Anda di halaman 1dari 44

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Melakukan Advokasi
a) Input
Sasaran : Ketua PKK
Lokasi : Salah satu rumah Ibu PKK
Metode : Diskusi
Waktu : ± 30 menit
Materi : Usulan Posyandu Mandiri dan Kelas Ibu Hamil Mandiri
b) Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan dari keseluruhan kegiatan advokasi dimulai dengan
persiapan tempat dan materi. Pelaksaan advokasi dilakukan di salah
satu rumah Ibu PKK wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu.
Pelaksanaan advokasi dilakukan mahasiswa kepada Ibu Ketua PKK
dan ibu kader Posyandu di Puskesmas Talang Ratu.
Advokasi menggunakan metode diskusi oleh mahasiswa Praktik
Kerja Lapangan Poltekkes Palembang dan didampingi oleh ahli gizi
Puskesmas Talang Ratu. Pelaksanaan advokasi menggunakan sistem
lobying dan negosiasi, yang mana mahasiswa dan ahli gizi mengajukan
usulan untuk diadakannya Posyandu Mandiri dan Kelas Ibu Hamil
Mandiri.
Kegiatan advokasi terdiri dari:
 Pembukaan
 Penyampaian usulan
 Diskusi
 Kesimpulan
 Penutup
c) Output
Anggota yang hadir pada kegiatan advokasi berjumlah 10 orang.
Mahasiswa yang didampingi oleh ahli gizi puskesmas telah
menyiapkan bahan advokasi mengenai usulan Posyandu Mandiri dan
Kelas Ibu Hamil Mandiri. Materi yang disampaikan telah sesuai
dengan yang direncanakan.
d) Outccome
Sasaran advokasi terlihat dapat menerima usulan yang telah
diberikan dan juga terlihat antusias untuk mewujudkan Posyandu
Mandiri dan Kelas Ibu Hamil Mandiri tersebut.
e) Evaluasi Kegiatan
Kegiatan advokasi yang dilakukan disambut baik oleh sasaran
advokasi. Hal ini dapat dilihat dari peserta advokasi yang
mendengarkan usulan dan menerima usulan yang telah diberikan.
f) Hambatan
Tidak ada hambatan dalam kegiatan ini.

B. Kegiatan dalam Gedung


Pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Talang Ratu
mahasiswa secara bergantian melakukan penyuluhan di ruang tunggu
Puskesmas Talang Ratu, melakukan konseling Gizi di Puskesmas Talang
Ratu, dan penggunaan aplikasi e-PPGBM.
1. Konseling Gizi
Konseling gizi adalah suatu proses komunikasi dua arah antara
konselor dan pasien/klien untuk membantu pasien/klien mengenali dan
mengatasi masalah gizi melalui pengaturan makanan dan minuman
yang dilaksanakan oleh nutrisionis/dietisien. (Sandjaja, 2010).
Sasaran : Ibu Balita, Ibu Hamil, Pasien Hipertensi
Lokasi : Puskesmas Talang Ratu
Metode : Diskusi dan Tanya Jawab
Media : Leaflet
Waktu : ± 15 menit
Materi :
1. ASI Eksklusif
2. MP-ASI
3. Gizi Balita Sehat
4. Gizi Seimbang
5. Diet Rendah Garam

Konseling Balita
No Tanggal Nama Pasien Usia Antropometri Diagnosa Materi Konselor
. Konseling (bulan) BB (kg) TB (cm)

1. 16 Maret 2022 Raline Kanayu 6 bulan 7,8 70 Tidak lancar MP-ASI Ayu Wulan Dari
Falisha BAB
2. 17 Maret 2022 Aqila Nazira 3 bulan 3,9 55 Underweigh ASI Miftah
Putri t Eksklusif Chairisyah
Uswah
3. 17 Maret 2022 Kirana 11 6,7 70 Wasting Gizi Rifada
bulan Balita Elzanabilah
Sehat

Konseling Ibu Hamil


No Tanggal Nama Usia Antropometri Anamnesa Diagnosa Materi Konselor
Konseling Pasien BB (kg) TB (cm)
1. 18 Maret Lidia 27 tahun 57,60 158 TD = 100/75 Anemia Gizi seimbang dan Ully
2022 Sulasn mmHg penjabaran makanan Septa
ingsih mengandung Fe Deharika

Konseling Pasien Hipertensi


No Tanggal Nama Usia Antropometri Anamnesa Diagnosa Materi Konselor
Konselin Pasien BB TB
g (kg) (cm)
1. 11 Maret Maimunah 57 68,6 158 TD = 150/100 Hipertensi Diet Rendah Farah
2022 tahun mmHg Garam Salsabila
2. Penyuluhan Gizi
Penyuluhan gizi adalah suatu usaha untuk meningkatkan status gizi
masyarakat dengan cara mengubah perilaku masyarakat ke arah yang
baik sesuai dengan prinsip ilmu gizi, yaitu meningkatkan kesadaran
gizi masyarakat melalui peningkatan pengetahuan gizi dan makanan
yang menyehatkan. Menyebarkan konsep baru tentang informasi gizi
kepada masyarakat. Membantu individu, keluarga, dan masyarakat
secara keseluruhan berperilaku positif sehubungan dengan pangan dan
gizi. Mengubah perilaku konsumsi makanan yang sesuai dengan
tingkat kebutuhan gizi, sehingga pada akhirnya tercapai status gizi
yang baik (Supariasa, 2007).
a) Input
Sasaran : Pasien Rawat Jalan Puskesmas Talang Ratu
Pelaksana : Mahasiswa PKL Jurusan Gizi Puskesmas Talang
Ratu
Lokasi : Ruang Tunggu Pasien Puskesmas Talang Ratu
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Media : Leaflet
Waktu : ± 20 menit
Materi :
1. Pengertian Hipertensi
2. Gejala Hipertensi
3. Komplikasi Hipertensi
4. Penyebab Hipertensi
5. Diet Hipertensi
6. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak
Dianjurkan
7. Contoh Menu Sehari
8. Pencegahan Hipertensi
b) Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan dari keseluruhan kegiatan Penyuluhan, dimulai
dengan persiapan tempat dan materi. Pelaksaan penyuluhan
dilakukan di ruang tunggu Puskesmas Talang Ratu.
Pelaksanaan penyuluhan dilakukan di depan pasien dan
keluarga pasien yang sedang menunggu antrian untuk
pemeriksaan di Puskesmas Talang Ratu.
Penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab oleh mahasiswi Praktik Kerja Lapangan Poltekkes
Palembang. Pelaksanaan penyuluhan menggunakan
komunikasi dua arah, yang mana penyaji memaparkan materi
kemudian diakhir terdapat sesi tanya jawab. Metode
penyuluhan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem
dua arah, dimana narasumber menyampaikan teori dan
memberi kesempatan pada audiens untuk bertanya serta
mengeluarkan pendapat mengenai topik penyuluhan yang
dibicarakan. Selain kegiatan penyuluhan, mahasiswa juga
menyebarkan informasi melalui leaflet.
Kegiatan penyuluhan gizi dan kesehatan terdiri dari:
 Pembukaan
 Penyampaian Materi
 Tanya Jawab
 Kesimpulan
 Penutup
c) Output
Peserta penyuluhan yang hadir sebanyak rata-rata 10 orang.
Tempat penyuluhan berlangsung di Ruang Tunggu Puskesmas
Talang Ratu. Penggunaan bahasa dalam penyampaian sudah
komunikatif dan mahasiswa mampu memfasilitasi audiens
selama jalannya penyuluhan. Peran dan tugas mahasiswa
sebagai pelaksana acara telah sesuai dengan tugas masing-
masing. Perlengkapan alat dan media yang digunakan sudah
sesuai dengan yang sudah direncanakan.
d) Outcome
Peserta penyuluhan terlihat antusias dalam kegiatan ini. Hal
ini dapat dilihat dari antusias peserta dalam mendengarkan
materi yang disampaikan dan adanya feedback berupa
pertanyaan mengenai materi yang telah disampaikan.
e) Evaluasi Kegiatan
Kegiatan penyuluhan gizi yang dilakukan disambut baik
dan antusias oleh peserta penyuluhan. Hal ini dapat dilihat dari
peserta yang mendengarkan dan memperhatikan materi yang
diberikan pada saat dilakukannya penyuluhan.
f) Hambatan
Hambatan yang dirasakan saat melakukan penyuluhan yaitu
penyuluhan kurang kondusif dikarenakan tempat penyuluhan
berdampingan dengan tempat pendaftaran peserta sehingga
terganggunya jalannya acara penyuluhan.

3. Penggunaan Aplikasi e-PPGBM


Sistem informasi gizi terpadu (Sigizi Terpadu) merupakan bagian
besar dari sistem yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan data
gizi baik data sasaran tiap individu, status gizi, cakupan kinerja dan
juga data PMT yang bersumber dari APBN maupun dari APBD.
Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau
yang disebut e-PPGBM merupakan bagian dari Sigizi Terpadu yang
dapat digunakan untuk mencatat data sasaran individu dan
penimbangan atau pengukurannya yang dapat memberikan feedback
secara langsung status gizi sasaran tersebut.
Cara penggunaan aplikasi e-PPGBM, yaitu:
1) Membuka aplikasi e-PPGBM dan mengisi username dan
password.
2) Selanjutnya akan muncul beberapa komponen dari aplikasi
e-PPGBM yang terdiri dari daftar menu yang ada pada
aplikasi e-PPGBM, bagian yang berfungsi untuk melihat
daftar notifikasi (peringatan dini) balita yang harus dirujuk
karena status gizi indeks pengukuran TB/U (Warna Biru)
Baduta kurang dari -2 SD, BB/TB (warna ungu) kurang
dari -2SD dan Indeks BB/U (warna merrah) kurang dari -
3SD, Balita menyimpang (warna hijau), serta bagian yang
berisi menu-menu yang berfungsi untuk mengubah
password, mengunduh buku panduan, melihat profil (detail)
user, dan logout dari aplikasi.
3) Pada daftar menu terdapat pilihan Daftar Aplikasi, Entri,
Laporan dan Backup/Restore.
4) Untuk mengenteri data dapat memilih menu Entri yang
untuk saat ini memiliki dua sasaran yang muncul di menu
entri di aplikasi e-PPGBM, yaitu Balita dan Ibu Hamil.
5) Pengentrian data dapat dilakukan dengan memilih sasaran
yang sesuai dengan data yang akan dimasukkan dan dapat
melakukan enteri data dengan petunjuk yang telah
diberikan.

C. Kegiatan Luar Gedung


Selain melakukan Konseling Gizi dan Penyuluhan di dalam gedung
Puskesmas Talang Ratu, Mahasiswa PKL juga ikut serta dan terlibat
dalam beberapa kegiatan di lapangan atau di luar gedung secara
bergantian. Adapun kegiatan yang telah dilakukan, yaitu:
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita di Posyandu
Petugas Gizi Puskesmas Talang Ratu selalu turun langsung dalam
kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu untuk
mendapatkan data status gizi. Maka dari itu, mahasiswa PKL Prodi
Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika juga turut serta membantu dan
belajar praktek pengukuran status gizi di setiap kegiatan Posyandu.
a) Input
Sasaran : Balita di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu
Tempat : Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Talang
Ratu
Tanggal : 10 Maret 2022 - 18 Maret 2022
Waktu : 09.30 WIB – selesai
Metode : Antropometri (pengukuran berat dan tinggi
badan/panjang badan) dan Pengisian KMS
Media : Timbangan injak, Baby scale, Microtoise, Kartu
Menuju Sehat (KMS).
b) Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan dari kegiatan posyandu, dimulai dengan
mempersiapkan alat dan mempersiapkan buku posyandu.
Kegiatan pelaksanaan posyandu dilaksanakan di salah satu
rumah warga yang sudah ditentukan sebelumnya, sehingga ibu-
ibu balita datang ke tempat posyandu dan mendaftarkan
anaknya sambil memberikan buku KMS kepada kader.
Setelah itu, mahasiswa membantu kader dalam menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan balita agar hasilnya
dapat dicatat di buku KMS. Jika hasil penimbangan dibawah
ataupun diatas normal, maka ibu balita diberikan konsultasi
gizi.
Setelah didapatkan data pengukuran, mahasiswa turut
membantu mengenteri data tersebut ke aplikasi E-PPGBM
( Elektronik-Pencatatan dan pelaporan Gizi Berbasis
Masyarakat) dan pengecekan status gizi.
c) Output
Balita yang Hadir Pada Kegiatan Posyandu
No Nama Posyandu Waktu Penanggungjawab Jumlah Balita
yang Ditimbang
1. Posyandu Anggrek 10 Maret 2022 1. Rifada Elzanabilah 3 balita
Delima 2. Ully Septa Deharika
2. Posyandu Korem 11 Maret 2022 1. Ayu Wulan Dari 7 balita
2. Miftah Chairisyah
Uswah
3. Posyandu Kasturi 14 Maret 2022 1. Miftah Chairisyah 7 balita
Uswah
2. Rifada Ezanabilah
4. Posyandu Lebak Pakis 15 Maret 2022 1. Farah Salsabila 18 balita
2. Ully Septa Deharika
5. Posyandu Bougenville 16 Maret 2022 1. Ayu Wulan Dari 19 balita
2. Miftah Chairisyah
Uswah
6. Posyandu Kenanga 16 Maret 2022 1. Rifada Elzanabilah 15 balita
2. Ully Septa Deharika
7 Posyandu Assyfa 18 Maret 2022 1. Farah Salsabila 9 balita
2. Ully Septa Deharika

Hasil Pengukuran Status Gizi Balita di Posyandu

1) Posyandu Anggrek Delima


Kategori Jumlah Balita
Indeks
Status Gizi
Gizi Lebih -
BB/U Gizi Baik 3
Gizi Kurang -
Tinggi -
TB/U Normal 3
Pendek -
BB/TB Gizi Lebih -
Gizi Baik 3
Gizi Kurang -

2) Posyandu Korem
Kategori Jumlah Balita
Indeks
Status Gizi
Gizi Lebih -
BB/U Gizi Baik 7
Gizi Kurang -
Tinggi -
TB/U Normal 7
Pendek -
Gizi Lebih -
BB/TB Gizi Baik 7
Gizi Kurang -

3) Posyandu Kasturi
Kategori Jumlah Balita
Indeks
Status Gizi
Gizi Lebih -
BB/U Gizi Baik 7
Gizi Kurang -
Tinggi -
TB/U Normal 7
Pendek -
Gizi Lebih -
BB/TB Gizi Baik 7
Gizi Kurang -
4) Posyandu Lebak Pakis
Kategori Jumlah Balita
Indeks
Status Gizi
Gizi Lebih -
BB/U Gizi Baik 15
Gizi Kurang 3
Tinggi -
TB/U Normal 17
Pendek 1
Gizi Lebih -
BB/TB Gizi Baik 17
Gizi Kurang 1

5) Posyandu Bougenville
Kategori Jumlah Balita
Indeks
Status Gizi
Gizi Lebih -
BB/U Gizi Baik 19
Gizi Kurang -
Tinggi -
TB/U Normal 19
Pendek -
Gizi Lebih -
BB/TB Gizi Baik 19
Gizi Kurang -

6) Posyandu Kenanga
Kategori Jumlah Balita
Indeks
Status Gizi
BB/U Gizi Lebih -
Gizi Baik 15
Gizi Kurang -
Tinggi -
TB/U Normal 15
Pendek -
Gizi Lebih -
BB/TB Gizi Baik 15
Gizi Kurang -

7) Posyandu Asysyifa
Kategori Jumlah Balita
Indeks
Status Gizi
Gizi Lebih -
BB/U Gizi Baik 7
Gizi Kurang 2
Tinggi -
TB/U Normal 9
Pendek -
Gizi Lebih -
BB/TB Gizi Baik 9
Gizi Kurang -

d) Outcome
Balita yang hadir pada posyandu adalah balita yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu. Dengan diadakannya
posyandu ini diharapkan kegiatan ini terus berlanjut untuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan yang baik pada
balita.
e) Evaluasi Kegiatan
Pada kegiatan posyandu, sebagian masyarakat kurang
berpartisipasi dalam penimbangan balita, hal ini dikarenakan
masih adanya virus covid-19 dan karena cuaca yang sering kali
hujan pada saat dilaksanakannya jadwal Posyandu. Hal ini
mengakibatkan kurangnya partisipasi masyarakat untuk datang
ke Posyandu yang telah dijadwalkan.
f) Hambatan
Dalam kegiatan Posyandu ini terdapat beberapa hambatan,
seperti kurangnya penerapan sistem 5 langkah pada posyandu
dan keadaan yang kurang kondusif.

2. Pemantauan Lansia di Posyandu


Petugas Gizi Puskesmas Talang Ratu selalu turun langsung
dalam kegiatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Talang
Ratu untuk mendapatkan data status gizi dan kesehatan lansia. Maka
dari itu, mahasiswa PKL Prodi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
juga turut serta membantu dan belajar praktek pengukuran status gizi
serta melakukan peyuluhan di setiap kegiatan Posyandu.
a. Input
Pelaksana Mahasiswa PKL Prodi Sarjana Terapan Gizi dan
Dietetika Poltekkes Palembang.
Sasaran : Lansia di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu
Waktu : 10 Maret 2022 – 16 Maret 2022
Tempat : Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Talang Ratu
Metode : Antropometri, Ceramah dan diskusi tanya jawab
Media : Timbangan injak, microtoice dan Leaflet
Materi : Hipertensi
b. Proses Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan dari kegiatan posyandu dimulai dengan
mempersiapkan alat antropometri dan mempersiapkan buku
posyandu. Kegiatan pelaksanaan posyandu dilaksanakan di salah
satu rumah warga yang sudah ditentukan sebelumnya.
Setelah itu, mahasiswa membantu kader dalam menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan lansia agar hasilnya
dapat dicatat di buku registrasi posyandu. Setelah melakukan
pengukuran antropometri, para lansia dapat berkonsultasi
mengenai kesehatannya kepada dokter.
Selain membantu kader dalam melakukan pengukuran
antropometri, mahasiswa juga memberikan penyuluhan kepada
lansia mengenai hipertensi. Persiapan dari keseluruhan kegiatan
Penyuluhan, dimulai dengan persiapan tempat, materi dan
waktu. Pelaksaan penyuluhan dilakukan di tempat yang sudah
disiapkan oleh kader posyandu. Pelaksanaan penyuluhan
dilakukan didepan peserta posyandu yang telah melakukan
pengukuran dan pemeriksaan atau yang sedang menunggu
antrian untuk pemeriksaan.
Penyuluhan menggunakan leaflet dan disajikan oleh
mahasiswa praktik kerja lapangan Poltekkes Palembang.
Pelaksanaan penyuluhan menggunakan komunikasi dua arah,
yang mana penyaji memaparkan materi kemudian diakhir
terdapat sesi tanya jawab.
Metode penyuluhan yang dilaksanakan dengan
menggunakan sistem dua arah, dimana narasumber
menyampaikan teori dan memberi kesempatan pada audiens
untuk bertanya serta mengeluarkan pendapat mengenai topik
penyuluhan yang dibicarakan. Selain kegiatan penyuluhan,
mahasiswa juga menyebarkan informasi melalui leaflet.
Kegiatan penyuluhan gizi dan kesehatan dengan sasaran Peserta
posyandu terdiri dari :
- Pembukaan
- Penyampaian Materi
- Tanya Jawab
- Kesimpulan
- Penutup

c. Output
Lansia yang Hadir Pada Kegiatan Posyandu
No Nama Posyandu Waktu Penanggungjawab Jumlah Balita
yang Ditimbang
1. Posyandu Asoka 10 Maret 2022 1. Farah Salsabila 10 lansia
2. Ayu Wulan Dari
2. Posyandu Bougenvile 16 Maret 2022 1. Ayu Wulan Dari 24 lansia
2. Miftah Chairisyah
Uswah
3. Posyandu Kenanga 16 Maret 2022 1. Rifada Elzanabilah 10 lansia
2. Ully Septa Deharika

Kegiatan penyuluhan berlangsung di lokasi Posyandu


yang telah disediakan oleh kader. Penggunaan bahasa sudah
komunikatif dalam penyampaian materi, peserta cukup paham
dengan apa yang disampaikan hal ini dapat dilihat dari peserta
yang meminta leaflet untuk dibawa pulang agar anggota
masyarakat peserta yang tidak hadir saat penyuluhan juga
mendapat informasi tersebut, dan mahasiswa mampu
memfasilitasi audiens selama jalannya diskusi. Peran dan tugas
mahasiswa sebagai pelaksana acara telah sesuai dengan tugas
masing-masing. Perlengkapan alat dan media yang digunakan
sudah lengkap sesuai dengan yang sudah direncanakan yaitu
leaflet.
d. Outcome
Lansia yang hadir pada posyandu adalah lansia yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu. Dengan diadakannya
posyandu lansia diharapkan agar kegiatan ini terus berlanjut
untuk memantau status gizi dan kesehatan lansia,
Untuk kegiatan penyuluhan, peserta nya sangat antusias
dengan kegiatan ini. Hal ini dapat dilihat dari keseriusan mereka
dalam mendengarkan materi yang disampaikan, dan adanya
feedback berupa pertanyaan mengenai materi yang telah
disampaikan.
e. Evaluasi Kegiatan
Pada kegiatan posyandu, masih ada sebagian masyarakat
yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia, hal ini
dikarenakan adanya pandemi covid-19. Hal ini mengakibatkan
kurangnya partisipasi masyarakat untuk datang ke Posyandu
yang telah dijadwalkan.
Untuk kegiatan penyuluhan, pelaksanaan penyuluhan
disambut baik dan antusias oleh peserta. Hal ini dapat dilihat
dari peserta yang datang dan antusias peserta yang mendengar
dan memperhatikan saat diberikan penyuluhan.
f. Hambatan
Hambatan yang dirasakan saat melakukan penyuluhan
yaitu penyuluhan kurang kondusif dikarenakan tempat
penyuluhan berdampingan dengan tempat pendaftaran peserta
sehingga terganggunya jalannya acara penyuluhan.
3. Pemantauan Remaja Putri dan Pelatihan Kader di Posyandu
Petugas Gizi Puskesmas Talang Ratu selalu turun langsung dalam
kegiatan posyandu remaja di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu untuk
mendapatkan data status gizi dan kesehatan remaja. Maka dari itu,
mahasiswa PKL Prodi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika juga turut serta
membantu dan belajar praktek pengukuran status gizi, pemberian tablet
tambah darah serta melakukan pelatihan kader di kegiatan Posyandu
remaja.
a. Input
Pelaksana Mahasiswa PKL Prodi D IV Gizi Poltekkes
Palembang (sesuai Jadwal terlampir)
Sasaran : Kader Posyandu Remaja
Waktu : 10 Maret 2022
Tempat : Posyandu Asoka
Media : Alat antropometri dan leaflet.
b. Proses Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan di Posyandu remaja antara lain
dilakukannya pengukuran antropometri dan pemberian tablet tambah
darah oleh kader posyandu. Namun sebelum itu kader posyandu
diberikan materi mengenai cara penggunaan alat antropomerti yang
benar oleh mahasiswa gizi. Kemudian kader mempraktikan
bagaimana cara pengukuran berat badan dan tinggi badan yang
kemudian dicatat dibuku registrasi posyandu.
Selain diberikan materi mengenai cara pengukuran yang
benar, kader posyandu juga diberikan materi mengenai cara
pemberian tablet tambah darah dan diberikan leaflet.
c. Output
Peserta pelatihan kader posyandu remaja yang hadir
sebanyak 5 orang. Setting tempat berlangsung di lokasi Posyandu
yang telah disediakan oleh kader. Penggunaan bahasa sudah
komunikatif dalam penyampaian, peserta cukup paham dengan apa
yang disampaikan hal ini dapat dilihat dengan peserta meminta
leaflet untuk dibawa pulang agar peserta yang tidak hadir saat
posyandu juga mendapat informasi tersebut.
d. Outcome
Peserta pelatihan kader sangat antusias dengan kegiatan ini.
Hal ini dapat dilihat dari keseriusan mereka dalam mendengarkan
materi yang disampaikan, dan dapat mempraktikkan cara
pengukuran yang benar.
e. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan posyandu remaja dan pelatihan kader yang
dilaksanakan disambut baik dan antusias oleh peserta. Hal ini dapat
dilihat dari kader yang mendengar dan memperhatikan saat
diberikan materi.
f. Hambatan
Hambatan yang dirasakan saat melakukan pemantauan remaja
di posyandu adalah pelaksanaan posyandu dilakukan saat siswa
sedang Sekolah sehingga hanya sedikit peserta yang datang ke
posyandu.

4. Kelas Ibu Hamil

Puskesmas Talang Ratu memiliki program untuk ibu hamil yakni


kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil merupakan kelompok belajar ibu-ibu
hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu. Di kelas
ini ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang
kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat
dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan (Depkes RI, 2009).

a. Input
Sasaran : Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu
Waktu : 12 Maret 2022 – 19 Maret 2022
Tempat : Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu
Metode : Ceramah dan diskusi tanya jawab
Media : alat antorpometri, lembar balik dan alat peraga (isi
piringku)
Materi :
- Gizi seimbang (isi piringku)
- Asi ekslusif
- Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
b. Proses Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan dari kegiatan kelas ibu hamil dimulai dengan
mempersiapkan alat antropometri. Pelaksanaan kegiatan kelas ibu
hamil dilaksanakan di salah satu rumah warga yang sudah ditentukan
sebelumnya. Setelah itu, mahasiswa membantu kader dalam
menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, dan LILA ibu
hamil agar hasilnya dapat dicatat di buku registrasi. Setelah
melakukan pengukuran antropometri, peserta akan diberikan materi
oleh mahasiswa dan didampingi ibu bidan serta petugas gizi
Puskesmas.
Persiapan dari pemaparan materi di kelas ibu hamil, dimulai
dengan persiapan tempat, materi dan waktu. Pemberian materi
dilakukan didepan peserta kelas ibu hamil yang telah melakukan
pengukuran antropometri. Pemaparan materi di kelas ibu hamil
menggunakan media lembar balik dan leaflet yang disajikan oleh
mahasiswa praktik kerja lapangan Poltekkes Palembang.
Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan komunikasi dua arah, yang
mana penyaji memaparkan materi kemudian diakhir terdapat sesi
tanya jawab.
Kegiatan pemaparan materi gizi dan kesehatan ibu hamil
dengan sasaran ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu
terdiri dari :
- Pembukaan
- Penyampaian Materi
- Tanya Jawab
- Kesimpulan
- Penutup

Diakhir kegiatan juga dilakukan pemberian makanan


tambahan (PMT) untuk ibu hamil serta diberikan penjelasan tentang
manfaat PMT bagi ibu hamil oleh petugas gizi.

c. Output
Ibu Hamil yang hadir pada Kegiatan Kelas Ibu Hamil
No Nama Kelas Ibu Waktu Penanggungjawab Jumlah Ibu
Hamil Hamil
1 Posyandu Kuntum 12 Maret 2022 1. Ully Septa Deharika 8 orang
Puspa 2. Farah Salsabila
2 Posyandu Cempaka 15 Maret 2022 1. Rifada Elzanabilah 10 orang
2. Ayu Wulan Dari
3 Posyandu Anggraini 19 Maret 2022 1. Ayu Wulan Dari 7 orang
2. Miftah Chairisyah
Uswah

Kegiatan kelas ibu hamil berlangsung di lokasi Posyandu yang


telah disediakan oleh kader. Penggunaan bahasa dalam penyampaian
sudah komunikatif dan mahasiswa mampu memfasilitasi audiens
selama jalannya penyuluhan. Peran dan tugas mahasiswa sebagai
pelaksana acara telah sesuai dengan tugas masing-masing.
Perlengkapan alat dan media yang digunakan sudah sesuai dengan
yang sudah direncanakan.
d. Outcome
Peserta yang hadir pada kegiatan ini adalah ibu hamil yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu. Peserta terlihat antusias
dalam kegiatan ini, terlihat dari antusias peserta dalam
mendengarkan materi yang disampaikan dan adanya feedback berupa
pertanyaan mengenai materi yang telah disampaikan.

e. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan pemaparan materi yang dilakukan disambut baik
dan antusias oleh peserta kelas ibu hamil. Hal ini dapat dilihat dari
peserta yang mendengarkan dan memperhatikan materi yang
diberikan pada saat dilakukannya pemaparan materi.
f. Hambatan
Hambatan yang dirasakan saat melakukan kegiatan kelas ibu
hamil yaitu waktu pelaksanaan kegiatan dilaksanakan bukan pada
hari libur sehingga bagi ibu yang bekerja tidak dapat mengikuti
kegiatan ini.

5. Kelas Ibu Balita

Puskesmas Talang Ratu memiliki program untuk Kesehatan Ibu


dan Anak yakni kelas ibu balita. Kelas ibu balita merupakan kelompok
belajar ibu-ibu balita dengan anggota beberapa ibu balita yang mempunyai
anak 0-5 tahun. Di kelas ini ibu balita akan belajar bersama, diskusi tukar
pendapat, dan tukar pengalaman.

a. Input
Sasaran : Ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas
Talang Ratu
Waktu : 14 Maret 2022 – 19 Maret 2022
Tempat : Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu
Metode : Ceramah dan diskusi tanya jawab
Media : lembar balik dan Leaflet
Materi :
- Asi ekslusif
- Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
- Tumbuh Kembang Anak

b. Proses Pelaksanaan Kegiatan


Persiapan dari kegiatan kelas ibu balita dimulai dengan persiapan
tempat, materi dan waktu. Pemberian materi dilakukan didepan peserta
kelas ibu balita. Pemaparan materi di kelas ibu balita menggunakan
media lembar balik dan leaflet yang disajikan oleh mahasiswa praktik
kerja lapangan Poltekkes Palembang. Pelaksanaan kegiatan ini
menggunakan komunikasi dua arah, yang mana penyaji memaparkan
materi kemudian diakhir terdapat sesi tanya jawab.
Kegiatan pemaparan materi dengan sasaran ibu balita di wilayah
kerja Puskesmas Talang Ratu terdiri dari :
- Pembukaan
- Penyampaian Materi
- Tanya Jawab
- Kesimpulan
- Penutup

c. Output
Ibu Balita yang hadir pada Kegiatan Kelas Ibu Balita
No Nama Kelas Ibu Waktu Penanggungjawab Jumlah Ibu
Balita Hamil
1 Posyandu Lestari 14 Maret 2022 1. Ayu Wulan Dari 8 orang
2. Miftah Chairisyah
Uswah
2 Posyandu Asyfa 19 Maret 2022 1. Farah Salsabila 10 orang
2. Ully Septa Deharika
3. Rifada Elzanabilah
Kegiatan kelas ibu balita berlangsung di lokasi Posyandu yang
telah disediakan oleh kader. Penggunaan bahasa dalam penyampaian
sudah komunikatif dan mahasiswa mampu memfasilitasi audiens
selama jalannya penyuluhan. Peran dan tugas mahasiswa sebagai
pelaksana acara telah sesuai dengan tugas masing-masing.
Perlengkapan alat dan media yang digunakan sudah sesuai dengan yang
sudah direncanakan.
d. Outcome
Peserta yang hadir pada kegiatan ini adalah ibu balita yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu. Peserta terlihat antusias dalam
kegiatan ini, terlihat dari antusias peserta dalam mendengarkan materi
yang disampaikan dan adanya feedback berupa pertanyaan mengenai
materi yang telah disampaikan.
e. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan pemaparan materi yang dilakukan disambut baik dan
antusias oleh peserta kelas ibu balita. Hal ini dapat dilihat dari peserta
yang mendengarkan dan memperhatikan materi yang diberikan pada
saat dilakukannya pemaparan materi.
f. Hambatan
Hambatan yang dirasakan saat melakukan kegiatan kelas ibu
balita yaitu keadaan yang kurang kondusif.

6. Pendampingan Keluarga dan Intervensi Balita yang Mengalami


Masalah Gizi

POA (Plan Of Action)


Intervensi gizi pada balita yang mempunyai masalah gizi dengan
melakukan pendampingan keluarga, penyelesaian masalah berdasarkan NCP
(kunjungan ke rumah-rumah).
a. Penyelesaian gizi
Masalah di Puskesmas Talang Ratu : gizi kurang, sangat pendek
(stunting), gizi sangat kurang (wasting).

b. Pengkajian gizi

1. Khairi Umam Irawan


1. ASSESMENT GIZI
CLIENT HISTORY (CH)
CH.1 DATA PERSONAL :
Nama : Khairi Umam Irawan
Usia : 2 tahun 2 bulan (26 bulan)
Gender: Laki – laki
Alamat: Jl. Kenanga Lr. Flamboyan No.47
CH 2. RIWAYAT MEDIS :
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak Diketahui
Riwayat penyakit sekarang : Wasted, underweight
Riwayat penyakit keturunan : Hipertensi
Alergi makanan : Tidak Ada
CH 3. RIWAYAT SOSIAL :
Pekerjaan Orang Tua :
Ayah : Buruh
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Pantangan Makanan : Tidak Ada
FH. RIWAYAT GIZI :
- Balita tidak mau mengonsumsi nasi (pemilih makan) dan lebih sering
minum susu
- Balita mengonsumsi makanan 3x sehari dengan roti 1 ptg
- Mengonsumsi susu nestle batita 6 kali sehari
- Tidak suka mengonsumsi lauk, sayur, tahu, dan tempe
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Asupan 1047,5 32 36 146
Kebutuhan 1350 20 45 215
% 77,59 160 80 67,90

AD. ANTROPOMETRI
BB = 9,3 kg STATUS GIZI :
TB = 85,5 cm Wasted, underweight
Z – Score =
- BB/U : -2,64 SD
- TB/U : -1,12 SD
- BB/TB : -3,04 SD
- IMT/U : -3,06 SD

2. DIAGNOSA GIZI
DOMAIN INTAKE
NI. 1.2 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan kurangnya nafsu makan
pada balita ditandai dengan recall 1x24 jam asupan energi 1047,5
kkal (77,59%) dari total kebutuhan.
DOMAIN KLINIS
NC. 4.1 Malnutrisi sedang berkaitan dengan pengetahuan makanan dan zat
gizi yang kurang terutama mengenai jumlah energi dan jumlah tipe
protein makanan ditandai dengan Z-Score BB/TB -3,04 SD
(wasted) dan BB/U -2,64 (underweight)
DOMAIN PERILAKU LINGKUNGAN
NB. 1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurang terpapar
informasi yang akurat terkait gizi sebelumnya ditandai dengan
balita yang lebih sering mengonsumsi susu dibandingkan nasi.

3. INTERVENSI GIZI
A. PERENCANAAN
1. TUJUAN 1. Memenuhi kebutuhan energi untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh.
2. Membantu mencapai berat badan normal
melalui makanan.
3. Memberikan edukasi mengenai
pemilihan makan yang sesuai dengan
kebutuhan balita.
2. EDUKASI GIZI 1. Topik : Pemberian informasi
mengenai status gizi wasted dan
underweight serta diet yang
berhubungan.
2. Sasaran : Balita dan keluarga
3. Waktu : 15 menit
4. Media : Leaflet dan lisan
5. Metode : Ceramah dan tanya jawab
6. Materi : Gizi seimbang dan pola
hidup sehat untuk balita wasted dan
underweight. Bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk
balita dengan status gizi wasted.
3. RENCANA Indikator yang dimonitor untuk melihat
MONITORING DAN perkembangan balita meliputi :
EVALUASI 1. Monitoring asupan makanan
2. Monitoring perkembangan berat badan
dan tinggi badan balita (status gizi)
3. Monitoring pengetahuan ibu mengenai
pemilihan makanan yang baik untuk
balita.
B. IMPLEMENTASI
1. TERAPI DIET 1. Jenis Diet : ETPT
2. Bentuk Makanan : Biasa
3. Rute Makan : Oral
4. Frekuensi Makan : 3x makan utama, 2x
selingan
2. SYARAT DIET 1. Energi tinggi yaitu 40 - 45 kkal/kg BB
2. Protein tinggi, yaitu 2,0 - 2,5 g/kg BB
3. Lemak cukup, yaitu 10 - 25% dari
kebutuhan energi total
4. KH cukup, yaitu sisa dari kebutuhan
energi total
5. Vitamin dan mineral cukup, sesuai
dengan kebutuhan normal
3. MONITORING DAN 1. Asupan makan
EVALUASI 2. Berat badan dan tinggi badan
3. Pengetahuan ibu
2. Alifah Adrima Shanum
1. ASSESMENT GIZI
CLIENT HISTORY (CH)
CH.1 DATA PERSONAL :
Nama : Alifah Adrima Shanum
Usia : 2 tahun 3 bulan (27 bulan)
Gender: Perempuan
Alamat: Jl. Kasnariansyah lr.Beringing No.1632
CH 2. RIWAYAT MEDIS :
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak ada
Riwayat penyakit sekarang : Wasted
Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada
Alergi makanan : Tidak Ada
CH 3. RIWAYAT SOSIAL :
Pekerjaan Orang Tua :
Ayah : Karyawan Swasta
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Pantangan Makanan : Tidak Ada
FH. RIWAYAT GIZI :
- Balita mengonsumsi makanan 3x sehari dengan mengkonsumsi nasi
hanya sedikit
- Mengonsumsi susu SGM eksplor 3 kali sehari
- Tidak suka mengonsumsi sayur dan buah
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Asupan 1015.6 14 32 157
Kebutuhan 1350 20 45 215
% 75.22 70 71.11 73.02
AD. ANTROPOMETRI
BB = 9,5 kg STATUS GIZI :
TB = 82,5 cm Wasted
Z – Score =
- BB/U : -2,12 SD
- TB/U : -1,87 SD
- BB/TB : -1.46 SD
- IMT/U : -1.35 SD

2. DIAGNOSA GIZI
DOMAIN INTAKE
NI. 1.2 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan kurangnya nafsu makan
pada balita ditandai dengan recall 1x24 jam asupan energi 1015.6
kkal (75.2%) dari total kebutuhan.
DOMAIN KLINIS
NC. 4.1 Malnutrisi sedang berkaitan dengan zat gizi yang kurang terutama
mengenai jumlah energi dan jumlah tipe protein makanan ditandai
dengan Z-Score BB/TB -2,12 SD (wasted).
DOMAIN PERILAKU LINGKUNGAN
NB. 1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurang terpapar
informasi yang akurat terkait gizi sebelumnya ditandai balita tidak
suka mengkonsumsi buah dan sayur.

3. INTERVENSI GIZI
C. PERENCANAAN
1. TUJUAN 1. Memenuhi kebutuhan energi untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh.
2.Membantu mencapai berat badan normal
melalui makanan.
3.Memberikan edukasi mengenai pemilihan
makan yang sesuai dengan kebutuhan balita.
2. EDUKASI GIZI 1.Topik : Pemberian informasi
mengenai status gizi wasted serta diet yang
berhubungan.
2.Sasaran : Balita dan keluarga
3.Waktu : 15 menit
4.Media : Leaflet dan lisan
5.Metode : Ceramah dan tanya jawab
6.Materi : Gizi seimbang dan pola
hidup sehat untuk balita wasted. Bahan
makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan untuk balita dengan status gizi
wasted.
3. RENCANA Indikator yang dimonitor untuk melihat
MONITORING DAN perkembangan balita meliputi :
EVALUASI 1.Monitoring asupan makanan
2.Monitoring perkembangan berat badan dan
tinggi badan balita (status gizi)
3.Monitoring pengetahuan ibu mengenai
pemilihan makanan yang baik untuk balita.
D. IMPLEMENTASI
1. TERAPI DIET 1.Jenis Diet : ETPT
2.Bentuk Makanan : Biasa
3.Rute Makan : Oral
4.Frekuensi Makan : 3x makan utama, 2x
selingan
2. SYARAT DIET 1.Energi tinggi yaitu 40 - 45 kkal/kg BB
2.Protein tinggi, yaitu 2,0 - 2,5 g/kg BB
3.Lemak cukup, yaitu 10 - 25% dari
kebutuhan energi total
4.KH cukup, yaitu sisa dari kebutuhan
energi total
5.Vitamin dan mineral cukup, sesuai dengan
kebutuhan normal
3. MONITORING DAN 1.Asupan makan
EVALUASI 2.Berat badan dan tinggi badan
3.Pengetahuan ibu

3. Pangestu

1. ASSESMENT GIZI
CLIENT HISTORY (CH)
CH.1 DATA PERSONAL :
Nama : Pangestu
Usia : 1 tahun 5 bulan (17 bulan)
Gender: Laki-laki
Alamat: Jl. Letnan Murod, Lr. Kapas, RT. 006, RW. 002
CH 2. RIWAYAT MEDIS :
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak ada
Riwayat penyakit sekarang : Wasted, stunted, underweight
Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada
Alergi makanan : Tidak Ada
CH 3. RIWAYAT SOSIAL :
Pekerjaan Orang Tua :
Ayah : Karyawan Swasta
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Pantangan Makanan : Tidak Ada
FH. RIWAYAT GIZI :
- Balita mengonsumsi makanan utama 2x sehari pada siang dan malam
hari
- Mengonsumsi nasi hanya 2 sdm saja
- Mengonsumsi ASI 6x-8x sehari selama 10 menit
- Mengonsumsi buah 1-2x seminggu
- Tidak suka mengonsumsi sayur (kecuali kangkung)
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Asupan 503.96 17,51 14,13 74,35
Kebutuhan 1350 20 45 2135
% 37,33 87,55 41,4 34

AD. ANTROPOMETRI
BB = 7,8 kg STATUS GIZI :
TB = 75 cm Wasted, stunted, underweight
Z – Score =
- BB/U : -2,99 SD
- TB/U : -2,61 SD
- BB/TB : -2,47 SD
- IMT/U : -2,03 SD

4. DIAGNOSA GIZI
DOMAIN INTAKE
NI. 1.2 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan kurangnya nafsu makan
pada balita ditandai dengan recall 1x24 jam asupan energi 503,96
kkal (37,33%) dari total kebutuhan.
DOMAIN KLINIS
NC. 4.1 Malnutrisi sedang berkaitan dengan kurangnya asupan gizi dalam
jangka waktu yang lama ditandai dengan Z-Score -BB/U: -2,99 SD
(underweight), TB/U: -2,61 SD (stunted), BB/TB: -2,47 SD
(wasted), IMT/U: -2,03 SD (wasted)
DOMAIN PERILAKU LINGKUNGAN
NB. 1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurang terpapar
informasi yang akurat terkait gizi sebelumnya ditandai dengan
balita tidak suka mengkonsumsi sayur.

5. INTERVENSI GIZI
E. PERENCANAAN
1. TUJUAN 1. Memenuhi kebutuhan energi untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh.
2.Membantu mencapai berat badan normal
melalui makanan.
3.Memberikan edukasi mengenai pemilihan
makan yang sesuai dengan kebutuhan balita.
2. EDUKASI GIZI 1.Topik : Pemberian informasi
mengenai status gizi wasted, stunted, dan
underweight, serta diet yang berhubungan.
2.Sasaran : Balita dan keluarga
3.Waktu : 15 menit
4.Media : Leaflet dan lisan
5.Metode : Ceramah dan tanya jawab
6.Materi : Gizi seimbang dan pola
hidup sehat untuk balita wasted, stunted, dan
underweight, serta bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan.
3. RENCANA Indikator yang dimonitor untuk melihat
MONITORING DAN perkembangan balita meliputi :
EVALUASI 1.Monitoring asupan makanan
2.Monitoring perkembangan berat badan dan
tinggi badan balita (status gizi)
3.Monitoring pengetahuan ibu mengenai
pemilihan makanan yang baik untuk balita.
F. IMPLEMENTASI
1. TERAPI DIET 1.Jenis Diet : ETPT
2.Bentuk Makanan : Biasa
3.Rute Makan : Oral
4.Frekuensi Makan : 3x makan utama, 2x
selingan
2. SYARAT DIET 1.Energi tinggi yaitu 40 - 45 kkal/kg BB
2.Protein tinggi, yaitu 2,0 - 2,5 g/kg BB
3.Lemak cukup, yaitu 10 - 25% dari
kebutuhan energi total
4.KH cukup, yaitu sisa dari kebutuhan
energi total
5.Vitamin dan mineral cukup, sesuai dengan
kebutuhan normal
3. MONITORING DAN 1.Asupan makan
EVALUASI 2.Berat badan dan tinggi badan
3.Pengetahuan ibu

4. Yeska Meliya
1. ASSESMENT GIZI
CLIENT HISTORY (CH)
CH.1 DATA PERSONAL :
Nama : Yeska Meliya
Usia : 4 tahun 6 bulan (54 bulan)
Gender: Perempuan
Alamat: Jl. Letnan Murod, Lr. Kapas, RT. 006, RW. 002
CH 2. RIWAYAT MEDIS :
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak ada
Riwayat penyakit sekarang : Underweight, stunted
Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada
Alergi makanan : Tidak Ada
CH 3. RIWAYAT SOSIAL :
Pekerjaan Orang Tua :
Ayah : Karyawan Swasta
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Pantangan Makanan : Tidak Ada
FH. RIWAYAT GIZI :
- Balita mengonsumsi makanan utama 3x sehari pada pagi, siang dan
malam hari
- Mengonsumsi nasi 1 centong datar saja
- Mengonsumsi buah 1-2x seminggu
- Kurang suka mengonsumsi sayuran
- Sering jajan makanan kemasan
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Asupan 573,9 16,7 13,1 96,1
Kebutuhan 1400 25 50 220
% 40,99 66,8 26,20 43,68

AD. ANTROPOMETRI
BB = 11,7 kg STATUS GIZI :
TB = 92,8 cm Underweight, stunted
Z – Score =
- BB/U : -2,85 SD
- TB/U : -2,95 SD
- BB/TB : -1,50 SD
- IMT/U : -1,26 SD

5. DIAGNOSA GIZI
DOMAIN INTAKE
NI. 1.2 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan kurangnya nafsu makan
pada balita ditandai dengan recall 1x24 jam asupan energi 573,9
kkal (40,99%) dari total kebutuhan.
DOMAIN KLINIS
NC. 4.1 Malnutrisi sedang berkaitan dengan kurangnya asupan gizi dalam
jangka waktu yang lama ditandai dengan Z-Score -BB/U: -2,85 SD
(underweight), TB/U: -2,95 SD (stunted)
DOMAIN PERILAKU LINGKUNGAN
NB. 1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurang terpapar
informasi yang akurat terkait gizi sebelumnya ditandai dengan
balita kurang suka mengkonsumsi sayur dan sering mengkonsumsi
snack kemasan (jajan).

6. INTERVENSI GIZI
G. PERENCANAAN
1. TUJUAN 1. Memenuhi kebutuhan energi untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh.
2.Membantu mencapai berat badan normal
melalui makanan.
3.Memberikan edukasi mengenai pemilihan
makan yang sesuai dengan kebutuhan balita.
2. EDUKASI GIZI 1.Topik : Pemberian informasi
mengenai status gizi underweight,
danstunted, serta diet yang berhubungan
dengan kondisi tersebut.
2.Sasaran : Balita dan keluarga
3.Waktu : 15 menit
4.Media : Leaflet dan lisan
5.Metode : Ceramah dan tanya jawab
6.Materi : Gizi seimbang dan pola
hidup sehat untuk balita underweight dan
stunted, serta bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan.
3. RENCANA Indikator yang dimonitor untuk melihat
MONITORING DAN perkembangan balita meliputi :
EVALUASI 1.Monitoring asupan makanan
2.Monitoring perkembangan berat badan dan
tinggi badan balita (status gizi)
3.Monitoring pengetahuan ibu mengenai
pemilihan makanan yang baik untuk balita.
H. IMPLEMENTASI
1. TERAPI DIET 1.Jenis Diet : ETPT
2.Bentuk Makanan : Biasa
3.Rute Makan : Oral
4.Frekuensi Makan : 3x makan utama, 2x
selingan
2. SYARAT DIET 1.Energi tinggi yaitu 40 - 45 kkal/kg BB
2.Protein tinggi, yaitu 2,0 - 2,5 g/kg BB
3.Lemak cukup, yaitu 10 - 25% dari
kebutuhan energi total
4.KH cukup, yaitu sisa dari kebutuhan
energi total
5.Vitamin dan mineral cukup, sesuai dengan
kebutuhan normal
3. MONITORING DAN 1.Asupan makan
EVALUASI 2.Berat badan dan tinggi badan
3.Pengetahuan ibu
5. Muhammad Rizki Ananda
1. ASSESMENT GIZI
CLIENT HISTORY (CH)
CH.1 DATA PERSONAL :
Nama : Muhammad Rizki Ananda
Usia : 9 bulan
Gender : Laki-laki
Alamat : Jl. Letnan Murod, Lr. Kapas No. 37, RT. 006, RW. 002
CH 2. RIWAYAT MEDIS :
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak ada
Riwayat penyakit sekarang : Stunted, underweight
Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada
Alergi makanan : Tidak Ada
CH 3. RIWAYAT SOSIAL :
Pekerjaan Orang Tua :
Ayah : Buruh
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Pantangan Makanan : Tidak Ada
FH. RIWAYAT GIZI :
- Balita mengonsumsi makanan utama 3x sehari pada pagi, siang dan
malam hari.
- Balita mengonsumsi bubur 1x sehari (@ 4 sdm), nasi 2x sehari (@ 2
sdm), lauk hewani 2x sehari (@ 1/8 ptg sedang), sayur 1x sehari (@ 1
sdm).
- Mengonsumsi ASI 8x sehari selama 30 menit.
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Asupan 627,5 17,25 27,46 80,7
Kebutuhan 800 15 35 105
% 78 115 78 76

AD. ANTROPOMETRI
BB = 7,1 kg STATUS GIZI :
PB = 67 cm Stunted, underweight
Z – Score =
- BB/U : - 2,21 SD
- TB/U : - 2,52 SD
- BB/TB : - 1,06 SD
- IMT/U : - 0,98 SD

2. DIAGNOSA GIZI
DOMAIN INTAKE
NI. 1.2 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan kurangnya nafsu makan
pada balita ditandai dengan recall 1x24 jam asupan energi 78%
dari total kebutuhan (defisit sedang).
DOMAIN KLINIS
NC. 4.1 Malnutrisi berkaitan dengan kurangnya asupan gizi dalam jangka
waktu yang lama ditandai dengan Z-Score -BB/U: -2,21 SD
(underweight), TB/U: -2,52 SD (stunted)
DOMAIN PERILAKU LINGKUNGAN

3. INTERVENSI GIZI
A. PERENCANAAN
1. TUJUAN 1. Memenuhi kebutuhan energi untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh.
2.Membantu mencapai berat badan normal
melalui makanan.
2. EDUKASI GIZI 1.Topik : Pemberian informasi
mengenai status gizi stunted, dan
underweight, serta diet yang berhubungan.
2.Sasaran : Balita dan keluarga
3.Waktu : 15 menit
4.Media : Leaflet dan lisan
5.Metode : Ceramah dan tanya jawab
6.Materi : Gizi seimbang dan pola
hidup sehat untuk balita stunted, dan
underweight, serta bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan.
3. RENCANA Indikator yang dimonitor untuk melihat
MONITORING DAN perkembangan balita meliputi :
EVALUASI 1.Monitoring asupan makanan
2.Monitoring perkembangan berat badan dan
tinggi badan balita (status gizi).
B. IMPLEMENTASI
1. TERAPI DIET 1.Jenis Diet : ETPT
2.Bentuk Makanan : Biasa
3.Rute Makan : Oral
4.Frekuensi Makan : 3x makan utama, 2x
selingan
2. SYARAT DIET 1.Energi tinggi yaitu 40 - 45 kkal/kg BB
2.Protein tinggi, yaitu 2,0 - 2,5 g/kg BB
3.Lemak cukup, yaitu 10 - 25% dari
kebutuhan energi total
4.KH cukup, yaitu sisa dari kebutuhan
energi total
5.Vitamin dan mineral cukup, sesuai dengan
kebutuhan normal
3. MONITORING DAN 1.Asupan makan
EVALUASI 2.Berat badan dan tinggi badan.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI (2009). Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sakit


Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB). Jakarta: Depkes RI.
Sandjaja. (2010). Gizi, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Supariasa. 2007. Penilaian Status Gizi. Penerbit EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai