is
ME
Surono Abdurrahman
Soll Marina Hotel, 16 Desember 2022
• َ َو َما َكانَ ْال ُمؤْ ِمنُونَ ِليَ ْن ِف ُروا َكافَّةً ۚ فَلَ ْو ََل نَفَ َر ِم ْن ُك ِل فِ ْرقَ ٍة ِم ْن ُه ْم
طائِفَةٌ ِليَتَفَقَّ ُهوا فِي
َِين َو ِليُ ْنذ ُِروا قَ ْو َم ُه ْم ِإ َذا َر َجعُوا ِإلَ ْي ِه ْم لَعَلَّ ُه ْم يَ ْح َذ ُرون
ِ الد
• “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke
medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan
di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S.
At-Taubah: 122)
ِ هللا يَأ ْ ُم ُر ُك ْم أ َ ْن ت ُ َؤ ُّدوا األ َ َمانَا
ت ِإلَى أ َ ْه ِل َها َ ِإ َّن
Profesionalisme
adalah tingkah
laku, kepakaran
(Longman, 1987)
atau kualitas dari
seseorang yang
profesional.
Aspek Profesionalisme
Etika
Etika professional dibangun
dari berbagai nilai :
transparansi, kejujuran, upaya
optimal, keadlan dsb
Profesional Dalam Organisasi
Organisasi akan menjadi profesional bila semua pihak
berusaha:
• Memenuhi berbagai aturan yang ada
• Mengupayakan keadilan dan transparansi
• Tidak hanya menuntut hak tetapi juga menjaga kewajibannya
bagi setiap pihak
• Menjunjung tinggi etika
• Berusaha memberikan hasil dan kontribusi optimal, bukan
hanya buat organisasi tetapi juga buat berbagai pihak terkait.
Untuk tegaknya sebuah etika yang baik tidak hanya
memerlukan pemahaman tapi juga contoh.
Tantangan
Penerapan Menyampaikan berbagai nilai etika saja secara
umum relative mudah tetapi mendeskripsikan
dengan jelas melalui berbagai contoh kasus jauh
Etik Dalam lebih sulit.
Organisasi
Organisasi tidak bisa menekankan sebuah
Tindakan etis di satu sisi tetapi melakukan
Tindakan tidak etis di sisi yang lain
ETIKA PROFESI
Mengambil
biaya tindakan
yang cukup atas perilaku orang lain yang tidak etis,
besar.
meskipun ada resiko yang signifikan untuk diri sendiri dan
pekerjaan.
1
Menghargai hasil dari proses yang sah secara hukum dan pertimbangan profesional
2
Akuntabel terhadap semua tindakan baik terhadap atasan maupun publik
3
Bertindak secara efisien dan efektif
4
Menghindari favoritisme, berusaha independen & objektif
5
Bekerja secara hati2 dan menggunakan dana publik secara hati-hati
6
Menjaga kepercayaan dan legitimasi masyarakat dan lembaga-lembaga
7
KODE ETIK
1.Menyusun strategi dan langkah taktis;
2.Memperhatikan implikasi dari berbagai aspek;
3.Menunjukkan komitmen dan loyalitas;
4.Melaporkan bentuk penyimpangan kepada yang berwenang;
5.Menjaga kepercayaan;
6.Menindaklanjuti pengaduan;
7.Bekerja dengan akurat;
8.Bertanggung jawab;
9.Menjalankan tugas sesuai dengan peraturan;
10.Menunjukkan konsistensi dan persistensi yang tinggi;
11.Menyelesaikan tugas sesuai dengan manajemen waktu dan sumber daya;
12.Meningkatkan kapabilitas dan kompetensi;
13.Melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan;
14.Memberikan kontribusi nyata;
15.Mengindahkan etika berkomunikasi;
16.Memberikan pelayanan prima.
LARANGAN KODE ETIK
1.Melakukan pekerjaan tanpa konsultasi dan koordinasi dengan pimpinan;
2.Mengabaikan pengaduan terkait berbagai kerusakan fisik
3.Meminta dan menerima pemberian/hadiah selain haknya;
4.Menyalahgunakan wewenang;
5.Bertindak individualistis;
6.Mengakui dan/atau mengambil keuntungan dari hasil kerja orang lain;
7.Menunjukkan sikap arogansi;
8.Membuka data/informasi rahasia tanpa sepengetahuan yang berwenang;
9.Melakukan perbuatan yang melanggar norma hukum, dan norma kesusilaan, serta
tindakan tidak terpuji lainnya.
KODE PERILAKU
GROWING KNOWLEDGE