Anda di halaman 1dari 8

Nama: Mutiara Bintang

Nim : A2A022219
Kelas: 2D
Materi: Perundangan K3

BAB 1
Perundangan K3

Perundang-undangan yang membahas keselamatan dan kesehatan kerja


diantaranya: (1) Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
(2) Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan (3) Perlindungan
keselamatan dan kesehatan terhadap tenaga kerja dimuat bersamaan dalam Pasal
86 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
disebutkan bahwa setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral, dan kesusilaan, serta
perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama
(1).
Pengaturan K3 dalam sistem perundang-undangan di Indonesia telah
dimulai sejak Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja (UU Keselamatan Kerja). (2)
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan dengan
dikeluarkannya peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang K3 yaitu
UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini
menjadi penting dalam penerapannya di Perusahaan, sebagai bentuk dari hak
tenaga kerja mendapatkan keselamatan dalam melakukan aktifitas kerja serta
terciptanya suasana kerja dan lingkungan yang sehat. (3).
Di dalam PKB pembahasan terkait K3 yang sudah dimasukan adalah
organisasi P2K3. P2K3 itu ada beberapa pasal dari mulai pasal 90 sampai 111 dan
didalam P2K3 sudah dibuat bab-bab tersendiri yang didalam nya terdapat undang-
undang mengenai K3, salah satunya undang-undang nomer 1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja. (1).
Nama: Mutiara Bintang
Nim : A2A022219
Kelas: 2D
Materi: Perundangan K3

Undang-Undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) :


 Undang-Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie).
 Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 203 tentang
Ketenagakerjaan

Peraturan Pemerintah terkait K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja):

 Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening).


 Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas
Peredaran, Penyimpanan dan Peredaran Pestisida.
 peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.
 Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja Pada
Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
Permen Ketenagakerjaan Nomor 5 tahun 2018 merupakan standar K3 yang
baru. Permen ini sekaligus mencabut peraturan sebelumnya, yaitu Permen
Perburuhan No 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta
penerangan di tempat Kerja, dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi no 13 tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan
Kimia di Tempat Kerja. Peraturan ini memberikan pedoman baru mengenai nilai
ambang batas (NAB) faktor fisika dan kimia, standar faktor biologi, ergonomi dan
psikologi serta persyaratan higiene dan sanitasi.
Nama: Mutiara Bintang
Nim : A2A022219
Kelas: 2D
Materi: Perundangan K3

BAB 2
Komitmen K3

Dalam kamus Bahasa Asing Oxford menjelaskan komitmen artinya janji


untuk mau memberikan banyak waktu, pekerjaan, energi dan lain-lain untuk
sesuatu. Selain itu pendapat John W. Wells Jr. mendefinisikan komitmen adalah
kemampuan seorang individu untuk bersama berinteraksi pada pekerjaan dengan
menunjukkan keyakinan dan dukungan dari tujuan dan nilai dari pekerjaan.
Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang
menyatakan kewajiban pengusaha adalah melindungi tenaga kerja dari segala
potensi bahaya yang kemungkinan dihadapi. Perusahaan di Indonesia wajib
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan sesuai dengan
Undang-undang No 13 Tahun 2003 Pasal 87 ayat 1.
Komitmen mencakup implementasi program mutu, K3, keamanan, dan
lingkungan. Perusahaan telah menyediakan alat pelindung diri yang tidak hanya
disediakan untuk karyawan, melainkan juga untuk siapa saja yang akan memasuki
area terbatas (restricted area). Komitmen kebijakan tidak berpengaruh terhadap
penggunaan APD. Hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rengganis (2012) dan Kurniawan (2009), bahwa kebijakan tidak memiliki
hubungan yang signifikan dengan penggunaan APD. Penelitian tersebut bertolak
belakang dengan yang dilakukan oleh Putri & Denny (2014), menunjukkan bahwa
kebijakan sebagai faktor yang berhubungan dengan kepatuhan menggunakan
APD. Perusahaan. (4)
 Komitmen K3 melingkupi
1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja dan orang
lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja. (
2. Memenuhi semua peraturan perundang-undangan pemerintah yang
berlaku dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan penerapan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja.
3. Melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap Sistem Manajemen dan
Kinerja K3 guna meningkatkan Budaya K3 yang baik di tempat kerja.
Nama: Mutiara Bintang
Nim : A2A022219
Kelas: 2D
Materi: Perundangan K3

 Untuk mewujudkan komitmen kami, maka kami akan :


1. Membangun dan memelihara Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja berkelanjutan serta sumber daya yang relevan.
2. Membangun tempat kerja dan pekerjaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya terkait K3.
3. Menyediakan sarana dan prasarana K3 yang memadai.
4. Memberikan pendidikan ataupun pelatihan terkait Keselamatan dan
Kesehatan Kerja kepada tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja K3
Perusahaan.
 Komitmen itu dapat diukur secara kualitas dengan mengkategorikan dari
terbaik diurutan teratas contoh:
I. Ketersediaan Oksigen Sepanjang Waktu.
II. Ketersediaan Oksigen Per Jam.
III. Ketersediaan Oksigen waktu tertentu.
Nama: Mutiara Bintang
Nim : A2A022219
Kelas: 2D
Materi: Perundangan K3

BAB 3
Kebijakan K3
Kebijakan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) merupakan hal yang
dasar dalam berbagai macam sistem manajemen K3. Kebijakan Keselamatan dan
kesehatan kerja biasanya merupakan sebuah kebijakan tertulis yang
ditandatangani oleh top management dan disebarluaskan ke seluruh elemen yang
ada dalam organisasi dari pekerja, (5)
Kebijakan K3 adalah keseluruhan tujuan dan arahan dari sebuah organisasi
terkait dengan performa K3 yang secara formal disampaikan oleh manajemen
puncak.
Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, OHSAS 18001 dan ISO 45001. Karena pentingnya kebijakan,
maka tidak mungkin sebuah organisasi memenuhi peraturan dan standar tersebut
apalagi sampai mendapatkan sertifikasi.
PP 50 tahun 2012 dalam Pasal 7 ayat 1 menyebutkan bahwa:
“Penetapan kebijakan K3 sebagaimana disebutkan oleh Pasal 6 ayat (1) huruf a
dilaksanakan oleh pengusaha”
OHSAS 18001 dalam klausul 4.2 menyebutkan bahwa:
“Top management shall define and authorize the organization’s OH&S Policy
and ensure that within the defined scope of its OH&S Management System.”
Artinya adalah manajemen puncak harus mendefinisikan dan menyetujui
kebijakan K3 dan memastikan bahwa di dalam ruang lingkup dari sistem
manajemen K3.
Nama: Mutiara Bintang
Nim : A2A022219
Kelas: 2D
Materi: Perundangan K3

 Syarat Kebijakan
ISO 45001 mempersyaratkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
untuk memenuhi hal berikut:
–          Tersedia sebagai informasi terdokumentasi
–          Dikomunikasikan ke seluruh organisasi
–          Tersedia untuk pihak-pihak yang terkait, apabila sesuai,
–          Relevan dan sesuai
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja berdasarkan
Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2012 mengharuskan kebijakan paling
sedikit memuat:
1. Visi.
2. Tujuan perusahaan.
3. Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan.
4. Kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan
secara. menyeluruh yang bersifat umum dan operasional.
Nama: Mutiara Bintang
Nim : A2A022219
Kelas: 2D
Materi: Perundangan K3

DAFTAR PUSTAKA

1. Marzullanenti Q, Ginanjar R, Listyandini R. Perlindungan Hukum Bagi


Tenaga Kerja Terhadap Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (Studi
Komparasi Antara Hukum Islam Dan Perundang - Undangan) Di Pt Unitex
Tbk Tahun 2019. Promotor. 2020;3(1):79.
2. Sholikin MN, Herawati. Aspek Hukum Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(K3) Bagi Tenaga Medis Dan Kesehatan Di Masa Pandemi. Maj Huk Nas.
2020;50(2):163–82.
3. Bahaya I, Pengendalian PDAN, Departemen P, Pt F. Risiko Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja ( K3 ). 2014;62–74.
4. Swastika M, 0008050 R. PENERAPAN KOMITMEN DAN KEBIJAKAN
SERTA PERENCANAAN K3 SEBAGAI SALAH SATU LANGKAH
IMPLEMENTASI SMK3 DI PT. TELKOM AREA SOLO. 2011.
5. Maharani DP, Wahyuningsih AS. Pengetahuan, Sikap, Kebijakan K3
Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Di Bagian Ring Spinning Unit 1.
JHE (Journal Heal Educ. 2017;2(1):33–8.
4. HSE. (2015, 15). Kumpulan Peraturan Perundangan K3 (Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja) Revisi Terbaru. AK3U. https://ak3u.com/kumpulan-
peraturan-perundangan-k3-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-terbaru/
5. R1. (2019, July 12). Standar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Permenaker no 5 Tahun 2018 » Reaktor.co.id.
Reaktor.co.id. https://reaktor.co.id/standar-keselamatan-dan-kesehatan-
kerja-k3-permenaker-no-5-tahun-2018/
6. Supriyadi, A., & M.K.K.K. (2022, April 3). Kebijakan K3 : Contoh, Dasar
Hukum Dan Cara Membuat.
Katigaku.top. https://katigaku.top/2019/07/17/contoh-kebijakan-k3/
Nama: Mutiara Bintang
Nim : A2A022219
Kelas: 2D
Materi: Perundangan K3

Anda mungkin juga menyukai