Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]

Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16


ISSN: 2808-7712

Analisis Pengawetan Alami Ikan Gembung (Rastrellinger


kanagurta L) Dengan Membandingkan Daun Jambu Biji
(Psidium guajava) dan Daun Gambir (Uncaria)
Hasfar Yahya Marpaung
1Fakultas Pertanian, 2Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

hasfaryahyamarpaung1998@gmail.com

Abstrak
Ikan adalah bahan makanan yang banyak mengandung protein dan dikonsumsi manusia
yang mudah didapat, harga terjangkau, dan memiliki nilai gizi yang cukup. Ikan
merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan busuk bila tidak langsung dikonsumsi
dalam waktu 6-7 jam setelah penangkapan. Ikan akan mulai membusuk akibat bakteri.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua (2)
ulangan. Faktor pertama (I) adalah perbandingan konsentrasi daun jambu biji dan daun
gambir yang terdiri dari 4 taraf yaitu D1 = 50% : 50%, D2 = 60% : 40%, D3 = 70% : 30%
dan D4 = 80% : 20%. Faktor kedua (II) adalah lama penyimpanan yang terdiri dari 4 taraf
yaitu L1 = 12 Jam, L2 = 18 Jam, L3 = 24 Jam dan L4 = 48 Jam.. Hasi penelitian ini
adalah perbandingan konsentrasi memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada
taraf (p<0,01) terhadap parameter uji total mikroba, pH, kadar air, organoleptik
kenampakan mata dan organoleptik tekstur. Lama penyimpanan memberikan pengaruh
berbeda sangat nyata pada traf (p<,0,01) terhadap parameter uji total mikroba, pH, kadar
air dan organoleptik kenampakan mata. Sedangkan parameter organoleptik tekstur
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada taraf (p<0,05). Interaksi perlakuan
antara pengaruh konsentrasi formulasi dan lama penyimpanan memberikan pengaruh
berbeda sangat nyata pada taraf (p<0,01) terhadap paraneter kadar air.

Kata Kunci: Ikan, Daun Jambu Biji, Daun Gambir, Lama Penyimpanan, Bakteri

1
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

1. PENDAHULUAN
Ikan adalah bahan makanan yang banyak mengandung protein dan
dikonsumsi manusia sejak dahulu. Ikan banyak dikenal karena termasuk lauk
pauk yang mudah didapat, harga terjangkau, dan memiliki nilai gizi yang cukup.
Ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan busuk bila tidak langsung
dikonsumsi dalam waktu 6-7 jam setelah penangkapan. Ikan akan mulai
membusuk akibat bakteri. Oleh karena itu pengawetan ikan perlu dilakukan untuk
mencegah dan memperpanjang masa simpan ikan terutama pada saat musim
ikan melimpah (Indriati. 2006).
Ikan kembung (Rastrelliger sp) adalah salah satu jenis ikan laut yang banyak
tersedia di Indonesia. Pemanfaatan ikan kembung oleh masyarakat tergolong
tinggi, baik untuk dikonsumsi langsung maupun sebagai bahan baku produk
olahan dan termasuk dalam salah satu bahan kebutuhan pokok penting di
Indonesia (Siregar, 2011).
Ikan mudah mengalami pembusukan lebih cepat dibandingkan dengan
bahan makanan lainnya karena semua proses pembusukan memerlukan air,
sementara hampir 80% tubuh ikan terdiri dari air, sehingga merupakan media
yang baik bagi pertumbuhan bakteri pembusuk dan mikroorganisme lainnya.
Faktor utama dari pembusukan yaitu akibat aktivitas mikroorganisme, reaksi-
reaksi enzimatis dan reaksi-reaksi kimia. Proses kerusakan pangan dapat diatasi
dengan mengkonsumsi secepat mungkin atau pengawetan (Radji, 2010).
Berdasarkan penelitian Rhena Justitia (2017) tentang Pengaruh Berbagai
Konsentrasi Larutan Jahe Dan Lama Waktu Perendaman Terhadap Jumlah Total
Mikroba Pada Ikan Bandeng. Hasil penelitian dengan konsentrasi 0%, 10%,
15%, 20% yaitu 61x103, 5x103, 4x103 dan 2,5x103. Lama perendaman 0 Jam, 3
Jam dan 4 Jam yaitu 26,3x103, 32x103 dan 25,5x103.
Peneltian Anna Roosina (2015) tentang Pengawetan Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) Menggunakan Daun Sirih Dengan Variasi Lama Prendaman Yang
Berbeda. Hasil penelitian lama perendaman 60 menit, 90 menit, dan 120 menit,
pada parameter total mikroba yaitu 27x105, 48x105 dan 65x105. pH yaitu 6,3, 6,3
dan 6,3. Kadar Air 49, 51 dan 47.
Penelitian Julia Melanie (2014) tentang Pengaruh Konsentrasi Garam Dan
Waktu Perendaman Terhadap Cita Rasa Ikan Kawalinya (Selar Leptolepis) Asin
Kering, dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan waktu perendaman 4 Jam, 6
Jam dan 8 Jam. Hasil parameter terhadap kenampakan dengan rata rata 70,33,
75 dan 45,33, Nilai Bau 68,67, 73,67 dan 30, Nilai Rasa 72, 72,67 dan 38,67.
Permasalahan yang sering terjadi pada masyarakat khususnya pedagang
ikan yang menggunakan bahan pengawet yang dilarang seperti menambahkan
formalin sebagai bahan pengawet dengan tujuan agar memiliki daya simpan
yang lebih lama dan tidak membuat ikan cepat rusak. Pemakaian formalin tidak
dianjurkan karena mengandung zat formaldehid yang bersifat racun bagi
manusia dan bisa menyebabkan kematian. Formalin (Formaldehid) merupakan
pengawet buatan yang dilarang untuk mengawetkan makanan karena sangat
berbahaya bagi tubuh dan kesehatan. Masyarakat juga menggunakan es untuk
memperlambat pembusukan pada ikan. Es yang digunakan harus terus diganti
bila telah mencair. Mengingat sulitnya mendapat bahan kimia yang tidak
berbahaya, sebaiknya digunakan bahan kimia alami yang berasal dari tumbuhan
seperti tanaman jambu biji (Psidium guajava L) dan tanaman gambir (Uncariae
Romulus et Uncus) (Saparinto, 2006).

2
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

Tanaman jambu biji (Psidium guajava L) adalah tanaman yang bersifat


antifungi, antimikroba dan antioksidan ekstrak daun jambu biji mengandung
senyawa tanin, minyak atsiri, flavonoid, dan saponin, sehingga dapat digunakan
sebagai pengawet alami. Komponen-komponen ini mampu mencegah adanya
bakteri patogen dalam makanan yang diketahui sebagai pembusuk pada
makanan
Berdasarkan kandungan dan potensi tanaman jambu biji maka diharapkan
dapat dijadikan bahan pengawet alami ikan. Selain itu daun jambu biji sangat
mudah dijumpai sehingga mudah untuk diaplikasikan maka penulis sangat
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Potensi Pemberian Ekstrak
Daun jambu biji (Psidium guajava L) Sebagai Pengawet Alami Ikan kembung
(Rastrelliger sp.) (Yana dan Yuli, 2014).
Tanaman Gambir merupakan komoditas ekspor Indonesia dari sub-sektor
perkebunan yang masih diusahakan secara tradisional. Pangsa pasar
internasional gambir Indonesia antara lain Singapura, Pakistan, India,
Bangladesh, Taiwan, Korea Selatan, Jepang dan beberapa negara Eropa
termasuk keluarga Rubiaceae Tanaman gambir (Uncariae romulus et uncus) di
Indonesia daun dan getahnya digunakan untuk bahan kelengkapan untuk
menyirih. Tanaman yang ini juga sering digunakan untuk obat luka bakar, sakit
kepala, diare, disentri, sariawan, dan sakit kulit, serta bahan penyamak kulit dan
bahan pewarna tekstil. Secara alami para produsen makanan sering
menggunakan tanaman yang daunnya berbentuk bujur sangkar dengan
permukaan licin ini untuk pengawet makanan. Oleh karena itu, gambir memiliki
kandungan senyawa tanin, minyak atsiri, flavonoid dan saponin yang dapat
mengawetkan makanan dari kerusakan akibat mikroorganisme dan degradasi
reaksi oksidasi (penyebab basi) (Damanik dkk, 2014).

2. METODE
Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap
(RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu :
Faktor I : Perbandingan Konsentrasi
Daun Jambu Biji dan Daun Gambir
terdiri dari 4 taraf yaitu :
D1 = 50 % : 50 %
D2 = 60 % : 40 %
D3 = 70 % : 30 %
D4 = 80% : 20 %
Faktor II : Lama Penyimpanan (L) terdiri dari 4 taraf yaitu :
L1 = 12 Jam L3 = 24 Jam
L2 = 18 Jam L3 = 48 Jam
Banyaknya kombinasi perlakuan (Tc) adalah 4 x 4 = 16, maka jumlah ulangan
Banyaknya kombinasi perlakuan (Tc) adalah sebanyak 4 x 4 = 16, sehingga
jumlah ulangan percobaan (n) dapat dihitung sebagia berikut :
Tc (n-1) ≥ 15
16 (n-1) ≥ 15
16 n-16 ≥ 15
16n ≥ 31
n ≥ 1,937…………. Dibulatkan menjadi n = 2
Maka untuk ketelitian penelitian, dilakukan ulangan sebanyak 2 (dua) kali.

3
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

Model Rancangan Percobaan


Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial
dengan model :
Ỹijk = µ + αi + βj + (αβ)ij + εijk
Dimana :
Ỹijk : Pengamatan dari faktor L dari taraf ke-i dan faktor A pada taraf ke-j
dengan ulangan ke-k.
µ : Efek nilai tengah
αi : Efek dari faktor L pada taraf ke-i.
βj : Efek dari faktor D pada taraf ke-j.
(αβ)ij : Efek interaksi faktor L pada taraf ke-i dan faktor D pada taraf kej.
Εijk : Efek galat dari faktor L pada taraf ke-i dan faktor A pada taraf ke-j dalam
ulangan ke-k.
Parameter Pengamatan
Uji Total Mikroba dengan Metode Plate Count (Gustiani, 2009)
Bahan diambil sebanyak 1 mL dan dimasukkan kedalam tabung reaksi
kemudian ditambahkan aquadest 9 ml dan diaduk sampai merata. Hasil dari
pengenceran ini diambil dengan pipet volume sebanyak 0,1 mL kemudian
ditambahkan aquadest 9,9 mL. Pengenceran ini dilakukan sampai 108. Dari hasil
pengenceran pada tabung reaksi yang terakhir diambil sebanyak 1 mL dan
diratakan pada medium agar PCA yang telah disiapkan diatas cawan petridish,
selanjutnya diinkubasi selama 24 jam pada suhu 32oC dengan posisi terbalik.
Jumlah koloni yang ada dihitung dengan colony counter.
Derajat Keasaman (Soebroeto, 2012)
Uji pH dilakukan dengan menggunakan pH meyer Ohauss. Pengukuran
dilakukan dengan mencelupkan elektroda pH meter kedalam setiap sampel yang
akan diuji elektroda dibilas dengan aquadest dan dikeringkan dengan tisu.
Elektroda dicelupkan pada sampel dan pH meter diset pada pengukuran pH.
Elektroda dibiarkan beberapa saat sampai jarum pH meter stabil. Jarum pH
meter menunjukkan pH sampel. Uji pH digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suata bahan .pH kuran dari 7 disebut
bersifat asam, pH lebih dari 7 dikatakan bersifat basa atau alkali dengan pH
sama dengan 7 bersifat netral.
Kadar Air (AOAC, 1995)
Prinsip kadar air dengan metode oven yaitu dengan penguapan komponen
lain dengan pemanasan yang stabil. Langkah awal cawan alumunium
dipanaskan dengan oven, kemudian dimasukkan kedalam desikator. Timbang
sampel sebanyak 5 gr dan masukkan kedalam cawan yang telah ditimbang
sebelumnya, sampel yang telah diletakkan pada cawan dipanaskan dengan oven
dengan temperature 100oC, dan didinginkan kembali dalam desikator, dan
langkah terakhir cawan ditimbang. Pemanasan dilakukan berulang sampai berat
menjadi konstan.
Uji Organoleptik Kenampakan Mata (Juniarto, 2003)
Penentuan uji organoleptik dilakukan dengan uji kesukaan atau uji hedonic.
Caranya sampel diuji secara acak dengan memberikan kode bahan yang akan
diuji kepada 10 panelis yang akan melakukan penilaian. Pengujian dilakukan
secara indrawi yang ditentukan berdasarkan skala numerik.
Uji Organoleptik Tekstur (Juniarto, 2003)
Penentuan uji organoleptik dilakukan dengan uji kesukaan atau uji hedonic.
Caranya sampel diuji secara acak dengan memberikan kode bahan yang akan

4
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

diuji kepada 10 panelis yang akan melakukan penilaian. Pengujian dilakukan


secara indrawi yang ditentukan berdasarkan skala numerik.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistik pengawetan alami ikan
gembung, secara umum menunjukkan bahwa Perbandingan konsentrasi daun
jambu biji dan daun gambir berpengaruh terhadap parameter yang diamati. Data
rata-rata pengamatan berpengaruh pada perbandingan konsentrasi daun jambu
biji dan daun gambir terhadap masing-masing parameter dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Pengaruh Perbandingan Konsentrasi Daun Jambu Biji dan Daun Gambir
Terhadap Parameter Pengawetan Alami Ikan Gembung

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa perbandingan konsentrasi daun jambu biji
dan daun gambir memiliki pengaruh yang berbeda-beda pada masing-masing
parameter tersebut. Parameter total mikroba, pH, kadar air, organoleptik
kenampakan mata dan organoleptik tekstur mengalami peningkatan.
Sedangkan hasil penelitian dan uji statistik pengawetan alami ikan gembung,
secara umum menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan berpengaruh
terhadap parameter yang diamati. Data rata-rata pengamatan berpengaruh pada
lama penyimpanan terhadap masing-masing parameter dapat dilihat pada Tabel
2.
Tabel 2. Pengaruh Lama Penyimpanan Parameter Pengawetan Alami Ikan
Gembung

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa semakin lama penyimpanan memiliki


pengaruh yang berbeda-beda pada masing-masing parameter tersebut.
Parameter total mikroba, pH dan kadar air mengalami peningkatan. Sedangkan
parameter organoleptik kenampakan mata dan organoleptik tekstur mengalami
penurunan.

5
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

Uji Total Mikroba


Pengaruh Perbandingan Konsentrasi
Berdasarkan analisi sidik ragam bahwa pengaruh perbandingan konsentrasi
daun jambu biji dan daun gambir memberikan hasil yang berbeda sangat nyata
(p<0,01) terhadap Uji Total Mikroba.
Tabel 3. Uji Pengaruh Perbandingan Konsentrasi Daun Jambu Biji dan Daun
Gambir Terhadap Uji Total Mikroba

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa D1 berbeda sangat nyata dengan


D2, D3 dan D4. D2 berbeda nyata dengan D3 dan D4. D3 berbeda nyata dengan
D4. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakukan D1 = 5,266 LogCFU/g dan nilai
terendah dapat dikihat pada perlakuan D4 = 5,235 LogCFU/g.
Dapat diketahui bahwa pengawetan ikan kembung dengan menambahkan
ekstrak daun jambu biji dan daun gambir yang dilakukan dengan cara merendam
sampel ikan gembung. Semakin banyak penambahan ekstrak daun jambu biji
dan daun gambir memiliki jumlah mikroba lebih rendah (sedikit) yaitu pada
perlakuan D4 yaitu 80:20 %. Dikarenakan kandungan anti mikroba yang terdapat
pada ekstrak tersebut mampu menghambat pertumbuhan mikroba pada daging
ikan kembung. Menurut literatur (Wiwi, 2005) daun jambu biji dan daun gambir
memiliki senyawa antimikroba yaitu fenol, flavonoid, terpenoid. Jenis mikroba
yang terdapat pada daging ikan yang dapat di hambat seperti E. coli, salmonella
typhi, staphylococcus aureus dan vibrio cholerae. Senyawa fenol mempunyai
hambatan dalam pembentukan dinding sel, sedangkan efek antibakteri dari
senyawa terpenoid dan flavonoid adalah mempunyai kemampuan dapat merusak
membran dan dinding sel bakteri yang tidak terbentuk sempurna (Suryawati,
2011). Penambahan konsentrasi senyawa antimikroba diduga dapat
meningkatkan penetrasi senyawa antimikroba ke bagian dalam sel mikroba yang
akan merusak sistem metabolisme sel dan dapat mengakibatkan kematian sel.
Lama Penyimpanan
Berdasarkan analisi sidik ragam bahwa pengaruh lama penyimpanan
memberikan hasil yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap uji total mikroba.
Tingkat perbedan tersebeut telah diuji beda rata-rata dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Uji Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Uji Total Mikroba

6
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa L1 berbeda nyata dengan L2, L3


dan L4. L2 berbeda sangat nyata dengan L3 dan L4. L3 berbeda nyata dengan L4.
Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakukan L4 = 5,341 LogCFU/g dan nilai
terendah dapat dikihat pada perlakuan L1 = 5,108 LogCFU/g.
Dapat diketahui bahwa semakin lama penyimpanan jumlah bakteri
meningkat. Pengujian total mikroba dengan penyimpanan kisaran 12, 18, 24 dan
48 jam mengakibatkan total mikroba meningkat. Hal ini sesuai dengan literatur
(Liviawaty dan Afrianto, 2010) yang menyatakan bahwa seiring dengan lamanya
penyimpanan menyebabkan jumlah bakteri meningkat karena daging ikan
merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroba. Hai ini
dikarenakan kandungan protein pada daging ikan cukup tinggi dan memiliki gizi
yang memadai sebagai sumber makanan dan media yang baik bagi mikroba,
sehingga memudahkan bakteri untuk tumbuh juga dapat dipengaruhi oleh lama
penyimpanan. Daging ikan merupakan substrat yang sangat baik untuk bateri
karena menyediakan senyawa-senyawa yang terdapat menjadi sumber nitrogen,
karbon dan nutrien-nutrien lain untuk kebutuhan hidupnya (Mulyono, 2010).
Peningkatan jumlah total mikroba selama penyimpanan menunjukkan penurunan
tingkat kesegaran pada ikan.
Pengaruh Antara Perbandingan Konsentrasi Daun Jambu Biji dan Daun
Gambir dan Lama Penyimpanan Terhadap Uji Total Mikroba
Berdasarkan daftar analisi sidik ragam diketahui bahwa interaksi antara
Perbandingan konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir memberikan
pengaruh berbeda tidak nyata (p>0,05) pada parameter uji total mikroba.
Sehingga pengujian selanjutnya tidak dilakukan. Tidak ada terjadinya interaksi
berarti pengaruh suatu faktor (formulasi dan lama penyimpanan) tetap, pada
setiap taraf faktor yang lainnya. Jadi bila tidak terjadi interaksi antara taraf-taraf
suatu faktor saling sama dengan lainnya.
Derajat Keasaman (pH)
Pengaruh Perbandingan Konsentrasi
Berdasarkan analisi sidik ragam bahwa pengaruh perbandingan konsentrasi
daun jambu biji dan daun gambir memberikan hasil yang berbeda sangat nyata
(p<0,01) terhadap pH. Tingkat perbedan tersebeut telah diuji beda rata-rata
dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Uji Pengaruh Perbandingan Konsentrasi Daun Jambu Biji dan Daun
Gambir Terhadap Parameter pH

Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa D1 berbeda sangat nyata dengan


D2, D3 dan D4. D2 berbeda sangat nyata dengan D3 dan D4. D3 berbeda sangat
nyata dengan D4. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakukan D4 = 6,155 dan
nilai terendah dapat dikihat pada perlakuan D1 = 5,949.

7
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

Dapat diketahui pengaruh perbandingan konsentrasi daun jambu biji dan


daun gambir pada ikan terhadap parameter pH memberikan daya hambat bakteri
yang cukup baik bagi pengawetan ikan gembung. Dimana daun jambu biji dan
daun gambir memberikan pengaruh nyata terhadap nilai pH. Hal ini sesuai
dengan literatur Afrianto (2014) menyatakan bahwa keasaman atau kebasahan
lingkungan berpengaruh terhadap aktivitas dan stabilitas makromolekul
pertumbuhan dan metabolisme miroorganisme. Sumber enzim dapat berasal dari
ikan maupun mikroba yang hidup pada tubuh ikan. Menurut Ilyas (1983)
menyatakan bahwa pH optimum untuk pertumbuhan bakteri pada ikan biasnya
berada antra 6,4-6,6 atau medekati netral. Pada keadaan asam (pH<7)
pertumbuhan bakteri terhambat namun beberapa jenis bakteri masih dapat hidup
pada keadaan asam. Jika pH melebihi >7 maka ikan akan mudah mengalami
kerusakan, karena rendahnya cadangan glikogen dalam daging ikan (Buckle,
1987).
Lama Penyimpanan
Berdasarkan analisi sidik ragam bahwa pengaruh lama penyimpanan
memberikan hasil yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap pH. Dapat
diketahui bahwa semakin lama penyimpanan pengawetan pada ikan dapat
meningkatkan derajat keasaman (pH). Perubahan pH pada daging ikan sangat
berepengaruh terhadap proses autolisis dan penyerangan bakteri. Penyimpanan
yang terlalu lama dapat meningkatkan derajat keasaman (pH) pada ikan
gembung. Hal ini dapat dipengaruhi oleh lamanya penyimpanan sehingga
munuju kearah basa dari proses perombakan protein pada daging ikan oleh
enzim dan bakteri. Menurut litertaur (Santoso,1999) yang menyatakan bahwa
peningkatan nilai pH pada daging ikan menunjukkan adanya aktivitas enzim
proteolitik (enzim protein) yang terdapat pada jaringan daging ikan sehingga
terbentuk senyawa amonia yang bersifat basa. pH yang meningkat >7
menandakan bahwa ikan tidak segar lagi. Ikan telah mengalami pembusukan
dimana telah terbentuk amonia sebagai hasil degradasi protein. Oleh karena itu
pH dapat digunakan untuk menentukan perubahan yang terjadi pada ikan.
Pengaruh Antara Perbandingan Konsentrasi Daun Jambu Biji dan Daun
Gambir dan Lama Penyimpanan Terhadap pH
Berdasarkan daftar analisi sidik ragam diketahui bahwa interaksi antara
perbandingan konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir memberikan
pengaruh berbeda tidak nyata (p>0,05) pada parameter derajat keasaman (pH).
Sehingga pengujian selanjutnya tidak dilakukan. Tidak ada terjadinya interaksi
berarti pengaruh suatu faktor (formulasi dan lama penyimpanan) tetap, pada
setiap taraf faktor yang lainnya. Jadi bila tidak terjadi interaksi antara taraf-taraf
suatu faktor saling sama dengan lainnya.
Kadar Air
Pengaruh Perbandingan Konsentrasi
Berdasarkan analisi sidik ragam bahwa pengaruh perbandingan konsentrasi
daun jambu biji dan daun gambir memberikan hasil yang berbeda sangat nyata
(p<0,01) terhadap kadar air. Dapat diketahui bahwa semakin banyak konsentrasi
daun jambu biji dan daun gambir memberikan pengaruh sangat nyata pada
parameter kadar air. Penggunaan pengawetan ini bertujuan unutuk menghindari
terjadinya kerusakan terhadap bahan pangan yang disebabkan adanya akibat
aktivitas mikroorganisme, reaksi-reaksi enzimatis dan reaksi-reaksi kimia
Pada penelitian ini penambahan konsentrasi ekstaksi daun jambu biji dan
daun gambir menunjukan kadar air meningkat. Hasil paramter kadar air

8
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

menunjukkan bahwa besarnya konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir
dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk pada ikan gembung.
Semakin tinggi konsentrasi ekstrak tersebut memiliki daya hambat pertumbuhan
bakteri yang lebih rendah, karena dengan semakin tinggi konsentrasi maka akan
semakin pekat, seingga penetrasi ekstrak daun jambu biji dan daun gambir
terhadap ikan kembung menjadi terhambat. Daun jambu biji dan daun gambir
memliki kandungan senyawa fenol yang cukup banyak diantaranya tanin dan
falvonoid, sehingga daun jambu biji bersifat antimikroba (Hermawan, 2012).
Lama Penyimpanan
Berdasarkan analisi sidik ragam (Lampiran 3) bahwa pengaruh lama
penyimpanan memberikan hasil yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap
organoleptik kadar air. Dapat diketahui bahwa semakin lama penyimpanan ada
ikan kembung nilai kadar airnya semakin meningkat. Peningkatan kadar air
dipengaruhi oleh lama penyimpanan. Semakin lama penyimpanan maka semakin
banyak kandungan uap airnya, sehingga kadar air produk meningkat. Kadar air
yang tinggi dapat menyebabkan produk lebih mudah mengalami kerusakan dari
mikroorganisme perusak untuk pertumbuhannya. Tingginya kadar air
mengakibatkan mudahnya bakteri kapang dan khamir mudah berkembang biak,
dapat mengakibatkan perubahan pada bahan pangan (Winarno,1997).
Penyimpanan pada suhu ruang dapat memperlambat aktivitas metabolisme,
pertumbuhan mikroba dan mencegah terjadinya reaksi-reaksi kimia dan
hilangnya kadar air dari bahan pangan (Muchtadi dan Sugioyono, 2013).
Pada penelitian ini, efek dari formulasi daun jambu biji dan daun gambir
sebagai pengawetan kurang efektif pada parameter kadar air dalam pengawetan
ikan kembung pada lama penyimpanan. Lama penyimpanan yang efektif adalah
pada perlakuan L3 yaitu 24 Jam, lebih dari itu pengawetan ikan akan mengalami
peningkatann kadar air. Hal ini dapat mempercepat proses perkembangbiakan
mikroorganisme pembusuk yang terdapat didalamnya.
Air dalam bahan makanan terdapat dalam bentuk air bebas, dimana air yang
terikat secara lemah dan air dalam keadaan terikat kuat akan membentuk hidrat.
Air dalam bentuk bebas dapat membantu terjadinya proses kerusakan yang
disebabkan pada proses kimiawi, enzimatik dan mikrobiologis. Kandungan air
yang rendah dapat menghambat proses hidrolisis, tetapi kadar air yang tinggi
dapat mempercepat reaksi hidrolisis. Lama penyimpanan berpengaruh pada
kadar air pada daging ikan, karena proses denaturasi protein daging ikan yang
terdapat membebaskan air selama penyimpanan. Aktivitas bakteri dapat
menguraikan komponen daging juga dapat memberikan air. Meningkatnya kadar
air ini dapat menyebabkan kekurangannya kekenyalan daging ikan (Sudarmadji,
1996).
Pengaruh Antara Perbandingan Konsentrasi Daun Jambu Biji dan Daun
Gambir dan Lama Penyimpanan Terhadap Kadar Air
Berdasarkan daftar analisi sidik ragam diketahui bahwa interaksi antara
perbandingan konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir memberikan
pengaruh berbeda tidak nyata (p<0,01) pada parameter kadar air. Interaksi
antara perbandingan konsentrasi dan lama penyimpanan pada kadar air
mengalami kenaikan. Daun jambu biji dan daun gambir dapat menghambat
pertumbuhan bakteri pembusuk pada ikan gembung. karena dengan semakin
tinggi konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir maka akan semakin pekat
seingga penetrasi ekstrak daun jambu biji terhadap ikan kembung menjadi
terhambat. Karena memiliki kandungan senyawa fenol yang cukup banyak

9
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

diantaranya tanin dan falvonoid, sehingga daun jambu biji bersifat antimikroba
(Hermawan, 2012). Peningkatan kadar air dipengaruhi oleh kelembaban suhu
ruang. Lama penyimpanan berpengaruh pada kadar air pada daging ikan, karena
proses denaturasi protein daging ikan yang terdapat membebaskan air selama
penyimpanan. Aktivitas bakteri dapat menguraikan komponen daging juga dapat
memberikan air. Meningkatnya kadar air ini dapat menyebabkan kekurangannya
kekenyalan daging ikan (Sudarmadji, 1996).
Organoleptik Kenampakan Mata
Pengaruh Perbandingan Konsentrasi
Berdasarkan analisi sidik ragam bahwa pengaruh perbandingan konsentrasi
daun jambu biji dan daun gambir memberikan hasil yang berbeda sangat nyata
(p<0,01) terhadap organoleptik kenampakan mata. Dapat diketahui bahwa
parameter kenampakan mata bertujuan untuk mengukur kesegaran pada ikan
tersebut. Penentuan kesegaran ijkan dapat dilihat dengan faktor kmiawi, fisikawi
dan mikrobiologi. Perendaman ikan gembung dalam ekstrak daun jambu biji dan
daun gambir dilakukan dengan merendam seluruh permukaan ikan. Semakin
banyak penambahan konsentrasi ekstrak daun jambu biji dan daun gambir, nilai
oganoleptik kenampakan mata semakin tinggi, dikarenakan ekstrak dari kedua
daun tersebut memiliki senyawa flavonoid, saponin, minyak atsiri, tanin, alkaloid,
glikosida dan steroida/tri terperoida yang dimana senyawa tersebut bermanfaat
sebagai antimikroba yang dapat mengawetkan pada ikan (Hermawan, 2012).
Hasil uji organoleptik kenampakan mataini, mengarah ke standar mutu
hedonik 7 yang dimana memiliki ciri-ciri bola mata rata, kornea agak keruh, pupil
agak abu-abu, warna sedikit mengkilap. Menurut (Julianto, 2003) yang
menyatakan bahwa mata ikan segar ditandai dengan bentuk bola mata cembung
atau relatif datar, sedangkan ikan tidak segar ditandai dengan bola mata yang
cekung dan keruh.
Lama Penyimpanan
Berdasarkan analisi sidik ragam (Lampiran 4) bahwa pengaruh lama
penyimpanan memberikan hasil yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap
organoleptik kenampakan mata. Dapat diketahui bahwa dari hasil penelitian
panelis terhadap kenampakan mata pada ikan kembung pada lama
penyimpanan 12-18 jam, panelis dapat menilai kenmapakan mata yang masih
cerah, bola mata rata dan korea yang masih jernih. Sedangkan pada
penyimpanan 24-48 jam hasil dari panelis menurun karena menunjukan ciri-ciri
mata yang mulai cekung, pupil berubah keabuabuan dan kornea mata yang tidak
jernih lagi. Penurunan nilai kemampuan mata dipengaruhi oleh lamanya masa
simpan. Hal ini sesuai dengan literatur (Widyasari, 2006) yang menyatakan
bahwa dengan semakin lama masa simpan ikan, maka nilai kenampakan terus
menurun. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan secara fisik,
kimiawi dan mikrobiologi. Perubahan kenampakan mata ikan kembung dari
cembung ke cekung terjadi diakibatkan adanya kerusakan pada kornea dan pupil
ikan yang disebabkan oleh aktivitas mikroba.
Pengaruh Antara Perbandingan Konsentrasi Daun Jambu Biji dan Daun
Gambir dan Lama Penyimpanan Terhadap Organoleptik Kenampakan Mata
Berdasarkan daftar analisi sidik ragam diketahui bahwa interaksi antara
perbandingan konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir memberikan
pengaruh berbeda tidak nyata (p>0,05) pada parameter organoleptik
kenampakan mata. Sehingga pengujian selanjutnya tidak dilakukan. Tidak ada
terjadinya interaksi berarti pengaruh suatu faktor (formulasi dan lama

10
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

penyimpanan) tetap, pada setiap taraf faktor yang lainnya. Jadi bila tidak terjadi
interaksi antara taraf-taraf suatu faktor saling sama dengan lainnya.
Organoleptik Tekstur
Pengaruh Perbandingan Konsentrasi
Berdasarkan analisi sidik ragam bahwa pengaruh perbandingan konsentrasi
daun jambu biji dan daun gambir memberikan hasil yang berbeda sangat nyata
(p<0,01) terhadap organoleptik tekstur. Dapat diketahui bahwa pengaruh
perbandingan konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir memberikan tekstur
yang cukup baik bagi pengawaten ikan kembung yang dilakukan. Menurut
literatur (Widiastuti, 2008) yang menyatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa
ekstrak daun jambu biji dan daun gambir memiliki pengaruh untuk menghambat
aktivitas bakteri, sehingga proses degradasi protein terhambat dan kerusakan
tekstur daging dapat lebih dihambat dalam masa penyimpanan. Hal ini dapat
membuat tekstur daging dapat terhindar dari kerusakan mikroorganisme
pembusuk yang dapat merusak tekstur daging.
Lama Penyimpanan
Berdasarkan analisi sidik ragam bahwa pengaruh lama penyimpanan
memberikan hasil yang berbeda sangat nyata (p<0,05) terhadap organoleptik
Tekstur. Dapat diketahui bahwa lama penyimpanan yang dilakukan pada
penelitian ini berkisar 12, 18, 24 dan 48 jam. Hasil uji organoleptik pada ikan
gembung menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan maka hasil teksturnya
menurun (lembek). Perubahan tesktur daging ikan dipengaruhi oleh aktivitas
enzim yang semakin meningkat pada proses autolysis, sehingga menyebabkan
tekstur daging ikan menjadi lembek. Bakteri mulai merusak ikan dengan
mengurangi protein daging (Widiastuti, 2008). Menurut literatur (Himawati,
2010) yang menyatakan bahwa semakin lama penyimpanan maka kandungan air
semakin bertambah. Tingginya kadar air menjadi penyebab pertumbuhan
mikroorganisme pembusuk yang menyebabkan peruahan tekstur ikan yang
disebabkan oleh denaturasi protein, sehingga tekstur ikan kembung menjadi lunak
dan elastisitasnya menurun.
Pengaruh Antara Perbandingan Konsentrasi Daun Jambu Biji dan Daun
Gambir dan Lama Penyimpanan Terhadap Organoleptik Tekstur
Berdasarkan daftar analisi sidik ragam diketahui bahwa interaksi antara
perbandingan konsentrasi daun jambu biji dan daun gambir memberikan
pengaruh berbeda tidak nyata (p>0,05) pada parameter organoleptik tekstur.
Sehingga pengujian selanjutnya tidak dilakukan. Tidak ada terjadinya interaksi
berarti pengaruh suatu faktor (formulasi dan lama penyimpanan) tetap, pada
setiap taraf faktor yang lainnya. Jadi bila tidak terjadi interaksi antara taraf-taraf
suatu faktor saling sama dengan lainnya.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Perbandingan Konsentrasi
Daun Jambu Biji dan Daun Gambir dan Lama Penyimpanan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Perbandingan konsentrasi memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
pada taraf (p<0,01) terhadap parameter uji total mikroba, pH, kadar air,
organoleptik kenampakan mata dan organoleptik tekstur.

11
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

2. Lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada traf


(p<,0,01) terhadap parameter uji total mikroba, pH, kadar air dan
organoleptik kenampakan mata. Sedangkan parameter organoleptik tekstur
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada taraf (p<0,05).
3. Interaksi perlakuan antara pengaruh perbandingan konsentrasi dan lama
penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada taraf
(p<0,01) terhadap paraneter kadar air.
4. Perlakuan terbaik pada parameter total mikroba (D3L1), pH (D4L4), kadar air
(D3L4), organoleptik kenampakan mata (D3L2) dan organoleptik tekstur
(D2L4).

REFERENSI
Afrianto, E dan Liviawaty E. 2014. Penanganan Ikan Segar. Widya Padjajaran. Bandung.
ALRIDIWIRSAH, A., LUBIS, R. M., & NOVITA, A. (2020, February). The Effect of Pruning
and Chicken Manure on Vegetative Growth of Honey Deli (Syzygiumaqueum Burn F.)
in 9 Months Age. In Proceeding International Conference Sustainable Agriculture and
Natural Resources Management (ICoSAaNRM) (Vol. 2, No. 01).
Amelia, Sri. 2005. Vibrio Cholerae. Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
Anggraini, W., 2011. Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava
L.) pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Skripsi Fakultas Farmasi, UMS, Surakarta.
Anissa, A., Anggraini, A., Putri, S. M., & Putra, Y. A. (2019). Analysis Of Business Feasi-
bility Of Bio Solid Rubber (Bsr) As A Content Of Rubber Vibration. JASc (Journal of
Agribusiness Sciences), 2(2), 47-52.
Anonim, B. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.Direktorat
Pengawasan Obat Tradisional. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
AOAC. 1995. Official Method of Analysis of The Association of Official Analytical
Chemint. Association of Official Analytical Chemint, Washington, D.C. USA.
Apriyanti, I., Siregar, G., & Dalimunthe, M. A. (2018). FINANCIAL FEASIBILITY OF RICE
RED RICE FARMING Oryza nivara (CASE STUDY: VILLAGE OF SARAN PADANG,
DOLOK SILAU SUBDISTRICT, SIMALUNGUN REGENCY). JASc (Journal of Agri-
business Sciences), 1(1).
Aziz. 2013. Kajian Terhadap Kenyamanan Ruang Teori Di Fakultas. Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Barus, W. A., Khair, H., & Pratama, H. P. (2020). Karakter Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Aplikasi Ampas Tahu dan POC Daun
Gamal. AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 22(3), 183-189.
Bhunia, A. K. 2008. Foodborne Microbial Pathogenes. Mechanisms and Pathogenesis.
United States of America. LLC.
Bismala, L., & Siregar, G. (2020, February). Development Model Of Halal Destination: A
Literature Review. In Proceeding International Seminar of Islamic Studies (Vol. 1, No.
1, pp. 624-632).
Burhanuddin,S., N, Tampubolon. 1984. Sumber Daya Ikan Kembung. LIPI. Jakarta.
Cahyadi, W. 2005. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Penerbit
Bumi Aksara. Jakarta.
Cemda, A. R. (2021). [HAKI] FIGUR RUKO DALAM RUANG KOTA (Sebuah Kajian Ten-
tang Perkembangan Struktur Ruang dan Marfologi Kota pada Kawasan Berkas Pusat
Kesulitan Deli Kota Medan). KUMPULAN BERKAS KEPANGKATAN DOSEN.
Damanik, D.D.P., Surbakti, N., Hasibuan, R., 2014. Ekstrak katekin dari daun gambir
(Uncaria gambir Roxb) dengan metode maserasi. Jurnal Teknologi Kimia. USU 3, 10–
14.

12
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

Fitria, F. (2018). Population Of Worm Soil Preparation On Land And Management Of


Weeds Three District In North Sumatra Province. JASc (Journal of Agribusiness Sci-
ences), 1(2), 108-111.
Fratamico, P. M., A. K. Bhuina and J.L. Smith. 2005. Foodborne Pathogens. Microbiology
and Molecular Biology. Caister Academic Press. New York. 453 p.
Friedman., Komariah, Ardananurdin. 2004. Nutritional Value of Protein from Different
Food Sources. Health Benefits of Marine Foods and Ingredients. Norway : University
of Thomso, Faculty of Fisheries Science. Biotechnology Advances 29, pp: 508-518.
Gustiani, E. 2009. Pengendalian Cemaran Mikroba Pada Bahan Pangan Asal Ternak
(Daging dan Susu) Mulai Dari Peternakan Sampai Dihidangkan. Jurnal Litbang
Pertanian, 28 (3): 96-100.
Habib, A., & Risnawati, R. (2018). Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Per-
mintaan Buah Pepaya Impor Di Kota Medan. Kumpulan Penelitian dan Pengabdian
Dosen, 1(1).
Habib, A., & Siregar, M. (2021). Local Layer Duck Livestock Business Development
Strategy In The Desa Pematang Johar Deli Serdang. JASc (Journal of Agribusiness
Sciences), 4(1), 21-28.
Hadad, EA, A, Hamid. 2007. Teknologi Budidaya dan Pengolahan Hasil Gambir.Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri. Balai Besar Penelitian
dan Pengkajian Teknologi Pertanian.
Harahap, M., Siregar, G., & Riza, F. V. (2021). Mapping The Potential Of Village Agricul-
tural Social Economic Improvement Efforts In Lubuk Kertang Village Kecamatan
Berandan Barat Kabupaten Langkat. JASc (Journal of Agribusiness Sciences), 4(1),
8-14.
Hermawan, Adi, P, Noorhamdani. 2012. Uji Aktifitas Ekstrak Daun Jambu Biji Sebagai
Antimikroba Terhadap Bakteri Karies Streptococcus mutans Secara Invtro. Skripsi.
Universitas Brawijaya. Malang.
Himawati E. 2010. Pengaruh Penambahan Asap cair Tempurung Kelapa Destilasi dan
Redestilasi Terhadap Sifat Kimia, Mikrobiologi dan Sensoris Pindang Ikan Layang
(Decapterus spp) Selama Penyimpanan. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Hu, C., J. Zawistowski, W. Ling and D.D. Kitts. 2003. Black Rice (Oryza sativa L. Indica)
Pigmented Fraction Suppresses Both Reactive Oxygen Species and Nitric Oxide in
Chemical and Biological Model Systems. Journal of Agriculture and Food Chemistry
(51) : 5271-5272.
Ilyas. 1983. Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan. Teknik Pendinginan Ikan. C.V.
Paripurna.
Indriati N., Rispayeni dan Heruwati. E.,S. 2006. Studi bakteri pembentuk histamin pada
ikan kembung peda selama proses pengolahan. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan 1: 117 – 124.
Irmawan., S. 2009. Status Perikanan Ikan Kembung di Kabupaten Barru. Laporan
Penelitian. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya Malang.
Isnaeni, Wiwi. 2005. Fisiologi Hewan. Kanisius. Yogyakarta.
Istiqomah. 2013. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi Dan Sokletasi Terhadap
Kadar Piperin Buah Cabe Jawa. Skripsi. UIN Jakarta.
Jawetz. 2008. Medical Microbiology. Edisi 23. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Juniarto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Jumin, 2007. Gambir, tanaman serbaguna yang potensial. Warung Informasi Teknologi
(Warintek)-LIPI, hal. 158-159.
Justitia, Rhena. 2017. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Larutan Jahe Dan Lama Waktu
Perendaman Terhadap Jumlah Total Mikroba Pada Ikan Bandeng. Jurnal Kesehatan
Masyrakat Indonesia.
Kabeakan, N. T. M. B., Alqamari, M., & Yusuf, M. (2020). Pemanfaatan Teknologi Fer-
mentasi Pakan Komplet Berbasis Hijauan Pakan Untuk Ternak Kambing. IHSAN:
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT, 2(2), 196-203.

13
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

Khair, H., Hariani, F., & Rusnadi, M. (2018). Pengaruh Aplikasi Dan Interval Pemberian
Monosodium Glutamat (Msg) Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao
L.). AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 21(2), 195-201.
Khomsan, A. 2004. Makanan Sehat dan Kaya Gizi Dalam Peranan Pangan dan Gizi
Untuk Kualitas Hidup. PT. Gramedia Widiasarana. Jakarta.
Lippi, D & Gotuzzo, E. 2013. The Greatest Steps Towards The Discovery Of Vibrio
cholerae. Experimental and ClinicalMedicine. Unversity Of Florence. Institute Of
Tropical Medicine, Peruvian University. Peru
Liviawaty., E dan Afrianto E. 2010. Penanganan Ikan Segar Proses Penurunan dan Cara
Mempertahankan Kesegaran Ikan. Widya Padjajaran. Bandung.
Lubis, E., Susanti, R., & Nurhajijah, N. (2020). Sosialisasi Teknologi Pengendalian Lalat
Buah Bactrocera Sp Yang Ramah Lingkungan Di Desa Kubu Colia Kecamatan Dolat
Rakyat. JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 21-25.
Manik, J. R., Alqamari, M., & Hanif, A. (2018). Usaha Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Pada Kelompok Ibu-Ibu ‘Aisyi-
yah. JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1).
Manik, J. R., Kabeakan, N. T. M., & Lubis, A. N. (2020). Effectiveness and Efficiency of
using BIO-Smart Planters for Eggplant Farmers (Solanum melongena L.). JASc (Jour-
nal of Agribusiness Sciences), 4(1), 15-20.
Markham. 1998. Cara Mengindentifikasi Flavonoid. ITB. Bandung.
Marjoni, R. 2016. Dasar-dasar Fitokimia. CV Trans Info Media. Jakarta.
Matson, J. S., J. H. Withey., and V. J. Ditita. 2007. Regulatory Networks Controlling.
Vibrio cholerae. Virulence Gene Expression. American Society For Microbiology. 64
(4): 5542-5549.
Mavianti, M. (2021, February). ISLAMIC EDUCATION LEARNING STRATEGY FOR
STUDENTS WITH SPECIAL NEEDS IN THE NEW NORMAL ERA (CASE STUDY:
SLB'AISYIYAH TEMBUNG). In Proceeding International Seminar of Islamic Stud-
ies (Vol. 2, No. 1, pp. 654-658).
Maysura, M. D., Rangkuti, K., & Fuadi, M. (2019). Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu
Dalam Upaya Diversifikasi Pangan. Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil
Pertanian, 2(2), 52-54.
MEDAN, V. S. B. S., & SALSABILA, S. S. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS
E-MODUL MENGGUNAKAN KVISOFT FLIPBOOK MAKER PADA MATERI RELASI
DAN FUNGSI KELAS.
Melanie, Julia. 2014. Pengaruh Konsentrasi Garam Dan Waktu Perendaman Terhadap
Cita Rasa Ikan Kawalinya Asin Kering. Program Studi Pendidikan Biologi. Biopendix
1(1).
Muchtadi dan Sugiyono. 2013. Prinsip Proses dan Teknologi Pangan. Alfabeta. Bandung.
Mulyono. 2020. Pengaruh Penggunaan Berbagai Konsentrasi Biji Kluwak (Pangium
edule) Terhadap daya Awet Ikan Bandeng (Chanos forek) Segar. Skripsi. Teknologi
Hasil Pertanian. Unviersitas Semarang.
Munar, A., Bangun, I. H., & Lubis, E. (2018). Pertumbuhan Sawi Pakchoi (Brassica rapa
L.) Pada Pemberian Pupuk Bokashi Kulit Buah Kakao Dan Poc Kulit Pisa-
ngKepok. AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 21(3), 243-253.
Najlah. 2010. Efektifitas Ekstrak Daun Jambu Biji Daging Buah Putih Terhadap Zona
Radikal Bakteri Staphylococcus aureus. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Nataro, J.P., Kaper, J.B., & Mobley, H.L. 2004. Pathogenic Escherichia coli. Nature
Reviews Microbiology, 2 (7) : 123-140.
Nazir., N. 2000. Gambir; Budidaya, Pengolahan dan Prospek Diversifikasinya, Penerbit
Hutanku.
Neiwan, R.H.H. 2007. Demam. Tipe dan Pendekatan dalam Sudoyo, Aru W, et.al. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUL. Jakarta.

14
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

Novita, A. (2018). Cuktivation of Cocoa (Theobroma cacao). Kumpulan Buku


Dosen, 1(1).
NOVITA, A., JULIA, H., CEMDA, A. R., & SUSANTI, R. (2020, February). Response on
Growth of Vetiveria Zizanioides L. on Giberellin Under Salinity Stress Conditions.
In Proceeding International Conference Sustainable Agriculture and Natural Re-
sources Management (ICoSAaNRM) (Vol. 2, No. 01).
Nurul, Hidayati. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stress Kerja Terhadap Turnover
Intention Karyawan Bag. Marketing PT. Wahana Sahabat Utama. Vol. 11. No. 1 2016.
Nusa, M. I. (2021). KARAKTERISTIK TEH HIJAU DAUN GAHARU HASIL PENGERIN-
GAN VAKUM. Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, 3(2), 73-79.
Nusa, M. I., Masyhura, M. D., & Hakim, F. A. (2019). Identifikasi Mutu Fisik Kimia Dan
Organoleptik Penambahan Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) Pada Pembuatan Es
Krim Sari Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L.). Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan
dan Hasil Pertanian, 2(2), 47-51.
Parama. 2011. Bakteri Salmonella typhi dan Demam Tifoid. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. Vol.6 No.1.
Prihatman., K. 2000. Jambu Biji. Kantor Deputi Menegritek Bidang Pendayagunaan dan
Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta.
Rangkuti, K., Ardilla, D., & Ginting, L. N. (2020). APLIKASI ZERO WASTE MELALUI
PEMBUATAN MINYAK ATSIRI DARI LIMBAH KULIT JERUK PERAS. Martabe:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 317-324.
Saragih, S. A., Takemoto, S., Kusumoto, D., & Kamata, N. (2021). Fungal diversity in the
mycangium of an ambrosia beetle Xylosandrus crassiusculus (Coleoptera: Curculio-
nidae) in Japan during their late dispersal season. Symbiosis, 84(1), 111-118.
Sibuea, M. B. (2020). [Hasil Turnitin] 31. 19% The Effect of Social Economic Factors on
Ability to Save of Farmers. Kumpulan Penelitian dan Pengabdian Dosen.
Siregar, A. F. (2017). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Petani Menanam Bawang
Merah di Desa Cinta Dame Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir.
Siregar, M. S., Masyura, M. D., & Ardilla, D. (2018). Penambahan Komonomer Divinyl
Benzena untuk Meningkatkan Derajat Pencangkokan Anhidrida Maleat pada Karet
Alam Siklis. Kumpulan Penelitian dan Pengabdian Dosen, 1(1).
Siregar, R. S., Siregar, A. F., Manik, J. R., & Lubis, R. F. (2017). Factors Affecting De-
mand Requests Of Beef Cuts In The Market Sibuhuan. AGRIUM: Jurnal Ilmu Per-
tanian, 20(3).
Siregar, S., & Supriana, T. (2018). Socio-Economic Characteristics That Affect The In-
come Of Corn Farmers In Simalungun District. JASc (Journal of Agribusiness Scienc-
es), 1(2), 82-89.
Sofiana. 2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle (5E) Terhadap
Keterampilan Proses sains Biologi Siswa Kelas X SMA Al-Islam I Surakarta. Skripsi
Sarjana pada FKIP Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Suarti, B., & Budijanto, S. (2021). Bio-active compounds, their antioxidant activities, and
the physicochemical and pasting properties of both pigmented and non-pigmented
fermented de-husked rice flour. AIMS Agriculture and Food, 6(1), 49-64.
SUSANTI, R., HANIF, A., & KABEAKAN, N. M. (2018). Determination Concentrations Of
Tuba Root Extract (Derris Eliptica (Roxb.) Benth) To Control Pest Lamprosemaindica-
ta F At Soybean Glycine Max (L.) Merrill. In Proceeding International Conference Sus-
tainable Agriculture and Natural Resources Management (ICoSAaNRM 2018) (Vol. 2,
No. 01).
Susanti, R., Hanif, A., & Lisdayani, L. (2018). Analisa Kadar Kualitatif Senyawa Lutein
dari Tanaman Kenikir (Tagetes erecta L) Sebagai Mikrohabitat Dari Musuh Alami Ha-
ma. AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 21(3), 230-233.
Syofia, I., & Indrian, H. (2015). UJI EFEKTIFITAS BEBERAPA WARNA PERANGKAP
BASAH UNTUK MENGENDALIKAN HAMA LALAT BUAH (Bactrocera sp) PADA
TANAMAN BELIMBING. AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 17(3).

15
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI]
Vol 1 Nomor 4 Desember 2021, hal 1-16
ISSN: 2808-7712

TANJUNG, A. F., ISKANDARINI, I., & LUBIS, S. N. (2020, January). Analysis Of Rice
Farmer’s Income In District Labuhan Batu. In Proceeding International Conference
Sustainable Agriculture and Natural Resources Management (ICoSAaNRM) (Vol. 2,
No. 01).
Thamrin, M., & Mardhiyah, A. (2017). IbM Padi Hazton Dalam meningkatkan produksi
padi sawah. JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2).
Thamrin, M., Tarigan, D. M., & Ardilla, D. (2019). Inovasi Tanam Jagung Double Row
Dalam Meningkatkan Produksi Jagung. JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian
Kepada Masyarakat, 3(1).
Utami, S., Marbun, R. P., & Suryawaty, S. (2019). Pertumbuhan dan Hasil Bawang Sa-
brang (Eleutherine americana Merr.) akibat Aplikasi Pupuk Kandang Ayam dan
KCL. AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 22(1), 52-55.
Widihastuty, W., Tobing, M. C., Marheni, M., & Kuswardani, R. A. (2018). KEMAMPUAN
MEMANGSA SEMUT Myopopone castanea (Hymenoptera: Formicidae) TERHADAP
LARVA Oryctes rhinoceros Linn (Coleoptera: Scarabidae). Jurnal Ilmiah Siman-
tek, 1(4).

16
Jurnal Homepage: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimtani

Anda mungkin juga menyukai