Anda di halaman 1dari 11

GAYA

KEPEMIMPINAN
Andi Syahratul Hawaisyah

201832005
Latar Belakang
Budaya pada dasarnya merupakan pola yang terintegrasi dari
Kepemimpinan perilaku manusia, yang terdiri dari pikiran, bahasa, perbuatan
Kepemimpinan mengandung arti dan hasil- hasil budaya lainnya.
kemampuan mempengaruhi, Budaya organisasi mempengaruhi cara mengerjakan segala
menggerakkan, dan mengarahkan hal dalam organisasi. Budaya yang kuat dapat memberikan
suatu tindakan pada sekelompok dorogan atau paksaan kepada para anggota untuk bertindak
orang untuk mencapai tujuan tertentu atau berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh
pada situasi tertentu. organisasi. Organisasi yang dimaksud yaitu perusahaan dan
anggota adalah karyawan.
Jenis Gaya Kepemimpinan

Setiap orang memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda saat


Gaya Kepemimpinan mengatur sebuah tim. Namun, pemimpin yang baik tentunya bisa
merangkul setiap individu yang ada di dalam kelompoknya untuk
• Kepemimpinan Autokratis
• Kepemimpinan Demokratis menciptakan kerja sama yang solid.
• Kepemimpinan Laissez-Faire pemimpin yang baik adalah orang yang mampu bekerja sama
• Kepemimpinan Transformasional
dengan orang lain, terbuka dengan semua masukan, dan bisa
• Kepemimpinan Transaksional
• Kepemimpinan Situasional
mengarahkan semua anggota yang ada di tim untuk maju dan
berkembang secara bersama-sama.
Kepemimpinan Autokratis

Kepemimpinan Autokratis adalah gaya kepemimpinan yang memiliki kriteria atau ciri yang selalu menganggap
organisasi sebagai milik pribadi, arogan, mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan
sebagai alat semata, tidak mau menerima kritik dan saran, terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya, dalam tindakan
pergerakannya sering mempergunakan pendekatan paksaan dan bersifat menghukum.
Indikator dari Gaya Kepemimpinan Otokratis:
 Sentralisasi Wewenang
 Produktivitas Kerja
 Manajemen setiap keputusannya dianggap sah, bawahannya wajib menerima perintah tanpa pertanyaan.
Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan yang memiliki karakteristik sebagai berikut, menganggap bawahan
sebagai makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dalam
kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahan, selalu
berusaha menjadikan bawahannya sukses dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadi sebagai pemimpin.
Indikator dari gaya kepemimpinan demokratis :
 Hubungan baik antara pimpinan dengan pegawai.
 Penghargaan terhadap pegawai.
 Manajemen yang mendengarkan aspirasi bawahannya.
Kepemimpinan Laissez-Faire

Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan autokratis. Dalam kepemimpinan tipe ini sang
pemimpin biasanya menunjukkan perilaku yang pasif dan seringkali menghindar diri dari tanggung jawab. Seorang
pemimpin yang kendali bebas cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut
temponya sendiri. Disini seorang pemimpin mempunyai keyakinan bebas dengan memberikan kebebasan yang seluas-
luasnya terhadap bawahan dengan menganggap semua usahanya akan cepat berhasil.
Kepemimpinan Transformasional

Pemimpin yang mengadaptasi gaya leadership ini sangat bersemangat untuk melakukan perubahan di dalam
kelompoknya. Oleh karena itu, mereka umumnya memiliki sifat yang enerjik, cerdas, dan konsisten dalam memberikan
semangat kepada setiap anggota timnya.
Namun, hal ini harus diimbangi dengan umpan balik yang konsisten serta komunikasi secara terus menerus untuk
mewujudkan perubahan yang diinginkan seluruh karyawan.
Kepemimpinan Transaksional

Leader dengan gaya kepemimpinan transaksional, biasanya akan menerapkan sistem reward kepada setiap anggotanya
atas pencapaian tertentu. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, setiap anggota tim juga harus siap menerima konsekuensi
atau punishment apabila gagal dalam memenuhi target.
Penerapan sistem reward and punishment tersebut sebenarnya akan memberikan motivasi lebih kepada karyawan saat
bekerja. Sayangnya, hal ini hanya berorientasi pada tujuan jangka pendek saja.
Kepemimpinan Situasional

Kepemimpinan situasional adalah model yang mengkonseptualisasikan bahwa gaya kepemimpinan harus disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang ada, menekankan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang universal atau gaya yang
paling baik untuk semua situasi.
Model kepemimpinan ini memiliki dua dimensi utama:
 Tingkat Keterampilan Subordinat: Tingkat keterampilan dan kemampuan anggota tim. Pemimpin harus
menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dengan tingkat keterampilan dan kemampuan anggota tim.
 Tingkat Persyaratan Tugas: Tingkat keterlibatan dan tanggung jawab yang diperlukan dalam tugas tertentu.
Pemimpin harus menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dengan tingkat persyaratan tugas yang ada.
Skill Wajib yang Harus Dimiliki
Seorang Pemimpin

1. Mampu Berkomunikasi dengan Baik


2. Bisa Menginspirasi Anggota Tim
3. Mendelegasikan Tugas Secara Efektif
4. Menghargai Orang Lain
5. Cepat Tanggap
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai