Anda di halaman 1dari 6

PENUGASAN

PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT


(PENGANGKATAN PERTAMA)

TAHUN 2022
NAMA KELOMPOK :

1. Ns. Istafiyana Rahayu, S. Kep (Rsud Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak ) (11)
2. Marda Utami, S.Kep., Ns. (RS Pusat Otak Nasional Jakarta) (12)
3. Noni Valentina Tamba, S.Kep, Ners (RS Pusat Otak Nasional Jakarta) (13)
4. Ns. Nur Annisa, S.Kep. (Rsud sultan syarif mohamad Alkadrie Pontianak ) (14)
5. Nur Rahmat Romadon, S.Kep.,Ns (Dinkes Magetan) (15)
6. Retwin Rahwanti Megasari,S.Kep.,Ns (Dinkes Magetan) (16)
7. Retyaningsih Ida Yanti, Ners (RSJ Prof.Dr.Soerojo Magelang) (17)
8. Ria Rohma Wati, S.Kep.,Ns (RSUD dr. Haryoto Lumajang) (18)
9. Ns. Rica Pustikawaty., S.Kep ( RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak) (19)
10. Rochmatul Anys Fariska, S.Kep., Ns (Puskesmas Ngaliyan DKK Semarang) (20)
Panduan Diskusi Kelompok MPI 2. Etik dan Legal Profesi Keperawatan

Tujuan:
Setelah diskusi kelompok, peserta mampu memahami aspek etik dan legal dalam
keperawatan

Bahan:
a. Contoh kasus etik
b. Contoh kasus legal

Alat Bantu
Alat bantu yang digunakan adalah:
 Laptop
 Lembar contoh kasus
 Internet

Waktu : 2 jp ( 90 menit )

Langkah-langkah:
1. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 10 orang
2. Setiap kelompok berdiskusi memberikan pandangan dan solusi masalah etik dan legal yang sudah
disiapkan
3. Waktu latihan berdiskusi dalam kelompok 45 menit (1jpl)
4. Satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Waktu presentasi hasil diskusi 10 menit
5. Fasilitator dan kelompok lainnya memberikan masukan 15 menit
LEMBAR KASUS

1) Kasus aspek etik dalam keperawatan:


Dibawah ini adalah kasus-kasus yang berkaitan dengan ketidakdasesuaian dari prinsip dan nilai
etika keperawatan yang yang dapat terjadi di tatanan pelayanan kesehatan

Kasus (2)
Seorang kepala ruangan menghadapi masalah dimana anggotanya tidak memperhatikan
kebutuhan dasar manusia. Setiap kepala ruangan menyarankan untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia, misalnya kebersihan diri maka perawat pelaksana berdalih itu tugas keluarga
sebagai upaya untuk memandirikan pasien. Masalah ini tanpa diharapkan terkena pada
keluarga pejabat kesehatan daerah, sehingga kepala ruangan ditanya oleh pejabat kesehatan itu.
Lebih lanjut pejabat ini melaporkan pada PPNI didaerah.
Bagaimana sebaiknya menyelesaikan kasus ini?

PENYELESAIAN :

Analisis Dilema Etik


1. Identifikasi masalah
Perawat tidak memberikan ADL kepada pasien dan keluarga pasian melaporkan kasus tersebut ke
KARU dan PPNI
2. Kumpulkan FaktA-Fakta
- Klarifikasi kepada Perawat (Perawat berdalih pemberian ADL adalah tugas keluarga sebagai
upaya kemandirian pasien)
- Klarifikasi kepada pasien dan keluarga (Keluarga beranggapan pemberian kebutuhan dasar
merupakan tugas perawat)
3. Evaluasi Tindakan Alternatif
- Kaji kebutuhan perawatan pasien (Minimal care/ Parsial Care/ Total care)
- Melakukan tindakan asuhan keperawatan sesuai yang diperlukan pasien berdasarkan hasil
pengkajian
- Menawarkan untuk melibatkan keluarga dalam memberikan askep
4. Ambil Keputusan dan Uji Cobakan
- Selalu menawarkan untuk melibatkan keluarga dalam memberikan askep
5. Bertindak dan Evaluasi
ACTION
-
Komentar dan kesimpulan :
Perawat mengabaikan prinsip etik respek : kurang menghargai hak pasien dalam pemenuhan
kebutuhan kebersihan dirinya
otonomi : pasien mempunyai hak untuk memilih apakah perlu dibantu atau tidak dlaam pemenuhan
kebutuhan kebersihan dirinya. Dalam hal ini otonomi pasien dapat dilakukan setelah perawat
memberikan informasi dan edukasi terlebih dahulu, sehingga pasien dapat memilih tindakan yang
akan diberikan. Perawat juga harus menghormati pilihan dari pasien tersebut.

sebagai kepala ruang juga perlu melakukan klarifikasi dengan mempertemukan dari pihak keluarga
dan perawat ybs, mendiskusikan permasalahan terlebih dahulu tidak asal melaporkan kepada atasan.
Kasus (2)
Tn.A, 68 tahun dirawat di RS M dengan diagnose Febris dengan Diareberat, sudah dirawat
selama 7 hari, namun tenda dan gejala tidak berkurang, pada hari ke 8 dokter
penanggungjawab pasien dokter A dihubungi oleh petugas laboratorium rumah sakit
menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan darah pasien bahwa klien menderita HIV-AIDS,
kemudian info ini disampaikan ke pasien oleh dokter A didampingi perawat B. Kemudian
pasien meminta kepada dokter A dan perawat B untuk merahasiakan hasil ini ke pada
keluarga dan juga ke pihak lain termasuk istri pasien. Bagaimana bila saudara ada pada posisi
Perawat B ketika menjalankan tugas banyak berjumpa dengan perawat lainnya dan juga
keluarga pasien ?

1. Beberapa hak pasien secara umum adalah :


 mempunyai hak untuk dinformasikan (to be informed)
 Mempunyai hak untuk didengarkan (to be heard)
 Mempuyai hak untuk memilih (to be choice)
 Mempunyai hak untuk diselamatkan (to be safety)

2. Perawat dalam hal ini :


1. Memberikan informasi kepada pasien terkait penyakitnya yaitu menderita HIV/AIDS
2. Mendengarkan apa yang menjadi keinginan pasien
3. Pasien memilih untuk merahasiakan kasus/penyakit yang dideritanya
4. Perawat harus menerapkan prinsip etik otonomi setelah diberikan penjelasan yang
lengkap oleh perawat (pasien mempunyai hak untuk memilih sesuatu terkait
penyakitnya), dan Fidelity (menetapi janji) dan menjaga kerahasian terkait penyakit
yang diderita, confidentality.
5. Sebelum pasien masuk telah dilakukan informed concent tentang siapa saja yang
dapat mengetahui tentang informasi pasien, dan telah dibubuhkan ttd persetujuan
mengenai hal tersebut sehingga kerahasiaan kondisi pasien sudah ada bukti
tertulisnya.

3. Legal Issue kasus HIV


Sebagai perawat kita cek dl terkait dokumen inform consent terkait pemeriksaan
HIV dan siapa saja yang berhak mengetahui tentang kondisi pasien.
a. Permenkes No. 21 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV/AIDS pasal 21
dijelaskan mengenai Pemeriksaan diagnosis HIV sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan berdasarkan prinsip konfidensialitas, persetujuan, konseling,
pencatatan, pelaporan dan rujukan. (3) Prinsip konfidensial sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berarti hasil pemeriksaan harus dirahasiakan dan hanya dapat dibuka
kepada : a). yang bersangkutan; b). tenaga kesehatan yang menangani; c). keluarga
terdekat dalam hal yang bersangkutan tidak cakap; d). pasangan seksual; dan e).
pihak lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Hak pasien diatur dalam UU No  44 Tahun 2009  Tentang  Rumah  Sakit
Pasal 9 Yaitu hak mendapatkan privasi dan kerasahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR
269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis
Pasal 10 (1) Informasi tentang identitas diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh
dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan
sarana pelayanan kesehatan.
d. Pasal 38 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
bahwa Setiap Rumah Sakit harus menyimpan rahasia kedokteran.
e. Pasal 4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia
Kedokteran: Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran dan/atau
menggunakan data dan informasi tentang pasien wajib menyimpan rahasia kedoktera

FORMAT PENILAIAN PENUGASAN

No K C B BS NILAI
KATEGORI NILAI BOBOT
< 70 71 – 80 81 – 90 91 - 100 AKHIR

1 Keaktifan Peserta 3
Ketepatan Waktu
2 mengumpulkan 2
tugas
Kesesuaian
3 Penyelesaian Etik 5
dan Legal
TOTAL

Keterangan Nilai:

Kurang < 70 sangat pasif dalam proses diskusi, keterlibatan dalam diskusi
tidak terlihat dan tidak berupaya untuk mengungkapkan
pendapat, tidak mampu memberikan pertimbangan dan
pandangan terkait permasalahan yang ada

Cukup 71 - 80 pasif dalam proses diskusi, keterlibatan dalam diskusi


terlihat namun minimal dan berupaya untuk
mengungkapkan pendapat, memberikan pertimbangan dan
pandangan terkait permasalahan yang ada bila diminta

Baik 81 - 90 Terlibat dalam proses diskusi, dan mengungkapkan


pendapat secara aktif, memberikan pertimbangan dan
pandangan terkait permasalahan yang ada

Baik Sekali 91 - 100 Terlibat aktif dalam proses diskusi, dan mengungkapkan
pendapat secara aktif, memberikan pertimbangan dan
pandangan terkait permasalahan yang ada sesuai dengan konsep
etik dan disiplin dan berupaya menyimpulkan pendapat peserta

Anda mungkin juga menyukai