Anda di halaman 1dari 22

PROFESSIONAL

is
ME
Surono Abdurrahman
Soll Marina Hotel, 16 Desember 2022
• َ ‫َو َما َكانَ ْال ُمؤْ ِمنُونَ ِليَ ْن ِف ُروا َكافَّةً ۚ فَلَ ْو ََل نَفَ َر ِم ْن ُك ِل فِ ْرقَ ٍة ِم ْن ُه ْم‬
‫طائِفَةٌ ِليَتَفَقَّ ُهوا فِي‬
َ‫ِين َو ِليُ ْنذ ُِروا قَ ْو َم ُه ْم ِإ َذا َر َجعُوا ِإلَ ْي ِه ْم لَعَلَّ ُه ْم يَ ْح َذ ُرون‬
ِ ‫الد‬
• “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke
medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan
di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S.
At-Taubah: 122)
ِ ‫هللا يَأ ْ ُم ُر ُك ْم أ َ ْن ت ُ َؤ ُّدوا األ َ َمانَا‬
‫ت ِإلَى أ َ ْه ِل َها‬ َ ‫ِإ َّن‬

"Sesungguhnya Allah itu memerintahkan kepada engkau semua


supaya engkau semua menunaikan (memberikan) amanat kepada ahlinya (pemiliknya).“
(QS. An-Nisa': 58)

Dari Abu Hurairah radhilayyahu'anhu mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi


wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi."
Ada seorang sahabat bertanya; bagaimana maksud amanat disia-siakan? Nabi
menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran
itu." (HR. Bukhari No. 6015)
Petinju Amatir?
Petinju Profesional?
Profesi ➔Profesionalitas
• Bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
PROFESI keahlian tertentu (ketrampilan, kejuruan, dll)

• Orang yang mempunyai kompetensi dalam


PROFESIONAL pekerjaan tertentu

• tingkah laku, kepakaran atau kualitas dari


PROFESIONALISM seseorang yang profesional.

• Kualitas sikap kerja dari anggota profesi,


PROFESIONALITAS bersungguh2 dalam profesinya
PROFESIONALISM

Profesionalisme
adalah tingkah
laku, kepakaran
(Longman, 1987)
atau kualitas dari
seseorang yang
profesional.
Aspek Profesionalisme

Compliance Optimum Etika


Untuk disebut Profesional, seseorang
pertama-tama harus memenuhi
standard tertentu (Pendidikan,
Sertifikasi, Ujian)

Semakin tertata sebuah profesi


makin kompleks penjabaran standar
Compliance yang diterapkan

Compliance → Pemenuhan aturan


merupakan syarat awal atau standard
minimal dari profesionalisme
Lebih mengacu pada aspek
semangat dan sikap untuk selalu
berusaha mengembangkan diri
(updating)

Memberikan hasil terbaik pada


Optimum setiap interaksi profesinya

Memahami apa yang dibutuhkan


untuk mencapai kinerja optimal
(kemampuan Kerjasama, customer
oriented, self knowledge)
Under Estimate Optimum OVER Estimate
Merupakan aspek yang
abstrak dan paling sulit
dipenuhi

Etika
Etika professional dibangun
dari berbagai nilai :
transparansi, kejujuran, upaya
optimal, keadlan dsb
Profesional Dalam Organisasi
Organisasi akan menjadi profesional bila semua pihak
berusaha:
• Memenuhi berbagai aturan yang ada
• Mengupayakan keadilan dan transparansi
• Tidak hanya menuntut hak tetapi juga menjaga kewajibannya
bagi setiap pihak
• Menjunjung tinggi etika
• Berusaha memberikan hasil dan kontribusi optimal, bukan
hanya buat organisasi tetapi juga buat berbagai pihak terkait.
Untuk tegaknya sebuah etika yang baik tidak hanya
memerlukan pemahaman tapi juga contoh.

Tantangan
Penerapan Menyampaikan berbagai nilai etika saja secara
umum relative mudah tetapi mendeskripsikan
dengan jelas melalui berbagai contoh kasus jauh
Etik Dalam lebih sulit.

Organisasi
Organisasi tidak bisa menekankan sebuah
Tindakan etis di satu sisi tetapi melakukan
Tindakan tidak etis di sisi yang lain
ETIKA PROFESI

Merupakan ikatan moral yang mendukung


sikap melayani kepentingan masyarakat serta
kewajiban kepada pemberi tugas dan atau
aturan untuk menghindarkan seseorang
dari perbuatan yang menyalahi
ketentuan/tercela.
MELANGGAR ETIKA PROFESI
➢ Pelanggaran terhadap nilai-nilai yang dijunjung tinggi
oleh profesi (tidak dibenarkan melakukan mark-up,
nepotisme, kolusi, atau komersialisasi)
➢ Layanan jasa yang tidak mencerminkan kualitas
keahlian dan sulit dipertanggung-jawabkan menurut
bakuan kinerja/ kriteria profesional (penyalahgunaan
mal-praktek, pelanggaran hak intelektual)
➢ Mendiamkan atau membiarkan terjadinya
pelanggaran etika profesi oleh rekan seprofesi 1
5
INTEGRITAS

Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai


dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi

Mengkomunikasikan / menjelaskan maksud, ide dan perasaan secara terbuka,


jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain.

“SATUNYA KATA DAN PERBUATAN”


INDIKATOR INTEGRITAS
Bertindak berdasarkan nilai (values) walaupun ada resiko atau

Mengambil
biaya tindakan
yang cukup atas perilaku orang lain yang tidak etis,
besar.
meskipun ada resiko yang signifikan untuk diri sendiri dan
pekerjaan.

Bertanggung Jawab atas kesalahan yang dilakukan.


PRINSIP INTEGRITAS

Bertindak sesuai dengan prinsip legitimasi kekuasaan .

1
Menghargai hasil dari proses yang sah secara hukum dan pertimbangan profesional
2
Akuntabel terhadap semua tindakan baik terhadap atasan maupun publik
3
Bertindak secara efisien dan efektif
4
Menghindari favoritisme, berusaha independen & objektif
5
Bekerja secara hati2 dan menggunakan dana publik secara hati-hati
6
Menjaga kepercayaan dan legitimasi masyarakat dan lembaga-lembaga
7
KODE ETIK
1.Menyusun strategi dan langkah taktis;
2.Memperhatikan implikasi dari berbagai aspek;
3.Menunjukkan komitmen dan loyalitas;
4.Melaporkan bentuk penyimpangan kepada yang berwenang;
5.Menjaga kepercayaan;
6.Menindaklanjuti pengaduan;
7.Bekerja dengan akurat;
8.Bertanggung jawab;
9.Menjalankan tugas sesuai dengan peraturan;
10.Menunjukkan konsistensi dan persistensi yang tinggi;
11.Menyelesaikan tugas sesuai dengan manajemen waktu dan sumber daya;
12.Meningkatkan kapabilitas dan kompetensi;
13.Melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan;
14.Memberikan kontribusi nyata;
15.Mengindahkan etika berkomunikasi;
16.Memberikan pelayanan prima.
LARANGAN KODE ETIK
1.Melakukan pekerjaan tanpa konsultasi dan koordinasi dengan pimpinan;
2.Mengabaikan pengaduan terkait berbagai kerusakan fisik
3.Meminta dan menerima pemberian/hadiah selain haknya;
4.Menyalahgunakan wewenang;
5.Bertindak individualistis;
6.Mengakui dan/atau mengambil keuntungan dari hasil kerja orang lain;
7.Menunjukkan sikap arogansi;
8.Membuka data/informasi rahasia tanpa sepengetahuan yang berwenang;
9.Melakukan perbuatan yang melanggar norma hukum, dan norma kesusilaan, serta
tindakan tidak terpuji lainnya.
KODE PERILAKU

1.Mengembangkan perencanaan terpadu dan antisipatif .;


2.Tidak melakukan pertemuan dengan mitra kerja secara individual di
tempat yang tidak semestinya;
3.Berpakaian rapi sebagai perwujudan rasa hormat;
4.Melaporkan kepada pimpinan ketika meninggalkan tempat tugas;
5.Kerja sama dan meningkatkan hubungan jejaring kerja baik internal
maupun dengan pemangku kepentingan; dan
6.Proaktif ketika melihat kerusakan infrastruktur dan fasilitas fisik.
• KOMUNIKASI VERBAL & • Inisiatif
TERTULIS • Proaktif
• Interpersonal skills • Stabil secara emosional
• Kerjasama tim & • Percaya diri
kepemimpinan • Motivasi diri
• Fleksibilitas
• IT
• Problem solving
SKILLS ATTITUDE

GROWING KNOWLEDGE

• PENAMPILAN • Pengetahuan umum


• BAHASA TUBUH Tentang pekerjaan
• EKSPRESI WAJAH

Anda mungkin juga menyukai