Anda di halaman 1dari 3

Sinopsis Film: Jayaprana dan Layon Sari

Tentang cerita cinta yang singkat

Nama : Made Semarabawa Dwi Parsiawan


Kelas : XH
Asal Sekolah: SMA N 1 Bebandem
No.hp :+6289505981393

Jayaprana dan Layon Sari” adalah sebuah film yang dipublis oleh sebuah chanel pada
tahun 2023 ini di YouTube yaitu ADI FILM dan diproduksi oleh Nyoman Adi
Wiryatama dan Made Jack Mahayadnya yang diadaptasi dari kisah mitologi di
Kabupatan Buleleng, Bali. Sebelum anda membaca sinopsis saya ini, saya mau
menginatkan kalau tulisan saya ini mengandung unsur spoiler. Jadi, sebelum membaca
lebih jauh, saya sarankan coba menonton filmnya terlebih dahulu, baru kembali dan
lanjut membaca sinopsis saya, itupun kalau anda tertarik membacanya.

Film dimuali di sebuah desa bernama Kalianget, di awal film kita diperlihatkan
bahwa desa tersebut mengalami sebuah (grubug) wabah penyakit. Dikisakan ada
seorang anak laki laki yang baru ditinggal oleh keluarganya, ia bernama I Nyoman
Jayaprana, karena ditinggal pergi oleh orang tuanya karena meninggal akibat wabah,
Jayaprana secara tidak sengaja bertemu raja kerejaan Wanekering Kalianget dan
diangkat menjadi abdi raja. Sejak kecil Jayaprana menjalankan tugasnya menjadi abdi
kerajaan dengan baik, tidak heran ia menjadi abdi kesayangan raja. Setelah beberapa
tahun berlalu, Jayaprana tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan menjadi rebutan
para wanita di daerah tempat tinggalnya, Setelah beberapa lama berselang, Jayaprana
dijodohkan dengan seorang wanita bernama Luh Metri tetapi sayangnya Luh Metri
diambil dan dinikahi oleh raja Kalianget dengan cara paksa walaupun Luh Metri tidak
menyukainya dan Jayaprana disuruh mencari istri sebagai hadiah dari raja itu.

Suatu ketika jayaprana bertemu dengan seorang wanita bernama Nyoman Sekarsari
yg merupakan seorang anak dari kepala desa di pasar yang ramai. Dengan bantuan raja
jayaprana menikah dengan sekarsari,namun disisi lain raja menginginkan Sekarsari
menjadi istrinya sampai-sampai dia tidak semangat makan dan minum sehingga tidak
bisa memimpin wilayahnya,para bawahan yang mengetahui perubahan sikap dari raja
menyelidiki penyebab nya lastas diketahuilah penyebab perubahan sikap raja karena
menginginkan Sekarsari(istri jayaprana).

Kebetulan pada saat itu ada pembegalan di daerah terime,kejadian itu dijadikan
kesempatan untuk mengirim jayaprana berperang ke daerah terime dan bawahan dari
raja ingin membunuh jayaprana agar Sekarsari menjadi istri dari raja. Diceritakan
Sampai di terime jayaprana diajak ke atas bukit lalu dibunuh dengan cara ditusuk
dengan keris, Sekarsari diberikan kabar bahwa jayaprana dibunuh dimakan oleh
harimau di Terime ,Sekarsari yang menerima kabar tersebut merasa sedih akan
kepergian Jayaprana dan memusutakan melakukan Mesatya (mati setia), namun
dihadan oleh raja. Kemudia sang raja hendak memperistri Nyoman Sekarsari, tetapi ia
malah menolak menolak dan memutuskan bunuh diri dengan pisau yang dia demukan
di atas ikatan kayu bakar di salam kebun. Mengetahui Nyoman Sekarsari meninggal
membuat raja bersedih dan membunuh siapa pun hadapannya hingga menjadi gila.

Setelah saya menonton dua hari yang lalu, jujur saja tidak ada niatan untuk saya
membuat sebuah tulisan baik itu sinopsis maupun ulasan terkait film ini. Tetapi, setelah
saya melihat film Jayaprana dan Layon Sari saya sangat tertarik untuk membuatnya
tentu di lain sisi merupakan tugas yang disuruh dari sekolah tapi di lain sisi saya sangat
tertarik dengan cerita ini karena sarat akan nilai nilai kehidupan, sosial, kemanusiaan,
dll. Yah, pokoknya ini film bagus dalam negeri yang bagi saya menarik dan yah begitu
lah. Hehe...

Dalam Film Jayaprana dan Layon Sari, kita disajikan bagaimana hiruk pikuknya
perjuangan di dalam hal asmara. Begitu banyak sekali nilai nilai moral yang terkandung
meskipun bagi saya yang jarang sekali menonton film khususnya film daerah. Bagi
saya ini film sangat bagus.

Didalam film ini saya memiliki kesan yang bagus yaitu “Cinta asmara tak senantiasa
berlabuh di ujung kebahagiaan. Ketika cinta sedang bergejolak, tiba tiba badai datang
entah darimana yang menerjang dan menghempaskan. Rangkaian rangkaian bunya
cinta, gugur berserakan ditiup angin. Hal terakhir yang bisa dirasakan manusia
hanyalah penyesalan yang datang diri sendiri akibat ego dan sifat masing masing. Akan
tetapi, angin semilir sebagai daya hidup selalu memberikan gairah dan harapan
harapan”.

(Karangasem, 25 Mei 2023)

Anda mungkin juga menyukai