Anda di halaman 1dari 1

Pasal 2 ayat (1) UU Tipikor memiliki tiga unsur,yaitu (a) memperkaya diri sendiri, orang

lain, atau korporasi; (b) melawan hukum; (c) dapat merugikan keuangan atau perekonomian
negara. (Subjek non-pejabat)

Pasal 3 UU Tipikor juga memiliki tiga unsur yaitu (a) dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri, atau orang lain, atau suatu korporasi; (b) menyalahgunakan kewenangan, kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan; (c) dapat merugikan keuangan
atau perekonomian negara (formeel delict). Dari rumusan deliknya, Pasal ini ditujukan
kepada pegawai negeri atau pejabat publik yang memiliki kewenangan tertentu. (Subjek
pejabat)

Pasal 5 UU TIPIKOR: (a)Setiap orang, (b) Memberi sesuatu atau menjanjikan sesuatu, (c)
Kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara, (d) Krn berhubungan dgn sesuatu yg
bertentangan dg kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukannya jabatan. (Suap)

Pasal 6 UU TIPIKOR: Unsur objektif; perbuatan memberi, menjanjikan sesuatu (objeknya


sesuatu) pada hakim, dengan maksud mempengaruhi nasihat atau pendapat yang akan
diberikan berhubung dengan perkara yang diserahkan pada pengadilan untuk diadili. (Suap
pada hakim)

Pasal 11 UU TIPIKOR: (a) Perbuatan pegawai negeri atau pejabat negara, (b) Menerima
janji, hadiah, (c) padahal patut diketahui atau patut diduga, (d) Bahwa hadiah atau janji tsb
diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yg berhubungan dengan jabatannya.

Pasal 13 UU TIPIKOR: Setiap orang yg memberi hadiah atau janji pd pegneg dgn mengingat
kekuasaan/ wewenang yg melekat pd jabatannya atau kedudukannya, atau oleh si pemberi
hadiah atau janji dianggap melekat pd kedudukan/ jabatan

*Ps 5—6 dan 13 itu pelaku suap


*Ps 11—12 penerima suap

Ps 5a psangan 12a
Ps 5b psangan 12b
Ps 6 psangan 12c
Ps 13 psangan ps 11

Anda mungkin juga menyukai