Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

MENGUASAI DASAR HUKUM DAN PERATURAN PERUDANGAN


PELAKSANAAN K3 SERTA AKTIVAS MANAJEMEN K3 BERDASAR
DASAR HUKUM DAN PERATURAN PERUNDANGAN K3
(TERMASUK P2K3 DAN AHLI K3)

DOSEN

Prof. Dr. H. Marji, M.Kes

DISUSUN OLEH

Pambudi Ahmad Hafidhin


Putri Dwi Kartini
Rafael Wendradinata Putra Rakhmad
Raihan Ala Khairi
Rakhmad Eryq Fuady
Ramadhani Eka Pambudiarto
Renaldy Agung Subakti
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa Menyusun tugas Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ini dengan baik serta tepat waktu. Tidak lupa, tim penyusun atau kelompok satu ingin
mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Marji, M.Kes dosen K3 yang sudah
membantu kami dalam proses pengerjaannya.
Makalah yang berjudul “Menguasai dasar hukum dan peraturan perundangan
pelaksanaan K3 serta aktivitas manjemen K3 berdasarkan dasar hukum dan peraturan
perundangan K3 (termasuk P2K3 dan ahli K3)” disusun oleh kami selaku kelompok satu
untuk memenuhi tugas mata kuliah K3. Lewat proses panjang, kami pun yang beranggotakan
tujuh orang sedikitnya bisa mengetahui dasar hukum dan peraturan perundangan pelaksanaan
K3 serta aktivitas manajemen K3.
Semoga hal-hal yang sudah kami dapatkan bisa diwujudkan dan berdampak banyak bagi
kita semua. Kami pun mengetahui jika makalah yang sudah digarap masih jauh dari kata
sempurna. Masih banyak kekurangan sehingga kami sangat berharap saran dan kritiknya
kepada kami agar di kemudian hari kami bisa membuat satu makalah yang lebih berkualitas.
Terakhir, semoga makalah berikut bisa mempunyai dampak dan manfaat bagi alam dan
lingkungan di sekitar kita.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Dalam melaksanakan pembangunan diperlukan beberapa faktor yang menunjang seperti
faktor modal, alam, dan tenaga kerja. Ketiga factor tersebut merupakan hal yang sangat penting yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Dari ketiga faktor tersebut, faktor tenaga kerja merupakan
peranan yang tidak kalah pentingnya dibanding faktor penunjang lainnya. Hal ini didukung oleh
jumlah penduduk yang sangat besar, merupakan salah satu modal yang sangat penting
meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang
beraneka ragam bentuk maupun jenis kecelakaannya serta penyakit yang dapat ditimbulkan dari
kondisi kerja. Sejalan dengan itu, perkembangan pembangunan yang dilaksanakan tersebut maka
disusunlah UU No.14 tahun 1969 tentang pokok- pokok mengenai tenaga kerja yang selanjutnya
mengalami perubahan menjadi UU No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Ketentuan tentang
keselamatan dan kesehatan kerja tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003pasal
86:
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penulisan skripsi
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap
tenaga kerja
2. Apa sajakah kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan perlindungan hukum Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap tenaga kerja

1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan perlindungan hukum Keselamatan dan Keschatan Kerja (K3)
terhadap tenaga kerja
2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan perlindungan hukum
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap tenaga kerja
BAB 2
PEMBAHASAN
A.perlindungan hukum Keselamatan dan Keschatan Kerja (K3) terhadap tenaga kerja
Adakah peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai K3,peraturan terkait
K3 dapat kita temukan antara lain, dalam:

1.Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-Undang


terkenal sebagai aturan pokok K3. UU ini mengatur kewajiban perusahaan dan pekerja
dalam melaksanakan keselamatan kerja.Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 4
tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

2.Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Undang- Undang ini


memberi kewajiban bagi perusahaan untuk memeriksakan kesehatan badan, kondisi
mental, dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan dipindahkan ke
tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja,
serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga
berkewajiban memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta
mematuhi semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan.   

3.Undang-undang Nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang saat
ini telah diubah menjadi Sistem Jaminan Sosial Nasional Undang-undang Nomor 40
tahun 2004 yang mengatur jaminan sosial tenaga kerja salah satunya adalah jaminan
kecelakaan kerja. 

4.Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat
Hubungan Kerja

5.Peraturan Menteri Nomor 5 tahun 1996 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan


dan Kesehatan Kerja (SMK3)

6.Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam pasal 86


menegaskan hak pekerja untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja. 

7.Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

8.Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja

9.Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan


Kerja 
B.Kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan perlindungan hukum Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) terhadap tenaga kerja
Faktor - Faktor Penghambat Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) yaitu ;
1.Kurangnya pelatihan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2.Tidak adanya anggaran mengenai K3 dalam proyek konstruksi tersebut, Terbatas disediakannya Alat
Pelindung Diri (APD) bagi para pekerja.
3.Kurangnya kepedulian dari para pekerja untuk menggunakan APD dengan baik, K3 yang diterapkan
tidak sesuai dengan standard yang ada, Tidak adanya unit yang khusus mengurusi tentang K3.
BAB 3
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai