Anda di halaman 1dari 131

PENGARUH PENGGUNAAN DANA DESA, AKUNTABILITAS,

DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA


TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI
NAGARI PASILIHAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana
Pada Program Studi Akuntansi Syariah

Oleh:

HIDAYATUL LAILA
NIM. 3417061

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGI
2021
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama/ NIM : Hidayatul Laila / 3417061
Tempat / Tanggal Lahir : Sulit Air / 09 Juni 1999
Fakultas / Program Studi : Ekonomi dan Bisnis Islam / Akuntansi Syariah
Judul Skripsi :”Pengaruh Penggunaan Dana Desa, Akuntabilitas,
dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Desa
terhadap Kesejahteraan Masyarakat DiNagari
Pasilihan.”
Menyatakan dengan sesungguhnya karya ilmiah (Skripsi) saya dengan judul
di atas asli karya sendiri. Apabila kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini
bukan kaya sendiri, maka saya bersedia di proses sesuai dengan hukum yang
berlaku dan gelar keserjanaan saya dicabut sampai waktu yang tidak ditentukan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bukittinggi, 28 Oktober 2021


Yang menyatakan

Hidayatul Laila
Nim. 3417061
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing Skripsi atas nama Hidayatul Laila, NIM 3417061,


dengan judul, “Pengaruh Pengunaan Dana Desa, Akuntabilitas, dan
Transparansi Pengelolaan Keuangan Desa terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Di Nagari Pasilihan”, memandang bahwa skripsi yang
bersangkutan telah memenuhi persyaratan ilmiah dan dapat disetujui untuk
diajukan ke sidang Munaqasyah pada program studi Akuntansi Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi.
Demikian persetujuan ini diberikan untuk dapat dipergunakan dengan
semestinya.

Bukittinggi, 28 Oktober 2021


Pembimbing
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Dana Desa, Akuntabilitas,
dan Transparansi Pengelolaan Dana Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Di Nagari Pasilihan”. yang disusun oleh Hidayatul Laila Nim 3417061 program
studi Akuntansi Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dana desa terhadap
tingkat kesejahteraan masyarakat dan pengaruh akuntabilitas dan transparansi
dalam pengelolaan dana desa kepada tingkat kesejahteraan masyarakat. Dana desa
yang diteliti adalah dari tahun 2016-2020 di nagari pasilihan, kec. X koto diatas,
kabupaten solok, serta akuntabilitas dan transparansi menjadi fokus penelitian yang
berdampak langsung sebanyak 88 orang dari jumlah total populasi 712 orang.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, uji instrumen, uji asumsi
klasik, uji regresi linear berganda, dan uji hipotesis. Penelitian ini dibantu dengan
program spss (Statistic Package For Social Science) 25 untuk mengolah data.
Sehingga dapat diketahui pengaruh dana desa, akuntabiltas, dan transparansi
pengelolaan dana desa terhadap kesejahteraan masyarakat di nagari pasilihan.
Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial (1) Dana desa memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, terlihat dari nilai sig
0,048 < 0,05. (2) Akuntabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kesejahteraan masyarakat terlihat dari nilai sig 0,046 < 0,05. (3) Transparansi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, terlihat dari
nilai sig. 0,000 < 0,05. Dan dilihat dari nilai R Square menunjukkan nilai koefisien
determinasi 0,584 yang berarti bahwa kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh
variabel penggunaan dana desa, transparansi pengelolaan keuangan desa.

Kata kunci: Dana Desa, Akuntabilitas,Transparansi, dan Kesejahteraan.


i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas

berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan Dana Desa, Akuntabilitas, dan Transparansi

Pengelolaan Keuangan terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Nagari

Pasilihan”. Selama Penyusunan Skripsi ini penulis tidak dapat lepas dari

bimbingan, support, bantuan dari berbagai ipihak. iOleh ikarena itu, idengan

kerendahan dan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih banyak

kepada :

1. Orangtua iiayah (Samsul iiHadi) iidan iiibu ii(Emaswati).

2. Ibu Dr. Ridha Ahida, M.Hum selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Bukittinggi.

3. Bapak Dr. Iiz Izmuddin, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

4. Ibu Tartila Devy, SE., M.AK selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

5. Ibu Yulia Rahmi, S. Th. I, M. Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing dari awal proses kuliah hingga akhir.

6. Ibuk Novera Martilova, selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan

meluangkan waktu, pikiran dan perhatiannya untuk memberikan

bimbingan, arahan serta masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.


ii

7. Bapak dan Ibu Dosen serta pagawai IAIN Bukittinggi yang telah membekali

penulis dengan bebagai ilmu pengetahuan dan mempermudah penyelesaian

studi di Perguruan Tinggi ini.

8. Aparat pemerintahan Nagari Pasilihan yang telah memberikan kesempatan

melakukan penelitian yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

9. Keluarga besarku, Yonhi Nofri, Delfion Nofris, Edison, Yarmainis,

Sumardi, Nurmaini Camai, Magdalena, Yulia Martim, Yoyong Eka Putra,

Hafid Saputra, Ridho Hidayat, Fauzan Rahman, Wiwi Susanti, Amanda

Febrina, Agung Berlian, Sonya Olivia, Hanim Fadhila, yang selalu

mendengarkan keluhan penulis dan menyemangati penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Mi Amor yang selalu mendoakan, memberikan dukungan, semangat dalam

keadaan apapun kepada penulis.

11. Sahabat penulis, Dona Marlina, Mira Septiani, Delvina Marsyanda, Ratih

Delviana Masta, Nurphadila Yulian yang selalu memberikan support serta

bantunya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

12. Teman-teman S1 Akuntansi Syariah kelas B angkatan 2017 atas motivasi,

serta dukungan nya.

13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas

dukungan dan kasih sayang yang begitu luar biasa.


iii

Penulis ucapkan terimakasih. Semoga dengan bantuan yang diberikan kita

semua mendapatkan pahala dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah skripsi

ini bermanfaat bagi penulis serta bagi pembaca.

Bukittinggi, 28 Oktober 2021


Penulis

HIDAYATUL LAILA
3417.061
iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 11
C. Batasan Masalah ..................................................................................... 12
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 12
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 13
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 13
G. Penjelasan Judul ...................................................................................... 14
H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORI


A. Kesejahteraan Masyarakat ...................................................................... 17
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Masyarakat ....... 18
B. Dana Desa ............................................................................................... 21
C. Akuntabilitas ........................................................................................... 24
1. Indikator Akuntabilitas ....................................................................... 26
2. Alat Ukur Akuntabilitas ..................................................................... 27
D. Transparansi ............................................................................................ 29
1. Indikator Transparansi........................................................................ 30
2. Alat Ukur Transparansi ...................................................................... 31
E. Pengelolaan Dana Desa........................................................................... 33
F. Teori Hubungan Dana Desa terhadap Kesejahteraan Masyarakat .......... 35
v

G. Teori Hubungan Akuntabilitas terhadap Kesejahteraan Masyarakat...... 36


H. Teori Hubungan Transparansi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat ..... 38
I. Landasan Syariah tentang Kesejahteraan ................................................. 39
J. Kajian Terdahulu .................................................................................... 41
K. Kerangka Pemikiran................................................................................ 48
L. Hipotesis ................................................................................................. 49

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian........................................................................................ 51
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 51
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 52
D. Populasi dan Sampel ............................................................................... 52
1. Populasi .............................................................................................. 52
2. Sampel ................................................................................................ 53
E. Defenisi Operasional Variabel ................................................................ 54
1. Variabel Bebas (independent variable) .............................................. 54
2. Variabel Terikat (dependent variabel) ............................................... 55
F. Instrumen Penelitian ............................................................................... 56
G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 57
H. Teknik Analisis Data............................................................................... 59
I.Pengujian Model ....................................................................................... 59
1. Uji Instrumen...................................................................................... 59
2. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 64
3. Uji Regresi Linear Berganda .............................................................. 67
4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................................... 68
5. Uji Hipotesis....................................................................................... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 71
2. Keadaan Geografis ............................................................................. 71
3. Potensi Nagari .................................................................................... 72
4. Keagamaan ......................................................................................... 73
vi

B. Gambaran Umum Responden ................................................................. 73


1. Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin ......................... 74
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ....................................... 74
3. Karakterisktik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................ 76
C. Gambaran Distribusi Jawaban Responden.............................................. 76
1. Jawaban Responden terhadap Variabel (X1) Dana Desa ................... 76
2. Jawaban Responden terhadap Variabel (X2) Akuntabilitas ............... 77
3. Jawaban Responden terhadap Variabel (X3) Transparansi ................ 77
4. Jawaban Responden terhadap Variabel (Y) Kesejahteraan Masyarakat
............................................................................................................ 78
D. Hasil Penelitian dan Analisis Pembahasan ............................................. 79
1. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas .................................................... 79
2. Hasil Uji Asumsi Klasik..................................................................... 84
3. Analisis Regresi Linear Berganda ...................................................... 88
4. Koefisien Determinasi ........................................................................ 90
5. Uji Hipotesis....................................................................................... 91
6. Pembahasan ........................................................................................ 93

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 99
B. Saran ..................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penerimaan Anggaran Dana Desa tahun 2016.................................. 5

Tabel 1.2 Penerimaan Anggaran Dana Desa tahun 2017.................................. 6

Tabel 1.3 Penerimaan Anggaran Dana Desa tahun 2018 .................................. 7

Tabel 1.4 Penerimaan Anggaran Dana Desa tahun 2019 .................................. 8

Tabel 1.5 Penerimaan Anggaran Dana Desa tahun 2020 .................................. 9

Tabel 2.1 Kajian Terdahulu ............................................................................ 41

Tabel 3.1 Instrument Penelitian ...................................................................... 56

Tabel 3.2 Koefisien Korelasi .......................................................................... 63

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................... 74

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia ......................................................... 75

Tabel 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................... 76

Tabel 4.4 Jawaban Responden Terhadap Variabel Dana Desa (X1) .............. 77

Tabel 4.5 Jawaban Responden Terhadap Variabel Akuntabilitas (X2) .......... 77

Tabel 4.6 Jawaban Responden Terhadap Variabel Transparansi (X3) ........... 78

Tabel 4.7 Jawaban Responden terhadap Variabel Kesejahteraan Masyarakat

...................................................................................................................... 79

Tabel 4.8 Pengujian Validitas Dana Desa (X1) .............................................. 80

Tabel 4.9 Pengujian Validitas Akuntabilitas (X2) .......................................... 80

Tabel 4.10 Pengujian Validitas Transparansi (X3) ......................................... 81

Tabel 4.11 Pengujian Validitas Kesejahteraan (Y) ......................................... 82


viii

Tabel 4.12 Pengujian Realibitas Dana Desa (X1) ........................................... 83

Tabel 4.13 Pengujian Realibitas Akuntabilitas (X2) ...................................... 83

Tabel 4.14 Pengujian Realibitas Transparansi (X3) ....................................... 83

Tabel 4.15 Pengujian Realibitas Kesejahteraan (Y) ....................................... 83

Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 85

Tabel 4.17 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 86

Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................... 87

Tabel 4.19 Hasil Uji Heterokedasitas ............................................................. 88

Tabel 4.20 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ............................................... 88

Tabel 4.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................... 90

Tabel 4.22 Hasil Uji t ...................................................................................... 91

Tabel 4.23 Hasil Uji F ..................................................................................... 93


ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran .................................................................... 49


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa

merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakasa masyarakat, hak

asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem

Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Istilah Desa dari

beberapa daerah berbeda-beda, di Sumatera Barat disebut dengan istilah

nagari. Menurut Nurcholis (2011) Desa adalah satuan administrasi

pemerintahan terendah dengan hak otonomi berbasis asa-usul dan adat

istiadatnya.

Adapun peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan

pemerintah Desa adalah Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Repulik Indonesia Nomor

6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5539); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang perubahan kedua atas peraturan

pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

1
2

Negara Republik Indonesia Tahun2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6321).

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2015 tentang Dana Desa yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694.1

Keberhasilan pengelolaan Dana Desa sangat tergantung dari

berbagai faktor antara lain kesiapan aparat pemerintah Desa sebagai ujung

tombak pelaksanaan di lapangan, optimalisasi peningkatan implementasi

SAP di tingkat Desa, sehingga perlu sistem pertanggungjawaban

pengelolaan Dana Desa yang benar-benar dapat memenuhi prinsip

transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah. Karena sebagian besar

Dana Desa diperuntukkan bagi masyarakat yang dimulai dari proses

perencanaan Dana Desa, pelaksanaan Dana Desa hingga pelaporannya

haruslah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sehingga nantinya

diharapkan dengan Dana Desa ini dapat menciptakan pembangunan yang

merata dan bermanfaat bagi masyarakat Desa.

1
Peraturan Wali Nagari Pasilihan Nomor 07 Tahun 2020, Penjabaran Perubahan Ketiga
Angggaran Pendapatan dan Belanja Nagari Pasilihan Tahun Anggaran 2020, hlm. 2-3.
3

Sejak Dana Desa (DD) disalurkan oleh pemerintah pusat ke Desa-

Desa maka Desa mempunyai kewajiban untuk merealisasikan anggaran

tersebut untuk pembangunan. Baik pembangunan fisik (seperti: jalan usaha

tani, irigrasi, pembangunan gedung dan pembangunan infrastruktur lainnya)

maupun pembangunan non fisik (seperti: pembinaan dan pemberdayaan

masyarakat di Nagari).

Hal ini menunjukkan bahwa Desa merupakan suatu langkah awal

kemandirian Desa dalam penyelenggaraan Pemerintah maupun dalam

pengelolaan Dana Desa. Dalam pelaksanaannya Desa akan bersentuhan

langsung dengan masyarakat dalam peranan Desa memberikan pelayanan

kepada publik khususnya kepada masyarakat, maka diharapkan dalam

penyelenggaraan pemerintah dan pengelolaan Dana Desa dibutuhkan aparat

pemerintah Desa yang handal serta sarana dan prasarana yang memadai agar

pelaksanaannya lebih terarah dan sesuai dengan tata kelola yang baik.

Dana Desa disalurkan sejak tahun 2016 sampai sekarang sudah

banyak pembangunan, pembinaan dan pemberdayaan yang dilaksanakan

oleh Desa yang bermanfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat,

khususnya di Nagari Pasilihan Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok.

Di Nagari Pasilihan begitu banyak pembangunan yang bersumber

dari Dana Desa, contohnya saja pada bidang pertanian yang awalnya

sebelum Dana Desa ada masyarakat Nagari Pasilihan sangat tergantung

kepada air hujan dalam mengelola pertanian, ini di sebabkan tidak adanya

saluran irigasi yang memadai dan sumber mata air yang jauh dari lahan
4

pertanian. Namun setelah adanya Dana Desa maka kendala dalam

mengelola pertanian dapat teratasi. Begitu juga dengan kesehatan

masyarakat yang awalnya sebelum Dana Desaada masyarakat kesulitan

dalam akses kesehatan. Namun sejak adanya poskesri yang bersumber dari

anggaran Dana Desa maka masyarakat dalam akses kesehatan menjadi lebih

baik.

Di samping itu, ada beberapa kendala yang dirasakan ditengah

masyarakat Nagari Pasilihan yaitu masyarakat merasa pembangunan kurang

merata ditiap-tiap jorong, ini dikarenakan masyarakat kurang memahami

prosedur atau aturan dalam melaksanakan pembangunan di Desa yang bisa

didanai langsung dari Dana Desa. Padahal Menurut Haryanto (2007: 2)

Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Dalam rangka

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya, Desa memiliki

wewenang yaitu (1) Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah

ada berdasarkan hak usul Desa; (2) Menyelenggarakan urusan pemerintah

yang menjadi wewenang kabupaten/kota yang diserahkan pengaturanya

kepada Desa, yaitu urusan pemerintah yang secara langsung dapat

meningkatkan pelayanan masyarakat. (3) Tugas pembantuan dari

pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. (4)

Urusan pemerintah lainnya yang diserahkan kepada Desa.

Kendala selanjutnya yang dirasakan adalah Seluruh informasi yang

berkaitan dengan rancangan dan realisasi kegiatan pembangunan baik fisik

ataupun non fisik di Nagari Pasilihan sudah di pasang berupa papan


5

informasi, namun kenyataannya banyak masyarakat yang kurang dalam

membaca informasi yang ada, sehingga mengakibatkan kurangnya

kepercayaan masyarakat dalam mengelola Dana Desa. Sedangkan

pemerintah Desa harus Akuntabilitas (tanggung jawab) mulai dari

menyediakan pengumuman kebijakan anggaran Desa, menyediakan

dokumen anggaran, dan mudah diakses oleh masyarakat, menyediakan

laporan pertanggungjawaban yang tepat waktu, mengakomodir suara atau

usulan masyarakat dan menyediakan sistem pemberian informasi kepada

masyarakat Desa.

Jumlah anggaran Dana Desa yang diterima Nagari Pasilihan dari

tahun 2016 sampai sekarang (2020) yaitu seperti tabel di bawah ini :

Tabel 1.1
Penerimaan Anggaran Dana Desa tahun 2016

Dana Desa
No Tahun Bidang Realisasi
(Rp)
o
Bidang pelaksanaan
1 2016 633.983.163
Pembangunan Nagari
Rehabilitas Pengecoran
Jalan Lingkar Jorong 299.877.600
Koto Gadang
Pembuatan Tali Bandar
199.886.000
dari Labuah Pacu ke
Kampung Bukit
Pembuatan Dam Parit dan 47.494.750
Saluran Sawah Liek
Pembuatan Dam Parit dan 58.983.163
Saluran Sawah Jambak
Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
Pembangunan saluran
irigasi tersier
Peningkatkan kapasitas
aparatur nagari
6

Penyuluhan/Pelatihan
pemberdayaan perempuan
Bidang Penanggulangan
Bencana Darurat dan
Mendesak Nagari
Penanggulangan bencana
Jumlah Realisasi Belanja 606.241.513
Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 27.741.650

Tabel 1.2
Penerimaan Anggaran Dana Desa tahun 2017

Dana Desa
No Tahun Bidang Realisasi
(Rp)
o
Bidang pelaksanaan
1 2017 808.445.000
Pembangunan Nagari
Peningkatan Jalan
Simpang Bokiah ke 117.704.196
Sumbacang
Pembukaan dan
Pengerasan Jalan Usaha
297.575.300
Tani Aia Amo ke Sawah
Liek

Pembangunan Saluran
129.010.242
Irigasi Sawah Taruko

Pembangunan Saluran
Irigasi Sawah Buayan 56.677.800

Pembangunan Saluran
78.346.160
Irigasi Sawah Boncah
Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
Pembangunan saluran
irigasi tersier
Peningkatkan kapasitas
aparatur nagari
7

Penyuluhan/Pelatihan
pemberdayaan perempuan
Bidang Penanggulangan
Bencana Darurat dan
Mendesak Nagari
Penanggulangan bencana

Jumlah Realisasi Belanja 679.313.698

Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 129.131.302

Tabel 1.3
Penerimaan Anggaran Dana Desa tahun 2018

Dana Desa
No Tahun Bidang Realisasi
(Rp)
o
Bidang pelaksanaan
1 2018 734.443.000
Pembangunan Nagari
Penyelengaraan
PAUD/TK/TPA/TPQ
madrasah non formal
milik nagari
Penyelengaraan posyandu
Penyuluhan dan pelatihan
bidang kesehatan
Pembangunan/rehabilitasi
/peningkatan pengerasan 576.906.935
jalan nagari
Pembangunan/rehabilitasi
/peningkatan sambungan 28.285.805
air bersih
Penyelengggaraan
informasi publik
Penggelolaan hutan milik
nagari
Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
Pembangunan saluran
170.769.562
irigasi tersier
Peningkatkan kapasitas
aparatur nagari
8

Penyuluhan
pemberdayaan perempuan
Bidang Penanggulangan
Bencana Darurat dan
Mendesak Nagari
Penanggulangan bencana

Jumlah Realisasi Belanja 775.962.302


Sisa Lebih Pengggunaan Anggaran (Silpa) 41.519.302

Tabel 1.4
Penerimaan Anggaran Dana Desa tahun 2019

Dana Desa
No Tahun Bidang Realisasi
(Rp)
o
Bidang pelaksanaan
1 2019 845.090.000
Pembangunan Nagari
Penyelengaraan
PAUD/TK/TPA/TPQ 21.600.000
madrasah non formal
milik nagari
Pembangunan /
rehabilitasi / peningkatan
227.455.272
/ pengadaan sarana
prasarana / alat peraga
paud
Penyuluhan dan pelatihan
bidang kesehatan
Pemeliharaan prasarana 39.535.725
jalan jalan nagari
Pembangunan /
49.701.845
rehabilitasi / peningkatan
jembatan lubuk alung
Penyelengggaraan
1.000.000
informasi publik
Penggelolaan hutan milik
nagari
Bidang pemberdayaan
masyarakat
Pembangunan saluran
irigasi tersier 572.318.135
9

Peningkatkan kapasitas
aparatur nagari
Penyuluhan
10.642.000
pemberdayaan
perempuan
Bidang Penanggulangan
Bencana Darurat dan
Mendesak Nagari
Penanggulangan bencana
922.252.977
Jumlah Realisasi Belanja
-
Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 77.162.977

Tabel 1.5
Penerimaan Anggaran Dana Desa tahun 2020

Dana Desa
No Tahun Bidang Realisasi
(Rp)
o
Bidang Pelaksanaan
1 2020 831.614.000
Pembangunan Nagari
Penyelengaraan
paud/tk/tpa/tpq madrasah 52.676.000
non formal milik nagari
Penyelengaraan posyandu 31.515.700
Penyuluhan dan pelatihan
7.045.000
bidang kesehatan
Pembangunan/rehabilitasi
/peningkatan pengerasan 68.252.225
jalan nagari
Pembangunan/rehabilitasi
/peningkatan sambungan 139.130.899
air bersih
Penyelengggaraan
3.622.500
informasi publik
Penggelolaan hutan milik
17.934.000
nagari
Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
Pembangunan saluran
346.897.250
irigasi tersier
10

Peningkatkan kapasitas
10.240.000
aparatur nagari
Penyuluhan
5.590.000
pemberdayaan perempuan
Bidang Penanggulangan
Bencana Darurat dan
Mendesak Nagari
Penanggulangan bencana 144.550.625
Jumlah Realisasi Belanja 827.454.199

Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 4.159.801

Sumber Data: Kantor Wali Nagari Pasilihan


Tabel diatas menunjukkan bahwa banyaknya jumlah dana Desa yang

diterima oleh Nagari Pasilihan dari tahun 2016 – tahun 2020 mengalami

fluktuasi yang signifikan. Dimana jumlah awal dana desa pada tahun 2016

sebesar Rp. 633.983.163, kemudian pada tahun 2017 mengalami kenaikan

sebesar Rp. 174.461.837, pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar

Rp. 74.002.000, kemudian pada tahun 2019 mengalami kenaikan Rp.

110.647.000, dan pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar Rp.

13.476.000. Selisih dari penambahan dan pengurangan dana desa setiap

tahunnya disebabkan oleh jumlah transfer dana desa yang berbeda sesuai

dengan penetapan anggaran pada APBN tiap tahunnya. Dari penjelasan

tersebut pemerintahan Nagari Pasilihan harus mengelola jumlah dana desa

dengan baik dalam melaksanakan pembangunan di Nagari Pasilihan,

kegiatan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat Nagari yang

berpedoman langsung kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri, Peraturan

Kementrian Desa, Peraturan Kementrian Keuangan, Peraturan Bupati

Solok, ataupun peraturan perundang-undangan yang berlaku yang mengatur


11

tentang pengelolaan keuangan Desa, yang mana inti dari Dana Desa adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nagari. Tingkat

keberhasilan dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat ialah

keterbukaan pemerintahan nagari dan tanggung jawab yang penuh oleh

pelaksana pembangunan Nagari dalam penyerapan Dana Desa dalam upaya

peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Dana Desa,

Akuntabilitas, Dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Desa

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Nagari Pasilihan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan

sebelumnya, maka penulis identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Jumlah dana desa di nagari pasilihan mengalami fluktuasi selama 5

tahun terakhir.

2. Masyarakat menilai pembangunan dari Dana Desa tidak merata di

masing-masing jorong.

3. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang prosedur atau aturan dalam

pelaksanaan pembangunan yang bersumber dari Dana Desa.

4. Seluruh informasi yang berkaitan dengan rancangan dan realisasi

kegiatan pembangunan baik fisik ataupun non fisik di Nagari Pasilihan

sudah di pasang berupa papan informasi, namun kenyataannya banyak

masyarakat yang kurang dalam membaca informasi yang ada, sehingga


12

mengakibatkan kurangnya kepercayaan masyarakat dalam mengelola

Dana Desa.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan

di atas, maka agar dalam pembahasan tidak meluas penulis membatasi

masalah pada akuntabilitas, transparansi pemerintahan Nagari Pasilihan dan

Tim Pengelola Kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan

pertanggungjawaban Dana Desadalam kesejahteraan masyarakat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latarbelakang diatas, maka permasalahan yang akan

dipecahkan dalam penelitian ini yaitu:

1. Seberapa besar pengaruh Dana Desa terhadap kesejahteraan masyarakat

Nagari Pasilihan Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok?

2. Seberapa besar pengaruh Akuntabilitas terhadap kesejahteraan

masyarakat Nagari Pasilihan Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten

Solok ?

3. Seberapa besar transparansi pemerintahan Nagari Pasilihan dan Tim

Pengelola Kegiatan (TPK) melaksanakan pembangunan terhadap

kesejahteraan masyarakat?

4. Seberapa besar pengaruh Dana Desa, Akuntabilitas, dan Transparansi

secara simultan terhadap kesejahteraan masyarakat Nagari Pasilihan

Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok?


13

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar Dana Desa terhadap

Kesejahteraan Masyarakat.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar Akuntabilitas

terhadap Kesejahteraan Masyarakat.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar transparansi

pemerintahan Nagari Pasilihan dan Tim Pengelola Kegiatan (TPK)

melaksanakan pembangunan terhadap kesejahteraan Masyarakat.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh Dana

Desa, Akuntabilitas, dan Transparansi secara simultan terhadap

kesejahteraan masyarakat.

F. Manfaat Penelitian

1. Untuk Penulis

Memenuhi persyaratan dan melengkapi tugas untuk mencapai gelar

Sarjana Strata (S1) pada Program Studi Akuntansi Syariah Institut

Agama Islam Negeri Bukittinggi.

2. Untuk Praktisi

Penelitian ini diharapkan para pembaca bisa mengetahui bagaimana

akuntabilitas dan transparansi mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

serta tanggung jawab mengelola dana desa.

3. Untuk Akademik
14

Berguna sebagai salah satu bentuk/wujud nyata dari penerapan tugas

dan fungsi perguruan tinggi, khususnya IAIN Bukittinggi bagi

pengembangan ilmu pengetahuan tentang Akuntansi Sektor Publik.

G. Penjelasan Judul

Untuk menghindari kekeliruan dalam memahami judul dalam

penelitian ini, maka penulis merasa untuk menjelaskan judul ada beberapa

kata penting yang terdapat dalam judul penelitian ini, sebagai berikut:

Pengaruh Memberikan perubahan terhadap apa-apa yang

ada di sekelilingnya.

Dana Desa Dana APBN yang diperuntukkan bagi Desa yang

ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota dan

diprioritaskan untuk pelaksanaan pembangunan

dan pemberdayaan masyarakat desa.

Akuntabilitas Pertanggung jawaban pemerintah dalam

menyajikan serta melaporkan segala kegiatan

untuk mencapai tujuan tertentu.

Transparansi Keterbukaan pemerintah dalam penyelenggaraan

pemerintahan yang baik dalam memberikan

informasi yang akurat dan memadai.

Pengelolaan Berdasarkan Permendagri nomor 113 tahun 2014

Keuangan pasal 1 ayat 6 disebutkan bahwa pengelolaan

keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang


15

meliputi perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban keuangan desa.

Kesejahteraan Suatu kondisi memperlihatkan tentang keadaan

Masyarakat kehidupan masyarakat yang dapat dilihat dari

standar kehidupan masyarakat.

H. Sistematika Penulisan

Sitematika penulisan skripsi ini mengacu pada buku panduan ujian

komprehensif, penulisan, dan ujian skripsi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi), yang digunakan untuk

pedoman peneliti dalam menyusun skripsi.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan secara singkat mengenai Latar

Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Penjelasan Judul, Dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori yang terdiri dari

Kesejahteraan Masyarakat, Dana Desa, Akuntabilitas, dan

Transparansi Pengelolaan Keuangan, Penelitian Terdahulu,

Kerangka Pemikiran dan Hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN


16

Bab ini menguraikan tentang Jenis Penelitian, Lokasi dan

Waktu Penelitian, Jenis Dan Sumber Data, Populasi dan

Sampel, Variabel Penelitian, Defenisi Operasional Variabel,

Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil gambaran objek penelitian penulis

teliti nantinya.

BAB V PENUTUP

Merupakan penutup yang di dalamnya terdapat kesimpulan

dan saran.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kesejahteraan Masyarakat

Konsep kesejahteraan tidak dapat dipisahkan dari kualitas hidup

masyarakat. Dalam dunia modern konsep kesejahteraan adalah kondisi

dimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan

akan makanan, pakaian, tempat tinggal, air minumyang bersih, kesempatan

untuk melanjutkan pendidikan, dan memiliki pekerjaan yang memadai,

yang dapat menunjang kualitas hidupnya sehingga memeiliki status sosial

yang mengantarkan pada status sosial yang sama terhadap sesama warga

negara.2

Menurut Badrudin (2012), kesejahteraan masyarakat adalah suatu

kondisi yang memperlihatkan tentang keadaan kehidupan masyarakat yang

dapat dilihat dari standar kehidupan bermasyarakat.

Konsep kejahteraan masyarakat menurut Todaro dan Stephen C. Smith

(2006), kesejahteraan masyarakat menunjukkan ukuran hasil pembangunan

masyarakat dalam mencapai kehidupan yang lebih baik yang meliputi:

pertama, peningkatan kemampuan dan pemerataan distribusi kebutuhan

dasar seperti makanan, perumahan, kesehatan, dan perlindungan. Kedua,

peningkatan tingkat kehidupan, tingkat pendapatan, pendidikan yang lebih

baik dan peningkatan atensi terhadap budaya dan nilai-nilai kemanusiaan

2
Ratna EkaSari, Model Efektifitas Dana Desa Untuk Menilai Kinerja Desa Melalui
Pemberdayaan Ekonomi, (Malang: AE Publishing, 2020), hlm. 28.

17
18

dan ketiga memperluas skala ekonomi dan ketersediaan pilihan sosialdari

individu dan bangsa.

Kesejahteraan masyarakat adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan dasar

yang tercemindari rumah yang layak, tercukupinya kebutuhan sandang dan

pangan, biaya pendidikan dan kesehatan yang murah dan berkualitas, atau

kondisi dimana setiap individu mampu memaksimalkan utilitasnya pada

tingkat batas anggaran tertentu dan kondisi di mana tercukupinya kebutuhan

jasmani dan rohani.3

Konsep kesejahteraan masyarakat menurut Biro Pusat Statistik (BPS)

dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), keluarga

yang dikatakan sejahtera apabila memenuhi kriteria:

1) Keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan anggota, baik kebutuhan

sandang, pangan, perumahan, sosial, maupun agama.

2) Keluarga yang mempunyai keseimbangan antara penghasilan keluarga

dan jumlah anggota keluarga.

3) Keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan anggota keluarga,

kehidupan bersama dengan masyarakat sekitar, beribadah khusyuk di

samping terpenuhi kebutuhan pokonya.

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan masyarakat menggambarkan pembangunan ekonomi

di suatu negara, dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat maka

3
Ratna EkaSari, Model Efektifitas Dana Desa Untuk Menilai Kinerja Desa Melalui
Pemberdayaan Ekonomi, (Malang: AE Publishing, 2020), hlm. 34-35.
19

pembangunan ekonomi dinegara tersebut akan meningkat, World bank

(2000) merumuskan faktor-faktor kesejahteraan masyarakat sebagai

faktor pembangunan ekonomi, khususnya pembangunan manusia dan

kemiskinan. Rumusan indikator pembangunan ekonomi disebut sebagai

millenium development goals (MDGs). Yang mana hal tersebut terdiri

dari delapan indikator capaian pembangunan yaitu:4

1 Penghapusan Kemiskinan

2 Perataan pendidikan

3 Persamaan gender

4 Perlawanan terhadap penyakit menular

5 Penurunan angka kematian anak

6 Peningkatan kesehatan ibu

7 Pelesatarian lingkungan hidup dan

8 Kerjasama global

Menurut badan pusat statistik (BPS, 2016) indikator yang digunakan

untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat ada delapan:

1. Pendapatan

2. Konsumsi atau pengeluaran keluarga

3. Keadaan tempat tinggal

4. Fasilitas tempat tinggal

5. Kesehatan anggota keluarga

4
Syamsul Arifin, Pertumubuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran, Dan Konsumsi, Dalam
Bingkai Kesejahteraan Masyarakat, (Jawa Tengah: CV Pena Persada, 2020), hlm. 40-42.
20

6. Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan

7. Kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan

8. Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi

Menurut (Todaro, 124: 2006) melihat bahwa United Nations

Development Prorame (UNDP) mulai tahun 1990 telah menyusun suatu

indikator kesejahteraan manusia yang dapat menunjukkan kemajuan

manusia berdasarkan faktor-faktor seperti, rata-rata usia harapan hidup,

rata-rata lama sekolah, angka melek huruf dan kesejahteraan secara

keseluruhan. Laporan ini menganggap pembangunan manusia pada

hakekatnya adalah suatu proses memperbesar pilhan-pilihan manusia.

Indikator kesejahteraan masyarakat yang disusun oleh UNDP disebut

dengan Human Development Index (HDI)atau bisa juga disebut dengan

indeks pembangunan manusia (IPM).

Anand & Sen (2000) menjelaskan paradigma pembangunan manusia

UNDP mengandung 4 kompenen utama yaitu 1) produktivitas, 2)

pemertaan 3) kesinambungan dan 4) pemberdayaan. Indeks

pembangunan manusia merupakan indikator penting untuk mengukur

keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia atau

meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

Adapun menurut Soetomo (2014) indikator dalam kesejahteraan

masyarakat desa adalah sebagai berikut:5 1. Rasa aman 2. Fasilitas

5
Dewi Kusuma Wardani dan Ratih Ranika Putri Utami, Jurnal Kajian Bisnis Pengaruh
Transparansi Pengelolaan Keuangan Dana Desa dan Pemberdayaan Masyarakat
Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa Sidoharjo VOL. 28, NO. 1, Januari 2020, hlm.
39
21

umum 3. Pendapatan 4. Akses informasi Masyarakat yang merasa aman

dan tentram tanpa adanya tekanan dari pihak manapun merupakan

indikator seseorang yang sejahtera, keberadaan fasilitas umum sebagai

penunjang roda perekonomian juga sangat membantu dalam

mewujudkan masyarakat yang sejahtera, contohnya fasilitas jalan yang

layak dan memadai. Selain itu, pendapatan perkapita juga sangat

menentukan seberapa sejahteranya seseorang, semakin tinggi

pendapatan seseorang maka akan semakin sejahtera hidupnya.

Kemudahan memperoleh informasi yang didapatkan masyarakat juga

akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Berdasarkan penjelasan tentang kesejahteraan dapat dikatakan

bahwa kesejahteraan adalah suatu keadaan dimana terpenuhinya

kebutuhan masyarakat secara baik, baik kebutuhan material berupa

sandang, pangan dan papan, maupun kebutuhan non material berupa

pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lain-lain.6

B. Dana Desa

Dana desa adalah dana APBN yang diperuntukkan bagi Desa yang

ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota dan diprioritaskan untuk

pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Fokus

penting dari penyaluran dana ini lebih terkait pada implementasi

6
Dewi Kusuma Wardani dan Ratih Ranika Putri Utami, Jurnal Kajian Bisnis Pengaruh
Transparansi Pengelolaan Keuangan Dana Desa dan Pemberdayaan Masyarakat
Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa Sidoharjo VOL. 28, NO. 1, Januari 2020, hlm.
42.
22

pengalokasian Dana Desa agar bisa sesempurna gagasan para inisiatornya.

Skenario awal Dana Desa ini diberikan dengan mengganti program

pemerintah yang dulunya disebut PNPM, namun dengan berlakunya Dana

Desa ini, dapat menutup kesempatan beberapa pihak asing untuk

menyalurkan dana ke daerah di Indonesia dengan program-program untuk

yang sebenarnya juga dapat menjadi pemicu pembangunan daerah.Dana

desa berdasarkan penjelasan pasal 72 ayat (2) besaran alokasi anggaran

yang peruntukkannya langsung ke Desa ditentukan 10% dari dan diluar

dana transfer daerah secara bertahap. Dana desa dihitung berdasarkan

jumlah desa dan dialokasikan berdasarkan jumlah penduduk, angka

kemiskinan, luas wilayah dan tingkat kesulitan geografis.7

Berdasarkan besaran Dana Desa setiap kabupaten/kota, bupati/walikota

menetapkan besaran Dana Desa untuk setiap desa di wilayahnya. Tata cara

pembagian dan penetapan besaran Dana Desa setiap desa ditetapkan dengan

peraturan Bupati/Walikota.8

Kabupaten atau Kota menghitung besaran Dana Desa untuk setiap desa

berdasarkan jumlah penduduk desa, luas wilayah desa, angka kemiskinan

desa, dan tingkat kesulitan geografis, dengan bobot: a. 30% untuk jumlah

penduduk desa. b. 20% untuk luas wilayah desa. c. 50% untuk angka

kemiskinan desa.

7
Sri Mulyani Indrawati, Buku Pintar Dana Desa, (Jakarta: Menteri Keuangan, 2017), hlm. 12-
14.
8
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, “Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan
Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa”, hlm. 49.
23

Dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, tujuan disalurkannya

dana desa adalah sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi dan

memberdayakan desa agar menjadi kuat, maju, mandiri dan

demokratis.9Dengan adanya Dana Desa, desa dapat menciptakan

pembangunan dan pemberdayaan desa menuju masyarakat yang adil,

makmur dan sejahtera. Selain itu tujuan dari dana desa antara lainnya:

a. Meningkatkan pelayanan publik di desa.

b. Mengentaskan kemiskinan.

c. Memajukkan perekonomian desa.

d. Mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa.

e. Memperkuat masyarakat desa sebagai subjek pembangunan.

Penggunaan Alokasi Dana Desa yang diterima pemerintah desa 30%

alokasi dana desa dipergunakan untuk operasional penyelenggaraan

pemerintah desa dalam pembiayaan operasional desa, biaya operasional

BPD, biaya operasional tim penyelenggara alokasi dana desa.

Sedangkan 70% dana desa dipergunakan untuk pemberdayaan

masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana ekonomi desa,

pemberdayaan dibidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi

masyarakat terutama untuk mengentaskan kemiskinan dan bantuan

keuangan kepala lembaga masyarakat desa, BUMDes, kelompok usaha

sesuai potensi ekonomi masyarakat desa, serta bantuan keuangan kepada

lembaga yang ada di desa seperti PKK, Karang Taruna, Linmas.

9
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
24

C. Akuntabilitas

Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan salah satu tuntunan

masyarakat yang harus dipenuhi. Salah satu pilar tata kelola tersebut adalah

akuntabilitas. Sabeni dan Ghazali (2001) menyatakan “akuntabilitas atau

pertanggungjawaban (account tability) merupakan suatu bentuk keharusan

seseorang (pimpinan/pejabat/pelaksana) untuk menjamin bahwa tugas dan

kewajiban yang diembannya sudah dilkasanakan sesuai ketentuan yang

berlaku. Akuntabilitas dapat dilihat melalui laporan tertulis yang informatif

dan transparan”. Mardiasmo (2002) mengatakan “akuntabilitas publik

adalah kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan

pertanggungjawaban, menyajikan dan mengungkapkan segala aktivitasnya

dan kegiatan yang menjadi tangggungjawabnya kepada pihak pemberi

amanah (Principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta

pertanggungjawaban tersebut”. Menurut Nordiawan Akuntabilitas adalah

mempertanggungjawaban pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan

kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan secra periodik. Akuntabilitas publik adalah

prinsip yang menjamin bahwa tiap-tiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah desa dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh lapisan

masyarakat secara terbuka.

Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban untuk menyampaikan

pertanggungjawaban untuk menjawab, menjelaskan kinerja, dan tindakan

seseorang/badan hukum/pemimpin kolektif atau organisasi kepada pihak-


25

pihak yang memiliki hak atau wewenang untuk meminta informasi dan

pertanggungjawaban. Dalam pelaksanaan akuntabilitas di lingkungan

instansi pemerintah, prinsip-prinsip berikut perlu diperhatikan:10

1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk

melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel.

2. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan

sumbersumber daya secara konsisten dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

3. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan.

4. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat

yang diperoleh.

5. Harus jujur, objektif, transparan dan inovatif sebagai katalisator

perubahan manajemen instansi pemerintah dalam bentuk pemutakhiran

metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan

akuntabilitas.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat penulis beri kesimpulan

bahwasannya akuntabilitas adalah pertanggung jawaban pemerintah dalam

menyajikan serta melaporkan segala kegiatan untuk mencapai tujuan

tertentu.

10
LAN & BPKP, Akuntabiltas dan Good Governance, (Jakarta: Lembaga Admnistrasi Negara,
2000), hlm. 43.
26

1. Indikator Akuntabilitas

Menurut Jeff & Shah indikator yang dapat digunakan untuk

mengukur akuntabilitas, yaitu : Meningkatnya kepercayaan dan

kepuasan masyarakat terhadap pemerintah, timbulnya kesadaran

masyarakat, meningkatnya keterwakilan berdasarkan pilihan dan

kepentingan masyarakat, dan berkurangnya kasus-kasus KKN.11

Indikator yang digunakan BAPPENAS untuk mengukur

Akuntabilitas adalah sebagai berikut :

1. Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar prosedur

pelaksanaan.

2. Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan atau kelalaian dalam

pelaksanaan kegiatan.

3. Adanya output dan outcome yang terukur.

Perangkat Pendukung Indikator Akuntabilitas:

1. Adanya Standard Operating Procedure (SOP) dalam

penyelenggaraan urusan pemerintahan atau dalam penyelenggaraan

kewenangan/ pelaksanaan kebijakan.

2. Mekanisme pertanggungjawaban.

3. Laporan tahunan.

4. Laporan pertanggungjawaban.

5. Sistem pemantauan kinerja penyelenggara negara.

6. Sistem pengawasan.

11
Baso Alam Syah, Akuntabilitas Dan Transparansi Kinerja Sektor Publik, (Makassar:
Universitas Muhammadiyah), hlm. 3.
27

2. Alat Ukur Akuntabilitas

Karena akuntabilitas memerlukan pelaporan, fokus dari alat-alat

akuntabilitas adalah pada pelaporan kinerja, baik perhatian maupun

hasilnya. Malik Imron, (2005:25), Alat-alat Akuntabilitas mencakup:12

a. Rencana Strategik

Rencana Strategik adalah suatu proses yang membantu

organisasi untuk memikirkan tentang sasaran yang harus diterapkan

untuk memenuhi misi mereka dan arah apa yang harus dikerjakan

untuk mencapai sasaran tersebut. Hal tersebut adalah dasar dari

semua perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan

evaluasi kegiatan suatu organisasi. Manfaat dari rencana stratejik

antara lain membantu kesepakatan sekitar tujuan, sasaran dan

prioritas suatu organisasi, menyediakan dasar alokasi sumber daya

dan perencanaan operasional, menentukan ukuran untuk mengawasi

hasil, dan membantu untuk mengevaluasi kinerja organisasi.

b. Rencana Kinerja

Rencana kinerja menekankan komitmen organisasi untuk

mencapai hasil tertentu hasil tertentu sesuai dengan tujuan, sasaran,

dan strategi dari rencana strategis organisasi untuk permintaan

sumber daya yang dianggarkan.

c. Kesepakatan Kinerja

12
A.Rusdiana dan Nasihudun, Akuntabilitas Kinerja Penelitian, (Bandung: Pusat Penelitian dan
Penerbitan UIN SGD Bandung, 2018), hlm. 23.
28

Kesepakatan kinerja didesain, dalam hubungannya antara

dengan yang melaksanakan pekerjaan untuk menyediakan sebuah

proses untuk mengukur kinerja dan bersamaan dengan itu

membangun akuntabilitas.

d. Laporan Akuntabilitas

Dipublikasikan tahunan, laporan akuntabilitas termasuk

program dan informasi keuangan, seperti laporan keuangan yang

telah diaudit.

e. Penilaian Sendiri

Proses berjalan dimana organisasi memonitor kinerjanya dan

mengevaluasi kemampuannya mencapai tujuan kinerjanya dan

tahapan-tahapan, serta mengendalikan dan meningkatkan proses itu.

f. Penilaian Kinerja

Proses berjalan untuk merencanakan kinerja. Penilaian ini

membandingkan kinerja aktual selama periode review tertentu

dengan kinerja yang direncanakan. Dari hasil perbandingan tersebut,

terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, seperti perubahan atas

kinerja yang diterapkan untuk mengarah ke masa depan yang

direncanakan.

g. Kendali manajemen

Berharap para manajer akan bertanggungjawab atas kualitas

dan ketepatan waktu kinerja, meningkatkan produktivitas,

mengendalikan biaya dan menekan berbagai aspek negatif kegiatan,


29

dan menjamin bahwa program diatur dengan integritas dan sesuai

peraturan yang berlaku.

D. Transparansi

Transparansi adalah asas yang menjamin akses atau kebebasan

setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan

pemerintahan, yaitu informasi tentang proses pembuatan kebijakan dan

pelaksanaannya serta hasil yang dicapai. Dalam pengertian ini, pemerintah

harus mampu memberikan informasi yang tepat kepada siapa saja yang

membutuhkan mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan dalam

penyelenggaraan pemerintahan.13

Menurut Nordiawan (2006) transparansi memberikan informasi

keuangan yang terbuka dan jujur kepada publik berdasarkan pertimbangan

bahwa publik berhak mengetahui secara terbuka dan menyeluruh tanggung

jawab pemerintah untuk mengelola sumber daya yang dipercayakan

kepadanya dan kepatuhannya terhadap peraturan perundang-undangan.

Transparan adalah asas yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap

orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,

yaitu informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya,

serta hasil yang dicapai.14

13
Loina Lalolo Krina P, Indikator & Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi &
Partisipasi, (Jakarta: Sekretariat Good Public Governance Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, 2003), hlm. 14.
14
Wiratna Sujarweni, Akuntansi Desa Panduan Tata Kelola Keuangan Desa, (Yogyakarta:
Pustaka Baru Press, ), hlm. 28.
30

Menurut Kamus Besar Bahasa Indoneisa (2008) transparansi dapat

diartikan sebagai sesuatu yang jelas dan nyata, dengan demikian

transparansi pengelolaan keuangan dana desa berarti prinsip keterbukaan

yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses

informasi seluas-luasnya tentang keuangan.15 Dengan adanya transparansi,

dapat menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh

informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta

hasil-hasil yang dicapai yang akan berdampak langsung kepada masyarakat.

Menurut Agus Dwiyanto (2015:80) transparansi adalah sebagai penyediaan

informasi tentang pemeritahan bagi publik dan dijaminnya kemudahan di

dalam memperoleh informasi-informasi yang akurat dan memadai.

Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan transparansi

ialah keterbukaan pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan yang

baik dalam memberikan informasi yang akurat dan memadai.

1. Indikator Transparansi

Indikator transparansi adalah16

1. Akses pada informasi yang akurat dan tepat waktu ( accurate &

timely ) tentang kebijakan ekonomi dan pemerintahan yang sangat

penting bagi pengambilan keputusan ekonomi dan para pelaku

15
Moh.sofianto dkk, Pengelolaan Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan Di
Desa Banyuates Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang, Jurnal Riset Prodi
Manajemen. Diakses tanggal 19 November 2020.
16
Jhon fresly hutahayan, faktor pengaruh kebijakan keterbukaan informasi dan kinerja
pelayanan publik, (Yogyakarta: Deepunlish, 2012), hlm. 70.
31

swasta. Data tersebut harus bebas didapat dan siap tersedia (freely &

readyly available).

2. Aturan dan prosedur yang simpel, straightforward and easy to apply,

untuk mengurangi perbedaan dalam interpretasi.

Adapun Indikator yang digunakan BAPPENAS untuk mengukur

transparansi adalah sebagai berikut:17

1. Tersedianya informasi yang memadai pada setiap proses

penyusunan dan implementasi kebijakan publik.

2. Adanya akses pada informasi yang siap, mudah dijangkau, bebas

diperoleh, dan tepat.

Perangkat Pendukung:

1. Peraturan yang menjamin hak untuk mendapatkan informasi

2. Media cetak dan elektronik

3. Papan pengumuman.

2. Alat Ukur Transparansi

Alat ukur transparansi, yaitu:18

1. Publikasi kebijakan publik melalui alat-alat komunikasi seperti

laporan tahunan , brosur, leaflet, pusat informasi, liputan media,

iklan layanan masyarakat, website, papan pengumuman, koran lokal.

17
Baso Alam Syah, Akuntabilitas Dan Transparansi Kinerja Sektor Publik, Universitas
Muhammadiyah Makassar.
18
Jhon fresly hutahayan, faktor pengaruh kebijakan keterbukaan informasi dan kinerja
pelayanan publik, (Yogyakarta: Deepunlish, 2012), hlm. 72.
32

2. Informasi yang disajikan seperti acuan pelayanan, perawatan data,

laporan kegiatan publik, prosedur keluhan.

3. Penanganan keluhan: berita-berita kota dimedia massa dan lokal,

notice of respon, limit waktu respon, opinion pools & survei tentang

isu-isu kebijakan publik, komentar dan catatan untuk draft kebijakan

dan peraturan, service users surveis.

Dalam prinsip transparansi, ada dua aspek yang diharapkan berjalan,

yaitu komunikasi publik oleh pemerintah dan hak publik untuk

mengakses informasi. Transparansi juga harus diimbangi dengan

kebutuhan dan kerahasiaan institusi dan informasi yang mempengaruhi

hak privasi individu. Oleh karena itu, kewajiban keterbukaan harus

diimbangi dengan nilai pembatasan yang mencantumkan kriteria yang

jelas dan pejabat publik tentang jenis informasi yang mereka berikan,

siapa yang bertanggung jawab untuk mempublikasikan informasi

tersebut dan kepada siapa informasi tersebut diberikan.19

Adanya akses terhadap informasi akan menimbulkan partisipasi dari

masyarakat sebagai penerima pelayanan publik. Bappenas

mengemukakan defenisi partisipasi sebagai prinsip menjamin atau

menuntut masyarakat harus diberdayakan, diberikan kesempatan dan

diikutsertakan untuk berperan dalam proses-proses birokrasi, mulai dan

tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.

19
Jhon fresly hutahayan, faktor pengaruh kebijakan keterbukaan informasi dan kinerja
pelayanan publik, (Yogyakarta: Deepunlish, 2012), hlm. 74.
33

E. Pengelolaan Dana Desa

Menurut Thomas (2013) pengelolaan adalah suatu proses atau suatu

rangkaian pekerjaan yang dilakukan oleh serangkaian kelompok orang di

dalamnya terdapat perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan dengan memanfaatkan potensi yang ada dalam mencapai

tujuan tertentu.20

Sedangkan keuangan desa diartikan sebagai semua hak dan kewajiban

desa yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu yang berupa uang

atau barang yang dapat dijadikan milik desa sehubungan dengan

pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Keuangan Desa pada dasarnya

merupakan subsistem dan keuangan negara sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara. Dalam

penjelasan Undang-undang tersebut disebutkan bahwa pendekatan yang

digunakan dalam merumuskan Keuangan Negara adalah dari segi objek,

subjek, proses, dan objektif.

Dari sisi objek, yang dimaksud dengan Keuangan Negara meliputi

semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk

kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan

kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang,

maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung

dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

20
Moh.sofianto dkk, Pengelolaan Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan Di
Desa Banyuates Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang, Jurnal Riset Prodi
Manajemen. Diakses tanggal 19 November 2020., hlm. 30.
34

Dari sisi subjek, yang dimaksud dengan Keuangan Negara meliputi

seluruh subjek yang memiliki/menguasai objek sebagai mana tersebut di

atas, yaltu: pemerintah pusat, penerin tab daerah,perusahaan negara/daerah,

dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara.

Sementara dari sisi proses, keuangan Negara mencakup seluruh

rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan objek sebagaimana

tersebut di atas mulai dan penumusan kebijakan dan pengambilan keputusan

sampai dengan pertanggung-jawaban. Sedangkan dari sisi tujuan, Keuangan

Negara meliputi seluruh kebijakan kegiatan dan hubungan hukum yang

berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan objek sebagai mana

tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara.

Berdasarkan pengertian keuangan negara dengan pendekatan objek.

terlihat bahwa hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang

diperluas cakupannya. yaitu termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang

fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan. Berpijak

pada penjelasan di atas. Sebagai sub sistem dan keuangan negara, keuangan

desa adalah semua hakdan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang

segalasesuatu baik berupa uang maupun barang yang berhubungan

denganpelaksanaan hak dan kewajiban desa (bab VIII, Bagian kesatu, pasal

71 (1) UI) Nomor 6 Tahun 2014).21

21
Chabib sholeh dan Heru Rochmansjah, Pengelolaan Keuanggan Desa, (Bandung: Fokus
Media, 2014), hlm. 3.
35

Berdasarkan Permendagri nomor 113 tahun 2014 pasal 1 ayat 6

disebutkan bahwa pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan

yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban keuangan desa.22 Siklus pengelolaan keuangan desa

tersebut dengan periodisasi satu tahun anggaran, terhitung mulai tanggal 1

januari sampai 31 Desember.

F. Teori Hubungan Dana Desa terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Menurut teori Nurkse, salah satu penyebab rendahnya kesejahteraan

masyarakat adalah tingginya tingkat kemiskinan. Berdasarkan teori,

rendahnya tingkat kesejahteraan yang disebabkan oleh ketidaksempurnaan

pasar, kurangnya modal, dan keterbelakangan sumber daya manusia

menyebabkan rendahnya produktivitas. Produktivitas yang rendah akan

mengakibatkan pendapatan yang rendah. Produktivitas yang rendah

mengakibatkan rendahnya pendapatan yang diterima, pendapatan yang

rendah mengakibatkan menurunnya kesejahteraan masyarakat karena

modal untuk memenuhi kebutuhan hidup tidak optimal, sehingga

diperlukan program pemberdayaan masyarakat agar tidak terjadi lagi

keterbelakangan sumber daya manusia sehingga masyarakat akan lebih

produktif. (Kuncoro, 2015).23

22
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa, hlm. 3.
23
Dewi kusuma wardani dan Ratih Ranika Putri Utami, Pengaruh Transparansi Pengelolaan
Keuangan Dana Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Desa Sidoharjo, Jurnal Kajian Bisnis Vol. 28, No. 1 Januari 2020, hlm. 37.
36

Kuncoro (2015) mengemukakan bahwa dengan adanya teori nurkse,

maka pemerintah desa dapat meningkatkan program pemberdayaan

masyarakat, dengan program tersebut maka SDM yang ada akan lebih

produktif dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara maksimal,

sehingga lingkaran kemiskinan akan menurun dan kesejahteraan

masyarakat dapat meningkat.

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa program sumber

daya manusia dalam bentuk peningkatan kapasitas dan pembinaan

kemasyarakatan di nagari akan menciptakan tingkat kesejahteraan

masyarakat yang lebih baik berkat adanya dana desa yang menunjang dalam

pelaksanaan kegiatan tersebut.

G. Teori Hubungan Akuntabilitas terhadap Kesejahteraan Masyarakat.

Menurut Stewardship Theory menggambarkan situasi dimana para

manajemen tidaklah termotivasi oleh tujuan tujuan individu tetapi lebih

ditunjukan pada sasaran hasil utama mereka untuk kepentingan organisasi/

badan (Wahida, 2015). Teori ini mengasumsikan bahwa adanya hubungan

yang kuat antara kepuasan dan kesuksesan organisasi/badan. Teori ini dapat

diterapkan dalam penelitian akuntansi organisasi/ badan sektor publik

seperti organisasi pemerintahan desa (Wahida, 2015).

Sejak awal perkembangannya, akuntansi organisasi sektor publik telah

dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi hubungan antara

organisasi pemerintahan dengan masyarakat. Kontrak hubungan antara

organisasi pemerintahan dan masyarakat atas dasar kepercayaan (amanah =


37

trust) dan keterbukaan (transparansi) bertindak kolektif sesuai dengan

tujuan organisasi, sehingga model yang sesuai pada kasus organisasi sektor

publik adalah stewardship theory.

Wahida (2015) mengemukakan bahwa teori stewardship dapat

diaplikasikan untuk menjelaskan eksistensi pemerintah desa sebagai suatu

lembaga yang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai dengan kepentingan

publik dengan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan tepat, membuat

pertanggungjawaban keuangan yang diamanahkan kepadanya, sehingga

tujuan ekonomi, pelayanan publik maupun kesejahteraan masyarakat dapat

tercapai secara maksimal. Untuk melaksanakan tanggungjawab tersebut

maka stewards (manajemen/aparatur pemerintahan) mengerahkan semua

kemampuan dan keahliannya dalam mengefektifkan pengendalian intern

untuk dapat menghasilkan laporan informasi pengelolaan keuangan dana

desa yang berkualitas dan transparan.24

Dapat disimpulkan tanggung jawab perangkat nagaridan tim pengelola

kegiatan yang baik mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap

pelaporan akan menciptakan bentuk kesejahteraan masyarakat, yang

merupakan dampak dari kerja keras serta tanggung jawab pengelola

kegiatan dalam memajukkan kegiatan-kegiatan yang direncanakan melalui

agenda musyawarah nagari. Akuntabilitas yang tinggi akan berdampak

langsung pada kehidupan masyarakat suatu daerah atau nagari karena

24
Dewi kusuma wardani dan Ratih Ranika Putri Utami, Pengaruh Transparansi Pengelolaan
Keuangan Dana Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Desa Sidoharjo, Jurnal Kajian Bisnis Vol. 28, No. 1 Januari 2020, hlm. 38.
38

perangkat nagari dan tim pengelola kegiatan mempunyai suatu tanggung

jawab yang besar pada jabatannya untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

H. Teori Hubungan Transparansi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Teori keagenan (Agency Theory) diyakini sebagai asal usul pentingnya

transparansi keuangan. Teori keagenanan yang dikenal dalam lingkup

manajemen perusahaan menjelaskan adanya hubungan antara agen

(manajer atau pengelola perusahaan) dengan prinsipal (pemilik modal,

pemilik saham). Dalam hubungan keaganen ini, agen yang diberi tugas

mengelola sumber daya perusahaan - termasuk keuangan - sangat mungkin

mengambil keputusan yang menguntungkan diri sendiri, dan mengabaikan

kepentingan pemilik (prinsipal).25

Hal itu dapat terjadi dalam hubungan keagenan karena agen menguasai

banyak informasi terkait sumber daya, program dan aktivitas operasi

perusahaan. Di sisi lain prinsipal yang diasumsikan jauh dari kegiatan

operasional organisasi, tidak terlibat dalam manajemen, dan sangat minim

informasi. Dalam kondisi ini muncul masalah asimetri informasi – kondisi

dimana agen memiliki banyak informasi dan dapat mengambil keputusan

yang menguntungkan dirinya sendiri, sedang prinsipal yang kekurangan

informasi sangat mungkin dirugikan dengan keputusan agen. Untuk itu

mereka harus membuat laporan (menyampaikan informasi) kepada pemilik.

25
Agustinus Salle, Makna Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah, Jurnal Kajian
Ekonomi dan Keuangan Daerah, hlm. 5.
39

Informasi yang disampaikan oleh agen kepada prinsipal harus diuji

(diverifikasi) kebenarannya. Informasi yang terkait dengan keuangan dalam

konsep akuntansi dikerjakan oleh pemeriksa ekternal.

Pernyataan diatas menggambarkan hubungan transparansi berdampak

langsung terhadap kesejahteraan masyarakat, yang merupakan keterbukaan

dari pengelola kegiatan anggaran dalam melaporkan jumlah dana yang

diterima, jumlah pengalokasian per masing-masing bidang kegiatan sampai

kepada pelaporan kegiatan dapat menumbuhkan rasa kepercayaan

masyarakat terhadap pemerintahan nagari dan tim pengelola kegiatan,

sehingga segala bentuk pembangunan dan pemberdayaan serta pembinaan

masyarakat terlaksana dengan baik yang merupakan dampak langsung

saling percaya antara pelaksana kegiatan dan penerima manfaat langsung

kegiatan, yang nantinya juga berdampak langsung pada kesejahteraan

masyarakat.

I. Landasan Syariah tentang Kesejahteraan

Q.S Ar- Ra’d 13: Ayat 11

‫ّللاَ ََ يََُيِّ ُر َم بِّقَ ۡوٍ ََّٰ ٰ يُ ََيِّ ُر ۡوا‬


ٰ َّ ِّ‫ّللاِّ ا‬ ُ َ‫لَ ٗه ُمعَ ِّق ٰبتٌ ِّم ۡۢۡن بَ ۡي ِّن يَد َۡي ِّه َو ِّم ۡن َخ ۡل ِّف ٖه يَ ۡحف‬
ٰ ‫ظ ۡونَ ٗه ِّم ۡن اَ ۡم ِّر‬
ٍ‫ُ ۡو اًا ََ ََ َم َرَ لَ ٗه َو َم لَ ُهمۡ ِّم ۡن َ ُۡونِّ ٖه ِّم ۡن وا‬ ٰ ََ ‫َم ِّب َ ۡنفُس ِِّّهمۡ َواََِّا اَ ََا‬
ُ ٍ‫ّللاُ ِّبقَ ۡو‬

Artinya:”Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu

mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya

atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu

kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka

sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,


40

Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung

bagi mereka selain Dia. Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat

yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat

yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini

ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat

Hafazhah. Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka

tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka”.

Ayat diatas memberikan penjelasan bahwa adanya peluang bagi umat

Islam untuk memberdayakan dirinya melalui sebuah kerja keras. Kerja

keras yang didukung oleh pemerintah melalui berbagai programnya.

Pemerintah yang selama ini menjalankan sebuah program besar yang

diharapkan dapat mensejahterakan masyarakatnya. Dengan program desa

yang menjadi senjata dalam pembangunan desa dan pemberdayaan

masyarakat desa. Pada dasarnya dana desa tidak hanya terfokus pada

pembangunan infrastruktur semata, akan tetapi pemberdayaan masyarakat

menjadi penting diperhatikan dan dilaksanakan supaya pembangunan dapat

merata. Pemberdayaan dapat berupa penerapan modal usaha produktif

meliputi usaha masyarakat setempat.

Dapat juga dipahami bahwa sebagai makhluk sosial seharusnya

senantiasa melakukan proses-proses pemberdayaan untuk meningkatkan

kualitas hidup masyarakat. Hal paling penting yang harus dilakukan dalam

pemberdayaaan masyarakat adalah keterlibatan masyarakat itu sendiri.

Mulai dari penentuan masalah samapai dengan mengatasi permasalahan,


41

begitu pula dengan aksi perubahan melalui berbagai program yang disusun

oleh masyarakat, yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dengan

adanya keterlibatan komunitas serta membangun kemandirian dari sumber

daya lokal setempat, tidak hanya memanfaatkan potensi yang ada

dilingkungan masyarakat tetapi tetap harus memperhatikan dampak

lingkungan dan menjaga keberlanjutan potensi lokal yang paling penting

yaitu masyarakat bisa mandiri tanpa adanya ketergantungan dari pihak luar.

J. Kajian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan tema yang

diteliti dapat dilihat dari kolom di bawah ini:

Tabel 2.1
Kajian Terdahulu

No Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian

1 Alfian Hamid 2016 Transparansi Dan Tahap perencanaan


Akuntabilitas ADD di 3 (desa) desa
Pengelolaan telah menerapkan
Keuangan Alokasi prinsip partisipasi
Dana Desa (Add) dan transparansi. Hal
Dalam Pencapaian ini dibuktikan dengan
Good Governance kehadiran masyarakat
(Studi Empiris Di yang sangat antusias
Kecamatan dalam forum
Bontomarannu musyawarah desa
Kabupaten Gowa) (musrenbangdes).
Tahap pelaksanaan,
prinsip transparansi
42

terpenuhi dengan
adanya informasi
(papan informasi)
yang jelas mengenai
jadwal pelaksanaan
fisik yang di danai
oleh ADD. Untuk
prinsip akuntabilitas
sudah terlaksana
sepenuhnya karena
pertanggungjawaban
secara fisik dan
administrasinya
sudah selesai dan
lengkap dan sudah
sesuai dengan
prinsip-prinsip good
governane. Tahap
pertanggungjawaban
ADD, belum terjadi
pertanggungjawaban
secara langsung
kepada masyarakat.
Hal tersebut terjadi
karena belum ada
transparansi atau
keterbukaan oleh
pemerintah desa
sebagai pengelola
ADD kepada
masyarakat dalam
43

bentuk informasi
penggunaan dana
ADD.
2 Miftahuddin 2018 Akuntabilitas Dan Pengelolaan
Transparansi keuangan dana desa
Pemerintah Desa yang diterapkan oleh
Terhadap pemerintah desa
Pengelolaan Dana panggungharjo sudah
Desa ( Studi sesuai dengan
KasusDesa perundang-undangan
Panggungharjo maupun ketentuan-
Kecamatan Sewon ketentuan yang
Kabupaten Bantul) berlaku. Transparansi
yang dilakukan oleh
pemerintah desa
panggungharjo
menggunakan media
informasi digital,
terdapat informasi
yang disebar tiap-tiap
dusun melalui ketua rt
dan ketua dusun,
selain itu juga
terdapat papan
informasi yang
ditempatkan di kantor
desa. Meskipun
pengelolaan dana desa
yang dilakukan oleh
pemerintah desa
sangat baik, tetapi
44

pemahaman
masyarakat mengenai
kebijakan dana desa
masih rendah.
3 Riski Ulfa 2018 Efektifitas Pelaksanaan program
Nazilla Pengalokasian alokasi dana desa
Dana Desa Dalam dalam meningkatkan
Kesejahteraan kesejahteraan
Masyarakat masyarakat sangat
Menurut Perspektif efektif karena sesuai
Ekonomi Islam dengan kebutuhan
(Studi Desa masyarakat.
Geuceu Komplek Pembangunan yang
Kecamatan Banda dilakukan
Raya) berdasarkan hasil
kesepakatan dan
musyawarah bersama
dan disajikan secara
transparan dari
perencanaan sampai
pelaksanaan
dilakukan dengan
pengawasan semua
pihak termaksud
masyarakat. Alokasi
dana desa (Add)
sangat berpengaruh
dalam
mensejahterakan
masyarakat di desa
Geuceu Komplek
45

terutama untuk
membantu kehidupan
masyarakat yang ada
di desa untuk
pemberdayaan
ekonomi masyarakat
dengan adanya prinsip
swakelola baik fisik
atau non fisik.
4 Tri Hariono 2019 Pengaruh Hasil analisis regresi
Kurniawan Penggunaan ADD, berganda juga
Transparasi Dan menunjukkan bahwa
Akuntabilitas penggunaan alokasi
Pengelolaan dana desa,
Keuangan Desa transparansi dan
Terhadap akuntabilitas
Kesejahteraan pengelolan keuangan
Masyarakat dana desa
berpengaruh
signifikan terhadap
kesejahteraan
masyarakat di Desa
Nglebur, Kecamatan
Kedungpring,
Kabupaten
Lamongan.
5 Ayu Nela Sari 2018 Pengaruh Hasil penelitian
Penggunaan ADD, menujukkan bahwa
Akuntabilitas Dan penggunaan Alokasi
Transparansi Dana Desa
46

Pengelolaan berpengaruh positif


Keuangan Desa secara signifikan
Terhadap terhadap
Kesejahteraan kesejahteraan
Masyarakat masyarakat dan
akuntabilitas
pengelolaan keuangan
desa berpengaruh
positif secara
signifikan terhadap
kesejahteraan
masyarakat.
Sedangkan
transparansi
pengelolaan keuangan
desa menunjukkan
pengaruh negatif
secara signifikan
terhadap
kesejahteraan
masyarakat. Hasil
penelitian selanjutnya
menunjukkan bahwa
penggunaan Alokasi
Dana Desa,
akuntabilitas dan
transparansi
pengelolaan keuangan
desa berpengaruh
secara bersama-sama
terhadap
47

kesejahteraan
masyarakat.
Dalam penelitian yang dilakukan Alfian Hamid membahas tentang

Adanya papan informasi APBNagari yang menjelaskan mengenai jadwal

pelaksanaan fisik kegiatan dari Dana Desa, belum adanya

pertanggungjawaban secara langsung kepada masyarakat, sebagai bukti

transparansi pengelolaan Dana Desa dalam bentuk informasi penggunaan

dana desa. Dan Perbedaan penelitian Alfian Hamid dengan penelitian yang

dilakukan Tidak adanya menerangkan secara langsung atau detail pengaruh

adanya dana desa terhadap kesejateraan masyarakat.

Pada penelitian yang dilakukan Miftahuddin membahas tentang

adanya transparansi oleh pemerintahan desa dalam memberikan informasi

yang disebarkan terhadap pengelolaan dana desa dan kurangnya

pemahaman masyarakat terhadap kebijakan dana desa. Dan Perbedaan

penelitian Miftahuddin dengan penelitian yang dilakukantidak menjelaskan

tentang pengaruh dana desa terhadap kesejahteraan masyarakat.

Pada penelitian yang dilakukan Riski Ulfa Nazilla membahas

tentang pembangunan dilakukan berdasarkan hasil kesejahteraan

masyarakat dan hasil kesepakatan serta musyawarah bersama yang

disajikan secara transparan yang melibatkan masyarakat. Dan Perbedaan

penelitian Miftahuddin dengan penelitian yang dilakukan tidak menjelaskan

tentang akuntabilitas pemerintahan dan TPK secara rinci.

Pada penelitian yang dilakukan Tri Hariono Kurniawan membahas

tentang penggunaan alokasi dana desa, transparansi dan akuntabilitas


48

pengelolan keuangan dana desa berpengaruh signifikan terhadap

kesejahteraan masyarakat di Desa Nglebur, Kecamatan Kedungpring,

Kabupaten Lamongan. Dan Perbedaan penelitian Tri Hariono Kurniawan

dengan penelitian yang dilakukan terletak pada lokasi penelitian.

Pada penelitian yang dilakukan Ayu Nela Sari membahas tentang

penggunaan Alokasi Dana Desa, akuntabilitas berpengaruh positif secara

signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, sedangkan transparansi

berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan masyarakat. Dan Perbedaan

penelitian Ayu Nela Sari dengan penelitian yang dilakukan terletak pada

jenis penelitian dan lokasi penelitian.

K. Kerangka Pemikiran

Demi tercapainya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana

desa maka perlu adanya bimbingan teknis atau pelatihan-pelatihan yang

membahas tentang semangat kerja dan rasa tangggung jawab penuh pada

pekerjaan yang nantinya akan menghasilkan perangkat nagari dan tim

pengelola kegiatan mempunyai akuntabilitas yang tinggi, dan dibutuhkan

informasi yang lebih jelas atau banyak baik itu berupa sosialisasi ataupun

papan informasi disekitaran kantor pemerintahan nagari yang nantinya akan

menciptakan suatu transparanasi pengelolaan keuangan dana desa secara

baik dan masyarakat menerima sebaik mungkin atas pelaksanaan kegiatan

yang ada di nagari.

Perlunya suatu bimbingan atau penyuluhan kepada masyarakat

tentang segala bentuk prosedur dan aturan yang dapat menambah wawasan
49

masyarakat dalam aturan yang mengatur tata cara pengelolaan dana desa

yang akhirnya akan menimbulkan saling percaya antara pemerintahan

nagari dan masyarakat. Kegiatan yang telah selesai di danai oleh dana nagari

untuk dapat dipergunakan sebaik mungkin dan dijaga untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat karena telah adanya fasilitas atau pembangunan

tertentu yang dapat mempermudah kegiatan atau aktivitas masyarakat.

Gambar 2.2

Dana Desa
(X1)

Kesejahteraan
Akuntabilitas Masyarakat
(X2) (Y)

Transparansi
(X3)

L. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap tujuan penelitian

yang diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat. Hipotesis

merupakan pernyataan tentatif tentang hubungan antara beberapa dua

variabel atau lebih. Hipotesis merupakan dugaan sementara dari jawaban

rumusan masalah penelitian.26 Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah:

26
Wiratna sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press,
2019), hlm. 68.
50

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan dana desa

terhadap kesejahteraan masyarakat.

H0 : X1 = 0

Ha : X1 ≠ 0

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara akuntabilitas terhadap

kesejahteraan masyarakat.

H0 : X2 = 0

Ha : X2 ≠ 0

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara transparansi terhadap

kesejahteraan masyarakat.

H0 : X3 = 0

Ha : X3 ≠ 0

4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan dana desa,

akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan desa secara

simultan terhadap kesejahteraan masyarakat.

H0 : X1 = X2 = X3 = 0

Ha : X1 ≠ X2 ≠ X3 ≠ 0
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang peneliti ambil, maka jenis penelitian

yang sesuai adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif berbentuk asosiatif. Penelitian kuantitatif merupakan

instrumen yang valid dan reliabel serta analisis yang tepat sehingga tidak

menyimpang dari kondisi sebenarnya serta penelitian dengan memperoleh

data yang berbentuk angka.27 Sedangkan penelitian asosiatif merupakan

penelitian yang bertujuan untuk menyatakan pengaruh atau hubungan

antara dua variabel atau lebih variabel.28 Hubungan tersebut ada tiga bentuk

yaitu simetris, kausal, dan interaktif atau timbal balik. Jadi peneliti memakai

hubungan kausal berdasarkan judul yang peneliti gunakan. Hubungan

kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat, karena adanya variabel

independen (variabel yang memengaruhi) dan variabel dependen (variabel

yang dipengaruhi).29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

27
Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Kencana, 2014), hlm. 58.
28
Eko Sudarmanto dkk, Desain Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, (Yayasan Kita
Penulis, 2021), hlm 72.
29
Muslich Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Airlangga
University Press, 2017), hlm. 23.

51
52

Adapun lokasi dari penelitian ini adalah pada Kantor Wali Nagari

Pasilihan serta masyarakat Nagari Pasilihan. Waktu penilitian yang

digunakan peneliti dilaksanakan sejak 10 Juni – 10 Juli 2021.

C. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Data primer ialah data yang langsung

dikumpulkan dari lokasi penelitian oleh peneliti berupa kuesioner yang

berupa nilai atau skor atas jawaban yang diberikan oleh responden berupa

pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Sedangkan data sekunder

adalah data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain diperoleh oleh peneliti

berupa data laporan hasil penyerapan dana desa di obyek penelitian.30

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah sekelompok subjek atau data dengan

karakteristik tertentu. Dalam populasi dijelaskan secara spesifik tentang

siapa atau golongan mana yang menjadi sasaran penelitian. Populasi

dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Populasi target (target population) yang ditentukan oleh karakteristik

klinis dari demografis.

30
Herien Puspitawati dan Tin Herawati, Metode Penelitian Keluarga, (Bogor: Pt Penerbit IPB
Press, 2018), hlm. 172.
53

2. Populasi terjangkau (accessible population, source population)

adalah bagian populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu.31

Berdasarkan penjelasan diatas, pada penelitian yang menjadi objek

kategori populasi target adalah seluruh masyarakat Pasilihan yang

berjumlah 712 jiwa yang tersentuh langsung oleh pembangunan yang

bersumber dari dana desa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yan dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin

memepelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Cara pemilihan

sampel ini bermacam-macam ada yang ssecara acak, sistematik,

berurutan dan lain-lain.32 Akan tetapi, peneliti dalam penelitian ini

menggunakan sampel dengan Rumus Slovin. Rumus Slovin digunakan

untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran

populasi dibutuhkan.

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

Dimana :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

31
Firdaus dan Fakhry Zamzam, Aplikasi Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Deepublish,
2008), hlm. 99.
32
Firdaus dan Fakhry Zamzam, Aplikasi Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Deepublish,
2008), hlm. 101.
54

e = standar error (10%)33

712
𝑛=
1 + 712(10%)2

712
𝑛=
1 + 712 (0,1)2

712
𝑛=
1 + 7,12

712
𝑛=
8,12

𝑛 = 88

Jadi, dari hasil rumus slovin diatas, dimana jumlah populasi sebanyak

712 jiwa dengan standar error 10% sehingga dapat hasil sampel yang

akan digunakan peneliti sebanyak 88 sampel.

E. Defenisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas (independent variable)

Variabel indenpenden seringkali disebut dengan variabel bebas,

stimulus, prediktor, antecedent, atau variabel exogenous. Variabel

bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab terjadinya variabel dependen atau variabel terikat. Variabel bebas

yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:34

1. Dana Desa (X1)

33
Husein Umar, Metode Riset Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 141.
34
Dr. Basilius Raden Werang, Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian Sosial, (Yogyakarta:
Calpulis, 2015), hlm. 85.
55

Dana desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang

ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan

kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

2. Akuntabilitas (X2)

Penanggungjawaban oleh lembaga yang diberi wewenang

dalam mengelola sumber daya publik.

3. Transparansi (X3)

Transparansi adalah memberikan informasi yang terbuka

baik itu mengenai informasi keuangan maupun kebijakan yang

diambil oleh pemerintah serta menjamin akses bagi setiap orang atau

masyarakat dalam memperoleh informasi tersebut.

2. Variabel Terikat (dependent variabel)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh satu atau

lebih variabel indenpenden. Variabel dependen sering kali disebut

dengan variabel terikat, variabel output, variabel kriteria, variabel

konsekuen, atau variabel endogenous, variabel dependen merupakan

variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat.35 Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah Kesejahteraan Mayarakat (Y).

35
Dr. Basilius Raden Werang, Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian Sosial, (Yogyakarta:
Calpulis, 2015), hlm. 86.
56

Dimana Kesejahteraraan Masyarakat adalah suatu kondisi masyarakat

yang mana masyarakat merasa fasilitas umum yang tersedia dapat

menunjang perekonomian.

F. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti

dengan maksud untuk mengumpulkan data agar menjadi runtut, sistematis

dan mudah memeperoleh. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur

nilai variabel yang diteliti. Maka jumlah instrumen yang akan diteliti

tergantung pada jumlah variabel. Tujuan adanya instrument adalah

menghasilkan data kuantitatif yang akurat, untuk mendapatkannya maka

perlu adanya skala pengukuran.36 Instrumen berupa butir-butir pertanyaan.

Menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam pola prosedur

penelitian. Menyusun instrumen merupakan menyusun alat evaluasi, karena

mengevaluasi adalah memperoleh data tentang sesuatu yang diteliti, dan

hasil yang diperoleh dapat diukur dengan menggunakan standar yang telah

ditentukan sebelumnya oleh peneliti.37

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan kuesioner untuk menjawab

pertanyaan penelitian.

Tabel 3.1
Instrument Penelitian
No Variabel penelitian Indikator Item
1 Dana Desa 1. Jumlah diterima 1,

36
Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif,
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press, ), hlm. 123.
37
Sandu Siyoto Dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), hlm. 78.
57

2. Jumlah kegiatan 2,
3. Realisasi 3
Akuntabilitas 1. Bentuk kegiatan 4,
2 2. Waktu pelaksanaan 5,
3. Manfaat kegiatan 6,
4. Penerimaan manfaat 7,
5. Penyelesaian masalah 8
3 Transparansi 1. Dampak 9,
2. Laporan anggaran 10,
3. Dana pada kegiatan 11,
4. Upaya keterbukaan 12,
5. Kendala dilapangan 13,
6. Laporan realisasi 14,
7. Laporan dana desa 15,
8. Jumlah dana perbidang 16,
9. Papan informasi 17
kegiatan
4 Kesejahteraan 1. Manfaat adanya 18,
Masyarakat kegiatan
2. Kendala sebelumnya 19,
3. Solusi masalah 20,
4. Tepat sasaran atau tidak 21,
5. Potensi 22,
6. Saran 23,
7. Tingkat kepercayaan 24,
8. Tingkat kesejahteraan 25,
9. Akuntabilitas 26,
10. Hubungan masyarakat 27,

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti

untuk mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif dari responden

sesuai lingkup penelitian.38 Berikut ini ada beberapa teknik pengumpulan

data yang digunakan peneliti:

1. Kuesioner atau Angket

38
Sandu Siyoto Dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), hlm. 118.
58

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada para responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan instrumen

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari para

responden.39

Bentuk kuesioner beragam ada kuesioner terbuka yaitu responden

bebas menjawab dengan kalimatnya sendiri, bentuknya sama dengan

kuesioner isian dan ada juga kuesioner tertutup yaitu responden tinggal

memilih jawaban yang telah disediakan, bentuknya sama dengan

kuesioner pilihan ganda.40 Dalam penelitian ini, penulis memilih

kuesioner tertutup dengan model skala likert.

Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang

terhadap sesuatu. Alternatif pernyataannya, misalnya adalah dari setuju

sampai tidak setuju, senang sampai tidak senang, puas sampai tidak puas

atau baik sampai tidak baik.41 Skala likert mempunyai empat atau lebih

butir-butir pertanyaan yang dikombinasikan sehingga membentuk

sebuah skor atau nilai yang merepresentasikan sifat individu, misalkan

pengetahuan, sikap, dan perilaku. Dalam proses analisis data, komposit

skor, biasanya jumlah atau rataan dari semua butir pertanyaan valid

39
Sandu Siyoto Dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), hlm. 120.
40
Sandu Siyoto Dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), hlm. 79.
41
Husein Umar, Metode Riset Bisnis, (Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 98.
59

karena setiap butir pertanyaan adalah indikator dari variabel yang

direpresentasikannya.42

2. Studi pustaka

Teknik pengumpulan data berupa dengan cara melakukan

penelusuran referensi dari buku, jurnal, dan perundang-undangan yang

terkait yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji dalam

penulisan ini.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya data yang sudah bersedia

kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab

rumusan masalah dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data

dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan

tujuan mengolah data tersebut untuk menjawab rumusan masalah.43 Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear

berganda.

I. Pengujian Model

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

42
Weksi Budiaji, Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert, jurnal Ilmu Pertanian dan
Perikanan, vol. 2 no 2, ISSN 23026308 (Banten: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
2013), hlm. 3.
43
Wiratna sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif,
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press, ), hlm. 135.
60

Validitas merupakan sejauh mana ketepatan suatu alat ukur

dalam mengukur suatu data.44 Instrumen dikatakan valid jika

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur. Untuk hasil uji validitas tidak berlaku secara

universal, artinya bahwa suatu instrumen dapat memiliki nilai valid

yang tinggi pada saat tertentu dan tempat tertentu, akan tetapi

menjadi tidak valid untuk waktu yang berbeda atau pada tempat

yang berbeda. Untuk itu, perlu adanya uji validitas terlebih dahulu

dengan tujuan untuk rnengetahui kualitas instrumen terhadap objek

yang akan diteliti lebih lanjut.45

Untuk perhitungan uji validitas dan sebuah instrumen dapat

menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal

korelasi pearson. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

N. ∑ XY − (∑ X) (∑ Y)
𝑟=
√{N. ∑ X 2 − ∑(X)2 }{N. ∑ Y 2 − ∑(Y)2 }

Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara skor butir dan skor total

N = Jumlah subyek penelitian

∑𝑋 = Jumlah skor butir

∑𝑌 = Jumlah skor total

∑ 𝑋𝑌 = Jumlah perkalian antara skor butir dengan skor total

44
Laras sitoayu, dkk, Aplikasi SPSS Untuk Analisis Data Kesehatan, (Jawa Tengah: PT. Nasya
Expanding Management, 2020), hlm. 67.
45
Slamet Riyanto dkk, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen,
Teknik, Pendidikan dan Eksperimen, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), hlm. 63.
61

∑ 𝑋2 =Jumlah kuadrat skor butir

∑ 𝑌2 =Jumlah kuadrat skor total

Uji validitas perlu dilakukan terhadap suatu instrumen

penelitian, khususnya instrumen yang dibuat dari kuesioner. Uji

validitas dapat mengantisipasi dan bertujuan untuk:

a. Menghindari pertanyaan atau pernyataan yang kurang jelas

menurut persepsi responden.

b. Mengidentifikasi atau meniadakan kata-kata yang terlalu asing

atau kata-kata yang menimbulkan kecurigaan atau bermakna

ganda.

c. Memperbaiki pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan yang

kurang jelas atau tidak sesuai dengan kondiri ril objek penelitian.

d. Menambah item yang diperlukan atau meniadakan item yang

dianggap tidak relevan setelah diketahui hasil uji validitas.

e. Mengetahui bahwa instrumen penelitian benar-benar layak untuk

digunakan dalam penelitian lebih lanjut.46

Kriteria pengujian tes validitas:47

1. Jika nilai rhitung > rtabel (df = n-2), maka H0 di tolak, artinya

variabel valid.

46
Slamet Riyanto dkk, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen,
Teknik, Pendidikan dan Eksperimen, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), hlm. 64.
47
Imam Machali, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam, 2016), hlm. 71.
62

2. Jika nilai rhitung < rtabel (df = n-2), maka H0 gagal di tolak, artinya

variabel tidak valid.

3. Jika nilai rhitung = rtabel (df = n-2), maka H0 di tolak, artinya

variabel valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Agar uji reliabilitas

dapat digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur apakah

alat ukur tersebut tetap konsisten jika pengukuran diulang. Suatu

alat ukur dikatakan reliabel jika menghasilkan hasil yang sama

meskipun diukur berkali-kali. Biasanya sebelum dilakukan uji

reliabilitas data, terlebih dahulu dilakukan uji validitas data. Hal ini

dikarenakan data yang akan diukur harus valid, kemudian

dilanjutkan dengan uji reliabilitas data. Namun, jika data yang

diukur tidak valid, maka tidak perlu dilakukan uji reliabilitas data

tersebut.48

Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap

seluruh butir pertanyaan untuk lebih dan satu variabel. Namun

sebaiknya uji rehabilitas sebaiknya dilakukan pada masing-masing

48
Nilda Miftahul Janna, Konsep Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Menggunakan SPSS,
(Makassar: Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Dakwah Wal-Irsyad), hlm. 7.
63

variable pada lembar kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui

konstruk variabel mana yang tidak reliabel.49

Rumus dari uji Reabilitas adalah sebagai berikut:

𝑘 ∑ 𝜎𝑏 2
𝑟=( ) (1 − )
(𝑘 − 1) 𝜎𝑡 2
Keterangan:

R = Reliabilitas Instrumen

𝜎𝑡 2 = Varians Total

𝑘 = Banyak butir pertanyaan atau bank soal.

Kriteria uji reliabilitas:50

Instrumen dikatakan reliabel jika rhitung lebih besar atau sama

dengan rtabel dan sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel

instrumen dikatakan tidak reliabel atau nilai rhitung

dikonsultasikan dengan tabel interpretasi r dengan ketentuan

dikatakan reliabel jika rhitung lebih besar dari 0,600.

Tabel pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap

koefisien korelasi.

Tabel 3.2
Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat Hubungan
0,000 - 0,199 Sangat rendah
0,200 - 0,399 rendah
0,400 - 0,599 sedang

49
Slamet Riyanto dkk, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen,
Teknik, Pendidikan dan Eksperimen, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), hlm. 24.
50
Riska Nur Fadila, Skripsi: Pengaruh Metode Mengajar Guru Dan Penggunaan Media
Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK
Negeri 1 Tempel, (Universitas Negeri Yogyakarta, 2013), hlm. 49.
64

0,600 - 0,799 kuat


0,800 - 1,000 Sangat kuat

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi

pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square

(COLS). Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak

memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi logistic atau

regresi ordinal. Demikian juga tidak semua uji asumsi klasik harus

dilakukan pada analisis regresi linear, misalnya uji multikolinearitas

tidak dilakukan pada analisis regresi linear sederhana dan

ujiautokorelasi tidak perlu diterapkan pada data cross sectional. Uji

asumsi klasik yang hasilnya memenuhi asumsi maka akan memberikan

hasil Best Linear Unbiased Estimator (BLUE). Uji asumsi klasik juga

tidak perlu dilakukan untuk analisis regresi linear yang bertujuan untuk

menghitung nilai pada variabel tertentu.51

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau variabel residual berdistribusi

normal. Hasil uji normalitas diharuskan berdistribusi normal,

karena uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal.52

51
Nikolaus Duli, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan
Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), hlm. 114.
52
Slamet Riyanto dkk, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen,
Teknik, Pendidikan dan Eksperimen, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), hlm. 137.
65

Sebelum kita melakukan analisis yang sebenarnya, data

penelitian harus diuji normalitas distribusinya. Data yang baik

adalah data yang berdistribusi normal. Dasar pengambilan

keputusan dalam uji normalitas adalah: jika nilai signifikansi > ∝=

0.05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai

signifikansi < ∝ = 0.05 maka data tersebut tidak berdistribusi

normal.53

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam metode

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya

(t-1). Untuk mendeteksi ada atau tidak nya auto korelasi dapat

dilakukan dengan uji Durbin — Watson (Dw test). Kriteria

pengambilan keputusannya adalah:

1. Jika 0 < d < dL, terdapat autokorelasi (+)

2. dL sampai dU, tanpa kesimpulan.

3. Jika dU sampai 4 - dU berarti tidak terdapat autokorelasi

4. Jika 4 – dU sampai 4 – dL, tanpa kesimpulan.

5. >4 – dL, ada autokorelasi (-).

Jika terdapat korelasi, maka disebut masalah autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena pengamatan berturut-turut dari waktu

53
Nikolaus Duli, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan
Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), hlm. 115.
66

ke waktu terkait satu sama lain. Masalah ini muncul karena residual

(kesalahan interferensi) tidak independen dari satu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi.

c. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah korelasi tinggi yang terjadi antara

variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya. Uji

multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independent. Nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10

maka dikatakan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel

independen dalam model regresi.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Dengan kriteria:

a. Apabila pada uji t untuk variabel bebas memiliki nilai sig < 0,05

(5%) maka dapat dipastikan terdapat heteroskedasitas.


67

b. Apabila pada uji t untuk variabel bebas memiliki nilai sig > 0,05

(5%) maka dapat dipastikan tidak terdapat heteroskedasitas.54

3. Uji Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda merupakan perluasan dari regresi linear

sederhana yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara satu

variabel dependen/kriteria (variabel Y) dan kombinasi 2 atau lebih

variabel independen /prediktor (variabel X). Analisis regresi linear

berganda mempunyai beberapa kegunaan, yaitu:

a. Untuk melakukan hubungan korelasional dengan tujuan prediktif.

b. Untuk analisis hubungan kausal.

c. Untuk analisis terhadap data dalam studi eksperimental.

Untuk persamaan regresi linear pada umumnya di rumuskan

sebagai berikut:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 +𝑏2 𝑋2+ 𝑏3 𝑋3 +......+ 𝑏𝑖 𝑋𝑖 + e


Ket :

Y = Kesejahteraan Masyarakat(dependent)

a = Konstanta

b1, b2, b3, bi = Koefisien Regresi

X1 = Dana Desa

X2 = Akuntabilitas

X3 = Transparansi

54
Slamet Riyanto dkk, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen,
Teknik, Pendidikan dan Eksperimen, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), hlm. 140.
68

X4 = Kesejahteraan

e = Error55

4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar

kemampuan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi (R2) berkisar antara 0-1. Nilai koefisien

determinasi (R2) yang kecil menunjukkan kemampuan variabel-variabel

bebas (indenpenden) dalam menjelaskan variabel terikat (dependent)

sangat terbatas. Sebaliknya, nilai koefisien determinasi (R2) yang besar

dan mendekati 1 menujukkan bahwa variabel-variabel bebas

(indenpenden) memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel terikat (dependent).

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah

bisa terhadap jumlah variabel indenpenden yang dimasukkan ke dalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen maka koefisien

determinasi (R2) pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu,

dianjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat

mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti koefisien

determinasi (R2), nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu

variabel indenpenden ditambahkan ke dalam model.56

55
Slamet Riyanto dkk, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen,
Teknik, Pendidikan dan Eksperimen, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), hlm. 141.
56
Slamet Riyanto dkk, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen,
Teknik, Pendidikan dan Eksperimen, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), hlm. 141.
69

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah dugaan sementara dari suatu masalah dan

merupakan penuntun untuk melakukan penelitian. Apabila uji statistik

berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 di tolak), pengujian

tersebut bermakna signifikan. Sedangkan disebut tidak signifikan

apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima.57

a. Uji t (Uji Signifikan Parameter Individual/Pasrsial)

Uji t ini bertujuan untuk menguji signifikan pengaruh secara

parsial antara variabel indenpenden terhadap variabel dependen.

Langkah-langkahnya:

a. Hipotesis

Ho : bi = 0 artinya, variabel indenpenden tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Hi : bi ≠ 0 artinya, variabel indenpenden berpengaruh terhadap

variabel dependen.

b. Pengambilan keputusan

Jika thitung < ttabel atau -thitung> -ttabel atau sig > 0,05 (5%) maka Ho

diterima.

Jika thitung ≥ttabel atau - thitung ≤-ttabel atau sig ≤ 0,05 (5%) maka H0

ditolak.

57
Sulton Malik Al Ghozali, Skripsi: Pengaruh Dana Desa Dan Alokasi Dana Desa Terhadap
Tingkat Kemiskinan Di Kecamatan Sendang Agung Dalam Perspektif Ekonomi Islam
(Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019), hlm. 68.
70

c. Nilai t tabel ditentukan dari tingkat signifikan (𝛼) = 0,05 dengan

df = (n-k-1)

n= jumlah data

k= jumlah variabel indenpenden

b. Uji F (Uji Signifikan Simultan)

Pengujian hipotesis ini dimaksudkan untuk mengetahui sebuah

tafsiran parameter secara bersama-sama, yang artinya seberapa

besar pengaruh dari variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen secara bersama.58

Langkah-langkah pengujian:

a. Ho : b = 0 artinya variabel-variabel indenpenden secara bersama-

sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ho : 𝛽> 0 artinya variabel-variabel indenpenden secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. F tabel (df pembilang = k; dan df penyebut n-k-1)

c. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis, yaitu :

- Bila F hitung ≥F tabel atau sig ≤ 0,05 maka Ho di tolak.

- Bila F hitung <F tabel atau sig > 0,05 maka Ho di terima.

58
Slamet Riyanto dkk, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen,
Teknik, Pendidikan dan Eksperimen, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), hlm. 143.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Ringkas Nagari Pasilihan

Menurut sejarah, Nagari Pasilihan berasal dari kata pasir beraliran,

yang asal mulanya terjadi di Jorong Padang Datar. Di sini ada sebuah anak

air yang terus mengalir airnya, baik sewaktu musim kemarau walaupun di

musim hujan, dan air tersebut terus membawa pasir yang mengalir

bersamaan dengan air tersebut.

Nagari Pasilihan terletak di perselahan perbukitan yaitu Bukit

Palano, Bukit Sibumbun, Bukit Rasam, Bukit Tambikar dan Bukit Roda

yang tampak dari Kerajaan Pagaruyung, daerah ini diberi nama oleh Raja

Pagaruyung dengan Katitian di Ujung Tunjuak, yang artinya apabila datan

ke penghulu ke Pagaruyuang tidak boleh turun dari atas kudanya, dan kalau

berpayung tidak boleh ditutup.

2. Keadaan Geografis

Nagari Pasilihan dengan luas 2.800 Ha, yang secara geografis

terletak pada 00 sampai 1 dan 100 sampai 161 BT, ketinggian: 303 m, curah

hujan: 3000 mm /Th, dan suhu udara:26-0 C. Nagari Pasilihan memiliki

batas-batas sebagai berikut:

Sebelah utara batas : Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar.

Sebelah selatan berbatas : Nagari Sulit Air.

71
72

Sebelah barat berbatas : Nagari Bukik Kandung.

Sebelah timur berbatas : Nagari Talawi Sawahlunto.

3. Potensi Nagari

a. Potensi Ekonomi

Berdasarkan dengan luas nagari pasilihan 2800 Ha, dan dengan

jumlah penduduk 651 jiwa, dari luas tersebut sekitar 91% untuk

garapan pertanian, perkebunan dan juga peternakan.

Potensi ekonomi nagari pasilihan sangat memungkinkan untuk

pertanian, lebih-lebih di bidang (perkebunan) yang sangat layak

ditanam-tanaman muda dan tua seperti jagung, palawijaya, jeruk,

cengkeh, pohon jati, pohon pinus, dan kapulaga.

b. Mata Pencarian

Mata pencarian masyarakat Nagari Pasilihan adalah petani,

peternak, pedagang, penjahit, tukang bangunan, PNS, pensiunan,

perangkat nagari dan lain-lain. Namun yang lebih banyak petani. Hal

ini disebabkan karena sudah turun temurun dan minimnya tingkat

pendidikan menyebabkan masyarakat tidak mempunyai keahliannya

dan hanya bertani yang bisa mereka lakukan.

c. Potensi Pariwisata

Untuk meningkatkan Pariwisata di Nagari Pasilihan mempunyai

beberapa situs sejarah diantaranya: (1) Batu Jajak Nabi terletak di

jorong Sawah Luar (2) Batu Kudo terletak di jorong sawah luar (3)

kuburan keramat terletak dijorong sawah luar (4) Lubuk Larangan


73

terletak di jorong Koto Gadang (5) Batang Ombilin yang membelah

dua Nagari Pasilihan yang sangat cocok untuk olah raga Arum Jeram.

d. Tata Guna Tanah

Lahan Pertanian : 275 Ha

Hutan Lindung (Termasuk Pinus) : 1164 Ha

Perumahan : 165 Ha

Hutan Milik Suku/Masyarakat : 560 Ha

Tanah yangg belum dikelola : 635,5 Ha

Perkantoran dan sarana lain : 0,5 Ha

4. Keagamaan

Penduduk Nagari Pasilihan memiliki sarana yang digunakan untuk

beribadah diantaranya:

a. Masjid Raya Pasilihan

b. Mushalla TPA/TPSA Jorong Koto Gadang

c. Mushalla Nurul Ikhlas Jorong Sawah Luar

d. Mushalla Nurul Taqwa Jorong Padang Datar

e. Mushalla Al Mujahiddin Jorong Payo Anyir

f. Lapangan Talago indah untuk hari Raya Idul Fitri

B. Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini seluruh masyarakat di nagari Pasilihan, kec.

X koto di atas, kab. Solok. Deskripsi responden dalam penelitian terdiri dari

jenis kelamin, umur, dan pekerjaan. Serta dalam penentuan sampel


74

menggunakan rumus slovin yang diambil dari jumlah populasi masyarakat

sehingga jumlah sampel yang digunakan 88 orang.

1. Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin

Pada tabel 1.7 berdasarkan jenis kelamin seluruh masyarakat nagari

pasilihan yang menjadi responden, dari hasil penelitian melalui kuesioner

yang disebarkan diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-laki 30 34 %
2 Perempuan 58 66 %
Total 88 100 %
Sumber: data primer yang diolah
Dari hasil output tabel 4.1 berdasarkan jenis kelamin responden

berjenis kelamin laki-laki berjumlah 30 orang dengan persentase 34%

sedangkan berjenis kelamin perempuan 58 orang dengan persentase 66 %.

Dapat disimpulkan responden dalam penelitian ini bermayoritas

perempuan.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Pada tabel 4.2 berdasarkan usia seluruh masyarakat nagari pasilihan

yang menjadi responden, dari hasil penelitian melalui kuesioner yang

disebarkan diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
75

20-24,9 8 9%

25-29,9 11 13%

30-34,9 6 7%

35-39,9 6 7%

40-44,9 21 24%

45-49,9 7 8%

50-54,9 10 11%

55-59,9 5 6%

60-64,9 11 12%

65-69,9 3 3%
Total 88 100%
Sumber: data primer yang diolah
Dari hasil output tabel 4.2 dapat dikatakan seluruh masyarakat

nagari pasilihan yang berusia antara 20-24,9 tahun sebanyak 8 orang

dengan persentase 9%, yang berusia 25-29,9 tahun sebanyak 11 orang

dengan persentase 13%, yang berusia 30-34,9 tahun sebanyak 6 orang

dengan persentase 7%, yang berusia 35-39,9 tahun sebanyak 6 orang

dengan persentase 7%, yang berusia 40-44,9 tahun sebanyak 21 orang

dengan persentase 24%, yang berusia 45-49,9 tahun sebanyak 7 orang

dengan persentase 8%, yang berusia 50-54,9 tahun sebanyak 10 orang

dengan persentase 11%, yang berusia 55-59,9 tahun sebanyak 5 orang

dengan persentase 6%, yang berusia 60-64,9 tahun sebanyak 11 orang

dengan persentase 12%, yang berusia 65-69,9 tahun sebanyak 3 orang

dengan persentase 3%.


76

3. Karakterisktik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan tabel 4.3 responden pekerjaan masyarakat Nagari

Pasilihan dari hasil penelitian melalui kuesioner yang disebarkan sebagai

berikut:

Tabel 4.3
Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase(%)
Bertani 43 49
Mahasiswa 6 7
Wiraswasta 18 20
Nakiak pinus 21 24
Total 88 100
Sumber: data primer yang diolah

Dari hasil output tabel 4.3 jumlah responden msyarakat nagari

pasilihan berdasarkan pekerjaan bertani sebanyak 43 orang dengan

persentase 49%, yang pekerjaan mahasiswa sebanyak 6 orang dengan

persentase 7%, yang pekerjaan wiraswasta sebanyak 18 orang dengan

persentase 20%, dan pekerjaan nakiak pinus sebanyak 21 orang dengan

persentase 24% orang. Jadi, dapat disimpulkan mayoritas responden dalam

penelitian ini adalah betani.

C. Gambaran Distribusi Jawaban Responden

1. Jawaban Responden terhadap Variabel (X1) Dana Desa

Tabel 4.4
Jawaban Responden Terhadap Variabel Dana Desa (X1)
Jawaban Responden Total Jawaban
Pernyataan
SS S TS STS Responden
77

Item_1 27 47 14 - 88
Item_2 21 42 20 5 88
Item_3 29 38 17 4 88
Sumber: data primer diolah, 2021

Pada tabel 4.4 diatas diketahui responden yang menyatakan sangat

setuju (SS) sebanyak 29 orang di item_3, yang menyatakan setuju (S)

sebanyak 47 orang pada item_1, yang menyatakan tidak setuju (TS)

sebanyak 20 orang pada item_2 dan yang menyatakan sangat tidak setuju

(STS) sebanyak 5 orang pada item_2.

2. Jawaban Responden terhadap Variabel (X2) Akuntabilitas

Tabel 4.5
Jawaban Responden Terhadap Variabel Akuntabilitas (X2)
Jawaban Responden Total Jawaban
Pernyataan
SS S TS STS Responden
Item_4 25 59 3 1 88
Item_5 20 55 13 - 88
Item_6 22 53 13 - 88
Item_7 23 52 12 1 88
Item_8 13 60 11 4 88
Sumber: data primer yang diolah

Pada tabel 4.5 diatas diketahui responden yang menyatakan sangat

setuju (SS) sebanyak 25 orang di item_4, yang menyatakan setuju (S)

sebanyak 60 orang pada item_8, yang menyatakan tidak setuju (TS)

sebanyak 13 pada item_5 dan item_6 dan yang menyatakan sangat tidak

setuju (STS) sebanyak 4 orang pada item_8.

3. Jawaban Responden terhadap Variabel (X3) Transparansi

Tabel 4.6
Jawaban Responden Terhadap Variabel Transparansi (X3)
78

Jawaban Responden Total Jawaban


Pernyataan
SS S TS STS Responden
Item_9 22 47 19 - 88
Item_10 26 50 10 2 88
Item_11 31 46 10 1 88
Item_12 14 59 14 1 88
Item_13 27 47 12 2 88
Item_14 35 50 3 - 88
Item_15 18 56 14 - 88
Item_16 27 58 1 2 88
Item_17 23 57 4 4 88
Sumber: data primer yang diolah

Pada tabel 4.6 diatas diketahui responden yang menyatakan sangat

setuju (SS) sebanyak 35 orang di item_14, yang menyatakan setuju (S)

sebanyak 59 orang pada item_12, yang menyatakan tidak setuju (TS)

sebanyak 19 orang pada item_9 dan yang menyatakan sangat tidak setuju

(STS) sebanyak 4 orang pada item_17.

4. Jawaban Responden terhadap Variabel (Y) Kesejahteraan

Masyarakat

Tabel 4.7
Jawaban Responden terhadap Variabel Kesejahteraan Masyarakat
Jawaban Responden Total
Pernyataan SS S TS STS Jawaban
Responden
Item_18 23 55 10 - 88
Item_19 26 48 14 - 88
Item_20 11 62 11 4 88
Item_21 5 63 19 1 88
Item_22 20 59 9 - 88
Item_23 21 63 4 - 88
Item_24 16 55 14 3 88
Item_25 26 56 5 1 88
Item_26 29 51 5 3 88
79

Item_27 21 64 1 2 88
Sumber: data primer yang diolah

Pada tabel 4.7 diatas diketahui responden yang menyatakan sangat

setuju (SS) sebanyak 29 orang di item_26, yang menyatakan setuju (S)

sebanyak 64 orang pada item_27, yang menyatakan tidak setuju (TS)

sebanyak 19 orang pada item_21 dan yang menyatakan sangat tidak setuju

(STS) sebanyak 4 orang pada item_20.

D. Hasil Penelitian dan Analisis Pembahasan

1. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

a. Uji Validitas

Untuk menguji tingkat validitas instrumen kuesioner yang

digunakan untuk mengumpulkan data. Uji validitas ini dilakukan

untuk mengetahui apakah item disajikan dalam kuesioner benar-benar

mampu mengungkapkan dengan hasil yang tepat dari apa yang akan

diteliti.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan model pearson

korelasi. Untuk mengetahui dan menilai validnya masing-masing item

pertanyaan, maka perlu dicari nilai koefisien korelasi (rhitung).

Pengujian instrumen penelitian ini dengan cara rhitung > rtabel, (df = n-

2) (5% : n-2) => (5% : 88-2) => (5% : 86) = 0,207.

1. Dana Desa (X1)

Pada penelitian ini untuk mengukur dana desa digunakan 3

item pertanyaan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah


80

dilakukan diperoleh ringkasan item-item pertanyaan yang valid

terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8
Pengujian Validitas Dana Desa (X1)
kode item Corrected item Nilai r Kesimpulan
total correlation Tabel
Item_1 0,786 0,207 Valid
Item_2 0,833 0,207 Valid
Item_3 0,776 0,207 Valid
Sumber: data olahan SPSS 25

Pada tabel 4.8 diatas, dapat dijelaskan pernyataan tersebut

valid untuk mengukur validitas dana desa, masing-masing item

pernyataan tersebut memiliki pearson correlation ≥ rtabel 0,207.

Sehingga item pernyataan tersebut dapat digunakan untuk

pengolahan data selanjutnya.

2. Akuntabilitas (X2)

Pada penelitian ini untuk mengukur dana desa digunakan 5

item pertanyaan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah

dilakukan diperoleh ringkasan item-item pertanyaan yang

hasilnya valid terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.9
Pengujian Validitas Akuntabilitas (X2)

kode item Corrected item Nilai r Kesimpulan


total correlation Tabel
Item_4 0,509 0,207 Valid
Item_5 0,675 0,207 Valid
Item_6 0,725 0,207 Valid
Item_7 0,624 0,207 Valid
Item_8 0,609 0,207 Valid
Sumber: data olahan SPSS 25
81

Pada tabel 4.9 diatas, dapat dijelaskan pernyataan tersebut

valid untuk mengukur validitas akuntabilitas, masing-masing item

pernyataan tersebut memiliki pearson correlation ≥ rtabel 0,207.

Sehingga item pernyataan tersebut dapat digunakan untuk

pengolahan data selanjutnya.

3. Transparansi (X3)

Pada penelitian ini untuk mengukur transparansi digunakan

9 item pertanyaan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah

dilakukan diperoleh ringkasan item-item pertanyaan yang valid

terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.10
Pengujian Validitas Transparansi (X3)
kode item Corrected item Nilai r Kesimpulan
total correlation Tabel
Item_9 0,490 0,207 Valid
Item_10 0,742 0,207 Valid
Item_11 0,676 0,207 Valid
Item_12 0,630 0,207 Valid
Item_13 0,615 0,207 Valid
Item_14 0,630 0,207 Valid
Item_15 0,585 0,207 Valid
Item_16 0,541 0,207 Valid
Item_17 0,649 0,207 Valid
Sumber: data olahan SPSS 25
Pada tabel 4.10 diatas, dapat dijelaskan pernyataan tersebut

valid untuk mengukur validitas transparansi, masing-masing item

pernyataan tersebut memiliki pearson correlation ≥ rtabel 0,207.

Sehingga item pernyataan tersebut dapat digunakan untuk

pengolahan data selanjutnya.


82

4. Kesejahteraan Mayarakat

Pada penelitian ini untuk mengukur transparansi digunakan

14 item pertanyaan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah

dilakukan diperoleh ringkasan item-item pertanyaan yang valid

terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.11
Pengujian Validitas Kesejahteraan (Y)
kode item Corrected item Nilai r Kesimpulan
total correlation Tabel
Item_18 0,468 0,207 Valid
Item_19 0,627 0,207 Valid
Item_20 0,572 0,207 Valid
Item_21 0,410 0,207 Valid
Item_22 0,440 0,207 Valid
Item_23 0,391 0,207 Valid
Item_24 0,690 0,207 Valid
Item_25 0,709 0,207 Valid
Item_26 0,654 0,207 Valid
Item_27 0,466 0,207 Valid
Sumber: data olahan SPSS 25

Pada tabel 4.11 diatas, dapat dijelaskan pernyataan tersebut

valid untuk mengukur validitas transparansi, masing-masing item

pernyataan tersebut memiliki pearson correlation ≥ rtabel 0,207.

Sehingga item pernyataan tersebut dapat digunakan untuk

pengolahan data selanjutnya.

b. Uji Realibilitas

Pengujian uji realibilitas dilakukan dengan menilai cronbach alpa,

jika nilai crobanch alpa diatas atau sama dengan 0,60 maka variabel

tersebut dinyatakan reliabel.


83

1. Dana Desa

Tabel 4.12
Pengujian Realibitas Dana Desa (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
0,709 3
Sumber: data olahan SPSS 25

2. Akuntabilitas

Tabel 4.13
Pengujian Realibitas Akuntabilitas (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
0,618 5
Sumber: data olahan SPSS 25

3. Transparansi

Tabel 4.14
Pengujian Realibitas Transparansi (X3)

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
0,796 9
Sumber: data olahan SPSS 25

4. Kesejahteraan Masyarakat

Tabel 4.15
Pengujian Realibitas Kesejahteraan (Y)
84

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
0,743 10

Sumber: data olahan SPSS 25

Pada tabel diatas dapat disimpulkan masing-masing pernyataan

variabel Dana Desa, Akuntabilitas, Ttansparansi dan Kesejahteraan

Masyarakat menghasilkan cronbach alpa ≥ 0,6. Yang mana untuk

hasil uji realibilitas Dana Desa sebesar 0,709, Akuntabilitas sebesar

0,618, Transparansi 0,796, dan Kesejahteraan Masyarakat 0,743.

Hasil tersebut, berdasarkan tingkat realibilitas nilai alpha berada pada

tingkat nilai alpha 0,61 sampai dengan 0,799 yang menyatakan

reliabel.

Kemudian untuk mengetahui item pertanyaan tersebut reliabel

atau tidak, bisa dilihat dari hasil perhitungan rhitung pada tabel yang

didapat di spss 25. Dan pada tabel rtabel yang telah ditentukan. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa rhitung ≥ rtabel 5%, yaitu 0,709, 0,618, dan

0,743 ≥ 0,207. Artinya, item pertanyaan tersebut reliabel atau dapat

dipercaya dan adanya konsisten reponden dalam menjawab pada

setiap item pertanyaan.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah dalam variabel

terikat dengan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal


85

atau tidak. model regresi yang baik adalah model regresi yang

berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan mengggunakan

teknik uji one-sampel kolmogorov smirnov dengan menggunakan

program IBM SPSS 25.

Tabel 4.16
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 88
Mean 0
Normal Parametersa,
Std. Deviation 2,40792194

Absolute 0,082
Most Extreme
Positive 0,042
Differences
Negative -0,082
Test Statistic 0,082
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,2
a. Test distribution is Normal.
Sumber: data olahan SPSS 25

Berdasarkan hasil tabel 4.16 diatas, diketahui nilai signifikansi

sebesar 0,200 ≥ 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang

diuji berdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah uji apakah dalam sebuah regresi linear

mempunyai korelasi antara pengganggu/error pada periode t dengan

kesalahan pengganggu periode sebelumnya, jika ada artinya terdapat


86

auotokorelasi. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi

dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson.

Tabel 4.17
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Std.
Adjusted
R Error of Durbin-
Model R R
Square the Watson
Square
Estimate
1 ,704a 0,495 0,471 2,45189 2,144

a. Predictors: (Constant), Transparansi (X3), Dana Desa (X1),


Akuntabilitas (X2)
b. Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakat (Y)
Sumber: data olahan SPSS 25

Pada tabel 4.17 diatas, diketahui Durbin Watson (DW) sebesar

2,144. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian yaitu 3

dan data responden 88 orang. Jadi, K dalam tabel Durbin Watson

(DW) = 3, dan n= 88 dengan tingkat kesalahan 0,05 atau 5%, sehingga

diperoleh nilai du= 1,7243 dan nilai 4-du= 2,2757. Maka dapat

disimpulkan dalam pengambilan keputusan uji Durbin Watson (DW)

du < d < 4-du= 1,7243 < 2,144 < 2,2757 artinya tidak terdapat

autokorelasi, Hipotesis 0 diterima.

3. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas merupakan bagian uji asumsi klasik dalam

analisis linear berganda, yang bertujuan untuk mengetahui apakah

terjadi interkorelasi (hubungan yang kuat) antar variabel

indenpendent. Model regresi yang baik ditandai dengan tidak adanya


87

terjadi interkorelasi antar variabel independent (tidak terjadi

multikolinearitas).

Salah satu cara yang paling akurat untuk mendeteksi ada atau

tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan menggunakan

metode tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).

Tabel 4.18
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity
Model Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Dana Desa 0,791 1,264
Akuntabilitas 0,63 1,588
Transparansi 0,674 1,484
Sumber: data olahan SPSS 25

Pada tabel 4.18 dapat diketahui nilai tolerance variabel

independen > 0,10 artinya tidak terjadi multikolinearitas. selanjutnya

dari nilai VIF < 10 artinya tidak terjadi multikolinearitas. Jadi, dilihat

dari nilai tolerance dan nilai VIF, kesimpulannya ialah model regresi

pengaruh dana desa, akuntabilitas, dan transparansi pengelolaan

keuangan dana desa terhadap kesejahteraan masyarakat tidak terjadi

gejala multikolinearitas.

5. Uji Heterokedasitas

Uji heterokedasitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

kesamaan varian dari nilai residual untuk semua pengamatan pada

model regresi. Heterokedasitas menyebabkan salah satu faktor model


88

regresi linear tidak efesien dan akurat. Model regresi yang baik

ditandai dengan tidak terjadi gejala heterokedasitas. Jadi, cara untuk

mendeteksi uji heterokedasitas dengan menggunakan uji gletser.

Tabel 4.19
Hasil Uji Heterokedasitas
Coefficientsa
Standar
Unstandardized dized
Model Coefficients Coeffici t Sig.
ents
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,789 1,59 1,125 0,264
-
Dana Desa -0,127 0,106 -0,145 0,236
1,193
Akuntabilitas 0,097 0,113 0,116 0,853 0,396
-
Transparansi -0,013 0,06 -0,029 0,825
0,222
a. Dependent Variable: Abs_Res
Sumber: data olahan SPSS 25

Pada tabel 4.19 dapat dilihat nilai sig > 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa untuk model regresi dana desa, akuntabilitas, dan

transparansi tidak terjadi masalah heterokedasitas.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh dua

atau lebih variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y).

Tabel 4.20
Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.

Std.
B Beta
Error
89

1 (Constant) 10,562 2,354 4,487 0,000

Dana Desa 0,303 0,158 0,169 2,922 0,048


(X1)
Akuntabilitas 0,339 0,168 0,200 2,022 0,046
(X2)
Transparansi 0,436 0,088 0,472 4,945 0,000
(X3)
a. Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakat (Y)
Sumber: data olahan SPSS 25

Pada tabel 4.20 diatas, adanya persamaan regresi variabel dependent

dan variabel independent sebagai berikut:

Kesejahteraan Masyarakat = 10, 562 + 0,303X1 + 0,339X2 + 0,436X3

Dapat diartikan persamaan regresi linear berganda diatas yaitu:

1. Nilai konstanta sebesar 10,562 yang bernilai positif dianggap 0, maka

adanya pengaruh antara Dana Desa (X1), Akuntabilitas (X2), dan

Transparansi (X3) terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Y). Maka nilai

kesejahteraan masyarakat sebesar 10,562.

2. Nilai koefisien regresi dana desa ialah 0,303, artinya jika variabel dana

desa (X1) meningkat 1% maka kesejahteraan masyarakat di Nagari

Pasilihan meningkat sebesar 0,303. Hal tersebut menunjukkan bahwa

variabel dana desa yang disediakan berkontribusi positif bagi

kesejahteraan masyarakat.

3. Nilai koefisien regresi akuntabilitas ialah 0,339, artinya jika variabel

akuntabilitas (X2) meningkat 1% maka kesejahteraan masyarakat di

Nagari Pasilihan meningkat sebesar 0,339. Hal tersebut menunjukkan

bahwa variabel akuntabilitas yang disediakan berkontribusi positif bagi

kesejahteraan masyarakat.
90

4. Nilai koefisien regresi transparansi ialah 0,436, artinya jika variabel

transparansi (X3) meningkat 1% maka kesejahteraan masyarakat di

Nagari Pasilihan meningkat sebesar 0,436. Hal tersebut menunjukkan

bahwa variabel transparansi yang disediakan berkontribusi positif bagi

kesejahteraan masyarakat.

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi atau sering disebut uji R2 mejelaskan apakah

terjadi hubungan antara variabel independen (X1, X2, X3) terhadap

variabel dependen (Y). Yang mana uji ini bertujuan untuk mengetahui

berapa persen pengaruh yang diberikan variabel X secara simultan

terhadap variabel Y. Besarnya nilai koefisien determinasi atau R square

berkisar antara 0-1. Jika semakin kecil nilai R-Square, maka pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependent lemah. Sebaliknya, jika

R square mendekati angka 1, maka pengaruh tersebut semakin kuat.

Tabel 4.21
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Std.
Adjusted
R Error of
Model R R
Square the
Square
Estimate
1 ,795a 0,584 0,565 2,451
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Sumber: data olahan SPSS 25

Dari output tabel diatas, di dapatkan nilai Adjusted R Square (koefisisen

determinasi) sebesar 0,584 yang artinya kemampuan menjelaskan

pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) sebesar


91

58,4%. Sisanya 41,6% (100-58,4%) dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak ada dalam penelitian yang peneliti lakukan. Seperti: perencanaan dan

penganggaran pembangunan desa tidak sesuai dengan kebutuhan

masyarakat sehingga berpotensi tidak tercapainya sasaran, tujuan dan visi

desa, yakni kesejahteraan masyarakat serta keterlambatan ketersediaan

arahan dari pemerintah kepada tim pengelola kegiatan dalam memulai

pembangunan desa dan adanya ketidaksesuaian pengelolaan dana desa

dengan ketentuan seharusnya. Sehinga tingkat hubungan uji koefesien

determinasi lemah.

5. Uji Hipotesis

a. Uji t

Uji t bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh parsial

(sendiri) yang diberikan bariabel bebas (X) terhadap variabel terikat

(Y).

Tabel 4.22
Hasil Uji t
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model d T Sig.

Std.
B Beta
Error
1 (Constant) 10,562 2,354 4,487 0,000

Dana Desa 0,303 0,158 0,169 2,922 0,048


(X1)
Akuntabilitas 0,339 0,168 0,200 2,022 0,046
(X2)
Transparansi 0,436 0,088 0,472 4,945 0,000
(X3)
a. Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakat (Y)
92

Sumber: data olahan SPSS 25

Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Diketahui nilai sig untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah sebesar

0,048 < 0,05 dan nilai t hitung 2,922 > t tabel 1,989 sehingga dapat

disimpulkan H0 ditolak, Ha diterima artinya adanya berpengaruh X1

terhadap Y.

Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Diketahui nilai sig untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar

0,046 < 0,05 dan nilai t hitung 2,022 > t tabel 1,989 sehingga dapat

disimpulkan H0 ditolak, Ha diterima artinya terdapat pengaruh X2

terhadap Y.

Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)

Diketahui nilai sig untuk pengaruh X3 terhadap Y adalah sebesar

0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 4,945 > t tabel 1,989 sehingga dapat

disimpulkan H0 ditolak, Ha diterima artinya terdapat pengaruh X3

terhadap Y.

b. Uji F

Uji F bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

simultan (bersama-sama) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y).


93

Tabel 4.23
Hasil Uji F
ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
1 Regression 472,43 3 157,477 26,224 ,000b
Residual 504,434 84 6,005
Total 976,864 87
a. Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakat (Y)
b. Predictors: (Constant), Transparansi (X3), Dana Desa (X1), Akuntabilitas
(X2)
Sumber: data olahan SPSS 25

Berdasarkan output diatas, dapat diketahui nilai sig 0,000 < 0,05 dan

nilai Fhitung 26,224 > Ftabel 2,712. Jadi dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak, Ha diterima, yang berarti terdapat pengaruh secara simultan

X1, X2, dan X3 terhadap Y.

6. Pembahasan

Tujuan utama dari dana desa yaitu menciptakan suatu kesejahteraan

masyarakat melalui prosedur yang sesuai baik itu secara akuntabilitas dan

transparansi. Untuk itu pemerintah nagari pasilihan bersama TPK

berkomitmen dalam merealisasikan dana desa yang berfokus pada

kiebutuhan masyarakat nagari pasilihan, karena kesejahteraan masyarakat

sangatlah penting sebagai tujuan program rencana kerja pemerintah nagari

jangka panjang maupun jangka menengah (keg. 5 tahun).

Dalam penelitian ini, peneliti meneliti apakah dana desa mempunyai

pengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Langkah pertama

yaitu pengumpulan data dan penyebaran kuesioner sebanyak 88 sampel

kepada masyarakat nagari pasilihan. Setelah informasi dikumpulkan


94

proeses hasil pengisian kuesioner oleh masyarakat dilakukan secara

manual dengan bantuan excel dan spss 25.

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data yang valid dan rill

yang telah memenuhi kriteria sesuai dengan teori yang ada. Analisis ini

digunakan untuk menghitung variabel X1 (Dana Desa), X2

(Akuntabilitas), dan variabel X3 (Transparansi) yang mempengaruhi

variabel Y (Kesejahteraan Masyarakat) dengan persamaan:

Regresi Linear Berganda

Y= 10, 562 + 0,303X1 + 0,339X2 + 0,436X3

Untuk menyatakan adanya pengaruh variabel dana desa, akuntabilitas,

dan transparansi terhadap kesejahteraan masyarakat secara simultan

dilaksanakan pengujian statistik dengan hasil uji t yang menunjukkan

signifikan variabel dependent < 0,05 dari variabel independent. Jadi,

pengaruh yang dominan terhadap variabel dependen ialah:

a. Pengaruh Dana Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Dari hasil penelitian uji t variabel dana desa berpengaruh signifikan

terhadap kesejahteraan masyarakat dengan nilai t hitung 2,922 > t tabel

1,989 serta nilai signifikan 0,048 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan H0

ditolak, Ha diterima artinya terdapat pengaruh dana desa terhadap

kesejahteraan masyarakat.

Faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat adalah

jumlah dana desa yang cukup untuk menciptakan pembangunan di

nagari. Dana desa yang besar atau meningkat setiap tahunnya akan
95

memiliki pengaruh langsung kepada masyarakat dalam hal pelaksanaan

segala bentuk kegiatan pembangunan yang bersumber dari dana desa.

Maka, nagari dituntut untuk melaksanakan pembangunan dari dana

desa sebaik mungkin agar dana desa bermanfaat langsung terhadap

tingkat kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, dana desa

berpengaruh positif pada kesejahteraan masyarakat nagari pasilihan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Tri Hariono Kurniawan

yang menunjukkan hasil penggunaan dana desa di Desa Nglebur

berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat

dalam kegiatan pembangunan desa dapat meningkatkan fasilitas-

fasilitas pembangunan penunjang desa untuk kebutuhan masyarakat

desa serta kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa kegiatan

pelatihan, operasional kesehatan, lingkungan hidup yan dinilai baik

oleh masyarakat Desa Nglebur untuk kemajuan desa yang lebih yang

baik.

b. Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Dari hasil penelitian uji t variabel dana desa berpengaruh signifikan

terhadap kesejahteraan masyarakat dengan nilai t hitung 2,022 > t tabel

1,989 serta nilai signifikan 0,046 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan H0

ditolak, Ha diterima artinya terdapat pengaruh akuntabilitas terhadap

kesejahteraan masyarakat.

Disamping jumlah dana desa yang berpengaruh penting juga

diperlukan suatu akuntabilitas pemerintah nagari bersama tpk dalam


96

mengelola dana desa tersebut sehingga tanggungjawab pengelola

anggaran yang baik akan berpengaruh langsung terhadap tingkat

kesejahteraan masyarakat.

Akuntabilitas pengelolaan keuangan yang baik ditandai dengan

adanya komitmen dan arah kebijakan pelaksanaan pembangunan yang

berasal dari dana desa yang semata-mata digunakan untuk menciptakan

kesejahteraan. Dalam hal ini, akuntabilitas akan berpengaruh kepada

tingkat kesejahteraan masyarakat nagari.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Afi Putri Eka Kuswati

yang menunjukkan bahwa akuntabilitas pengelolaan keuangan desa

berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Desa

Bejijong, hal tersebut terlihat dari pengelolaan keuangan mampu

dipertanggungjawabkan dengan ditandai penggunaan anggaran dana

desa yang digunakan untuk berbagai kegiatan penyelenggaraan

pemerintah.

c. Pengaruh Transparansi terhadap Kesejaahteraan Masyarakat

Dari hasil penelitian uji t variabel dana desa berpengaruh signifikan

terhadap kesejahteraan masyarakat dengan nilai t hitung 4,945 > t tabel

1,989 serta nilai signifikan 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan H0

ditolak, Ha diterima artinya terdapat pengaruh transparansi terhadap

kesejahteraan masyarakat.

Transparansi dalam pengelolaan dana desa merupakan hal penting

yang harus dimiliki oleh pengelola anggaran untuk melaksanakan


97

kegiatan pembangunan nagari baik itu dalam bentuk perencanaan,

pelaksanaan, dan pelaporan laporan keuangan secara terbuka tanpa

adanya ketertutupan antara pemerintah nagari dengan masyarakat.

Dalam hal ini, transparansi sangat berpengaruh kepada tingkat

kesejahteraan masyarakat disebabkan dana desa digunakan sepenuhnya

untuk kepentingan masyarakat umum.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Ayu Nela Sari yang

menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan terhadap

kesejahteraan masyarakat yang terlihat dari keterbukaan pemerintah

desa dalam pengelolaan desa yang selalu menginformasikan secara

tertulis jumlah dana yang didapatkan dari pemerintah serta adanya

informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang sedang dikerjakan.

Sehingga menumbuhkan tingkat kepercayaan masayarakat terhadap

pemerintah desa.

d. Pengaruh Penggunaan Dana Desa, Akuntabilitas, dan

Transparansi Pengelolaan Keuangan Desa Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat.

Dari hasil penelitian uji f hitung sebesar 26,224 dengan signifikan

0,000 yang lebih kecil dari 0,05 yang artinya Dana Desa, Akuntabilitas,

dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Desa secara simultan

berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat dinagari Pasilihan,

Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok. Hal ini dibuktikan bahwa

dengan adanya pengelolaan dana desa yang baik serta didasari


98

akuntabilitas dan transparansi yang baik dapat menciptakan suatu

tingkat kesejahteraan masyarakat baik.

Nilai uji R Square ialah 0,584 artinya hubungan pengaruh

pengugunaan dana desa, akuntabilitas, dan transparansi pengelolaan

keuangan desa terhadap kesejahteraan masyarakat di nagari pasilihan

ialah sebesar 58,4%, sisanya dipengaruhi 41,6% dipengaruhi oleh

variabel lain.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian David yang

menunjukkan adanya pengaruh positif hubungan penggunaan Dana

Desa, Akuntabilitas, dan Transparansi pengelolaan keuangan desa

terhadap kesejahteraan masyarakat ditandai dengan adanya

pembangunan fasilitas-fasilitas penunjang desa untuk kebutuhan

masyarakat, dan juga telah transparansi terhadap masyarakat desa yaitu

untuk kebebasan memperoleh informasi dan dapat bertanggung jawab

kepada masyarakat atas kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan

sehingga jalannya sistem pemerintahan didesa dapat dikatakan baik dan

telah mampu melaksanakan tujuaannya yaitu memenuhi kebutuhan

hidup masyarakat.
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berkaitan dengan

pengaruh penggunaan dana desa, akuntabilitas, dan transparansi pengelolaan

keuangan terhadap kesejahteraan masyarakat dinagari pasilihan, maka dapat

disimpulkan:

1. Hasil hipotesis pertama diperoleh persamaan regresi yaitu Y= 10,562 +

0,303 X1 + 0,339 X2 + 0,436 X3, dari persamaan tersebut dapat

disimpulkan dana desa berpengaruh positif hal ini ditunjukkan dengan

nilai koefisien regresi 0,303 dengan signifikan 0,048. Pada tingkat

signifikan 5%, koefisien regresi tersebut signifikan karena nilai signifikan

kecil dari 0,05 atau 5% (0,048 < 0,05). Sehingga hipotesis yang menduga

Dana Desa berpengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan

masyarakat diterima.

2. Akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan

masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi 0,339

dengan signifikan 0,046. Pada tingkat signifikan 5%, koefisien regresi

tersebut signifikan karena nilai signifikan kecil dari 0,05 atau 5% (0,046 <

0,05). Sehingga hipotesis yang menduga Akuntabilitas berpengaruh secara

signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat diterima.

3. Transparansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan

masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi 0, 436

dengan signifikan 0,000. Pada tingkat signifikan 5%, koefisien regresi

99
100

tersebut signifikan karena nilai signifikan kecil dari 0,05 atau 5% (0,000 <

0,05). Sehingga hipotesis yang menduga tansparansi berpengaruh secara

signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat diterima.

4. Dana Desa, Akuntabilitas, dan Transparansi pengelolaan keuangan secara

simultan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 26,224 dengan signifikan 0,000

yang lebih kecil dari 0,05. Sehingga hipotesis yang menduga Dana Desa,

Akuntabilitas, dan Transparansi pengelolaan keuangan desa berpengaruh

secara signifikan terhadap Kesejahteraan Masyarakat.

B. Saran

1. Bagi Pemerintah Nagari dan Tpk

Perlu adanya peningkatan dari tahun ke tahun yang lebih baik pada

perencanaan, pengelolaan, dan pelaporan dana desa serta perlu adnya upaya

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nagari pasilihan, kecamatan

X koto diatas, Kabupaten Solok.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian yang mempengaruhi

kesejahteraan masyarakat selain dari akuntabilitas, transparansi dalam hal

pengelolaan dana desa.


DAFTAR PUSTAKA
Al Ghozali,Sulton Malik.2019. Skripsi: Pengaruh Dana Desa Dan Alokasi
Dana Desa Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kecamatan Sendang Agung
Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung.
Anshori, Muslich dan Sri Iswati. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Surabaya: Airlangga University Press.
Arifin, Syamsul. 2020. Pertumubuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran, Dan
Konsumsi, Dalam Bingkai Kesejahteraan Masyarakat. Jawa Tengah: CV
Pena Persada.
Duli, Nikolaus. 2019. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep
Dasar Untuk Penulisan Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS.
Yogyakarta: CV Budi UtamaWidyatama.
EkaSari, Ratna. 2020. Model Efektifitas Dana Desa Untuk Menilai Kinerja
Desa Melalui Pemberdayaan Ekonomi. Malang : AE Publishing.
Hutahayan, Jhon fresly. 2012. faktor pengaruh kebijakan keterbukaan
informasi dan kinerja pelayanan publik. Yogyakarta: Deepunlish.
Indrawati, Sri Mulyani. 2017. Buku Pintar Dana Desa. Jakarta: Menteri
Keuangan.
Krina, Loina Lalolo. 2003. Indikator & Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas,
Transparansi & Partisipasi. Jakarta: Sekretariat Good Public Governance
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Kusuma Wardani, Dewi dan Ratih Ranika Putri Utami. 2020. Jurnal Kajian
Bisnis Pengaruh Transparansi Pengelolaan Keuangan Dana Desa dan
Pemberdayaan Masyarakat Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa
Sidoharjo VOL. 28, NO. 1, Januari.
LAN & BPKP. 2000. Akuntabilitas dan Good Governance. Jakarta: Lembaga
Admnistrasi Negara.
Nasihudin, A.Rusdiana. 2018. Akuntabilitas Kinerja Penelitian. Bandung:
Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN SGD Bandung.
Penyusun, Tim. 2007. Metode Riset Untuk Bisnis dan Manajemen. Bandung:
Utama Universitas.
Puspitawati, Herien dan Tin Herawati. 2018. Metode Penelitian Keluarga.
Bogor : Pt Penerbit IPB Press.
Riyanto, Slamet, dkk. 2012. Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di
Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan dan Eksperimen. Yogyakarta: CV
Budi Utama.
Rochmansjah, Chabib sholeh dan Heru. 2014. Pengelolaan Keuanggan Desa,
Bandung: Fokus Media.
Salle, Agustinus. Makna Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah,
Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan Daerah.
Siyoto, Andu dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta:
Literasi Media Publishing, 2015), hlm. 78.
Sofianto, Moh, dkk. Pengelolaan Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan
Pembangunan Di Desa Banyuates Kecamatan Banyuates Kabupaten
Sampang, Jurnal Riset Prodi Manajemen. Diakses tanggal 19 November
2020.
Sudarmanto, Eko dkk. 2021. Desain Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif.
Yayasan Kita Penulis.
Sujarweni, Wiratna. Akuntansi Desa Panduan Tata Kelola Keuangan Desa.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Syah, Baso Alam. Akuntabilitas Dan Transparansi Kinerja Sektor Publik.
Makassar: Universitas Muhammadiyah.
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Weksi Budiaji, Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert, jurnal Ilmu
Pertanian dan Perikanan, vol. 2 no 2, ISSN 23026308 (Banten: Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa, 2013), hlm. 3.

Werang, Dr. Basilius Raden. 2015. Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian


Sosial. Yogyakarta: Calpulis.
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana.
Zamzam, Firdaus dan Fakhry. 2008. Aplikasi Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Deepublish.
Laras sitoayu, dkk, Aplikasi SPSS Untuk Analisis Data Kesehatan, (Jawa Tengah: PT.
Nasya Expanding Management, 2020), hlm. 67.

Imam Machali, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Program Studi


Manajemen Pendidikan Islam, 2016), hlm. 71.
Nilda Miftahul Janna, Konsep Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Menggunakan
SPSS, (Makassar: Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Dakwah Wal-Irsyad), hlm.
7.

Sumber lain:
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, “Petunjuk Pelaksanaan
Bimbingan dan Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa
Lampiran - 1

KUESIONER PENELITIAN

Pengaruh Penggunaan Dana Desa, Akuntabilitas, Dan Transparansi


Pengelolaan Keuangan Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di
Nagari Pasilihan
Identitas Pribadi Responden:
Bapak/Ibuk dapat memberikan jawaban dengan memberi tanda ceklis (√) pada
salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan persepsi Bapak/Ibuk
tersedia lima pilihan jawaban dengan keterangan sebagai berikut:
1. Ada 4 pilihan jawaban untuk masing-masing pertanyaan yang tersedia:
a. Sangat setuju (SS) :4
b. Setuju (S) :3
c. Tidak setuju (TS) :2
d. Sangat tidak setuju (STS) :1

2. Umur : a. 20 - 24,9 f. 45 - 49,9


b. 25 - 29,9 g. 50 - 54,9
c. 30 - 34,9 h. 55 - 59,9
d. 35 - 39,9 i. 60 - 64,9
e. 40 - 44,9 j. 65 – 69,9

3. Jenis Kelamin : 1. Laki-Laki 2. Perempuan

4. Pekerjaan : 1. Bertani 3. Wiraswasta


2. Mahasiswa 4.Nakiak Pinus
Dana Desa (X1)
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Jumlah dana desa yang diterima nagari
melalui Badan Keuangan Daerah (BKD)
sesuai dengan jumlah yang telah
ditetapkan Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN) dan disalurkan
oleh BKD tepat pada waktunya sesuai
dengan tahapan-tahapan yang berlaku.
2. Kegiatan-kegiatan yang bersumber dari
dana desa telah sesuai dengan hasil
musyawarah perencanaan bangunan
(Musrenbang) nagari pada tahun
sebelumnya dan sesuai dengan jumlah
yang ada pada Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) nagari.
3. Laporan realisasi dana desa dilaporkan
tepat pada semester I dan semester II
setiap tahunnya.
Akuntabilitas (X2)
4. Kegiatan dana desa telah mencakup
bidang pembangunan, pemberdayaan
dan pembinaan masyarakat mengacu
pada RKP nagari.
5. Kegiatan pembangunan, pemberdayaan,
dan pembinaan yang bersumber dari
dana desa dilaksanakan secara efisien
dan tepat waktu.
6. Kegiatan-kegiatan yang bersumber dari
dana desa sesuai dengan prioritas dan
tepat sasaran.
7. Kegiatan-kegiatan yang telah
dianggarkan pada Anggaran Pendapatan
Belanja (APB) nagari sudah mengkaji
jumlah penerima manfaat yang di
prioritas pada masing-masing kegiatan.
8. Dalam pelaksanaan kegiatan, nagari
menjadi mediasi jika timbul masalah
terkait pembebasan lahan dan
pelaksanaan kegiatan diluar schedule.
Transparansi (X3)
9. Pemerintahan nagari menyampaikan
secara baik dampak dan sasaran dari
rencana kegiatan tertentu yang
dianggarkan dari dana desa.
10. Laporan pendapatan dana desa dan
laporan realisasi dilakukan pada
masyarakat secara terbuka melalui papan
informasi nagari.
11. Pemerintahan nagari dan Tim Pengelola
Kegiatan (TPK) telah membuat papan
informasi pada pelaksanaan kegiatan
tertentu.
12. Adanya bentuk upaya keterbukaan
pemerintah nagari dalam mengelola
dana desa pada pembangunan nagari.
13. Pemerintahan nagari mengatasi dan
menyelesaikan segala bentuk kendala-
kendala yang ada dilapangan pada waktu
pelaksanaan kegiatan.
14. TPK bersama pemerintah nagari
melaporkan realisasi pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan pelaksanaan
dilapangan kepada Dewan
Pemberdayaan Masyarakat Nagari
(DPMN) dan Badan Permusyarawatan
Nagari (BPN).
15. Penyerapan dana desa dilaporkan tiap
semester sesuai dengan besaran jumlah
realisasi pelaksanaan kegiatan yang telah
selesai.
16. Jumlah dana yang diperuntukkan pada
masing-masing bidang (pembangunan,
pembinaan, dan pemberdayaan
masyarakat) dilakukan dengan
musyawarah dan mengkaji prioritas
kegiatan.
17. Adanya papan informasi kegiatan
dilapangan saat pelaksanaan kegiatan
diawal pekerjaan.
18. Masyarakat menerima langsung manfaat
yang signifikan setelah kegiatan
dilaksanakan dibandingkan sebelum
adanya kegiatan pembangunan.
Kesejahteraan Masyarakat (Y)
19. Kegiatan pelaksanaan pembangunan
dirasakan masyarakat langsung bagi
penerima manfaat setelah mengatasi
kendala-kendala yang sebelumnya.
20. Hasil dari pelaksanaan kegiatan telah
berhasil menyelesaikan permasalahan
yang ada menjadi pengatasan masalah di
tengah-tengah masyarakat.
21. Dari sekian banyak pembangunan nagari
apakah sudah tepat sasaran atau belum.
22. Adanya potensi yang dirasakan dari
pembangunan yang bersumber dari dana
desa.
23. Apakah saran dari masyarakat diterima
oleh pemerintah nagari terkait dampak
manfaat kegiatan.
24. Masyarakat mempunyai tingkat
kepercayaan yang tinggi terhadap
pemerintah nagari dalam mengelola
dana desa untuk kepentingan dan
kesejahteraan masyarakat.
25. Apakah masyarakat merasakan secara
langsung dampak kesejahteraan dari
adanya pembangunan yang bersumber
dari adanya dana desa.
26. Masyarakat berupaya dan bertanggung
jawab menjaga pembangunan yang telah
dilaksanakan.
27. Apakah adanya hubungan yang baik
antara masyarakat dan antara masyarakat
dengan pemerintahan nagari.
Atas bantuan Ibuk/Bapak dalam mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih.
Lampiran 2 - Deskriptif Data Responden
Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-laki 30 34 %
2 Perempuan 58 66 %
Total 88 100 %

Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)

20-24,9 8 9%

25-29,9 11 13%

30-34,9 6 7%

35-39,9 6 7%

40-44,9 21 24%

45-49,9 7 8%

50-54,9 10 11%

55-59,9 5 6%

60-64,9 11 12%

65-69,9 3 3%
Total 88 100%

Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase(%)
Bertani 43 49
Mahasiswa 6 7
Wiraswasta 18 20
Nakiak pinus 21 24
Total 88 100
Lampiran 3 - Deskriptif Jawaban Responden
Jawaban Responden terhadap Variabel Dana Desa (X1)
Jawaban Responden Total Jawaban
Pernyataan
SS S TS STS Responden
Item_1 27 47 14 - 88
Item_2 21 42 20 5 88
Item_3 29 38 17 4 88

Jawaban Responden terhadap Variabel Akuntabilitas (X2)


Jawaban Responden Total Jawaban
Pernyataan
SS S TS STS Responden
Item_4 25 59 3 1 88
Item_5 20 55 13 - 88
Item_6 22 53 13 - 88
Item_7 23 52 12 1 88
Item_8 13 60 11 4 88

Jawaban Responden terhadap Variabel Transparansi (X3)


Jawaban Responden Total Jawaban
Pernyataan
SS S TS STS Responden
Item_9 22 47 19 - 88
Item_10 26 50 10 2 88
Item_11 31 46 10 1 88
Item_12 14 59 14 1 88
Item_13 27 47 12 2 88
Item_14 35 50 3 - 88
Item_15 18 56 14 - 88
Item_16 27 58 1 2 88
Item_17 23 57 4 4 88
Jawaban Responden terhadap Variabel Kesejahteraan (Y)
Jawaban Responden Total
Pernyataan SS S TS STS Jawaban
Responden
Item_18 23 55 10 - 88
Item_19 26 48 14 - 88
Item_20 11 62 11 4 88
Item_21 5 63 19 1 88
Item_22 20 59 9 - 88
Item_23 21 63 4 - 88
Item_24 16 55 14 3 88
Item_25 26 56 5 1 88
Item_26 29 51 5 3 88
Item_27 21 64 1 2 88
Lampiran 4 - Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Dana Desa (X1)
kode item Corrected item Nilai r Kesimpulan
total correlation Tabel
Item_1 0,786 0,207 Valid
Item_2 0,833 0,207 Valid
Item_3 0,776 0,207 Valid

Akuntabilitas (X2)
kode item Corrected item Nilai r Kesimpulan
total correlation Tabel
Item_4 0,509 0,207 Valid
Item_5 0,675 0,207 Valid
Item_6 0,725 0,207 Valid
Item_7 0,624 0,207 Valid
Item_8 0,609 0,207 Valid

Transparansi (X3)
kode item Corrected item Nilai r Kesimpulan
total correlation Tabel
Item_9 0,490 0,207 Valid
Item_10 0,742 0,207 Valid
Item_11 0,676 0,207 Valid
Item_12 0,630 0,207 Valid
Item_13 0,615 0,207 Valid
Item_14 0,630 0,207 Valid
Item_15 0,585 0,207 Valid
Item_16 0,541 0,207 Valid
Item_17 0,649 0,207 Valid
Kesejahteraan Masyarakat (Y)
kode item Corrected item Nilai r Kesimpulan
total correlation Tabel
Item_18 0,468 0,207 Valid
Item_19 0,627 0,207 Valid
Item_20 0,572 0,207 Valid
Item_21 0,410 0,207 Valid
Item_22 0,440 0,207 Valid
Item_23 0,391 0,207 Valid
Item_24 0,690 0,207 Valid
Item_25 0,709 0,207 Valid
Item_26 0,654 0,207 Valid
Item_27 0,466 0,207 Valid

Uji Reliabilitas
Dana Desa (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
0,709 3

Akuntabilitas (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
0,618 5

Transparansi (X3)

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
0,796 9
Kesejahteraan Masyarakat (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
0,743 10

Lampiran 5 – Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 88
Mean 0
Normal Parametersa,
Std. Deviation 2,40792194

Absolute 0,082
Most Extreme
Positive 0,042
Differences
Negative -0,082
Test Statistic 0,082
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,2
a. Test distribution is Normal.

Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Std.
Adjusted
R Error of Durbin-
Model R R
Square the Watson
Square
Estimate
1 ,704a 0,495 0,471 2,45189 2,144

a. Predictors: (Constant), Transparansi (X3), Dana Desa (X1),


Akuntabilitas (X2)
b. Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakat (Y)
Uji Multikolinearitas

Collinearity
Model Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Dana Desa 0,791 1,264
Akuntabilitas 0,63 1,588
Transparansi 0,674 1,484

Uji Heterokedasitas
Coefficientsa
Standar
Unstandardized dized
Model Coefficients Coeffici t Sig.
ents
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,789 1,59 1,125 0,264
-
Dana Desa -0,127 0,106 -0,145 0,236
1,193
Akuntabilitas 0,097 0,113 0,116 0,853 0,396
-
Transparansi -0,013 0,06 -0,029 0,825
0,222
a. Dependent Variable: Abs_Res

Lampiran 6 - Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.

Std.
B Beta
Error
1 (Constant) 10,562 2,354 4,487 0,000

Dana Desa 0,303 0,158 0,169 2,922 0,048


(X1)
Akuntabilitas 0,339 0,168 0,200 2,022 0,046
(X2)
Transparansi 0,436 0,088 0,472 4,945 0,000
(X3)
a. Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakat (Y)

Lampiran 7 - Koefisien Determinasi


Model Summary
Std.
Adjusted
R Error of
Model R R
Square the
Square
Estimate
1 ,795a 0,584 0,565 2,451
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Lampiran 8 - Uji t

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model d T Sig.

Std.
B Beta
Error
1 (Constant) 10,562 2,354 4,487 0,000

Dana Desa 0,303 0,158 0,169 2,922 0,048


(X1)
Akuntabilitas 0,339 0,168 0,200 2,022 0,046
(X2)
Transparansi 0,436 0,088 0,472 4,945 0,000
(X3)
a. Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakat (Y)

Lampiran 9 - Uji F
ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
1 Regression 472,43 3 157,477 26,224 ,000b
Residual 504,434 84 6,005
Total 976,864 87
a. Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakat (Y)
b. Predictors: (Constant), Transparansi (X3), Dana Desa (X1), Akuntabilitas
(X2)
Lampiran 10 - Rakapitulasi Jawaban Responden
Dana Desa (X1) Akuntabilitas (X2) Transparansi (X3) Kesejahteraan Masyarakat (Y)
No Responden
X1.1 X1.2 X1.3 Total X1 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 Total X2 X3.9 X3.10 X3.11 X3.12 X3.13 X3.14 X3.15 X3.16 X3.17 Total X3 Y.18 Y.19 Y.20 Y.21 Y.22 Y.23 Y.24 Y.25 Y.26 Y.27 Total Y
1 3 4 3 10 3 3 3 3 4 16 2 4 2 3 3 3 3 3 3 26 4 3 3 3 4 2 3 2 4 3 31
2 3 4 2 9 3 3 4 3 3 16 4 4 3 3 3 4 4 3 3 31 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 32
3 4 4 4 12 3 3 3 4 4 17 3 2 4 3 3 4 3 4 3 29 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 34
4 3 3 4 10 3 4 2 2 1 12 4 2 4 1 2 3 2 1 4 23 3 2 1 3 4 2 1 2 1 4 23
5 2 2 3 7 3 2 2 1 2 10 2 3 1 3 1 3 3 4 1 21 4 4 3 2 4 3 2 3 2 3 30
6 3 2 3 8 2 2 3 4 1 12 2 1 2 3 1 3 3 4 1 20 4 3 3 2 3 2 2 3 2 1 25
7 4 3 3 10 3 3 2 4 3 15 3 3 3 2 2 3 2 3 3 24 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 32
8 3 1 2 6 4 2 2 3 3 14 3 3 2 3 3 4 4 3 3 28 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
9 3 3 4 10 4 4 3 4 3 18 3 3 4 3 4 4 4 3 3 31 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 33
10 4 4 4 12 4 3 3 2 3 15 3 4 4 3 4 3 4 3 4 32 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 31
11 4 3 3 10 4 3 3 4 3 17 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 32
12 3 3 2 8 4 3 3 3 3 16 2 3 4 3 3 4 4 4 4 31 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 30
13 3 4 3 10 3 2 3 3 2 13 2 3 4 3 3 4 4 5 3 31 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 28
14 3 2 3 8 4 3 3 4 4 18 4 3 4 3 4 3 3 3 4 31 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 32
15 2 2 1 5 3 3 3 3 3 15 2 3 4 3 4 4 3 3 3 29 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 29
16 3 3 4 10 4 3 3 2 3 15 2 3 3 3 3 4 4 3 4 29 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 31
17 4 4 4 12 4 3 3 3 2 15 3 3 4 3 3 4 3 3 3 29 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 33
18 3 3 4 10 4 3 2 3 3 15 3 4 4 3 3 3 3 3 3 29 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 34
19 3 3 3 9 3 2 2 3 3 13 2 3 3 3 3 4 3 3 4 28 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27
20 4 4 3 11 3 4 4 4 3 18 3 3 3 4 3 3 4 4 3 30 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 35
21 3 3 4 10 3 3 4 4 3 17 4 3 3 3 4 3 3 4 4 31 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 34
22 3 4 4 11 3 3 3 3 3 15 3 4 4 3 3 4 4 3 3 31 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 32
23 2 2 1 5 4 2 3 2 2 13 3 3 4 3 3 4 4 4 3 31 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 25
24 4 2 3 9 4 3 4 3 4 18 3 3 3 3 4 3 3 3 3 28 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 32
25 2 1 3 6 1 2 3 4 3 13 2 1 2 3 4 3 2 1 3 21 2 2 4 3 3 3 1 2 2 3 25
26 3 3 3 9 4 3 4 3 3 17 2 2 2 2 3 3 2 2 2 20 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 29
27 3 2 3 8 3 3 4 4 3 17 3 2 2 2 3 3 2 3 2 22 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 33
28 4 4 4 12 3 3 4 3 3 16 3 4 3 3 3 4 3 3 4 30 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 31
29 3 2 4 9 3 3 2 2 3 13 2 3 2 2 2 2 2 3 3 21 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 25
30 2 3 3 8 2 2 3 2 1 10 2 3 3 2 3 3 3 3 3 25 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29
31 3 2 1 6 2 3 2 3 3 13 3 2 2 2 2 2 3 3 2 21 4 2 2 2 3 3 2 4 3 3 28
32 4 2 3 9 4 4 4 3 4 19 4 4 3 2 4 4 2 3 1 27 2 2 1 3 2 3 2 1 3 1 20
33 4 4 4 12 3 4 4 3 3 17 4 4 3 3 4 4 3 4 4 33 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 36
34 4 4 3 11 3 4 4 3 3 17 4 4 3 3 4 4 3 4 4 33 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 36
35 2 3 2 7 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 30
36 3 3 2 8 3 3 3 3 3 15 3 3 4 3 4 3 3 4 3 30 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 32
37 3 3 2 8 3 3 3 3 3 15 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
38 4 4 4 12 3 3 3 4 3 16 4 4 4 4 3 4 4 4 3 34 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 36
39 4 4 3 11 3 3 4 4 3 17 4 4 3 3 4 4 3 4 4 33 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 36
40 3 3 4 10 3 3 3 3 3 15 3 3 4 4 4 4 4 4 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31
41 2 2 3 7 4 4 4 4 2 18 3 4 3 3 2 4 4 4 4 31 3 2 1 3 4 4 4 3 3 3 30
42 4 3 2 9 3 4 4 3 3 17 4 4 3 3 4 4 3 4 4 33 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 36
43 3 3 4 10 4 4 3 3 3 17 2 3 4 3 3 4 3 3 4 29 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 30
44 3 2 2 7 3 3 3 3 4 16 3 4 3 4 4 4 4 3 3 32 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 33
45 3 3 3 9 4 3 3 3 2 15 2 3 4 3 2 3 3 3 3 26 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 28
46 4 4 4 12 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 37
47 3 2 3 8 4 4 4 4 3 19 3 3 4 3 2 3 4 4 3 29 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 36
48 4 2 3 9 3 3 4 4 3 17 3 4 4 3 4 4 3 3 3 31 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 35
49 3 3 2 8 3 3 3 3 4 16 3 4 3 4 4 4 4 3 3 32 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 33
50 4 4 4 12 3 3 4 3 4 17 3 3 3 3 4 3 3 3 3 28 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
51 2 1 2 5 3 2 2 3 1 11 4 2 2 2 3 3 2 3 1 22 3 2 3 2 3 3 2 3 1 4 26
52 4 3 4 11 4 4 3 4 3 18 3 3 4 3 4 4 3 4 4 32 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 36
53 3 3 3 9 3 2 2 3 2 12 3 3 3 3 2 3 2 3 3 25 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 27
54 4 4 3 11 4 3 4 4 4 19 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 37
55 3 3 3 9 3 4 3 3 3 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
56 3 3 2 8 3 3 3 2 3 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28
57 3 3 4 10 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
58 3 3 3 9 3 3 3 3 3 15 3 4 3 4 4 3 3 3 3 30 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 35
59 4 4 4 12 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 3 4 3 4 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31
60 2 1 1 4 3 3 2 3 3 14 2 3 3 3 2 3 2 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
61 3 3 2 8 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
62 4 3 3 10 3 4 4 3 3 17 3 4 4 3 3 4 3 4 3 31 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 33
63 3 4 4 11 3 4 3 4 3 17 4 4 4 4 3 3 4 4 4 34 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 36
64 3 3 4 10 4 4 4 4 3 19 3 2 3 2 3 3 2 4 3 25 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 30
65 3 2 3 8 3 3 3 3 2 14 3 2 3 3 2 2 3 3 2 23 4 2 3 2 3 4 2 2 3 3 28
66 3 3 3 9 3 3 3 3 3 15 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
67 4 3 4 11 3 4 3 2 3 15 3 4 3 3 3 3 3 4 3 29 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 30
68 3 3 3 9 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
69 3 3 4 10 4 3 3 3 2 15 2 3 2 3 3 3 3 3 3 25 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28
70 2 2 3 7 3 3 3 3 4 16 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
71 3 3 4 10 3 4 3 3 2 15 2 3 3 3 3 4 3 3 3 27 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 28
72 2 3 3 8 3 3 3 2 3 14 2 3 3 3 2 4 3 3 3 26 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 28
73 3 3 3 9 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
74 4 3 3 10 4 3 3 3 3 16 4 3 3 3 3 3 3 4 3 29 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 34
75 3 2 4 9 3 2 2 3 3 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 32
76 3 2 3 8 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
77 2 1 2 5 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 4 3 2 3 4 28 3 4 1 1 2 4 1 3 1 4 24
78 4 4 2 10 3 3 2 3 3 14 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29
79 3 2 2 7 3 4 3 2 3 15 2 3 4 4 3 4 3 3 3 29 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 34
80 3 3 4 10 3 3 4 3 3 16 3 3 4 3 2 3 2 3 3 26 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 30
81 3 3 2 8 3 3 3 3 3 15 4 3 3 2 3 3 3 3 3 27 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29
82 4 4 3 11 4 3 3 3 2 15 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
83 2 3 3 8 3 2 3 3 3 14 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29
84 3 3 3 9 3 2 3 2 3 13 4 3 3 4 3 4 2 3 3 29 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 32
85 4 3 3 10 3 3 3 2 4 15 3 2 3 2 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 32
86 4 4 4 12 3 3 3 4 4 17 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 31
87 3 2 4 9 3 4 3 4 3 17 3 4 4 4 3 3 3 4 4 32 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 34
88 2 3 2 7 3 3 3 3 3 15 4 3 4 3 4 3 4 3 4 32 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 35
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Hidayatul Laila


NIM : 3417061
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : Akuntansi Syariah
Tempat/Tgl. Lahir : Sulit Air / 09 Juni 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Hp : 0852-1712-3987
Email : hidayatulllaiila@gmail.com
Alamat : Rumpun Pandan, Jorong Sawah Luar
Nagari Pasilihan, Kecamatan X koto diatas
Kabupaten Solok.

Orang Tua
Ayah : Samsul Hadi
Ibu : EmasWati

Pendidikan
2005 : TK YWKA Rawamangun
2005 - 2009 : SD Muhammadiyah 41 Kayu Putih
2009 - 2011 : SDN 12 Pasilihan
2011 - 2014 : SMP N 2 X Koto
2014 - 2017 : SMA N 1 X Koto
2017 – 2021 : IAIN Bukittinggi Program Studi Akuntansi Syariah

Anda mungkin juga menyukai