BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Tanggung Jawab
jawab kepada guru, orang tua dan diri sendiri. Sikap tanggung
baik pada masa pra sekolah maupun sekolah. Peserta didik yang
dari lahir yang sudah ada pada setiap individu, tetapi tanggung
siswa memiki tanggung jawab terhadap orang tua, teman, guru dan
dirinya sendiri.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
Pengertian belajar dikemukakan oleh Gagne (Susanto,
belajar. Namun kegiatan ini tidak akan lepas dari kondisi siswa
a. Pengertian Matematika
saat ini dan masa depan tidak hanya untuk keperluan sehari-hari,
sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa terutama
1) Penanaman Konsep
Tahap penanaman konsep merupakan tahap pengenalan
awal tentang konsep yang akan dipelajari siswa. Pada
tahap ini pengajaran memerlukan penggunaan benda
konkrit sebagai alat peraga.
2) Tahap Pemahaman Konsep
Tahap pemahaman konsep merupakan tahap lanjutan
setelah konsep ditanamkan. Pada tahap ini penggunaan
alat peraga mulai dikurangi dan bentuknya semi konkrit
sampai pada akhirnya tidak diperlukan lagi.
3) Tahap Pembinaan Keterampilan
Tahap pembinaan keterampilan merupakan tahap yang
tidak boleh dilupakan dalam rangka membina
pengetahuan siap bagi siswa. Tahap ini diwarnai dengan
latihan-latihan seperti mencongak dan berlomba. Pada
tahap pengajaran ini alat peraga sudah tidak boleh
digunakan lagi.
4) Tahap Penerapan Konsep
Tahap penerapan konsep yaitu penerapan konsep yang
sudah dipelajari ke dalam bentuk soal-soal terapan
(cerita) yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Tahap ini disebut juga sebagai pembinaan kemampuan
memecahkan masalah.
penerapan konsep.
4. Bangun Ruang
1) Kubus
BFEA, EFGH.
b) Rusuknya = 12 buah, yaitu: AB, BC, CD, DA, AE, BF, CG,
Jaring-Jaring Kubus
2) Balok
Jaring-Jaring Balok
3) Prisma Segitiga
persegi panjang
b) Memiliki 9 rusuk
1) Limas Segiempat
Sisi = 5 buah
Rusuk = 8 buah
Titik sudut = 5 buah
2) Limas Segitiga
Sisi = 4 buah
Rusuk = 6 buah
Titik sudut = 4 buah
Jaring-Jaring Limas Segiempat
5) Tabung
6) Kerucut
kontruktivisme.
siswa yang lamban dapat dibantu oleh siswa yang pandai dalam
(learning by doing).
alat peraga secara silih berganti dengan istilah lain seperti; alat
pembelajaran.
lain.
a) Kubus
b) Balok
= 66 jaring-jaring balok.
bangun ruang.
d) Limas
jaring-jaring berikut:
bangun ruang.
bangun ruang.
B. Penelitian Relevan
menyatakan bahwa:
materi luas permukaan dan volume balok. Hasil dari penelitian ini juga
terbimbing saja melainkan ada penggunaan alat peraga berupa alat peraga
bangun ruang dan jaring-jaring. Fokus penelitian ini juga tidak hanya pada
yang merupakan salah satu karakter yang harus dimiliki siswa juga
C. Kerangka Berpikir
Negeri 2 Karanggude.
meningkatkan tanggung jawab dan prestasi belajar pada siswa pada mata
meningkat.
Siklus I
pembelajaran guru
Tindakan
menggunakan metode
penemuan terbimbing
dengan alat peraga bangun
ruang dan jaring-jaring
Siswa melaksanakan
pembelajaran menggunakan
metode penemuan
terbimbing dengan alat Kondisi Akhir
peraga bangun ruang dan
jaring-jaring
D. Hipotesis Tindakan