Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ghinaa

NIM : 2110211220202

1. Socrates

Menurut Socrates negara bukanlah semata-mata merupakan suatu keharusan yang bersifat
objektif.

Tugas manusia adalah menciptakan hukum, yang harus dilakukan oleh para pemimpin, atau
para penguasa yang dipilih secara seksama oleh rakyat. Di sinilah tersimpul pemikiran demokratis
dari Socrates.

Bentuk negara Yunani Kuno masih merupakan suatu Polis. Negara saat itu adalah hubungan
antara orang-orang yang ada di dalam Polis itu. Jadi menurut pendapat Socrates Masyarakat adalah
negara dan negara adalah cerminan dari rakyat. Pada saat itu demokrasi yang digunakan adalah
demokrasi langsung.

Sangat logis bila zaman itu dapat dilaksanakan sistem pemerintahan negara yang bersifat
demokratis, sebab:

1. Negara Yunani saat itu masih kecil


2. Persoalan yang muncul tidak rumit
3. Setiap warga negara (kecuali bayi, sakit ingatan dan budak belian) adalah negara minded, dan
selalu memikirkan tentang penguasa negara, cara memerintah dan seterusnya.

2. Plato

Dalam bukunya Politeia Plato menuliskan tentang bagaimanakah corak negara yang
sebaiknya atau bentuk negara yang bagaimanakah sebagai negara yang ideal.

Menurut Plato negara yang ideal itu adalah negara yang dipimpin “King Philosopher”. Ilmu
Negara pada zaman Plato merupakan cakupan dari seluruh kehidupan yang meliputi Polis (negara
kota).

Dalam uraiannya Plato menyamakan negara dengan manusia yang mempunyai tiga
kemampuan jiwa, yaitu:

a. Kehendak

b. Akal pikiran

c. Perasaan.

Di dalam negara juga terdapat tiga golongan masyarakat yang mempunyai kemampuannya
masing-masing.

1. Golongan yang memerintah


2. Golongan ksatria/prajurit
3. Golongan rakyat biasa

Plato berganti pemikiran, ia menciptakan suatu bentuk negara yang maksimal dapat dicapai
disebut sebagai negara hukum.
Analisis Pribadi :

Menurut pendapat saya, saya setuju mengenai pemikiran Socrates dan Plato.

1. Socrates

Jika dikaitkan dengan zaman sekarang, saya setuju mengenai pendapat Socrates yang
mengatakan kemauan rakyat adalah yang terpenting, karena pada dasarnya rakyat pun
merupakan bagian terpenting dari pembentuk suatu negara khususnya dalam pemerintahan
yang demokrasi. Namun tentu setiap pemikiran pasti ada kekurangannya yaitu suara rakyat bisa
saja dimanipulasi dan suara terbanyak belum tentu benar sesuai dengan pendapat Plato yang
tidak menyetujui demokrasi mayoritarian atas peristiwa yang menimpa Socrates (dibunuh atas
nama demokrasi). Dan pada kenyataannya manipulasi suara rakyat banyak dilakukan pada
zaman sekarang.

2. Plato

Saya sangat setuju dengan pendapat Plato setelah ia berganti pemikiran yang mengatakan
negara yang ideal adalah negara yang berdasar pada hukum. Apalagi jika dikaitkan dengan
zaman sekarang, jika negara tidak berdasar pada hukum maka akan terjadi kekacauan di
masyarakat, dikarenakan tidak adanya pedoman dan petunjuk bagaimana berperilaku di
masyarakat. Tidak ada petuntuk benar atau salah, atau apa yang seharusnya dilakukan dan tidak
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai