Anda di halaman 1dari 41

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN

TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI

DI ERA MODERN

PENELITIAN

Disusun Oleh:

Nama : Melisa Van Breukelen

NIM : 200141049

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(STMIK PELITA NUSANTARA)

MEDAN

2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Teknologi

Komunikasi Dan Informasi Di Era Modern

Nama : Melisa Van Breukelen

NIM : 200141049

Program Studi : Sistem Informasi

Institusi : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

PELITA NUSANTARA MEDAN

Telah Memenuhi Persyaratan Untuk Diuji Di Depan Dewan Penguji

Pada Sidang Penelitian

Medan, 13 Oktober 2022

Pembimbing I Ka.Prodi Sistem Informasi

Sulindawaty,S.Kom,M.Kom Hasanul Fahmi,S.Kom,M.Kom


NIDN : 0107048206 NIDN : 0112108801
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Teknologi

Komunikasi Dan Informasi Di Era Modern

Nama : Melisa Van Breukelen

NIM : 200141049

Program Studi : Sistem Informasi

Institusi : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

PELITA NUSANTARA MEDAN

Telah Dipertahankan Di Depan Penguji Sidang

Pada Tanggal 07 Oktober 2022

Penguji I Penguji II

Bosker Sinaga, S.Kom,M.Kom Amran Sihotang,S.Kom,M.Kom


NIDN :0118059101 NIDN :0101048903
HALAMAN PERNYATAAN

Nama : Melisa Van Breukelen

NIM : 200141049

Judul Skripsi : Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Teknologi

Komunikasi Dan Informasi Di Era Modern

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik (ahli madya, sarjana, magister, dan doctor) baik di Sekolah

Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (STMIK) PELITA

NUSANTARA maupun di Perguruan Tinggi lain kecuali secara tertulis

dengan jelas di cantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan

nama pengarang dan di cantumkan dalam daftar pustaka;

2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing;

3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan

ini ,maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan

gelar yg telah di peroleh,serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan

ketentuan yg berlaku;

Medan,07 Oktober 2022

Yg membuat pernyataan,

Melisa Van Breukelen


NIM: 200141036
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Melisa Van Breukelen


Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 08 Januari 2003
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Anak Ke : Pertama dari tiga bersaudara
Alamat : Jl. Tarumah
Alamat E-Mail : melisavanbreukelen97@gmail.com
Status : Belum Menikah
Nomor Hp : 085765772362

Riwayat Pendidikan
1. Tahun 2008-2014 : SD Swasta Penraujan
2. Tahun 2014-2017 : SMP Swasta Penraujan
3. Tahun 2017-2020 : SMK Raksana Medan
4. 2020-Sekarang : STMIK Pelita Nusantara Medan

Riwayat Pekerjaan
Tahun 2020-Sekarang : PT. Dano Sigarap Perdana
KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa atas segala berkat dan kurnia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Penulisan laporan penelitian ini, bertujuan untuk memenuhi syarat

tugas mata kuliah Penelitian pada Jurusan Teknologi Informasi Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika Dan Komputer PELITA NUSANTARA MEDAN.

Pada kesempatan ini mengingat banyaknya bantuan dan bimbingan yang

diterima selama penyusun laporan penelitian ini, peneliti ingin menyampaikan

penghargaan dan ucapan terima kasih yg sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Murni Marbun,S.Si.,MM.,M.Kom. selaku Ketua Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika Dan Komputer PELITA NUSANTARA MEDAN

2. Ibu Ritha Zahara Tarigan,S.E.,M.M selaku Yayasan Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika Dan Komputer PELITA NUSANTARA MEDAN

3. Ibu Sulindawaty,S.Kom.,M.Kom. selaku Dosen Mata Kuliah yang telah

membantu memberikan petunjuk dan pengarahan dalam mata kuliah

Penelitian.

Akhir kata,semoga Laporan Penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak yg

berkepentingan.

Medan,07 Oktober 2022

Praktikan

Melisa Van Breukelen


NIM: 200141036
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi

kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar

adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin

disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat kognitif, psikomotor maupun

afektif.

Salah satu hal terpenting dalam melakukan pembelajaran adalah

perkembangan manusia yang diikuti oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi itu sendiri, perkembangan itu menyebabkan perubahan yang berarti bagi

manusia terutama pada perkembangan media pembelajaran yang selalu

bersinggungan dengan budaya prilaku belajar global. Budaya global akan selalu

dipengaruhi oleh budaya kuat dari negara-negara maju seperti negara di benua

Amerika seperti Amerika Serikat dan Kanada, negara di benua Eropa seperti

Inggris dan Jerman, negara di benua Asia seperti Jepang dan China . Gesekan

budaya tersebut dialami oleh pengguna media pembelajaran yang ditandai dengan

penggunakan sumber belajar global. Sumber Pustaka, koneksi dengan dosen,

akses url addres, broadcast dan lain sebagainya adalah sebagian besar dari produk

budaya global.

Dalam dunia pendidikan, media pembelajaran pernah beberapa kali

mengalami perkembangan dalam sejarahnya, antara lain :


1) Pada tahun 1960-1965, orang-orang mulai memperhatikan siswa sebagai

komponen yang penting dalam proses belajar mengajar. Pada saat itu teori

tingkah-laku (behaviorism theory) dari B.F Skinner mulai mempengaruhi

penggunaan media dalam pembelajaran. Dalam teorinya, mendidik adalah

mengubah tingkah-laku siswa. Teori ini membantu dan mendorong

diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah-laku siswa sebagai hasil

proses pembelajaran.

2) Pada tahun 1965-1970, pendekatan system (system approach) mulai

menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan

pembelajaran. Pendekatan system ini mendorong digunakannya media

sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran. Setiap program

pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan

perhatian pada siswa.

Prilaku belajar global adalah prilaku belajar yang tidak lagi dibatasi oleh

ruang-ruang kelas. Lebih luas budaya global memiliki dimensi kebebasan belajar

dengan menggunakan media pembelajaran secara optimal seperti contoh

korespondensi, belajar dengan menggunakan perangkat broadcasting seperti radio

dan televisi, belajar dengan menggunakan fasilitas networking berupa LAN,

WAN, intranet, internet dan lain-lain.

Lembaga penyelenggaran pendidikan dan pembelajaran merupakan entitas

yang mendapat pengaruh budaya global. Dimana lembaga penyelenggara

pendidikan harus ikut berkembang sesuai dengan perkembangan yang ada, salah

satunya dengan melakukan pengembangan terhadap media belajar siswa.

Perkembangan media belajar ini ditandai oleh penggunaan teknologi informasi


dan komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam mencari

sumber belajar. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) selalu menjadi topik

pembahasan dan sekaligus digunakan sebagai perangkat dalam mencari,

mengolah, mengelola, menampilkan dan menyampaikan sumber belajar.

Hal inilah yang menjadi alasan bahwa Lembaga penyelenggaran

pendidikan dan pembelajaran seperti Sekolah SMA Raksana juga harus mengikuti

budaya global dengan mengimplementasikan perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan dan pembelajaran seperti

dibangunnya pembelajaran secara online. E-learning (Electronic Learning) yang

merupakan proses pembelajaran yang memandatkan teknologi informasi dalam

hal ini memanfaatkan media online seperti internet sebagai metode penyampaian

teori pembelajaran, baik secara interaksi maupun dengan komunikasi.

Berdasarkan keterangan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

sebuah penelitian agar pengembangan media pembelajaran E-Learning di Sekolah

SMA Raksana dapat dikembangkan dengan baik sesuai dengan teknologi di era

modern ini, oleh sebab itu penulis tertarik membuat sebuah penelitian yang

berjudul “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN

TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI DI ERA MODERN”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka terdapat suatu rumusan

masalah, sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pembelajaran dapat disesuaikan dengan perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi (TIK)?


2. Bagaimana merancang sistem pembelajaran yang diusulkan sehingga

mempermudah proses belajar mengajar yang sesuai di era modern.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari Pengembangan Media Pembelajaran Dengan

Teknologi Komunikasi Dan Informasi Di Era Modern sebagai berikut :

1. Sistem informasi ini hanya membahas perkembangan sistem belajar yang

disesuaikan dengan perkembangan zaman di era modern

2. Penelitian ini hanya dilakukan di SMA Sekolah Raksana .

3. Untuk pengembangan informasi dan media pembelajaran ini hanya

dilakukan sesuai dengan kemampuan dan fasilitas yang ada di sekolah.

4. Pengenalan perangkat lunak yang sesuai dengan media permbelajaran di

era modern.

5. Pengembangan media pembelajaran dibatasi hanya pada beberapa

pelajaran tertentu

6. Penelitian hanya akan dibatasi pada penyusunan laporan tanpa

pengembangan media lebih lanjut.

1.4 Tujuan Penelitian

1. untuk mengedukasi sekolah tentang perkembangan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK)

2. Agar Pihak sekolah dapat menggunakan kemajuan teknologi komunikasi

media pembelajaran yang sudah modren

3. Untuk mempermudah metode pembelajaran dimana saja


4. Membuat siswa/siswi semangkin semangat dan tidak bosan dalam

menjalankan pembelajaran

1.5 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda baik

manfaat akademis maupun praktis bagi si pembaca. penelitian ini dilakukan

dengan harapan memeberikan manfaa antara lain:

1. Bagi Penulis

a. Penelitian ini diharapkan dapat mempertajam kemampuan berpikir

secara ilmiah serta meningkatkan kompetensi keilmuan dalam disiplin

ilmu.

b. hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan untuk menambah

pengetahuan dan sebagai bahan bacaan yang bermanfaat.

2. Bagi Sekolah

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi bagi pihak

sekolah, guru dan siswa dalam mengembangkan metode pembelajaran

sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan cara berpikir anak

sesuai dengan perkembangan zaman yang ada

3. Bagi Peneliti Lainnya

Selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk

melakukan peneliti terlebih bagi peneliti yang ingin meneliti mengenai

Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Teknologi Komunikasi Dan

Informasi Di Era Modern

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1. Pengembangan

2.1.1 Pengertian Pengembangan

Dalam kamus besar bahasa indonesia pengembangan diartikan sebagai

suatu proses atau cara, perbuatan mengembangkan. Pengembangan merupakan

suatu kegiatan yang menghasilkan suatu cara atau alat baru, dimana pada saat

kegiatan tersebut, dilakukan penilaian dan penyempurnaan terhadap alat dan cara

itu. (Zuhri 2019). Penelitian pengembangan adalah penelitian yang merancang,

mengembangkan, mengevaluasi program, proses, dan hasil yang harus memenuhi

kriteria dan keefektifan dalam (Rayanto dan Sugianti, 2020).

Menurut Sugiyono (2019: 407) Metode penelitian dan pengembangan atau

dalam bahasa inggrisnya (Research and Development) adalah "metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

keefektifan produk tersebut". Dapat disimpulkan bahwa Penelitian dan

Pengembangan (Research and Development) yaitu suatu metode penelitian yang

digunakan peneliti untuk menghasilkan suatu produk, serta dapat diuji

keefektifannya dan produk tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai kebutuhan

masyarakat tertentu.

Adapun Langkah-langkah penelitian dan pengembangan (Research and

Development) menurut Sugiyono (2019: 409) adalah sebagai berikut: (1) Potensi

dan Masalah (2) Pengumpulan Data (3) Desain Produk (4) Validasi Desain (5)

Revisi Desain (6) Uji Coba Produk (7) Revisi Produk (8) Uji Coba Pemakaian (9)

Revisi Produk (10) Produk Masal.

Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa

Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) adalah suatu


metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengembangkan suatu

produk maupun menghasilkan produk baru serta dapat diuji keefektifan dari

produk tersebut. Dan produk tersebut dapat dipergunakan oleh peserta didik

pada proses pembelajaran sesuai tujuan yang diharapkan.

2.2 Media Pembelajaran

2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut

Sadiman, dkk (2018:6) media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi. Sedangkan menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2020:3)

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Di samping itu, menurut

Asyhar (2019:8) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana,

sehingga terjadi lingkungan belajar kondusif dimana penerimanya dapat

melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Berdasarkan beberapa pengertian dari beberapa ahli di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan sebuah alat bantu perantara

yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi kepada siswa yang

bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran dengan desain yang menarik


untuk mengefektifkan suatu pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran

di sekolah.

2.2.2 Manfaat Media Pembelajaran

Media memiliki peranan penting dalam pembelajaran, yakni untuk

menjelaskan hal-hal abstrak dan dapat mewakili guru sebagai alat komunikasi,

materi pembelajaran. Menurut menurut (Arsyad, 2014:29-30) adalah:

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat mempelancar dan meningkatkan proses dan

hasil belajar.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian

anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan

waktu.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.

Selain itu, manfaat lain dari media pembelajaran menurut (Haryono,

2014:49) Manfaat media pembelajaran sebagai berikut:

1) Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa.

2) Memperoleh gambaran jelas tentang benda yang sulit diamati secara

langsung.

3) Memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan

lingkungannya.

4) Menghasilkan keseragaman pengamatan.

5) Menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realitis.


6) Membangkitkan keinginan dan minat baru.

7) Membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

8) Memberikan pengalaman yang menyeluruh dari yang konkret sampai

yang abstrak.

9) Memudahkan siswa untuk membandingkan, mengamati,mendeskripsikan

suatu benda.

Berbagai penjelasan mengenai manfaat media pembelajaran dapat ditarik

kesimpulan bahwa media pembelajaran sangatlah penting sebagai alat bantu

dalam proses belajar mengajar. Media juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dan mempermudah penyampaian suatu materi pelajaran kepada

siswa dari hal yang abstrak menjadi konkret.

2.2.3 Klasifikasi Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2019:31) mengelompokkan media pembelajaran

berdasarkan perkembangan teknologi menjadi empat kelas, antara lain:

a) Media hasil teknologi cetak.

b) Media hasil teknologi audio visual.

c) Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer.

d) Media hasil gabungan teknologi dan cetak

Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: (a) media

pembelajaran dalam arti sempit hanya meliputi media yang dapat digunakan

secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana dan, (b) media

pembelajaran dalam arti luas bahwa media pembelajaran tidak hanya media

komunikasi elektronik yang kompleks seperti slide, foto, objek nyata, dan

kunjungan di luar kelas tetapi sudah sampai yang lebih kompleks dan tidak
dipandang secara persial tetapi lebih holistik yang mencakup semua jenis media

(Trianto, 2019:187).

Berdasarkan uraian di atas tentang klasifikasi media pembelajaran yang

sudah dipaparkan yaitu akan memudahkan guru dalam memilih media yang tepat

dan sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran di sekolah. Klasifikasi media,

karakteristik media, dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak

terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran.

2.2.4 Jenis-jenis Media Pembelajaran

Menurut Asyhar (2020:44-45) pada dasarnya media dapat dikelompokkan

menjadi empat jenis, yaitu media visual, media audio, media audio visual dan

multimedia. Berikut ini penjelasan keempat jenis media pembelajaran tersebut.

a. Media visual, yaitu jenis media yang digunakan hanya mengandalkan

indera penglihatan semata-mata dari peserta didik. Dengan media ini

pengalaman belajar yang dialami peserta didik sangat tergantung pada

kemampuan penglihatannya.

b. Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses

pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta

didik. Pengalaman belajar yang didapatkan adalah dengan

mengandalkan indera kemampuan pendengaran.

c. Media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam

kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan

penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan

informasi yang dapat disampaikan melalui media ini berupa pesan verbal
dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun

pendengaran.

d. Multimedia yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan

peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan

pembelajaran. Pembelajaran multimedia melibatkan indera

penglihatan dan pendengaran melalui media teks, visual diam, visual

gerak, dan audio serta media interaktif berbasis komputer dan

teknologi komunikasi dan informasi.

Menurut Sudjana (2021:3-4) jenis media ialah sebagai berikut.

a. Media grafis (dua dimensi), seperti gambar, foto, grafik, bagan atau

diagram, poster, kartun, komik dan lainnya.

b. Media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk model padat, misalnya model

penampang, model susun, model kerja dan sebagainya.

c. Media proyeksi, seperti slide, film, penggunaan OHP (Proyektor

Transparansi) dan lainnya.

d. Penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis-

jenis media dapat dibagi dan ditentukan penggunaannya yang dapat diterapkan

dalam pembelajaran di kelas sehingga guru dapat mempergunakan media tersebut

sesuai kebutuhannya.

2.2.5 Kriteria Media Pembelajaran

Agar pemilihan media tepat sasaran, maka perlu diperhatikan beberapa

faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan media

pembelajaran.Menurut Arsyad (2019:74) kriteria media pembelajaran yang baik


yang perlu diperhatian dalam proses pemilihan media antara lain adalah sebagai

berikut:

a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan

tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu

kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor.

b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,

prinsip, atau generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan

grafik memerlukan simbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu

memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk

memahaminya. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara

efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas

pembelajaran dan kemampuan mental siswa.

c. Praktis, luwes, dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk

memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri

oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimana pun

dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta

mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.

d. Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria

utama. Apa pun media itu, guru harus mampu menggunakannya

dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan

oleh guru yang menggunakannya dalam proses pembelajaran.


Di sisi lain, menurut Asyhar (2018:81) kriteria media pembelajaran yang

baik yang perlu diperhatikan dalam proses pemilihan media adalah sebagai

berikut.

a. Jelas dan rapi. Media yang baik harus jelas dan rapi dalam

penyajiannya.

b. Bersih dan menarik. Bersih disini berarti tidak ada gangguan yang tak

perlu pada teks, gambar, suara dan video.

c. Cocok dengan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar

belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau

perorangan.

d. Relevan dengan topik yang diajarkan. Media harus sesuai dengan

karakteristik berupa fakta, konsep, prinsip, prosedural atau

generalisasi.

e. Sesuai dengan tujuan pembelajaran. Media yang baik adalah media

yang sesuai dengan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang

secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau

tiga ranah kognitif, afektif, psikomotor.

f. Praktis, luwes, dan tahan. Kriteria ini menuntun guru/instruktur untuk

memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri

oleh guru.

g. Berkualitas baik. Kriteria media secara teknis harus berkualitas baik.

h. Ukurannya sesuai dengan lingkungan belajar. Media yang terlalu besar

sulit digunakan dalam suatu kelas yang berukuran terbatas dan dapat

menyebabkan kegiatan pembelajaran kurang kondusif.


Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemilihan media

pembelajaran harus berorientasi pada siswa. Artinya perlu dipertimbangkan

keuntungan dan kemudahan apa yang akan diperoleh siswa dengan pemilihan

media tersebut. Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran,

karakteristik siswa dan materi yang akan di pelajari, serta metode dan pengalaman

belajar yang diberikan kepada siswa.

2.3 Teknologi Informasi

2.3.1 Pengertian Teknologi Informasi

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara

penyampaian informasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah (Teknologi

Informasi ). Pada awalnya Teknologi Informasi dikembangkan manusia pada

masa pra sejarah dan berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk

yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan

pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Sampai saat

ini teknologi informasi terus terus berkembang tetapi penyampaian dan bentuknya

sudah lebih modern.

Menurut Bambang Warsita (2018:135) teknologi informasi adalah sarana

dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk

memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan,

mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Hal yang sama juga

di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2019:4) teknologi informasi diartikan

sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan

perkembanganya sangat pesat. Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo (2019:57)

juga mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan


untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan,

menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk

menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat,

dan tepat waktu.

Menurut McKeown dalam Suyanto (2020:10) teknologi informasi merujuk

pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan,

mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Teori yang lain

juga diungkapkan oleh Williams dalam Suyanto (2020:10) teknologi informasi

merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang

membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan

atau menyampaikan informasi. Teori pendukung yang lain menurut Behan dan

Holme dalam Munir (2019:31) teknologi informasi dan komunikasi adalah segala

sesuatu yang mendukung untuk me-record, menyimpan, memproses, mendapat

lagi, memancar/mengantarkan dan menerima informasi

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi

informasi adalah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware) yang

digunakan untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan,

menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk

memperoleh informasi yang berkualitas.

2.3.2. Manfaat Teknologi Informasi

Menurut Abdulhak (2018:413) terdapat klasifikasi pemanfaatan ICT ke

dalam tiga jenis, yaitu : pertama, ICT sebagai media (alat bantu) pendidikan yaitu

hanya sebagai pelengkap untuk memperjelas uraianuraian yang disampaikan.


Kedua, ICT sebagai sumber yakni sebagai sumber informasi dan mencari

informasi. Ketiga, ICT sebagai sistem pembelajaran.

Menurut Bambang Warsita (2018:150-151), secara umum ada tiga

pemanfaatan teknologi informasi atau instruksional komputer dan internet untuk

pendidikan dan pembelajaran, adalah : Pertama, Learning about computers and

the internet, yaitu Komputer dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran,

misalnya ilmu computer (computer science). Kedua, Learning with computers and

the internet, yaitu teknologi informasi memfasilitasi pembelajaran sesuai dengan

kurikulum yang berlaku di sekolah. Misalnya Pustekkom, Depdiknas

mengembangkan progam CD multimedia interaktif untuk mata pelajaran.

Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Heinich dalam Bambang Warsita

(2018:137-144), TI merupakan segala bentuk penggunaan atau pemanfaatan

komputer dan internet untuk pembelajaran. Bentuk penggunaan/pemanfaatan

teknologi informasi yakni :1) Tutorial, merupakan progam yang dalam

penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, yakni suatu konsep yang

disajikan dengan teks, gambar baik diam atau bergerak, dan grafik; 2) Praktik dan

dan latihan (drill and practice), yaitu untuk melatih peserta didik sehingga

memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaa suatu

konsep. Progam ini biasanya menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan; 3)

Simulasi (simulation), yaitu format ini bertujuan untuk mensimulasikan tentang

suatu kejadian yang sudah terjadi maupun yang belum dan biasanya berhubungan

dengan suatu resiko, seperti pesawat akan jatuh atau menabrak, terjadinya

malapetaka dan sebagainya; 4) Percobaan atau eksperimen, format ini mirip

dengan format stimulasi, namun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan


eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, Biologi atau Kimia;

5) Permainan (game), yaitu mengacu pada proses pembelajaran dan dengan

progam multimedia berformat ini diharapkan terjadi aktivitas belajar sambil

bermain.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat TI

adalah sebagai berikut : pertama, TI sebagai sumber yakni TI dapat dimanfaatkan

untuk sumber informasi dan untuk mencari informasi yang akan dibutuhkan.

Kedua, TI sebagai media, sebagai alat bantu yang memfasilitasi penyampaian

suatu informasi agar dapat diterima dan dimengerti dengan mudah. Ketiga, TI

sebagai pengembang keterampilan pembelajaran, pengembangan keterampilan-

keterampilan berbasis teknologi informasi dengan aplikasi-aplikasi dalam

kurikulum

2.3.3 Perangkat-Perangkat Teknologi Informasi

Dalam memanfaatkan TI diperlukan peralatan/perangkat yang dapat

digunakan untuk mendapatkan suatu informasi, berikut menurut Jamal M.A

(2011:164-166) perangkat-perangkat teknologi informasi:

1) Komputer
Komputer adalah perangkat berupa hardware dan software yang
digunakan untuk membantu manusia dalam mengolah data menjadi
informasi dan menyimpannya untuk ditampilkan di lain waktu. Informasi
yang dihasilkan komputer dapat berupa tulisan, gambar, suara, video, dan
animasi.
2) Laptop/Notebook
Laptop/notebook adalah perangkat canggih yang fungsinya sama dengan
komputer, tetapi bentuknya praktis dapat dilipat dan dibawa kemana-
mana.
3) Deskbook
Deskbook adalah perangkat sejenis komputer dengan bentuknya yang
jauh lebih praktis, yaitu CPU menyatu dengan monitor sehingga mudah
diletakkan di atas meja tanpa memakan banyak tempat.
4) Personal Digital Assistant (PDA)/Komputer Genggam
PDA adalah perangkat sejenis komputer, tetapi bentuknya sangat mini
sehingga dapat dimasukkan dalam saku. Walaupun begitu, fungsinya
hampir sama dengan komputer pribadi yang dapat mengolah data.
5) Flashdisk, CD, DVD, Disket, Memorycard
Flashdisk adalah media penyimpanan data yang dapat menyimpan data
dalam jumlah besar.

Aplikasi TI di dunia pendidikan antara lain sebagai perangkat lunak

pengajaran, memberikan fasilitas untuk mahasiswa atau siswa untuk belajar

mengambil keuntungan dari TI, belajar jarak jauh, informasi dan pengetahuan

tentang pendidikan. Menurut Davies (dalam Suyanto: 326), penggunaan perangkat

lunak TI dalam proses pembelajaran akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan

motivasi, memberi fasilitas belajar aktif memfasilitasi belajar eksperimental,

konsisten dengan belajar yang berpusat pada siswa dan memandu untuk belajar

lebih baik.

Pelopor penyedia perangkat lunak proses belajar mengajar di Indonesia

adalah Pustekkom Depdiknas. Progam TI dari Pustekkom ini adalah media

pembelajaran berbasis komputer. Media ini menggabungkan dan mensinergikan

semua media yang terdiri dari teks, grafis, foto, video, animasi, musik, narasi, dan

interaktivitas yang diprogam berdasarkan teori pembelajaran.

Teknologi Informasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan

menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, email,

dan sebagai berikut. Interaksi antara dosen dan mahasiswa tidak hanya dilakukan

melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-

media tersebut.

Dosen dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung

dengan mahasiswa. Demikian pula mahasiswa dapat memperoleh informasi dalam

lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya
dengan menggunakan computer dan internet. Hal yang paling mutakhir adalah

perkembangan apa yang disebut “cyber space” atau pengajaran maya, yaitu proses

pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet.

2.4. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2.4.1 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah teknologi yang

mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan

informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi

komunikasi. Istilah Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan

dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan

informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan

dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari satu

perangkat ke lainnya.1 Dengan demikian, teknologi informasi dan komunikasi

adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Teknologi Informasi dan

Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait

dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.

Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik

perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada

pertengahan abad ke-20 Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat

melampaui bidang teknologi lainnya. Hal ini mencakup komputer, Internet,

teknologi penyiaran (radio dan televisi), dan Telepon.

Istilah teknologi informasi (TI) muncul pertama kali pada akhir tahun 80-

an dan disusul pada tahun 1992 seiring munculnya penggunaan e-mail yang

pertama sekali. Istilah teknologi informasi berubah menjadi teknologi informasi


dan komunikasi (TIK). Dengan lahirnya dua Istilah TI yang berubah menjadi TIK,

timbulah berbagai macam definisi tentang TIK. Menurut United Nation (1999)

TIK merupakan internet, telekomunikasi, peralatan teknologi informasi, media

dan penyiaran, perpustakaan dan pusat dokumen dan berbagai peralatan lain yang

berhubungan dengan aktivitas komunikasi. Kemudian menurut Adeya (2002) TIK

menyangkut elektronik yang diartikan sebagai penghitungan, pemrosesan,

penyimpanan dan desiminasi informasi. Sementara itu Law et al (2003)

menyatakan bahwa TIK merupakan multimedia, internet atau Web dapat

digunakan sebagai perantara untuk menggantikan media yang lainnya. Menurut

Slamin (2010) Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) atau Information and

Communication Technology (ICT) adalah teknologi yang digunakan untuk

menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyerbarkan informasi.

Dari berbagai definisi tentang TIK maka dapat disimpulkan bahwa TIK

tidak hanya sekedar alat komunikasi, komputer atau hanya sebagian media saja,

TIK memiliki makna yang lebih luas dari itu. Menurut Victoria Tinio dalam

bukunya ICT in Education (2009) TIK didefinisikan tujuan untuk berkomunikasi

yang dilengkapi oleh alat bantu pendukungnya untuk mengkreasi, desiminasi,

menyimpan informasi maupun memanage-nya. Di dalamnya termasuk komputer,

internet, penyiaran radio, televisi maupun telepon.

2.4.2 Jenis TIK yang Umum digunakan dalam Pendidikan

Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi gelombang minat bagaimana

komputer dan Internet yang terbaik dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

efesiensi dan efektivitas pendidikan pada semua jenjang dan secara formal dan

non-formal pengaturan. Tetapi TIK lebih dari sekadar teknologi tua seperti
telepon, radio, dan televisi, meskipun sekarang mendapat perhatian, memiliki

sejarah lebih panjang dan lebih kaya sebagai pembelajaran tools. Misalnya, radio

dan televisi sudah selama empat puluh tahun telah digunakan untuk pembejaran

jarak jauh, meskipun masih mencetak termurah, paling mudah diakses dan yang

paling dominan sehingga mekanisme pengiriman negara maju dan berkembang.

Penggunaan komputer dan internet masih belum matang di negara-negara

berkembang, karena infrastruktur yang terbatas dan tingginya biaya akses.

Selain itu teknologi yang berbeda biasanya digunakan dalam kombinasi

daripada sebagai mekanisme pengiriman tunggal. Misalnya radio komunitas

Kothmale internet menggunakan siaran radio baik dan komputer dan teknologi

internet untuk memudahkan berbagi informasi dan memberi kesempatan

pendidikan dalam masyarakat pedesaan di Sri Lanka. Universitas Terbuka

Britania Raya (UKOU), didirikan pada tahun 1969 sebagai lembaga pendidikan

pertama di dunia yang sepenuhnya didedikasikan untuk pembelajaran terbuka dan

jarak jauh, masih sangat bergantung pada bahan cetak berbasis dilengkapi dengan

radio, televisi, dan dalam berberapa tahun terkahir, online programming.

Demekian pula, Indira Gandhi National Open University di India menggabungkan

penggunaan cetak, direkam audio dan video, siaran radio dan televisi, dan

teknologi audio conferencing.

Berikut ini adalah beberapa jenis Teknologi Informasi dan komunikasi

yang umum digunakan dalam pendidikan yaitu:

a. E-Learning

Meskipun paling sering dikaitkan dengan pendidikan tinggi dan pelatihan

perusahaan, e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, baik


formal dan non-fomal, yang menggunakan intranet (LAN) atau extranet

(WAN), untuk seluhruhnya atau bagian, interaksi, fasilitasi. Beberpa pihak

lain lebih memilih istilah Online Learning. Pembelajaran berbasis Web

adalah himpunan bagian dari e-learning dan mengacu pada pembelajaran

menggunkan browser-browser seperti Internet Explorer, Moxilla Firefox,

Opera, Netscape atau Internet Exploerer, dan lainnya.

b. Blended learning

Blended learning adalah suatu model pembelajaran yang mencoba

menggabungkan beberapa model pembelajaran yang telah ada. Seiring

dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, terutama

dalam teknologi jaringan berupa internet, umumnya model-model

pembelajaran yang digabungkan itu berupa model pembelajaran face-to-

face (tatap muka), offline learning, dan online learning. Model online

learning dapat berupa pembelajaran dengan menggunakan Web, blog, e-

learning, dan sebagainya. Sedangkan ofline learning dapat berupa

pembelajaran menggunakan CD, DVD, OHP dan sebagainya. Tujuan

umum pembelajaran model blended ini adalah untuk mencari kombinasi

model-model pembelajaran yang efektif. Pada akhirnya, model

pembelajaran ini bertujuan untuk mencapai keefektifan pembelajaran.

c. Pembelajaran Jarak Jauh

Rudestan dan Schoenholtz mengatakan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh

(distance learning) adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media

yang memungkinkan terjadi interaksi antara guru dan siswa. Dalam

pembelajaran jarak jauh antara guru dan siswa tidak bertatap muka secara
langsung, pembelajaran dimungkinkan anatara guru dan siswa berbeda

tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh, sehinnga

memudahkan proses pembelajaran.

d. Belajar Berbantuan Komputer

Komputer digunakan di berbagai bidang, seperti kantor, sekolah, dan

rumah. Pada saat ini komputer merupakan alat komunikasi yang paling

utama bagi miliaran orang. Pengusaha berhubungan dengan klien,

pendidik dengan siswa, serta seseorang dengan teman dan anggota lainnya.

Program pembelajaran berbantuan komputer ini memanfaatkan seluruh

kemamapuan komputer, terdiri dari gabungan hampir seluruh media, yaitu:

teks, grafis, gambar, foto, audio,video dan animasi. Seluruh media tersebut

secara konvergen, akan saling mendukung dan melebur menjadi satu

media yang luar biasa kemampuannya. Salah satu keunggulan komputer

ini yang tidak dimiliki oleh berbagai media lain, ialah kemampuannya

untuk memfasiltasi interaktivitas peserta didik dengan sumber belajar

(Content) yang ada pada komputer (man and machine interactivity).

Menurut Desmond Keegan dalam Smaldino dalam Ariestu Hadi Sutopo

Untuk mengidentifikasi suatu sistem pendidikan jarak jauh, pendidikan jarak jauh

memiliki karakteristik harus terpenuhi, yaitu: pemisahan fisik antara siswa dan

guru, memiliki program pembelajaran yang dikelola dengan baik, Penggunaan

Teknologi Informasi dan Komunikasi dan terdapat komunikasi dua arah. Suasana

pendidikan seperti suasana dalam kelas sangat penting untuk diciptakan dalam

suasana pendidikan jarak jauh. Sistem komunikasi pembelajaran harus baik agar

fungsi pendidikan jarak jauh dapat dijalankan.


i.Fungsi Media Pembelajaran berbasis TIK

Perkembangan pesat dalam TIK telah mengubah gaya hidup pada saat ini.

Penyebaran informasi dengan metode yang menerapkan TIK seperti promosi,

berita, pembelajaran, game, dan lainnya dapat diakses melalui perangkat

komputer. Tekonologi Informasi dan Komunikasi di era globalisasi saat ini sudah

menjadi kebutuhan yang mendasar dalam menunjang pendidikan. Sistem

informasi yang mencakup perencanaan, manajemen, sumber belajar, akses dan

lainnya dalam pendidikan tidak dapat dilakukan tanpa bantuan TIK. Pendidikan

berbasis TIK merupakan sarana interaksi yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik,

tenaga kependidikan, dan peserta didik dalam meningkatkan efektifitas, kualitas,

produktivitas, serta akses pendidikan.

Berikut ini adalah beberapa bagian dari Teknologi Informasi Dan

Komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT) dan

penjelasan tentang penggunaannya:

a. Komputer

Komputer (computer) adalah perangkat elektronik, yang menjalankan

operasinya di bawah perintah pengendali yang disimpan pada memori

komputer. Komputer dapat menerima dan memproses data, mencetak

hasilnya, dan menyimpan data untuk penggunaan di kemudian hari.

Menurut Rosenberg, penggunaan komputer dalam pembelajaran dilakukan

dengan internet disebut juga “cyber teaching” atau pembelajaran dunia

maya. Istilah lain yang makin populer saat ini adalah elearning yaitu suatu

model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi informasi dan

komunikasi khususnya internet.7 E-learning merupakan satu penggunaan


teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas

berdasarkan tiga macam kriteria yaitu:

1) E-learning merupakan jaringan yang dapat memperbaharui

menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar dan informasi.

2) Pengiriman data sampai pengguna melalui komputer dengan

menggunakan teknologi internet.

3) Mengutamakan pandangan luas tentang pembelajaran selain

paradigma pembelajaran tradisional.

b. Internet

Internet lahir pada masa perang dingin, yaitu sekitar tahun 1969 dan

digunakan pertama kali untuk keperluan militer. Melalui internet, faktor

jarak dan waktu sudah tidak menjadi masalah. Interet memilki banyak

fasilitas yang digunakan dalam berbagai bidang seperti militer, media

massa, bisnis, dan untuk pendidikan. Menurut Budi Raharjo, manfaat

internet bagi pendidikan adalah dapat menjadi akses sumber informasi,

akses kepada narasumber, dan sebagai media kerja sama. Akses kepada

sumber informasi, yaitu sebagai perpustakaan on-line, sumber literature,

akses hasil-hasil penelitian, dan akses kepada materi kuliah. Akses kepada

narasumber bisa dilakukan tanpa harus bertemu secara fisik. Sedangkan

sebagai media kerja sama internet bisa menjadi media untuk melakukan

penelitian bersama atau membuat semacam makalah bersama.


c. Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer dan alat yang saling

terhubung melalui media komunikasi dan media transmisi. Keuntungan

menggunakan jaringan komputer ialah:

1) Penggunaan sumber daya bersama-sama, contohnya pemakaian printer,

CPU, memori, harddisk.

2) Penggunaan data dan informasi bersama-sama.

3) Komunikasi dapat dilakukan anatara komputer satu dengan lainnya.

4) Akses ke jaringan internet.

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer

meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang menerima layanan

disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut server. Arsitektur ini

disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi

jaringa komputer. Demikianlah beberapa penjelasan tentang fungsi penggunaan

media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

membantu proses kegiatan pembelajaran di sekolah.

2.4.4 Keuntungan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Berbagai keuntungan penggunaan Teknologi Informasi dan komunikasi:

a. Penyajian informasi

Penyajian informasi tidak hanya dalam pembelajaran seperti yang

disampaikan oleh guru, tetapi juga berpusat pada siswa. Contoh penyajian

informasi di antaranya adalah presentasi dan demonstrasi oleh guru,

presentasi dan demonstrasi oleh guru, presentasi oleh siswa, teks dan

ilustrasi tercetak, audio, serta video.


b. Praktek dan feedback

Pembelajaran berlangsung dengan melibatkan partisipasi siswa secara

aktif, seperti kegiatan tanya-jawab, kegiatan diskusi, kegiatan kelompok,

tutorial teman sejawat, proyek kelompok, dan ujian.

c. Akses sumber belajar

Sumber belajar lain dapat diakses oleh siswa dengan mudah, seperti bahan

cetakan, bahan audiovisual, basis data, kits untuk pengujian laboratorium,

dan perpustakaan.

d. Biaya efektif

Pembelajaran di kelas dapat menghadirkan seseorang pembicara

menggunakan teleconferencing dalam bentuk audio dan video sehingga

mengurangi waktu biaya untuk perjalanan.

e. Mudah digunakan

Teleconferencing dalam bentuk audio mudah digunakan, karena

perusahaan telepon komersial telah memberikan fasilitas untuk

penggunaanya.

f. Interaktif

Seluruh peserta pembelajaran menerima informasi yang sama dan

interaktif, karena dapat saling berbicara satu sama lain.

Dari penjelasan di atas kita dapat mengetahui bahwasanya begitu

banyaknya keuntungan atau kelebihan dari penggunaan media pembelajaran

berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi seperti lebih efektif, interaktif dan

mudah digunakan, maka dari pada itu para guru akan lebih mudah dalam

mencapai hasil belajar yang diinginkan dalam proses pembelajaran dengan


berbatuan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi atau

Information and Communication Technology (ICT).

2.4.5. Kekurangan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Disamping keuntungan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

terdapat beberapa keterbatasannya, yaitu:

a. Kurangnya informasi visual

Peran guru dalam memberikan informasi visual tidak dapat digantikan

sepenuhnya dengan komputer. Hal ini dapat diatasi dengan merancang dan

memanfaatkan teknologi untuk menyajikan informasi visual dengan baik.

b. Kualitas audio dan video

Kualitas audio dan video sangat tergantung dari bandwidth dalam jaringan.

Setiap lokasi penerima harus memiliki perangkat multimedia yang baik.

c. Kurangnya pengalaman

Kurangnya pengalaman dalam menggunakan teknologi dalam pendidikan

jarak jauh menyebabkan pengguna enggan untuk melaksanakannya.

d. Pelanggaran kerahasiaan pribadi

Sesuatu yang penting seperti catatan pribadi dan rahasia yang disimpan

dalam komputer sebaiknya mendapatkan perlindungan. Namun data

tersebut dapat ditemukan orang lain, sehingga kerahasiaan pribadi dan

identitas mereka dapat dimanfaatkan orang lain.

e. Kejahatan dan penipuan

Kejahatan atau penipuan dengan internet banyak terjadi, seperti halnya isi

email yang diterima memenangkan hadiah. Sebelum hadiah uang

ditransfer, harus mengirim pajak sebesar tertentu kepada seseorang di luar


negeri. Namun setelah uang pembayaran pajak dikirimkan melalui bank

atau jasa pengiriman uang lainnya, hadiah uang yang ditunggu tak kunjung

datang.

f. Risiko Kesehatan

Penggunaan komputer yang tidak benar dalam jangka waktu lama dapat

menimbulkan cedera atau penyakit.

Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwasannya selain mempunyai

keuntungan penggunaan Teknolagi Informasi dan Komunikasi juga mempunyai

beberapa kekurangan seperti terjadinya penipuan, pelanggaran kerahasiaan pribadi

dan gangguan kesehatan, maka dari itu dalam penggunaan Teknologi Informasi

dan Komunikasi kita juga harus memperhatikan akibat dari penggunaanya seperti

jangan berlebihan dalam pengunaannya guna menjaga kesehatan pada diri kita

dan kita perlu berhati-hati dalam memasukan data yang bersifat pribadi karena

akan berbahaya bagi kerahsiaan pribadi kita jika dilihat oleh orang lain.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif

yaitu untuk memberikan gambaran tentang situasi dan kejadian secara faktual

yang secara sistematis dengan cara mengumpulkan data – data, fakta – fakta yang

dapat memanfaakan media berbasis teknologi informasi dalam meningkatkan

minat belajar peserta didik kelas XI. Proses awal dimulai dengan memberikan

informasi tentang kondisi gambaran secara umum mengenai kebenaran yang

didapat dan diperkuat dengan fakta yang terjadi di lapangan, sehingga metode

awal tersebut merupakan data sementara yang perlu diuji untuk mendapatkan

kebenaran yang sesungguhnya.

Pendapat lain dikemukakan bahwa penelitian kualitatif yang bersifat

deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan dan memperkuat suatu gejala

yang berlaku atas dasar–dasar yang diperoleh pada lokasi penelitian. Penelitian ini

berupaya mencatat, menganalisis, mendeskripsikan dan menyimpulkan data yang

didapat dari hasil melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil

tersebut dapat memberikan gambaran secara cermat, sistematis dan akurat

mengenai pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dalam

meningkatkan minat belajar peserta didik kelas XI di Sekolah SMA Raksana.


3.1.2 Pendekatan penelitian

Pendekatan berarti cara pandang atau paradigma dalam suatu ilmu yang

digunakan dalam memahami sesuatu. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian

ini adalah pendekatan Pedagogik dan psikologis. Untuk lebih jelasnya, kami

paparkan ulasannya sebagai barikut:

a. Pendekatan pedagogik

Pendekatan ini dilakukan atau digunakan untuk mengetahui kemampuan

guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, terutama dalam

kompetensi pedagogis yang dimiliki. Pelaksanaan pembelajaran dimulai

dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pembelajaran serta

mampu memahami peserta didik dari segala karakternya, khususnya dalam

peningkatan minat belajar siswa sekolah sma raksana.

b. Pendekatan Psikologis

Pendekatan psikologis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pendekatan yang didasarkan pada kondisi obyektif peserta didik yang

diteliti dengan mempertimbangkan keadaan yang didahapi oleh peserta

didik, khususnya pada saat pembelajaran berlangsung dan keadaan guru

saat melaksanakan pembelajaran.

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan tujuan

penelitian. Dalam penelitian kualitatif, seperti yang telah digunakan dalam

penelitian ini. Penelitian memilih sumber data dan mengutamakan perspektif


emic, artinya mementingkan pandangan informan, yakni bagaimana mereka

memandang dan menafsirkan pendidikan dari pendiriannya. Peneliti melakukan

penelitian ini mengikuti kehendak dan kemauan informan, tidak dapat

memaksakan kehendak untuk mendapatkan data dan informasi yang diinginkan

dari informan.

Apabila peneliti menggunakan data observasi, maka sumber datanya bisa

berupa benda, gerak atau berupa data dalam proses sesuatu yang mau dicapai, jika

peneliti menggunakan wawancara dalam melakukan pengumpulan data penelitian,

maka sumber datanya tersebut adalah informan. Berdasarkan fokus dan tujuan

serta kegunaan penelitian, maka penelitian ini akan mengambil sumber data yang

diperlukan dari berbagai sumber antara lain:

1. Data Primer

Sumber data primer adalah data otentik atau data yang berasal dari sumber

pertama. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari data lapangan

yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi terhadap

informan yang memiliki hubungan yang kompeten dan memiliki pengetahuan

yang relevan dengan penelitian ini.

Data primer merupakan sumber yang langsung memberikan data kepada

peneliti. Sumber data tersebut berintraksi dari hasil observasi, wawancara dan

dokumentasi dengan pihak – pihak yang memahami masalah yang diteliti.

Dalam hal ini adalah peserta didik dan guru

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dibutuhkan untuk mendukung data primer.

Adapun yang dijadikan sebagai sumber data sekunder yaitu beberapa sumber–
sumber yang terkait dengan masalah penelitian ini. Sumber data tersebut

adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Orang tua peserta didik,

lingkungan sekitar dan buku – buku yang relevan.

Data sekunder merupakan sumber data yang diterima peneliti tidak

langsung diberikan oleh obyek penelitian melainkan melalui orang atau

informan yang lain. Dari data sekunder tersebut merupakan data yang dapat

melengkapi dari data primer yang sudah diambil sebelumnya.

3.3 Waktu Dan Lokasi Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah SMA Raksana, Pemilihan lokasi tersebut

didasarkan pada judul penelitian ini yaitu: Pengembangan Media Pembelajaran

Dengan Teknologi Komunikasi Dan Informasi Di Era Modern dalam

meningkatkan minat belajar peserta didik Sekolah SMA Raksana.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan meliputi

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan meliputi survey awal,

menyusul proposal, revisi proposal, finalisasi proposal, seminar proposal dan

menyusun instrument penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Pengamatan

Pengamatan merupakan metode pengumpulan data dengan cara melihat,

mengamati, dan mencermati perilaku peserta didik secara sistematis untuk tujuan

tertentu. Observasi merupakan suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan

untuk memberikan suatu kesimpulan yang akan menyelesaikan suatu persoalan.


Perilaku yang menjadi pengamatan kita sebaiknya harus bisa dilihat, dapat

didengar, dapat dihitung dan bahkan dapat diukur. Objek kajian observasi adalah

perilaku yang tampak, yang sengaja dimunculkan dan didasari oleh sesuatu tujuan

tertentu.

3.4.2 Wawancara

Wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung

kepada informan. Metode Tanya jawab kepada informan yang dipilih untuk

mendapatkan data yang diperlukan. Metode wawancara yang penulis gunakan

yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tidak berstruktur.

3.4.3 Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah sekumpulan berkas yakni mencari data

mengenai hal – hal berupa catatan, trankrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen, agenda dan sebagainya. Data dokumen sebagian besar diperoleh dari

manusia dan perilakunya, walaupun data itu lebih banyak diperoleh dari sumber

wawancara tetapi data tersebut juga dapat diperoleh data yang bukan manusia dan

bersifat non interaktif.

Pada penelitian metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data

yang berupa dokumen atau catatan yang ada di Sekolah SMA Raksana

3.5. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Pada dasarnya analisis data adalah sebuah proses mengatur urutan data dan

mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar

sehingga ditemukan tema dan rumusan kerja seperti yang disarankan oleh data.

Pekerjaan analisis data dalam hal ini mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,


memberi kode dan mengkategorikan data yang terkumpul, baik dari lapangan,

gambar, foto, hasil wawancara, dan dokumen berupa laporan.

Anda mungkin juga menyukai