Anda di halaman 1dari 1

Menjadi pelayan sejati

Tanggal 22 Maret 2023 prodikon gereja santo Albertus Agung mengikuti peltihan membuat renungan.
Tujuan kegiatan ini adalah agar prodiakon semakin mampu untuk menjalankan tugas khususnya
memberikan renungan kitab suci kepada umat secara lebih bermutu. Kegiatan ini dipandu langsung oleh
seorang yang telah lama menjadi prodiakon sekaligus sebagai penulis berbagai macam buku renungan
prodiakon, yaitu bapak M. Budi Sarjono. Dalam kegiatan ini prodiakon dibagi dalam 17 kelompok yang
masing masing kelompok mendapatkan tugas untuk membuat renungan sesuai dengan tema yang telah
ditentukan, dan diakhir sesi hasil diskusi ini dibacakan di depan peserta untuk kemudian dikritisi oleh
naras umber. Selepas pelatihan ini prodiakon juga masih diberikan tugas untuk memperbaiki renungan
yang dibuat, dan kemudian akan dikumpulkan dan akan dijadikan sebuah buku renungan yang dpat
dijadikan referensi prodiakon dalam membuat renungan.

Prodiakon masa bakti 2021-2024 sudah menjalankan tugas selama 1,5 tahun. Ibarat sumbu, prodiakon
ini adalah sumbu yang sudah menyala tetapi perlu disegarkan kembali, melalui rekoleksi yang diadakan
di Gua Maria Bukit Kanada tanggal 1 Juni 2023, sumbu inidisegarkan kembali agar menyala semakin
besar dan bukan meredup. Dibimbing oleh Romo Angki, prodiakon diingatkan kembali akan pentingnya
pelayanan kepada umat dengan melayani secara tulus karena pelayanan ini dipersembahkan untuk
Tuhan. Sesuai dengan tema rekoleksi, yaitu Melayani dengan kasih dan persaudaraan untuk
mewujudkan kesejahteraan bersama, romo Angki menjabarkannya melalui 4 kata kunci yaittu Melayani,
kasih, persaudaraan dan kesejahteraan

Pertama tama romo Angki menyampaikan bahwa Prodiakon berasal dari kata pro yang berarti
menyerahkan, dan diakon yang berarti pelayanan. Sehingga prodiakon berarti orang yang menyerahkan
sebagian waktunya untuk pelayanan. Pelayanan harus didasarkan pada kasih seperti Yesus mengasihi
manusia, terwujud dalam tindakan konkret dan berujung pada ketulusan dan pengorbanan.

Di akhir rekoleksi, disampaikan juga bahwa pelayanan yang menyejahterakan adalah bentuk pelayanan
yang di bangun diatas sprirtualitas/kehidupan yang ditandai dengan sukacita, rasa syukur dan kedekatan
dengan Kristus. Oleh karena itu prodiakon harus mampu membawa Kristus kepada umat dan membawa
umat sampai kepada Kristus.

Pencerahan yang disampaikan romo Angki adalah penutup dari rangkaian rekoleksi prodiakon yang
sebelumnya diadakan jalan salib di sepanjang komplek Gua Maria Bukti Kanada dan misa bersama
dengan umat yang hadir.

Anda mungkin juga menyukai