Anda di halaman 1dari 11

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

MENGHITUNG DATA CURAH HUJAN BERDASARKAN KLASIFIKASI IKLIM


Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Meteorologi dan Klimatologi

Dosen Pengampu :
Irma Lusi Nugraheni, S.Pd., M.Si

Disusun oleh kelompok :


1. Chalista Effendy (2213034025)
Kelas A Pendidikan Geografi 2022
2. Mentari (2213034048)
Kelas B Pendidikan Geografi 2022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
BULAN
TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGS SEP OCT NOV DES
2009 201 233 217 44 170 75 59 76 25 131 93 173
2010 316 240 239 93 199 182 185 100 97 84 248 115
2011 216 127 247 72 45 85 66 0 95 100 113 147
2012 158 185 115 216 76 32 102 0 0 53 176 312
2013 268 263 205 207 195 14 273 56 22 146 166 414
2014 189 173 185 75 304 70 63 86 3 211 224 254
2015 280 231 296 132 120 43 26 17 54 108 137 160
2016 170 364 259 238 123 76 176 92 158 181 193 127
2017 103 290 332 129 86 88 3 12 177 157 171 156
2018 134 238 260 108 114 114 77 28 132 175 152 242
DATA CURAH HUJAN KECAMATAN PAGELARAN TAHUN 2009-2018

A. KLASIFIKASI IKLIM MENURUT SCHMIDT-FERGUSON

TAHUN JBB JBL JBK


2009 6 3 3
2010 8 4 0
2011 5 5 2
2012 7 1 4
2013 9 0 3
2014 7 4 1
2015 8 0 4
2016 10 2 0
2017 8 2 2
2018 10 1 1
JUMLAH 78 22 20

o Bulan Basah = Curah hujan >100mm


o Bulan Lembap = Curah hujan antara 60 - 100m
o Bulan Kering = Curah hujan <60mm

Diketahui:
Menurut table data curah hujan kecamatan Pagelaran diketahui bahwa banyaknya jumlah
bulan kering adalah 20 bulan sehingga rata-ratanya adalah 2,0 dan banyak bulan basah
adalah 78 sehingga rata-ratanya adalah 7,8.
Ditanya
Q=?

Rumus Schmidt-Ferguson
rata−rata bulan kering
Q= x 100%
rata−ratabulan basah

20
Q= x 100%
78
Q= 25,64% /0,26

Jadi Curah hujan di Kecamatan Pagelaran termasuk dalam tipe Iklim B dalam Klasifikasi
Iklim menurut Schmidt Ferguson dengan kondisi Iklim Basah.

Zona Bulan Kering Nilai Q Kondisi Iklim

A <1,5 <0,14 Sangat basah (very wet)


B 1,5 – 3,0 0,14 – 0,33 Basah (wet)
C 3,0 – 4,5 0,33 – 0,60 Agak Basah (fairly wet)
D 4,5 – 6,0 0,60 – 1,00 Sedang (fair)
E 6,0 – 7,5 1,00 – 1,67 Agak kering (fairly dry)
F 7,5 – 9,0 1,67 – 3,00 Kering (dry)
G 9,0 – 10,5 3,00 – 7,00 Sangat kering (fairly
dry)
H >10,5 >7,00 Luar biasa
kering (extremely dry)

B. KLASIFIKASI IKLIM MENURUT OLDEMAN


Tabel. Tipe Utama
NO. TIPE UTAMA PANJANG BULAN
BASAH (BULAN)
1. A >9
2. B 7–9
3. C 5–6
4. D 3–4
5. E <3

Tabel. Sub Tipe


NO. SUB TIPE PANJANG BULAN
KERING (BULAN)
1. 1 <= 1
2. 2 2–3
3. 3 4–6
4. 4 >6

Tabel. 18 wilayah Agroklimat Oldeman


PANJANG PANJANG
NO TIPE BULAN BASAH BULAN KERING
(CH > 200 mm) ( CH < 100 mm)
1 A1 > 9 bulan < 2 bulan
2 A2 > 9 bulan 2 bulan
3 B1 7 – 9 bulan > 2 bulan
4 B2 7 – 9 bulan 2 – 3 bulan
5 B3 7 – 9 bulan 4 -5 bulan
6 C1 5 – 6 bulan < 2 bulan
7 C2 5 – 6 bulan 2 – 3 bulan
8 C3 5 – 6 bulan 4 – 6 bulan
9 C4 5 – 6 bulan 7 bulan
10 D1 3 – 4 bulan < 2 bulan
11 D2 3 – 4 bulan 2 – 3 bulan
12 D3 3 – 4 bulan 4 – 6 bulan
13 D4 3 – 4 bulan 7 – 9 bulan
14 E1 < 3 bulan < 2 bulan
15 E2 < 3 bulan 2 – 3 bulan
16 E3 < 3 bulan 4 – 6 bulan
17 E4 < 3 bulan 7 – 9 bulan
18 E5 < 3 bulan 10 – 12 bulan

Oldeman mengeluarkan penjabaran tiap-tiap tipe agroklimat sebagai berikut.:


TIPE IKLIM KETERANGAN
A1 ; A2 Sesuai untuk padi terus menerus tetapi
produksi kurang karena pada umumnya
intensitas radiasi rendah sepanjang tahun
B1 Sesuai untuk padi terus menerus dengan
perencanaan awal musim tanam yang baik.
Produksi tinggi bila panen musim kemarau

B2; B3 Dapat tanam padi dua kali setahun dengan


varietas umur pendek dan musim kering yang
pendek cukup untuk tanaman palawija
C1 Tanam padi dapat sekali dan palawija dua kali
setahun
C2; C3; C4 Setahun hanya dapat satu kali tanam padi dan
penanaman palawija kedua harus berhati-hati
jangan jatuh pada bulan kering
D1 Tanam padi umur pendek satu kali dan
biasanya produksi bias tinggi karena
kerapatan fluks radiasi tinggi. Waktu tanam
palawija cukup
D2; D3; D4 Hanya mungkin satu kali padi atau satu kali
palawija setahun, tergantung pada adanya
persediaan air irigasi
E Daerah ini umumnya terlalu kering,
mungkin hanya dapat satu kali palawija,
itupun tergantung adanya hujan

 Tahun 2009
Pada tahun ini terdapat 3 Bulan Basah berturut-turut dan 4 Bulan Kering berturut-turut, tahun
ini termasuk dalam tipe wilayah D3 yang memiliki keterangan hanya mungkin satu kali padi
atau satu kali palawija setahun, tergantung pada adanya persediaan air irigasi
 Tahun 2010
Pada tahun ini terdapat 3 Bulan Basah berturut-turut dan 2 Bulan Kering berturut-turut, tahun
ini termasuk dalam tipe wilayah D2 yang memiliki keterangan hanya mungkin satu kali padi
atau satu kali palawija setahun, tergantung pada adanya persediaan air irigasi
 Tahun 2011
Pada tahun ini terdapat 6 bulan Kering berturut-turut dan tidak ada Bulan Basah, tahun ini
termasuk dalam tipe wilayah E3 yang memiliki keterangan Daerah ini umumnya terlalu
kering, mungkin hanya dapat satu kali palawija, itupun tergantung adanya hujan

 Tahun 2012
Pada tahun ini terdapat 3 bulan kering berturut-turut dan tidak ada Bulan Basah, tahun ini
termasuk dalam tipe wilayah E1 dengan keterangan Daerah ini umumnya terlalu kering,
mungkin hanya dapat satu kali palawija, itupun tergantung adanya hujan
 Tahun 2013
Pada tahun ini terdapat 4 Bulan Basah berturut-turut dan 2 Bulan Kering berturut-turut, tahun
ini termasuk dalam tipe wilayah D2 dengan keterangan Hanya mungkin satu kali padi atau
satu kali palawija setahun, tergantung pada adanya persediaan air irigasi
 Tahun 2014
Pada tahun ini terdapat 3 Bulan Basah berturut-turut dan 4 Bulan Kering berturut-turut, tahun
ini termasuk dalam tipe wilayah D3 yang memiliki keterangan hanya mungkin satu kali padi
atau satu kali palawija setahun, tergantung pada adanya persediaan air irigasi
 Tahun 2015
Pada tahun ini terdapat 3 Bulan Basah berturut-turut dan 4 Bulan Kering berturut-turut, tahun
ini termasuk dalam tipe wilayah D3 yang memiliki keterangan hanya mungkin satu kali padi
atau satu kali palawija setahun, tergantung pada adanya persediaan air irigasi
 Tahun 2016
Pada tahun ini terdapat 3 Bulan Basah berturut-turut dan 0 Bulan Kering berturut-turut, tahun
ini termasuk dalam tipe wilayah D1 yang memiliki keterangan Tanam padi umur pendek satu
kali dan biasanya produksi bias tinggi karena kerapatan fluks radiasi tinggi. Waktu tanam
palawija cukup
 Tahun 2017
Pada tahun ini terdapat 2 Bulan Basah berturut-turut dan 4 Bulan Kering berturut-turut, tahun
ini termasuk dalam tipe wilayah E3 yang memiliki keterangan Daerah ini umumnya terlalu
kering, mungkin hanya dapat satu kali palawija, itupun tergantung adanya hujan.
 Tahun 2018
Pada tahun ini terdapat 2 Bulan Basah berturut-turut dan 2 Bulan Kering berturut-turut, tahun
ini termasuk dalam tipe wilayah E2 yang memiliki keterangan Daerah ini umumnya terlalu
kering, mungkin hanya dapat satu kali palawija, itupun tergantung adanya hujan.

C. KLASIFIKASI IKLIM MENURUT KOPPEN


Klasifikasi iklim menurut Koppen ini bertujuan untuk merancang formula yang akan
menentukan batas-batas iklim sedemikian rupa sehingga akan sesuai dengan mereka yang
sedang berada di zona vegetasi atau bioma. Dasar klasifikasinya menggunakan data suhu dan
curah hujan bulanan dan tahunan. Koppen membedakan iklim menjadi lima kelompok utama,
sebagai berikut.
NO TIPE IKLIM KETERANGAN
1 A Iklim khatulistiwa atau iklim tropis:

Af Iklim hutan hujan tropis


Am Iklim hutan musim
Aw Iklim sabana tropis
2 B Iklim subtropik atau iklim kering:

Bs Iklim stepa
Bw Iklim gurun
3 C Ikilim sedang maritim:

Cf Iklim sedang maritim tanpa musim kering (lembab sepanjang


Cw tahun)
Cs Iklim sedang maritim dengan musim dingin yang kering
Iklim sedang maritime dengan musim panas yang kering
4 D Iklim sedang kontinental:

Df Iklim sedang kontinental yang selalu basah


Dw Iklim sedang kontinental dengan musim dingin yang kering

5 E Iklim kutub atau iklim salju:

Et Iklim tundra
Ef Iklim salju abadi

Iklim A,C dan D disebut sebagai iklim basah dan mempunyai suhu dan curah hujan
yang sesuai dengan syarat tumbuhnya pepohonan, sedangkan iklim B dan E disebut iklim
tanpa pepohonan. Huruf-huruf kecil f,s dan w menunjukan presipitasinya yang tidak berdasar
pada musim. S dan W untuk menunjukan iklim kering yaitu stepa dan gurun, T dan F untuk
menunjukan iklim kutub yaitu tundra dan Salju.
Berdasarkan klasifikasi Koppen diatas, maka dapat ditentukan curah hujan di
Kecamatan Pagelaran sebagai berikut.
TAHUN JUMLAH CURAH HUJAN
2009 1487
2010 2098
2011 1313
2012 1425
2013 2229
2014 1837
2015 1604
2016 2157
2017 1704
2018 1774
JUMLAH SELAMA 10 TAHUN 16.203

16.203
Rata-rata Curah Hujan 10 Tahun terakhir = = 1.620,3
10
Jumlah bulan kering 10 tahun terakhir = 20

DIAGRAM KOPPEN
Jumlah Bulan Kering <60mm
60 Am

40 Aw
Af
1620,3
20

0
1000 1500 2000 2500
Rata-rata Curah Hujan (10thn)

Jadi dapat disimpulkan berdasarkan diagram diatas, tipe iklim Kecamatan Pagelaran
selama 10 tahun tersebut adalah iklim Am = iklim hutan musim.

Wilayah iklim ini biasanya memiliki suhu udara panas dan musim hujan yang
panjang. Jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada
bulan-bulan kering.
Iklim Am bergantung pada jumlah hujan tahunan dan jumah yang terjadi pada bulan
terkering. Menurut Koppen sendiri, jenis iklim ini sangat penting bagi Indonesia. Iklim Am
menunjukan iklim tropis dimana jumlah curah hujan <60mm selama satu bulan atau lebih,
tetapi pada bulan-bulan lainnya curah hujannya besar.
Dengan keadaan seperti ini diduga bahwa tanaman tidak dipengaruhi kekeringan
untuk sementara waktu. Musim kering singkat, tetapi dengan curah hujan total yang demikian
besar sehingga air tanah tetap cukup basah untuk hutan. Hal ini dibuktikan dengan masih
terdapatnya hutan-hutan pepohonan tinggi yang lebat.
DAFTAR PUSTAKA

Rafi'i, D. S. (2010). Meteorologi dan Klimatologi. Bandung: Tim Angkasagroup.


Utomo, D. H. (2016). Meteorologi-Klimatologi. DI Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai