Tubes Hidro A4
Tubes Hidro A4
JEMBATAN
Naufal Yasir Faisal 03111640000019
Jagad Dhita Kustyaningrum 03111640000086
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia yang dilimpahkannya, penyusun dapat menyelesaikan Tugas Besar
Perancangan Jembatan bidang Hidroteknik dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya.
Tugas besar ini merupakan tugas besar dari mata kuliah Perancangan Struktur Beton
sebagai salah satu prasyarat kelulusan mata kuliah tersebut. Pada kesempatan yang baik ini,
penyusun meminta izin untuk menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Edijatno, DEA., selaku dosen asistensi tugas besar yang telah memberikan
saran, bimbingan, dan petunjuk yang diberikan kepada penyusun selama pengerjaan
tugas besar ini.
2. M. Bagus Ansori, S.T., M.T., selaku dosen pengajar yang telah menyampaikan materi
Perencanaan Jembatan ini untuk bagian hidrologi.
3. Teman – teman angakatan S59 yang telah banyak membantu dalam terselesaikannya
laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa Tugas Besar Perancangan Jembatan bidang Hidroteknik
ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya.
Oleh sebab itu kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak akan
penyusun terima dengan ringan hati demi kemajuan penyusun sendiri. Atas perhatian dan
kerjasama semua pihak yang terlibat, penyusun sampaikan terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iv
BAB I
DATA PERENCANAAN..........................................................................................................1
BAB II
ANALISA PERHITUNGAN.....................................................................................................3
2.1 Perhitungan R50..............................................................................................................3
2.1.1 Perhitungan Rata-Rata Hujan Harian (mm).........................................................4
2.1.2 Perhitungan Rata-Rata Hujan Tahunan (mm)......................................................4
2.1.3 Perhitungan Hujan Rancangan Periode Ulang 50 Tahun (R50)............................6
2.2 Perhitungan Waktu Konsentrasi (tc)................................................................................7
2.3 Perhitungan Intensitas Hujan (I).......................................................................................8
2.4 Perhitungan Debit Banjir..................................................................................................8
2.5 Perhitungan H Banjir........................................................................................................8
BAB III
PERHITUNGAN SCOURING................................................................................................11
3.1 Data Perencanaan........................................................................................................11
3.2 Analisa Hidrolika Sungai............................................................................................12
3.3 Perhitungan Kedalaman Scouring...............................................................................12
3.3.1 Perhitungan Scouring Akibat Penyempitan........................................................12
3.3.2 Perhitungan Scouring Akibat Abutmen..............................................................15
3.3.3 Perhitungan Scouring Akibat Pilar......................................................................16
3.4 Perhitungan Total Scouring.........................................................................................18
BAB IV
PENUTUP................................................................................................................................19
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................19
LAMPIRAN.............................................................................................................................20
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
DATA PERENCANAAN
Jembatan yang akan direncanakan memiliki data-data perencanaan antara lain sebagai
berikut:
- Lebar Sungai = 70 m
- Kemiringan Sungai Rata-Rata = 0,0009
- Luas DAS = 1200 km2
- Stasiun Hujan yang Berpengaruh = 5 stasiun
- Panjang Sungai = 140 km
- Koefisien Pengaliran (Cgabungan) = 0,6
- Data Sedimen
Tabel 1. 1 Data Sedimen
Pilar
Tebal 2 m 6.56168 ft
Bentuk Muka Pilar Round Nose
Geometri Vertical Vertical Wall
Sudut Attack 10
Panjang Pilar 10 m 32.8084 ft
ANALISA
PERHITUNGAN
2.1
Perhitungan R50
Perhitungan hujan rancangan periode ulang 50 tahun (R50) dengan menggunakan
distribusi Gumbel dari data hujan.
Tabel 2. 1 Tinggi Hujan Pada Stasiun Pengamatan
Yt = − [ln T
)]
(ln T−
1
50
Yt = − [ln )]
(ln 50 − 1
= 3,902 Tabel 2. 3 Nilai Yn
Dengan menggunakan n = 15, dari tabel 2.2 dan tabel 2.3 maka didapatkan;
Yn = 0,5128
Sn = 1,0206
Maka nilai dari KT ;
YT − Yn
KT=
Sn
3,902 − 0,5128
=
1,0206
= 3,321
Untuk nilai dari Standar Deviasi adalah;
0 𝑋 − 𝑋̅ )2
∑𝑁(
𝜎𝑁−1 = √
𝑁−1
= 26,256
= 44,363 jam
tc = 44,363 jam
Dengan menggunakan rumus Mononobe maka didapatkan nilai I yaitu;
2
I=R 24 3
×( )
24 tc
2
172,599 24 3
mm ×( )
= 44,363 jam
24
= 4,775 mm/jam
2.4
Perhitungan Debit Banjir
C gabungan = 0,6
A DAS = 1200 km2
I = 4,775 mm/jam
Dari potongan sungai diplotkan sesuai kontur yang ada menggunakan program bantu
AutoCAD dan didapatkan hasil penampang sungai seperti pada gambar 2.3.
Untuk menentukan H banjir dapat menggunakan Rating Curve. Rating Curve
didapatkan melalui peta toprografi yang telah diberikan dari penampang sungai pada
potongan huruf C seperti yang ditampilkan pada gambar 2.3. Didapatkan debit H banjirnya
yaitu;
Tabel 2. 5 Perhitungan Rating Curve
Rating Curve
h air Q
A (m2) P (m) R (m) n i
(m) (m3/s)
0.0 0.00 0.00 0.00 0.04 0 0.00
1.0 34.90 40.99 0.85 0.04 0.0018 33.25
2.0 78.75 47.32 1.66 0.04 0.0018 117.30
3.0 127.25 51.27 2.48 0.04 0.0018 247.42
4.0 178.44 54.19 3.29 0.04 0.0018 418.91
5.0 232.13 57.93 4.01 0.04 0.0018 621.14
6.0 288.39 61.10 4.72 0.04 0.0018 860.69
7.0 346.12 63.23 5.47 0.04 0.0018 1140.26
8.0 404.40 65.29 6.19 0.04 0.0018 1446.65
9.0 463.46 67.67 6.85 0.04 0.0018 1772.83
10.0 523.66 70.00 7.48 0.04 0.0018 2124.52
11.0 587.05 75.63 7.76 0.04 0.0018 2441.02
954,963 − 1446,65
H banjir = 8 +(1772,83 − 1446,65) × = 6,493 m
(9−8)
Sungai F 1:1000
15.0
10.0
5.0
0.0 0.00200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00 1200.00 1400.00 1600.00 1800.00 2000.00 2200.00 2400.00
PERHITUNGAN SCOURING
3.1 Data Perencanaan
Dalam tugas besar ini, diperhitungan kedalaman gerusan (scouring) total dengan
menghitung scouring akibat penyempitan sungai (contraction scour), scouring akibat
abutmen, dan scouring akibat pilar. Dalam penyelesaian perhitungan tersebut berikut adalah
data perencanaan perhitungan kedalaman scouring:
- Data Pilar;
Pilar
Tebal 2 m 6.56168 ft
Bentuk Muka Pilar Round Nose
Geometri Vertical Vertical Wall
Sudut Attack 10
Panjang Pilar 10 m 32.8084 ft
𝑢 = × R3 × S2
n
1 2 1
= × (35,936)3 × (0,0009)2
0,035
= 9,334 ft/dtk
e. Menghitung Debit
Q=VxA
= 9,334 ft/dtk x 7264,402 ft2
= 67807,19 ft3/dtk
3.3 Perhitungan Kedalaman Scouring
3.3.1 Perhitungan Scouring Akibat Penyempitan
Sungai dipersempit dengan adanya 1 pilar dengan jarak antara 50 meter. Didapatkan Q
antar pilar sebagai berikut:
229,659 ft − 1 × 6,562ft
Lebar antar pilar = = 111,549 ft
1+1
= 8303,846 ft3/s
Untuk menentukan transpor material dasar perlu diketahui Kecepatan kritis (ucr) dan
dibandingkan dengan kecepatan aliran rata2 (u). Dalam tugas ini kecepatan kritis (ucr)
didapatkan dengan menggunakan Laursen sebagai berikut :
ucr = 10,95 x y 1/6
1
x d 1/350
= 10,95 x (6493 mm)1/6 x (0,8mm)1/3
= 43,905 mm/dtk
= 2,515 ft/dtk
dimana;
ucr = kedalaman kritis
y1 = kedalaman banjir
Didapatkan hasil ucr < u, maka terjadi Live Bed Contraction Scour. Untuk mencari kedalaman
scouring akibat penyempitan sebagai berikut :
y1 Q 2 6/7 K1
W1) x ( n2 )
K2
y2 = ( Q1 ) x (
W2 n1
dimana;
y1 = kedalaman air di upstream (ft)
y2 = kedalaman air di daerah kontraksi (ft)
W1 = lebar dasar di upstream (ft)
W2 = lebar dsar di daerah kontraksi (ft)
Q1 = debit di upstream (ft3/sec)
Q2 = debit di daerah konbtraksi
(ft3/sec) u* = √g × y1 × S1
= √9,806 × 6,493 × 0,0009
= 0,239 m/dtk
γs = 2650 kg/m3
γw = 1000 kg/m3
Ws = 1/6 x π x d3x (γs – γg) x g
= 1/6 x π x (0,8x10-3)3 x (2650-1000) x 9,806
= 4,338 x10-6
Ρw x v2 = Diasumsikan T = 20̊ C
Tabel 3. 3 Nilai Suhu Terhadap Kecepatan
Gambar 3. 2 Grafik Cd
0,8
4 (2,65−1)𝑥 9,806 𝑥 ( )
=√ 3 𝑥 0,9
1000
= 0,138 m/dtk
𝑢∗ 0,239 m/dtk
= 1,729
0,138 m/dtk
𝜔
=
∗
Setelah didapatkan nilai 𝑢 maka dapat dicari nilai
yang dapat dilihat pada tabel 3.3.
k 1
𝜔
Tabel 3. 4 Nilai k1
y1 Q 2 6/7 K1
y2 = ( Q1 ) x ( W1)
W2
21,301 ft 6/7
33903,59 ft3/dtk 229,659 0,64
ft
𝑦2 =( 𝑥( )
67807,19 111,549 ft
)
ft3/dtk
y2 = 24,306 ft
= 7,408 m
ys = y2 − y1
ys = 7,408 m − 6,493 m
ys = 0,916 m
3.3.2 Perhitungan Scouring Akibat Abutmen
ys a 0,4
= 2,27 × K1 × K2 × ( 3 × Fr 0,61
ya +1
y)
a
Ve
Fr =
√g × ya
dimana;
ys = kedalaman scouring (ft)
ya = kedalaman rata-rata aliran pada daerah hulu abutmen (ft)
K1 = koefisien bentuk abutment
K2 = koefisien sudut abutmen terhadap aliran, ( θ ) × 0,13
a = Panjang abutmen 90
Fr = bilangan Froude
a
𝑦𝑠 0,4
6,562 3
21,30 = 2,27 × 0,9 × 0,13 × ( 𝑥 0,3570,61 + 1
21,30 )
1 1
ys = 25,336 ft
ys = 7,722 m
K1 = 0,9, karena tipe pilar yang dipilih adalah tipe Sharp Nose.
- Nilai K2
Tabel 3. 7 Faktor Koreksi K2
Dimana L/a = 20/2 = 5 dengan sudut 15̊ maka didapat hasil K2 sebesar interpolasi
K2 = 2 - ((10 – 8)/(12 – 18)*(2 – 2,5)) = 2,25
- Nilai K3
Merupakan kondisi clear water scour, K3 = 1,1
Tabel 3. 8 Faktor Koreksi K3
𝑦𝑠
21,30 0,3
5
6,562 = 2,0 𝑥 0,9 𝑥 2,25 𝑥 1,1 1 𝑥 0,3560,43
𝑥( )
6,562
ys = 28,329 ft
= 8,635 m
3.4 Perhitungan Total Scouring
Akibat Penyempitan = 0,916 m
Akibat Abutment = 7,722 m
Akibat Pilar = 8,635 m +
= 17,273 m
PENUTU
4.1 Kesimpulan
Dari perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka didapatkan;
- H banjir = 6,493 m.
- Total scouring = 17,273 m.
Dari kedua data diatas maka dapat disimpulkan bahwa scouring atau penggerusan
yang terjadi lebih besar maka diperlukan pemasangan pondasi yang lebih dalam dan
memerlukan adanya penahan dengan tipe turap untuk pengaman pada pondasi
bangunan bawah.
LAMPIRAN