Anda di halaman 1dari 2

Nama: Kadek Dian Isnayanti

No: 09

Kelas: XI.IPS 3

JAYAPRANA

LATAR BELAKANG
Jayaprana dan Layonsari merupakan kisah tragedi antara dua insan yang saling mencintai, tentang ego
manusia dan kesetiaan seorang perempuan. Kisah ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Bali,
terutama di daerah Buleleng. Kisahnya telah diangkat menjadi film berdurasi dua jam yang digarap oleh
sutradara Putu Wijaya Kusuma dan Putu Satria Kusuma. Garapan tersebut diproduksi oleh Nyoman Adi
Wiryatama bersama dengan Made Jack Mahayadnya. Kisah tragis keduanya kini secara apik diangkat ke
layar lebar dengan sentuhan sinematografi kekinian. Originalitas karyanya berupa penciptaan sebuah
karya seni untuk pertama kalinya garapan film layar lebar yang mengangkat sineas berbahasa bali
dengan logat Buleleng, memperkenalkan bahwa bahasa Bali ternyata enak didengar sebagai bahasa
pengantar dalam sebuah film. Dalam film, karakter setiap tokoh kisah klasik ini tidak digambarkan secara
hitam dan putih, melainkan memiliki sisi baik dan buruknya masing-masing. Semua punya kesetiaan
masing-masing tetapi kesetiaan itu pun muncul menjadi sebuah konflik. Film ini dibuat untuk menyadari
generasi muda Bali agar tidak lupa dengan cerita rakyat Bali yang sudah ada sejak turun temurun.
SINOPSIS

Disebuah desa tinggalah sepasang suami istri yang memiliki tiga orang anak. Namun, di desa tersebut
terjadi sebuah wabah parah yang membuat banyak orang mati termasuk sepasang suami istri dan kedua
anaknya. Hingga tersisa satu anaknya bernama Jayaprana. Jayaprana menjadi hidup sebatangkara
danberniat untuk mengabdikan hidupnya di Kerajaan Kalianget. Jayaprana tumbuh sebagai pemuda
berparas tampan serta memiliki senyum yang manis dan menarik. Hingga raja menyarankan Jayaprana
untuk memilih dayang-dayang istana sebagai istri, namun ia menolak dan lebih memilih mencari gadis
biasa. Pada suatu hari Jayaprana berjalan-jalan ke pasar dan bertemu dengan seorang gadis berparas
cantik, bernama Layonsari. Mereka pun saling tertarik dan jatuh hati hingga tak lama mereka pun
menikah. Melihat kecantikan paras Layonsari, raja pun tertarik kepada istri abdi kesayangannya itu dan
ingin memilikinya. Semenjak saat itu, Raja selalu berusaha memisahkan Jayaprana dan Layonsari. Hingga
akhirnya Jayaprana dibunuh atas perintah raja. Saat mengetahui kabar tersebut Layonsari sangat
terkejut dan meyakini bahwa suaminya dibunuh atas perintah raja. Raja memang berhasil membunuh
Jayaprana, namun niat raja untuk memiliki Layonsari tidak terwujud karena kesetiaan Layonsari kepada
Jayaprana, ia lebih memilih mati daripada harus menikah dengan Raja Kalianget.

Raja Kalianget pun berusaha mencegahnya namun tubuh Layonsari sudah tergeletak. Raja lalu
berperilaku seperti tidak waras hingga tidak segan melukai siapa saja yang ada. Banyak korban yang
berjatuhan. Hal ini sangat meresahkan seluruh rakyat.

NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG


a. Nilai Sosial
Mengambil keputusan dengan bermusyawarah, seperti yang dilakukan Raja.
b. Nilai Budaya
Melestarikan budaya Bali dengan menggunakan bahasa Bali untuk saling berbicara dalam keseharian.
c. Nilai Moral
Bersifat setia dalam suatu hubungan, tekun dalam melakukan pekerjaan dan tidak boleh bersifat egois
seperti sifat Raja Kalianget.

Anda mungkin juga menyukai