Anda di halaman 1dari 2

HYPERTROPIC PYLORIC STENOSIS

ICD 10 : Q.40.0

1. Pengertian (Definisi)
Penyempitan lumen pylorus yang disebabkanolehhipertropiotot-ototsirkulerdan
longitudinal pylorus

2. Patofisiologi
Sampai saat ini patofisiologi yang mendasari belum diketahui secara pasti,namun
berdasarkan hasil penelitian 10 tahun terakhir ditemukan hubungan antara lapisan otot
yang mengalami hipertrofi dengan jumlah saraf terminal,marker untuk sel schwan
perifer,peptide,aktivitas sintesis nitrat oksida,produksi RNA mesenger untuk mensintesis
nitrat oksida.
Munculnya sebuah postulat/dalil bahwa inervasi yang abnormal dari lapisan otot
menimbulkan kegagalan relaksasi otot pylorus,meningkatkan sintesis faktor pertumbuhan
dan akibatnya terjadi hipertrofi,hiperplasia dan obstruksi
Kurangnya sintesis neuronal oksida nitrat sintase pada pleksus myenterikus adalah faktor
penentu yang penting dalam patogenesis terjadinya hipertrofi stenosis pylorus seperti
halnya patogenesis pada akalasia,gastroparesis diabetik dan penyakit hirschsprung.

3. Anamnesis
3.1. Muntahproyektil, non bilous, setelahmakan
3.2. Kadang didapatkan bahan muntahan bercampur darah yang dapat terjadi karena
gastritis atau esophageal trauma

4. PemeriksaanFisik
4.1 Tampak peristaltik lambung tepat sebelum muntah (gastric
wave)padabagiantengahsampaikiri abdomen
4.2 Pada palpasi dapat ditemukan massa di kanan atas umbilikus, padat,
mobile dg ukuran ± 2 cm (olive mass)

5. Klasifikasi
(-)

6. Kriteria Diagnosis
6.1 Muntahproyektil, non bilous, setelahmakan
6.2 Tampakperistaltik waves setelahmakan, sebelummuntah
6.3 Terabamassa “olive mass” padakananatas abdomen
7. Diagnosis Banding
7.1 Gastroesophageal reflux
7.2 Peningkatan Tekanan Intrakranial
7.3 Antral web
7.4 Stenosis Pylorus
7.5 Malrotasi Gaster

8. Pemeriksaan Penunjang
8.1 USG
8.2 Upper GI Study

9. Terapi
9.1 Operative : Pyloromyotomy

10. Edukasi
10.1 Mengenal gejala hipertropi stenosis pylorus
10.2 Mengenal tanda-tandahipertropi stenosis pylorus

11. Prognosis
11.1 Advitam : dubia ad bonam
11.2 Ad sanationam : dubia ad bonam
11.3 Adfumgsionam : dubia ad bonam

12. Kompetensi
Kompetensi penanganan HPS :
- Dokter Umum :2
- Dokter Spesialis yang terkait :3

13. IndikatorMedis
13.1 Intake baik
13.2 BAB baik

14. Kepustakaan
Ashcraft, Keith W; Pediatric Surgery, 4thed, Elsevier Saunders, 2005

15. PenelaahKritis
15.1 dr. Lulik Inggarwati, SpBA(K)
15.2 dr. Widanto, SpBA(K)
15.3 dr. Gatot Waluyo, SpBA(K)

Anda mungkin juga menyukai