Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UTS

MATA KULIAH KEPEMIMPINAN DAN BERPIKIR SISTEM

1. Sebagai seorang pemimpin apakah menurut anda disiplin waktu sangat


diperlukan. Kalau iya coba anda jelaskan secara rinci pengaruhnya
terhadap bawahan
Jawab :
Pimpinan merupakan orang yang bergerak lebih awal, berjalan didepan,
mengambil langkah pertama, berbuat lebih dulu, mengarahkan pikiran,
pendapat, tindakan orang lain, membimbing dan menggerakkan orang lain
melalui pengaruhnya. Seorang dapat dinamakan “pemimpin” kalau ia
mununjukan kemampuan menjalankan kepemimpinan, yaitu kemampuan
memotivasi dan mengajak orang – orang lain menjalankan sesuatu yang
menjadi kepentingan bersama. Menurut Tead, Terry, Hoyt (dalam Kartono,
2003) kepemimpinan merupakan seni mempengaruhi orang lain agar mau
bekerja sama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk
membimbing orang lain dalam mencapai tujuan – tujuan yang diinginkan
kelompok. Menurut Siagan (2002) mengatakan kepemimpianan adalah
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dlam hal ini para
bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakkan kehendak
pimpinan meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenangi.
Disiplin merupakan suatu keharusan, karena dengan disiplin maka akan
tercipta suasana kerja yang harmonis dan kondusif. Sebagai seorang
pemimpin, maka syarat utama adalah pemimpin harus disiplin terutama disiplin
waktu. Jika pemimpin sudah tidak disiplin waktu ini akan menjadi contoh
kepada bawahan, suasana kerja tidak akan harmonis dan kondusif. Menurut
Prijodarminto (1994), disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Nilai – nilai tersebut
telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya.
Menurut Hasibuan (2007) kedisiplinan kerja adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan ditempat kerja dan norma –
norma sosial yang berlaku. Menurut Warsono (2007), disiplin kerja diartikan

1
sebagai sikap ketaatan seseorang terhadap suatu aturan atau ketentuan yang
berlaku dalam organisasi itu atas dasar adanya kesadaran dan insyafan bukan
karena adanya unsure paksaan. Menurut Fathoni (2006) kedisiplinan dapat
diartikan bila mana pegawai selalu datang dan pulang tepat pada waktu yang
ditentukan oleh kepala manager, pimpinan dari masing – masing instansi.
Perilaku disiplin tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan
dan pengalaman. Oleh sebab itu, disiplin harus dimulai dari diri kita sendiri
dahulu sebagai pemimpin dan kita mengajak seluruh bawahan kita untuk
bersikap disiplin waktu. Kita sebagai pimpinan merupakan contoh bagi
bawahan kita, jika kita tidak disiplin waktu bawahan kita akan mencontoh
perbuatan kita dan tidak akan menghormati kita sebagai pimpinan.

2. Bagaimana sebaiknya menghadapi bawahan yang berbagai tingkahnya


dan kemampuannya.
Jawab :
Bagi seorang pimpinan, menangani bawahan yang berbagai tingkahnya
dan kemampuannya merupakan tantangan tersendiri. Salah satu alasan
bawahan yang berbagai tingkah adalah menilai pemimpin sebagai orang yang
tidak layak memimpin mereka, cara terbaik menghadapi bawahan seperti ini
adalah dengan memperlihatkan kematangan kita. Bukti bahwa kematangan
seseorang dalam memimpin mempunyai dampak langsung kepada rasa hormat
bawahannya. Selain itu, pimpinan perlu memberikan keteladanan dengan
terlebih dahulu memberikan rasa hormat kepada bawahan. Bawahan akan
menyadari jika sikap hormat pimpinan kepada mereka layak dibalas dengan
penghormatan yang sama. Menurut Kartini Kartono (2007) kepemimpinan
adalah seni kemampuan mempengaruhi perilaku manusia dan kemampuan
mengendalikan orang – orang dalam organisasi agar perilaku mereka sesuai
dengan perilaku yang diinginkan oleh pemimpin organisasi.
Banyak kekecewaan bawahan kepada pimpinan karena penilaian pimpinan
yang adil. Ini biasanya memberikan demotivasi bagi bawahan yang rajin
bekerja karena mereka sia – sia bekerja, atau karena beban kerja yang tidak
rata. Pimpinan harus memotivasi bawahan agar tercipta keadilan sesama

2
bawahan. Teori X dan teori Y (Douglas McGregor) menjabarkan dua model
motivasi yang saling berkebalikan teori Z adalah pengembangan dari teori
hirarki motivasi oleh Abraham Maslow. Ketiga teori ini penting diketahui
untuk mengoptimalkan pengelolaan motivasi SDM atau pola komunikasi dari
manajemen kepada para bawahan.. Pemimpin harus selalu memberikan
motivasi kepada bawahan karena motivasi selalu menjadi penyemangat untuk
semua bawahan dalam kegiatan keseharian dan membuat bawahan semangat
bekerja. Pemimpin harus mampu memotivasi bawahan, itu adalah salah satu
kriteria dari seorang pemimpin yang disukai oleh bawahan.
Seorang pimpinan juga harus menegakkan kedisiplinan. Organisasi /
perusahaan tanpa disiplin tidak akan jelas arah tujuannya. Walaupun bawahan
sudah tergerak motivasinya dan bersedia untuk bersama – sama melaksanakan
usaha untuk mencapai tujuan bersama namun jika tidak disertai disiplin yang
kuat tidak ada jaminan bahwa semangat mereka akan menciptakan hasil sesuai
dengan tujuan. Sebab itu adalah kewajiban seorang pimpinan untuk
menimbulkan kesadaran dan kehendak pada anggotanya untuk mempunyai
disiplin yang kuat. Menurut Siswanto (2001) disiplin adalah suatu sikap
menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan – peraturan yang
berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulisnsrta sanggup menjalankannya
dan tidak mengelak untuk menerima sanksi – sanksinya apabila ia melanggar
tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Bawahan yang mempunyai kelebihan kemampuan akan sangat membantu
dalam pekerjaan. Seorang pimpinan jangan meremehkan inovasi baru oleh
bawahan yang kreatif dan inovatif. Pimpinan harus selalu mengikuti
perkembangan positif dari bawahan kita, agar kita sebagai pimpinan tahu persis
bagaimana memberikan apresiasi kepada bawahan. Bentuk apriasiasi kepada
bawahan, akan membuat bawahan termotivasi untuk meningkatkan hasil
kerjanya. Selain itu, kita sebagai pimpinan jangan pernah merasa terancam
dengan bawahan yang memiliki kemampan lebih dibidangnya dibandingkan
dengan kemampuan kita. Dorong bawahan untuk selalu berkembang dan
belajar dalam bidang tersebut. Dengan itu bawahan akan merasa selalu
termotivasi akan kemampuannya dan pasti akan bermanfaat untuk instansi.

Anda mungkin juga menyukai