DISUSUN OLEH :
NIM :
CI LAHAN CI INSTITUSI
2023
A. Aspek Keamanan dalam Praktik Keperawatan
1. Definisi Keamanan
Keamanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Menurut Potter & Perry
(2013), keamanan merupakan keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau keadaan
yang aman dan tenteram. Keamanan dalam pelayanan kesehatan tercipta ketika lingkungan
pasien bebas dari ancaman cedera dan infeksi (DeLaune & Ladner, 2011). Keamanan ialah
prioritas utama dalam perawatan pada klien dengan menciptakan lingkungan yang aman
(White, Duncan, & Baumle, 2011; Berman & Snyder, 2012).
2. Pengetahuan Dasar
Potter dan Perry (2013) menjelaskan bahwa pengetahuan dasar pada aspek keamanan
dalam praktik keperawatan terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Dasar pengetahuan ilmiah terdiri dari keselamatan lingkungan.
Lingkungannya ialah semua lingkungan pelayanan dimana terjadi interaksi perawat
klien berlangsung. Lingkungan yang aman mencakup pemenuhan kebutuhan dasar,
mengurangi bahaya fisik, mengurangi transimisi patogen, mempertahankan sanitasi an
mengendalikan polusi.Lingkungan yang nyaman mencakup pemenuhan kebutuhan dasar,
mengurangi bahaya fisik, mengurangi transmisi patogen, mengendalikan polusi, dan
mempertahankan sanitasi (Potter & Perry, 2009). Aspek lingkungan berupa rumah sakit,
klinik, rumah, sekolah, puskesmas, posyandu, dan tempat-tempat perawatan lainnya.
b. Dasar pengetahuan keperawatan
Dasar pengetahuan keperawatan merupakan dasar pengetahuan perawat untuk
mengenali tingkat perkembangan klien, mobilitas, sensorik, dan status kognitif, pilihan
gaya hidup dan pengetahuan tentang tindakan keselamatan yang umum. Keamanan atau
kenyamanan klien sangat diperlukan dalam proses perawatan keselamatan pasien (patient
safety) guna membuat asuhan yang lebih aman.
3. Faktor yang Memengaruhi Keamanan
Kozier, Erb, Berman dan Snyder (2010), faktor yang mempengaruhi keamanan klien,
yaitu :
Usia dimana risiko cedera dapat bervariasi disetiap jenjang usia dan tahap
perkembangan. Pencegahan terhadap cedera dapat terfasilitasi dengan baik apabila
edukasi pasien terhadap cedera disesuaikan dengan jenjang usianya. Misalnya, seorang
bayi beresiko terhadap jatuh, sementara untuk lansia membutuhkan pencegahan yang
berkaitan dengan penurunan kemampuan indera,
Gaya hidup dapat meningkatkan ataupun menurunkan resiko cedera atau potensi
penyakit bagi individu. Misalnya, seseorang dengan gaya hidup merokok, maka orang
tersebut akan meningkatkan resiko penyakit paru,
Perubahan fungsi sensori pada individu dapat mengubah persepsi ndividu terhadap
lingkup lingkungan keamanannya. Misalnya, jika salah satu fungsi indera berubah,
maka indera lain juga akan mempengaruhi persepsinya terhadap lingkungan,
Penurunan kemampuan mobilitas akan meningkatkan resiko cedera individu karena
menyebabkan ketidakseimbangan dalam koordinasi tubuh. Misalnya, penurunan
kemampuan mobilitas pada ekstremitas bawah dapat meningkatkan potensi individu
untuk cedera
Keadaan emosional meliputi keadaan depresi dan kemarahan yang dapat memengaruhi
persepsi individu terhadap lingkungannya dan mengubah potensi sikap dalam proses
pengambilan risiko. Misalnya, seseorang yang marah akan cenderung acuh terhadap
lingkungannya.
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aspek keamanan klien menurut Potter dan Perry (2013) yaitu:
a. Kebutuhan dasar
Kebutuhan dasar berupa oksigen, gizi seimbang, suhu dan udara yang bersih serta
kelembaban yang optimal. Jika kebutuhan dasar ini belum terpenuhi, maka kesehatan
klien dapat terancam. Oleh karena itu, perawat perlu memenuhi kebutuhan klien
selama proses keperawatan berlangsung.
b. Bahaya fisik
Lingkungan yang kurang bagus dapat menyebabkan bahaya fisik. Bahaya tersebut
dapat diminimalisasi dengan diberikan pencahayaan yang cukup, tidak meletakkan
obat di sembarangan tempat, meletakkan peralatan rumah tangga secara teratur dan
rapi, serta menggunakan pancuran pegangan antislip dalam kamar mandi.
c. Risiko jatuh
Pengkajian resiko jatuh digunakan sebagai bahan untuk menyusun intervensi
pencegahannya.
d. Risiko kesalahan medis
Tim medis sering melakukan kesalahan yang dapat mengancam keselamatan klien,
seperti salah memberikan obat karena tim medisnya sangat lelah dan konsentrasinya
tidak fokus lagi.
e. Transmisi patogen
Perawat harus mengajarkan klien bagaimana cara mencuci tangan yang baik agar
terhindar dari ancaman penyebaran bakteri penyakit yang terjadi lingkungan klien
Berman, A., & Snyder, S.J. (2012). Fundamentals of nursing: Concepts, process,
and practice, 9th ed. New Jersey: Pearson Education,Inc.
Dekker, S. (2011). Patient safety: A human factors approach. USA: CRC Press
Taylor & Francis Group.
DeLaune, S. C., & Ladner, P. K. (2010). Fundamentals of nursing: Standards and
practice. Luisiana: Delmar.
DeLaune, S. C., Ladner P. K. (2011). Fundamental of nursing: Standards and
practice. 4th Ed. Clifton Park: Delmar Cengage.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta :
EGC
Tarwoto-Martonah. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan,
Edisi I. Jakarta : Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2012 .Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba
Medika.
Nanda NOC-NIC