Anda di halaman 1dari 5

Jurnal EduBio Tropika, Volume 2, Nomor 1, April 2014, hlm.

121-186

Sundari
Dosen Prodi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara

Korespondensi: mamakia_unk@yahoo.com

MODEL PENGEMBANGAN ASESMEN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT)


MATA PELAJARAN IPA BERBASIS NILAI KARAKTER DI SMP
KOTA TERNATE MALUKU UTARA

ABSTRAK: Pada sosialisasi dan pelaksanaan KTSP sejak tahun 2006, telah diterapkan konsep
penilaian autentik yang didalamnya termasuk juga penilaian kinerja (Performance assesment) sebagai
pilihan untuk dikembangkan oleh guru dalam menilai proses dan hasil belajar. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan menyarankan bahwa pembelajaran harus berorientasi pada potensi, perkembangan,
kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Penelitian ini merupakan penelitian
Pengembangan bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk berupa instrumen penilaian
kinerja (Performance assessment) yang berbasis nilai karakter khususnya matapelajaran Sains di SMP
kota Ternate. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengembangan model assesmen kinerja berbasis
karakter diketahui valid dengan nilai total 85,7% maka secara umum produk pengembangan model
assesmen kinerja berbasis karakter ini layak digunakan. Hasil revisi rubrik penilaian ini dapat
digunakan sebagai alternative bagi guru untuk dikembangkan sebagai model penilaian autentik
misalnya pada penilaian prosedur pengamatan dalam pelaksanaan praktikum.

Kata Kunci: Assessmen Kinerja, Karakter dan Sains

MODEL OF DEVELOPMENT PERFORMANCE ASSESSMENT SUBJECT SAINS


VALUE BASED CHARACTER NORTH MALUKU

ABSTRACT: At the socialization and execution of KTSP since year 2006, have been applied by
concept assessment of autentic as choice to be developed by teacher in assessing result and process of
learn. Curriculum Mount Set of Education suggest that study have to orient at potency, growth,
requirement and importance of educative participant and environmental its. This research represent of
Development aim to to develop and yield product is instrument of performance assessment being based
on character value specially Science subject matter in SMP town of Ternate. Result of this research of
that development of model of performance assesment base on character known valid with total value
85,7%, hence in general product development of mode of performance assesment base on this used
competent character. Result revise this assessment rubric can be used as by alternative learn to be
developed upon which teach for example at guidance working in the Laboratorium.

Keywords: Performan Assesment, Character and Sains

PENDAHULUAN
Hasil belajar atau kompetensi siswa didefi- telah dilakukan pada saat yang tepat selama dan
nisikan sebagai produk, keterampilan dan sikap setelah siswa belajar. Artinya pengukuran harus
yang tercermin dalam perilaku sehari-hari. Produk dilakukan disepanjang proses belajar yang dijalani
mencakup serangkaian fakta, konsep, teori, hu- siswa. Prinsip inilah yang disebut dengan perfor-
kum, prinsip serta prosedur. Keterampilan terdiri mance assesment. Evaluasi proses pembelajaran
dari keterampilan berpikir, keterampilan menggu- menekankan pada evaluasi pengelolaan pembela-
nakan alat (psikomotor), keterampilan sosial, kete- jaran yang dilaksanakan oleh pembelajar meliputi
rampilan proses (melakukan penelitian), keteram- kefektifan strategi pembelajaran yang dilaksankan,
pilan untuk belajar sepanjang hayat dan keteram- keefektifan media pembelajaran, cara mengajar
pilan hidup (life skill). Sikap mencakup budipe- yang dilaksanakan, dan minat, sikap serta cara be-
kerti, etika, dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang lajar siswa. Penilaian kinerja harus mencakup ke-
Maha Esa. Dengan perkataan lain informasi yang duanya aspek yaitu penilian produk dan proses
diperoleh dari assessment harus komprehensif dan sebagai hasil belajar. Penilaian produk dapat dili-

169
170 Sundari

hat dari hasil pekerjaan mendesaian poster atau an (goals) berikut: 1) Menuntut siswa mengem-
membuat laporan penelitian, saat ini guru tidak bo- bangkan respons alih-alih memilih jawaban dari
leh hanya menanyakan seberapa besar pemahaman pilihan yang sudah disediakan; 2) Merangsang ke-
siswa dalam berfikir atau hanya menilai tingkat mauan berpikir tingkat tinggi selain keterampilan
pengetahuan siswa saja. dasar; 3) Secara langsung mengukur proyek secara
Berdasarkan hasil observasi dibeberapa se- holistic; 4) Menggunakan contoh hasil karya siswa
kolah SMP di kota Ternate menunjukkan bahwa (portofolio) yang dikumpulkan selama jangka
asessmen kinerja untuk kegiatan menilai kemam- waktu tertentu; 5) Berakar dari suatu kriteria yang
puan proses dan hasil belajar belum dilaksanakan jelas yang diketahui sebelumnya oleh siswa; 6)
oleh sebagian besar guru. Alasan mendasar yang Memungkinkan adanya pertimbangan manusia
menjadi penghubung adalah banyaknya jumlah yang bervariasi; 7) Lebih dekat terkait dengan
siswa, tingginya frekuensi beban mengajar guru pembelajaran di kelas; dan 8) Mengajar siswa un-
dan keterbatasan waktu mengakibatkan asessmen tuk mengevaluasi karya mereka sendiri.
tersebut tidak dapat dilaksanakan di sekolah. Sementara menurut Hart (1994) pada dasar-
Sistem penilaian unjuk kerja beragam teknik nya ada 3 katagori yang dapat dipilih untuk mela-
dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi kukan asesmen, bergantung macam informasi apa
tentang kemajuan belajar peserta didik, baik yang yang ingin diperoleh mengenai siswa yaitu: 1) ob-
berhubungan dengan proses belajar maupun hasil servasi yaitu untuk informasi yang terutama di-
belajar. Teknik pengumpulan informasi tersebut kumpulkan guru dalam kerjanya sehari-hari bersa-
pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan ma siswa; 2) sampel kinerja atau produk yang ber-
belajar peserta didik berdasarkan standar kompe- fungsi sebagai bukti hasil yang dicapai siswa; dan
tensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai 3) tes atau prosedur semacam tes yang mengukur
(Iskandar, 2000). hasil yang dicapai siswa pada suatu waktu dan
Menurut Hart (1994) asesmen adalah proses tempat. Pada dasarnya Asesmen Autentik menun-
pengumpulan informasi mengenai siswa yaitu apa tut digunakannya keterampilan dan kemampuan
yang mereka ketahui dan dapat lakukan. Sedang- yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang
kan menurut Nurhadi (2002) asesmen adalah pro- nyata.
ses pengumpulan berbagai data yang bisa membe- Beberapa alat yang digunakan dalam ases-
rikan gambaran perkembangan belajar siswa. men autentik menurut Kerka (1995) dalam Ibrahim
Arends (1997) mendefinisikan asesmen sebagai (2002) adalah: 1) Daftar cek (mengenai pencapai-
proses pengumpulan dan pensintesisan informasi an tujuan belajar siswa, kemajuan membaca/me-
untuk membuat keputusan mengenai sesuatu. Ter- nulis, kelancaran membaca/menulis, kontrak bela-
dapat banyak cara untuk mengumpulkan data atau jar dan sebagainya); 2) Simulasi, essai, dan contoh
informasi ini yaitu misalnya dengan mengamati tulisan lainnya; 3) Demonstrasi atau kinerja; 4)
siswa pada saat mereka belajar, memeriksa apa Wawancara waktu masuk dan wawancara kemaju-
yang dapat mereka hasilkan, atau mentes pengeta- an; 5) Presentasi lisan; 6) Pengamatan informal
huan dan keterampilan mereka. dan formal oleh guru, sejawat dan lain-lain; dan 7)
Asesmen dalam pembelajaran harus berben- Asesmen diri, dan pertanyaan dengan jawaban ter-
tuk interaksi antara guru dan siswa sehingga meru- buka.
pakan kegiatan yang terintegrasi atau terpadu de- Sementara itu Ibrahim (2002) menyebutkan
ngan pembelajaran. Dalam melakukan asesmen macam asesmen alternatif sebagai 1) asesmen ki-
guru secara terus-menerus melacak dan mencari nerja, 2) observasi dan pertanyaan, 3) presentasi
informasi untuk memahami hal-hal yang dipikir- dan diskusi, 4) proyek dan investigasi, serta 5) por-
kan siswa dan cara berpikir siswa serta hal-hal tofolio dan jurnal. Selain itu dapat juga digunakan
yang dapat dikerjakan siswa dan cara siswa me- teknik-teknik asesmen 1) interview dan konferensi,
ngerjakan sesuatu. Informasi yang diperoleh terse- 2) evaluasi diri oleh siswa, 3) tes buatan siswa, dan
but digunakan untuk membimbing dan membantu 4) pekerjaan rumah.
siswa dalam pembelajaran. Dengan demikian, pe- Aspek-aspek penilaian dalam pembelajaran
ranan utama asesmen adalah memberikan balikan mencakup tiga ranah (domain), yaitu ranah kogni-
(feedback) yang bermakna autentik, signifikan, dan tif (cognitive domain), afektif (affective domain),
terkait dengan dunia nyata untuk meningkatkan dan psikomotor (psychomotor domain). Untuk pe-
kualitas belajar siswa dan kualitas praktik pem- ngukuran kompetensi ranah kognitif, bentuk ins-
belajaran. Menurut Funderstanding (2001), Ases- trumen tes formal atau soal-soal/instrumen tes ter-
men Autentik memenuhi masing-masing dari tuju- tulis dan lisan dipandang lebih sesuai. Untuk ranah
Model Pengembangan Asesmen Kinerja (Performance Assesment) Mata Pelajaran IPA 171

afektif, digunakan instrumen model non-tes, se- ri standar kompetensi di atas maka tujuan pembe-
dangkan untuk ranah psikomotor, lebih cocok di- lajaran yang sasarannya adalah siswa standar kom-
gunakan bentuk instrumen tes nonformal. petensi tersebut diharapkan kepada siswa agar da-
Menurut Bloom, penilaian ranah kognitif di- pat mengamati dan mengkomunikasikan kerja il-
bedakan menjadi enam tingkatan. Sekarang takso- miah berdasarkan konsep penggunaan mikroskop;
nomi itu sudah diperbaiki oleh Anderson dan b) Kompetensi Dasar: (1) mengamati objek dengan
Krathwohl (2001) tetap menjadi enam, tetapi de- mikroskop, dan (2) membuat laporan hasil perco-
ngan memasukkan dua dimensi, yaitu dimensi pro- baan/penyelidikan dalam bentuk laporan ilmiah.
ses dan pengetahuan. Ada pun dimensi prosesnya Dari kompetensi dasar ini diharapkan siswa dapat
ada enam yaitu mengingat (to remember), mema- mengetahui siswa dapat menjelaskan hasil perco-
hami (to understand), menerapkan (to apply), me- baannya berdasarkan objek yang diamati dengan
nganalisis (to analyze), mengevaluasi (to evaluate), mikroskop; 2) Mengembangkan rencana pelaksa-
dan menciptakan (to create). Penilaian ranah afek- naan pembelajaran yang didalamnya terdapat pe-
tif bertujuan untuk mengukur aspek afektif yang milihan yang tepat Strategi, Pendekatan, metode
berhubungan dengan pandangan/pendapat dan si- dan model pembelajaran dalam setiap langkah ke-
kap/nilai dari siswa terhadap peristiwa atau feno- giatan awal, inti dan akhir. Pada penelitian ini di-
mena tertentu. Pengukuran aspek afektif yang ber- gunakan pendekatan STM dan kooperatif learning
hubungan dengan pandangan/pendapat siswa dengan model direct intruction (modeling) dan
menggunakan pertanyaan yang menghendaki res- metode eksperimen; 3) Membuat rubrik penilaian
pons yang melibatkan ekspresi, perasaan, atau pen- unjuk kerja keterampilan menggunakan mikroskop
dapat pribadi terhadap hal-hal yang relatif seder- cahaya; 4) Membagikan lembar validasi angket pa-
hana tetapi bukan fakta. Penilaian ranah psikomo- da responden selaku sampel penelitian yaitu 8 guru
tor bertujuan untuk mengukur aspek yang berkai- biologi yang diambil dari masing-masing SMPN di
tan dengan gerak atau aktivitas fisik, misalnya kota ternate, dan 5 orang sampel validator ahli do-
keterampilan (skills). sen FKIP Unkhair yang terdiri dari dosen pendi-
Performance assesment merupakan penilaian dikan biologi dan dosen pembimbing; dan 5) Me-
yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peser- ngumpulkan lembar validasi angket yang telah di-
ta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini isi oleh responden kemudian dilakukan pengambi-
cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kom- lan data. Untuk mendapatkan hasil maka data ter-
petensi yang menuntut peserta didik melakukan sebut dihitung dengan rumus yang terdapat dalam
tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, pre- teknik analisis data.
sentasi dan diskusi. Cara penilaian ini dianggap Instrumen yang akan digunakan untuk meng-
lebih autentik dari pada tes tertulis karena apa yang umpulkan data penelitian ini adalah angket. Ang-
diniliai mencerminkan kemampuan peserta didik ket yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
yang sebenarnya (Stinggins,1998). Penelitian ini dua bagian yaitu berupa angket penilaian perang-
bertujuan mengembangkan model penilaian unjuk kat pembelajaran dan angket komentar dan saran
kerja (performance assesment) yang dapat diapli- Teknik analisa data menggunakan Prosenta-
kasikan dalam pembelajaran sains di SMP kota se data dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Ternate.
P = ∑X X 100%
METODE ∑Xi
Penelitian ini merupakan penelitian kualita-
tif dengan model penelitian pengembangan Prose- Dimana:
dur penelitian pengembangan perangkat pembela- P : Prosentase
jaran ini sesuai dengan model pengembangn Dick ∑X : Jumlah jawaban penilaian
dan Carey dalam Hee Sun Lee & Soo Young Lee ∑Xi : Jumlah jawaban tertinggi
(2007).
Tabel 1. Kriteria Validasi Analisa Prosentase
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
Prosentase Kriteria validasi
pengembangan perangkat penilaian (Performance
76-100 Valid
assesment) adalah sebagai berikut: 1) Mengkaji
56-75 Cukup valid
SK (standar kompetensi) dan KD (kompetensi da-
40-55 Kurang valid (revisi)
sar) sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
0-39 Tidak valid (revisi total)
a) Standar Kompetensi: melakukan kegiatan kerja
(Arikunto, 2002)
ilmiah (mengamati dan mengkomunikasikan). Da-
172 Sundari

HASIL DAN PEMBAHASAN laian kinerja (performance assesment) berbasis ka-


Data Hasil Penelitian Pengembangan rakter ini adalah pendekatan Sains Teknologi Ma-
Berdasarkan hasil validasi pengembangan syarakat (STM) dengan metode pembelajaran eks-
model evaluasi penilaian unjuk kerja pada materi perimen, kooperatif direct instruction dan mode-
penggunaan mikroskop di SMP dengan 10 valida- ling. Perangkat telah direvisi berdasarkan hasil
tor yang terdiri dari 5 orang guru biologi kelas 1 penilaian oleh validator.
dari 4 sekolah di SMPN Kota Ternate dan 5 orang Perangkat pembelajaran terdiri dari kompo-
Dosen FKIP Universitas Khairun Ternate. nen-komponen: bagian pertama merupakan bagi-
Data Kuantitatif an: 1) identitas perangkat; 2) kompetensi yang di-
Data kuantitatif berupa penilaian perangkat capai; 3) bahasa; dan 4) model penilaian. Perang-
penilaian kinerja (performance assesment) yang kat penilaian kinerja (performance assesment) ter-
berupa angka-angka 4, 3, 2, dan 1. Data hasil vali- diri dari rubrik dan kriteria penilaian serta skor pe-
dasi penilaian perangkat penilaian kinerja (perfor- nilaian hasil belajar. Hasil belajar atau kompetensi
mance assesment) yang dikembangkan, disajikan siswa didefinisikan sebagai produk, keterampilan
pada Tabel 1. dan sikap yang tercermin dalam perilaku sehari-

Tabel 1. Data Validasi Responden (Validator)


Skor
Kriteria Validator Aspek Prosentase Keterangan
4 3 2 1
a.Tahap persiapan 5 5 0 0 87,5% Valid
1. Kedalaman
b.Tahap pelaksanaan 4 6 0 0 85% Valid
indikator
c.Tahap penyimpanan 6 4 0 0 90% Valid
2. Penggunaan a.Sesuai dengan kaidah 4 6 0 0 85% Valid
bahasa b.Informatife dan sederhana 5 5 0 0 87,5% Valid
a.Kesesuaian dengan KD /materi 6 2 2 0 85% Valid
3. Kualitas model
b.Menilai psikomotorik 5 5 0 0 87,5% Valid
penilaian
c.Menilai afektif 3 7 0 0 82,5% Valid
a.Durasi waktu sesuai dengan 6 4 0 0 90% Valid
4. Penggunaan model
alokasi waktu
penilaian karakter
b. Mudah digunakan/ sederhana 7 3 0 0 77,5% Valid
Total 85,7% Valid

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa hari. Produk mencakup serangkaian fakta, konsep,
secara umun produk model pengembangan intru- teori, hukum, prinsip serta prosedur. Keterampilan
men penilaian kinerja (Performance assesment) terdiri dari keterampilan berpikir, keterampilan
layak digunakan, hal ini dapat dilihat dari rata-rata menggunakan alat (psikomotor), keterampilan so-
prosentase hasil validasi sebesar 85,7% yang ber- sial, keterampilan proses (melakukan penelitian),
makna valid. keterampilan untuk belajar sepanjang hayat dan
Produk Pengembangan Penelitian keterampilan hidup (life skill). Sikap mencakup
Produk pengembangan penelitian berupa budi pekerti, etika, dan ketakwaan terhadap Tuhan
Model Penilaian kinerja (performance assesment) YME. Dengan perkataan lain informasi yang dipe-
berbasis karakter masyarakat multietnis. roleh dari assessment harus komprehensif dan te-
Pada bagian ini akan dibahas beberapa hal lah dilakukan pada saat yang tepat selama dan se-
yang berkaitan dengan hasil analisa data validasi telah siswa belajar. Artinya pengukuran harus dila-
produk hasil pengembangan yang terdiri dari;1) kukan disepanjang proses belajar yang dijalani sis-
Kajian produk hasil pengembangan; 2) Kelebihan wa. Prinsip inilah yang disebut dengan perfor-
dan keterbatasan hasil pengembangan. mance assesment. Dalam pembelajaran asesmen
Kajian Produk Hasil Pengembangan diartikan sebagai suatu proses pengumpulan infor-
Produk hasil pengembangan dalam peneliti- masi tentang pengetahuan dan kinerja siswa. Hal
an ini berupa perangkat penilaian kinerja (perfor- ini sejalan dengan Hart (1994) yang menyatakan
mance assesment) berbasis nilai karakter masyara- bahwa asesmen adalah proses pengumpulan infor-
kat pesisir dan multietnis. Materi pokok yang di- masi mengenai siswa yaitu apa yang mereka keta-
kembangkan adalah Mikroskop. Pendekatan yang hui dan dapat lakukan.
digunakan dalam pengembangan perangkat peni-
Model Pengembangan Asesmen Kinerja (Performance Assesment) Mata Pelajaran IPA 173

Kelebihan dan Keterbatasan Hasil Pengemba- hasil karya siswa (portofolio) yang dikumpulkan
ngan selama jangka waktu tertentu; 5) Berakar dari sua-
Berdasarkan hasil analisis melalui kegiatan tu kriteria yang jelas yang diketahui sebelumnya
validasi maka dapat diketahui beberapa hal yang oleh siswa; 6) Memungkinkan adanya pertimba-
merupakan kelebihan dari perangkat pembelajaran ngan manusia yang bervariasi; 7) Lebih dekat
yang dikembangkan antara lain: 1) Disusun deng- terkait dengan pembelajaran di kelas; dan 8) Me-
an pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) ngajar siswa untuk mengevaluasi karya mereka
dengan metode yang bervariasi yaitu diskusi, sendiri.
eksperimen, modeling dan kooperatif DI; 2) Instru- Sementara menurut Hart (1994) pada dasar-
men penilaian kinerja berbasis karakter yang di- nya ada 3 katagori yang dapat dipilih untuk mela-
kembangkan lebih mengarah pada penilaian proses kukan asesmen, bergantung macam informasi apa
hal ini masih sangat jarang di rancang dan di guna- yang ingin diperoleh mengenai siswa yaitu: 1) ob-
kan guru; dan 3) Kegiatan belajar yang didesain servasi yaitu untuk informasi yang terutama di-
mengarah pada proses belajar siswa aktif. kumpulkan guru dalam kerjanya sehari-hari bersa-
Keterbatasan dari perangkat penilaian yang ma siswa; 2) sampel kinerja atau produk yang ber-
dikembangkan adalah perangkat penilaian ini ma- fungsi sebagai bukti hasil yang dicapai siswa, dan
sih sangat sederhana, karena masih berupa tabel 3) tes atau prosedur semacam tes yang mengukur
implementasi rubrik unjuk kerja dalam 1 (satu) hasil yang dicapai siswa pada suatu waktu dan
kompetensi dasar yaitu mikroskop. Model perfor- tempat. Pada dasarnya asesmen autentik menuntut
mance assesment ini masih berisi aspek penga- digunakannya keterampilan dan kemampuan yang
matan dalam bekerja menggunakan mikroskop diperlukan untuk melaksanakan tugas yang nyata.
dengan skor skala linkert.
Performance asssesment yang ideal Menurut SIMPULAN
Funderstanding (2001), harus memenuhi masing- Pengembangan model penilaian unjuk kerja
masing dari tujuan (goals) berikut: 1) Menuntut (performance assesment) berbasis karakter yang
siswa mengembangkan respons alih-alih memilih dihasilkan dalam penelitian ini berupa produk ru-
jawaban dari pilihan yang sudah disediakan; 2) brik penilaian kinerja berbasis karakter pesisir dan
Merangsang kemauan berpikir tingkat tinggi selain multietnis. Produk yang dihasilkan ini relevan dan
keterampilan dasar; 3) Secara langsung mengukur layak digunakan hal ini diketahui dari nilai vali-
proyek secara holistic; 4) Menggunakan contoh dasi rata-rata total 85,7%.

DAFTAR RUJUKAN
Anderson, L.W. & D.R. Krathwohl, 2010. Kerang- Hee Sun Lee & Soo-Young Lee. 2007. Dick and
ka Landasan untuk Pembelajaran, dan Ase- Carey Model. (Online) http: www umich.edu
smen (Terj. Agung Prihantoro). Yogyakarta: %html. Diakses 14 Februari 2007.
Pustaka Pelajar. Nurhadi, 2002. Pembelajaran kontekstual dan Pe-
Arends, R.I. 1994. Learning to Teach. New York: nerapannya dalam KBK. Malang: Penerbit
McGraw Hill. UM.
Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pen- Iskandar, 2000. penerapan penilaian unjuk kerja
dekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. dalam laboratorium. Tesis Magister pada
Bloom, B. et.al. 1956. Taxonomy of Educational PPPS UPI.
Objectives: the Classification of Educational Stinggins, R.J. 1994. Student Centered Classroom
Goals. New York: McKay. Assesment, New york: Maxwell Macmillan
Fundesstanding, 2001. Performance Assesment. International.
New York: McGraw Hill.
Hart, Diane. 1994. Authentic Assesment. A Hand
Book for Education. Menlo Park California
Addison-wesley Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai