hasfaryahyamarpaung1998@gmail.com
Abstrak
Ikan adalah bahan makanan yang banyak mengandung protein dan dikonsumsi manusia
yang mudah didapat, harga terjangkau, dan memiliki nilai gizi yang cukup. Ikan
merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan busuk bila tidak langsung dikonsumsi
dalam waktu 6-7 jam setelah penangkapan. Ikan akan mulai membusuk akibat bakteri.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua (2)
ulangan. Faktor pertama (I) adalah perbandingan konsentrasi daun jambu biji dan daun
gambir yang terdiri dari 4 taraf yaitu D1 = 50% : 50%, D2 = 60% : 40%, D3 = 70% : 30%
dan D4 = 80% : 20%. Faktor kedua (II) adalah lama penyimpanan yang terdiri dari 4 taraf
yaitu L1 = 12 Jam, L2 = 18 Jam, L3 = 24 Jam dan L4 = 48 Jam.. Hasi penelitian ini
adalah perbandingan konsentrasi memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada
taraf (p<0,01) terhadap parameter uji total mikroba, pH, kadar air, organoleptik
kenampakan mata dan organoleptik tekstur. Lama penyimpanan memberikan pengaruh
berbeda sangat nyata pada traf (p<,0,01) terhadap parameter uji total mikroba, pH, kadar
air dan organoleptik kenampakan mata. Sedangkan parameter organoleptik tekstur
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada taraf (p<0,05). Interaksi perlakuan
antara pengaruh konsentrasi formulasi dan lama penyimpanan memberikan pengaruh
berbeda sangat nyata pada taraf (p<0,01) terhadap paraneter kadar air.
Kata Kunci: Ikan, Daun Jambu Biji, Daun Gambir, Lama Penyimpanan, Bakteri
1
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
1. PENDAHULUAN
Ikan adalah bahan makanan yang banyak mengandung protein dan
dikonsumsi manusia sejak dahulu. Ikan banyak dikenal karena termasuk lauk
pauk yang mudah didapat, harga terjangkau, dan memiliki nilai gizi yang cukup.
Ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan busuk bila tidak langsung
dikonsumsi dalam waktu 6-7 jam setelah penangkapan. Ikan akan mulai
membusuk akibat bakteri. Oleh karena itu pengawetan ikan perlu dilakukan untuk
mencegah dan memperpanjang masa simpan ikan terutama pada saat musim
ikan melimpah (Indriati. 2006).
Ikan kembung (Rastrelliger sp) adalah salah satu jenis ikan laut yang banyak
tersedia di Indonesia. Pemanfaatan ikan kembung oleh masyarakat tergolong
tinggi, baik untuk dikonsumsi langsung maupun sebagai bahan baku produk
olahan dan termasuk dalam salah satu bahan kebutuhan pokok penting di
Indonesia (Siregar, 2011).
Ikan mudah mengalami pembusukan lebih cepat dibandingkan dengan
bahan makanan lainnya karena semua proses pembusukan memerlukan air,
sementara hampir 80% tubuh ikan terdiri dari air, sehingga merupakan media
yang baik bagi pertumbuhan bakteri pembusuk dan mikroorganisme lainnya.
Faktor utama dari pembusukan yaitu akibat aktivitas mikroorganisme, reaksi-
reaksi enzimatis dan reaksi-reaksi kimia. Proses kerusakan pangan dapat diatasi
dengan mengkonsumsi secepat mungkin atau pengawetan (Radji, 2010).
Berdasarkan penelitian Rhena Justitia (2017) tentang Pengaruh Berbagai
Konsentrasi Larutan Jahe Dan Lama Waktu Perendaman Terhadap Jumlah Total
Mikroba Pada Ikan Bandeng. Hasil penelitian dengan konsentrasi 0%, 10%,
15%, 20% yaitu 61x103, 5x103, 4x103 dan 2,5x103. Lama perendaman 0 Jam, 3
Jam dan 4 Jam yaitu 26,3x103, 32x103 dan 25,5x103.
Peneltian Anna Roosina (2015) tentang Pengawetan Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) Menggunakan Daun Sirih Dengan Variasi Lama Prendaman Yang
Berbeda. Hasil penelitian lama perendaman 60 menit, 90 menit, dan 120 menit,
pada parameter total mikroba yaitu 27x105, 48x105 dan 65x105. pH yaitu 6,3, 6,3
dan 6,3. Kadar Air 49, 51 dan 47.
Penelitian Julia Melanie (2014) tentang Pengaruh Konsentrasi Garam Dan
Waktu Perendaman Terhadap Cita Rasa Ikan Kawalinya (Selar Leptolepis) Asin
Kering, dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan waktu perendaman 4 Jam, 6
Jam dan 8 Jam. Hasil parameter terhadap kenampakan dengan rata rata 70,33,
75 dan 45,33, Nilai Bau 68,67, 73,67 dan 30, Nilai Rasa 72, 72,67 dan 38,67.
Permasalahan yang sering terjadi pada masyarakat khususnya pedagang
ikan yang menggunakan bahan pengawet yang dilarang seperti menambahkan
formalin sebagai bahan pengawet dengan tujuan agar memiliki daya simpan
yang lebih lama dan tidak membuat ikan cepat rusak. Pemakaian formalin tidak
dianjurkan karena mengandung zat formaldehid yang bersifat racun bagi
manusia dan bisa menyebabkan kematian. Formalin (Formaldehid) merupakan
pengawet buatan yang dilarang untuk mengawetkan makanan karena sangat
berbahaya bagi tubuh dan kesehatan. Masyarakat juga menggunakan es untuk
memperlambat pembusukan pada ikan. Es yang digunakan harus terus diganti
bila telah mencair. Mengingat sulitnya mendapat bahan kimia yang tidak
berbahaya, sebaiknya digunakan bahan kimia alami yang berasal dari tumbuhan
seperti tanaman jambu biji (Psidium guajava L) dan tanaman gambir (Uncariae
Romulus et Uncus) (Saparinto, 2006).
2
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
2. METODE
Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap
(RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu :
Faktor I : Perbandingan Konsentrasi
Daun Jambu Biji dan Daun Gambir
terdiri dari 4 taraf yaitu :
D1 = 50 % : 50 %
D2 = 60 % : 40 %
D3 = 70 % : 30 %
D4 = 80% : 20 %
Faktor II : Lama Penyimpanan (L) terdiri dari 4 taraf yaitu :
L1 = 12 Jam L3 = 24 Jam
L2 = 18 Jam L3 = 48 Jam
Banyaknya kombinasi perlakuan (Tc) adalah 4 x 4 = 16, maka jumlah ulangan
Banyaknya kombinasi perlakuan (Tc) adalah sebanyak 4 x 4 = 16, sehingga
jumlah ulangan percobaan (n) dapat dihitung sebagia berikut :
Tc (n-1) ≥ 15
16 (n-1) ≥ 15
16 n-16 ≥ 15
16n ≥ 31
n ≥ 1,937…………. Dibulatkan menjadi n = 2
Maka untuk ketelitian penelitian, dilakukan ulangan sebanyak 2 (dua) kali.
3
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
4
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa perbandingan konsentrasi daun jambu biji
dan daun gambir memiliki pengaruh yang berbeda-beda pada masing-masing
parameter tersebut. Parameter total mikroba, pH, kadar air, organoleptik
kenampakan mata dan organoleptik tekstur mengalami peningkatan.
Sedangkan hasil penelitian dan uji statistik pengawetan alami ikan gembung,
secara umum menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan berpengaruh
terhadap parameter yang diamati. Data rata-rata pengamatan berpengaruh pada
lama penyimpanan terhadap masing-masing parameter dapat dilihat pada Tabel
2.
Tabel 2. Pengaruh Lama Penyimpanan Parameter Pengawetan Alami Ikan
Gembung
5
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
6
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
7
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
8
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
menunjukkan bahwa besarnya konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir
dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk pada ikan gembung.
Semakin tinggi konsentrasi ekstrak tersebut memiliki daya hambat pertumbuhan
bakteri yang lebih rendah, karena dengan semakin tinggi konsentrasi maka akan
semakin pekat, seingga penetrasi ekstrak daun jambu biji dan daun gambir
terhadap ikan kembung menjadi terhambat. Daun jambu biji dan daun gambir
memliki kandungan senyawa fenol yang cukup banyak diantaranya tanin dan
falvonoid, sehingga daun jambu biji bersifat antimikroba (Hermawan, 2012).
Lama Penyimpanan
Berdasarkan analisi sidik ragam (Lampiran 3) bahwa pengaruh lama
penyimpanan memberikan hasil yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap
organoleptik kadar air. Dapat diketahui bahwa semakin lama penyimpanan ada
ikan kembung nilai kadar airnya semakin meningkat. Peningkatan kadar air
dipengaruhi oleh lama penyimpanan. Semakin lama penyimpanan maka semakin
banyak kandungan uap airnya, sehingga kadar air produk meningkat. Kadar air
yang tinggi dapat menyebabkan produk lebih mudah mengalami kerusakan dari
mikroorganisme perusak untuk pertumbuhannya. Tingginya kadar air
mengakibatkan mudahnya bakteri kapang dan khamir mudah berkembang biak,
dapat mengakibatkan perubahan pada bahan pangan (Winarno,1997).
Penyimpanan pada suhu ruang dapat memperlambat aktivitas metabolisme,
pertumbuhan mikroba dan mencegah terjadinya reaksi-reaksi kimia dan
hilangnya kadar air dari bahan pangan (Muchtadi dan Sugioyono, 2013).
Pada penelitian ini, efek dari formulasi daun jambu biji dan daun gambir
sebagai pengawetan kurang efektif pada parameter kadar air dalam pengawetan
ikan kembung pada lama penyimpanan. Lama penyimpanan yang efektif adalah
pada perlakuan L3 yaitu 24 Jam, lebih dari itu pengawetan ikan akan mengalami
peningkatann kadar air. Hal ini dapat mempercepat proses perkembangbiakan
mikroorganisme pembusuk yang terdapat didalamnya.
Air dalam bahan makanan terdapat dalam bentuk air bebas, dimana air yang
terikat secara lemah dan air dalam keadaan terikat kuat akan membentuk hidrat.
Air dalam bentuk bebas dapat membantu terjadinya proses kerusakan yang
disebabkan pada proses kimiawi, enzimatik dan mikrobiologis. Kandungan air
yang rendah dapat menghambat proses hidrolisis, tetapi kadar air yang tinggi
dapat mempercepat reaksi hidrolisis. Lama penyimpanan berpengaruh pada
kadar air pada daging ikan, karena proses denaturasi protein daging ikan yang
terdapat membebaskan air selama penyimpanan. Aktivitas bakteri dapat
menguraikan komponen daging juga dapat memberikan air. Meningkatnya kadar
air ini dapat menyebabkan kekurangannya kekenyalan daging ikan (Sudarmadji,
1996).
Pengaruh Antara Perbandingan Konsentrasi Daun Jambu Biji dan Daun
Gambir dan Lama Penyimpanan Terhadap Kadar Air
Berdasarkan daftar analisi sidik ragam diketahui bahwa interaksi antara
perbandingan konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir memberikan
pengaruh berbeda tidak nyata (p<0,01) pada parameter kadar air. Interaksi
antara perbandingan konsentrasi dan lama penyimpanan pada kadar air
mengalami kenaikan. Daun jambu biji dan daun gambir dapat menghambat
pertumbuhan bakteri pembusuk pada ikan gembung. karena dengan semakin
tinggi konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir maka akan semakin pekat
seingga penetrasi ekstrak daun jambu biji terhadap ikan kembung menjadi
terhambat. Karena memiliki kandungan senyawa fenol yang cukup banyak
9
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
diantaranya tanin dan falvonoid, sehingga daun jambu biji bersifat antimikroba
(Hermawan, 2012). Peningkatan kadar air dipengaruhi oleh kelembaban suhu
ruang. Lama penyimpanan berpengaruh pada kadar air pada daging ikan, karena
proses denaturasi protein daging ikan yang terdapat membebaskan air selama
penyimpanan. Aktivitas bakteri dapat menguraikan komponen daging juga dapat
memberikan air. Meningkatnya kadar air ini dapat menyebabkan kekurangannya
kekenyalan daging ikan (Sudarmadji, 1996).
Organoleptik Kenampakan Mata
Pengaruh Perbandingan Konsentrasi
Berdasarkan analisi sidik ragam bahwa pengaruh perbandingan konsentrasi
daun jambu biji dan daun gambir memberikan hasil yang berbeda sangat nyata
(p<0,01) terhadap organoleptik kenampakan mata. Dapat diketahui bahwa
parameter kenampakan mata bertujuan untuk mengukur kesegaran pada ikan
tersebut. Penentuan kesegaran ijkan dapat dilihat dengan faktor kmiawi, fisikawi
dan mikrobiologi. Perendaman ikan gembung dalam ekstrak daun jambu biji dan
daun gambir dilakukan dengan merendam seluruh permukaan ikan. Semakin
banyak penambahan konsentrasi ekstrak daun jambu biji dan daun gambir, nilai
oganoleptik kenampakan mata semakin tinggi, dikarenakan ekstrak dari kedua
daun tersebut memiliki senyawa flavonoid, saponin, minyak atsiri, tanin, alkaloid,
glikosida dan steroida/tri terperoida yang dimana senyawa tersebut bermanfaat
sebagai antimikroba yang dapat mengawetkan pada ikan (Hermawan, 2012).
Hasil uji organoleptik kenampakan mataini, mengarah ke standar mutu
hedonik 7 yang dimana memiliki ciri-ciri bola mata rata, kornea agak keruh, pupil
agak abu-abu, warna sedikit mengkilap. Menurut (Julianto, 2003) yang
menyatakan bahwa mata ikan segar ditandai dengan bentuk bola mata cembung
atau relatif datar, sedangkan ikan tidak segar ditandai dengan bola mata yang
cekung dan keruh.
Lama Penyimpanan
Berdasarkan analisi sidik ragam (Lampiran 4) bahwa pengaruh lama
penyimpanan memberikan hasil yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap
organoleptik kenampakan mata. Dapat diketahui bahwa dari hasil penelitian
panelis terhadap kenampakan mata pada ikan kembung pada lama
penyimpanan 12-18 jam, panelis dapat menilai kenmapakan mata yang masih
cerah, bola mata rata dan korea yang masih jernih. Sedangkan pada
penyimpanan 24-48 jam hasil dari panelis menurun karena menunjukan ciri-ciri
mata yang mulai cekung, pupil berubah keabuabuan dan kornea mata yang tidak
jernih lagi. Penurunan nilai kemampuan mata dipengaruhi oleh lamanya masa
simpan. Hal ini sesuai dengan literatur (Widyasari, 2006) yang menyatakan
bahwa dengan semakin lama masa simpan ikan, maka nilai kenampakan terus
menurun. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan secara fisik,
kimiawi dan mikrobiologi. Perubahan kenampakan mata ikan kembung dari
cembung ke cekung terjadi diakibatkan adanya kerusakan pada kornea dan pupil
ikan yang disebabkan oleh aktivitas mikroba.
Pengaruh Antara Perbandingan Konsentrasi Daun Jambu Biji dan Daun
Gambir dan Lama Penyimpanan Terhadap Organoleptik Kenampakan Mata
Berdasarkan daftar analisi sidik ragam diketahui bahwa interaksi antara
perbandingan konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir memberikan
pengaruh berbeda tidak nyata (p>0,05) pada parameter organoleptik
kenampakan mata. Sehingga pengujian selanjutnya tidak dilakukan. Tidak ada
terjadinya interaksi berarti pengaruh suatu faktor (formulasi dan lama
10
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
penyimpanan) tetap, pada setiap taraf faktor yang lainnya. Jadi bila tidak terjadi
interaksi antara taraf-taraf suatu faktor saling sama dengan lainnya.
Organoleptik Tekstur
Pengaruh Perbandingan Konsentrasi
Berdasarkan analisi sidik ragam bahwa pengaruh perbandingan konsentrasi
daun jambu biji dan daun gambir memberikan hasil yang berbeda sangat nyata
(p<0,01) terhadap organoleptik tekstur. Dapat diketahui bahwa pengaruh
perbandingan konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir memberikan tekstur
yang cukup baik bagi pengawaten ikan kembung yang dilakukan. Menurut
literatur (Widiastuti, 2008) yang menyatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa
ekstrak daun jambu biji dan daun gambir memiliki pengaruh untuk menghambat
aktivitas bakteri, sehingga proses degradasi protein terhambat dan kerusakan
tekstur daging dapat lebih dihambat dalam masa penyimpanan. Hal ini dapat
membuat tekstur daging dapat terhindar dari kerusakan mikroorganisme
pembusuk yang dapat merusak tekstur daging.
Lama Penyimpanan
Berdasarkan analisi sidik ragam bahwa pengaruh lama penyimpanan
memberikan hasil yang berbeda sangat nyata (p<0,05) terhadap organoleptik
Tekstur. Dapat diketahui bahwa lama penyimpanan yang dilakukan pada
penelitian ini berkisar 12, 18, 24 dan 48 jam. Hasil uji organoleptik pada ikan
gembung menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan maka hasil teksturnya
menurun (lembek). Perubahan tesktur daging ikan dipengaruhi oleh aktivitas
enzim yang semakin meningkat pada proses autolysis, sehingga menyebabkan
tekstur daging ikan menjadi lembek. Bakteri mulai merusak ikan dengan
mengurangi protein daging (Widiastuti, 2008). Menurut literatur (Himawati,
2010) yang menyatakan bahwa semakin lama penyimpanan maka kandungan air
semakin bertambah. Tingginya kadar air menjadi penyebab pertumbuhan
mikroorganisme pembusuk yang menyebabkan peruahan tekstur ikan yang
disebabkan oleh denaturasi protein, sehingga tekstur ikan kembung menjadi lunak
dan elastisitasnya menurun.
Pengaruh Antara Perbandingan Konsentrasi Daun Jambu Biji dan Daun
Gambir dan Lama Penyimpanan Terhadap Organoleptik Tekstur
Berdasarkan daftar analisi sidik ragam diketahui bahwa interaksi antara
perbandingan konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir memberikan
pengaruh berbeda tidak nyata (p>0,05) pada parameter organoleptik tekstur.
Sehingga pengujian selanjutnya tidak dilakukan. Tidak ada terjadinya interaksi
berarti pengaruh suatu faktor (formulasi dan lama penyimpanan) tetap, pada
setiap taraf faktor yang lainnya. Jadi bila tidak terjadi interaksi antara taraf-taraf
suatu faktor saling sama dengan lainnya.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Perbandingan Konsentrasi
Daun Jambu Biji dan Daun Gambir dan Lama Penyimpanan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Perbandingan konsentrasi memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
pada taraf (p<0,01) terhadap parameter uji total mikroba, pH, kadar air,
organoleptik kenampakan mata dan organoleptik tekstur.
11
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
REFERENSI
Afrianto, E dan Liviawaty E. 2014. Penanganan Ikan Segar. Widya Padjajaran. Bandung.
ALRIDIWIRSAH, A., LUBIS, R. M., & NOVITA, A. (2020, February). The Effect of Pruning
and Chicken Manure on Vegetative Growth of Honey Deli (Syzygiumaqueum Burn F.)
in 9 Months Age. In Proceeding International Conference Sustainable Agriculture and
Natural Resources Management (ICoSAaNRM) (Vol. 2, No. 01).
Amelia, Sri. 2005. Vibrio Cholerae. Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
Anggraini, W., 2011. Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava
L.) pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Skripsi Fakultas Farmasi, UMS, Surakarta.
Anissa, A., Anggraini, A., Putri, S. M., & Putra, Y. A. (2019). Analysis Of Business Feasi-
bility Of Bio Solid Rubber (Bsr) As A Content Of Rubber Vibration. JASc (Journal of
Agribusiness Sciences), 2(2), 47-52.
Anonim, B. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.Direktorat
Pengawasan Obat Tradisional. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
AOAC. 1995. Official Method of Analysis of The Association of Official Analytical
Chemint. Association of Official Analytical Chemint, Washington, D.C. USA.
Apriyanti, I., Siregar, G., & Dalimunthe, M. A. (2018). FINANCIAL FEASIBILITY OF RICE
RED RICE FARMING Oryza nivara (CASE STUDY: VILLAGE OF SARAN PADANG,
DOLOK SILAU SUBDISTRICT, SIMALUNGUN REGENCY). JASc (Journal of Agri-
business Sciences), 1(1).
Aziz. 2013. Kajian Terhadap Kenyamanan Ruang Teori Di Fakultas. Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Barus, W. A., Khair, H., & Pratama, H. P. (2020). Karakter Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Aplikasi Ampas Tahu dan POC Daun
Gamal. AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 22(3), 183-189.
Bhunia, A. K. 2008. Foodborne Microbial Pathogenes. Mechanisms and Pathogenesis.
United States of America. LLC.
Bismala, L., & Siregar, G. (2020, February). Development Model Of Halal Destination: A
Literature Review. In Proceeding International Seminar of Islamic Studies (Vol. 1, No.
1, pp. 624-632).
Burhanuddin,S., N, Tampubolon. 1984. Sumber Daya Ikan Kembung. LIPI. Jakarta.
Cahyadi, W. 2005. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Penerbit
Bumi Aksara. Jakarta.
Cemda, A. R. (2021). [HAKI] FIGUR RUKO DALAM RUANG KOTA (Sebuah Kajian Ten-
tang Perkembangan Struktur Ruang dan Marfologi Kota pada Kawasan Berkas Pusat
Kesulitan Deli Kota Medan). KUMPULAN BERKAS KEPANGKATAN DOSEN.
Damanik, D.D.P., Surbakti, N., Hasibuan, R., 2014. Ekstrak katekin dari daun gambir
(Uncaria gambir Roxb) dengan metode maserasi. Jurnal Teknologi Kimia. USU 3, 10–
14.
12
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
13
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
Khair, H., Hariani, F., & Rusnadi, M. (2018). Pengaruh Aplikasi Dan Interval Pemberian
Monosodium Glutamat (Msg) Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao
L.). AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 21(2), 195-201.
Khomsan, A. 2004. Makanan Sehat dan Kaya Gizi Dalam Peranan Pangan dan Gizi
Untuk Kualitas Hidup. PT. Gramedia Widiasarana. Jakarta.
Lippi, D & Gotuzzo, E. 2013. The Greatest Steps Towards The Discovery Of Vibrio
cholerae. Experimental and ClinicalMedicine. Unversity Of Florence. Institute Of
Tropical Medicine, Peruvian University. Peru
Liviawaty., E dan Afrianto E. 2010. Penanganan Ikan Segar Proses Penurunan dan Cara
Mempertahankan Kesegaran Ikan. Widya Padjajaran. Bandung.
Lubis, E., Susanti, R., & Nurhajijah, N. (2020). Sosialisasi Teknologi Pengendalian Lalat
Buah Bactrocera Sp Yang Ramah Lingkungan Di Desa Kubu Colia Kecamatan Dolat
Rakyat. JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 21-25.
Manik, J. R., Alqamari, M., & Hanif, A. (2018). Usaha Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Pada Kelompok Ibu-Ibu ‘Aisyi-
yah. JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1).
Manik, J. R., Kabeakan, N. T. M., & Lubis, A. N. (2020). Effectiveness and Efficiency of
using BIO-Smart Planters for Eggplant Farmers (Solanum melongena L.). JASc (Jour-
nal of Agribusiness Sciences), 4(1), 15-20.
Markham. 1998. Cara Mengindentifikasi Flavonoid. ITB. Bandung.
Marjoni, R. 2016. Dasar-dasar Fitokimia. CV Trans Info Media. Jakarta.
Matson, J. S., J. H. Withey., and V. J. Ditita. 2007. Regulatory Networks Controlling.
Vibrio cholerae. Virulence Gene Expression. American Society For Microbiology. 64
(4): 5542-5549.
Mavianti, M. (2021, February). ISLAMIC EDUCATION LEARNING STRATEGY FOR
STUDENTS WITH SPECIAL NEEDS IN THE NEW NORMAL ERA (CASE STUDY:
SLB'AISYIYAH TEMBUNG). In Proceeding International Seminar of Islamic Stud-
ies (Vol. 2, No. 1, pp. 654-658).
Maysura, M. D., Rangkuti, K., & Fuadi, M. (2019). Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu
Dalam Upaya Diversifikasi Pangan. Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil
Pertanian, 2(2), 52-54.
MEDAN, V. S. B. S., & SALSABILA, S. S. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS
E-MODUL MENGGUNAKAN KVISOFT FLIPBOOK MAKER PADA MATERI RELASI
DAN FUNGSI KELAS.
Melanie, Julia. 2014. Pengaruh Konsentrasi Garam Dan Waktu Perendaman Terhadap
Cita Rasa Ikan Kawalinya Asin Kering. Program Studi Pendidikan Biologi. Biopendix
1(1).
Muchtadi dan Sugiyono. 2013. Prinsip Proses dan Teknologi Pangan. Alfabeta. Bandung.
Mulyono. 2020. Pengaruh Penggunaan Berbagai Konsentrasi Biji Kluwak (Pangium
edule) Terhadap daya Awet Ikan Bandeng (Chanos forek) Segar. Skripsi. Teknologi
Hasil Pertanian. Unviersitas Semarang.
Munar, A., Bangun, I. H., & Lubis, E. (2018). Pertumbuhan Sawi Pakchoi (Brassica rapa
L.) Pada Pemberian Pupuk Bokashi Kulit Buah Kakao Dan Poc Kulit Pisa-
ngKepok. AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 21(3), 243-253.
Najlah. 2010. Efektifitas Ekstrak Daun Jambu Biji Daging Buah Putih Terhadap Zona
Radikal Bakteri Staphylococcus aureus. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Nataro, J.P., Kaper, J.B., & Mobley, H.L. 2004. Pathogenic Escherichia coli. Nature
Reviews Microbiology, 2 (7) : 123-140.
Nazir., N. 2000. Gambir; Budidaya, Pengolahan dan Prospek Diversifikasinya, Penerbit
Hutanku.
Neiwan, R.H.H. 2007. Demam. Tipe dan Pendekatan dalam Sudoyo, Aru W, et.al. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUL. Jakarta.
14
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
15
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712
TANJUNG, A. F., ISKANDARINI, I., & LUBIS, S. N. (2020, January). Analysis Of Rice
Farmer’s Income In District Labuhan Batu. In Proceeding International Conference
Sustainable Agriculture and Natural Resources Management (ICoSAaNRM) (Vol. 2,
No. 01).
Thamrin, M., & Mardhiyah, A. (2017). IbM Padi Hazton Dalam meningkatkan produksi
padi sawah. JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2).
Thamrin, M., Tarigan, D. M., & Ardilla, D. (2019). Inovasi Tanam Jagung Double Row
Dalam Meningkatkan Produksi Jagung. JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian
Kepada Masyarakat, 3(1).
Utami, S., Marbun, R. P., & Suryawaty, S. (2019). Pertumbuhan dan Hasil Bawang Sa-
brang (Eleutherine americana Merr.) akibat Aplikasi Pupuk Kandang Ayam dan
KCL. AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 22(1), 52-55.
Widihastuty, W., Tobing, M. C., Marheni, M., & Kuswardani, R. A. (2018). KEMAMPUAN
MEMANGSA SEMUT Myopopone castanea (Hymenoptera: Formicidae) TERHADAP
LARVA Oryctes rhinoceros Linn (Coleoptera: Scarabidae). Jurnal Ilmiah Siman-
tek, 1(4).
16
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani