Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk biopsikososialspriritual memiliki banyak kebutuhan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan dari kebutuhan yang paling dasar seperti makan, minum,
bernapas, elimininasi, reproduksi dan istirahat.
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnyamemiliki
kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut berbeda. Dalam
memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.Lalu jika gagal memenuhi
kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkannya.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki. Kebutuhan menyatakan bahwa
setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan
aktualisasi diri. Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM) yang dapat digunakan untuk
memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.Beberapa
kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya.Dalam mengaplikasikan
kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar
manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan. Walaupun setiap orang
mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang
sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang
sehat-sakit.
Keselamatan (safety) adalah suatu keadaan/kondisi ketika seseorang, kelompok atau masyarakat terhindar
dari segala bentuk ancaman bahaya / kecelakaan. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dapat
diduga dan tidak diharapkan yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan keamanan (security) adalah
keadaan aman dan tentram bebas dari ancaman/ penyakit. Untuk dapat mendukung keselamatan dan
keamanan diperlukan kerja area sensori motorik yang baik pada korteks serebri. 
Prinsip pencegahan injuri termasuk pendidikan mengenai hal-hal yang membahayakan keamanan dan
strategi pencegahan; pengontrolan lingkungan dan mesin-mesin (kemanan aktif atau pasif dikemudian
hari yang mungkin mencegah injuri dari produk atau alat yang digunakan), dan penguatan pada
pengaturan diantara peralatan, pengaman, tenaga kerja dan sebainya.
Keamanan aktif termasuk pemberian pengaturan pada tingkah laku seseorang yang dapat
menguntungkannya. Keamanan pasif atau automatic termasuk pengaturan yang menggunakan mesin dan
peralatan dan tidak membutuhkan tingkah laku seseorang yang spesifik untuk menjadi aktif. Kantung
udara, pengaman tempat tidur adalah contoh dari keamanan pasif. Keamanan pasif adalah lebih
menguntungkan dari pada keamanan aktif dalam pengerjaannya, karena tidak membutuhkan penjelasan
tahu pendidikan kepada klien atau individu tersebut.

Page 1
Keamanan dan keselamatan merupakan kebutuhan dasar manusia, yang merupakan kebutuhan prioritas
kedua setelah kebutuhan fisiologis pada Hirarki kebutuhan Maslow. Keamanan tidak hanya pencegahan
kecelakaan dan injuri tetapi juga mengijinkan seseorang untuk merasakan bebas dalam beraktivitas tanpa
bahaya.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan
keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan
dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow[3] dalam teori Hirarki. Kebutuhan
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan,
cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997). Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar
manusia (KDM) yang dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada
saat memberikan perawatan. Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan
lainnya. Oleh karana itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar
manusia seperti makan ,air, keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia. Dalam
mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara
kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan. walaupun setiap
orang mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar
manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi
pada rentang sehat-sakit.
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan  perawat
untuk memahami hunbungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Menurut
teori ini,  beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih dari pada kebutuhan lainnya; oleh karena itu,
beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain. Misalnya, orang yang lapar akan lebih
mencari makanan daripada melakukan aktivitas untuk meningkatkan harga diri.

B. Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian keselamatan dan keamanan ?
2.      Apa saja klasifikasi kebutuhan keselamatan dan keamanan ?
3.      Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan ?

C. Tujuan
1.      Mengetahui pengertian keselamatan dan keamanan.
2.      Mengetahui hal-hal yang menjadi kebutuhan keselamatan dan keamanan.
3.      Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan.

Page 2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan


Keamanan adalah kondisi bebas dari cedera fisik dan psikologis (Potter & Perry,
2006). Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman
bahaya atau kecelakaan. Pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan dilakukan untuk
menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik pada pasien, perawat, atau petugas lainnya yang
bekerja untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.
Kebutuhan akan rasa aman adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik.
Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis,
kimiawi, dan bakteriologis. Kebutuhan akan keamanan terkait dengan konteks fisiologis dan
hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan dengan sesuatu yang mengancam
tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa nyata atau hanya imajinasi misal, penyakit,
nyeri, cemas, dan sebagainya. Dalam konteks hubungan interpersonal bergantung pada
banyak faktor, seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengontrol masalah,
kemampuan memahami, tingkah laku yang konsisten dengan orang lain, serta kemampuan
memahami orang-orang di sekitarnya dan lingkungannya. Ketidaktahuan akan sesuatu kadang
membuat perasaan cemas dan tidak aman. (Asmadi, 2005)
Klasifikasi Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan :
1. Keselamatan Fisik
Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau
mengelurkan ancaman pada tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut mungkin
penyakit, kecelakaan, bahaya, pada lingkungan. Pada saat sakit, seorang klien
mungkin rentan terhadap komplikasi seperti infiksi, oleh karena itu bergantung
pada profesional dalam sistem pelayanan kesehatan untuk perlindungan.
Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang mengambil prioritas lebih
dahulu di atas pemenuhan kebutuhan fisiologis. Misalnya, seorang perawat atau
tenaga kesehatan lain mungkin perlu melindungi klien dari kemungkinan jatuh dari
tempat tidur sebelum memberikan perawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
(Potter&Perry, 2005).

2. Keselamatan Psikologis
Untuk selamat dan aman secara psikologi, seorang manusia harus memahami
apa yang diharapkan dari orang lain, termasuk anggota keluarga dan profesional
pemberi perawatan kesehatan. Seseorang harus mengetahuai apa yang diharapkan

Page 3
dari prosedur, pengalaman yang baru, dan hal-hal yang dijumpai dalam
lingkungan. Setiap orang merasakan beberapa ancaman keselamatan psikologis
pada pengalaman yang baru dan yang tidak dikenal. (Potter&Perry,2005).
Orang dewasa yang sehat secara umum mampu memenuhi kebutuhan
keselamatan fisik dan psikologis merekat tanpa bantuan dari profesional pemberi
perawatan kesehatan. Bagaimanapun, orang yang sakit atau cacat lebih renta untuk
terancam kesejahteraan fisik dan emosinya, sehingga intervensi yang dilakukan
perawat adalah untuk membantu melindungi mereka dari bahaya. (Potter&Perry,
2005).

Lingkup Kebutuhan Keamanan dan keselamatan


Lingkungan klien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang
mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup klien.
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen,
kelembaban yang optimum, nutrisi, dan suhu yang optimum akan mempengaruhi
kemampuan seseorang.
a. Oksigen

Bahaya umum yang ditemukan di rumah adalah sistem pemanasan yang tidak
berfungsi dengan baik dan pembakaran yang tidak mempunyai sistem
pembuangan akan menyebabkan penumpukan karbondioksida.

b.  Kelembaban

Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien, jika


kelembaban relatif tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi dengan lambat.
.   c.  Nutrisi

Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda yang
dapat menyebabkan kondisi-kondisi yang tidak bersih akan meningkatkan resiko
infeksi dan keracunan makanan.
2. Macam-macam Bahaya atau Kecelakaan
a. Di rumah
b. Di RS : Mikroorganisme
c. Cahaya
d. Kebisingan
e. Cedera
f. Kesalahan prosedur
g. Peralatan medik, dll

Page 4
3. Cara  Meningkatkan Keamanan pada Pasien
a. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri
b. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah
c. Mengunci roda kereta dorong saat berhenti
d. Penghalang sisi tempat tidur
e. Bel yang mudah dijangkau
f. Meja yang mudah dijangkau
g. Kereta dorong ada penghalangnya
h. Kebersihan lantai
i. Prosedur tindakan.
B. Kebutuhan Rasa Nyaman
Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005) megungkapkan kenyamanan atau rasa
nyaman adalah suatu keadaan dimana telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari),
kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi
masalah dan nyeri). Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat
aspek yaitu:
1. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.
2. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial.
3. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang
meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan).
4. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia
seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.
Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan telah memberikan kekuatan, harapan,
hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan. Secara umum dalam aplikasinya pemenuhan
kebutuhan rasa nyaman adalah kebutuhan rasa nyaman bebas dari rasa nyeri, dan hipertermia.
Hal ini disebabkan karena kondisi nyeri dan hipertermia merupakan kondisi yang
mempengaruhi perasaan tidak nyaman pasien yang ditunjukan dengan timbulnya gejala dan
tanda pada pasien. Sifat nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi
tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu.

Meningkatkan Kenyamanan dalam strategi kesehatan


1.   Sentuhan teraupeutik atau menghilangkan rasa sakit

2.   Akupresure atau pengobatan dengan terapi alami untuk penyakit berat

3.   Relaksasi dan Teknik Imajinasi

4.   Imajinasi terbimbing

Page 5
5.   Bimbingan Antisipasi

6.   Distraksi atau pengalihan dari fokus terhadap nyeri.

C. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keamanan dan Keselamatan


1.      Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan
dan kenyamanan
2.      Status Mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun
memudahkan terjadinya resiko injury
3.      Gangguan Persepsi Sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahayaseperti gangguan
penciuman dan penglihatan
4.      Keadaan Imunits
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah terserang
penyakit
5.      Tingkat Kesadaran
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan, paralisis, disorientasi,
dan kurang tidur.

6.      Informasi atau Komunikasi


Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat menimbulkan
kecelakaan.
7.      Gangguan Tingkat Pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi
sebelumnya.
8.      Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok.
9.      Status nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan
penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit tertentu.
10.  Usia
Perbedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak-anak dan
lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri.

11.  Jenis Kelamin

Page 6
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon nyeri
dan tingkat kenyamanannya.
12.  Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri
dan tingkat kenyaman yang mereka punya.
D. Kenyamanan Lingkungan Pasien
Selain keamanan untuk pasien yang perlu dijaga, kenyamanan lingkungan juga harus
diperhatikan. Lingkungan yang nyaman karena akan menunjang cepatnya kesembuhan
pasien.
1. Menyiapkan Tempat Tidur
a. Jenis persiapan tempat tidur
1) Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di atasnya
2) Closed bed (tempat tidur tertutup)
3) Open bed (tempat tidur terbuka)
4) Aether bed (tempat tidur pasca operasi)
5) Occupied bed (mengganti tempat tidur dengan klien diatasnya)
b. Prinsip perawatan tempat tidur antara lain :
1) Tempat tidur pasien harus selalu bersih dan rapi
2) Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu jika kotor
3) Penggunaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros.
c. Persiapan tempat tidur
1) Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di atasnya)
Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien baru;
Tempat tidur yang disiapkan untuk klien yang baru masuk atau menjalani rawat
inap.
Pengertian mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya;
Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien dengan memindahkan klien
kekursi atau tempat duduk.
Tujuan mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya adalah:
 Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien
atau klien
 Meningkatkan mobilisasi klien
 Memelihara kebersihan dan kerapian
Menyiapkan Tempat Tidur Pasien Post Op
Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien post op adalah tempat tidur yang
disiapkan untuk klien pasca operasi yang dapat narkose (obat bius).

Page 7
Tujuan menyiapkan tempat tidur pasien post op atau pasca bedah:
 Menghangatkan klien
 Mencegah penyulit/komplikasi post op/pasca bedah
2) Mengganti Alat Tenun dengan Pasien diatasnya (Occupied bed)
Pengertian mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya adalah mengganti
alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien.
Tujuan:
 Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien atau
klien
 Mencegah terjadinya dekubitus
 Memelihara kebersihan dan kerapian.
2. Memandikan Pasien
Mandi adalah membersihkan tubuh dengan menggunakan air bersih dan
sabun (Tim Departemen Kesehatan RI, 1994 : 38). Memandikan pasien adalah
bagian perawatan hygienis total. Keluasan mandi pasien dan metode yang
digunakan untuk mandi berdasarkan pada kemampuan fisik pasien dan
kebutuhan tingkat hygiene yang diperlukan.
Tujuan mandi
 Membersihkan kulit, Pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteri, sel
kulit yang mati, yang meminimalkan iritasi kulit dan menguragi kesempatan
infeksi.
 Stimulasi sirkulasi, Sirkulasi yang baik ditingkatkan melalui penggunaan air
hangat dan usapan yang lembut pada ekstermitas.
 Peningkatan citra diri, Mandi meningkatkan relaksasi dan perasaan segar
kembali dan kenyamanan.
 Pengurangan bau badan, Sekresi keringat yang berlebihan.
3. Membersihkan bagian oral/mulut
Oral atau mulut adalah rongga pada bagian muka atau wajah (makhluk hidup)
tempat lidah dan gigi dengan menggosok gigi pasien.
Tujuan
 Menurunkan mikroorganisme dalam mulut dan gigi.
 Menurunkan penyakit kavitas dan gusi.
 Menurunkan pembentukan residu makanan pada gigi.
 Memperbaiki nafsu makan dan rasa pada makanan
 Merangsang sirkulasi pada jaringan oral, lidah dan gusi

Page 8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap orang memiliki kebutuhan dasar yang sama namun juga disesuaikan denag budaya masing-
masing.Kebutuhan Dasar harus dipenuhi namun juga bisa di tunda.

Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan dasar dapat menyebabkan ketidakseimbangan hemoestasis dan
munculnya patologis.Kebutuhan membuat orang berpikir dan bergerak untuk memenuhinya.

Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika seseorang sudah bisa memenuhi
salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk
berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan
itu terganggu, akan timbul suatu kondisi patologis.

B. SARAN

Mempelajari tentang kebutuhan dasar manusia sangat penting untuk diterapkan dalam praktik
keperawatan.Sebagai perawat, kita harus mengetahui kebutuhan dasar dari pasien, karena ini merupakan
hal yang mendasar yang harus dipenuhi.Kita juga seharusnya bisa memprioritas kebutuhan yang mana
harus dipenuhi terlebih dahulu disamping kebutuhan – kebutuhan dasar lainnya.

Page 9
DAFTAR PUSTAKA
 
Asmadi.2005.Konsep dasar Keperawatan. Jakarta : EGC
Carpenito& Lynda Jual.2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Jakarta : EGC
Christensen, Paula dan W.Kenney, Janet.2009. Aplikasi Model Konseptual. Jakarta : EGC
Potter&Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, danPraktik, 
       Vol.1,E/4.Jakarta : EGC
Potter&Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, danPraktik, 
       Vol.2,E/4.Jakarta : EGC
http://irm4chimut.wordpress.com/2009/10/14/kdpk/

Page 10

Anda mungkin juga menyukai