dan pemahaman (comprehension)
Secara umum, anak-anak dengan SLI memiliki kesulitan untuk:
Mempelajari aturan bahasa, Mempelajari berbagai konteks di mana bahasa
digunakan, Mengkonstruksikan asosiasi kata untuk menunjang perkembangan
pengetahuan bahasa. (Connell & Stone, 1994; Weismer, 1991; Kiernan et al.,
1997; Leonard, 1987)
Kesulitan-kesulitan tersebut menyebabkan: Kesulitan dalam mempelajari
aturan morfologi dan aplikasinya, Kesulitan dalam mempelajari aturan fonologi
dan aplikasinya, Kesulitan dalam perkembangan kosakata, Kesulitan pragmatik
dapat terjadi karena ketidak mampuan untuk menggunakan bahasa secara
efektif untuk maksud yang diinginkan
Anak-anak dengan SLI mungkin mengalami keterlambatan dalam satu
aspek bahasa, meskipun masalah bahasa bukanlah hasil dari keterlambatan,
dan anak-anak dengan SLI tidak dapat mengejar ketertinggalan anak-anak lain
seusianya tanpa intervensi (Leonard,1991).
Anak-anak dengan SLI lebih jarang untuk berinteraksi dengan anak lain
karena mereka mengalami kegagalan berulang-ulang. Karena itu mereka
seringkali dikucilkan ataupun tidak dihiraukan oleh teman-temannya dan memiliki
kesempatan yang lebih rendah untuk berinteraksi. Anak-anak dengan SLI
seringkali memiliki ketrampilan sosial yang lebih buruk dan memiliki kesulitan
untuk berteman. Mereka juga seringkali memiliki kesulitan dengan prosody dan
infleksi morfem.
Anak-anak dengan SLI memiliki kesulitan untuk mengintegrasikan
representasi dari kejadian-kejadian, baik ketika input diberikan secara verbal
ataupun non-verbal (Bishop & Adams, 1992), Karena keterbatasan kemampuan
processing ini, perkembangan kosakata juga terbatas, Mereka juga memiliki
kesulitan dalam “play-skill” terutama yang merupakan representasi simbolik
7

Tidak seperti anak-anak dengan MR, tetapi mirip dengan LLD, anak-anak
dengan SLI skor kemampuan bahasanya lebih rendah dibandingkan dengan skor
kemampuan intelegensinya dalam nonverbal. Anak-anak dengan SLI tidak
menunjukkan kesulitan persepsi terlihat di LLD maupun kurangnya intelektual
pada MR. 10-15 % anak-anak SLI mengalami “late blommer”. Karakteristik
bahasa pada anak SLI
a. Pragmatik
1) Memiliki perilaku seperti anak-anak di bawah usianya (kekanak-
kanakan)
2) Kurang flexible dalam menggunakan bahasa untuk menyampaikan
pesan kepada lawan bicara atau untuk memperbaiki keterbatasan
komunikasi
3) Kurang efektif jika dibandingkan dengan anak lain seusianya untuk
menjaga kelangsungan percakapan
4) Dapat memberikan respon yang tidak sesuai dengan topik
pembicaraan
5) Kemampuan naratif yang tidak sempurna dan lebih membingungkan
dibandingkan dengan anak lain seusianya
b. Semantik
1) Perkembangan kosakata lebih lambat
2) Kesulitan untuk menamai yang disebabkan oleh kurangnya
perbedaharaan semantik (dan bukan karena ketidakmampuan
retrieval)
c. Sintaksis/Morfologi
1) Adanya campuran antara susunan sintaksis yang sempurna dengan
yang tidak
2) Penggunaan morfem yang lebih sedikit apabila dibandingkan dengan
anak lain dengan MLU yang sama
3) Seringkali membuat kesalahan dengan penggunaan kata ganti orang,
tetapi kesalahan bersifat overuse dan bukan hanya ketidak sengajaan
d. Fonologi
1) Terdapat phonological processes yang terjadi pada anak-anak yang
lebih muda, tetapi dengan pola yang sedikit berbeda.
2) Pada usia muda (preschool), biasanya memiliki ekspresi verbal lebih
sedikit dengan penggunaan struktur kata yang lebih sederhana
8

dibandingkan anak-anak seusiany


e. Pemahaman
1) Kesulitan untuk mendiskriminasi morfem terikat
2) Seringkali memiliki kesulitan memahami bacaan dan petunjuk dalam
bacaan. Ciri SLI menurut Gillam (2009) adalah sebagai berikut:
a) Kekurangan vocabulary
b) Tidak mampu menggunakan kalimat kompleks,
c) Tatabahasa lemah,
d) Kurang mampu menggunakan pronoun dan konjungsi,
e) Kesulitan dalam memahami cerita, dan
f) Kesulitan dalam memproduksi cerita.
3) Anak-anak dengan SLI lebih jarang untuk berinteraksi dengan anak
lain karena mereka mengalami kegagalan berulang-ulang. Karena itu
mereka seringkali dikucilkan ataupun tidak dihiraukan oleh teman-
temannya dan memiliki kesempatan yang lebih rendah untuk
berinteraksi
4) Anak-anak dengan SLI seringkali memiliki ketrampilan sosial yang
lebih buruk dan memiliki kesulitan untuk berteman
5) Mereka juga seringkali memiliki kesulitan dengan prosody dan infleksi
morfem
6) Anak-anak dengan SLI memiliki kesulitan untuk mengintegrasikan
representasi dari kejadian-kejadian, baik ketika input diberikan secara
verbal ataupun non-verbal (Bishop & Adams, 1992)
7) Karena keterbatasan kemampuan processing ini, perkembangan
kosakata juga terbatas
8) Mereka juga memiliki kesulitan dalam “play-skill” terutama yang
merupakan representasi simbolik
9) Leonard (2000) bahwa anak-anak dengan SLI memiliki pengolahan
memori yang lambat. Bishop (2007:18) juga menjelaskan bahwa anak
dengan SLI mengalami masalah dalam belajar kata, membuat ujaran
yang benar, memproduksi atau memahami kalimat kompleks

Ditambahkan oleh Aguilar-Mediavilla et al (dalam Schmidt, 2012) bahwa:


1) Anak-anak SLI kurang akurat dalam produksi ujaran jika melihat usia
mereka,
9

2) Anak-anak SLI juga kurang akurat dalam perkembangan penggunaan


bunyi-bunyi lateral, nasal, dan glottal
3) Anak-anak SLI juga menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam
pemerolehan struktur suku kata yang sederhana, seperti CV dan
4) Anak-anak SLI juga menunjukkan sering mengalami afrikasi,
lateralisasi, pengurangan klaster, dan penghapusan klaster.

Karakteristik SLI yang lain adalah sebagai berikut:


a. Kekurangan leksikon
b. Tidak mampu menggunakan kalimat kompleks,
c. Tata bahasa lemah
d. Kurang mampu menggunakan pronomina dan konjungsi
e. Kesulitan dalam memahami cerita
f. Kesulitan dalam memproduksi cerita. (Aguilar-Mediavilla dkk.,2002;
Bishop, 2007:18; dan Fey (1986))

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa anak yang mengalami SLI
memiliki gejala sebagai berikut:
1) Lemah dalam menghasilkan bunyi yang benar
2) Lemah dalam belajar kosa kata,
3) Mengalami gangguan dalam menghasilkan maupun memahami
kalimat kompleks
4) Mengalami gangguan dalam mengklasifikasi bunyi,
5) Menggunakan kalimat yang pendek dan tidak gramatikal,
6) Pada beberapa kasus anak yang berusia tujuh tahun berbicara seperti
bayi.

Setelah melakukan berbagai penelitian, Gilam (2009) menyimpulkan bahwa


dengan berbagai kondisi yang dialami oleh anak dengan SLI maka target
intervensi SLI pada umumnya adalah perbendaharaan kata umum, tatabahasa
morfologi dan sintaksis, kesadaran fonologis, dan cerita.

4. Populasi
Sebanyak 10 sampai 15 persen dari semua anak mungkin merupakan "Late
bloomers" yang tidak mencapai lima puluh kata tunggal dan ucapan dua kata
10

pada usia 24 bulan. Meskipun sebagian besar dari anak-anak ini tampaknya
“mengatasi” keterlambatan mereka, sekitar 20 hingga 50 persen memiliki
masalah bahasa yang terus berlanjut hingga usia prasekolah dan sekolah (Paul,
1996). Anak-anak ini merupakan inti dari mereka dengan SLI.
Sebanyak 7,4 persen dari semua anak taman kanak-kanak mungkin
mengidap SLI. Meskipun SLI adalah kondisi yang dapat berubah dengan
kedewasaan, dua pertiga dari anak-anak taman kanak-kanak dengan disabilitas
masih akan mengalami kesulitan dengan bahasa saat remaja. Misalnya, pada
usia 14, anak-anak dengan SLI masih menunjukkan waktu respons yang lebih
lambat dalam tugas-tugas bahasa daripada yang biasanya dilakukan oleh anak-
anak yang berkembang (Miller, Leonard, et al., 2006). Bahkan orang-orang
dengan bahasa yang lebih khas pun memiliki masalah yang melekat dengan
masalah fonologis dan keterampilan literasi.
Secara umum, anak-anak dengan SLI dipersepsikan lebih negatif oleh guru
dan teman sebayanya (Segebart DeThorne & Watkins, 2001). Anak kecil
mungkin memiliki masalah perilaku; namun, ini menurun seiring bertambahnya
usia (Redmond & Rice, 2002). Di sekolah dasar, anak-anak dengan SLI
mengambil peran kecil dalam pembelajaran kooperatif, berkontribusi sedikit, dan
memiliki lebih sedikit strategi negosiasi tingkat tinggi daripada yang biasanya
dikembangkan oleh teman sebaya yang cocok dengan kemampuan bahasa
mereka. Pada akhir sekolah dasar atau sekolah menengah, masalah bahasa
berdampak pada harga diri, dan anak-anak ini mempersepsikan diri mereka
secara negatif dalam kompetensi skolastik, penerimaan sosial, dan perilaku
perilaku (Jerome, Fujiki, Brinton, & James, 2002).

5. Masalah perilaku pada SLI


Pada awalnya tidak terlihat perbedaan aspek sosial dan emosional anak SLI
dengan anak lain. Masalah-masalah ini dapat menetap sampai dewasa.
Masalah-masalah perilaku pada anak SLI umumnya:
a. Menarik diri
b. Agresif,
c. Gangguan atensi,
d. Mereka merasa lebih inkompeten,
e. Kurang diterima dalam pergaulan,
f. Kurang rasa percaya diri / pemalu
11

g. Kesulitan dalam mengontrol emosi dan perasaan


h. Kesulitan dalam mengiterprtasi
i. Kemampuan motorik buruk (kesulitan dalam menirukan gerak tubuh)
j. Kesulitan dalam mempertahankan diri
k. Kesulitan membantu diri sendiri maupun orang lain
l. Kesulitan dalam bermain adegan
m. Deprivasi lingkungan
n. Gangguan motorik halus maupun kasar meliputi (Clumsiness)
o. Kesulitan menulis
p. Kesulitan melakukan olahraga yang memerlukan ketepatan
q. Phobia sosial
r. Kecemasan
s. Stres sosial
t. Orientasi tugas
u. Ketegasan
v. Keterampilan menjalin hubungan dengan teman sebaya
w. Kesulitan memberikan toleransi
x. Bergantung dengan orang lain
y. Terisolasi didalam kelas

6. Penatalaksanaan pada SLI


Tim Pendidikan dibentuk untuk membahas kebutuhan pendidikan dan sosial
tertentu pada anak SLI yang terdiri dari:
a. Guru atau pendidikan penyedia
b. Ahli patologi bahasa-bicara/ Terapis Wicara untuk mengembangkan
strategi pembelajaran untuk bahasa
c. Psikolog yang menilai anak SLI (IQ) dan laporan dan mengembangkan
strategi untuk daerah-daerah yang perlu dikembangkan
d. Orang tua atau pengasuh anak SLI yang memberikan informasi tentang
perilaku, kebiasaan, ucapan, pemahaman dan temperamen dan perhatian
mereka.
Hal-hal yang dilakukan oleh tim pendidik:
a. Membahas dan mengembangkan tujuan pembelajaran tertentu dalam
Rencana Pendidikan Individual
b. Mendokumentasikan berbagai intervensi pendidikan khusus yang
12

memberikan hasil bagi anak SLI dengan kebutuhan individu tertentu


c. Strategi ini diterapkan selama enam bulan kemudian ditinjau kembali dan
disesuaikan ketika kebutuhan belajar bagi setiap tujuan telah dipenuhi.
Penggunaan teknik multi-sensory membantu secara efektif dalam mengajar anak
SLI yang melibatkan masukan dari semua 5 indra dan masukan kognitif untuk
memproses informasi. Beberapa strategi yang berguna yaitu :
a. Mendorong anak SLI untuk meminta bantuan ketika ia tidak yakin langkah
apa yang harus diambil
b. Menggunakan berbagai gaya mengajar : visual, verbal dengan cara
langkah demi langkah
c. Menggunakan diagram, tanda-tanda berhenti dan pergi, kode warna,
variasi huruf dan kalimat yang jelas atau Ringkasan
d. Memberikan waktu ekstra untuk memproses informasi dan menyelesaikan
tugas.
e. Memberikan petunjuk sederhana dan konkret
f. Menyediakan bantuan dalam pembelajaran kelompok kecil
g. Menggunakan bantuan dan peralatan yang sesuai
h. Menggunakan permainan peran dan menggambar
i. Berbicara kepada anak SLI dengan hormat dan sabar

a. Intervensi Perilaku :
1) Meningkatkan kesadaran akan partisipasi social dengan
memberikan motivasi, berupa:
a) Mengajarkan anak dengan ikut serta dalam lingkungan sosial
b) Mengajarkan anak mengenai respon yang diinginkan
c) Mengajarkan anak untuk membangun hubungan pertemanan
2) Mengajarkan anak untuk mengetahui norma dengan tepat
3) Mengajarkan anak untuk taat pada norma aturan yang berlaku
4) Menyadarkan anak untuk tidak melakukan perilaku agresif
5) Tidak membatasi ruang lingkup anak
6) Meningkatkan fokus
7) Meningkatkan self-confidance

b. Intervensi Bahasa
1) meningkatkan kesadaran fonem : dengan membedakan antara fonem
13

/b/-/p/ , /t/-/d/
2) mengajarkan cara membaca dari 2 huruf sampai kata dan kalimat
3) menambah jumlah kosa kata
4) meningkatkan kemampuan percakapan dengan roleplay
5) meningkatkan kelancaran bicara dengan membaca, berdialog

E. Rangkuman

Specific Language Impairment dikarakterisasikan sebagai limitasi yang


signifikan pada fungsi bahasa yang tidak dapat diatribusikan kepada defisit di area
pendengaran, struktur dan fungsi oral, atau kemampuan intelegensi (Leonard, 1987).
Kategori ini tidak memiliki penyebab yang jelas dan sepertinya tidak mempengaruhi
ataupun dipengaruhi oleh antomi, fisik, ataupun gangguan intelektual. Penyebab dari
SLI sulit untuk ditentukan, tetapi beberapa faktor penyebab yang mungkin
memberikan kontribusi bagi SLI antara lain: Faktor Biologis, Faktor Lingkungan
Sosial, Faktor Processing.
Faktor biologis yang menjadi penyebab SLI meliputi: 1) Brain asymmetry:
kondisi di mana fungsi bahasa terletak di area-area yang berbeda dibandingkan pada
individu pada umumnya, 2) Delayed myelination: kondisi di mana pembentukan
myelin terjadi lebih lambat. 3) Familial pattern: kondisi di mana anggota keluarga lain
juga menderita gangguan yang sama. Pola bahasa yang digunakan oleh anggota
keluarga lainnya dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak dan orang tua,
anak-anak dengan SLI biasa lebih banyak untuk menggunakan frase yang melibatkan
kata benda dibandingkan dengan kata kerja.
Anak-anak dengan SLI membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menerima
informasi yang baru, memiliki keterbatasan kapasitas untuk fokus, dan memiliki
kesulitan untuk mengubah fokus (shifting and refocusing). Faktor ini meliputi:Short-
term auditory sequential memory (order), Problem solving, Working memory. SLI lebih
sering dikarakterisasikan dengan cara mengeliminasi semua gangguan lainnya dan
bukan dengan cara mengidentifikasi ada/tidaknya perilaku-perilaku tertentu (Leonard,
1991). Identifikasi klinis seringkali merupakan proses yang sulit dan biasanya
didasarkan pada tidak adanya faktor lain yang mempengaruhi (Owens, 2004)
Karakteristik Bahasa pada anak SLI antara lain : Gangguan bahasa pada anak-
anak dengan SLI dapat mencakup gangguan bahasa ekspresif, reseptif, maupun
kombinasi dari keduanya . Gangguan bahasa juga mencakup berbagai aspek bahasa
14

dengan bentuk (form) bahasa (morfologi, fonologi, dan sintaksis) biasanya terganggu
lebih dari yang lain. Gangguan bahasa dapat terjadi pada anak dengan berbagai usia
dan dapat juga mempengaruhi kemampuan membaca (decoding) dan pemahaman
(comprehension)

F. Referensi

Davidson, Tish, and Jill De Villers. "Specific Language Impairment." The Gale
Encyclopedia of Children's Health:Infancy through Adolescence. Ed. Kristine
Krapp and Jeffrey Wilson. Vol. 4. Detroit: Gale, 2006. 1714-1715. Gale Virtual
Reference Library. Web. 1 Oct. 2014.
Owens, Robert E. (2004). Language Disorders: A Functional Approach to
Assessment and Intervention 4th Edition. Boston: Pearson.
Bishop, Dorothy V.M. & Leonard Laurence B. 2000. Speech and Language
Impairments in Children: Causes, Characteristics, Intervention and Outcome.
New York, NY, US: Psychology Press.
Leonard, Laurence B. 2000. Children with Specific language Impairment.
Massachusetts: Massachusetts Institute of Technology Press.
About Specific Language Impairment (SLI). [online].
http://ican.org.uk/en/What_is_the_issue/About%20SLI.aspx. [diakses pada
tanggal 28 september 2017]
Specific Language Impairment. [online]. http://www.healthofchildren.com/S/Specific-
Language-Impairment.html. [diakses pada tanggal 28 september 2017]
Speech language delay info. [online] https://www.gemmlearning.com/can-
help/speech-language/delay-info/specific-language-impairment/. [diakses
pada tanggal 28 september 2017]
Specific Language Impairment (SLI). [online]. http://docplayer.info/43675212-Specific-
language-impairment-sli.html. [diakses pada tanggal 28 september 2017]

G. Latihan soal

1. Apa yang dimaksud SLI ?


2. Sebutkan penyebab terjadinya SLI
3. Sebutkan karakteristik bahsaa pada SL
4. Sebutkan karakteristik perilaku pada SLI
15

5. Langkah apa saja untuk mengintervensi gangguan SLI ?

Selamat Mengerjakan ???

Anda mungkin juga menyukai